• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran NHT Berbantuan Media Teka-Teki Silang Kelas 5 SDN Asemrudung 2 Semester II Kecamatan Geyer Tahun 2014 / 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran NHT Berbantuan Media Teka-Teki Silang Kelas 5 SDN Asemrudung 2 Semester II Kecamatan Geyer Tahun 2014 / 2015"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

46

4.1.1 Gambaran Umum SDN Asemrudung 2 ( Eksperimen )

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Asemrudung 2 yang dijadikan sebagai kelas eksperimen. SD Negeri Asemrudung 2 terletak di Desa Asemrudung tepatnya di Dusun Karang Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Jumlah siswa pada kelas eksperimen berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Guru kelas di kelas 5 SD Negeri Asemrudung 2 bernama Bapak Sarmin, beliau telah mengajar di SD Negeri Asemrudung 2 selama 11 tahun 8 bulan dengan status wiyata bakti atau GTT. Jumlah pegawai di SD Negeri Asemrudung 2 berjumlah 11 pegawai dengan 5 guru Pegawai Negeri, 3 guru wiyata bakti atau GTT, 2 guru yang mengajar di kelas TK yang berada satu atap dengan SD Negeri Asemrudung 2 dan 1 penjaga sekolah.

SD Negeri Asemrudung 2 mempunyai visi misi sebagai berikut: a. Visi

Menyiapkan Generasi Penerus yang Cerdas, Terampil dan Bertaqwa, Berbudi Pekerti Luhur Serta Mampu Bersaing di Era Global

b. Misi

1. Membentuk siswa agar beriman dan bertaqwa

2. Memotivasi siswa agar mengenali dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal

3. Melibatkan warga sekolah (orang tua dan komite ∕ stake holder) untuk memajukan sekolah

4. Menciptakan suasana siswa nyaman belajar di sekolah maupun di rumah

(2)

6. Melestarikan dan mengembangkan olahraga, seni dan budaya 7. Menciptakan kecintaan terhadap tanah air

Adapun sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri Asemrudung 2 dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.1

Sarana dan prasana SD Negeri Asemrudung 2

No Jenis sarana dan Prasarana Jumlah dan rincian

1 Ruang kelas

terdiri dari : 5 ruang kelas 1- 6

1 ruang guru 1 kelas TK satu atap

2 Kamar Mandi 1 kamar mandi siswa

1 kamar mandi guru

3 Lapangan 1 unit

4 gudang 1 unit

5 Perpustakaan 1 unit

6 Mushola 1 unit

7 kantin 1 unit

8 Komputer 1 unit

9 TV 1 unit

10 LCD dan Proyektor Masing-masing 1 unit

(3)

4.1.2 Gambaran Umum SDN Asemrudung 3 ( Kontrol )

Penelitian ini juga dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Asemrudung 3 yang dijadikan sebagai kelas kontrol. SD Negeri Asemrudung 3 juga di Desa Asemrudung tepatnya di Dusun Saren Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Jumlah siswa pada kelas kontrol sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Guru kelas di kelas 5 SD Negeri Asemrudung 3 bernama Bapak Basuki, S.Pd. beliau telah mengajar di SD Negeri Asemrudung 3 selama 14 tahun 5 bulan dengan status Pegawai Negeri atau PNS. Jumlah pegawai di SD Negeri Asemrudung 3 berjumlah 11 pegawai dengan 3 guru Pegawai Negeri dan 7 guru wiyata bakti atau GTT dan 1 penjaga sekolah.

