• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT Taspen (PERSERO) Cabang Utama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT Taspen (PERSERO) Cabang Utama Medan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa dirunut sejak masa sebelum

kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah dikenal adanya

administrasi publik tradisional, di mana beberapa kerajaan dan kesultanan

sudah memberikan pensiun (berupa tanah bengkok) kepada abdi dalem yang

telah menyelesaikan masa kerjanya. Begitu seterusnya hingga di masa

penjajahan Belanda. Pada tahun 1887 pemerintah kolonial Belanda

menerbitkan peraturan pertama tentang pemberian pensiun bagi semua

pegawai gubernemen yang berkebangsaan Indonesia.

Peraturan mengenai pemberian dana pensiun (onderstand) terus diperbaiki seiring dengan kondisi pada masa-masa itu. Memasuki masa

pendudukan Jepang, pegawai negeri yang diberhentikan atau pensiun juga

diberi Onyokin atau “uang karunia”. Begitu pula semasa pasca kemerdekaan, pemerintah telah memberikan perhatian bagi kesejahteraan (pensiun) pegawai

negeri.

Bermula dari konferensi kesejahteraan pegawai negeri, yang berlangsung

di Jakarta, pada 25-26 Juli 1960. Dalam konferensi tersebut, para peserta

konferensi menyadari bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur

aparatur negara dan abdi masyarakat dipandang penting dalam melaksanakan

tugas-tugas pemerintahan, guna tercapainya tujuan pembangunan nasional.

(2)

keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. Pegawai negeri sipil

memiliki potensi yang sangat menetukan dalam kelancaran pelaksanaan

pembangunan nasional sehingga perlu dibina dan ditingkatkan

kesejahteraannya. Peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil sangatlah

penting, baik dalam masa aktif kerja maupun ketika pensiun.

Berkaitan dengan hal tersebut, peserta konferensi membahas konsep

perlunya dibentuk suatu badan yang dapat memberikan jaminan sosial bagi

PNS beserta keluarganya. Hasil konferensi tersebut kemudian dituangkan ke

dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 380/MP/1960 tanggal 25

Agustus 1960. Isinya, antara lain, menetapkan perlunya pembentukan Jaminan

Sosial sebagai bekal bagi pegawai negeri sipil dan keluarganya di saat

mengakhiri pengabdiannya kepada negara.

Selanjutnya, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No 9 tahun

1963 tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri, Peraturan Pemerintah No 10

tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai Negeri serta berdasarkan

Peraturan Pemerintah No 15 tahun 1963 tentang Dana Tabungan dan Asuransi

Pegawai Negeri. Tindak lanjut atas peraturan-peraturan tersebut, pada tanggal

17 April 1963 didirikanlah Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi

Pegawai Negeri (PN Taspen). Dan tanggal 17 April kini dikenal sebagai “Hari

Ulang Tahun” PN (sekarang PT) Taspen.

Jadi, pembentukan PN Taspen sejatinya memang dilandasi dengan jiwa,

makna dan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri,

(3)

dan dimaknai secara lebih arif isi Keputusan Menteri Pertama RI Nomor

380/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960. Salah satu di antara isi keputusan itu

adalah perlunya dibentuk jaminan sosial sebagai bekal bagi pegawai negeri

dan keluarganya di saat mengakhiri masa pengabdiannya kepada negara.

Artinya, ada upaya sungguh-sungguh dari pemerintah orde lama membangun

sebuah pilar penyangga kemandirian perekonomian bangsa melalui pilar

jaminan sosial.

Kelahiran PN Taspen kala itu bisa dijadikan prime mover atau salah satu pilar dari jaminan sosial dengan kumulatif dana peserta dan dana tunjangan

hari tua yang jumlah penerimaannya tiap tahun diprediksi akan meningkat

seiring bertambahnya jumlah pegawai negeri sipil di tanah air. Melalui PN

Taspen, dana yang terhimpun bisa digunakan untuk memperkuat cadangan

keuangan nasional, yang pada akhirnya mengukuhkan eksistensi PN Taspen

menjadi salah satu pilar jaminan sosial, selain pajak dan fiskal.

