PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI DALAM KANTOR PADA DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH
NAMA : SUYANTI
NIM : 082103022
PROGRAM STUDI : KESEKRETARIATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULKTAS EKONOMI
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Shalawat beriring salam kepada
junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW, dimana atas rahmat, karunia dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun judul
tugas akhir ini adalah “Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada
Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” dimana tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini penuis banyak mendapatkan bantuan,
dorongan semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak. Dengan penuh rasa
hormat dan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program
Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu
untuk memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Terimah kasih penulis ucapkan kepada seluruh Dosen dan Staf Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan Ilmu
pengetahuan bagi penulis dari tingkat persiapan sampai tingkat penyelesaian.
4. Penghargaan dan terima kasih yang teristimewah untuk kedua orang tua
penulis Ayahanda Darmanto dan Ibunda Legiyem atas do’a, kasih sayang,
dukungan moril dan materil serta kesabaran mereka dalam membimbing
penulis yang tidak akan mungkin terbalas, hanya tugas akhir ini yang penulis
persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa yang akan
datang.
5. Kepada adik penulis Wagiman beserta Istri, Lismiatun, Ayu Riskika, dan
7. Kepada teman-teman satu kelompok magang Dipo Yudistira, Maya
Mandasari, Elly Asna, Rani Nuraisyah, Veronika, dan Dosma Juni yang
sama-sama berjuang dengan penulis,”ayo semangat”.
8. Buat teman-teman DIII Kesekretariatan stambuk 08, yang tidak mungkin
penulis sebutkan satu-persatu, makasih semuanya telah memberikan pelajaran
berharga dalam hidup penulis selama tiga tahun ini.
Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari
siapapun yang membaca Tugas Akhir ini, karena penulis sangat menyadari
bahwasannya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya, semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Amin...
Wasalamu’alaikum Wr.Wb
Medan, Juni 2011
Penulis
SUYANTI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1. Latar Belakang ... 1
2. Perumusan Masalah ... 4
3. Tujuan Penelitian ... 4
4. Manfaat Penelitian ... 5
5. Jadwal Penelitian ... 5
6. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI ... 7
A.Sejarah Ringkas ... 7
B. Jenis Usaha/Kegiatan ... 10
C. Struktur Organisasi ... 11
D. Job Discription ... 16
E. Kinerja Usaha Terkini ... 21
F. Rencana Kegiatan Perusahaan ... 22
BAB III PEMBAHASAN ... 23
A.Pengertian Etika, Etiket, dan Moral... 23
B.Pengertian Komunikasi Kantor... 26
C.Etika Komunikasi Kantor... 27
D.Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor... 31
E.Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi... 33
F. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara... 35
G.Penerapan Etika komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara... 38
H.Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara... 39
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 40
A.Kesimpulan………... 38
B. Saran ... 38
TABEL JUDUL HALAMAN
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan……… 5
GAMBAR JUDUL HALAMAN
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara……… 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Menurut Gunawan (1985:13) Perusahaan adalah sebuah organisasi
dimana pemilik, pemimpin, staf, dan karyawan bekerjasama untuk mencapai
tujuan. Pemilik dan pemimpin perusahaan tentulah mengkomunikasikan keinginan
dan kebijaksanaannya kepada staf dan karyawan. Komunikasi sangat penting
dalam manajemen organisasi. Pada hakekatnya manajemen mencapai suatu tujuan
melalui orang lain, maka seorang manajer harus dapat berkomunikasi secara efektif
dengan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Komunikasi dalam perusahaan mengajak semua anggota perusahaan
peduli untuk melakukan interaksi dengan sesama anggota dengan pihak luar.
Kegiatan komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar
kinerja kegiatan perusahaan secara intern dan ekstern dalam mencapai tujuan
secara efisien dan efektif. Etika dalam berkomunikasi sangatlah diperlukan guna
meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Purwanto (2003:1), komunikasi merupakan salah satu bidang
yang sangat penting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai
kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau
kegiatan ketatausahaan. suatu pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang,
dan ditujukan untuk kepentingan orang-orang dimana kegiatan sangat ditentukan
oleh aktifitas orang-orang yang ada dalam kantor.
guna kepentingan kantor, tempat para pegawai menyelesaikan pekerjaan
administrasi atau tata usaha. Kantor adalah keseluruhan gedung dengan
ruang-ruang kerjanya yang menjadi tempat pelaksanaan tata usaha dan kegiatan –
kegiatan manajemen dalam berbagai tugas.
Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin“
ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ ethicos” yang berarti kebiasaan.
Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila
sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini
berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan
atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat
dinilai tidak baik.
Dalam suatu kantor penerapan etika komunikasi dibutuhkan untuk
semua bentuk kegiatan kerja. Etika komunikasi yakni etika komunikasi yang terjadi
dan berlangsung dalam kantor (office communication). Dengan terciptanya etika
komunikasi timbal balik yang baik antara pimpinan dan karyawan, akan
menimbulkan produktivitas kerja yang baik. Dengan kata lain tanpa adanya
komunikasi, maka pekerjaan kantor akan menjadi tidak sesuai dengan rencana yang
sudah ditetapkan sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.
Seorang manajer kantor harus dapat menerapkan etika komunikasi secara
efektif dengan semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal
atau secara diagonal. Pengurusan informasi atau information handling yakni
penyampaian dan penerimaan berita, akan dapat berjalan dengan baik bila dalam
menciptakan iklim kerja kantor yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat penting guna
meningkatkan kreativitas dan dedikasi para pegawai kantor.
Etika komunikasi kantor merupakan suatu rangkuman istilah yang
mempunyai pengertian tersendiri. Etika berarti norma, nilai, kaidah atau ukuran
tingkah laku yang baik. Dengan demikian etika komunikasi kantor adalah norma,
ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung
dalam suatu kantor.
Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun
tulisan. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face)
tanpa melalui perantara. Setiap individu berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu atau apa yang
seharusnya dijalankan individu, dan apa tindakan yang seharusnya dilakukan.
Secara tidak langsung komunikasi juga dapat dilakukan melalui suatu
perantara dengan media misalnya komunikasi melalui telepon, internet sebagai
komunikasi jarak jauh untuk menjalin kerjasama para pegawai di kantor yang dapat
memperlancar proses kerja antar sesama pegawai dan juga dapat dilakukan dengan
komunikasi yang secara tertulis misalnya surat menyurat.
Etika komunikasi dalam kantor perlu diperhatikan agar tidak terjadi suatu
prasangka buruk yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap pegawai
lainnya. Contohnya, setiap pegawai tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang
kurang enak didengar yang bisa membuat perasaan orang lain menjadi tersinggung.
Dengan demikian etika komunikasi memegang peranan penting dalam melakukan
Menurut Frans (1985:15), etika merupakan syarat mutlak dalam
hubungan antar pegawai. Setiap pegawai kantor dalam menjalankan tata hubungan
kantor harus mempunyai: norma kesusilaan, norma kesopanan dalam segala segi
kehidupan dan tindakannya, budi pekerti yang baik. Etika menjadi dasar atau
pedoman bagi setiap pegawai yang akan melakukan interaksi dalam komunikasi.
Dapat dikatakan bahwa etika memberi pandangan orientasi bagaimana seseorang
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan dalam dunia kerja di kantor. Etika
membantu pegawai untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani perannya masing-masing sehingga dalam melakukan komunikasi dapat
membentuk perilaku yang baik.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyajikan tugas akhir dengan
judul : “Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara “.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka terdapat perumusan
masalah yang menjadi objek dalam penelitian, yaitu” Bagaimana Penerapan Etika
Komunikasi dalam Kantor pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana penerapan etika komunikasi kantor pada
1.4 Manfaat Penelitian :
1. Sebagai bahan masukan pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bahwa penerapan etika
komunikasi sangatlah bermanfaat demi kelancaran aktivitas kinerja
karyawan.
2. Bagi Penulis bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya
mengenai penerapan etika komunikasi dalam kantor.
3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan penerapan etika komunikasi kantor.
4. Hasil penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai
bahan masukan atau informasi yang mungkin dapat berguna di bidang
etika komunikasi.
1.5 Jadwal penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Jl. T.M. Hanafiah No. 9 Kampus Universitas Sumatera Utara Medan. Jadwal
[image:11.595.112.508.547.689.2]kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jadwal kegiatan
NO KEGIATAN MINGGU KE
1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Penulisan Laporan
Sumber : Penulis (2011)
Pada tahap pengumpulan data, dilakukan dua cara yang pertama yaitu dilakukan
wawancara terhadap pegawai di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara kemudian melakukan Observasi di Departemen
Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.
