• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PELAYANAN SIM (SURAT IJIN MENGEMUDI) KELILING DI SATUAN LALU LINTAS (SAT LANTAS) KOTA SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI TENTANG PELAYANAN SIM (SURAT IJIN MENGEMUDI) KELILING DI SATUAN LALU LINTAS (SAT LANTAS) KOTA SAMARINDA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

STUDI TENTANG PELAYANAN SIM (SURAT IJIN

MENGEMUDI) KELILING DI SATUAN LALU LINTAS

(SAT LANTAS) KOTA SAMARINDA

Reza Laksana Putra

eJournal Pemerintahan Integratif

Volume 1, Nomor 4, 2016

(2)

eJournal Pemerintahan Integratif, 2015, 4 (1): 124-132 ISSN: 2337-8670 , ejournal.pin.or.id

© Copyright 2016

STUDI TENTANG PELAYANAN SIM KELILING DI SATUAN

LALU LINTAS (SAT LANTAS) KOTA SAMARINDA

Reza Laksana Putra1 Abstrak

Reza Laksana Putra, Studi Tentang Pelayanan SIM Keliling Di Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda.

Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif dimana Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam observasi dan dokumentasi sehingga Lebih mampu menggali serta mengetahui Pelayanan SIM Keliling di Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda. Penelitian ini mengambil lokasi di SIM Keling di Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda dan objek penelitian ini di ambil dari Kasat Lantas Polresta yang bertugas dikantor Polresta Samarinda serta anggota atau staff lalu lintas yang bertugas di mobil pelayanan SIM Keliling dan juga masyarakat sekitar yang mengurus perpanjangan SIM Keliling.

Hasil yang di peroleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan SIM Keliling di Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda sudah berjalan dengan baik namun di dalam pelayanan SIM Kelilng ada sebagian yang perlu di perhatikan lagi oleh anggota Satuan Lalu Lintas yaitu sarana dan prasaranya yang belum terpenuhi. Misalnya tenda untuk menunggu proses pelayanan perpanjangan SIM, Kursi yang terbatas tidak sesuai dengan jumlah masyarakat yang mengurus perpanjangan SIM, Meja untuk masyarakat mengisi formulir, terkadang juga dalam pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi) Keliling mengalami kerusakan elektonik maupun genset yang tidak terduga.

Kata Kunci : Pelayanan SIM (Surat Izin Mengemudi) keliling.

Pendahuluan

Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum dan meningkatkan kesejateraan masyarakat. Penyelenggara pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur

1

Mahasiswa Program S1 Pemerintahan Integratif, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: Rezalaksana2@gmail.com

(3)

pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masyarakat, kinerjanya masih belum seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat antara lain dari banyaknya pengaduan atau keluhan dari masyarakat dan, baik melalui surat pembaca maupun media pengaduan lainya, seperti menyangkut prosedur dan mekanisme kerja pelayanan yang berbeli-belit, tidak transparan, terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan, sehingga tidak menjamin kepastian hukum, waktu dan biaya serta masih banyak di jumpai peraktek pungutan liar serta tindakan-tindakan yang berindikasikan penyimpangan dan KKN.

Sesuai dengan yang di jelaskan pada Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomer 25 Tahun 2009 tentang pelayanan public di jelaskan bahwa pelayanan public adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public. Adapun jadwal dan lokasi Sim keliling di Kota Samarinda yaitu di Pos Polisi Loa Janan Ilir Kelurahan Loa Janan Ilir, halaman Kantor Lurah Rawa Makmur Kecamatan Palaran, simpang tiga kebon agung Kelurahan Lempake, simpang empat perum Korpri Kelurahan Loa Bakung, simpang tiga bengkuring Kelurahan Sempaja Selatan, simpang tiga ring road Kelurahan Bukit Pinang. Kemudian pelayanan dimulai pada hari Senin sampai dengan Jumat dari pukul 09.00 s/d 13.00 WITA. Karena itu Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda berupaya memangkas urusan yang panjang menjadi lebih mudah dan cepat, dengan membuat terobosan fasilitas pengurusan SIM yang mudah, cepat, dan nyaman yaitu pelayanan SIM keliling (Simling) di Kota Samarinda. Dalam hal pelayanan perpanjangan SIM Satuan Lalu Lintas Polresta Kota Samarinda terus berusaha meningkatkan pelaksanaan pelayanan perpanjangan SIM agar masyarakat perkotaan Samarinda yang mobilitasnya sangat tinggi dan sibuk dapat tetap melakukan perpanjangan di mobil SIM Keliling dengan waktu relatif cepat. Dengan adanya surat perintah dari Kepolisian Resort Kota Samarinda. Seiring berjalanya waktu maka terjadilah suatu kendala-kendala pada pelayanan SIM Keliling di Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda. Oleh karena itu yang menyebabkan kurang maksimal dalam pelayanan perpanjangan di SIM Keliling di Kota Samarinda.

