• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI DALAM KANTOR PADA DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

NAMA : SUYANTI

NIM : 082103022

PROGRAM STUDI : KESEKRETARIATAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULKTAS EKONOMI

(2)

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Shalawat beriring salam kepada

junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW, dimana atas rahmat, karunia dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun judul

tugas akhir ini adalah “Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada

Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” dimana tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penuis banyak mendapatkan bantuan,

dorongan semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak. Dengan penuh rasa

hormat dan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu

untuk memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Terimah kasih penulis ucapkan kepada seluruh Dosen dan Staf Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan Ilmu

pengetahuan bagi penulis dari tingkat persiapan sampai tingkat penyelesaian.

4. Penghargaan dan terima kasih yang teristimewah untuk kedua orang tua

penulis Ayahanda Darmanto dan Ibunda Legiyem atas do’a, kasih sayang,

dukungan moril dan materil serta kesabaran mereka dalam membimbing

penulis yang tidak akan mungkin terbalas, hanya tugas akhir ini yang penulis

persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa yang akan

datang.

5. Kepada adik penulis Wagiman beserta Istri, Lismiatun, Ayu Riskika, dan

(3)

7. Kepada teman-teman satu kelompok magang Dipo Yudistira, Maya

Mandasari, Elly Asna, Rani Nuraisyah, Veronika, dan Dosma Juni yang

sama-sama berjuang dengan penulis,”ayo semangat”.

8. Buat teman-teman DIII Kesekretariatan stambuk 08, yang tidak mungkin

penulis sebutkan satu-persatu, makasih semuanya telah memberikan pelajaran

berharga dalam hidup penulis selama tiga tahun ini.

Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari

siapapun yang membaca Tugas Akhir ini, karena penulis sangat menyadari

bahwasannya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya, semoga

Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua. Amin...

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Medan, Juni 2011

Penulis

SUYANTI

(4)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Perumusan Masalah ... 4

3. Tujuan Penelitian ... 4

4. Manfaat Penelitian ... 5

5. Jadwal Penelitian ... 5

6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI ... 7

A.Sejarah Ringkas ... 7

B. Jenis Usaha/Kegiatan ... 10

C. Struktur Organisasi ... 11

D. Job Discription ... 16

E. Kinerja Usaha Terkini ... 21

F. Rencana Kegiatan Perusahaan ... 22

BAB III PEMBAHASAN ... 23

A.Pengertian Etika, Etiket, dan Moral... 23

B.Pengertian Komunikasi Kantor... 26

C.Etika Komunikasi Kantor... 27

D.Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor... 31

E.Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi... 33

F. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara... 35

G.Penerapan Etika komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara... 38

H.Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara... 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 40

A.Kesimpulan………... 38

B. Saran ... 38

(5)

TABEL JUDUL HALAMAN

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan……… 5

                                   

(6)

GAMBAR JUDUL HALAMAN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara……… 13

                       

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Menurut Gunawan (1985:13) Perusahaan adalah sebuah organisasi

dimana pemilik, pemimpin, staf, dan karyawan bekerjasama untuk mencapai

tujuan. Pemilik dan pemimpin perusahaan tentulah mengkomunikasikan keinginan

dan kebijaksanaannya kepada staf dan karyawan. Komunikasi sangat penting

dalam manajemen organisasi. Pada hakekatnya manajemen mencapai suatu tujuan

melalui orang lain, maka seorang manajer harus dapat berkomunikasi secara efektif

dengan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

Komunikasi dalam perusahaan mengajak semua anggota perusahaan

peduli untuk melakukan interaksi dengan sesama anggota dengan pihak luar.

Kegiatan komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar

kinerja kegiatan perusahaan secara intern dan ekstern dalam mencapai tujuan

secara efisien dan efektif. Etika dalam berkomunikasi sangatlah diperlukan guna

meningkatkan kinerja karyawan.

Menurut Purwanto (2003:1), komunikasi merupakan salah satu bidang

yang sangat penting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai

kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau

kegiatan ketatausahaan. suatu pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang,

dan ditujukan untuk kepentingan orang-orang dimana kegiatan sangat ditentukan

oleh aktifitas orang-orang yang ada dalam kantor.

