Raw Score Scale Score
Performance Scale …………...
Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Adalah orang tua (Ayah/Ibu/Wali) dari :
Nama :
Umur :
Kelas :
Murid SD :
Alamat :
Saya selaku orang tua (Bapak/ Ibu/ Wali), setelah mempelajari dan mendapat penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai penelitian ini dan setelah mengetahui dan menyadari sepenuhnya resiko yang mungkin terjadi, dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengizinkan dengan sukarela ANAK SAYA menjadi objek penelitian tersebut, dengan catatan sewaktu-waktu bias mengundurkan diri apabila merasa tidak mampu untuk mengikuti penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
No. urut pengambilan tinja : SekolahDasar Negeri :
Kelas :
Tanggal :
Pewawancara :
A. IDENTITAS SAMPEL PENELITIAN
1. NAMA :
B. STATUS GIZI ANAK
Ciri-ciri Kondisi
Sekarang Berat Badan
(Kg)
Tinggi Badan (Cm)
Umur (Tahun) Status Gizi
C. OBAT CACING
1. Apakah ada makan obat cacing dalam satu bulan terakhir ini? ( ) Ya, ( ) Tidak
2. Dalam setahun berapa kali anak diberikan obat cacing? ……. Kali 3. Bagaimana cara Saudara memberikan obat cacing pada anak? …….
D. PEMERIKSAAN TINJA METODA KATO-KATZ : (-) Negatif (+) Positif
Jenis Cacing Usus NEPG Ascaris lumbricoides
TrichurisTrichiura
Cacing Tambang Lain-lain
E. Kadar Hemoglobin
Lampiran 4. Pemeriksaan Tinja cara Kato-Katz untuk penentuan anggota populasi
dan sampel
A. BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. Rectangular Cardboard (30x40x1.37mm), dengan lubang di tengahnya berdiameter 6 mm
2. Wire Net (150 MESH) 3. Absorbable Paper 4. Cellophane Strips B. CARA KERJA
1. Letakkan tinja di atas Absorbable Paper 2. Tekan bagian atas tinja dengan Wire Net
3. Ambil tinja yang keluar melalui Net dan pindahkan ke lubang yang ada di tengah Cardboard yang diletakkan di atas gelas objek
4. Penuhkan lubang tersebut dengan tinja tadi. Rata-rata berat tinja di sini adalah 43.7 mg
5. Dengan hati-hati Cardboard diangkat, dan tinggallah tinja di atas gelas objek 6. Tinja ditutup dengan kertas Cellaphane
7. Setelah itu tekan dari atas dengan memakai tutup botol yang terbuat dari karet hingga rata dan periksa di bawah mikroskop. Hitung semua telur cacing yang ada di seluruh lapangan pandang
C. CARA MENGHITUNG
1. Apabila X = Jumlah telur per slide 2. Maka, NEPG = X dikali 23
( NEPG = Number of Egg per Gram ) D. INTERPRETASI NEPG ( Montresordkk, 1998)
Lampiran 5. Pemeriksaan Hemoglobin Cara Cyan Reagensia:
Adalah larutan Sianida yang terdiri dari :
K3FE(CN)6 200 mg
KCN 50 mg
KH2PO4 140 mg
Air Suling sampai 1000 ml
Non ionic detergent 0.5 – 1 ml
Prinsip pemeriksaan
Hemoglobin oleh K3FE(CN)6 akan diubah menjadi Methamoglobin yang kemudian menjadi Hemoglobin Sianida (HiCN) oleh KCN. Penambahan KH2PO4 untuk mengatur pH larutan. Penambahannon ionic detergent bertujuan mempercepat lisiseritrosit dan mengurangi kekeruhan HiCN yang terjadi. Walau perubahan Hemoglobin menjadi HiCN dengan cara ini sangat cepat yakni 3 menit.