Berdasarkan observasi dilapangan penulis menemukan sesuatu yang kurang dari pada pelayanan SIM Keliling yaitu :

a) Sarana dan prasarana (Komputer, Tenda untuk masyarakat yang menunggu pelayanan SIM Keliling).

b) Anggaran (khusunya untuk biaya operasional didalam pelayanan perpanjangan SIM Keliling di Kota Samarinda). Adapun biaya operasianal yang sehari-hari digunakan dalam pelayanan SIM Keliling yaitu, solar dan oli mesin, dll.

Proses dan teknis pelayanan tetap mengacu pada syarat dan ketentuan yang berlaku. Bahwa sesuai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) SIM, berdasarkan peraturan Republik Indonesia Nomer 50 Tahun 2010 tentang jenis

(4)

eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 4, Nomor 1, 2016: 124-132

3 dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Polri. Ketentuan biaya perpanjangan SIM (SIM A, BI, BII) baru, sebesar Rp 120.000. Sedangkan untuk perpanjangan dikenakan biaya Rp 80.000, baik SIM A, BI maupun BII dan untuk perpanjangan SIM C hanya dikenai biaya Rp 75.000. Berdasarkan Fenomena tersebut diatas, maka menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian di Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polresta Samarinda dengan Judul penelitian : “Studi Tentang Pelayanan SIM Keliling di Satuan Lalu

Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda”.

Kerangka Dasar Teori 1. Pelayanan

Pelayanan pada dasarnya dapat diartikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok dan atau organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. (Pasolong 2010:128)

2. Pelayanan Publik

a. Pengertian Pelayanan Publik

Menurut Undang-Undang Nomer 25 Tahun 2009 tentang pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public. b. Pedoman Umum Unit Pelayanan Publik

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomer 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang kemudian di kembangkan menjadi 14 unsur yang “ relevan, valid dan variable”. Sebagai unsure minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat.

c. Bentuk-bentuk Pelayanan Publik

Ada tiga macam bentuk pelayanan public menurut Moenir (2006:190), adalah layanan melalui lisan,layanan melalui tulisan, dan layanan melalui perbuatan.

d. Faktor Pendukung Pelayanan Publik

factor kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam pelayanan umum, factor aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan, factor organisasi yang merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan, factor pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum, factor keterampilan petugas dan factor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan. (Menurut Moenir 2010:88).

e. Klasifikasi Pelayanan Publik

Pelayanan public yang harus diberikan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan kedalam dua katagori utama yaitu pelayanan kebutuhan dasar dan pelayanan umum.

(5)

f. Azas dan Prinsip Pelayanan Publik

Adapun dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor: 63/Kep/M.Pan/7/2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik menjelaskan bahwa dalam melakukan pelayanan publik harus menerapkan prinsip-prinsip pelayanan yaitu : kesederhanaa, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan, keramahan, kenyamanan.

g. Standar Pelayanan Publik

Dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 dijelaskan bahwa standar pelayanan adalah tolak ukur yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.

h. Pola Penyelenggara Pelayanan Publik

Dalam penyelenggara pelayanan kepada masyarakat, ada terdapat berbagai macam pola yang digunakan instansi pemerintah, yaitu : fungsional, terpusat, terpadu, gugus tugas.

i. Kualitas Pelayanan

Menurut Sinambela (2006:6) kualitas adalah segala sesuatu yang mampumemenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan (meeting the needs

of customers).

j. Kepuasan Masyarakat

Menurut Lukman (dalam Pasolong 2007:144) menyatakan bahwa kepuasan sebagai tingkat persamaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapkannya. Sejalan pandangan, Gibsan dkk (1987), Weksley dan Yulk (1988), di jelaskan bahwa kepuasan pada hakikatnya berkaitan dengan faktor kebutuhan seseorang (pelanggan).

