• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terh (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terh (2)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 1

Pengar uh Sistem Pengendalian I nter n

Ter hadap Kualitas Lapor an Keuangan

( Sur vei Pada Or ganisasi Per angkat Daer ah Pemda Cianjur )

Tuti Her awati

Dosen STIE STEM BI – Bandung Business School

Abstrak

Pengar uh sist em pengendalian i nt er n ber pengar uh posit if dan signifikan t er hadap kualit as lapor an keuangan pemer int ah daer ah sebesar 83%. Secar a par sial, li ngkungan pengendalian, penilaian r esiko, kegiat an pengendalian, infor masi dan komunikasi, dan pemant auan ber pengar uh posit if t er hadap kualit as lapor an keuangan pemer int ah daer ah. Tet api, hanya lingkungan pengendalian, penilaian r esiko, dan infor masi dan komuni kasi yang ber pengar uh signifikan t er hadap kualit as lapor an keuangan pemer int ah daer ah.

Kata Kunci : Sist em Pengendalian Int er n, Kualit as Lapor an Keuangan Pemer int ah Daer ah.

PENDAHULUAN

Nasution (2007) menyatakan ada beber apa kelemahan dalam sistem keuangan negar a Indonesia di er a or de bar u yaitu: (1) kelemahan dalam desain dan pelaksanaan sistem pengendalian inter n, (2) ketidakpatuhan ter hadap per atur an per undang-undangan, (3) penyimpanan keuangan negar a yang semraw ut, (4) tidak adanya infor masi tentang aset dan hutang negar a, dan (5) pengungkapan lapor an keuangan pemer intah yang tidak konsisten dan tidak memadai. Untuk meningkatkan tr anspar ansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, pemer intah er a r efor masi telah melakukan kor eksi secar a menyelur uh. Salah satu upaya yang dilakukan menyusun paket undang-undang keuangan negar a yaitu: Undang-undang (UU) nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negar a, UU nomor 01 tahun 2004 tentang Per bendahar aan Negara, dan UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemer iksaan Pengelolaan dan Tanggung Jaw ab Keuangan Negara.

Pasal 31 ayat (1) UU nomor 17 tahun 2003 menyatakan Guber nur / Bupati/ Walikota menyampaikan r ancangan per atur an daer ah (per da) tentang

per tanggungjaw aban pelaksanaan APBD kepada DPRD ber upa lapor an keuangan yang telah diper iksa oleh Badan Pemer iksa Keuangan (BPK) selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran ber akhir . Sedang Pasal 31 ayat (2) UU nomor 17 tahun 2003 menyatakan lapor an keuangan meliputi Lapor an Realisasi APBD, Ner aca, Lapor an Ar us Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampir i dengan laporan keuangan per usahaan daer ah. Salah satu upaya konkr it untuk mew ujudkan tr anspar ansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian lapor an per tanggungjaw aban keuangan pemer intah yang memenuhi pr insip-pr insip tepat w aktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemer intahan yang telah diter ima secara umum. Pada tahun 2010 Pemer intah menetapkan Per aturan Pemer intah (PP) Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemer intahan (Nasution (2007).

(2)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 2 seper ti yang diamanatkan dalam pasal 56 ayat

(4) UU nomor 01 tahun 2004 yang menyatakan kepala Or ganisasi Perangkat Daer ah selaku pengguna anggaran/ pengguna bar ang member ikan per nyataan bahw a pengelolaan APBD di lingkungan tempat ker janya telah diselenggar akan ber dasar kan sistem pengendalian inter n yang memadai dan lapor an keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan standar akuntansi pemer intahan. Per an SPI adalah untuk meningkatkan kiner ja, transpar ansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara. Pr esiden selaku Kepala Pemer intahan mengatur dan menyelenggar akan sistem pengendalian inter n di lingkungan pemer intahan secar a menyelur uh.” Pada tahun 2010 Pemer intah menetapkan Per atur an Pemer intah (PP) yang mengatur Sistem pengendalian inter n bar u ditetapkan pada tahun 2008 yaitu PP nomor 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian inter n pemer intah (SPIP)(Nasution (2007).

Pasal 15 ayat (1) UU nomor 15 tahun 2004 menyatakan pemer iksa (BPK) menyusun lapor an hasil pemer iksaan (LHP) setelah pemer iksaan selesai dilakukan. Pasal 16 ayat (1) UU nomor 15 tahun 2004 menyatakan lapor an hasil pemer iksaan atas lapor an keuangan pemer intah memuat opini. Opini adalah per nyataan pr ofesional sebagai kesimpulan pemer iksa mengenai tingkat kew ajar an infor masi yang disajikan dalam lapor an keuangan. Di dalam melaksanakan pemer iksaan atas lapor an keuangan, BPK w ajib menguji dan menilai SPI pemda yang ber sangkutan, seper ti diamanatkan dalam pasal 12 UU nomor 15 tahun 2004 ber bunyi “Dalam r angka pemer iksaan keuangan dan/ atau kiner ja, pemer iksa melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem pengendalian inter n pemer intah.” Tujuan SPI adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pemer iksaan yang dilakukan oleh BPK dan bagi pemda digunakan untuk memper baiki sistem pengendalian dan kiner ja pemer iksaan inter n. (Nasution (2007).

Tabel 1.1

Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2005-2010 Berdasarkan Tingkat

Pemerintahan

Sumber : w w w .bpk.go.id (Ikht isar Hasil Pemeriksaan Semest er I Tahun 2011)

Dar i tabel 1.1 di atas ter lihat bahw a r ata-rata opini LKPD Tahun 2005 s.d. 2010 pada pemer intahan tingkat pr ovinsi dan kota lebih baik dibandingkan dengan pemer intah tingkat kabupaten. Pemer intah pr ovinsi dan kota memper oleh opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dan WDP (Wajar Dengan Pengecualian) sekitar 81% dan 82% dar i keselur uhan entitas pr ovinsi dan kota, dibandingkan pemer intah kabupaten yang memper oleh opini WTP dan WDP hanya sekitar 70%.

Hasil evaluasi menunjukkan bahw a pengendalian inter n pemer intah daer ah yang lapor an keuangannya memper oleh opini WTP pada umumnya telah memadai sedangkan yang opininya WDP cukup memadai. Adapun pemer intah daer ah yang lapor an keuangannya memper oleh opini TMP dan TW memer lukan per baikan pengendalian inter n dalam hal keandalan infor masi yang disajikan dalam lapor an keuangan. Salah satu penyebabnya adalah adanya kelemahan di dalam sistem pengendalian inter n (SPI) pemda.

