• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pengawasan dalam Pendidikan DDMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pengawasan dalam Pendidikan DDMP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAWASAN PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Wahyudi, M. Pd

Disusun Oleh:

Alifa Destiyasari (1403046094) Aisatul Maghfiroh (1403046096) Abdul Latif (1403046097) Ainul Bahar Hilmi (1403046099)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

A. PENDAHULUAN

Setiap aktivitas besar ataupun kecil, yang tercapainya tergantung kepada beberapa orang, diperlukan adanya koordinasi di dalam segala gerak langkah. Untuk mengkoordinasi semua gerak langkah tersebut, pimpinan harus berusaha mengetahui keseluruhan situasi di lembaga pendidikan yang dihandlenya dalam segala bidang. Usaha pimpinan untuk mengetahui situasi dalam segala kegiatan disebut pengawasan.1

Pengawasan (controlling) adalah fungsi yang berhubungan dengan pemantauan, pengamatan, pembinaan, dan pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan lembaga pendidikan. Di perguruan tinggi, tugas pengawasan dilakukan oleh lembaga khusus yang menangani semua aktivitas akademik, yaitu lembaga penjamin mutu. Salah satu tugas lembaga ini adalah melakukan pengawasan, pembinaan, dan pengarahan terhadap seluruh aktivitas pendidikan yang secara sinergis dibantu oleh para pembantu dekan 1 dan ketua jurusan. Adapun di lembaga pendidikan sekolah tugas pengawasan dilakukan oleh para penilik dan kepala sekolah atau dikenal dengan supervisi pendidikan.

Biasanya dalam pengawasan ditemukan situasi positif yang memungkinkan tujuan dengan baik, dan situasi negatif yang menghambat tercapainya tujuan. Oleh karena itu, bimbingan atau nasihat dari pihak pimpinan kepada pegawai untuk lebih meningkatkan hasil yang sangat diperlukan dan menghilangkan semua hambatan dalam pencapaian tujuan.2 B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian pengawasan pendidikan? 2. Apa fungsi dan tujuan pengawasan pendidikan? 3. Apa sasaran pengawasan pendidikan?

4. Bagaimana langkah-langkah pengawasan pendidikan?

(3)

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengawasan Pendidikan a. Definisi Pengawasan

Terdapat banyak istilah yang berkaitan dengan pengawasan

(controlling) yaitu monitoring, correcting, evaluating, dan supervision.

Istilah-istilah tersebut digunakan sebagai alat pengawasan. Pengawasan mengandung arti mengamati terus menerus, merekam, memberikan penjelasan, petunjuk, pembinaan dan pelurusan terhadap bebagai ketidaktepatan dan kesalahan. Pengawasan ini merupakan kunci keberhasilan proses manajemen. Untuk memperoleh hasil yang lebih efektif, pengawasan dilakukan bukan hanya pada akhir proses manajemen tetapi pada setiap tingkatan proses manajemen.

Pengawasan menurut Mockler (Stoner:1996;592) adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam tujuan-tujan organisasi.3

b. Definisi Pengawasan Pendidikan

Di lembaga pendidikan sekolah, pengawasan dikenal dengan istilah supervisi, yaitu kegiatan pembinaan para pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran, termasuk segala unsur penunjangnya.4 Maka, pengawasan atau supervisi pendidikan merupakan semua usaha yang sifatnya membantu guru agar ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya. Serta dapat 3 Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan. Al Fabeta, Bandung, 2010, Hal: 219.

(4)

pula menyediakan kondisi belajar murid yang efektif dan efisien demi pertumbuhan jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.5

Carter Good Governance Dictionary of Education

mengemukakan bahwa pengawasan pendidikan adalah segala usaha pejabat dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk memperbaiki pengajaran; termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.6

Dalam perspektif kebijakan, kepengawasan kependidikan telah mengalami beberapa perubahan seiring dengan berubahnya filosofi dan sistem manajemen pemerintahan. Landasan yuridis formal pengawasan pendidikan saat ini merujuk pada SK Menpan Nomor 91/KEP/M.PAN/10/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 097/U/2002 tentang Pedoman Pengawasan Pendidikan, Pembinaan Pemuda, dan Pembinaan Olahraga.7

2. Fungsi dan Tujuan Pengawasan Pendidikan a. Fungsi Pengawasan Pendidikan

Pengawasan yang efektif berfungsi sebagai “early warning system” atau sistem peringatan dini yang sanggup memberikan informasi awal mengenai persiapan program, keterlaksanaan program, dan keberhasilan program. Dunn merinci 4 fungsi pengawasan, yaitu:

1) Eksplanasi; menjelaskan bagaimana kegiatan dilakukan. Termasuk di dalamnya hambatan dan kesulitan, serta alasan terdapatnya perbedaan hasil-hasil dari suatu kegiatan.

5 Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, Teras, Yogyakarta, 2009, Hal:10. 6 Engkoswara dan Aan , Administrasi Pendidikan, Hal: 228.

(5)

2) Akuntansi; artinya melalui pengawasan dapat dilakukan auditing terhadap penggunaan sumberdaya dan tingkat output yang dicapai.

3) Pemeriksaan; menelaah kesesuaian pelaksanaan kerja nyata dengan rencana.

