a)
a) Translasi (Pergeseran)Translasi (Pergeseran)
Translasi (pergeseran) adalah pemindahan suatu objek sepanjang garis lurus dengan arah Translasi (pergeseran) adalah pemindahan suatu objek sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak tertentu. Misalkan x, y, a dan b adalah bilangan real. Translasi titik A(x,y) dengan dan jarak tertentu. Misalkan x, y, a dan b adalah bilangan real. Translasi titik A(x,y) dengan T(a,b) menggeser ordinat y sejauh b,
T(a,b) menggeser ordinat y sejauh b, sehingga diperoleh titik A′(x+a, y+b), secara notasi ditulis:sehingga diperoleh titik A′(x+a, y+b), secara notasi ditulis:
AA′′++
++
Contoh: Contoh:
Bayangan titik (3,-7) oleh translasi
Bayangan titik (3,-7) oleh translasi
4422
adalah. adalah. . . . . .. jawab:jawab:
Misalkan titik P(3,-7) di translasikan oleh T Misalkan titik P(3,-7) di translasikan oleh T
4422
. . 3377
PP′′ 33++44
7+2
7+2
3377
P′P′ 7755
Jadi bayangan titik (3,-7) oleh translasi
Jadi bayangan titik (3,-7) oleh translasi
4422
adalah (7,- 5) adalah (7,- 5)b)
b) Refleksi (Pencerminan)Refleksi (Pencerminan)
1)
1) Pencerminan terhadap titik asal (0,0)Pencerminan terhadap titik asal (0,0) Jika titik P(a
Jika titik P(a,b) dicerminkan ter,b) dicerminkan terhadap/ke hadap/ke titik asal (titik asal (0,0) maka banyangannya adalah P′(0,0) maka banyangannya adalah P′(-a,- -a,- b).
b). DituliskanDituliskan
AA′′
,
,
dengandengan
==11 00
00 11
. Dengan demikian. Dengan demikian pencerminan terhadap titik O ditunjukkan dengan matrikspencerminan terhadap titik O ditunjukkan dengan matriks
,
,
11 00
2)
2) Pencerminan terhadap sumbu x (garis y = 0)Pencerminan terhadap sumbu x (garis y = 0)
Jika titik A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu x (garis y = 0) ma
Jika titik A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu x (garis y = 0) maka bayangannya adalah A′(ka bayangannya adalah A′(--a,-b). Dituliskan
a,-b). Dituliskan
AA′′
, dengan, dengan
= =11 00
00 11
. Dengan demikian. Dengan demikian pencerminan terhadap titik O ditunjukkan dengan matrikspencerminan terhadap titik O ditunjukkan dengan matriks
11 00
00 11
.. Contoh:Contoh:
Titik A(3,-5) dicerminkan terhadap sumbu X. koordinat bayangan titik A adalah . . . Titik A(3,-5) dicerminkan terhadap sumbu X. koordinat bayangan titik A adalah . . . Jawab: Jawab:
AA′′
3355
AA′′(( 33
5
5))
3355
AA′′3355
Menggunakan matriks Menggunakan matriks((′′′′))
= =11 00
00 11 3355
((′′′′))
= =(( 1.3+0.5
0.3+1.5
0.3+1.5))
1.3+0.5
((′′′′))
= =3355
3)3) Pencerminan terhadap sumbu y (garis x = 0)Pencerminan terhadap sumbu y (garis x = 0) Jika
Jika titik A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu y (garis x = 0) maka bayangannya adalah A′(titik A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu y (garis x = 0) maka bayangannya adalah A′(--a,b). Dituliskan
a,b). Dituliskan
AA′′
, dengan, dengan
==11 00
00 11
. Dengan demikian. Dengan demikian pencerminan terhadap titik O ditunjukkan dengan matrikspencerminan terhadap titik O ditunjukkan dengan matriks
11 00
00 11
.. 4)4) Pencerminan terhadap garis y = xPencerminan terhadap garis y = x
Jika titik A(a,b) dicerminkan terhadap garis y = x maka bayangannya adalah A′(b,a). Jika titik A(a,b) dicerminkan terhadap garis y = x maka bayangannya adalah A′(b,a). Dituliskan
Dituliskan
AA′′
, dengan, dengan
==00 11
11 00
. Dengan demikian pencerminan. Dengan demikian pencerminan terhadap titik O ditunjukkan dengan matriksterhadap titik O ditunjukkan dengan matriks
=
=
00 11
11 00
.. 5)5) Pencerminan terhadap garis y = - xPencerminan terhadap garis y = - x
Jika titik A(x,y) dicerminkan terhadap garis y = - x maka bayangann
Jika titik A(x,y) dicerminkan terhadap garis y = - x maka bayangannya adalah A′(ya adalah A′(-y,-x).-y,-x). Dituliskan
Dituliskan
AA′′
−
−
, dengan, dengan
= = 00 11
11 00
..
