• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI - Chapter II (237.1Kb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA ,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI - Chapter II (237.1Kb)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Pada bab II berisi tentang tinjauan pustaka, konsep dan landasan teori.

Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal – jurnal,

skripsi dan tesis mengenai penjelasan lebih dalam tentang kata benda kata bantu

bilangan. Konsep yang diajukan pada bab II berkenaan dengen pengertian analisis

kesalahan, kata, kata bantu dan kata bantu bilangan. Teori yang digunakan pada

landasan teori dalam penelitian ini adalah sintaksis dan analisis kesalahan.

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2006) yang berjudul

“Mingliàngcí De Fēnlèi Yǔ Duìwài Hànyǔ Mingliàngcí Jiàoxué” yang di tulis

oleh Wang Han Wei. Dalam jurnal ini, Wei memaparkan penggolongan kata

benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin. Penggolongan ini untuk

mempermudah pelajar asing dalam mempelajari kata benda bantu bilangan. Wei

juga menjelaskan bahwa kata benda bantu bilangan dapat di bagi menjadi dua

kategori yaitu kata benda bantu bilangan khusus dan kata benda bantu bilangan

pinjaman. Pembahasan dalam jurnal ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk

dapat melihat penggolongan – penggolongan jenis kata benda bantu bilangan

(2)

Sementara itu, dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2007), Jing

Jing dan Chang Liang menulis artikel yang berjudul “Hàn Yīng Liàngcí Zhī ǐjiào”.

Dalam jurnal ini Jing dan Chang membandingkan penggunaan kata benda bantu

bilangan bahasa Mandarin dengan bahsa Inggris. Jing dan Chang juga

memaparkan tentang perbedaan jenis kata bantu bilangan dan ciri-ciri kata bantu

bilangan dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Hasil yang di dapat bahwa

dalam bahasa Mandarin jenis kata bantu bilangan satuan individual lebih banyak

dari satuan kolektif, sedangkan dalam bahasa Inggris di dapat bahwa jenis kata

bantu bilangan satuan kolektif lebih banyak dari satuan individualnya.

Pembahasan pada jurnal ini sangat mendukung penulis, karena jurnal ini

menerangkan lebih dalam mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan jenis

individual dan kolektif dalam bahasa Mandarin.

Selanjutnya dalam skripsi Cherry Cerianti (2011) yang berjudul “Analisis

Kontrastif Kata Bantu Bilangan Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa

Indonesia”, Cherry memaparkan tentang perbedaan dan persamaan kata bantu

bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Skripsi ini sangat

mendukung penulis pada bagian pembahasan, penulis dapat melihat penjabaran

dan penjelasan mengenai penggunaan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin

dan bahasa Indonesia.

Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2005), yang berjudul

“Liàngcí Shuāng Hé Duì De Biànxī” Wang Suping memaparkan analisis pada

kata benda bantu bilangan shuāng (双) dan duì (对) baik dari segi makna dan

(3)

jurnal ini menerangkan mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan shuāng

(双) dan duì (对) dalam bahasa Mandarin.

Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2007) Wang Zhifang menulis

artikel yang berjudul “Liàngcí Gè de Shǐyòng Fàn Huà Guǎnjiàn ”. Fang

memaparkan tentang makna dan penggunaan kata benda bantu bilangan个 (gè)

dalam bahasa Mandarin modern. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa kata

benda bantu bilangan个 (gè) adalah kata benda bantu bilangan individual, namun

penggunaannya tidak dapat terikat oleh kata benda bantu bilangan lainnya.

Dalam tesis yang berjudul “Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Zhōng de Míng

Liàngcí Piān Wù Fēnxī Jí Jiàocái Yánjiū” (2009) di tulis oleh Zhang Jing,

memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin adalah

jenis kata yang sangat susah untuk di pelajari dan perlu adanya metode yang tepat

dalam pengajarannya. Jing juga menganalisis kesalahan penggunaan kata benda

bantu bilangan terhadap mahasiswa Amerika, Eropa, Jepang dan Korea. Hasil

yang di dapat pada penelitian ini menganjurkan kepada pendidik agar pelajar lebih

sering diberikan hafalan dan contoh mengenai kata benda bantu bilangan. Tesis

ini sangat mendukung penulis pada bagian pembahasan, penulis dapat melihat

penjabaran dan penjelasan mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan

dalam bahasa Mandarin.