1.6 Sistematika penulisan BAB l : PENDAHULUAN
Pada bab I ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal
survey/observasi dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Pada bab II ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi,
struktur organisasi dan personalia, uraian tugas (Job Description),
kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
BAB III : PEMBAHASAN
Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada bagian
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
berkaitan dengan penerapan etika komunikasi dalam kantor.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian
terdahulu dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari
pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan
dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi
BAB II
PROFIL FAKULTAS EKONOMI
2.1 Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di Kota Medan atau di
luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun
1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala ) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan
sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.
Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota
Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh ) tetap
memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa
pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian
administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah
untuk nama pimpinan pada waktu itu ). Dengan perjalanan yang panjang, Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara berdirilah dengan perlahan-lahan, dimana
untuk pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diwaktu itu
dipercayakan kepada Prof. Tjung Ted Koei dengan jabatan Acting dengan Kepala
Biro Administrasi dipegang oleh T. Cheffudin (almarhum). Berdasarkan program
kerja yang ditetapkan semula pada sidang dewan dosen Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara 21 Juli 1961, ada empat perencanaan pedoman, yaitu:
1) Mengenai Kurikulum dibuka dua jurusan, yaitu:
a. Jurusan Ekonomi Sosial (sekarang jurusan studi pembangunan)
b. Jurusan Ekonomi Perusahaan (sekarang jurusan manajemen)
3) Pada waktu itu penerimaan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara dikhususkan untuk siswa SMA B(jurusan IPA Sekarang)
4) Tenaga pengajar untuk tahun pertama dan kedua adalah sebagai berikut:
a. Prof. Dr. Tjung Ted Koei
b. Prof. Mr. Suhunan Hamzah
c. Drs. T. M. H. L. Tobing
d. Drs. T. Mustafa
e. Drs. Aziz Siregar
f. Drs. M. A. T. Sihaloho
g. A. T. Baros
h. B. P. Hasibuan
Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh ) memisahkan diri dari
Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka
memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan
Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang
diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam
lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku
surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No
0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi
No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987
Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu
Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III.
Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari :
a. Jurusan Kesekretariatan
b. Jurusan Keuangan
c. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar
dalam persaingan global.
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang
ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.
Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintahan
serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan
internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tujuan Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan
pengabdian pada masyarakat dan responsive terhadap
perkembangan/perubahan.
2.2 Jenis Usaha/ Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan
pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya
yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan
berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi; penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan
mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.
2.3 Struktur Organisasi
Dilihat dari pengertiannya struktur organisasi merupakan suatu susunan
kerangka hubungan unit-unit organisasi yang ada pada organisasi mulai dari
departemen yang tinggi sampai dengan unit terkecil dengan tugas, fungsi dan
wewenang masing-masing. Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan
batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan
adanya hubungan atau keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Setiap perusahaan pada umumnya baik perusahaan besar maupun
perusahaan kecil biasanya mempunyai struktur organisasi yang dipakai tergantung
pada kebijakan dan kebutuhan perusahaan, biasanya suatu perusahaan, maka
struktur organisasinya semakin meluas dan kompleks sejalan dengan
berkembangnya dan luas bidang perusahaan sebagaimana halnya pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Struktur organisasi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
dengan satu garis, masing-masing bagian bertanggung jawab kepada yang lebih
tinggi. Semakin tinggi garis tersebut maka semakin tinggi pula tanggung jawabnya.
Adapun Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Bagan Struktur Organisasi Fakultas
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara 2007/2008
1. Pimpinan Universitas Sumatera Utara
Rektor : Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M.&H., M.Sc. (C.T.M.), Sp.A.(K.)