3. Surat Izin Mengemudi (SIM)

a. Pengertian SIM (Surat Izin Mengemudi)

Menurut Undang-undang No 9 Tahun 2012 BAB I pasal 1 ayat 4 mengemukakan Surat Izin Mengemudi yang selanjutnya disingkat SIM adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat kontrol, dan data forensik Kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk mengemudikan Ranmor di jalan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

b. Pelayanan SIM Keliling

Bahwa SIM Keliling adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang baik. Dengan adanya SIM keliling ini agar masyarakat tidak perlu datang ke Kantor

(6)

eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 4, Nomor 1, 2016: 124-132

5 Polisi, masyarakat cukup mendatangi mobil SIM Keliling yang beroperasi sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan sesuai dengan keperluan masyarakat dan masyarakat juga tidak perlu melaksanakan ujian SIM lagi dengan demikian masyarakat sangat terbantu.

Metode Penelitian

Penelitian yang tiada pernah mengenal sudah, terus berkembang dari waktu kewaktu seiring dengan perkembangan zaman dalam segala bidang disiplin ilmu, bail ilmu yang bersifat eksakta, filsafat, humaniora dan sains terus menunjukkan perkembangan positif. Seiring dengan perkembangan penelitian tersebut, juga memberi warna baru terhadap jenis metode, pendekatan dalam penelitian itu sendiri. Pendekatan penelitian misalnya pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Oleh karena itu peneleti tertarik mengambil metode penelitian kua litatif dengan alasan sesuai dengan judul yang diambl peneliti yaitu Pelayanan SIM Keliling di Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda.

Adapun tujuan dari penelitian kualitatif yaitu untuk memahami fenomena atau gejala social yang lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji dari pada memerinci menjadi variabel-variabel yang saling terkait.

Hasil Penelitian

1. Dasar hukum yang digunakan dalam pelayanan perpanjangan SIM

Satuan lalu Lintas Polresta Kota Samarinda dalam melayani masyarakat perpanjangan SIM Mengacu pada UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia, Peraturan Kepolisian RI No 9 tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi, PNBP No 50 Tahun 2010, Undang-undang No 22 tahun 2002 tentang Lalu Lintas dan angkutan jalan.

2. Kejelasan persyaratan dan perpanjagan SIM

Adanya mobil SIM Keliling ini sangat membatu masyarakat dalam mengurus perpanjagan. Masyarakat juga tidak perlu lagi pergi jauh-jauh hanya cukup mendatangi ke mobil SIM Keliling yang mana mobil tersebut setiap harinya keliling diwilayah Kota Samarinda. Untuk persyaratan mudah sekali di pahami oleh masyarakat, dan sudah banyak sekali yang mengerti.

3. Kepastian Waktu dalam pelayanan perpanjangan SIM

Untuk waktu perpanjangan SIM ini membutuhkan waktu selama 10 menit karena Satuan Lalu Lintas mengacu pada Undang-undang No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik.

4. Biaya pelayanan perpanjangan SIM

Adapun masalah biaya yang di kelurkan dalam proses perpanjagan SIM yaitu; SIM A Rp. 80.000,- sedangkan SIM C Rp. 75.000,- yang mana sudah megacu pada PNBP No 50 Tahun 2010.

(7)

Dalam pelayanan perpanjangan SIM sarana dan prasarana lebih utama tetapi sarananya sudah ada kemudian dengan prasarananya masih kurang, misalnya kurangnya penyediaan kursi karena jumlah 25 s/d 30 orang per harinya , tidak adanya tenda untuk berteduh, tidak adanya meja buat mengisi formulir, dan juga terkadang pada saat melayani masyarakat dalam perpanjangan SIM genset tiba-tiba rusak dan tidak ada cadangannya, apabila rusak terpaksa diberhentikan proses pelayanan perpanjanganb dan menunggu sampai baik (diperbaiki).