Pada jurnal dan skripsi yang ditulis oleh para peneliti Cina tersebut

(4)

penulis. Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian yang berbeda yaitu

menganalisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat

bahasa Mandarin. Hal ini tentu sangat berbeda dengan penelitian sebelumnya,

karena penelitian ini akan difokuskan kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB

USU.

2.2Konsep

Menurut Mardalis dalam buku Metode Penelitian Suatu Pendekatan

Proposal (1989:46) “konsep merupakan satu kesatuan pengertian tentang sesuatu

hal atau persoalan yang perlu dirumuskan”.

Dalam skripsi ini, penulis akan menjelaskan beberapa konsep yang sesuai

dengan variabel-variabel yang terdapat pada judul. Konsep yang akan diuraikan

penulis dalam skripsi ini adalah analisis kesalahan, kata, kata bantu dan kata bantu

bilangan.

2.2.1 Analisis Kesalahan

Analisis kesalahan pertama sekali digunakan sebagai suatu alternatif

terhadap linguistik kontrastif. Para linguis yang tidak puas dengan analisis

kontrastif mencoba mencari alternatif lain yaitu analisis kesalahan. Analisis

kesalahan ini muncul sebagai upaya untuk menerangkan kesalahan yang

dilakukan pembelajar dan tidak dapat dijelaskan oleh analisis kontrastif (Tarigan,

(5)

Ellis dalam bukunya yang berjudul Second Languange Acquisition

(1986:296) mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja

yang biasanya digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi

pengumpulan sampel, pengindentifikasian kesalahan dalam sampel, penjelasan

kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya,

serta pengevaluasian dan penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.

Sejalan dengan itu Chrystal (dalam Pateda, 1989:50) yang berjudul Analisis

Kesalahan mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk

mengindentifikasi, mengklasifikasi dan menginterpretasikan secara sistematis

kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh seseorang yang sedang belajar bahasa

asing atau bahasa kedua berdasarkan teori linguistik.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis

kesalahan adalah suatu prosedur kerja para peneliti yang menggunakan teknik

meliputi pengumpulan sampel, mengindentifikasi, mengklasifikasi dan

menginterpretasikan secara sistematis kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh

seseorang yang sedang mempelajari bahasa asing.

2.2.2 Kata

Menurut Tarigan dalam buku Pengajaran Morfologi (1985:6), “kata adalah

bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan

secara berdikari”. Kata ialah satuan bebas yang paling kecil atau dengan kata lain,

(6)

Menurut Muis dalam buku Morfosintaksis (2005:6) “kata merupakan suatu

unsur yang dapat muncul tersendiri dalam berbagai posisi dalam kalimat”. Hal

senada juga dikatakan oleh Fatimah dalam buku Metode Linguistik (2006:36)

“kata adalah kesatuan unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat

terbuka”.

Menurut Suparto dalam buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:21)

“kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat

berdiri sendiri”. Kata dalam bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian

yairu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti

yang konkrit, yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat. Sedangkan kata

abstrak tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapa berdiri – sendiri

menjadi bagian kalimat.

Sementara itu menurut Zhao Yong Xin (2005:2) dalam bukunya Intisari

Tata Bahasa Mandarin, “ kata adalah satuan terkecil bahasa yang berdiri sendiri,

mempunyai arti dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kata

adalah bentuk bebas yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat

muncul tersendiri dalam berbagai posisi dalam kalimat.

2.2.3 Kata Bantu

Menurut Suparto (2003:181) dalam buku Tata Bahasa Mandarin itu

(7)

gabungan kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah

arti”. Kata bantu dalam Bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu

kata bantu struktural, kata bantu aspek dan kata bantu modalitas. Fungsi kata

bantu adalah tidak dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat dan biasanya kata

bantu ditambah pada bagian belakang kata, gabungan kata membentuk bagian

kalimat atau ditambahkan pada akhir kalimat.

Sementara itu menurut menurut Zhao Yong Xin (2005:2) dalam bukunya

Intisari Tata Bahasa Mandarin kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada

kata, frasa, atau kalimat dan menyatakan makna tambahan. Kata bantu dalam

bahasa Mandarin tidak dapat digunakan sendiri, biasanya dibaca nada ringan.

Berikut ini adalah contoh kata bantu dalam kalimat.