Bulan Juli 1964, Menteri Koordinator Keuangan Republik Indonesia

meresmikan beroperasinya kantor PN Taspen di Bandung. Meski Peraturan

Pemerintah No 15 Tahun 1963 baru diterbitkan pada bulan April 1963, namun

program yang dikelola PN Taspen berlaku surut sejak 1 Juli 1961 atau dua

tahun ke belakang. Jadi pada waktu berdiri, PN Taspen sudah harus

menghadapi tunggakan pekerjaan selama dua tahun.

Tahun 1963 PN Taspen mengurusi sekitar 1,5 juta pegawai negeri, yang

terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) sekitar 1.070.000 orang, pegawai negeri

(4)

sejumlah 140.900 orang. Pengelolaan menjadi rumit lantaran yang dikelola

bukan saja pegawi negeri sipil, termasuk pula pegawai negeri militer. Untuk

mempermudah, dibentuklah cabang khusus yang bertugas mengelola asuransi

pensiun anggota militer pada tahun 1964. Akhirnya, pada tanggal 1 Januari

1964 secara resmi dibentuk Cabang Khusus Urusan Militer dengan singkatan

nama Taspenmil, bermarkas di Kantor Staf Keuangan Angkatan Darat di Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 7, Jakarta.

Selanjutnya, Pemerintah mengeluarkan UU Nomor 11 Tahun 1969

Tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. Undang-undang

tersebut menjelaskan bahwa sifat pensiun adalah sebagai jaminan hari tua dan

penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja

dalam dinas pemerintahan.

Pada tanggal 17 November 1970 status hukum PN Taspen disesuaikan

menjadi Perum Taspen berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan Republik

Indonesia No 749/MK/11/1970. Mulai tahun 1971, pegawai militer dan PNS

yang berada di lingkungan Hankam, asuransi sosialnya dikelola oleh

ASABRI. Perpindahan peserta ini sempat menurunkan peserta program

Taspen sebesar 5,7%. Perum Taspen pun fokus pada usaha asuransi sosial

bagi PNS saja. Selanjutnya, di tahun 1975 Perum Taspen memulai program

Asuransi Tenaga Kerja (Astek). Usaha ini didukung oleh pemerintah dengan

diterbitkannya Peraturan Presiden No 33 tahun 1977, yang menetapkan

peraturan tentang Asuransi Tenaga Kerja, di mana pesertanya berhak atas

(5)

Untuk memperjelas apa saja kewajiban peserta program pensiun pegawai

negeri sipil, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun

1977 Tentang Gaji Pegawai Negeri Sipil dalam Peraturan Pemerintah Nomor

25 Tahun 1981. Bahwa para pegawai negeri sipil wajib membayar iuran yang

dipotong setiap bulan sebesar 4,75 persen dari penghasilan yang telah mereka

terima. Ini merupakan salah satu sumber pendanaan program pensiun pegawai

negeri sipil.

Pada tanggal 30 Juli 1981 pemerintah mengubah bentuk usaha Taspen

dari Perum menjadi Perseroan Terbatas (PT). Keputusan ini dituangkan dalam

Keputusan Presiden melalui Peraturan Pemerintah No 26 tahun 1981. Sebagai

pelaksanaan dari PP No 25 tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai

Negeri Sipil, PT Taspen merupakan BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah

untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil, yang

terdiri dari Program Tabungan Hari Tua (THT) dan pensiun bagi pegawai

negeri sipil. Perubahan itu juga berlaku dalam Anggaran Dasar PT Taspen

(Persero) Nomor 3 tahun 1982 yang telah mengalami beberapa kali perubahan.

Sejak bulan April 1990, Taspen mulai menyelenggarakan pembayaran

pensiun pegwai negeri sipil di seluruh Indonesia. Peserta program pensiun ini,

selain para pegawi negeri sipil pusat dan daerah otonom, juga meliputi pejabat

negara dan penerima pensiun TNI-POLRI (yang pensiun sebelum 1 April

1989). PT Taspen juga ditugaskan untuk melakukan pembayaran tunjangan

kepada Veteran RI dan Perintis Kemerdekaan RI/Komite Nasional Indonesia

(6)

Berdasarkan ketetapan dan keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah

Republik Indonesia, maka secara garis besar dasar hukum dari PT Taspen

(Persero) adalah:

a. Peraturan Pemerintah No. 09 Tahun 1963 dan Peraturan Pemerintah

No. 10 Tahun 1963 yang keduanya berlaku sejak 1 Juli 1966.

b. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1981 Tanggal 30 Juli 1981

tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil.

c. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1981 tanggal 30 Juli 1981

tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum dan Tabungan

Asuransi Pegawai Negeri Sipil (Perum Taspen) menjadi bentuk PT

Taspen (Persero).