4) Kepatuhan; menilai sejauhmana pelaksana taat dengan peraturan sehingga dapat diketahui tingkat disiplin kerja pegawai dinilai dari kepatuhan (compliance).

b. Tujuan Pengawasan Pendidikan

Menurut Harsono (1996) menyatakan tujuan pengawasan pendidikan dan kebudayaan adalah untuk mendeteksi sedini mungkin segala bentuk penyimpangan serta menindaklanjutinya dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pendidikan. Prioritas pendidikan yang dimaksud adalah pemerataan kesempatan belajar, relevansi, peningkatan mutu, dan kesangkilan dan kemangkusan.8

Pengawasan sesungguhnya betujuan untuk:

a. Sebagai arah pendidikan. Tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang kepada situasi berikutnya.

b. Tujuan sebagai titik akhir. Dalam hal ini, apa yang diperhatikan adalah hal-hal yang terletak pada jangkauan masa datang.

c. Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini, tujuan pendidikan yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

d. Memberi nilai pada usaha yang dilakukan. Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, kadang-kadang didapati tujuan yang lebih luhur dan lebih mulia dibanding yang lainnya. Semua ini terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.9

8 Engkoswara dan Aan , Administrasi Pendidikan, Hal: 221.

(6)

3. Sasaran Pengawasan Pendidikan

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan pengawasan pendidikan adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar, serta mengembangkan potensi kualitas guru. Pendapat ini sesuai dengan yang dikemukakan Oliva bahwa sasaran (domain) pengawasan pendidikan adalah:

a. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah. b. Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah.

c. Mengembangkan seluruh staf di sekolah.10

Selain itu, ada tiga sasaran lain dalam pengawasan pendidikan, yaitu:

a. Proses pembelajaran, dengan pelaku utamanya adalah guru dan peserta didik. Guru merupakan ujung tombak pembelajaran, maka perlu dilakukan pembinaan terhadap guru agar PBM efektif dan mampu melaksanakan tugasnya secara professional.

b. Pengelolaan pendidikan. Pelaksana dan penanggung jawabnya adalah kepala sekolah yang merupakan pemimpin pendidikan yang memfasilitasi terwujudnya budaya akademik yang mampu mendukung pelaksanaan PBM.

c. Sumber daya pendidikan11 yaitu unsur-unsur yang memainkan peran, mendukung dan bahkan berpengaruh besar dalam kesuksesan organisasi pendidikan. Seperti:

1) Manusia; guru, siswa, tenaga, dan unsur kependidikan.

2) Metode; kurikulum.

3) Bahan-bahan; sarana dan prasarana.

4) Uang atau dana.

5) Mesin-mesin; teknologi pendidikan.

6) Pasar atau pemasaran.

(7)

4. Langkah-Langkah Pengawasan Pendidikan

Pengawasan (controlling) perlu terlebih dahulu melakukan hal-hal berikut:

a. Mengoordinasikan semua usaha dan program yang akan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan.

b. Melengkapi kepemimpinan lembaga pendidikan.

c. Memperluas pengalaman pimpinan lembaga pendidikan. d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif dalam kependidikan.

e. Pemberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus terhadap kinerja pelaksana program pendidikan.

f. Menganalisis situasi internal dan eksternal lembaga pendidikan. g. Memberikan pengetahuan/skill pada setiap pelaksaan program

pendidikan.

h. Membantu meningkatkan kemampuan kerja pelaksana program pendidikan, mulai guru dan dosen, pimpinan jabatan structural, staf administrasi, dan lain-lain.12

Menurut Murdick pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi. Proses dasarnya terdiri dari tiga tahap:

a. Menetapkan standar pelaksanaan, b. Pengukuran pelaksanaan pekerjaan,

c. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.13

D. KESIMPULAN

Pengawasan pendidikan merupakan suatu proses memberikan layanan professional pendidikan melalui pembinaan yang kontinu kepada guru dan personil sekolah lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan

12 Hikmat, Manajemen Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung. 2009. Hal: 140

(8)

efektivitas kinerja personalia sehingga dapat mencapai pertumbuhan peserta didik. Apabila fungsi dan langkah-langkah pendidikan terlaksana dengan baik, maka tujuan dari pengawasan akan tercapai dan memperoleh hasil pendidikan yang maksimal.

E. PENUTUP

Demikian makalah ini kami susun. Mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan makalah. Semoga memberikan manfaat dan pengetahuan baru bagi pembaca. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk memperbaiki makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Engkoswara dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. Bandung: Al Fabeta. 2010.

Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:Remaja Rodaskarya. 2008.

Hikmat. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2009.

Maryono. Dasar-Dasar dan Teknik menjadi Supervisor Pendidikan. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. 2001.

Mufidah, Luk-luk Nur. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta:Teras, 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana yang telah kita ketahui tujuan didirikannya lembaga pendidikan islam yang tidak lain adalah madrasah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan

Pengawasan dalam pendidikan merupakan penilaian dan sekaligus koreksi terhadap pelaksanaan program kerja lembaga pendidikan apakah terlaksana dengan baik sesuai prosedur dan

Dalam pendidikan islam, pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi

Filsafat Pendidikan Islami (Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu, Memanusiakan Manusia ).. Istilah kurikulum telah dikenal dalam dunia pendidikan dan merupakan istilah yang tidak

Para pengambil keputusan, termasuk kepala sekolah maupun pengelola pendidikan lainnya seringkali terpaksa mengalahkan tuntutan kegiatan lembaga pendidikan demi

Supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang

Program pembinaan berisi supervisi manajerial dan supervisi akademik Supervisi manajerial terkait dengan pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah melaksanakan 8 standar

8 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan nonformal adalah pendidikan kegiatan belajar mengajar yang diadakan di luar sekolah untuk memenuhi kebutuhan