(3)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 3 mater ial tetapi tidak mempengar uhi laporan

keuangan secar a keselur uhan, 2) Auditor yakin bahw a lapor an keuangan ber isi penyimpangan dar i pr insip akuntansi yang ber laku umum dan ber dampak mater ial tetapi tidak mempengar uhi laporan keuangan secar a keselur uhan. Pendapat Tidak Wajar menyatakan bahw a lapor an keuangan tidak menyajikan secar a w ajar posisi keuangan, hasil usaha, dan ar us kas sesuai dengan pr insip akuntansi yang ber laku umum. Per nyataan Tidak Member ikan Pendapat apabila: 1) Ada pembatasan yang sangat mater ial ter hadap lingkup audit, 2) Auditor tidak independen t er hadap klien. Ter dapat penyimpangan yang mater ial dar i pr insip akuntansi yang ber laku umum. Auditor tidak diper kenankan mencantumkan par agr af lingkup audit apabila ia menyatakan untuk tidak member ikan pendapat ( I ndra, 2011:194-196) .

Dar i ber bagai ur aian diatas dapat ditar ik kesimpulan bahw a system pengendalian inter n mempunyai pengar uh ter hadap kualitas lapor an keuangan.

KAJI AN PUSTAKA DAN HI POTESI S Sistem Pengendalian I ntern

Menur ut I Gusti Agung Rai ( 2008:283) “Sistem pengendalian inter n

adalah kebijakan dan pr osedur yang dir ancang untuk member ikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahw a or ganisasi mencapai tujuan dan sasarannya.”

Menur ut Per aturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 “Sistem Pengendalian Inter n

adalah pr oses yang integr al pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secar a ter us mener us oleh pimpinan dan selur uh pegaw ai untuk member ikan keyakinan memadai atas ter capainya tujuan or ganisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelapor an keuangan, pengamanan asset negar a dan ketaatan ter hadap per aturan per undang-undangan.”

Unsur-unsur Sistem Pengendalian I ntern

Unsur sistem pengendalian inter n yang ber fungsi sebagai pedoman penyelenggar aan dan tolak ukur pengujian efektivitas penyelenggar aan system pengendalian inter n.

Pengembangan unsur system pengendalian inter n per lu memper timbangkan aspek biaya manfaat (cost and benefit), sumber daya manusia, kejelasan cr iter ia pengukur an efektivitas dan per kembangan teknologi infor masi ser ta dilakukan secar a komper hensif.

Menur ut Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 bahw a unsur sistem

pengendalian inter n dalam Per atur an Pemer intah ini mengacu pada unsur Sistem Pengendalian Inter n yang t elah dipr aktikan di lingkungan pemer intah di ber bagai Negara, yang meliputi :

1. Lingkungan Pengendalian. Lingkungan

pengendalian

menggambar kan

keselur uhan sikap or ganisasi yang memengar uhi kesadar an dan tindakan per sonel or ganisasi mengenai pengendalian. Ber bagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas ( I ndra, 2011:11)

adalah :

a) Nilai intr egr itas dan etika. Memelihar a suasana etika or ganisasi, menjadi teladan untuk tindakan-tindakan yang benar . Menghilangkan godaan-godaan untuk melakukan tindakan yang tidak etis dan menegakkan disiplin sebagaimana mestinya;

b) Komitmen ter hadap kompetensi. Mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelasaikan tugas dan fungsi pada masing-masing oisisi dalam instansi pemer intah.

c) Filosofi dan gaya oper asi manajemen; f). Pimpinan instansi pemer intah memiliki sikap yang selalu memper timbangkan r isiko dalam mengambil keputusan; d) Stuktur or ganisasi; h). Ker angka

ker ja bagi manajement; i). dalam per encanaan,pengar ahan, dan pengendalian or ganisasi dalam mencapai tujuan-tujuan or ganisasi; e) Pembagian w ew enang dan

(4)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 4 tanggung jaw ab dan w ew ang yang

ada;

f) Kebijakan dan pr aktik sumber daya manusia. Penyusunan dan pener apan kebijakan yang sehat tentang pembinaan SDM. Penetapan pr aktik-pr aktik yang layak dalam hal per olehan, or ientasi, pelatihan, evaluasi, pembinan, pr omosi, kompensasi dan tindakan disiplin bagi sumber daya manusia.

2. Penilaian Risiko. Menur ut I ndra ( 2011:12) Untuk tujuan pelapor an

keuangan adalah pr oses identifikasi, analisis, dan pengelolaan r esiko entitas yang ber kaitan dengan penyusunan lapor an keuangan sesuai dengan pr insip akuntansi yang ber laku umum. Diaw ali

dengan penetapan maksud dan tujuan instansi Pemer intah yang jelas dan konsisten baik pada tingkat kegiatan. Selanjutnya Instansi Pemer intah mengidentifikasi secar a efisien dan efektif r isiko yang dapat menghambat pencapian tujuan ter sebut, baik yang ber sumber dar i dalam maupun luar instansi. Penaksiran r isiko mencakup: a. Identifikasi Resiko.

Mengindentifikasi secara efisien dan efektif r isiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan instansi, baik yang ber sumber dari dalam maupun luar instansi.

b. Analisis Resiko. Menentukan dampak dar i r esiko yang telah diidentifikasi ter hadap pencapaian tujuan instansi.

3. Kegiatan Pengendalian. Menur ut I ndra ( 2011:12) Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan pr osedur yang

dibuat untuk memastikan pelaksanaan petunjuk yang dibuat oleh manajemen. kebijakan dan pr osedur yang dibangun oleh manajemen untuk mencapai tujuan lapor an keuangan yang obyektif, yang mencakup :

a. Otor isasi yang memadai. Pimpinan instansi pemer intah menetapkan dan mengkomunikasikan syar at dan ketentuan otor isasi kepada pegaw ai.

b. Per ancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.

c. Pengecekan secar a independen. d. Pemisahan fungsi yang memadai.