哥哥

2.2.4 Kata Bantu Bilangan

Menurut Zhao Yong Xin (2005:21) “kata bantu bilangan menyatakan unit

suatu kegiatan atau benda”. Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh Suparto,

menurutnya “kata bantu bilangan bahasa Mandarin adalah kata yang menyatakan

satuan atau unit dari orang atau benda”. Fungsi kata bantu bilangan dalam sebuah

kalimat adalah sebagai atribut, adverbial, dan komplemen, serta bisa menjadi

(8)

a. kata bantu bilangan tidak bisa berdiri sendiri

b. Kata bantu bilangan tidak dapat dihapus atau sifatnya melekat pada kata

bilangan

c. Kata bantu bilangan bisa digunakan bersama kata ganti penunjuk

d. Kata bantu bilangan dapat di reduplikasi

Struktur dari kata bantu bilangan adalah sebagai berikut :

数词∕指示代词 + 量词 + 名词∕动词

Kata ganti petunjuk/kata bilangan + kata bantu bilangan + kata benda/kata kerja

Kata bantu bilangan dibagi menjadi dua bagian yaitu kata benda bantu

bilangan dan kata kerja bantu bilangan. Kata benda bantu bilangan adalah kata

yang menyatakan jumlah benda (Xin, 2005:21). Kata benda bantu bilangan dapat

dibagi menjadi lima bagian yaitu kata benda bantu bilangan individual, kata benda

bantu bilangan kolektif, kata benda bantu bilangan ukuran berat, kata benda bantu

bilangan tidak tentu, dan kata benda bantu bilangan pinjaman. Sedangkan kata

kerja bantu bilangan adalah kata yang menyatakan frekuensi suatu kegiatan (Xin,

2005:21). Kata kerja bantu bilangan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kata

kerja bantu bilangan majemuk. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai

(9)

2.2.4.1 Kata Benda Bantu Bilangan

Menurut Wang Han Wei dalam Jurnal Electronic Chinese Academic

(2006), “kata benda bantu bilangan adalah kata yang digunakan untuk

menyatakan jumlah atau berat suatu benda”. Pada buku Tata Bahasa Mandarin itu

Mudah (2003), Suparto membagi kedalam lima jenis kata benda bantu bilangan

yaitu kata benda bantu bilangan individual, kolektif, ukuran berat, tidak tentu, dan

pinjaman.

1. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Individual

Kata benda bantu bilangan individual atau dalam bahasa Mandarin disebut

gètǐ míng liàngcí (个 体 名 量 词) memiliki fungsi sebagai kata benda bantu

bilangan untuk menyatakan suatu unit benda yang berbentuk tunggal. Kata benda

bantu bilangan individual dapat berperan sebagai atribut, adverbial, subjek dan

objek. Contoh kata benda bantu bilangan individual yaitu 只(zhǐ = seekor), 条

(tiáo = seekor), 本 (běn = sebuah), 把 (běn = segenggam), 根 (gēn = sebatang)

dan 匹 (pǐ = segulungan).

2. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Kolektif

Kata benda bantu bilangan kolektif atau dalam bahasa Mandarin disebut

jítǐ míng liàngcí (集体名量词) dapat digunakan untuk menyatakan suatu unit

benda yang lebih dari satu dalam bentuk kelompok atau dapat digunakan untuk

(10)

kolektif yaitu 套 (tào = sebuah atau satu set), 双 (shuāng = sepasang), 群 (qún =

sekelompok), 堆(duī = setimbunan), dan 排 (pái = sederet).

3. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Ukuran

Kata benda bantu bilangan ukuran atau dalam bahasa Mandarin disebut

dùliànghéng míng liàngcí (度量衡名量词) berfungsi sebagai kata benda bantu

bilangan yang digunakan untuk menyatakan suatu unit benda yang memiliki

ukuran, berat, panjang dan volume. Contoh kata benda bantu bilangan ukuran

adalah尺 (chǐ = meter), 寸(cùn = inci), 斤 (jīn = gram) dan两 (liǎng = ons).

4. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Tidak Tentu

Kata benda bantu bilangan tidak tentu atau dalam bahasa Mandarin disebut

bù dìngliàng míng liàngcí (不定量名量词) berfungsi sebagai kata benda bantu

bilangan yang digunakan untuk menyatakan suatu unit benda yang berbentuk

kecil dan memiliki jumlah tidak tentu. Contoh kata benda bantu bilangan tidak

tentu adalah些 (x = sedikit) dan点 (diǎn = beberapa).

5. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Pinjaman

Kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut

jièyòng míng liàngcí (

借用名量词

) berfungsi sebagai kata benda bantu bilangan

yang umumnya digunakan untuk menyatakan benda dalam bentuk sebuah wadah.