(8)

guna kepentingan kantor, tempat para pegawai menyelesaikan pekerjaan

administrasi atau tata usaha. Kantor adalah keseluruhan gedung dengan

ruang-ruang kerjanya yang menjadi tempat pelaksanaan tata usaha dan kegiatan –

kegiatan manajemen dalam berbagai tugas.

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin“

ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ ethicos” yang berarti kebiasaan.

Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila

sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini

berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan

atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat

dinilai tidak baik.

Dalam suatu kantor penerapan etika komunikasi dibutuhkan untuk

semua bentuk kegiatan kerja. Etika komunikasi yakni etika komunikasi yang terjadi

dan berlangsung dalam kantor (office communication). Dengan terciptanya etika

komunikasi timbal balik yang baik antara pimpinan dan karyawan, akan

menimbulkan produktivitas kerja yang baik. Dengan kata lain tanpa adanya

komunikasi, maka pekerjaan kantor akan menjadi tidak sesuai dengan rencana yang

sudah ditetapkan sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.

Seorang manajer kantor harus dapat menerapkan etika komunikasi secara

efektif dengan semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal

atau secara diagonal. Pengurusan informasi atau information handling yakni

penyampaian dan penerimaan berita, akan dapat berjalan dengan baik bila dalam

(9)

menciptakan iklim kerja kantor yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat penting guna

meningkatkan kreativitas dan dedikasi para pegawai kantor.

Etika komunikasi kantor merupakan suatu rangkuman istilah yang

mempunyai pengertian tersendiri. Etika berarti norma, nilai, kaidah atau ukuran

tingkah laku yang baik. Dengan demikian etika komunikasi kantor adalah norma,

ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung

dalam suatu kantor.

Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun

tulisan. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face)

tanpa melalui perantara. Setiap individu berusaha menetapkan berbagai sikap dan

pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu atau apa yang

seharusnya dijalankan individu, dan apa tindakan yang seharusnya dilakukan.

Secara tidak langsung komunikasi juga dapat dilakukan melalui suatu

perantara dengan media misalnya komunikasi melalui telepon, internet sebagai

komunikasi jarak jauh untuk menjalin kerjasama para pegawai di kantor yang dapat

memperlancar proses kerja antar sesama pegawai dan juga dapat dilakukan dengan

komunikasi yang secara tertulis misalnya surat menyurat.

Etika komunikasi dalam kantor perlu diperhatikan agar tidak terjadi suatu

prasangka buruk yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap pegawai

lainnya. Contohnya, setiap pegawai tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang

kurang enak didengar yang bisa membuat perasaan orang lain menjadi tersinggung.

Dengan demikian etika komunikasi memegang peranan penting dalam melakukan

(10)

Menurut Frans (1985:15), etika merupakan syarat mutlak dalam

hubungan antar pegawai. Setiap pegawai kantor dalam menjalankan tata hubungan

kantor harus mempunyai: norma kesusilaan, norma kesopanan dalam segala segi

kehidupan dan tindakannya, budi pekerti yang baik. Etika menjadi dasar atau

pedoman bagi setiap pegawai yang akan melakukan interaksi dalam komunikasi.

Dapat dikatakan bahwa etika memberi pandangan orientasi bagaimana seseorang

menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan dalam dunia kerja di kantor. Etika

membantu pegawai untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam

menjalani perannya masing-masing sehingga dalam melakukan komunikasi dapat

membentuk perilaku yang baik.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyajikan tugas akhir dengan

judul : “Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara “.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka terdapat perumusan

masalah yang menjadi objek dalam penelitian, yaitu” Bagaimana Penerapan Etika

Komunikasi dalam Kantor pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana penerapan etika komunikasi kantor pada

(11)

1.4 Manfaat Penelitian :

1. Sebagai bahan masukan pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bahwa penerapan etika

komunikasi sangatlah bermanfaat demi kelancaran aktivitas kinerja

karyawan.

2. Bagi Penulis bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya

mengenai penerapan etika komunikasi dalam kantor.

3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan penerapan etika komunikasi kantor.

4. Hasil penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai

bahan masukan atau informasi yang mungkin dapat berguna di bidang

etika komunikasi.