Pimpinan instansi pemer intah har us menjamin bahw a selur uh aspek utama tr ansaksi atau kejadian tidak dikendalikan oleh 1(satu) or ang.

e. Pengendalian fisik atas kekayaan pemda dan catatan. Pimpinan instansi pemer intah menetapkan, mengimplementasikan, dan mengkomunikasikan r encana identifikasi, kebijakan, dan pr osedur pengamanan fisik kepada selur uh pegaw ai.

f. Peninjauan atas kiner ja. Memantau pencapaian kiner ja instansi pemer intah ter sebut dibandingkan dengan r encana sebagi tolak ukur kiner ja.

4. Infor masi dan Komunikasi. Kebijakan dan pr osedur pengendalian yang ber kaitan dengan sistem akuntansi adalah bahw a tr ansaksi dilaksanakan dengan mencegah ter jadinya salah saji potensial ter hadap per nyataan manajemen dalam lapor an keuangan

( I ndra, 2011:12) . Instansi pemer intah

har us memiliki infor masi yang r elevan dan dapat diandalkan baik infor masi keuangan maupun non keuangan, yang ber hubungan dengan per istiw a-per istiw a ekster nal dan int er nal, yang menyediakan dan memanfaatkan ber bagai bentuk dan sarana komunikasi ser ta mengelola, mengembangkan dan memper bar ui sistem infor masi secar a ter us mener us.

(5)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 5 pembandingan, r ekonsiliasi, dan

tindakan lain yang ter kait dalam pelaksanakan tugas. Evaluasi ter pisah diselenggar akan melalui penilaian sendir i, r eview , dan pengujian efektivitas sistem pengendalian inter n yang dapat dilakukan oleh apar at pengaw asan inter n pemer intah atau pihak ekster nal pemer intah. Tindak lanjut r ekomendasi hasil audit dan r eview lainnya har us seger a diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian r ekomendasi hasil audit dan r eview lainnya yang ditetapkan.

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Fenomena yang dapat diamati dalam per kembangan sektor publik dew asa ini adalah semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh or ganisasi sektor publik (seper ti : pemer intah pusat dan daer ah, unit-unit ker ja pemer intah, depar temen dan lembaga-lembaga negara). Tuntutan akuntabilitas sektor publik ter kait dengan per lunya dilakukan tr anspar ansi dan pember ian infor masi kepada publik dalam r angka pemenuhan hak-hak publik.

( Mardiasmo:2009:20) .

Menur ut Mardiasmo ( 2009:20)

akuntabilitas publik adalah kew ajiban pihak pemegang amanah (agent ) untuk member ikan per tanggungjaw aban, menyajikan, melapor kan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jaw abnya kepada pihak pember i amanah (pr incipal) yang memiliki hak dan kew enangan untuk meminta per tanggungjaw aban ter sebut.

Akuntabilitas publik ter dir i atas dua macam, yaitu : (1) akuntabilitas ver tikal

(ver t ical accunt abilit y), dan (2) akuntabilitas hor isontal (hor izont al account abilit y). Per tanggung jaw aban ver tikal (ver t ical account abili t y) adalah per tanggungjaw aban atas pengelolaan dana kepada otor itas yang lebih tinggi, misalnya per tanggung jaw aban unit-unit ker ja (dinas) kepada pemer intah daer ah, per tanggung jaw aban pemer intah daer ah kepada pemer intah pusat, dan

pemer intah pusat kepada MPR. Per tanggung jaw aban hor isontal (hor izont al account abilit y)

adalah per tanggung jaw aban kepada masyar akat luas. Dalam konteks or ganisasi pemer intah, akuntabilitas publik adalah pember ian infor masi dan disclosur e atas aktivitas dan kiner ja finansial pemer intah kepada pihak-pihak yang ber kepentingan dengan lapor an ter sebut. Pemer intah, baik pusat maupun daer ah, har us bisa menjadi subyek pember i infor masi dalam r angka pemenuhan hak-hak publik.

( Mardiasmo:2009:21) .

Menur ut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 adalah:

“Lapor an keuangan daer ah disusun untuk menyediakan infor masi yang r elevan mengenai posisi keuangan dan selur uh tr ansaksi yang dilakukan oleh pemer intah daer ah selama satu per iode pelapor an”.

Menur ut Mahmudi ( 2007:11) definisi

lapor an keuangan adalah: “Lapor an keuangan

adalah infor masi yang disajikan untuk membantu stakeholder s dalam membuat keputusan sosial, politik dan ekonomi sehingga keputusan yang diambil bisa lebih ber kualitas”.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kar akter istik kualitatif laporan

keuangan adalah ukur an-ukuran nor matif yang per lu diw ujudkan dalam infor masi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, Keempat karakter istik

ber ikut ini mer upakan pr asyar at nor matif yang diper lukan agar lapor an keuangan pemer intah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, yaitu :

(6)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 6 maksud penggunaannya. Infor masi yang

r elevan, yaitu :

a. Memiliki manfaat umpan balik

(feedback value). Infor masi

memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengor eksi ekspektasi mer eka di masa lalu. b. Memiliki manfaat pr ediktif

(pr edict ive value). Infor masi dapat membantu pengguna untuk mempr ediksi masa yang akan datang ber dasar kan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat w aktu. Infor masi disajikan tepat w aktu sehingga dapat ber pengar uh dan ber guna dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap. Infor masi akuntansi keuangan pemer intah disajikan selengkap mungkin, mencakup semua infor masi akuntansi yang dapat mempengar uhi pengambilan keputusan dengan memper hatikan kendala yang ada. Infor masi yang melatar belakangi setiap butir infor masi utama yang ter muat dalam lapor an keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekelir uan dalam penggunaan infor masi ter sebut dapat dicegah. 2. Andal. Infor masi dalam lapor an

keuangan bebas dari penger tian yang menyesatkan dan kesalahan mater ial, menyajikan setiap fakta secara jujur , ser ta dapat diver ifikasi. Infor masi mungkin r elevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan infor masi ter sebut secar a potensial dapat menyesatkan. Infor masi yang andal memenuhi kar akter istik, yaitu:

a. Penyajian jujur . Infor masi menggambar kan dengan jujur tr ansaksi ser ta per istiw a lainnya yang sehar usnya disajikan atau yang secar a w ajar dapat dihar apkan untuk disajikan.

b. Dapat diver ifikasi (ver ifiabilit y).

Infor masi disajikan dalam lapor an keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari

sekali oleh pihak yang ber beda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak ber beda jauh. c. Netr alitas. Infor masi diar ahkan

pada kebutuhan umum dan tidak ber pihak pada kebutuhan pihak tetentu.