Pembantu Rektor I : Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M. Sc. Ph.D
Pembantu Rektor II : Prof. Dr. Ir. Armansyah Ginting, M. Eng
Pembantu Rektor III : Prof. Dr. Eddy Marlianto, B. Sc, Ph.D
Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H, M.Hum
Pembantu Rektor V : Ir. Yusuf Husni
2. Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak
Pembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, MM, Ak
Pembantu dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si
3. Dewan Pertimbangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Ketua : Drs. M. Lian Dalimunte, M.Ec, Ac
Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS
Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si
Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec. Acc
Pfof. Drs. Robinson Tarigan, MRP
Prof. Dr. Ramli, Ms
Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak
Ami Dilham, SE, M.Si
Drs. Arifin Akmad, M.Si, Ak
4. Departemen
a. Ekonomi Pembangunan
Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Sekretris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si
b. Manajemen
Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
Sekretris : Dra. Marhayanie, M.Si
c. Akuntansi
Ketua : Dr. Syarifuddin Ginting SE, Ak, MAFIS, CPA
Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak
5. Program Diploma III
a. Keuangan
Ketua : Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si
Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si
b. Akuntansi
Ketua : Drs. Rustam, M.Si, AK
Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, AK
c. Kesekretariatan
6. Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha : Simba Sembiring, SE
Kasub. Personalia : Maslan, SE
Kasub. Keuangan : Eka Yuliani, SE
Kasub. Umum dan Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si
Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE
Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana. S.Sos
2.4 Job Description
Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha dan
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tediri
dari :
2.4.1 Bagian Tata Usaha
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.
b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang
ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan
dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.
c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,
d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.
e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.
f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/
pelayanan kepada masyarakat.
g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.
h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.
i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.
j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan
kegiatan fakultas.
k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
fakultas.
2.4.2 Sub Bagian Akademik
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.
c. Melakukan administrasi akademik.
d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.
e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.
g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
2.4.3 Sub Bagian Umum dan Keuangan
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan
ilmiah di lingkungan fakultas.
e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan
pertanggungjawaban keuangan.
g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur. Vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang
telah diteliti kebenarannya.
h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
2.4.4 Sub Bagian Kepegawaian
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
c. Melakukan urusan mutasi pegawai.
d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.
e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan
jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar
Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.
f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
h. Memproses pelanggaran disisplin pegawai.
i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
2.4.5 Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.
c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.
d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.
f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.
g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan kari dan layanan
kesejahteraan mahasiswa.
h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.
i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni
j. Melakukan penyajian informasi di bidan kemahiswaan dan alumni.
k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
2.4.6 Sub Bagian Perlengkapan
Tugasya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.
c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.
d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.
e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan
dan perlengkapan.
f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.
g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
2.4.7 Sub Bagian Perpustakaan
Tugasnya adalah:
a. Controller
i. Inventaris Ruang Baca/Perpustakaan Fakultas Ekonomi USU.
ii. Kinerja Pegawai/Staf Administrasi Ruang Baca.
iii. Proses Registrasi buku, jurnal, majalah sampai tersusun di rak sesuai
jurusan.
iv. Kunjungan belajar mahasiswa dan staf pengajar serta cara
mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang baca.
b. Laporan
i. Sesuai usul mahasiswa/staf pengajar mengajukan permohonan
pembelian buku-buku atau jurnal baru kepada Dekanat baik secara
lisan/surat sebagai proses pendukung proses belajar.
ii. Permintaan perlengkapan harian kepada sub bagian perlengkapan.
iii. Permintaan pembuatan surat teguran dari Dekan kepada staf pengajar,
staf administrasi yang mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang
baca tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Dekanat.
2.5 Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin
dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan
perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap
mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya
bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat,
serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada
masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri,
kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus
melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.
Kegiatan-kegiatan kerohaniaan juga tetap dilaksakan fakultas, seperti
perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a
M’raj) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma
keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang maha
Esa.
2.6 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.
b. Perkuliahan semester genap/ganjil.
c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Etika, Etiket, dan Moral
3.1.1. Pengertian etika
Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “ethicus”
dan dalam bahasa Yunani disebut “ ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan
demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai
dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah,
bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah
laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.
Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi
ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang
penilaian dari perbuatan sesorang.
2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang
dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan.
3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-
3.1.2. Pengertian Etiket
Istilah etiket, berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu
undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta.
Dewasa ini istilah etiket lebih menitik beratkan pada cara-cara berbicara yang
sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di
kantor dan sopan santun lainnya.
Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata cara tata krama yang baik
dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan
sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tetulis, namun sangat
penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam
perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.
Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku
individual dalam masyarakat beradap; merupakan tata cara formal atau tata krama
lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi, sesuai dengan status sosial
masing-masing individu.
a) nilai-nilai kepentingan umum,
b) nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan,
c) nilai-nilai kesejahteraan,
d) nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai,
e) nilai diskresi (discrection = pertimbangan), penuh pikir, mampu
membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh
dikatakan atau dirahasiakan.
Etiket lebih menitik beratkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat
sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.
Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah
maupun bersifat rohaniah. Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut
kesadaran etis atau kesadaran moral.
3.1.3. Pengertian Moral
Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia
yang beradap. Moral juga berarti ajaran baik dan buruk perbuatan, kelakuan
(akhlak). Moralisasi, berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan
kelakuan yang baik. Demoralisasi berarti kerusakan moral.
Menurut asal katanya moral dari kata “ mores “ dari bahasa Latin,
kemudian diterjemahkan menjadi “ aturan kesusilaan”. Jadi moral adalah aturan
kesusilaan, yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan tingkah laku
yang baik. Moral dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Moral murni, adalah moral yang terdapat pada setiap manusia sebagai
suatu pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral murni disebut juga
hati nurani.
2. Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran pelagai ajaran
filosofis, agama, adat, yang menguasai pemutaran manusia.
3.1.4. Hubungan antara etika dan moral
Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan hal
yang tidak baik, sedangkan etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun
filosofis mengenai kewajiban manusia serta hal yang baik dan yang tidak baik.
Bidang inilah selanjutnya bidang moral.
Objek etika, adalah pernyataan-pernyataan moral. Etika dapat juga
dikatakan sebagai filsafat tentang bidang moral. Etika tidak mempersoalkan
keadaan manusia bagaimana manusia itu melainkan manusia itu harus bertindak.
3.2. Pengertian Komunikasi Kantor
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap
aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor
yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam kantor.
Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa
suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah kantor
sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam kantor. Perlu
diperhatikan lebih lanjut bahwa pengertian kantor tidak cukup hanya melihat
gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan
yang dilakukan oleh orang - orang yang ada dalam gedung itu.
Dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan
kegiatan kantor yang bersifat tulis – menulis. Di negara kita kegiatan itu disebut
dengan istilah yang lebih popular “tata usaha”. Jadi, suatu tempat di mana
dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan kantor.
Kantor merupakan pengolahan keterangan-keterangan, tempat para pejabat
berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat
pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha. Setiap
Komunikasi kantor adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak
kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada
unit lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor. Komunikasi kantor
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Tata hubungan administrasi, disebut juga tata hubungan fungsi, yakni
fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai
administrator atau sebagai manajer. Jadi tata hubungan administrasi,
adalah tata hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang
mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai
manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang
mengandung unsur perintah.
2. Hubungan tata usaha, adalah hubungan yang terjadi atau yang
berlangsung antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak
mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat pengiriman
informasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengiriman
informasi ini dapat dilakukan melalui surat-surat atau warkat ( salinan,
tembusan, kutipan ) atau dapat juga melalui telepon.
3.3. Etika Komunikasi Kantor
Etika komunikasi kantor merupakan suatu rangkuman istilah yang
mempunyai pengertian tersendiri atau etika komunikasi kantor, adalah
norma/ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang
Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun
secara tertulis. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka) tanpa
perantara. Secara tidak langsung berarti melalui suatu perantara (telepon). Secara
tertulis misalnya dengan mempergunakan surat.
Komunikasi kantor merupakan hubungan antara pegawai dengan pegawai
lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar dalam mengadakan hubungan itu
jangan sampai mempunyai dampak negatif terhadap pegawai lainnya. Jadi, dalam
hal ini etika memegang peranan penting. Etika merupakan syarat mutlak dalam
hubungan antar pegawai. Oleh karena itu, setiap pegawai kantor dalam
menjalankan tata hubungan kantor harus mempunyai:
1. Kesusilaan, atau budi pekerti yang baik.
2. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya.
Etika menjadi dasar atau pedoman bagi pegawai dalam berhubungan atau
dalam berkomunikasi dalam kantor tersebut.
Dalam prakteknya, saat komunikasi persuasif dilakukan maka komunikator
tidak diperkenankan untuk:
1. Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan
kesan tertentu, data yang dengan sengaja diejawantahkan secara salah,
dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk
mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu.