 

1.5 Jadwal penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Jl. T.M. Hanafiah No. 9 Kampus Universitas Sumatera Utara Medan. Jadwal

[image:11.595.112.508.547.689.2]

kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan

NO KEGIATAN MINGGU KE

1 2 3 4

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan Laporan

Sumber : Penulis (2011)

(12)

Pada tahap pengumpulan data, dilakukan dua cara yang pertama yaitu dilakukan

wawancara terhadap pegawai di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Sumatera Utara kemudian melakukan Observasi di Departemen

Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

 

1.6 Sistematika penulisan BAB l : PENDAHULUAN

Pada bab I ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal

survey/observasi dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Pada bab II ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi,

struktur organisasi dan personalia, uraian tugas (Job Description),

kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

BAB III : PEMBAHASAN

      Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada bagian

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

berkaitan dengan penerapan etika komunikasi dalam kantor.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian

terdahulu dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari

pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan

dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi

(13)

BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI

2.1 Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di Kota Medan atau di

luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun

1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala ) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan

sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota

Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh ) tetap

memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa

pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian

administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah

untuk nama pimpinan pada waktu itu ). Dengan perjalanan yang panjang, Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara berdirilah dengan perlahan-lahan, dimana

untuk pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diwaktu itu

dipercayakan kepada Prof. Tjung Ted Koei dengan jabatan Acting dengan Kepala

Biro Administrasi dipegang oleh T. Cheffudin (almarhum). Berdasarkan program

kerja yang ditetapkan semula pada sidang dewan dosen Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara 21 Juli 1961, ada empat perencanaan pedoman, yaitu:

1) Mengenai Kurikulum dibuka dua jurusan, yaitu:

a. Jurusan Ekonomi Sosial (sekarang jurusan studi pembangunan)

b. Jurusan Ekonomi Perusahaan (sekarang jurusan manajemen)

(14)

3) Pada waktu itu penerimaan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara dikhususkan untuk siswa SMA B(jurusan IPA Sekarang)

4) Tenaga pengajar untuk tahun pertama dan kedua adalah sebagai berikut:

a. Prof. Dr. Tjung Ted Koei

b. Prof. Mr. Suhunan Hamzah

c. Drs. T. M. H. L. Tobing

d. Drs. T. Mustafa

e. Drs. Aziz Siregar

f. Drs. M. A. T. Sihaloho

g. A. T. Baros

h. B. P. Hasibuan

Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh ) memisahkan diri dari

Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka

memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan

Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang

diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam

lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku

surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No

0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi

No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987

(15)

Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu

Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari :

a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan

c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima

Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas

Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar

dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang

ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber

(16)

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku

pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.

Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintahan

serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan

internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan

pengabdian pada masyarakat dan responsive terhadap

perkembangan/perubahan.

2.2 Jenis Usaha/ Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan

pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak

berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya

yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada

pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan

(17)

berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan

Tinggi; penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan

mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

2.3 Struktur Organisasi

Dilihat dari pengertiannya struktur organisasi merupakan suatu susunan

kerangka hubungan unit-unit organisasi yang ada pada organisasi mulai dari

departemen yang tinggi sampai dengan unit terkecil dengan tugas, fungsi dan

wewenang masing-masing. Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan

batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan

adanya hubungan atau keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Setiap perusahaan pada umumnya baik perusahaan besar maupun

perusahaan kecil biasanya mempunyai struktur organisasi yang dipakai tergantung

pada kebijakan dan kebutuhan perusahaan, biasanya suatu perusahaan, maka

struktur organisasinya semakin meluas dan kompleks sejalan dengan

berkembangnya dan luas bidang perusahaan sebagaimana halnya pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Struktur organisasi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(18)

dengan satu garis, masing-masing bagian bertanggung jawab kepada yang lebih

tinggi. Semakin tinggi garis tersebut maka semakin tinggi pula tanggung jawabnya.

Adapun Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(19)
[image:19.595.45.533.92.588.2]

Bagan Struktur Organisasi Fakultas

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara 2007/2008

(20)

1. Pimpinan Universitas Sumatera Utara

Rektor : Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M.&H., M.Sc. (C.T.M.), Sp.A.(K.)