3. Dapat dibandingkan. Infor masi yang ter muat dalam laporan keuangan akan lebih ber guna jika dapat dibandingkan dengan lapor an keuangan per iode sebelumnya atau lapor an keuangan entitas lapor an lain pada umumnya. Per bandingan dapat dilakukan secar a inter nal dan ekster nal. Per bandingan secar a inter nal dapat dilakukan bila entitas diper bandingkan mener apkan kebijakan akuntansi yang sama dar i tahun ke tahun. Per bandingan secar a ekster nal dapat dilakukan bila entitas yang diper bandingkan mener apkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemer intah mener apkan kebijakan akuntansi yang lebih baik dar i pada kebijakan akuntansi sekar ang diter apkan, per ubahan ter sebut diungkapkan pada per iode ter jadinya per ubahan.

4. Dapat dipahami. Infor masi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk ser ta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman par a pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan oper asi entitas pelapor an, ser ta adanya kemauan pengguna untuk mempelajar i infor masi yang dimaksud.

Hubungan Sistem Pengendalian I ntern dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Tujuan sistem pengendalian inter nal menur ut Warren et all ( 2005) salah satunya

(7)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 7 kekelir uan. Suatu sistem yang ber kualitas,

dir ancang, dibangun dan dapat beker ja dengan baik apabila bagian-bagian yang ter integr asi dengan sistem ter sebut ber oper asi sesuai dengan tugas dan tanggung jaw abnya masing-masing. Salah satu bagian di dalam sistem infor masi akuntansi yang menunjang kelancaran ker ja sistem infor masi akuntansi ter sebut adalah pengendalian inter nal (inter nal contr ol).

Weygandt et all ( 2005)

mengungkapkan bahw a: “Jika suatu pengendalian inter nal telah ditetapkan maka semua oper asi, sumber daya fisik, dan data akan dimonitor ser ta ber ada di baw ah kendali, tujuan akan ter capai, r isiko menjadi kecil, dan infor masi yang dihasilkan akan lebih ber kualitas. Dengan ditetapkannya pengendalian inter nal dalam sistem akuntansi, maka sistem akuntansi akan menghasilkan infor masi akuntansi yang lebih ber kualitas (tepat w aktu, r elevan, akurat, dan lengkap), dan dapat diaudit (Auditabel).

Hall ( 2007:182) mengemukakan

fungsi dar i sistem pengendalian inter nal yaitu sebagai pelindung yang melindungi aktiva per usahaan dar i banyaknya per istiw a yang tidak diinginkan yang menyer ang per usahaan. Ini semua meliputi usaha untuk akses secar a tidak sah ke aktiva per usahaan, penipuan yang dilakukan oleh or ang dalam dan luar per usahaan, kesalahan kar ena kar yaw an tidak kompeten, pr ogr am komputer salah data input yang r usak, dan lain sebagainya.

Mahmudi ( 2007: 27) menyatakan

bahw a untuk menghasilkan lapor an keuangan pemer intah daer ah diper lukan pr oses dan tahap-tahap yang har us dilalui yang diatur dalam sistem akuntansi pemer intah daer ah. Sistem akuntansi di dalamnya mengatur tentang sistem pengendalian inter n (SPI), kualitas lapor an keuangan sangat dipengar uhi oleh bagus tidaknya sistem pengendalian inter n yang dimiliki pemer intah daer ah.

Darya Setia Nugraha ( 2010)

melakukan penelitian dengan judul penelitian “The Influence Of Int er nal Contr ol System To The Reliability Of Local Gover ment Financial Statement”. Populasi dar i penelitian ini adalah 37 OPD, dimana sampel dar i penelitian ini adalah 29 OPD. Pemilihan sampel didasar kan

pada OPD yang ter letak di daer ah Bandung, OPD yang dijadikan sampel tidak ter masuk r umah sakit daer ah, dan r esponden dar i OPD yang dijadikan sampel dipr ior itaskan kepada par a pegaw ai pada bagian keuangan yang meliputi fungsi penyimpanan / pemegang uang, fungsi penatausahaan / ver ifikasi, dan fungsi pencatatan / akuntansi / pembukuan. Kesimpulan dar i penelitian ini adalah sistem pengendalian inter n yang ter dir i dar i lingkungan pengendalian, penilaian r esiko, kegiatan pengendalian, infor masi dan komunikasi ser ta pemantauan ber pengar uh positif dan signifikan ter hadap keandalan lapor an keuangan.

Wawan Sukmana dan Lia Anggarsari ( 2009) melakukan penelitian dengan Judul

penelitian “Pengar uh Pengaw asan Inter n dan Pelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan Daer ah Ter hadap Kiner ja Pemer intah Daer ah” (Sur vey pada Or ganisasi Per angkat Daer ah Kota Tasikmalaya). Dar i hasil penelitian menyatakan bahw a nilai yang diper oleh dar i per hitungan ter hadap tanggapan r esponden mengenai Pengaw asan Inter n pada Dinas Kota Tasikmalaya Pengaw asan Inter n yang dilakukan atasan langsung ter hadap baw ahan telah dilakukan dengan baik pada Dinas Kota Tasikmalaya, atau dengan kata lain Dinas Kota Tasikmalaya telah melakukan Pengaw asan Inter n dengan baik.

Hubungan Lingkungan Pengendalian ( X1)

dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Y)

(8)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 8

Hubungan Penilaian Resiko ( X2) dengan

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Y)

Penilaian r esiko ter kait dengan aktivitas bagaimana entitas mengidentifikasikan dan mengelola r esiko sehingga entitas dapat meminimalisasi ter jadinya kegagalan dalam mencapai tujuan or ganisasi. Melalui pr oses penilaian r esiko ini, maka setiap entitas dapat mengantisipasi setiap kejadian yang dapat menghambat pencapaian tujuan or ganisasi secar a optimal

( Tony, 2008:6) .

Menur ut Anindita ( 2006:229),

penilaian r esiko untuk tujuan pelapor an keuangan adalah identifikasi, analisis dan pengelolaan r esiko dar i suatu pemer intahan daer ah yang ber kaitan dengan penyusunan lapor an keuangan, sesuai dengan pr insip akuntansi yang ber laku umum dan disesuaikan dengan ketetapan per atur an per undang-undangan.