Adapun visi dan misi PT Taspen (Persero) diuraikan sebagai berikut:

1. Visi

Visi PT Taspen (Persero) adalah menjadikan PT Taspen

(Persero) sebagai perusahaan Nomor 1 berkelas dunia, bersih, sehat

dan benar. Dengan memberikan pelayanan tepat orang, tepat waktu,

tepat jumlah, tepat anggaran, tepat tempat, tepat administrasi dan

tepat menjadi pengelola dana pensiun dan Tunjangan Hari Tua

(THT) serta jaminan sosial lain yang terpercaya bagi pesertanya.

Makna Visi PT Taspen (Persero) adalah:

a. Menjadi pengelola dana pensiun dan tabungan hari tua

serta jaminan sosial lainnya dengan menyelenggarakan

(7)

kematian), dana pensiun (termasuk uang duka wafat),

program kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial

lainnya.

b. PT Taspen yang menjadi kepercayaan para peserta dan

stakeholder lainnya akan terus menjaga dan menjamin kinerja para karyawan yang bersih dan sehat.

c. PT Taspen beroperasi dengan bersih dan berusaha untuk

menerapkan tata kelola perusahaan degan baik (Good Corporate Governance).

d. PT Taspen menjadikan perusahaan yang sehat dengan

adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada

bidang keuangan maupun non keuangan.

2. Misi

Misi PT Taspen (Persero) adalah mewujudkan manfaat dan

pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel, berlandaskan integritas dan etika

yang tinggi.

Makna misi PT Taspen (Persero) adalah:

a. Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, PT

Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan

kepada peserta Taspen secara optimal.

b. PT Taspen bekerja secara profesional dengan terampil dan

(8)

tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat

administrasi) didukung dengan sumber daya manusia yang

memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi.

c. PT Taspen adalah perusahaan yang akuntabel dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur

kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.

d. PT Taspen memiliki integritas yang tinggi senantiasa

konsisten dalam memegang amanah, jujur dan

melaksanakan janji sesuai visi dan misi perusahaan.

e. PT Taspen adalah perusahaan yang beretika dalam melayani

peserta Taspen dan keluarganya dengan ramah, rendah hati,

santun, sabar dan manusiawi.

3. Makna Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Sumber PT Taspen (Persero) Cabang Utama Medan

Makna dari logo PT Taspen (Persero) yaitu bunga dengan 5

(9)

dana pensiun yang meliputi suami, istri dan 3 orang anak. Lingkaran

putih yang makin mengembang pada bungan melambangkan

perkembangan yang maju dan pesat dari arah tujuan PT Taspen

(Persero). Pemilihan warna bunga pada logo yaitu warna biru

melambangkan ketentraman, damai dan tenang. Kemudian lingkaran

hitam melambangkan wawasan nusantara. Maka makna secara

kseluruhan logo PT Taspen (Persero) adalah program yang

dilaksanakan perusahaan, yaitu jaminan hari tua pegawai negeri sipil.

B. Struktur Organisasi

Sekitar tahun 1963-1965 manajemen PT Taspen (Persero) dikelola

dengan susunan sebagai Badan Pimpinan Umum (BPU) dan Bagian

Manajemen Penanggungjawab. Pada tahun 1965 bentukan manajemen PT

Taspen (Persero) disempurnakan dengan penghapusan BPU dan digantikan

oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh beberapa dewan direksi.

PT Taspen (Persero) Cabang Utama Medan memiliki struktur organisasi

berbentuk garis, dimana pimpinan bertindak sebagai pengelola puncak. Hal

tersebut menunjukkan wewenang dan tanggungjawab yang jelas dalam

pembagian fungsi-fungsi operasional. Struktur organisasi PT Taspen (Persero)

Cabang Utama Medan telah banyak mengalami perubahan dan

penyempurnaan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan perusahaan.