SD Negeri Asemrudung 3 mempunyai visi misi sebagai berikut: a. Visi

Terwujudnya generasi yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, berbudaya dan berwawasan lingkungan

b. Misi

1. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan masing-masing agama sehingga terwujud generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. menerapkan sikap menghormati yang tua 3. menerapkan budaya asah, asih, dan asuh

4. menciptakan lingkungan yang aman, sejuk, rindang, bersih dan sehat 5. menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar

6. menggalakkan budaya gemar membaca

7. menumbuhkan sikap berfikir kritis dan rasional

(4)

Tabel 4.2

Sarana dan prasana SD Negeri Asemrudung 3

No Jenis sarana dan Prasarana Jumlah dan rincian

1 Ruang kelas

terdiri dari : 6 ruang kelas 1- 6

1 ruang guru

1 ruang tamu dan kepala sekolah

2 Kamar Mandi 2 kamar mandi siswa

1 kamar mandi guru

3 Lapangan 1 unit

4 Mushola 1 unit

5 gudang 1 unit

6 kantin 1 unit

7 Komputer 1 unit

8 TV 1 unit

9 LCD dan Proyektor Masing-masing 1 unit

Dari tabel sarana dan prasarana di atas dapat terlihat bagaimana keadaan sekolah SD Negeri Asemrudung 3 yang terletak di desa Asemrudung Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.

Berikut gambaran umum subyek penelitian yang diuraikan pada tabel di bawah ini

Tabel 4.3 Subyek Penelitian

No Sekolah Kelas Jumlah Siswa

1 SDN Asemrudung 2 Eksperimen 20

2 SDN Asemrudung 3 Kontrol 20

Jumlah 40

(5)

1. Letak kedua SD yang berjarak 1 km dari tempat tinggal peneliti sehingga mempermudah peneliti saat perjalanan untuk melakukan penelitian

2. Jumlah siswa kelas 5 di SDN Asemrudung 2 dan SDN Asemrudung 3 berjumlah sama yaitu sebanyak 20 siswa yaitu 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan untuk kelas 5 di SDN Asemrudung 2 serta 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan untuk kelas 5 SD Negeri Asemrudung 3 3. Proses pembelajaran pada kedua SD saat diobservasi sama-sama

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga pembelajaran berpusat pada guru

4. Sebanyak 40 siswa dari kedua SD tersebut adalah asli warga Desa Asemrudung

5. Semua orang tua dari 40 siswa kedua SD tersebut adalah petani

6. Tingkat pendidikan orang tua dari SDN Asemrudung 2 sebanyak 30% berijasah SLTA dan 70% berijasah SD, sedangkan Tingkat pendidikan orang tua dari SDN Asemrudung 3 sebanyak 35% berijasah SLTA, 55% berijasah SD dan 10% tidak tamat sekolah.

Dari beberapa pertimbangan di atas peneliti hendak melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran NHT berbantuan media teka-teki silang pada kelas eksperimen yang kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan model pembelajaran konvensional.

4.2Pelaksanaan Penelitian

(6)

Together) dengan media teka-teki silang, pada saat pembelajaran siswa pada kelas eksperimen dibagi kedalam 4 kelompok. Pemilihan kelompok dilakukan secara acak dengan menggunakan kartu pelangi, masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa dan masing-masing siswa mendapat satu kepala bernomor sebagai identitas dalam kelompok, setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas untuk didiskusikan dalam setiap kelompok, tiap kelompok diberikan soal yang sama untuk berdiskusi tentang pesawat sederhana. Kelompok mulai berdiskusi dan memastikan semua anggota kelompok telah mengerjakan dan mengetahui jawaban dari soal yang diberikan oleh guru kemudian guru memilih salah satu kelompok yang paling cepat dalam mengerjakan soal diskusi untuk mempresentasikan hasil diskusi dengan pemanggilan nomor secara acak di dalam kelompok dan kelompok lain memberikan tanggapan pada kelompok yang telah menyampaikan hasil diskusi, pemanggilan nomor dilakukan berulang-ulang sampai tiap kelompok sudah dipanggil semua. Pada akhir pembelajaran siswa diajak membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran.

Pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan oleh peneliti sendiri, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Selama pembelajaran tindakan guru dan aktivitas siswa diamati oleh observer ( panduan observasi terlampir ) untuk memantau jalannya proses pembelajaran dan memberikan penilaian terhadap poroses pembelajaran apakah sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum. Setelah itu siswa pada kelas kontrol maupun eksperimen diberi tes untuk mengukur hasil belajar siswa.