Hubungan Kegiatan Pengendalian ( X3)

dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Y)

Menur ut Anindita ( 2006:230)

Aktivitas pengendalian yang r elevan dengan audit atas lapor an keuangan dapat digolongkan sebagai ber ikut:

a. Pengendalian Umum, meliputi or ganisasi pusat pengolahan data, pr osedur dan standar untuk per ubahan pr ogr am, pengembangan sistem dan pengoper asian fasilitas pengolahan data. b. Pengendalian Aplikasi, mempunyai

tujuan untuk menjamin bahw a semua tr ansaksi yang telah dipr oses sekali saja secar a lengkap, menjamin bahw a data tr ansaksi lengkap dan teliti, menjamin bahw a hasil pengolahan data dan tr ansaksi benar dan sesuai keadaan, menjamin bahw a hasil pengolahan data dimanfaatkan untuk tujuan yang telah ditetapkan, dan menjamin bahw a aplikasi dapat ter us mener us ber fungsi.

Hubungan I nformasi dan Komunikasi ( X4)

dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Y)

Lapor an keuangan yang dihasilkan melalui sistem akuntansi adalah salah satu bentuk infor masi yang paling penting kar ena diciptakan untuk mengidentifikasikan, mer akit, menganalisa dan melapor kan tr ansaksi ser ta menyelenggar akan per tanggung jaw aban kekayaan dan utang dar i suatu pemer intah daer ah, sedangkan komunikasi yang baik yang ter jalin antar per sonel pemer intah daer ah dapat memudahkan ter jadinya per putar an infor masi, hal ini akhir nya dapat menambah akur asi dar i suatu lapor an keuangan

( Anindita, 2006:230) .

Hubungan Pemantauan ( X5) dengan

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Y)

Menur ut Wawan ( 2009:578)

pelaksanaan pengaw asan inter n yang dilakukan secar a efektif dapat mengakibatkan sistem akuntansi keuangan daer ah yang ditetapkan ber jalan dengan baik, agar tidak ter jadi penyimpangan dan penyelew engan dalam pelaksanaan sistem akuntansi keuangan daerah, pemeber ian w ew enang dan keleluasaan har us diikuti dengan pengaw asan yang kuat. Oleh kar ena itu, pengaw asan yang dilakuakan dapat menjadi jaminan yang cukup tidak hanya untuk sistem akuntansi keuangan daerah, namun member ikan pula jaminan yang cukup bagi sasaran kiner ja yang ingin dicapai, dilaksanakannya pengaw asan inter n yang efektif dan kontinyu pada kegiatan dapat menjamin kiner ja pemer intah daer ah ter capai dengan baik.

(9)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 9 Gambar 1.

M odel Penelit ian

Hypothesis

Hipotesis penelitan dapat disajikan sebagai ber ikut :

H0 : Lingkungan Pengendalian,Penilaian Resiko Aktivitas Pengendalian, Infor masi dan Komunikasi dan Pemantauan tidak memiliki pengar uh ter hadap Kualitas Lapor an Keuangan.

H1 : Lingkungan Pengendalian,Penilaian Resiko Aktivitas Pengendalian, Infor masi dan Komunikasi dan Pemantauan memiliki pengar uh ter hadap Kualitas Lapor an Keuangan.

OBJEK DAN METODE PENELI TI AN

Objek penelitian mer upakan sesuatu yang akan dibahas dalam sebuah penelitian (Sugiyono; 2009:41). Dalam penelitian ini

objek yang akan diteliti adalah sistem pengendalian inter n dan kualitas laporan keuangan pemer intah daer ah. Penelitian ini dilaksanakan pada OPD (Or ganisasi Perangkat Daer ah) di kabupaten Cianjur . Data hasil penelitian mer upakan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang ber bentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan (Skor ing) ( Sugiyono, 2011:23) .

Sementar a itu jika dilihat ber dasar kan metode yang digunakan, maka penelitian yang dilakukan oleh penulis ter masuk ke dalam metode penelitian sur vey. Menur ut Sugiyono ( 2006:7) penelitian sur vey adalah penelitian

yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

dar i sampel yang diambil dar i populasi ter sebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian r elatif, distr ibusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Menur ut Sugiyono ( 2010:389)

populasi diar tikan sebagai w ilayah gener alisasi yang ter dir i atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakter istik ter tentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajar i dan kemudian ditar ik kesimpulannya. Sedangkan menur ut Umi Narimawati ( 2008:161), populasi adalah

objek atau subjek yang memiliki karakter istik ter tentu sesuai infor masi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Or ganisasi Per angkat Daer ah yang ada di Kabupaten Cianjur yang ber jumlah 74 OPD.

Menur ut Sugiyono ( 2010:389) sampel

adalah sebagian dar i populasi itu. Sedangkan menur ut Umi Narimawati ( 2008:161)

Sampel adalah sebagian dar i populasi yang ter pilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian ini. Apa yang dipelajar i dar i sampel itu, kesimpulannya akan dapat diber lakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dar i populasi har us betul-betul r epr esent at if (mew akili).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah samplingPur posive, ar tinya penentuan sampel dengan per timbangan ter tentu. Kr iter ia yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu Sekr etar iat DPRD, lembaga teknis daer ah dan dinas daer ah di Kabupaten Cianjur . Adapun jumlah sampel yang diteliti dar i OPD yang ber ada di Kabupaten Cianjur yaitu ber jumlah 31 OPD. Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Or ganisasi Per angkat Daer ah. Adapun yang menjadi r eponden dalam penelitian ini adalah Inspektor at Daer ah yang membina dan mengaw asi OPD (Or ganisasi Perangkat Daer ah) di kabupaten Cianjur .

Menur ut Sugiyono ( 2010:401) teknik

(10)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 10 data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu Studi kepustakaan (Librar y Resear ch) dan penelitian Lapangan (Field Resear ch). Pengumpulan data pr imer dan sekunder dilakukan dengan cara :

1. Studi Kepustakaan (Libr ar y Resear ch).

Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi liter atur dengan cara mempelajar i, meneliti, mengkaji ser ta menelah liter atur ber upa buku-buku (t ext book), per atur an per undang-undangan, majalah, sur at kabar , ar tikel, situs w eb dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini ber tujuan untuk memper oleh sebanyak mungkin teor i yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Resear ch).

Dalam teknik pengumpulan data pr imer seper ti kuesioner mer upakan teknik yang digunakan oleh par a peneliti dalam pengumpulan data penelitian ini yang akan diolah untuk menjaw ab hipotesis. Metode yang digunakan adalah metode sur vei.