Struktur organisasi yang digunakan sekarang merupakan kombinasi antara

(10)
(11)

C. Job Description

PT Taspen (Persero) menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya

manusia merupakan aset penting bagi perusahaan untuk meningkatkan

kinerja perusahaan. Oleh karenanya PT Taspen (Persero) secara

berkesinambungan mengembangkan dan mendukung sepenuhnya atas

peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada, yaitu dengan

membangun sistem pengelolaan kebijakan sumber daya manusia dengan

menerapkan suatu sistem standar yang digunakan untuk menjadikan

karyawan yang berintegritas, berkualitas dan profesional dibidangnya.

Sumber daya manusia yang ada dipastikan baik dalam sikap, pengetahuan

dan keahlian dengan pengembangan karyawan yang bersifat komprehensif

dan terintegrasi, serta diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Sejak tahun 2008, Pengelolaan sumber daya manusia PT Taspen

(Persero) telah mengimplementasikan sistem Manajemen Sumber Daya

Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) yang terdiri dari:

1. Manajemen Kinerja dengan Penilaian Kinerja Berbasis

Kompetensi (SMK).

2. Kompetensi Individu (Soft dan Hard Competency). 3. Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi.

4. Sistem Karir.

5. Sistem Kompensasi (Remunerasi 3P).

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi mampu

(12)

kompetensi perusahaan kedalam kebutuhan kompetensi jabatan dan

kebutuhan kompetensi karyawan. Oleh karenanya menggunakan

pendekatan MSDM-BK akan lebih mudah dan praktis dalam menjalankan

fungsi manajemen sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Seperti

penyusunan jalur karir, rencana karir, analisis kebutuhan pelatihan

karyawan, pengukuran kompetensi individu, rekrutmen, seleksi dan

promosi yang semuanya disusun berdasarkan tingkat kebutuhan

kompetensinya.

Setelah melakukan analisa lingkungan eksternal dan internal

perusahaan, maka disusun strategi PT Taspen (Persero). Strategi ini

dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Strategi

tersebut diterjemahkan dalam aktivitas dan bisnis model yang diwadahi

dalam organisasi PT Taspen (Persero) melalui proses desain organisasi.

Profil jabatan PT Taspen (Persero) disusun dengan 3 (tiga)

komponen utama, yaitu :

1. Kualifikasi umum (pendidikan, pelatihan, sertifikasi, pengalaman

dan fisik jika ada).

2. Kualifikasi teknis (kompetensi teknikal dan umum atau

profesionalisme kerja).

3. Tanggung jawab.

Berikut adalah pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing

bagian yang ada berdasarkan struktur organisasi PT Taspen (Persero)

(13)

a. Kepala Kantor Cabang Utama

Kepala kantong cabang utama bertanggung jawab atas kantor

cabang utama yang membawahi langsung kepala bidang layanan

dan manfaat, kepala bidang umum dan sumber daya manusia,

kepala bidang keuangan, dan kepala bidang sistem informasi.

Uraian tugas dan wewenang kepala kantor cabang utama:

1. Bertanggungjawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan

operasional di seluruh kantor cabang dan menjadikan misi

sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran

perusahaan,.

2. Bertanggungjawab terhadap penyelesaian dan penataan

identifikasi masalah yang berkaitan dengan peningkatan

mutu perusahaan dan pegawai yang berada di unit

kerjanya.

3. Bertanggungjawab terhadap pembinaan usaha kecil dan

koperasi di unit kerjanya.

4. Membina dan mengendalikan kegiatan kantor cabang

utama dan mengkoordinasikan kantor cabang wilayah

kerjanya.

5. Bertindak umum dan atas nama direksi dalam

melaksanakan operasional kantor cabang serta mengikat

kantor cabang dengan pihak lain atas persetujuan direksi

(14)

6. Memberikan pengarahan serta pembinaan kepada jajaran

di bawahnya yang menjadi tanggung jawabnya dalam

pelaksanaan tugas yang dapat mendukung sistem mutu

pelayanan demi kepuasan peserta dalam melaksanakan

tinjauan manajemen, audit mutu internal, tindakan korelasi

dan pencegahan, kontrol dokumen dan data, serta teknik

statistik dan pengendalian mutu

7. Mengkoordinasi seluruh kegiatan di kantor sesuai dengan

program kerja dan besarnya anggaran yang ditetapkan

perusahaan.

