BAB II
PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN
A. Sejarah Ringkas
Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa dirunut sejak masa sebelum
kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah dikenal adanya
administrasi publik tradisional, di mana beberapa kerajaan dan kesultanan
sudah memberikan pensiun (berupa tanah bengkok) kepada abdi dalem yang
telah menyelesaikan masa kerjanya. Begitu seterusnya hingga di masa
penjajahan Belanda. Pada tahun 1887 pemerintah kolonial Belanda
menerbitkan peraturan pertama tentang pemberian pensiun bagi semua
pegawai gubernemen yang berkebangsaan Indonesia.
Peraturan mengenai pemberian dana pensiun (onderstand) terus diperbaiki seiring dengan kondisi pada masa-masa itu. Memasuki masa
pendudukan Jepang, pegawai negeri yang diberhentikan atau pensiun juga
diberi Onyokin atau “uang karunia”. Begitu pula semasa pasca kemerdekaan, pemerintah telah memberikan perhatian bagi kesejahteraan (pensiun) pegawai
negeri.
Bermula dari konferensi kesejahteraan pegawai negeri, yang berlangsung
di Jakarta, pada 25-26 Juli 1960. Dalam konferensi tersebut, para peserta
konferensi menyadari bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur
aparatur negara dan abdi masyarakat dipandang penting dalam melaksanakan
tugas-tugas pemerintahan, guna tercapainya tujuan pembangunan nasional.
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. Pegawai negeri sipil
memiliki potensi yang sangat menetukan dalam kelancaran pelaksanaan
pembangunan nasional sehingga perlu dibina dan ditingkatkan
kesejahteraannya. Peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil sangatlah
penting, baik dalam masa aktif kerja maupun ketika pensiun.
Berkaitan dengan hal tersebut, peserta konferensi membahas konsep
perlunya dibentuk suatu badan yang dapat memberikan jaminan sosial bagi
PNS beserta keluarganya. Hasil konferensi tersebut kemudian dituangkan ke
dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 380/MP/1960 tanggal 25
Agustus 1960. Isinya, antara lain, menetapkan perlunya pembentukan Jaminan
Sosial sebagai bekal bagi pegawai negeri sipil dan keluarganya di saat
mengakhiri pengabdiannya kepada negara.
Selanjutnya, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No 9 tahun
1963 tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri, Peraturan Pemerintah No 10
tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai Negeri serta berdasarkan
Peraturan Pemerintah No 15 tahun 1963 tentang Dana Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri. Tindak lanjut atas peraturan-peraturan tersebut, pada tanggal
17 April 1963 didirikanlah Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri (PN Taspen). Dan tanggal 17 April kini dikenal sebagai “Hari
Ulang Tahun” PN (sekarang PT) Taspen.
Jadi, pembentukan PN Taspen sejatinya memang dilandasi dengan jiwa,
makna dan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri,
dan dimaknai secara lebih arif isi Keputusan Menteri Pertama RI Nomor
380/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960. Salah satu di antara isi keputusan itu
adalah perlunya dibentuk jaminan sosial sebagai bekal bagi pegawai negeri
dan keluarganya di saat mengakhiri masa pengabdiannya kepada negara.
Artinya, ada upaya sungguh-sungguh dari pemerintah orde lama membangun
sebuah pilar penyangga kemandirian perekonomian bangsa melalui pilar
jaminan sosial.
Kelahiran PN Taspen kala itu bisa dijadikan prime mover atau salah satu pilar dari jaminan sosial dengan kumulatif dana peserta dan dana tunjangan
hari tua yang jumlah penerimaannya tiap tahun diprediksi akan meningkat
seiring bertambahnya jumlah pegawai negeri sipil di tanah air. Melalui PN
Taspen, dana yang terhimpun bisa digunakan untuk memperkuat cadangan
keuangan nasional, yang pada akhirnya mengukuhkan eksistensi PN Taspen
menjadi salah satu pilar jaminan sosial, selain pajak dan fiskal.