Contoh: Contoh:
((′′′′))
= = 00 11
11 00 3377
((′′′′))
= =7733
AA′′
−
−
3377
−
−
AA′′7733
6)6) Pencerminan terhadap garis x=hPencerminan terhadap garis x=h
Jika titik A(x,y) dicerminkan terhadap garis y=k, maka bayangannya adalah
Jika titik A(x,y) dicerminkan terhadap garis y=k, maka bayangannya adalah A’(2hA’(2h-x,y).-x,y). Dituliskan
Dituliskan
AA′′((2ℎ
2ℎ
))
.. 7)7) Pencerminan terhadap garis y=kPencerminan terhadap garis y=k
Jika titik A(x,y) dicerminkan terhadap garis y=k, maka ba
Jika titik A(x,y) dicerminkan terhadap garis y=k, maka ba yangannya adalah A’(x,2k yangannya adalah A’(x,2k -y).-y). Dituliskan
Dituliskan
AA′′
2
2
.. Contoh:Contoh:
Tentukan koordinat bayangan, jika titik B(-3,4) dicerminkan terhadap garis dengan Tentukan koordinat bayangan, jika titik B(-3,4) dicerminkan terhadap garis dengan persamaan y = 3.
persamaan y = 3. Jawab:
Jawab:
Bayangan dari titik B(-3,4); Bayangan dari titik B(-3,4);
BB′′
2
2
3344
BB′′(( 33
234
234))
3344
BB′′3322
8)8) Pencerminan terhadap titik (a,b)Pencerminan terhadap titik (a,b)
Jika titik A(x,y) dicerminkan terhadap titik (a,b), maka ba
Jika titik A(x,y) dicerminkan terhadap titik (a,b), maka ba yangannyayangannya adalah A’(2aadalah A’(2a-x,2b-y).-x,2b-y). Dituliskan
c)
c) Rotasi (Perputaran)Rotasi (Perputaran)
1)
1) Rotasi terhadap titik pusat O(0,0)Rotasi terhadap titik pusat O(0,0)
Jika titik P(x,y) diputar sebesar θ berlawanan arah putaran jam terhadap titik pusat O(0,0) Jika titik P(x,y) diputar sebesar θ berlawanan arah putaran jam terhadap titik pusat O(0,0) maka diperoleh bayangan P′(
maka diperoleh bayangan P′(x′, x′, y′) dengan x′ = y′) dengan x′ = x cos θ x cos θ – – y sin θ dan y′ = x sin θ + y cos θ,y sin θ dan y′ = x sin θ + y cos θ, dituliskan
dituliskan
→P′(
→P′(x′x′y′y′)P′(
)P′( x cos θ – y sin θ
x cos θ – y sin θ
x sx sin in θ θ + + y cy cos os θθ))
. Sedangkan. SedangkanP′P′(( x co
x cos θ –
s θ – y sin θ
y sin θ
x sx sin θ
in θ + + y cy cos os θθ))
= =ccoos s θθ ssiin n θθ
ssiin n θθ ccoos s θθ
Contoh: Contoh:
Titik A(2,1)dirotasikan terhadap titik O(0,0) sejauh 90 derajat berlawanan arah putaran jam. Titik A(2,1)dirotasikan terhadap titik O(0,0) sejauh 90 derajat berlawanan arah putaran jam. Bayangan titik A….