8. Menyelenggarakan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan

di kantor cabang serta mengajukan usul untuk perbaikan

sistem dan prosedur penyelenggaraan pelayanan di kantor

cabang.

9. Membuat laporan berkala kepada kepala kantor

wilayahnya.

b. Wakil Kepala Kantor Cabang Utama

Wakil kepala kantor cabang utama membantu kepala kantor

cabang utama dalam membina dan mengendalikan kegiatan intern

perusahaan. Uraian tugas dan wewenang wakil kepala kantor

cabang utama:

1. Melaksanakan tugas-tugas dalam bidang personalia serta

(15)

2. Mendukung sistem mutu pelayanan demi kepuasan peserta

dalam melaksanakan tinjauan manajemen, audit mutu

internal, tindakan korelasi dan pencegahan, kontrol

dokumen dan data, teknik statistik dan pengendalian

catatan mutu.

3. Membantu kepala kantor cabang utama untuk

menjabarkan kebijakan perusahaan yang menyangkut

kegiatan yang akan dilaksanakan kantor cabang.

4. Bertanggung jawab atas pembinaan dan pengarahan

kepada karyawan dan menjadikan misi sebagai pedoman

untuk menjalankan tugas membantu kepala kantor cabang

utama.

5. Membantu kepala kantor cabang utama dalam pembuatan

berkala kepada kepala kantor wilayahnya.

c. Kepala Bidang Layanan dan Manfaat

Kepala bidang layanan dan manfaat bertanggung jawab

kepala kepala kantor cabang utama yang membawahi langsung

kepala seksi kepesertaan, kepala seksi layanan dan manfaat.

Uraian tugas dan wewenang kepala bidang layanan dan manfaat:

1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pembinaan dan

peningkatan mutu pegawai pada unit kerja lingkungannya.

2. Menyetujui besarnya premi peserta program tabungan dan

(16)

3. Mengkoordinir dan memberikan penjelasan kepada

perserta tabungan dan asuransi mengenai sistem penilaian,

perhitungan dan pembayaran.

4. Menyetujui kelengkapan dokumen pengajuan surat

permohonan pembayaran klaim yang diajukan.

d. Kepala Seksi Kepesertaan

Kepala seksi kepesertaan bertanggung jawab kepada kepala

bidang layanan manfaat untuk melaksanakan pelayanan serta

memverifikasi dan melaporkan kepada pihak manajemen. Uraian

tugas dan wewenang kepala seksi kepesertaan:

1. Bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan

administrasi peserta dan pemasaran.

2. Melaksanakan komunikasi data sesuai dengan hak

tabungan hari tua peserta.

3. Menyelenggarakan dan mengawasi penelitian, evaluasi

dan pengadministrasian peserta program asuransi pensiun

dan tabungan hari tua.

4. Melakukan kegiatan pemasaran produk program

perusahaan.

e. Kepala Seksi Layanan dan Manfaat

Kepala seksi layanan dan manfaat bertanggung jawab kepada

kepala bidang layanan dan manfaat. Uraian tugas dan wewenang

(17)

1. Mengesahkan kebenaran pengajuan klaim manfaat

program PT Taspen (Persero).

2. Bertanggungjawab dan menindaklanjuti terhadap keluhan

pelayanan yang diterima dengan tindakan korelasi dan

pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan.

3. Menetapkan besarnya klaim sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan, memverifikasi dan melaporkan kepada

manajemen perusahaan.

4. Bertanggungjawab atas pelaksanaan pembinaan dan

peningkatan mutu pegawai pada unit dan lingkungan.

f. Kepala Bidang Umum dan Sumber Daya Manusia

Kepala bidang umum dan sumber daya manusia bertanggung

jawab kepada kepala kantor cabang utama yang membawahi

langsung kepala seksi sumber daya manusia dan kepala seksi

umum. Uraian tugas dan wewenang kepala bidang umum dan

sumber daya manusia:

1. Bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan bidang

personalia dan umum, pelaksanaan, pembinaan dan

peningkatan mutu pegawai pada unit kerja

dilingkungannya.