(7)

Tabel 4.4

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Hari ∕ Tanggal Uraian Kegiatan

1 Rabu, 25 Februari 2015  Meminta izin kepada Kepala Sekolah dan melakukan wawancara terhadap guru kelas 5

2 Kamis, 26 Februari 2015  Observasi pembelajaran pada kelas eksperimen

 Observasi pembelajaran pada kelas kontrol

3 Selasa, 3 Maret 2015  Pemberian pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol

4 Rabu, 25 Maret 2015  Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan materi pesawat sederhana

 Observasi pembelajaran pada kelas eksperimen

5 Kamis, 26 Maret 2015  Pemberian post-test pada kelas eksperimen

6 Rabu, 1 April 2015  Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol dengan materi pesawat sederhana

 Observasi pembelajaran pada kelas kontrol

7 Kamis, 2 April 2015  Pemberian post-test pada kelas kontrol

4.3 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif maka data yang terkumpul juga data kuantitatif. Disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:13). Oleh karena itu dapat dilakukan analisis data kuantitatif yaitu dengan uji validitas dan reliabilitas untuk menguji instrumen, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Berikut adalah penjelasan penghitungan secara terperinci

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

(8)

reliabilitas butir soal dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Pada penelitian ini instrumen yang diuji adalah soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk pre-test dan post-test. Pengujian instrumen soal dilakukan di SDN Asemrudung 2 pada kelas 6 atau kelas yang lebih tinggi. Uji validitas untuk pre-test dan post-test di ujikan pada kelas 6 SDN Asemrudung 2 dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Uji validitas dilakukan di kelas 6 karena materi yang diujikan sudah pernah diterima pada waktu duduk di kelas 5. Menurut Budiyono (2009) suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memilikki koefisien corrected item total coorelation > 0,3. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan progran SPSS for windows version 16.0 dengan teknik

corrected item total coorelation untuk mencari koefisien korelasinya. Setelah dilakukan pengujian validitas untuk soal pre-test terdapat 23 item soal yang dinyatakan valid dan 2 item soal yang dinyatakan tidak valid, sedangkan dari pengujian validitas untuk soal post-test terdapat 24 item yang dinyatakan valid dan 6 item yang dinyatakan tidak valid. Berikut tabel yang menyatakan item soal yang dinyatakan valid dan tidak valid

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Soal pre-test

Bentuk soal Item soal Valid Tidak Valid

Pilihan ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12, 13,14,15,16,17,18,19,20,2 1,22,23,24,25

2,3,4,5,6,7,8 ,9,10,11,12, 13,14,15,16, 17,18,19,20, 21,22,23,24

(9)

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas soal post-test

Bentuk soal Item soal Valid Tidak Valid tertinggi untuk soal pre-test maupun post-test. Berikut disajikan tabel butir soal

pre-test maupun post-test dengan validitas tertinggi

Tabel 4.7

Butir Soal Pre-Test dan Post-Test dengan Validitas Tertinggi

Bentuk Soal Pre-test Post-test

Pilihan ganda 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 ,15,16,17, 20,21,22, 24

1,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16 ,17,18,20,22, 26,27, 30

(10)

Tabel 4.8

4.3.2.1 Uji Normalitas Pre-test

(11)

menggunakan teknik One Sample Kologorov-Smirnov dengan syarat signifikansi >0,05.

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Pre-test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen kontrol

N 20 20

Normal Parametersa Mean 64.2500 41.2500

Std. Deviation 22.61084 1.024371 Most Extreme

Differences

Absolute .150 .199

Positive .108 .199

Negative -.150 -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .672 .888

Asymp. Sig. (2-tailed) .756 .410

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas dari data pre-test kelas eksperimen signifikansinya 0,756 sedangkan kelas kontrol diperoleh signifikansi 0,410. Maka dari itu berdasarkan hasil uji homogenitas tersebut dapat dikatakan data pre-test

(12)

4.3.2.2 Uji Normalitas Post-test

Uji normalitas juga dilakukan pada data post-test untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan setelah pemberian tes pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan media teka-teki silang dan pemberian tes pada kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan atau hanya dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah dan tanya jawab. Uji normalitas post-test juga dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows version 16.0 dengan menggunakan teknik One Sample Kologorov-Smirnov dengan syarat signifikansi >0,05.