Pembantu Rektor I : Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M. Sc. Ph.D

Pembantu Rektor II : Prof. Dr. Ir. Armansyah Ginting, M. Eng

Pembantu Rektor III : Prof. Dr. Eddy Marlianto, B. Sc, Ph.D

Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H, M.Hum

Pembantu Rektor V : Ir. Yusuf Husni

2. Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak

Pembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si

3. Dewan Pertimbangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunte, M.Ec, Ac

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si

Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec. Acc

Pfof. Drs. Robinson Tarigan, MRP

Prof. Dr. Ramli, Ms

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec

Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

Ami Dilham, SE, M.Si

Drs. Arifin Akmad, M.Si, Ak

(21)

4. Departemen

a. Ekonomi Pembangunan

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

b. Manajemen

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Sekretris : Dra. Marhayanie, M.Si

c. Akuntansi

Ketua : Dr. Syarifuddin Ginting SE, Ak, MAFIS, CPA

Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak

5. Program Diploma III

a. Keuangan

Ketua : Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si

b. Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, AK

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, AK

c. Kesekretariatan

(22)

6. Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha : Simba Sembiring, SE

Kasub. Personalia : Maslan, SE

Kasub. Keuangan : Eka Yuliani, SE

Kasub. Umum dan Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si

Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE

Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana. S.Sos

2.4 Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha dan

Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tediri

dari :

2.4.1 Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan

dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,

(23)

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.

f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/

pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.

i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan

kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

fakultas.

   

2.4.2 Sub Bagian Akademik

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.

(24)

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

2.4.3 Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan

ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan

pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur. Vakansi, perjalanan

dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang

telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

(25)

2.4.4 Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.

c. Melakukan urusan mutasi pegawai.

d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan

jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar

Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.

f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.

g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

h. Memproses pelanggaran disisplin pegawai.

i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

2.4.5 Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

(26)

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan kari dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni

j. Melakukan penyajian informasi di bidan kemahiswaan dan alumni.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

2.4.6 Sub Bagian Perlengkapan

Tugasya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan

dan perlengkapan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

(27)

2.4.7 Sub Bagian Perpustakaan

Tugasnya adalah:

a. Controller

i. Inventaris Ruang Baca/Perpustakaan Fakultas Ekonomi USU.

ii. Kinerja Pegawai/Staf Administrasi Ruang Baca.

iii. Proses Registrasi buku, jurnal, majalah sampai tersusun di rak sesuai

jurusan.

iv. Kunjungan belajar mahasiswa dan staf pengajar serta cara

mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang baca.

 

b. Laporan

i. Sesuai usul mahasiswa/staf pengajar mengajukan permohonan

pembelian buku-buku atau jurnal baru kepada Dekanat baik secara

lisan/surat sebagai proses pendukung proses belajar.

ii. Permintaan perlengkapan harian kepada sub bagian perlengkapan.

iii. Permintaan pembuatan surat teguran dari Dekan kepada staf pengajar,

staf administrasi yang mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang

baca tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Dekanat.

2.5 Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai

dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan

(28)

mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin

dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan

perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap

mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya

bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat,

serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada

masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri,

kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus

melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohaniaan juga tetap dilaksakan fakultas, seperti

perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a

M’raj) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma

keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang maha

Esa.

2.6 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

b. Perkuliahan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.

(29)

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Etika, Etiket, dan Moral

3.1.1. Pengertian etika

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “ethicus”

dan dalam bahasa Yunani disebut “ ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan

demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai

dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah,

bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah

laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi

ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang

penilaian dari perbuatan sesorang.

2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang

dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan.

3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-

(30)

3.1.2. Pengertian Etiket

Istilah etiket, berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu

undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta.

Dewasa ini istilah etiket lebih menitik beratkan pada cara-cara berbicara yang

sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di

kantor dan sopan santun lainnya.

Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata cara tata krama yang baik

dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan

sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tetulis, namun sangat

penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam

perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.

Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku

individual dalam masyarakat beradap; merupakan tata cara formal atau tata krama

lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi, sesuai dengan status sosial

masing-masing individu.

a) nilai-nilai kepentingan umum,

b) nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan,

c) nilai-nilai kesejahteraan,

d) nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai,

e) nilai diskresi (discrection = pertimbangan), penuh pikir, mampu

membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh

dikatakan atau dirahasiakan.

Etiket lebih menitik beratkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat

(31)

sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.

Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah

maupun bersifat rohaniah. Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut

kesadaran etis atau kesadaran moral.

3.1.3. Pengertian Moral

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia

yang beradap. Moral juga berarti ajaran baik dan buruk perbuatan, kelakuan

(akhlak). Moralisasi, berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan

kelakuan yang baik. Demoralisasi berarti kerusakan moral.