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner secar a per sonal dimana kuesioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti dar i Inspektor at Daer ah Kabupaten Cianjur . Data yang diper oleh melalui penyebar an kuesioner dibuat ber upa skor ing untuk masing-masing per nyataan ( Sugiyono, 2011:13) . Skala yang

digunakan dalam penelitian untuk pembobotan item kuesioner adalah menggunakan Skala Liker t.

Menur ut ( Sugiyono, 2011: 267)

Validitas mer upakan der ajat ketepatan antar a data yang ter jadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilapor kan oleh peneliti. Ter dapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas inter nal yang ber kenaan dengan der ajat akur asi desain penelitian dengan hasil yang dicapai, dan

validitas ekster nal yang ber kenaan dengan der ajat akur asi apakah hasil penelitian dapat digener alisasikan atau diter apkan pada populasi di mana sampel ter sebut diambil.

Untuk pengujian kualitas data digunakan uji validitas, Menur ut ( Sugiyono, 2011: 267) Validitas mer upakan der ajat

ketepatan antara data yang ter jadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilapor kan oleh peneliti. Pengujian validitas menggunakan kor elasi Pr oduct Moment .

Setelah dilakukan pengujian validitas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian r eliabilitas. Sugiyono ( 2011:130)

menyatakan bahw a : ”Pengujian r eliabilitas instr umen dapat dilakukan secara ekster nal maupun inter nal. Secar a ekster nal pengujian dapat dilakukan dengan t est-r et est (st abilit y),

equivalent, dan gabungan keduanya. Secar a inter nal r eliabilitas instr umen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir -butir yang ada dengan teknik ter tentu”.

Pengujian r eliabilitas pengujian r eliabilitas instr umen menggunakan int er nal consist ency, dimana instr umen dicobakan sekali saja. Data yang diper oleh kemudian dianalisis, dalam hal ini digunakan teknik belah dua dar i Spearman Br ow n (Split half).

Pengujian analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur .

Harun ( 2001:7-9) menyatakan bahw a langkah ker ja yang disar ankan untuk diikuti adalah sebagai ber ikut :

1) Gambar kan dengan jelas diagr am jalur yang mencer minkan pr oposisi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan per samaan str uktur nya. Di sini kita har us bisa menter jemahkan hipotesis penelitian yang kita ajukan kedalam diagram jalur , sehingga bisa tampak jelas var iabel apa saja yang mer upakan var iabel eksogenus dan apa yang menjadi var iabel endogenusnya.

2) Hitung matr iks kor elasi antar var iabel. 3) Identifikasikan sub-str uktur dan

(11)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 11 edogenus Y yang dinyatakan oleh

per samaan :

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2+ ρyx3 X3 + ρyx4 X4 + ρyx5 X5 + ε

Hitung matr iks kor elasi antar var iabel eksogenus yang menyusun sub-str uktur ter sebut.

4) Hitung matr iks inver s R-1

5) Hitung semua koefisien jalur ρYxi , i = 1,2,3,4,5,...,k melalui r umus

6) R2

Y(X1,X2, X2, X3,X4,X5)) yaitu koefisien yang menyatakan Deter minasi total X1,X2,X3,X4,X5 (dalam analisis r egr esi koefisien ini disebut Koefisien Deter minasi Multipel)

7) Hitung ρYε (koefisien jalur variabel lainnya)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan dua car a yaitu: pengujian secar a ber sama-sama (simultan) dan pengujian secara individual (par sial).

HASI L PENELI TI AN DAN PEMBAHASAN

Analisis data dalam penelitian menggunakan metode analisis jalur (pat h analysis. Adapun dalam pr oses analisisnya menggunakan bantuan soft w ar e Lisr el 8.80

for Window s. Per samaan yang diper oleh dar i pr oses analisis adalah sebagai ber ikut :

Model Per samaan

Y = 0.37 X1 + 0.20 X2 + 0.27 X3 + 0.25 X4 + 0.03 X5 + ε

ε = Errorvar = 0.17, R2 = 0.83

Dar i per samaan diatas dapat diuraikan sebagai ber ikut :

1. Koefisien r egr esi X1 adalah 0.37, hal ini menunjukkan bahw a setiap peningkatan var iabel Lingkungan Pengendalian sebesar satu satuan nilai akan meningkatkan Kualitas Lapor an Keuangan Pemer intah Daer ah sebesar 0.37 satuan nilai atau 37% dengan asumsi var iabel lainnya adalah konstan. 2. Koefisien r egr esi X2 adalah 0.20, hal ini

menunjukkan bahw a setiap peningkatan var iabel Penilaian Resiko sebesar satu satuan nilai akan meningkatkan Kualitas Lapor an Keuangan Pemer intah Daer ah sebesar 0.20 satuan nilai atau 20%

dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

3. Koefisien r egr esi X3 adalah 0.27, hal ini menunjukkan bahw a setiap peningkatan var iabel Kegiatan Pengendalian sebesar satu satuan nilai akan meningkatkan Kualitas Lapor an Keuangan Pemer intah Daer ah sebesar 0.27 satuan nilai atau 27% dengan asumsi var iabel lainnya adalah konstan.

4. Koefisien r egr esi X4 adalah 0.25, hal ini menunjukkan bahw a setiap peningkatan var iabel Infor masi dan Komunikasi sebesar satu satuan nilai akan meningkatkan Kualitas Lapor an Keuangan Pemer intah Daer ah sebesar 0.25 satuan nilai atau 25% dengan asumsi var iabel lainnya adalah konstan. 5. Koefisien r egr esi X5 adalah 0.03, hal ini

menunjukkan bahw a setiap peningkatan var iabel Penilaian Resiko sebesar satu satuan nilai akan meningkatkan Kualitas Lapor an Keuangan Pemer intah Daer ah sebesar 0.03 satuan nilai atau 3% dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

Nilai Er r or var yaitu sebesar 0.17 memper lihatkan besar nya pengar uh faktor lain di luar Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian, Infor masi dan Komunikasi, dan Pemantauan ter hadap Kualitas Lapor an Keuangan Pemer intah Daer ah yaitu sebesar 17%. Sementar a itu nilai R2 atau koefisien deter minasi multipel sebesar 0.83 memper lihatkan besar nya pengar uh Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian, Infor masi dan Komunikasi, dan Pemantauan secar a keselur uhan ter hadap Kualitas Laporan Keuangan Pemer intah Daer ah yaitu sebesar 83%.