Bulan Juli 1964, Menteri Koordinator Keuangan Republik Indonesia
meresmikan beroperasinya kantor PN Taspen di Bandung. Meski Peraturan
Pemerintah No 15 Tahun 1963 baru diterbitkan pada bulan April 1963, namun
program yang dikelola PN Taspen berlaku surut sejak 1 Juli 1961 atau dua
tahun ke belakang. Jadi pada waktu berdiri, PN Taspen sudah harus
menghadapi tunggakan pekerjaan selama dua tahun.
Tahun 1963 PN Taspen mengurusi sekitar 1,5 juta pegawai negeri, yang
terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) sekitar 1.070.000 orang, pegawai negeri
sejumlah 140.900 orang. Pengelolaan menjadi rumit lantaran yang dikelola
bukan saja pegawi negeri sipil, termasuk pula pegawai negeri militer. Untuk
mempermudah, dibentuklah cabang khusus yang bertugas mengelola asuransi
pensiun anggota militer pada tahun 1964. Akhirnya, pada tanggal 1 Januari
1964 secara resmi dibentuk Cabang Khusus Urusan Militer dengan singkatan
nama Taspenmil, bermarkas di Kantor Staf Keuangan Angkatan Darat di Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 7, Jakarta.
Selanjutnya, Pemerintah mengeluarkan UU Nomor 11 Tahun 1969
Tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. Undang-undang
tersebut menjelaskan bahwa sifat pensiun adalah sebagai jaminan hari tua dan
penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja
dalam dinas pemerintahan.
Pada tanggal 17 November 1970 status hukum PN Taspen disesuaikan
menjadi Perum Taspen berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan Republik
Indonesia No 749/MK/11/1970. Mulai tahun 1971, pegawai militer dan PNS
yang berada di lingkungan Hankam, asuransi sosialnya dikelola oleh
ASABRI. Perpindahan peserta ini sempat menurunkan peserta program
Taspen sebesar 5,7%. Perum Taspen pun fokus pada usaha asuransi sosial
bagi PNS saja. Selanjutnya, di tahun 1975 Perum Taspen memulai program
Asuransi Tenaga Kerja (Astek). Usaha ini didukung oleh pemerintah dengan
diterbitkannya Peraturan Presiden No 33 tahun 1977, yang menetapkan
peraturan tentang Asuransi Tenaga Kerja, di mana pesertanya berhak atas
Untuk memperjelas apa saja kewajiban peserta program pensiun pegawai
negeri sipil, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun
1977 Tentang Gaji Pegawai Negeri Sipil dalam Peraturan Pemerintah Nomor
25 Tahun 1981. Bahwa para pegawai negeri sipil wajib membayar iuran yang
dipotong setiap bulan sebesar 4,75 persen dari penghasilan yang telah mereka
terima. Ini merupakan salah satu sumber pendanaan program pensiun pegawai
negeri sipil.
Pada tanggal 30 Juli 1981 pemerintah mengubah bentuk usaha Taspen
dari Perum menjadi Perseroan Terbatas (PT). Keputusan ini dituangkan dalam
Keputusan Presiden melalui Peraturan Pemerintah No 26 tahun 1981. Sebagai
pelaksanaan dari PP No 25 tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai
Negeri Sipil, PT Taspen merupakan BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah
untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil, yang
terdiri dari Program Tabungan Hari Tua (THT) dan pensiun bagi pegawai
negeri sipil. Perubahan itu juga berlaku dalam Anggaran Dasar PT Taspen
(Persero) Nomor 3 tahun 1982 yang telah mengalami beberapa kali perubahan.
Sejak bulan April 1990, Taspen mulai menyelenggarakan pembayaran
pensiun pegwai negeri sipil di seluruh Indonesia. Peserta program pensiun ini,
selain para pegawi negeri sipil pusat dan daerah otonom, juga meliputi pejabat
negara dan penerima pensiun TNI-POLRI (yang pensiun sebelum 1 April
1989). PT Taspen juga ditugaskan untuk melakukan pembayaran tunjangan
kepada Veteran RI dan Perintis Kemerdekaan RI/Komite Nasional Indonesia
Berdasarkan ketetapan dan keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia, maka secara garis besar dasar hukum dari PT Taspen
(Persero) adalah:
a. Peraturan Pemerintah No. 09 Tahun 1963 dan Peraturan Pemerintah
No. 10 Tahun 1963 yang keduanya berlaku sejak 1 Juli 1966.
b. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1981 Tanggal 30 Juli 1981
tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil.
c. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1981 tanggal 30 Juli 1981
tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum dan Tabungan
Asuransi Pegawai Negeri Sipil (Perum Taspen) menjadi bentuk PT
Taspen (Persero).