Menurut asal katanya moral dari kata “ mores “ dari bahasa Latin,

kemudian diterjemahkan menjadi “ aturan kesusilaan”. Jadi moral adalah aturan

kesusilaan, yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan tingkah laku

yang baik. Moral dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Moral murni, adalah moral yang terdapat pada setiap manusia sebagai

suatu pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral murni disebut juga

hati nurani.

2. Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran pelagai ajaran

filosofis, agama, adat, yang menguasai pemutaran manusia.

3.1.4. Hubungan antara etika dan moral

Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan hal

yang tidak baik, sedangkan etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun

(32)

filosofis mengenai kewajiban manusia serta hal yang baik dan yang tidak baik.

Bidang inilah selanjutnya bidang moral.

Objek etika, adalah pernyataan-pernyataan moral. Etika dapat juga

dikatakan sebagai filsafat tentang bidang moral. Etika tidak mempersoalkan

keadaan manusia bagaimana manusia itu melainkan manusia itu harus bertindak.

3.2. Pengertian Komunikasi Kantor

Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap

aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor

yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam kantor.

Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa

suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah kantor

sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam kantor. Perlu

diperhatikan lebih lanjut bahwa pengertian kantor tidak cukup hanya melihat

gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan

yang dilakukan oleh orang - orang yang ada dalam gedung itu.

Dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan

kegiatan kantor yang bersifat tulis – menulis. Di negara kita kegiatan itu disebut

dengan istilah yang lebih popular “tata usaha”. Jadi, suatu tempat di mana

dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan kantor.

Kantor merupakan pengolahan keterangan-keterangan, tempat para pejabat

berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat

pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha. Setiap

(33)

Komunikasi kantor adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak

kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada

unit lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor. Komunikasi kantor

dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Tata hubungan administrasi, disebut juga tata hubungan fungsi, yakni

fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai

administrator atau sebagai manajer. Jadi tata hubungan administrasi,

adalah tata hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang

mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai

manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang

mengandung unsur perintah.

2. Hubungan tata usaha, adalah hubungan yang terjadi atau yang

berlangsung antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak

mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat pengiriman

informasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengiriman

informasi ini dapat dilakukan melalui surat-surat atau warkat ( salinan,

tembusan, kutipan ) atau dapat juga melalui telepon.

3.3. Etika Komunikasi Kantor

Etika komunikasi kantor merupakan suatu rangkuman istilah yang

mempunyai pengertian tersendiri atau etika komunikasi kantor, adalah

norma/ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang

(34)

Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun

secara tertulis. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka) tanpa

perantara. Secara tidak langsung berarti melalui suatu perantara (telepon). Secara

tertulis misalnya dengan mempergunakan surat.

Komunikasi kantor merupakan hubungan antara pegawai dengan pegawai

lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar dalam mengadakan hubungan itu

jangan sampai mempunyai dampak negatif terhadap pegawai lainnya. Jadi, dalam

hal ini etika memegang peranan penting. Etika merupakan syarat mutlak dalam

hubungan antar pegawai. Oleh karena itu, setiap pegawai kantor dalam

menjalankan tata hubungan kantor harus mempunyai:

1. Kesusilaan, atau budi pekerti yang baik.

2. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya.

Etika menjadi dasar atau pedoman bagi pegawai dalam berhubungan atau

dalam berkomunikasi dalam kantor tersebut.

Dalam prakteknya, saat komunikasi persuasif dilakukan maka komunikator

tidak diperkenankan untuk:

1. Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan

kesan tertentu, data yang dengan sengaja diejawantahkan secara salah,

dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk

mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu.

2. Tidak diperkenankan secara sengaja menggunakan alasan yang meragukan

(35)

3. Tidak diperkenankan menyatakan diri sebagai ahli pada subyek tertentu,

padahal bukan ahlinya. Tidak diperkenankan juga mengaku telah diberi

informasi oleh ahlinya padahal tidak.

4. Tidak diperkenankan untuk mengajukan hal-hal yang tidak berkaitan untuk

mengalihkan perhatian dari isu yang sedang menjadi perhatian. Diantara

hal-hal yang paling sering digunakan untuk mengalihkan perhatian adalah

perilaku sengaja menyerang karakter individu yang menjadi lawannya,

pembelaan dengan menggunakan kebencian sebagai alasan. (Innuendo),

penggunaan istilah "Tuhan" atau "setan" yang dapat menyebabkan/

mengundang keadaan tegang namun tidak mencerminkan reaksi positif atau

negatif yang sebenarnya.