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Post-test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen kontrol

N 20 20

Normal Parametersa Mean 81.75 68.25

Std. Deviation 7.826 16.486 Most Extreme

Differences

Absolute .161 .209

Positive .139 .155

Negative -.161 -.209

Kolmogorov-Smirnov Z .720 .934

Asymp. Sig. (2-tailed) .678 .347

a. Test distribution is Normal.

(13)

dari itu berdasarkan hasil uji homogenitas tersebut dapat dikatakan data post-test

pada kelas eksperimen berdistribusi normal karena tingkat signifikansinya 0,678 ˃ 0,05 sedangkan data post-test pada kelas kontrol juga berdistribusi normal karena tingkat signifikansi 0,347 ˃ 0,05. Maka dari itu berdasarkan hasil uji homogenitas tersebut dapat dikatakan data post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya berdistribusi normal.

4.3.3 Uji Homogenitas

4.3.3.1 Uji Homogenitas Pre-test

Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan apakah varian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen atau tidak. Varian yang dimiliki sampe-sampel tersebut dikatakan homogen apabila pada hasil uji homogenitas menunjukan tingkat signifikansi ˃ 0,05. Teknik analisis data digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan mean anatara kelas ekperimen dan kelas kontrol analisis data yang di gunakan yaitu uji t-test. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan SPSSfor windows version 16.0.

Tabel 4.12

Hasil Uji Homogenitas Pre-test Test of Homogeneity of Variances PRE-TEST

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.548 4 12 .094

(14)

4.2.3.2 Uji Homogenitas Post-test

Uji homogenitas juga dilakukan pada data nilai post-test dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data post-test diperoleh dari hasil nilai tes yang diberikan kepada kelas eksperimen yamg telah diberi perlakuan model pembelajaran NHT dengan media teka-teki silang dan kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan atau hanya dengan model pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah dan tanya jawab. Kriteria pengambilan keputusan adalah jiak signifikansi ˃ 0,05 maka data tersebut memiliki varians data yang homogen. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0 yaitu One Way Anova.

Tabel 4.13

Hasil Uji Homogenitas Post-test Test of Homogeneity of Variances POST-TEST

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

3.853 5 12 .062

Berdasarkan hasil uji homogenitas dari data post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh signifikansi 0,062. Maka dari itu berdasarkan hasil uji homogenitas tersebut dapat dikatakan varians data yang dimilikki pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda atau homogen karena tingkat signifikansi 0,062 ˃ 0,05.

4.3.4 Analisis Komparatif

4.3.4.1 Hasil Analisis Komparatif

(15)

Tabel 4.14

Hasil Perbandingan Analisis Komparatif

No Perbandingan Hasil penelitian Kajian yg relevan

1 Nilai t-tabel

Dari tabel di atas terdapat selisih 0,552 dengan nilai t tabel yang dilakukan oleh Lila (2013) sebesar 2.756 dan signifikansi 0.009 < 0.05 sedangkan pada penelitian ini nilai t tabel yang diperoleh yaitu sebesar 3,308 dengan signifikansi 0,02 ˂ 0,05 dengan kata lain penelitian ini signifikannya lebih tinggi.

4.4 Analisis Deskriptif Setiap Variabel

4.4.1 Analisis Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan Media Teka-Teki Silang

(16)

model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan media teka-teki silang dapat dilihat pada bagian lampiran.

Hasil observasi model pembelajaran NHT (Numbered Head Together)

dengan media teka-teki silang menunjukan bahwa peneliti telah melakukan proses pembelajaran sesui dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan sesui dengan langkah-langkah model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) hal itu terbukti dengan melihat 20 aspek yang diamati dan semua aspek sudah terlaksana dengan baik. Dengan demikian kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada hari Rabu, 25 Maret 2015 tergolong baik.