Adapun visi dan misi PT Taspen (Persero) diuraikan sebagai berikut:
1. Visi
Visi PT Taspen (Persero) adalah menjadikan PT Taspen
(Persero) sebagai perusahaan Nomor 1 berkelas dunia, bersih, sehat
dan benar. Dengan memberikan pelayanan tepat orang, tepat waktu,
tepat jumlah, tepat anggaran, tepat tempat, tepat administrasi dan
tepat menjadi pengelola dana pensiun dan Tunjangan Hari Tua
(THT) serta jaminan sosial lain yang terpercaya bagi pesertanya.
Makna Visi PT Taspen (Persero) adalah:
a. Menjadi pengelola dana pensiun dan tabungan hari tua
serta jaminan sosial lainnya dengan menyelenggarakan
kematian), dana pensiun (termasuk uang duka wafat),
program kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial
lainnya.
b. PT Taspen yang menjadi kepercayaan para peserta dan
stakeholder lainnya akan terus menjaga dan menjamin kinerja para karyawan yang bersih dan sehat.
c. PT Taspen beroperasi dengan bersih dan berusaha untuk
menerapkan tata kelola perusahaan degan baik (Good Corporate Governance).
d. PT Taspen menjadikan perusahaan yang sehat dengan
adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada
bidang keuangan maupun non keuangan.
2. Misi
Misi PT Taspen (Persero) adalah mewujudkan manfaat dan
pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel, berlandaskan integritas dan etika
yang tinggi.
Makna misi PT Taspen (Persero) adalah:
a. Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, PT
Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan
kepada peserta Taspen secara optimal.
b. PT Taspen bekerja secara profesional dengan terampil dan
tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat
administrasi) didukung dengan sumber daya manusia yang
memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi.
c. PT Taspen adalah perusahaan yang akuntabel dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
d. PT Taspen memiliki integritas yang tinggi senantiasa
konsisten dalam memegang amanah, jujur dan
melaksanakan janji sesuai visi dan misi perusahaan.
e. PT Taspen adalah perusahaan yang beretika dalam melayani
peserta Taspen dan keluarganya dengan ramah, rendah hati,
santun, sabar dan manusiawi.
3. Makna Logo Perusahaan
Gambar 2.1 Logo Perusahaan
Sumber PT Taspen (Persero) Cabang Utama Medan
Makna dari logo PT Taspen (Persero) yaitu bunga dengan 5
dana pensiun yang meliputi suami, istri dan 3 orang anak. Lingkaran
putih yang makin mengembang pada bungan melambangkan
perkembangan yang maju dan pesat dari arah tujuan PT Taspen
(Persero). Pemilihan warna bunga pada logo yaitu warna biru
melambangkan ketentraman, damai dan tenang. Kemudian lingkaran
hitam melambangkan wawasan nusantara. Maka makna secara
kseluruhan logo PT Taspen (Persero) adalah program yang
dilaksanakan perusahaan, yaitu jaminan hari tua pegawai negeri sipil.
B. Struktur Organisasi
Sekitar tahun 1963-1965 manajemen PT Taspen (Persero) dikelola
dengan susunan sebagai Badan Pimpinan Umum (BPU) dan Bagian
Manajemen Penanggungjawab. Pada tahun 1965 bentukan manajemen PT
Taspen (Persero) disempurnakan dengan penghapusan BPU dan digantikan
oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh beberapa dewan direksi.
PT Taspen (Persero) Cabang Utama Medan memiliki struktur organisasi
berbentuk garis, dimana pimpinan bertindak sebagai pengelola puncak. Hal
tersebut menunjukkan wewenang dan tanggungjawab yang jelas dalam
pembagian fungsi-fungsi operasional. Struktur organisasi PT Taspen (Persero)
Cabang Utama Medan telah banyak mengalami perubahan dan
penyempurnaan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan perusahaan.