2. Tidak diperkenankan secara sengaja menggunakan alasan yang meragukan
3. Tidak diperkenankan menyatakan diri sebagai ahli pada subyek tertentu,
padahal bukan ahlinya. Tidak diperkenankan juga mengaku telah diberi
informasi oleh ahlinya padahal tidak.
4. Tidak diperkenankan untuk mengajukan hal-hal yang tidak berkaitan untuk
mengalihkan perhatian dari isu yang sedang menjadi perhatian. Diantara
hal-hal yang paling sering digunakan untuk mengalihkan perhatian adalah
perilaku sengaja menyerang karakter individu yang menjadi lawannya,
pembelaan dengan menggunakan kebencian sebagai alasan. (Innuendo),
penggunaan istilah "Tuhan" atau "setan" yang dapat menyebabkan/
mengundang keadaan tegang namun tidak mencerminkan reaksi positif atau
negatif yang sebenarnya.
5. Tidak diperkenankan untuk meminta kepada target sasaran (pembaca/
pemirsa) untuk mengaitkan ide atau proposal yang diajukan dengan
nilai-nilai yang emosional, motif-motif tertentu, atau tujuan-tujuan yang
sebenarnya tidak ada kaitannya.
6. Tidak diperkenankan untuk menipu khalayak dengan menyembunyikan
tujuan sebenarnya, atau kepentingan pribadi/ kelompok yang diwakilkan,
atau menggunakan posisi pribadi sebagai penasehat saat memberikan sisi
pandang tertentu.
7. Jangan menutup-nutupi, membelokkan, atau sengaja menafsirkan dengan
salah angka, istilah, jangkauan, intensitas, atau konsekuensi logis yang
mungkin diakibatkan di masa depan.
8. Tidak diperkenankan untuk menggunakan pembelaan emosional yang tidak
target penerima memiliki kesempatan dan waktu untuk menyelidiki subyek
tersebut sendiri kemudian menemukan sesuatu yang lain/ bertentangan.
9. Tidak diperkenankan untuk menyederhanakan sebuah situasi yang yang
sebenarnya kompleks, sehingga terlihat sebagai hitam dan putih saja, hanya
memiliki dua pilihan atau pandangan, dan (polar views).
10.Tidak diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat
padahal situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih
dapat berubah sebenarnya lebih akurat.
11.Tidak diperkenankan menganjurkan sesuatu yang kita secara pribadi
sebenarnya juga tidak percaya
Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi
antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
Contoh Teknik komunikasi yang baik :
Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
Menatap mata lawan bicara dengan lembut
Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan
karakteristik lawan bicara.
Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku
seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, cipika cipiki (cium pipi kanan -
cium pipi kiri)
3.4. Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor
Menurut Jiwanto (1985:28-29), komunikasi merupakan salah satu bidang
yang sangat penting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai
kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau
kegiatan ketatausahaan. Kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat
Seorang manajer kantor harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan
semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal atau secara
diagonal. Komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat
dan terbuka. Hal ini sangat penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi
para pegawai kantor.
Etika komunikasi sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran
kantor. Pentingnya komunikasi kantor dapat dilihat dalam hal-hal berikut:
1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara :
a. Para bawahan dengan atasan (pimpinan)
b. Bawahan dengan bawahan
c. Atasan dengan atasan
d. Pegawai kantor dengan instansi yang bersangkutan.
2. Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai.
3. Meningkatkan moral dan displin yang tinggi para pegawai.
4. Dengan menerapkan etika komunikasi semua jajaran pimpinan dapat
mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya, sehingga akan
berlangsung pengendalian operasioanal yang efisien.
5. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai.
6. Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai.
7. Menimbulkan adanya saling pengertian di antara para pegawai dan
saling menghargai dalam meleksanakan tugasnya masing-masing.
8. Etika komunikasi adalah suatu cara untuk mendorong manusia ke arah
9. Dengan etika komunikasi semua pegawai dapat mengetahui
kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh pimpinan.
10.Dengan adanya etika komunikasi kantor maka antar pegawai yang satu
dengan yang lainnya akan saling menghargai.