4.4.2 Analisis Deskriptif Hasil Belajar IPA

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik tes untuk untuk mengukur hasil belajar IPA pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian tes dilakukan sebelum dan sesudah diberi perlakuan baik pada kelas eksperimen dan juga kelas kentrol.

4.4.2.1 Analisis Deskriptif Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Analisis deskriptif pre-test dilakukan untuk mengetahui nilai maximum, nilai minimum dan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai pre-test siswa kelas 5 SD Negeri Asemrudung 2 sebagai kelas eksperimen ditetapkan sebagai nilai awal sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan media teka-teki silang.

Tabel 4.15

Tabel Deskripitif Nilai Pre-test Kelas Eksperimen Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

pretest 20 25 95 64.25 22.610

Valid N

(17)

Berdasarkan tabel deskriptif nilai pre-test kelas eksperimen di atas, dapat diperoleh informasi yaitu nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen adalah 64,25 dengan nilai minimun 25 dan nIlai maksimum 95, sedangkan standar deviasinya adalah 22,610. Berdasarkan tabel deskriptif nilai pre-test kelas eksperimen tersebut dapat dibuat histogram sebagai berikut:

Grafik 4.1

Grafik Histogram Nilai Pre-test Kelas Eksperimen

Berdasarkan grafik histogram nilai pre-test kelas eksperimen di atas terlihat kurva lengkung pada grafik tersebut menunjukan bahwa data pre-test

(18)

Tabel 4.16

Tabel Deskripitif Nilai Pre-test Kelas Kontrol Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

pretest 20 25 65 41.25 10.243

Valid N

(listwise) 20

Berdasarkan tabel deskriptif nilai pre-test kelas kontrol di atas, dapat diperoleh informasi yaitu nilai rata-rata pre-test pada kelas kontrol adalah 41,25 dengan nilai minimun 25 dan nilai maksimum 65, sedangkan standar deviasinya adalah 10,243. Berdasarkan tabel deskriptif nilai pre-test kelas kontrol tersebut dapat dibuat histogram sebagai berikut:

Grafik 4.2

Grafik Histogram Nilai Pre-test Kelas kontrol

(19)

Hasil pre-test kelas eksperimen maupun kelas kontrol tersebut di tetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata nila pada kelas eksperimen yaitu 64,25 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 41,25.

4.4.2.2 Analisis Deskriptif Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Analisis deskriptif post-test dilakukan untuk mengetahui nilai maximum, nilai minimum dan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai post-test siswa kelas 5 SD Negeri Asemrudung 2 sebagai kelas eksperimen ditetapkan sebagai nilai akhir setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan media teka-teki silang.

Tabel 4.17

Tabel Deskripitif Nilai Post-test Kelas Eksperimen Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Postest eksperimen 20 65 95 81.75 7.826

Valid N (listwise) 20

(20)

Grafik 4.3

Grafik Histogram Nilai Pre-test Kelas Eksperimen

Berdasarkan grafik histogram nilai post-test kelas eksperimen di atas terlihat kurva lengkung pada grafik tersebut menunjukan bahwa data post-test

kelas eksperimen berdistribusi normal. Hasil analisis deskriptif nilai post-test

pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.18

Tabel Deskripitif Nilai Post-test Kelas Kontrol Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

kontrol 20 35 85 68.25 16.486

Valid N

(listwise) 20

(21)

deviasinya adalah 16,486. Berdasarkan tabel deskriptif nilai post-test kelas eksperimen tersebut dapat dibuat histogram sebagai berikut:

Grafik 4.4

Grafik Histogram Nilai Post-test Kelas kontrol

Berdasarkan grafik histogram nilai post-test kelas kontrol di atas terlihat kurva lengkung pada grafik tersebut menunjukan bahwa data post-test kelas kontrol berdistribusi normal.