Struktur organisasi yang digunakan sekarang merupakan kombinasi antara
C. Job Description
PT Taspen (Persero) menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya
manusia merupakan aset penting bagi perusahaan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan. Oleh karenanya PT Taspen (Persero) secara
berkesinambungan mengembangkan dan mendukung sepenuhnya atas
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada, yaitu dengan
membangun sistem pengelolaan kebijakan sumber daya manusia dengan
menerapkan suatu sistem standar yang digunakan untuk menjadikan
karyawan yang berintegritas, berkualitas dan profesional dibidangnya.
Sumber daya manusia yang ada dipastikan baik dalam sikap, pengetahuan
dan keahlian dengan pengembangan karyawan yang bersifat komprehensif
dan terintegrasi, serta diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Sejak tahun 2008, Pengelolaan sumber daya manusia PT Taspen
(Persero) telah mengimplementasikan sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) yang terdiri dari:
1. Manajemen Kinerja dengan Penilaian Kinerja Berbasis
Kompetensi (SMK).
2. Kompetensi Individu (Soft dan Hard Competency). 3. Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi.
4. Sistem Karir.
5. Sistem Kompensasi (Remunerasi 3P).
Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi mampu
kompetensi perusahaan kedalam kebutuhan kompetensi jabatan dan
kebutuhan kompetensi karyawan. Oleh karenanya menggunakan
pendekatan MSDM-BK akan lebih mudah dan praktis dalam menjalankan
fungsi manajemen sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Seperti
penyusunan jalur karir, rencana karir, analisis kebutuhan pelatihan
karyawan, pengukuran kompetensi individu, rekrutmen, seleksi dan
promosi yang semuanya disusun berdasarkan tingkat kebutuhan
kompetensinya.
Setelah melakukan analisa lingkungan eksternal dan internal
perusahaan, maka disusun strategi PT Taspen (Persero). Strategi ini
dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Strategi
tersebut diterjemahkan dalam aktivitas dan bisnis model yang diwadahi
dalam organisasi PT Taspen (Persero) melalui proses desain organisasi.
Profil jabatan PT Taspen (Persero) disusun dengan 3 (tiga)
komponen utama, yaitu :
1. Kualifikasi umum (pendidikan, pelatihan, sertifikasi, pengalaman
dan fisik jika ada).
2. Kualifikasi teknis (kompetensi teknikal dan umum atau
profesionalisme kerja).
3. Tanggung jawab.
Berikut adalah pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing
bagian yang ada berdasarkan struktur organisasi PT Taspen (Persero)
a. Kepala Kantor Cabang Utama
Kepala kantong cabang utama bertanggung jawab atas kantor
cabang utama yang membawahi langsung kepala bidang layanan
dan manfaat, kepala bidang umum dan sumber daya manusia,
kepala bidang keuangan, dan kepala bidang sistem informasi.
Uraian tugas dan wewenang kepala kantor cabang utama:
1. Bertanggungjawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan
operasional di seluruh kantor cabang dan menjadikan misi
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan,.
2. Bertanggungjawab terhadap penyelesaian dan penataan
identifikasi masalah yang berkaitan dengan peningkatan
mutu perusahaan dan pegawai yang berada di unit
kerjanya.
3. Bertanggungjawab terhadap pembinaan usaha kecil dan
koperasi di unit kerjanya.
4. Membina dan mengendalikan kegiatan kantor cabang
utama dan mengkoordinasikan kantor cabang wilayah
kerjanya.
5. Bertindak umum dan atas nama direksi dalam
melaksanakan operasional kantor cabang serta mengikat
kantor cabang dengan pihak lain atas persetujuan direksi
6. Memberikan pengarahan serta pembinaan kepada jajaran
di bawahnya yang menjadi tanggung jawabnya dalam
pelaksanaan tugas yang dapat mendukung sistem mutu
pelayanan demi kepuasan peserta dalam melaksanakan
tinjauan manajemen, audit mutu internal, tindakan korelasi
dan pencegahan, kontrol dokumen dan data, serta teknik
statistik dan pengendalian mutu
7. Mengkoordinasi seluruh kegiatan di kantor sesuai dengan
program kerja dan besarnya anggaran yang ditetapkan
perusahaan.