Bahan pemeriksaan :
Adalah darah lengkap, dapat dipakai antikoagulan yang tidak menyebabkan pengenceran darah. Antikoagulan yang biasa dipakai adalah K2EDTA atau Na2EDTA sebanyak 1 -1.5 mg/ml darah.Darah dan antikoagulan harus dicampur hingga rata. Pada penggunaan darah kapiler, perlu diperhatikan kemungkinan adanya kontaminasi cairan jaringan waktu pengambilan darah yang menyebabkan kadar Hemoglobin menjadi lebihrendah dari seharusnya.
Alat
Alat yang diperlukan adalah :
Pipet volumetric 5.0 ml
Pipet sahli 20 ul
Pembuatan kurva standar
Untuk itu diperlukan larutan standar HiCN 55 – 58 mg/dl.
Misalnya dipakai larutan sebesar larutan standarHiCN 57.2 mg/dl, larutan ini sesuai dengan kadar Hemoglobin 5020/20 x 57.2 mg/dl = 14.4 g/dl. Kemudian dibuat pengenceran 25, 50, 75, 100% dari larutan standar tersebut. Tiap pengenceran dibaca serapannya (A) pada panjang gelombang 540 nm dengan larutan sianida sebagai blanko.
Cara pemeriksaan
Lampiran 6. Status gizi bedasarkan hasil dan rekomendasi Semiloka Antropometri
di Indonesia.
Untuk menentukan klasifikasi gizi digunakan Z-score (Standar deviasi) sebagai batas ambang. Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) yang dibagi menjadi 4 klasifikasi dengan batas ambang sebagai berikut :
e. Batas bawah gizi buruk adalah mean − 3 Standar deviasi (SD).
f. Batas bawah gizi kurang adalah mean − 3 SD dan batas atas mean -2 SD. g. Batas bawah gizi sedang adalah mean − 2 SD dan batas atas mean -1 SD.
Lampiran 10. Hasil Tes IQ
108 14 13 8 12 13
93 12 8 7 10 8
101 13 10 10 6 7
Lampiran 10. Output SPSS Statistika Deskriptif
1. Tabel 5. Distribusi umur siswa SD yang terinfeksi cacing
Statistics
Kategori_Umur
N Valid 62
Missing 0
Kategori_Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 44 71.0 71.0 71.0
2 18 29.0 29.0 100.0
Total 62 100.0 100.0
Keterangan. 1 = 8−10 tahun ; 2 = 11−13 tahun
2. Tabel 6. Distribusi jenis kelamin siswa SD yang terinfeksi cacing
Statistics
Jenis_Kelamin
N Valid 62
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L 31 50.0 50.0 50.0
P 31 50.0 50.0 100.0
Total 62 100.0 100.0
3. Tabel 7. Distribusi suku siswa SD yang terinfeksi cacing
Statistics
Suku
N Valid 62
Missing 0
Suku
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Batak 3 4.8 4.8 4.8
Jawa 8 12.9 12.9 17.7
Melayu 24 38.7 38.7 56.5
Minangkabau 26 41.9 41.9 98.4
Suku
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Batak 3 4.8 4.8 4.8
Jawa 8 12.9 12.9 17.7
Melayu 24 38.7 38.7 56.5
Minangkabau 26 41.9 41.9 98.4
Nias 1 1.6 1.6 100.0
Total 62 100.0 100.0
4. Tabel 8. Distribusi kelas siswa SD yang terinfeksi cacing
Statistics
Kelas
N Valid 62
Kelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 30 48.4 48.4 48.4
5 14 22.6 22.6 71.0
6 18 29.0 29.0 100.0
Total 62 100.0 100.0
5. Tabel 9. Distribusi derajat infeksi siswa SD yang terinfeksi cacing
Statistics
Derajat_Infeksi
N Valid 62
Missing 0
Derajat_Infeksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 39 62.9 62.9 62.9
2 23 37.1 37.1 100.0
Total 62 100.0 100.0
6. Tabel 10. Distribusi tingkat kecerdasan siswa SD yang terinfeksi cacing
Statistics
Kategori_IQ
N Valid 62
Missing 0
Kategori_IQ
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Average 17 27.4 27.4 27.4
Borderline 16 25.8 25.8 53.2