(12)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 12 sebesar 24.41 dan nilai Ftabel 2.52 ter nyata

lebih besar dar i nilai F di tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahw a H0 ditolak. Atau dengan kata lain sistem pengendalian inter n yang ter dir i dari Lingkungan Pengendalian (X1), Penilaian Resiko (X2), Kegiatan Pengendalian (X3), Infor masi dan Komunikasi (X4), dan Pemantauan (X5) ber pengar uh positif dan signifikan ter hadap Kualitas Laporan Keuangan Pemer intah Daer ah. Untuk pengujian secara par sial memper lihatkan besar nya nilai thi tung yang dihasilkan melalui per hitungan dengan bantuan soft w ar e Lisr el 8.80 for w indow s adalah sebagai ber ikut :

Tabel 2.

Kesimpulan Pengujian Secara Individual

Var thitung ttabel Kesimpulan

X1 2.00 1.6957 Posit if dan signifikan

X2 2.04 1.6957 Posit if dan signifikan

X3 1.68 1.6957 Posit if dan t idak signifikan

X4 2.12 1.6957 Posit if dan signifikan

X5 0.20 1.6957 Posit if dan t idak signifikan

Dar i tabel 2 diatas ter lihat bahw a X1, X2, dan X4 memiliki pengar uh yang positif dan signifikan. Ar tinya apabila ter jadi per ubahan sedikit saja pada var iabel X1 (Lingkungan

Pengendalian), X2 (Penilaian Resiko), X4

(Infor masi dan komunikasi) maka akan

langsung ter jadi per ubahan yang ber ar ti pada var iabel Y (Kualit as Lapor an Keuangan Pemer int ah Daer ah), selain itu pengar uhnya dapat digener alisir ter hadap selur uh populasi OPD di Kabupaten Cianjur . Sedangkan X3 dan X5 memiliki pengar uh positif dan tidak signifikan. Ar tinya var iabel X3 (Kegiat an

Pengendalian), X5(Pemant auan) pengar uhnya tidak dapat digener alisir ter hadap selur uh populasi OPD di Kabupaten Cianjur .

Gambar 2 Hasil Analisis Jalur

Dengan menggunakan analisis jalur

(pat h analysis) kita dapat mengetahui

pengar uh secara langsung dan tidak langsung tiap var iabel bebas (X) ter hadap var iabel ter kait (Y). Dar i hasil per hitungan diatas dapat disimpulkan sebagai ber ikut :

Tabel 4. Tot al Pengaruh

Var Pengaruh Langsung X Pengaruh Tidak Langsung Total

1 X2 X3 X4 X5

X1 0.1369 0.027 0.083 0.062 0.008 0.319

X2 0.04 0.027 0.022 0.004 0.002 0.096

X3 0.0729 0.083 0.022 0.036 0.005 0.221

X4 0.0625 0.062 0.004 0.036 0.004 0.170

X5 0.0009 0.008 0.002 0.005 0.004 0.021

Pengaruh Total 0.829

Atas dasar per hitungan diatas hasil penelitian yang dapat dikemukakan adalah sebagai ber ikut :

1. Lingkungan Pengendalian (X1) secara langsung menentukan per ubahan-per ubahan Kualitas Laporan keuangan Pemer intah Daer ah (Y) adalah sebesar 13.69% dan secar a tidak langsung yang melalui hubungannya dengan Penilaian r esiko (X2), Kegiatan Pengendalian (X3), Infor masi dan Komunikasi (X4), dan Pemantauan (X5) sebesar 31.9199%. 2. Penilaian Resiko (X2) secar a langsung

menentukan per ubahan-per ubahan Kualitas Lapor an keuangan Pemer intah Daer ah (Y) adalah sebesar 4% dan secara tidak langsung yang melalui hubungannya dengan Lingkungan Pengendalian (X1), Kegiatan Pengendalian (X3), Infor masi dan Komunikasi (X4), dan Pemantauan (X5) sebesar 9.678%.

3. Kegiatan Pengendalian (X3) secara langsung menentukan per ubahan-per ubahan Kualitas Laporan keuangan Pemer intah Daer ah (Y) adalah sebesar 7.29% dan secar a tidak langsung yang melalui hubungannya dengan Lingkungan Pengendalian (X1), Penilaian Resiko (X2), Infor masi dan Komunikasi (X4), dan Pemantauan (X5) sebesar 22.1454%. 4. Infor masi dan Komunikasi (X4) secara

(13)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 13 Pengendalian (X1), Penilaian Resiko (X2),

Kegiatan Pengendalian (X3), dan Pemantauan (X5) sebesar 17.0625%. 5. Pemantauan (X5) secar a langsung

menentukan per ubahan-per ubahan Kualitas Lapor an keuangan Pemer intah Daer ah (Y) adalah sebesar 0.09% dan secar a tidak langsung yang melalui hubungannya dengan Lingkungan Pengendalian (X1), Penilaian Resiko (X2), Kegiatan Pengendalian (X3), dan Infor masi dan Komunikasi (X4) sebesar 2.1006%. 6. Lingkungan Pengendalian (X1), Penilaian

Resiko (X2), Kegiatan Pengendalian (X3), Infor masi dan Komunikasi (X4), dan Pemantauan (X5) secar a ber sama-sama mempengar uhi Kualitas Lapor an Keuangan Pemer intah Daer ah (Y) sebesar 83%. Besar nya pengar uh secara pr opor sional yang disebabkan oleh var iabel lainnya di luar var iabel diatas yaitu sebesar 17%.

Hasil per hitungan diatas memper lihatkan bahw a Lingkungan Pengendalian memiliki por si pengar uh yang Paling besar dibandingkan dengan var iabel lainnya.

KESI MPULAN DAN SARAN

Penelitian mengenai pengar uh Sistem Pengendalian Inter n yang ter dir i dar i Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian, Infor masi dan Komunikasi, Pemantauan ter hadap Kualitas Lapor an Keuangan Pemer intah Daer ah dapat ditar ik beber apa kesimpulan sebagai ber ikut : 1. Ter dapat pengar uh signifikan antar a

Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian, Infor masi dan Komunikasi, dan Pemantauan ter hadap Kualitas Lapor an Keuangan secara simultan;

2. Secara par sial, Ter dapat pengar uh signifikan antara Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, dan Infor masi dan Komunikasi ter hadap Kualitas Lapor an Keuangan.