6. Faktor penghambat dalam pelayanan perpanjangan SIM

Di dalam pelayanan perpanjangan SIM apabila terjadi hambatan itu di sebabkan oleh pendukungnya (sarana dan prasarana) karena factor pendukung tersebut tidak lengkap dan kurang maksimal dalam melayani masyarakat. Adapun factor penghambat yang sering terjadi adalah biasanya kerusakan pada genset pada saat beroprasi melayani masyarakat perpanjangan SIM. Apabila rusak terpaksa berhenti sampai genset tersebut baik (diperbaiki) dan genset cuma ada satu tidak ada pengganti apabila rusak secara mendadak.

7. Faktor pendukung dalam pelayanan perpanjangan SIM

Faktor pendukung dari pelayanan perpanjangan SIM Keliling ini adalah sarana dan prasarana yang utama dalam melayani masyarakat. Adapun sarana dan prasarana sudah cukup lengkap. Namun perlu adanya perawatan serta penambahan agar pelayanannya lebih maksimal.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan penulis peroleh dari observasi, wawancara, dokumentasi atau melalui dokumen-dokumen yang memperkuat penulisan dalam proses penyimpulan.

1. Dasar hukum yang di gunakan dalam pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi)

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dapat disimpulkan dasar hukum yang digunakan oleh Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) dalam pelayanan perpanjangan SIM meliputi :

a. Untuk dasar-dasar hukum yang di gunakan Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) sudah jelas dan sesuai dengan peosedur yang berlaku di Kepolisian Republik Indonesia.

2. Kejelasan Persyaratan dalam perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi) Berdasarkan hasil penelitian penulis menarik kesimpulan bahwa persyaratnnya tidak rumit, jelas dan sangat sederhana serta mudah dipahami oleh masyarakat Kota Samarinda.

3. Kepastian waktu dalam pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi)

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dapat disimpulkan kepastian waktu dalam pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi) waktu yang di perlukan selama 10 menit. Karena Satuan Lalu Lintas (Sat lantas)

(8)

eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 4, Nomor 1, 2016: 124-132

7 mengacu pada Undang-undang No 25 tahun 2009 Tentang pelayanan public.

4. Biaya pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi)

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dapat disimpulkan untuk biaya perpanjangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2010 tentang Jenis dan tarif atas jenis penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Kepolisian Republik Indonesia. Adapun biaya yang dikeluarkan pada saat perpanjangan SIM yaitu :

a) SIM A Rp. 80.000,00 b) SIM C Rp. 75.000,00.

5. Sarana dan prasarana pelayanan SIM keliling

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dapat disimpulkan sarana dan prasarana. Belum cukup maksimal meskipun ada beberapa fasilitas tetapi dalam melayani masyarakat masih kurang lengkap fasilitas seperti meja untuk masyarakat mengisi formulir, kemudian tempat menunggu proses perpanjagan berupa tenda agar masyarakat dapat berteduh.

6. Faktor penghambat

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dapat disimpulkan yang menjadi factor penghambat kurang adanya persiapan pada saat terjadi kerusakan elektronik computer atau pun mesin genset.

7. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dapat disimpulkan sarana dan prasarana sudah cukup mendukung akan tetapi lebih bagusnya ada perbahuruan agar melayani masyarakat lebih maksimal.

Rekomendasi

Adapun saran yang penulis berikan dalam penulisan skripsi ialah sebagai berikut:. 1. Sarana dan prasarana di mobil SIM Keliling lebih baiknya di lengkapi meja agar masyarakat pada saat mengisi formulir tidak menulis di atas kursi motor bahkan di pangku, tempat untuk ruang tunggu (tenda) agar masyarakat dapat berteduh dari terik matahari, kursi yang jumlahnya disesuaikan dengan masyarakat yang mengurus perpanjangan setiap harinya agar masyarakat tidak ada yang menunggu sambil berdiri. Seharusnya lebih diperhatikan lagi sarana dan prasaranaya yang ada di mobil pelayanan SIM Keliling oleh Anggota Polresta Samarinda bagian sarana dan prasarana (Sarpras) agar berjalan dengan baik dalam pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi).