8. Menyelenggarakan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan
di kantor cabang serta mengajukan usul untuk perbaikan
sistem dan prosedur penyelenggaraan pelayanan di kantor
cabang.
9. Membuat laporan berkala kepada kepala kantor
wilayahnya.
b. Wakil Kepala Kantor Cabang Utama
Wakil kepala kantor cabang utama membantu kepala kantor
cabang utama dalam membina dan mengendalikan kegiatan intern
perusahaan. Uraian tugas dan wewenang wakil kepala kantor
cabang utama:
1. Melaksanakan tugas-tugas dalam bidang personalia serta
2. Mendukung sistem mutu pelayanan demi kepuasan peserta
dalam melaksanakan tinjauan manajemen, audit mutu
internal, tindakan korelasi dan pencegahan, kontrol
dokumen dan data, teknik statistik dan pengendalian
catatan mutu.
3. Membantu kepala kantor cabang utama untuk
menjabarkan kebijakan perusahaan yang menyangkut
kegiatan yang akan dilaksanakan kantor cabang.
4. Bertanggung jawab atas pembinaan dan pengarahan
kepada karyawan dan menjadikan misi sebagai pedoman
untuk menjalankan tugas membantu kepala kantor cabang
utama.
5. Membantu kepala kantor cabang utama dalam pembuatan
berkala kepada kepala kantor wilayahnya.
c. Kepala Bidang Layanan dan Manfaat
Kepala bidang layanan dan manfaat bertanggung jawab
kepala kepala kantor cabang utama yang membawahi langsung
kepala seksi kepesertaan, kepala seksi layanan dan manfaat.
Uraian tugas dan wewenang kepala bidang layanan dan manfaat:
1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pembinaan dan
peningkatan mutu pegawai pada unit kerja lingkungannya.
2. Menyetujui besarnya premi peserta program tabungan dan
3. Mengkoordinir dan memberikan penjelasan kepada
perserta tabungan dan asuransi mengenai sistem penilaian,
perhitungan dan pembayaran.
4. Menyetujui kelengkapan dokumen pengajuan surat
permohonan pembayaran klaim yang diajukan.
d. Kepala Seksi Kepesertaan
Kepala seksi kepesertaan bertanggung jawab kepada kepala
bidang layanan manfaat untuk melaksanakan pelayanan serta
memverifikasi dan melaporkan kepada pihak manajemen. Uraian
tugas dan wewenang kepala seksi kepesertaan:
1. Bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan
administrasi peserta dan pemasaran.
2. Melaksanakan komunikasi data sesuai dengan hak
tabungan hari tua peserta.
3. Menyelenggarakan dan mengawasi penelitian, evaluasi
dan pengadministrasian peserta program asuransi pensiun
dan tabungan hari tua.
4. Melakukan kegiatan pemasaran produk program
perusahaan.
e. Kepala Seksi Layanan dan Manfaat
Kepala seksi layanan dan manfaat bertanggung jawab kepada
kepala bidang layanan dan manfaat. Uraian tugas dan wewenang
1. Mengesahkan kebenaran pengajuan klaim manfaat
program PT Taspen (Persero).
2. Bertanggungjawab dan menindaklanjuti terhadap keluhan
pelayanan yang diterima dengan tindakan korelasi dan
pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan.
3. Menetapkan besarnya klaim sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan, memverifikasi dan melaporkan kepada
manajemen perusahaan.
4. Bertanggungjawab atas pelaksanaan pembinaan dan
peningkatan mutu pegawai pada unit dan lingkungan.
f. Kepala Bidang Umum dan Sumber Daya Manusia
Kepala bidang umum dan sumber daya manusia bertanggung
jawab kepada kepala kantor cabang utama yang membawahi
langsung kepala seksi sumber daya manusia dan kepala seksi
umum. Uraian tugas dan wewenang kepala bidang umum dan
sumber daya manusia:
1. Bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan bidang
personalia dan umum, pelaksanaan, pembinaan dan
peningkatan mutu pegawai pada unit kerja
dilingkungannya.