Bayangan titik A…. Jawab: Jawab:
((x′x′y′y′))00 11
11 00
xxyy
((x′x′y′y′))00 11
11 00 2211
((x′x′y′y′))1122
2211
[,9]
[,9]
AA′′1122
2)2) Rotasi terhadap titik pusat A(a,b)Rotasi terhadap titik pusat A(a,b)
Jika titik P(x,y) diputar sebesar θ berlawanan arah pu
Jika titik P(x,y) diputar sebesar θ berlawanan arah putaran jam terhadap titik pusat A(a,b)taran jam terhadap titik pusat A(a,b) maka diperoleh
maka diperoleh bayangan P′(x′, bayangan P′(x′, y′) dengan y′) dengan x′x′ - a = (x- a = (x – – a) cos θ – a) cos θ – (y (y – – b) sin θ b) sin θ dan dan y′y′ - b =- b = (x
(x – – a) sin θ + (y – a) sin θ + (y – b) b) cos θcos θ, dituliskan, dituliskan
→P′(
→P′(xx
yy
bb)P′
)P′x –
x x – – a a sin
x – a c
a cos θ
sin θ θ + + y y – – bc
os θ – – y y – – b si
b sin θ
bcos os θθ
n θ
. Dengan. DenganP′P′x –
x x – – a a sin
x – a c
a cos θ
sin θ θ + + y y – – bc
os θ – – y –
y – b si
b sin θ
bcos os θθ
n θ
==ccoos s θθ ssiin n θθ
ssiin n θθ ccoos s θθ
xx
yybb++
Contoh: Contoh: Jika garis x
Jika garis x – – 2y = 5 diputar sejauh 90 derajat thdp titik (2,4) berlawanan arah putaran jam, 2y = 5 diputar sejauh 90 derajat thdp titik (2,4) berlawanan arah putaran jam, maka persamaan bayangannya adalah….
maka persamaan bayangannya adalah…. Jawab:
Jawab:
((x′x′y′y′))00 11
11 00
yybb
xxaa
++aabb
Dgn demikian Dgn demikian x’ = x’ = -y + 6-y + 6y = -x+ 6y = -x+ 6 y’ = x + 2 y’ = x + 2 x = y - 2 x = y - 2 Subsitusikan ke garis Subsitusikan ke garis x x – – 2y = 5 2y = 5 (y (y – – 2) 2) – – 2 (-x + 6) = 5 2 (-x + 6) = 5 y y – – 2 + 2x -12 = 5 2 + 2x -12 = 5 2x + 2x + y y -14 = -14 = 55 2x + y = 5 + 14 2x + y = 5 + 14 2x + y = 19 2x + y = 19
Jadi persamaan bayangannya adalah 2x + y =19 Jadi persamaan bayangannya adalah 2x + y =19
d)
d) Dilatasi (Perkalian)Dilatasi (Perkalian)
1)
1) Dilatasi dengan pusat O(0,0) dan faktor skala k adDilatasi dengan pusat O(0,0) dan faktor skala k ad alahalah
,,
A′A′
[,]
[,]
,,′′
,,′′′′k
k
Contoh: Contoh:
Titik A(1,2) bila didilatasikan dengan skala 2 dan pusat (0,0) dilanjutkan dengan dilatasi Titik A(1,2) bila didilatasikan dengan skala 2 dan pusat (0,0) dilanjutkan dengan dilatasi skala
-skala -3 dan pusat (0,0) adalah…3 dan pusat (0,0) adalah… Jawab: Jawab:
1, 1, 22
A′A′
[,]
[,]
, , ′′
((′′′′)k
)k
((′′′′)2
)21122
1, 1, 22
[,]
[,]
A′A′2, 2, 44((′′′′)) 2244
Selanjutnya, Selanjutnya,′ ′2, 2, 44
AA′′′′
[[,−
,−]]
, , ′′′′
((′′′′′′′′)3
)32244
((′′′′′′′′))6612
12
′ ′2, 2, 44
AA′′′′6, 12
[[,−
,−]]
6, 12
Jadi dilatasinya adalah (-6,-12) Jadi dilatasinya adalah (-6,-12)
2)
2) Dilatasi dengan pusat P(p,q) dan faktor skala k Dilatasi dengan pusat P(p,q) dan faktor skala k adalahadalah
,,
[[,
,,],]
A′A′
,,′′
,,′′′′k
k
++
Contoh: Contoh: Lingkaran
Lingkaran
++
24200
24200
didilatasikan dengan faktor skala -1 d didilatasikan dengan faktor skala -1 dengan pusat rotasiengan pusat rotasi pada titik (1,-5). pada titik (1,-5). Jawab: Jawab:((′′′′)k
)k
++
((′′′′)1(
)1(11
++55))++ 1155
((′′′′))((+1
5))++ 1155
+1
5
((′′′′))((+2
10
10))
+2
x’= x’=-x+2, x=--x+2, x=-x’+2x’+2 y’=y’=-y-10, y=--y-10, y=-y’y’-10-10
Subs ke dlm persamaan lingkaran, adalah Subs ke dlm persamaan lingkaran, adalah