3. Secara par sial, Ter dapat pengar uh tidak signifikan antar a Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan ter hadap Kualitas Lapor an Keuangan.

Saran

Or ganisasi Per angkat Daer ah (OPD) har us meningkatkan lingkungan pengendalian dengan memper hatikan komitmen ter hadap kompetensi dan memiliki pr osedur yang efektif untuk memantau hasil kew enangan dan tanggung jaw ab yang didelegasikan. Dalam meningkatkan penilaian r esiko, Instansi Pemer intah memiliki mekanisme untuk mengantisipasi, mengidentifikasi, dan ber eaksi ter hadap r isiko yang diakibatkan oleh per ubahan-per ubahan dalam pemer intahan, ekonomi, industr i, per atur an, oper asional atau kondisi lain yang dapat mempengar uhi ter capainya maksud dan tujuan Instansi Pemer intah secar a keselur uhan atau maksud dan tujuan suatu kegiatan. Or ganisasi Per angkat Daer ah (OPD) har us meningkatkan infor masi dan komunikasi dengan menggunakan ber bagai bentuk komunikasi yang sesuai dengan kebutuhannya ser ta mengelola, mengembangkan, dan memper baiki sistem infor masinya dalam upaya meningkatkan komunikasi secar a ber kesinambungan.

Untuk dapat meningkatkan kualitas lapor an keuangan Pemer intah daer ah, pemer intah daer ah har us senantiasa meningkatkan kegiatan pengendalian dengan memper timbangkan pelimpah tugas secar a sistematik ke sejumlah or ang untuk member ikan keyakinan adanya checks and

balances. Sebaiknya apar at pengaw asan

(Inspektor at Daer ah) hendaknya lebih efektif dalam melakukan pembinaan seper ti melakukan kontr ol secar a r utin pada OPD-OPD di lingkungan Pemer intah Kabupaten Cianjur .

DAFTAR PUST AKA

Anindita, Pr imastuti. 2006. Kualit as Sist em Pengendalian Int er n Sebagai Penent u Tingkat Keper cayaan Lapor an Keuangan Suat u Pemer int ah Daer ah. Widyapr aja, Vol. 32, No. 3, Tahun 2006.

Anw ar Nasution. 2007. Per baikan Pengelolaan Keuangan Negar a dan Keuangan Daer ah.

(14)

STAR – Study & Accounting Resear ch | Vol XI, No. 1 - 2014 14 Dar ya Setia Nugraha. 2010. The Infl uence Of

Int er nal Cont r ol Syst em To The Reliabilit y Of Local Gover ment Fi nancial St at ement (Case St udy at Pemer int ah Pr ovinsi Jaw a

Bar at ). Jur nal Ekonomi, Keuangan,

Per bankan, dan Akuntansi, Vol. 2, No. 2 November 2010).

Har un, Al-Rasyid. 2001. Analisis Jalur (Pat h

Analisis). Bandung : Pasca Sar jana

Univer sitas Padjadjar an.

Hall, James A. 2007. Account ing Infor mat ion Syst em: Sist em Infor masi Akunt ansi.

Jakar ta: Salemba Empat.

I Gusti Agung Rai. 2010. Audit Kiner ja pada Sekt or Publik. Jakar ta : Selemba Empat. Indr a Bastian. 2011. Audit Sekt or Publik.

Jakar ta : Salemba Empat.

Mahmudi. 2007. Manajemen Kiner ja Sekt or Publik. Yogyakar ta : UPP STIM YKPN. Mar diasmo. 2009. Akunt ansi Sekt or Publik.

Yogyakar ta : ANDI.

Per atur an Pemer intah Nomor 71 Tahun 2010.

St andar Akunt ansi Pemer int ahan.

Fokusmedia.

Per atur an Pemer intah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sist em Pengendalian Int er n Pemer int ah. Nuansa Aulia.

Per mendagr i No.13 Tahun 2006. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daer ah.

Sugiyono. 2009. Met ode Peneli t ian Bisnis.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Met ode Peneli t ian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Met ode Penelit ian Kuant i t at i f Kualit at if dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2011. St at ist ika unt uk Peneli t ian.

Bandung : Alfabeta.

Tony, Tr iyulianto. 2008. Sist em Pengendalian Int er n Pemer int ah (SPIP) Ber sama Kit a Bisa Menyongsong Masa Depan BPKP yang Lebih Cer ah. Bulletin Per w akilan BPKP Pr ovinsi Sulaw esi Selatan, Vol. 1, No. 4, 24 Oktober 2008.

Umi Nar imaw ati. 2007. Teknik-t eknik Analisis Mult ivar iat. Yogyakar ta : Graha Ilmu. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negar a.

War r en, S.Car l., and Reeve, M.James., and Fess, E.Philip. 2005. Cor por at e Financial Account ing. South Wester n: Thomson.

Waw an Sukmana dan Lia Anggar sari. 2009.

Pengar uh Pengaw asan Int er n dan

Pelaksanaan Sist em Akunt ansi Keuangan Daer ah Ter hadap Kiner ja Pemer int ah

Daer ah (Sur vei pada Sat uan Ker ja

Per angkat Daer ah Kot a Tasikmalaya). Jur nal Akuntansi FE UNSIL, Vol. 4, No. 1, 2009.

Gambar

Tabel 1.1 Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Tabel 2. Kesimpulan Pengujian Secara Individual

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penjar ingan infor masi har ga ini akan digunakan untuk penyusunan HPS paket peker jaan. ter sebut yang dibiayai dar i anggar an perubahan Disdikpor

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur SPIP (lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur SPIP (lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan)

Data yang dikumpulkan mengenai komponen- komponen pengendalian intern di PT PERTAMINA (Persero) MOR I Medan akan diuraikan, kemudian dibandingkan dengan

Pengaruh struktur Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efesiensi Penyaluran Kredit Pada LEMBAGA PERKREDITAN DESA di Kabupaten BADUNGA.

Dari hasil pengujian yang dilakukan secara parsial dapat disimpulkan bahwa variabel pengendalian intern, sistem akuntansi manajemen dan kapasitas sumber daya manusia

Hasil pengujian dapat membuktikan adanya perbedaan kualitas sistem pengendalian intern dari ukuran koperasi, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas sistem pengendalian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Reformasi Birokrasi