2. Bertanggungjawab atas pengadaan barang dan jasa serta

pendistribusiannya ke unit-unit kerja di lingkungan kantor

(18)

3. Menyetujui daftar gaji dan kompensasi lainnya serta

penyelesaian kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

4. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretarian, kehumasan

dan keamanan, kearsipan, pendidikan dan latihan serta

nonkedinasan lainnya.

g. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia

Kepala seksi sumber daya manusia bertanggung jawab atas

kepala bidang umum dan sumber daya manusia. Uraian tugas dan

wewenang kepala seksi sumber daya manusia:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan, pembinaan

mental karyawan dan olahraga serta kegiatan non

kedinasan lainnya.

2. Menyiapkan data dan daftar gaji untuk menyelenggarakan

administrasi personalia serta menetapkan pemberian

fasilitas bagi karyawan dan keluarganya.

3. Menyimpan, memelihara keakuratan dan kerahasiaan data

karyawan

h. Kepala Seksi Umum

Kepala seksi umum bertanggungjawab atas kepala bidang

umum dan sumber daya manusia yang menyelenggarakan

kegiatan kesekretarian, perawatan, kehumasan dan kearsipan.

(19)

1. Mengkoordinir pemeliharaan, perawatan dan perbaikan

atas aset perusahaan termasuk pengamanan atas semua

dokumen milik perusahaan di kantor cabang.

2. Mengendalikan pengadaan, penyimpanan, investasi,

distribusi peralatan kantor dan komputer di kantor cabang.

3. Melakukan kegiatan operasional dan administrasi.

4. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan administratif atas

usaha kecil dan koperasi wilayah lainnya.

i. Kepala Bidang Keuangan

Kepala bidang keuangan bertanggungjawab atas kepala

kantor cabang utama yang membawahi langsung kepala seksi kas

dan kepala seksi administrasi keuangan. Uraian tugas dan

wewenang kepala bidang keuangan:

1. Mengkoordinasi dan menyelenggarakan administrasi

keuangan dan arus keluar masuk dana.

2. Mempersiapkan dana untuk pembayaran program

tabungan dan asuransi pegawai negeri sipi serta

pembayaran lainnya.

j. Kepala Seksi Kas

Kepala seksi kas bertanggungjawab atas kepala bidang

keuangan. Uraian tugas dan wewenang kepala bidang keuangan:

1. Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas kantor

(20)

2. Melakukan tugas verifikasi sebagai langkah pra audit

transaksi keuangan perusahaan di kantor cabang.

3. Menerima dan mengeluarkan uang sesuai dengan bukti

yang telah diotorisasi.

4. Menyimpan uang dan surat-surat berharga.

k. Kepala Seksi Administrasi Keuangan

Kepala seksi administrasi keuangan bertanggungjawab atas

kepala bidang keuangan. Uraian tugas dan wewenang kepala

seksi administrasi keuangan:

1. Menyiapkan laporan keuangan dan laopran manajemen

keuangan kantor cabang utama.

2. Melakukan pengawasan serta membuat laporan realisasi

anggaran kantor cabang utama.

3. Membuat rekonsiliasi bank dan melakukan pengecekan

pembukuan, program hari tua dan administrasi pensiun.

l. Kepala Bidang Sistem Informasi

Kepala bidang sistem informasi bertanggungjawab atas

kepala kantor cabang utama. Uraian tugas dan wewenang kepala

bidang sistem informasi:

1. Mengatur penggunaan pengoperasian, pemeliharaan dan

perlengkapan komputer.

2. Melakukan perbaikan sistem apabila terjadi kerusakan

(21)

D. Jaringan Usaha

PT Taspen (Persero) sampai saat ini menyelenggarakan dua jenis

program utama yaitu Program Tabungan Hari Tua (THT) dan Program

Pembayaran Pensiun.

1. Program Asuransi Pegawai Negeri Sipil dan Tabungan Hari Tua

(THT)

Program THT merupakan program yang telah

diselenggarakan sejak berdirinya PT Taspen (Persero) pada

tahun 1963. Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan

Pemerintah No 25 tahun 1981. Program THT adalah bagian dari

program pensiun PNS yang terdiri dari THT Dwiguna yang

dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan THT kematian.

Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, THT dwiguna

didefenisikan sebagai suatu jenis THT yang memberikan suatu

jaminan keuangan bagi peserta pada waktu mencapai usia

pensiun ataupun bagi ahli warisnya pada waktu peserta

meninggal sebelum mencapai usia pensiun. Peserta program

Tabungan Hari Tua terdiri dari:

a. Pegawai Negeri Sipil Pusat

b. Pegawai Negeri Daerah Otonom

c. Pegawai beberapa Badan Usaha Milik Negara dan

Badan Usaha Milik Daerah

(22)

Untuk memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik

lagi, PT Taspen (Persero) telah mengembangkan dua program

baru yaitu Tabungan Hari Tua Multiguna Sejahtera dan

Tabungan Hari Tua Dwiguna Sejahtera.

Program Tabungan Hari Tua Multiguna Sejahtera adalah

pengembangan dari THT Dwiguna dengan penambahan manfaat

bagi peserta berupa manfaat berkala dan manfaat nilai tukar.

Besarnya manfaat berkala disesuaikan dengan kemampuan

masing-masing peserta. Program ini telah diikuti oleh beberapa

pegawai BUMN/BUMD.

Program Tabungan Hari Tua Ekaguna Sejahtera

menawarkan manfaat tabungan hari tua saja kepada peserta yang

ingin membatasi kewajiban iurannya. Program ini juga telah

diikuti oleh beberapa pegawai BUMN/BUMD.

2. Program Pembayaran Pensiun

Sejak tahun 1987 PT Taspen (Persero) diberi kepercayaan

untuk melaksanakan pembayaran program pensiun bagi pegawai

negeri sipil dan dimulai pada tiga provinsi yaitu Bali, Nusa

Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Pada bulan januari

1988 cakupan wilayah pembayaran pensiun ditambah dan

diperluas di daerah Sumatera. Pada tanggal 1 April 1989

cakupan tersebut diperluas lagi ke wilayah Jawa dan Madura.

(23)

menyelanggarakan pembayaran pensiun pegawai negeri sipil

secara nasional.

Selain kepada PNS, PT Taspen (Persero) juga melakukan

pembayaran pensiun bagi:

a. Pensiun Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah otonom

b. Pensiun Anggota ABRI atau POLRI dan Pegawai Negeri

Sipil Hankam

c. Pensiun Pejabat Negara

d. Perintis Kemerdekaan (Veteran)

Apabila pegawai negeri sipil pusat dan daerah serta pejabat negara

berhenti karena mencapai usia batas pensiun, PT Taspen (Persero) akan

membayarkan sekaligus hak tabungan hari tua dan pensiun pertamanya.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seorang pegawai negeri sipil akan

mencapai batas usia pensiun 60 tahun (kecuali untuk pegawai yang

menduduki jabatan tertentu dapat lebih dari itu), 18 bulan sebelum saat

pensiun diminta mengisi dan mengoreksi Daftar Perorangan Calon

Pensiun (DPCP) dan menyampaikan kepada Badan Administrasi

Kepegawaian Negara (BAKN). Setelah menerima DPCP dan lampirannya,

BAKN akan menerbitkan SK pensiun dan menyampaikan ke alamat

pensiun. Kemudian tebusan SK pensiun dilampiri dengan SP4 A rangkap

dua dengan pas photo dua lembar dikirim ke kantor cabang PT Taspen

(Persero). Setelah meneriman tebusan SK pensiun dan lampiran serta

(24)

Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) tentang pembayaran gaji

terakhir, PT Taspen (Persero) melaksanakan pembayaran pensiun melalui

kantor bayar yang dikehendaki dengan peserta terlebih dahulu

menyampaikan Surat Pemberitahuan dan Kartu Identitas Pensiun

(KARIP).

E. Kinerja Usaha Terkini

Pengembangan yang dilakukan PT Taspen (Persero) untuk

mendukung pertumbuhan korporasi yang berkelanjutan. Hal tersebut

dilakukan guna memenuhi ekspektasi peserta dan stakeholder lainnya, meliputi pengembangan sumber daya manusia, pelayanan, teknologi

informasi, keuangan, dan investasi. PT Taspen sebagai lembaga

penyelenggara asuransi sosial mempunyai kewajiban jangka panjang

untuk menjamin keberlanjutan penyelenggaraan asuransi dan peningkatan

kesejahteraan peserta. Oleh karena itu, pengelolaan investasi PT Taspen

berbasis pada Asset Liability Management yang dengan konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) tingkat hasil (return) yang optimal dan likuid, dengan time horizon yang disesuaikan dengan sifat

liability perusahaan serta memperhatikan struktur portofolio dan alokasi asetnya dengan memanfaatkan instrumen-instrumen investasi yang

mempunyai pengembangan yang baik. Selain itu PT Taspen (Persero) juga

telah melaksanakan reformasi pelayanan yang meliputi penyederhanaan

(25)

titik, pengajuan klim secara online dan penyelenggaraan office chanelling

sehingga PT Taspen (Persero) dapat lebih dekat kepada peserta dalam

memberikan pelayanannya.