2. Faktor penghambat dalam pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi) di usahakan dalam melayani masyarakat apabila terjadi kerusakan (computer serta perengkat untuk perpanjangan SIM) langsung ada penggantinya dan tidak memberhentikan pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi).

(9)

3. Sebaiknya Satuan Lalu Lintas (SAT LANTAS) Polresta Samarinda menyiapkan mobil SIM Keliling setiap Kecamatan yang ada di Kota Samarinda. Dalam pelayanan perpanjangan SIM ini agar mampu melayani masyarakat oleh anggota Satuan Lalu Lintas (SAT LANTAS) Polresta Samarinda.

Daftar Pustaka

Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik Yogyakarta ; Gadjah Mada University Press.

Kurniawan Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta; Pembaharuan.

Maleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja lr Rosdakaraya.

Maleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakaraya.

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Moenir,A.S,,2006. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Moenir,A.S,,2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Miles, Matthew. B.A, Michael Huberman, Saldana. 2014. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. UI Press. Jakarta.

Nasucha, Chaizi, 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktek. Jakarta:Grasindo

Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta

Poltak Y. Sinanbella Dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suryabrata, Sumadi. 2006. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sinambela, Lijan. P. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta : PT. Bumi Aksara

(10)

eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 4, Nomor 1, 2016: 124-132

9

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi Di Lengkapi Dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta.

Supranto. 2006, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Wasistiono, Sadu, Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung: Fokusmedia. 2003

Winarsih, A. Sepri dan Ratminto.2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dokumen-dokumen :

____Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/Kep/MENPAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

____Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Pemerintah.

____Keptusan MENPAN No 58 Tahun 2002 Tentang Mengukur Kinerja Pelayanan Publik.

___Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 50 Tahun 2010 Tentang Jenis Tarif Atas Jenis Peneriamaan Negara Bukan Pajak Yang berlaku Kepada Kepolisian Republik Indonesia

____Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

(11)

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

Artikel eJournal dengan identitas sebagai berikut:

Judul : Studi Tentang Pelayanan SIM Keliling di Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kota Samarinda

Pengarang : Reza Laksana Putra NIM : 1202025275

Program : S1 Pemerintahan Integratif

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di eJournal Program S1 Pemerintahan Integratif Fisip Unmul.

Samarinda, 25 Juli 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Muhammad. Jamal Amin, M.S Dra. Rosa Anggraeiny, M.Si

NIP. 19641231 198903 1 034 NIP. 19571014 198601 2 002

Bagian di bawah ini

DIISI OLEH BAGIAN PERPUSTAKAAN S1 PIN

Identitas terbitan untuk artikel di atas

Nama Terbitan : eJournal Pemerintahan Integratif

Volume : 4 Bagian Perpustakaan S1 PIN

Nomor : 1

Tahun : 2016

Fajar Adiatmojo , S.Ip

Referensi

Dokumen terkait

Upaya Sheraton Surabaya Hotel & Towers dalam menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas pelari yang sering terlibat dalam running event atau komunitas yang

Kolom atau baris pada lembar tembusan tertentu yang tidak dikehenddaki berisi informasi tertentu yang tercantum dalam lembar formulir asli dihitamkan (blackout),

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitin Tugas Akhir ini diambil judul “Sistem Pendukung Keputusan Distribusi Rehabilitas Sosial Rumah Tidak Layak Huni

Ahli materi memberikan penilaian dengan presentase yang diperoleh dari masing-masing aspek yang terdiri dari 2 aspek yaitu, aspek tampilan yang memperoleh nilai

Kekurangan model pembelajaran Probing- Prompting menurut Shoimin (2014:129), yaitu jika jumlah siswa banyak membutuhkan waktu lama dalam proses pembelajaran, suasana

Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang 3

Pola produksi merupakan komponen yang paling penting dalam perencanaan produksi, karena dengan pola produksi perusahaan bisa mengetahui jumlah biaya yang

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa variablel ukuran perusahaan, dan risiko default memiliki nilai standar deviasi yang yang lebih kecil dari nilai mean yang dapat