Contoh kata benda bantu bilangan pinjaman adalah杯 (bēi = secangkir), 碗 (wǎn

(11)

2.3Landasan Teori

Teori yang digunakan untuk menganalisis rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah teori sintaksis dan analisis kesalahan. Menurut Verhaar

dalam buku Asas – Asas Linguistik Umum (2008:11) “sintaksis adalah cabang

linguistik yang menyangkut susunan kata – kata di dalam kalimat”.

Menurut Edi Subroto dalam buku Pengantar Metode Penelitian Linguistik

Struktural (2007:57), “sintaksis bertujuan untuk membentuk kaidah - kaidah yang

mengatur bergabungnya kata dengan kata, kata dengan kelompok kata di dalam

frase atau kalimat”. Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S),

predikat (P), objek (O), dan keterangan (K) yang berkenaan dengan fungsi

sintaksis. Nomina, verba, ajektifa, dan numeralia berkenaan dengan kategori

sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan penerima berkenaan dengan

Analisis kesalahan mencoba untuk mengindentifikasi apakah kesalahan itu

disebabkan oleh kemampuan tata bahasa mahasiswa yang masih kurang atau

hanya kekhilafan yang dapat diperbaiki kembali. Ini menunjukkan bahwa

kesalahan itu erat kaitannya dengan pengajaran bahasa, terlebih lagi dalam

menguasai bahasa kedua. Persamaan antara bahasa pertama dengan bahasa kedua

akan memperlancar proses belajar bahasa dengan cepat dan mudah, sedangkan

perbedaan antara keduanya menimbulkan kesukaran dalam bentuk kesalahan

seperti keterbatasan dalam mengingat pelafalan nada dan bunyi bahasa atau

penggunaan tata bahasa yang masih kurang. Dengan analisis kesalahan berbahasa peran

(12)

diharapkan pendidik akan lebih mudah memilih, menyusun, menyajikan, dan

melatih bahan pelajaran yang harus di kuasai pelajar atau mahasiswanya supaya

mempermudah proses pengajaran itu sendiri.

Corder (dalam Prawono, 1996:54) mengungkapkan bahwa “secara teoritis

untuk menganalisis bahasa pembelajar dengan tujuan untuk mengdiagnosis

kesilapan – kesilapan berbahasa yang dilakukan oleh pembelajar dalam proses

menguasai bahasa kedua.” Beliau juga memaparkan langkah – langkah yang

harus dilakukan untuk menganalisis kesalahan dengan benar sebagai berikut:

“ a. tahap mengenal kalimat yang baik dan tidak baik susunannya, analisis dapat merekonstruksi kalimat yang dianggap benar oleh penutur bahasa kedua baik ekspresi maupun konteksnya, b. analisis mendeskripsikan bahasa antara berdasarkan pasangan – pasangan kalimat yang baik dan jelek strukturnya, c. penjelasan”.

Analisis dalam skrispi ini membutuhkan teori – teori untuk dijadikan

landasan dari hasil penelitian itu sendiri. Penulis menganggap teori sintaksis dan

analisis kesalahan ini sangat relevan karena memiliki keterkaitan yang erat untuk

Referensi

Dokumen terkait

Saat AC sedang dalam keadaan mati, bukalah jendela agar udara segar dan cahaya matahari dapat menembus ruangan; (2) kurangi menyemprot pewangi ruangan yang mengandung

· Lepaskan selalu daya listrik AC dengan mencabut kabel daya dari colokan daya sebelum menginstal atau melepaskan motherboard atau komponen perangkat keras lainnya.. ·

Tingkat kemudahan pembacaan simbol pada peta multiskala cetak dan web diperoleh hasil sebesar 74% responden memilih web cartography sebagai bentuk penyajian peta multiskala yang

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa evaluasi stabilitas kimia selama masa penyimpanan sediaan mikroemulsi kombinasi ekstrak daun mangkokan (Nothopanax

Pada saat transformator memberikan keluaran sisi positif dari gelombang AC maka dioda dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas tentang ilmu sejarah yang semakin dilupakan remaja maupun masyarakat pada saat ini serta untuk meningkatkan efisiensi

Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas penyusunan skripsi, maka peneliti berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai ”Pengaruh Celebrity

71 wakaf mampu untuk menunjukkan kapabilitasnya sebagai sebuah sistem pendistribusian ekonomi (dalam hal harta kekayaan) dan sebagai lembaga keuangan nirlabag,