5. Tidak diperkenankan untuk meminta kepada target sasaran (pembaca/

pemirsa) untuk mengaitkan ide atau proposal yang diajukan dengan

nilai-nilai yang emosional, motif-motif tertentu, atau tujuan-tujuan yang

sebenarnya tidak ada kaitannya.

6. Tidak diperkenankan untuk menipu khalayak dengan menyembunyikan

tujuan sebenarnya, atau kepentingan pribadi/ kelompok yang diwakilkan,

atau menggunakan posisi pribadi sebagai penasehat saat memberikan sisi

pandang tertentu.

7. Jangan menutup-nutupi, membelokkan, atau sengaja menafsirkan dengan

salah angka, istilah, jangkauan, intensitas, atau konsekuensi logis yang

mungkin diakibatkan di masa depan.

8. Tidak diperkenankan untuk menggunakan pembelaan emosional yang tidak

(36)

target penerima memiliki kesempatan dan waktu untuk menyelidiki subyek

tersebut sendiri kemudian menemukan sesuatu yang lain/ bertentangan.

9. Tidak diperkenankan untuk menyederhanakan sebuah situasi yang yang

sebenarnya kompleks, sehingga terlihat sebagai hitam dan putih saja, hanya

memiliki dua pilihan atau pandangan, dan (polar views).

10.Tidak diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat

padahal situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih

dapat berubah sebenarnya lebih akurat.

11.Tidak diperkenankan menganjurkan sesuatu yang kita secara pribadi

sebenarnya juga tidak percaya

Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi

antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :

1. Jujur tidak berbohong

2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan

3. Lapang dada dalam berkomunikasi

4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik

5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien

6. Tidak mudah emosi / emosional

7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog

8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan

9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan

(37)

Contoh Teknik komunikasi yang baik :

 Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan

 Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara

 Menatap mata lawan bicara dengan lembut

 Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum

Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar

 Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara

 Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon

 Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara

 Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi

 Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan

karakteristik lawan bicara.

 Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.

 Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku

seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, cipika cipiki (cium pipi kanan -

cium pipi kiri)

3.4. Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor

Menurut Jiwanto (1985:28-29), komunikasi merupakan salah satu bidang

yang sangat penting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai

kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau

kegiatan ketatausahaan. Kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat

(38)

Seorang manajer kantor harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan

semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal atau secara

diagonal. Komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat

dan terbuka. Hal ini sangat penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi

para pegawai kantor.

Etika komunikasi sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran

kantor. Pentingnya komunikasi kantor dapat dilihat dalam hal-hal berikut:

1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara :

a. Para bawahan dengan atasan (pimpinan)

b. Bawahan dengan bawahan

c. Atasan dengan atasan

d. Pegawai kantor dengan instansi yang bersangkutan.

2. Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai.

3. Meningkatkan moral dan displin yang tinggi para pegawai.

4. Dengan menerapkan etika komunikasi semua jajaran pimpinan dapat

mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya, sehingga akan

berlangsung pengendalian operasioanal yang efisien.

5. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai.

6. Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai.

7. Menimbulkan adanya saling pengertian di antara para pegawai dan

saling menghargai dalam meleksanakan tugasnya masing-masing.

8. Etika komunikasi adalah suatu cara untuk mendorong manusia ke arah

(39)

9. Dengan etika komunikasi semua pegawai dapat mengetahui

kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan oleh pimpinan.

10.Dengan adanya etika komunikasi kantor maka antar pegawai yang satu

dengan yang lainnya akan saling menghargai.

11.Etika komunikasi penting bagi keputusan. Jika tidak dapat

dikomunikasikan keputusan tersebut dengan baik kepada pejabat lain,

keputusan seorang pemimpin tidak mempunyai nilai. Tanpa komunikasi

yang baik maka keputusan tidak dapat disetujui dengan baik.

3.5.Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi

Prinsip tersebut adalah:

1. Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah

Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu:

a) Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah.

Hal ini sebenarnya sangat relatif.

Kesukaran atau kemudahan meyampaikan berita atau informasi sangat

ditentukan atau dipengaruhi oleh situasi, jarak, dan menurut

kepentingan berita yang akan diberikan.