2. Bertanggungjawab atas pengadaan barang dan jasa serta
pendistribusiannya ke unit-unit kerja di lingkungan kantor
3. Menyetujui daftar gaji dan kompensasi lainnya serta
penyelesaian kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
4. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretarian, kehumasan
dan keamanan, kearsipan, pendidikan dan latihan serta
nonkedinasan lainnya.
g. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
Kepala seksi sumber daya manusia bertanggung jawab atas
kepala bidang umum dan sumber daya manusia. Uraian tugas dan
wewenang kepala seksi sumber daya manusia:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan, pembinaan
mental karyawan dan olahraga serta kegiatan non
kedinasan lainnya.
2. Menyiapkan data dan daftar gaji untuk menyelenggarakan
administrasi personalia serta menetapkan pemberian
fasilitas bagi karyawan dan keluarganya.
3. Menyimpan, memelihara keakuratan dan kerahasiaan data
karyawan
h. Kepala Seksi Umum
Kepala seksi umum bertanggungjawab atas kepala bidang
umum dan sumber daya manusia yang menyelenggarakan
kegiatan kesekretarian, perawatan, kehumasan dan kearsipan.
1. Mengkoordinir pemeliharaan, perawatan dan perbaikan
atas aset perusahaan termasuk pengamanan atas semua
dokumen milik perusahaan di kantor cabang.
2. Mengendalikan pengadaan, penyimpanan, investasi,
distribusi peralatan kantor dan komputer di kantor cabang.
3. Melakukan kegiatan operasional dan administrasi.
4. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan administratif atas
usaha kecil dan koperasi wilayah lainnya.
i. Kepala Bidang Keuangan
Kepala bidang keuangan bertanggungjawab atas kepala
kantor cabang utama yang membawahi langsung kepala seksi kas
dan kepala seksi administrasi keuangan. Uraian tugas dan
wewenang kepala bidang keuangan:
1. Mengkoordinasi dan menyelenggarakan administrasi
keuangan dan arus keluar masuk dana.
2. Mempersiapkan dana untuk pembayaran program
tabungan dan asuransi pegawai negeri sipi serta
pembayaran lainnya.
j. Kepala Seksi Kas
Kepala seksi kas bertanggungjawab atas kepala bidang
keuangan. Uraian tugas dan wewenang kepala bidang keuangan:
1. Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas kantor
2. Melakukan tugas verifikasi sebagai langkah pra audit
transaksi keuangan perusahaan di kantor cabang.
3. Menerima dan mengeluarkan uang sesuai dengan bukti
yang telah diotorisasi.
4. Menyimpan uang dan surat-surat berharga.
k. Kepala Seksi Administrasi Keuangan
Kepala seksi administrasi keuangan bertanggungjawab atas
kepala bidang keuangan. Uraian tugas dan wewenang kepala
seksi administrasi keuangan:
1. Menyiapkan laporan keuangan dan laopran manajemen
keuangan kantor cabang utama.
2. Melakukan pengawasan serta membuat laporan realisasi
anggaran kantor cabang utama.
3. Membuat rekonsiliasi bank dan melakukan pengecekan
pembukuan, program hari tua dan administrasi pensiun.
l. Kepala Bidang Sistem Informasi
Kepala bidang sistem informasi bertanggungjawab atas
kepala kantor cabang utama. Uraian tugas dan wewenang kepala
bidang sistem informasi:
1. Mengatur penggunaan pengoperasian, pemeliharaan dan
perlengkapan komputer.
2. Melakukan perbaikan sistem apabila terjadi kerusakan
D. Jaringan Usaha
PT Taspen (Persero) sampai saat ini menyelenggarakan dua jenis
program utama yaitu Program Tabungan Hari Tua (THT) dan Program
Pembayaran Pensiun.