11.Etika komunikasi penting bagi keputusan. Jika tidak dapat
dikomunikasikan keputusan tersebut dengan baik kepada pejabat lain,
keputusan seorang pemimpin tidak mempunyai nilai. Tanpa komunikasi
yang baik maka keputusan tidak dapat disetujui dengan baik.
3.5.Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi
Prinsip tersebut adalah:
1. Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah
Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu:
a) Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah.
Hal ini sebenarnya sangat relatif.
Kesukaran atau kemudahan meyampaikan berita atau informasi sangat
ditentukan atau dipengaruhi oleh situasi, jarak, dan menurut
kepentingan berita yang akan diberikan.
Misalnya, berita yang sangat penting dan harus segera diketahui pihak
penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera mendapatkan
tanggapan dari pihak komunikan. Berita atau informasi yang demikian
berita itu hanya bersifat pemberitahuan atau kurang penting dan tidak
segera membutuhkan tanggapan, lebih baik disampaikan secara tertulis.
b) Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikan.
2. Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi penerima
yang berlainan.
Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai
menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita.
Hendaknya diusahakan informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan
interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi yang berbeda-beda ini akan
terjadi apabila informasi itu dikirimkan kepada lebih dari satu penerima
berita, dan tingkat pengetahuannya saling berbeda serta penafsiran terhadap
informasi yang diterima peninjauannya dari segi yang berbeda pula. Dalam
hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi berita.
3. Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana.
Prinsip ini menghendaki penggunaan sarana komunikasi yang sederhana.
Seperti halnya pada prinsip I, pengertian sedarhana juga sangat relatif,
karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi yang akan dikirim.
Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam surat, dan diantar langsung
oleh kurir atau dikirim melalui pos. Akan tetapi, apabila berita itu sangat
penting dan perlu segara diketahui, lebih efektif dikirim melalui telepon,
radio,televise atau melalui media massa lainnya.
4. Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun cara
Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif
kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana informasi
yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan, disesuaikan
dengan kepentingan berita. Penyampaian berita hendaknya disampaikan
tepat pada waktunya.
3.6. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan etika komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
a. Kejelasan
Pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya di Departemen
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud
tujuannya, yaitu dengan menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara
mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah
dimengerti oleh pihak yang menerima. Dalam penyampaian berita, pegawai
pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar, mudah
dan cepat dimengerti,yaitu:
1. Menggunakan kalimat yang pendek, singkat dan jelas.
2. Menggunakan kata-kata atau istilah yang mudah dimengerti, yang sudah
dikenal oleh umum.
4. Dapat menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan kemampuan pihak
penerima berita.
b. Konsekuensi dan keseimbangan.
Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai dengan atasannya tidak
bertentangan satu dengan lainnya, atau berbeda dengan keterangan,
informasi yang telah dikirim. Tetapi kadang kala terjadi perbedaan maksud
dari apa yang dibicarakan sehingga terjadi missed comunication atau
kesalah pahaman sedemikian rupa, sehingga pemimpin ataupun pegawai
berusaha menegaskan bahwa informasi yang terdahulu disampaikan salah.
Dan dengan segera menyampaikan informasi yang benar. Pemberian
informasi dari pegawai kepada atasannya maupun sebaliknya sesuai dengan
kenyataan yang ada.
c. Keseragaman
Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara kadangkala menggunakan istilah,
pengertian kode tertentu, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman
dan kesimpangsiuran.
d. Tata bahasa yang tepat.
Pegawai dan Pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu menngunakan tata bahasa yang
benar dan tepat guna. Ada kalanya mereka mengunakan tata bahasa yang
tidak formal, tetapi tetap mengutamakan etika dalam berkomunikasi
e. Siapa lawan bicara kita.
Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengerti dengan siapa mereka
mengadakan pembicaraan, sampai di mana tingkat kemampuan atau
pendidikannya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri.
f. Lambang atau kode
Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara mempergunakan lambang atau kode,
gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang mereka ucapkan, tetapi
lambang atau kode tersebut jarang sekali digunakan. Karena biasanya
pimpinan sering menggunakan kode atau lambang jika berkomunikasi
dengan sesama pimpinan. Sehingga kurang efektif jika metode ini
digunakan oleh pimpinan kepada bawahannya.