Misalnya, berita yang sangat penting dan harus segera diketahui pihak

penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera mendapatkan

tanggapan dari pihak komunikan. Berita atau informasi yang demikian

(40)

berita itu hanya bersifat pemberitahuan atau kurang penting dan tidak

segera membutuhkan tanggapan, lebih baik disampaikan secara tertulis.

b) Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikan.

2. Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi penerima

yang berlainan.

Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai

menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita.

Hendaknya diusahakan informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan

interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi yang berbeda-beda ini akan

terjadi apabila informasi itu dikirimkan kepada lebih dari satu penerima

berita, dan tingkat pengetahuannya saling berbeda serta penafsiran terhadap

informasi yang diterima peninjauannya dari segi yang berbeda pula. Dalam

hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi berita.

3. Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana.

Prinsip ini menghendaki penggunaan sarana komunikasi yang sederhana.

Seperti halnya pada prinsip I, pengertian sedarhana juga sangat relatif,

karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi yang akan dikirim.

Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam surat, dan diantar langsung

oleh kurir atau dikirim melalui pos. Akan tetapi, apabila berita itu sangat

penting dan perlu segara diketahui, lebih efektif dikirim melalui telepon,

radio,televise atau melalui media massa lainnya.

4. Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun cara

(41)

Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif

kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana informasi

yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan, disesuaikan

dengan kepentingan berita. Penyampaian berita hendaknya disampaikan

tepat pada waktunya.

3.6. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Pelaksanaan etika komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

a. Kejelasan

Pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya di Departemen

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud

tujuannya, yaitu dengan menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara

mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah

dimengerti oleh pihak yang menerima. Dalam penyampaian berita, pegawai

pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar, mudah

dan cepat dimengerti,yaitu:

1. Menggunakan kalimat yang pendek, singkat dan jelas.

2. Menggunakan kata-kata atau istilah yang mudah dimengerti, yang sudah

dikenal oleh umum.

(42)

4. Dapat menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan kemampuan pihak

penerima berita.

b. Konsekuensi dan keseimbangan.

Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai dengan atasannya tidak

bertentangan satu dengan lainnya, atau berbeda dengan keterangan,

informasi yang telah dikirim. Tetapi kadang kala terjadi perbedaan maksud

dari apa yang dibicarakan sehingga terjadi missed comunication atau

kesalah pahaman sedemikian rupa, sehingga pemimpin ataupun pegawai

berusaha menegaskan bahwa informasi yang terdahulu disampaikan salah.

Dan dengan segera menyampaikan informasi yang benar. Pemberian

informasi dari pegawai kepada atasannya maupun sebaliknya sesuai dengan

kenyataan yang ada.

c. Keseragaman

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara kadangkala menggunakan istilah,

pengertian kode tertentu, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman

dan kesimpangsiuran.

d. Tata bahasa yang tepat.

Pegawai dan Pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu menngunakan tata bahasa yang

benar dan tepat guna. Ada kalanya mereka mengunakan tata bahasa yang

tidak formal, tetapi tetap mengutamakan etika dalam berkomunikasi

(43)

e. Siapa lawan bicara kita.

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengerti dengan siapa mereka

mengadakan pembicaraan, sampai di mana tingkat kemampuan atau

pendidikannya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri.

f. Lambang atau kode

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara mempergunakan lambang atau kode,

gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang mereka ucapkan, tetapi

lambang atau kode tersebut jarang sekali digunakan. Karena biasanya

pimpinan sering menggunakan kode atau lambang jika berkomunikasi

dengan sesama pimpinan. Sehingga kurang efektif jika metode ini

digunakan oleh pimpinan kepada bawahannya.

Dalam penerapan etika komunikasi tersebut Departemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerapkan

bagaimana sistem penyampaian informasi baik dan benar dengan melalui berbagai

prosedur antar lain:

1. Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide – ide yang dilakukan oleh

pihak pengirim berita.

2. Pengiriman informasi, gagasan yang merupakan message yang telah

disusun dalam bentuk simbol, sandi, kode – kode, dengan melalui

saluran media komunikasi baik secara lisan maupun tertulis, vertikal

(44)

3. Penerimaan berita oleh pihak penerima berita (komunikan). Pihak

komunikan kemudian mengadakan interpretasi (decoding) terhadap

berita yang diterima, yang dilanjutkan dengan suatu tindakan atau

respon.