1. Program Asuransi Pegawai Negeri Sipil dan Tabungan Hari Tua
(THT)
Program THT merupakan program yang telah
diselenggarakan sejak berdirinya PT Taspen (Persero) pada
tahun 1963. Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan
Pemerintah No 25 tahun 1981. Program THT adalah bagian dari
program pensiun PNS yang terdiri dari THT Dwiguna yang
dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan THT kematian.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, THT dwiguna
didefenisikan sebagai suatu jenis THT yang memberikan suatu
jaminan keuangan bagi peserta pada waktu mencapai usia
pensiun ataupun bagi ahli warisnya pada waktu peserta
meninggal sebelum mencapai usia pensiun. Peserta program
Tabungan Hari Tua terdiri dari:
a. Pegawai Negeri Sipil Pusat
b. Pegawai Negeri Daerah Otonom
c. Pegawai beberapa Badan Usaha Milik Negara dan
Badan Usaha Milik Daerah
Untuk memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik
lagi, PT Taspen (Persero) telah mengembangkan dua program
baru yaitu Tabungan Hari Tua Multiguna Sejahtera dan
Tabungan Hari Tua Dwiguna Sejahtera.
Program Tabungan Hari Tua Multiguna Sejahtera adalah
pengembangan dari THT Dwiguna dengan penambahan manfaat
bagi peserta berupa manfaat berkala dan manfaat nilai tukar.
Besarnya manfaat berkala disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing peserta. Program ini telah diikuti oleh beberapa
pegawai BUMN/BUMD.
Program Tabungan Hari Tua Ekaguna Sejahtera
menawarkan manfaat tabungan hari tua saja kepada peserta yang
ingin membatasi kewajiban iurannya. Program ini juga telah
diikuti oleh beberapa pegawai BUMN/BUMD.
2. Program Pembayaran Pensiun
Sejak tahun 1987 PT Taspen (Persero) diberi kepercayaan
untuk melaksanakan pembayaran program pensiun bagi pegawai
negeri sipil dan dimulai pada tiga provinsi yaitu Bali, Nusa
Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Pada bulan januari
1988 cakupan wilayah pembayaran pensiun ditambah dan
diperluas di daerah Sumatera. Pada tanggal 1 April 1989
cakupan tersebut diperluas lagi ke wilayah Jawa dan Madura.
menyelanggarakan pembayaran pensiun pegawai negeri sipil
secara nasional.
Selain kepada PNS, PT Taspen (Persero) juga melakukan
pembayaran pensiun bagi:
a. Pensiun Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah otonom
b. Pensiun Anggota ABRI atau POLRI dan Pegawai Negeri
Sipil Hankam
c. Pensiun Pejabat Negara
d. Perintis Kemerdekaan (Veteran)
Apabila pegawai negeri sipil pusat dan daerah serta pejabat negara
berhenti karena mencapai usia batas pensiun, PT Taspen (Persero) akan
membayarkan sekaligus hak tabungan hari tua dan pensiun pertamanya.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seorang pegawai negeri sipil akan
mencapai batas usia pensiun 60 tahun (kecuali untuk pegawai yang
menduduki jabatan tertentu dapat lebih dari itu), 18 bulan sebelum saat
pensiun diminta mengisi dan mengoreksi Daftar Perorangan Calon
Pensiun (DPCP) dan menyampaikan kepada Badan Administrasi
Kepegawaian Negara (BAKN). Setelah menerima DPCP dan lampirannya,
BAKN akan menerbitkan SK pensiun dan menyampaikan ke alamat
pensiun. Kemudian tebusan SK pensiun dilampiri dengan SP4 A rangkap
dua dengan pas photo dua lembar dikirim ke kantor cabang PT Taspen
(Persero). Setelah meneriman tebusan SK pensiun dan lampiran serta
Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) tentang pembayaran gaji
terakhir, PT Taspen (Persero) melaksanakan pembayaran pensiun melalui
kantor bayar yang dikehendaki dengan peserta terlebih dahulu
menyampaikan Surat Pemberitahuan dan Kartu Identitas Pensiun
(KARIP).