Dalam penerapan etika komunikasi tersebut Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerapkan
bagaimana sistem penyampaian informasi baik dan benar dengan melalui berbagai
prosedur antar lain:
1. Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide – ide yang dilakukan oleh
pihak pengirim berita.
2. Pengiriman informasi, gagasan yang merupakan message yang telah
disusun dalam bentuk simbol, sandi, kode – kode, dengan melalui
saluran media komunikasi baik secara lisan maupun tertulis, vertikal
3. Penerimaan berita oleh pihak penerima berita (komunikan). Pihak
komunikan kemudian mengadakan interpretasi (decoding) terhadap
berita yang diterima, yang dilanjutkan dengan suatu tindakan atau
respon.
Perlu diketahui, bahwa untuk memperoleh pengertian yang sama terhadap
berita yang dikirim, maka antara pegawai Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selaku komunikator dengan pihak
komunikan selalu berusaha menjelaskan suatu berita secara singkat dan sangat jelas
sehinga pihak komunikator dengan komunikannya mempunyai tafsiran yang sama
terhadap berita tersebut agar tidak terjadi kesimpangsiuran berita atau
kesalahpahaman terhadap berita yang disampaikan.
3.7. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Etika komunikasi yang diterapkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah relatif efektif, sehingga para
karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila suatu waktu ada masalah
yang tidak terpecahkan, maka karyawan dapat bertanya langsung kepada
pimpinannya, dan pimpinan akan memberikan penjelasan atau bimbingan sehingga
karyawan akan mendapat arahan secara langsung.
Selain memberikan perintah, pimpinan juga selalu mengusahakan agar
setiap karyawan dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Demikian juga untuk
memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi. Komunikasi yang baik dan
komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Dengan adanya etika komunikasi pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka efisiensi kerja dapat berjalan
dengan lancar.
3.8. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
1. Hambatan yang bersifat teknis antara lain:
a. Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh organisasi.
b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi yang
efektif.
c. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak memadai.
2. Hambatan perilaku, seperti:
a. Prasangka yang didasarkan pada emosi.
b. Ketidakmauan untuk berubah.
c. Sifat yang egosentris.
3. Hambatan struktur, yaitu rintangan yang disebabkan oleh adanya
perbedaan tingkat, perbedaan job dalam struktur organisasi
4. Hambatan Latar Belakang, seperti :
a. Latar Belakang Sosial
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:
1. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu dengan adanya
kejelasan, konsekuensi dan keseimbangan, keseragaman, tata bahasa yang
tepat, siapa lawan bicara kita, lambang atau kode.
2. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga para
karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan.
3. Untuk mendukung Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
harus dengan menggunakan informasi dan teknik penyampaian yang
mudah untuk ditanggapi, berusaha agar informasi tersebut menimbulkan
makna sama bagi si penerima.
4.2. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:
1. Sebaiknya hubungan komunikasi antara pimpinan dan pegawai harus tetap
dibina dengan cara pemimpin harus lebih bersifat terbuka, dalam arti
pemimpin harus supel, mau bergaul dengan bawahan sehingga antara atasan
dengan bawahan seperti hubungan ayah dengan anak. Untuk itu,
misalnya dengan mengadakan anjangsana (open house) kepada para
bawahan secara kontinu dan merata.
2. Menjaga kerjasama yang baik di antara pihak pimpinan maupun antar
pegawai yaitu dengan memberikan goodwill, pengertian, dan kepercayaan
antar pegawai, karena tanpa adanya kerjasama yang baik tidak akan
mencapai hasil kerja yang diharapkan.
3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dan dijaga
dengan baik agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan Pada
Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Frans, Magnis. 1985. “ Etika Dasar “ . Yogyakarta: Kanisius
Gunawan, Jiwanto. 1985. “Komunikasi dalam Organisasi”. Yogyakarta:
Kanisius
Purwanto, Djoko. 2003. “ Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Wursanto, Ignatius. 1999. “ Etika Komunikasi Kantor” . Yogyakarta: Kanisius
www.bukabuku.com/browse/.../etika-komunikasi.html, Diakses tanggal
15-05-2011
id.wikipedia.org/wiki/Etika_komunikasi_persuasif, Diakses tanggal 17-05-2011 www.njouba.com/pengertian-etika-komunikasi-web.html, Diakses tanggal 17-05-2011