Perlu diketahui, bahwa untuk memperoleh pengertian yang sama terhadap

berita yang dikirim, maka antara pegawai Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selaku komunikator dengan pihak

komunikan selalu berusaha menjelaskan suatu berita secara singkat dan sangat jelas

sehinga pihak komunikator dengan komunikannya mempunyai tafsiran yang sama

terhadap berita tersebut agar tidak terjadi kesimpangsiuran berita atau

kesalahpahaman terhadap berita yang disampaikan.

3.7. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Etika komunikasi yang diterapkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah relatif efektif, sehingga para

karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila suatu waktu ada masalah

yang tidak terpecahkan, maka karyawan dapat bertanya langsung kepada

pimpinannya, dan pimpinan akan memberikan penjelasan atau bimbingan sehingga

karyawan akan mendapat arahan secara langsung.

Selain memberikan perintah, pimpinan juga selalu mengusahakan agar

setiap karyawan dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Demikian juga untuk

memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi. Komunikasi yang baik dan

(45)

komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Dengan adanya etika komunikasi pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka efisiensi kerja dapat berjalan

dengan lancar.

3.8. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1. Hambatan yang bersifat teknis antara lain:

a. Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh organisasi.

b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi yang

efektif.

c. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak memadai.

2. Hambatan perilaku, seperti:

a. Prasangka yang didasarkan pada emosi.

b. Ketidakmauan untuk berubah.

c. Sifat yang egosentris.

3. Hambatan struktur, yaitu rintangan yang disebabkan oleh adanya

perbedaan tingkat, perbedaan job dalam struktur organisasi

4. Hambatan Latar Belakang, seperti :

a. Latar Belakang Sosial

(46)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu dengan adanya

kejelasan, konsekuensi dan keseimbangan, keseragaman, tata bahasa yang

tepat, siapa lawan bicara kita, lambang atau kode.

2. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga para

karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan.

3. Untuk mendukung Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

harus dengan menggunakan informasi dan teknik penyampaian yang

mudah untuk ditanggapi, berusaha agar informasi tersebut menimbulkan

makna sama bagi si penerima.

4.2. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:

1. Sebaiknya hubungan komunikasi antara pimpinan dan pegawai harus tetap

dibina dengan cara pemimpin harus lebih bersifat terbuka, dalam arti

pemimpin harus supel, mau bergaul dengan bawahan sehingga antara atasan

dengan bawahan seperti hubungan ayah dengan anak. Untuk itu,

(47)

misalnya dengan mengadakan anjangsana (open house) kepada para

bawahan secara kontinu dan merata.

2. Menjaga kerjasama yang baik di antara pihak pimpinan maupun antar

pegawai yaitu dengan memberikan goodwill, pengertian, dan kepercayaan

antar pegawai, karena tanpa adanya kerjasama yang baik tidak akan

mencapai hasil kerja yang diharapkan.

3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dan dijaga

dengan baik agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan Pada

Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Frans, Magnis. 1985. “ Etika Dasar “ . Yogyakarta: Kanisius

Gunawan, Jiwanto. 1985. “Komunikasi dalam Organisasi”. Yogyakarta:

Kanisius

Purwanto, Djoko. 2003. “ Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Wursanto, Ignatius. 1999. “ Etika Komunikasi Kantor” . Yogyakarta: Kanisius

www.bukabuku.com/browse/.../etika-komunikasi.html, Diakses tanggal

15-05-2011

id.wikipedia.org/wiki/Etika_komunikasi_persuasif, Diakses tanggal 17-05-2011 www.njouba.com/pengertian-etika-komunikasi-web.html, Diakses tanggal 17-05-2011

  

   

           

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Referensi

Dokumen terkait

DPA- SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rekapitulasi Belanja Langsung menurut Program

Methods for organizing ideas, analyzing data, formatting information, understanding audience needs, and developing a professional communication style are

Kepentingan non pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses untuk mendapatkan hak perlindungan terhadap varietas tanaman menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 Tentang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh kompetensi yang terdiri dari knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan attitude

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki Kabupaten Tapanuli Selatan sudah memadai,dimana untuk Kabupaten Tapanuli Selatan ini tersedia 1 Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas

Kesimpulan: Dari 100 responden mayoritas merasa puas pada pelayanan kesehatan, pada kinerja dokter dan pada biaya yang diberikan oleh rumah sakit.. Sedangkan mayoritas