E. Kinerja Usaha Terkini
Pengembangan yang dilakukan PT Taspen (Persero) untuk
mendukung pertumbuhan korporasi yang berkelanjutan. Hal tersebut
dilakukan guna memenuhi ekspektasi peserta dan stakeholder lainnya, meliputi pengembangan sumber daya manusia, pelayanan, teknologi
informasi, keuangan, dan investasi. PT Taspen sebagai lembaga
penyelenggara asuransi sosial mempunyai kewajiban jangka panjang
untuk menjamin keberlanjutan penyelenggaraan asuransi dan peningkatan
kesejahteraan peserta. Oleh karena itu, pengelolaan investasi PT Taspen
berbasis pada Asset Liability Management yang dengan konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) tingkat hasil (return) yang optimal dan likuid, dengan time horizon yang disesuaikan dengan sifat
liability perusahaan serta memperhatikan struktur portofolio dan alokasi asetnya dengan memanfaatkan instrumen-instrumen investasi yang
mempunyai pengembangan yang baik. Selain itu PT Taspen (Persero) juga
telah melaksanakan reformasi pelayanan yang meliputi penyederhanaan
titik, pengajuan klim secara online dan penyelenggaraan office chanelling
sehingga PT Taspen (Persero) dapat lebih dekat kepada peserta dalam
memberikan pelayanannya.
Berkat kerja keras seluruh insan PT Taspen (Persero) dalam
menjalankan perusahaan ini mendapat beberapa penghargaan dan piala
dari pemerintah, diantaranya:
1. PT Taspen (Persero) mendapat penilaian dari KPK yaitu
menduduki urutan ke-5 hasil survei Integritas Layanan Publik.
2. PT Taspen (Persero) mendapatkan penghargaan berupa Piala
Anugerah Cinta Karya Bangsa bidang pembangunan produk
dalam negeri.
3. PT Taspen (Persero) mendapatkan penghargaan Indonesian Insurance Award 2013
4. Kementerian BUMN Penghargaan: Kategori Individual (II)
yaitu Penghargaan atas Perluasan Jaringan Aplikasi SIMGAJI
PNS di 98 Pemda.
5. Kementerian BUMN Anugerah Award The Best Technology Innovation Of Financial Services Sector
6. BUMN TRACK Juara III Implementasi GCG BUMN Non
Terbuka Berdaya Saing Terbaik
8. Komisi Informasi Pusat Peringkat 3 Anugerah Keterbukaan
Informasi Badan Publik tahun 2013
F. Rencana Usaha
Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis merupakan divisi
yang ada pada PT Taspen (Persero) dibawah Direktorat Utama. Hal
tersebut sesuai dengan Peraturan Direksi Nomor: PD-11/DIR/2012 tanggal
08 Agustus 2012. Divisi Rembang Bisnis mempunyai fungsi melakukan
perencanaan strategis perusahaan (pengembangan usaha) dalam jangka
panjang dan pendek berdasarkan visi, misi, paradigma dan sasaran serta
kebijakan strategis yang telah ditetapkan perusahaan. Divisi Renbang
Bisnis juga melakukan pengembangan konsep bisnis yang sesuai dengan
perusahaan, melakukan kajian pengembangan produk-produk baru
asuransi sosial (pensiun, tabungan hari tua dan program kesejahteraan PNS
lainnya) termasuk study kelayakannya.
Sebagai pemenuhan atas ketentuan yang terdapat pada
Undang-Undang Nomor:40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 11 ayat
2b Anggaran Dasar PT Taspen (Persero), keputusan Pemegang Saham PT
Taspen (Persero) Nomor KEP-211/M-PBUMN/199 Pasal 7 ayat 1, dan
Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor:64 Tahun 2001
Tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri
Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum
(PERUM), dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara
perusahaan untuk membuat Laporan Manajemen Konsolidasi dan Laporan
Manajemen Program Pensiun PT Taspen (Persero) Cabang Utama Medan.
Divisi Renbang Bisnis melakukan kajian terhadap posisi kegiatan
usaha PT Taspen (Persero) pada masa sekarang dan dimasa yang akan
datang, serta melakukan monitoring resiko koorporasi melalui unit anajemen Resiko. Divisi Renbang Bisnis juga melakukan penerbitan