High Average 3 4.8 4.8 58.1
Low Average 18 29.0 29.0 87.1
Mental Deffective 8 12.9 12.9 100.0
7. Tabel 11. Distribusi Kejadian Anemia Siswa SD yang Terinfeksi Cacing
Statistics
Kategori_Hb
N Valid 62
Missing 0
Kategori_Hb
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 30 48.4 48.4 48.4
2 32 51.6 51.6 100.0
Total 62 100.0 100.0
Keterangan. Kategori Hb : 1 = Anemia , 2 = Tidak Anemia
8. Tabel 12. Distribusi Status Gizi Anak
Statistics
Status_Gizi
N Valid 62
Status_Gizi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 3.2 3.2 3.2
3 12 19.4 19.4 22.6
4 48 77.4 77.4 100.0
Total 62 100.0 100.0
Keterangan. Status Gizi : 2 = Kurang ; 3 = Sedang ; 4 = Baik
9. Tabel 13. Distribusi Jenis Infeksi Cacing Siswa SD yang Terinfeksi Cacing
Statistics
Jenis_Infeksi
N Valid 62
Missing 0
Jenis_Infeksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 46 74,2 74,2 74,2
Jenis_Infeksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 46 74,2 74,2 74,2
2 16 25.8 25.8 100.0
Total 62 100.0 100.0
Lampiran 11. Output SPSS Uji Statistika Nonparametrik (Uji Kolmogorov-Smirnov)
1. Tabel 14. Hubungan status gizi dengan tingkat kecerdasan 2.
Status_Gizi * Tingkat_Kecerdasan Crosstabulation
Tingkat_Kecerdasan
Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Frequencies
Kode N
Gizi_Kecerdasan 0 62
1 62
Test Statisticsa
Gizi_Kecerdasan
Most Extreme Differences Absolute .452
Positive .048
Negative -.452
Kolmogorov-Smirnov Z 2.514
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Kode
2. Tabel 15. Hubungan derajat infeksi kecacingan STH dengan kejadian anemia
Derajat_Infeksi * Anemia_Kode Crosstabulation
Anemia_Kode Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Frequencies
Kode N
Derajat_Anemia 0 62
1 62
Test Statisticsa
Derajat_Anemia
Most Extreme Differences Absolute .145
Positive .000
Negative -.145
Kolmogorov-Smirnov Z .808
Asymp. Sig. (2-tailed) .531
a. Grouping Variable: Kode
3. Tabel 16. Hubungan derajat infeksi kecacingan STH dengan status gizi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Derajat_Infeksi * Status_Gizi 62 50.0% 62 50.0% 124 100.0%
Derajat_Infeksi * Status_Gizi Crosstabulation
Status_Gizi Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Frequencies
Kode N
Derajat_Gizi 0 62
1 62
Test Statisticsa
Derajat_Gizi
Most Extreme Differences Absolute .968
Positive .968
Negative .000
Kolmogorov-Smirnov Z 5.388
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Kode
4. Tabel 17. Hubungan kejadian anemia dengan tingkat kecerdasan
Case Processing Summary
Kejadian_Anemia * Tingkat_Kecerdasan Crosstabulation
Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Frequencies
Kode N
Anemia_Kecerdasan 0 62
1 62
Total 124
Test Statisticsa
Anemia_Kecerdasan
Most Extreme Differences Absolute .613
Positive .613
Negative .000
Kolmogorov-Smirnov Z 3.413
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Kode
5. Tabel 18. Hubungan derajat infeksi kecacingan STH dengan tingkat kecerdasan
Derajat_Infeksi * Tingkat_Kecerdasan Crosstabulation
Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Frequencies
Kode N
Derajat_Kecerdasan 0 62
1 62
Total 124
Test Statisticsa
Derajat_Kecerdasan
Most Extreme Differences Absolute .613
Positive .613
Negative .000
Kolmogorov-Smirnov Z 3.413
Asymp. Sig. (2-tailed) .000