Berkat kerja keras seluruh insan PT Taspen (Persero) dalam

menjalankan perusahaan ini mendapat beberapa penghargaan dan piala

dari pemerintah, diantaranya:

1. PT Taspen (Persero) mendapat penilaian dari KPK yaitu

menduduki urutan ke-5 hasil survei Integritas Layanan Publik.

2. PT Taspen (Persero) mendapatkan penghargaan berupa Piala

Anugerah Cinta Karya Bangsa bidang pembangunan produk

dalam negeri.

3. PT Taspen (Persero) mendapatkan penghargaan Indonesian Insurance Award 2013

4. Kementerian BUMN Penghargaan: Kategori Individual (II)

yaitu Penghargaan atas Perluasan Jaringan Aplikasi SIMGAJI

PNS di 98 Pemda.

5. Kementerian BUMN Anugerah Award The Best Technology Innovation Of Financial Services Sector

6. BUMN TRACK Juara III Implementasi GCG BUMN Non

Terbuka Berdaya Saing Terbaik

(26)

8. Komisi Informasi Pusat Peringkat 3 Anugerah Keterbukaan

Informasi Badan Publik tahun 2013

F. Rencana Usaha

Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis merupakan divisi

yang ada pada PT Taspen (Persero) dibawah Direktorat Utama. Hal

tersebut sesuai dengan Peraturan Direksi Nomor: PD-11/DIR/2012 tanggal

08 Agustus 2012. Divisi Rembang Bisnis mempunyai fungsi melakukan

perencanaan strategis perusahaan (pengembangan usaha) dalam jangka

panjang dan pendek berdasarkan visi, misi, paradigma dan sasaran serta

kebijakan strategis yang telah ditetapkan perusahaan. Divisi Renbang

Bisnis juga melakukan pengembangan konsep bisnis yang sesuai dengan

perusahaan, melakukan kajian pengembangan produk-produk baru

asuransi sosial (pensiun, tabungan hari tua dan program kesejahteraan PNS

lainnya) termasuk study kelayakannya.

Sebagai pemenuhan atas ketentuan yang terdapat pada

Undang-Undang Nomor:40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 11 ayat

2b Anggaran Dasar PT Taspen (Persero), keputusan Pemegang Saham PT

Taspen (Persero) Nomor KEP-211/M-PBUMN/199 Pasal 7 ayat 1, dan

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor:64 Tahun 2001

Tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri

Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum

(PERUM), dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara

(27)

perusahaan untuk membuat Laporan Manajemen Konsolidasi dan Laporan

Manajemen Program Pensiun PT Taspen (Persero) Cabang Utama Medan.

Divisi Renbang Bisnis melakukan kajian terhadap posisi kegiatan

usaha PT Taspen (Persero) pada masa sekarang dan dimasa yang akan

datang, serta melakukan monitoring resiko koorporasi melalui unit anajemen Resiko. Divisi Renbang Bisnis juga melakukan penerbitan

Gambar

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

adalah persamaan dan perbedaan antara kata majemuk dalam bahasa Indonesia. dan bahasa

While in modern concept which is proposed by Nida and Taber (1969: 55) states that translating process indicates and is been to undergo three phases; (1) analyzing

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan

In the section 3 more details about the SISAR orientation model and the results of the stereo pair orien- tation are shown; the results obtained in the orientation step

Sebagaimana dijelaskan pada Catatan ini, selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali atau jumlah imbalan yang diterima

KEY WORDS: 3D reconstruction, parametric building model, fitting, plane sweeping, overhang estimation, oblique aerial images, laser

Drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti dialog dalam bentuk prosa atau puisi.. dengan keterangan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran keigo dengan menggunakan media komik, perbedaan hasil belajar mahasiswa sebelum dan setelah diberikan treatment,