Hasil post-test kelas eksperimen maupun kelas kontrol tersebut di tetapkan sebagai nilai akhir dengan rata-rata nila pada kelas eksperimen yaitu 81,75 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 68,25. Dari hasil tersebut dapat dikatakan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

4.5 Hasil Anaisis Data Penelitian 4.5.1 Uji-T Post-test

(22)

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis dengan teknik uji-t atau t-test

dengan menggunakan program SPSS for windows version 16.0

Tabel 4.19

Mean Difference 13.50000 13.50000

Std. Error Difference 4.08060 4.08060

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 5.23925 5.12946

Upper 21.76075 21.87054

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung LevenesTest 7,089 dengan signifikansi 0,061 ˃ 0,05. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa dari kedua populasi memiliki varians data yang homogen. Dari tabel diatas data post-test

(23)

Bedasarkan uji deskriptif nilai post-test nilai rata-rata pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan adalah 81,75 dan nila rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol adalah 68,25. Berdasarkan perbedaan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar IPA pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan media teka-teki silang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar IPA pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional atau dengan metode ceramah dan tanya jawab. Dari uraian di atas dapat di katakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang menggunakan model pembelajaran NHT

(Numbered Head Together) dengan media teka-teki silang dengan model pembelajaran konvensional.

4.6 Hasil Uji Hipotesis

4.6.1 Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar IPA

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya untuk mendapatkan keputusan hipotesis manakah yang diterima. Hipotesis yang diuji kaitannya dengan pengaruh model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan media teka-teki silang terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Asemrudung 2 Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2014 ∕ 2015.

Dasar pengambilan keputusan hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut:

H0: MNHT  MKonvensional

Tidak ada perbedaan hasil Belajar IPA dengan model pembelajaran NHT berbantuan media teka-teki silang kelas 5 SDN Asemrudung 2 semester II Kecamatan Geyer tahun 2014 / 2015.

H1: MNHT  MKonvensional

(24)

Berdasarka hasil analisis pada tabel uji-t nilai t 3,308 dengan signifikansi 0,02 . terlihat bahwa signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 0,02 ˂ 0,05, sehingga

H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran NHT berbantuan media teka-teki silang kelas 5 SDN Asemrudung 2 semester II Kecamatan Geyer tahun 2014 / 2015.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan terlihat bahwa dari hipotesis yang diajukan menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini hipotesis yang diajukan yaitu terdapat perbedaan hasil Belajar IPA dengan model pembelajaran NHT berbantuan media teka-teki silang kelas 5 SDN Asemrudung 2 semester II Kecamatan Geyer tahun 2014 / 2015. Dari hasil uji-T terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal tersebut terlihat pada tabel hasil uji-T terhadap hasil post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nilai t adalah 3,308 dengan signifikansi 0,02 ˂ 0,05. Terlihat bahwa signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 0,02 ˂ 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Nilai rata-rata post-test pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan adalah 81,75 dengan 2 siswa yang belum mencapai nilai KKM ≥ 75 dan nila rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol adalah 68,25 dengan 9 siswa siswa yang belum mencapai nilai KKM ≥ 75. Berdasarkan perbedaan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar IPA pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan media teka-teki silang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar IPA pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

(25)

Naiza, 2013) Model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama siswa dalam pembelajaran. Dengan adanya semangat kerjasama tentu akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Terbukti bahwa adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol hal tersebut menunjukan bahwa model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan media teka-teki silang berpengaruh terhadap hasil belajar IPA pada kelas eksperimen. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Lila (2013) dengan judul penelitian Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2012/1013 yang menyatakan bahwa model pembelajaran NHT (Numbered Head Together)

meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.3 Subyek Penelitian
Tabel 4.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Uji Reliabilitas Soal Tabel 4.8 Pre-test
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode Diskusi Panel dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara persepsi dan berpikir kritis siswa dengan keterampilan menulis karangan argumentasi hal ini dibuktikan dari

“Sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan

Pancasila merupakan landasan utama dalam pembuatan hukum (Peraturan Perundang-Undangang) baru maupun dengan penggantian hukum lama (politik hukum), sehingga nilai-nilai

Dalam penjelasan mengenai ketentuan yang diatur dalam Pasal 207 ayat (2) huruf b KUHAP dikatakan ketentuan ini memberikan kepastian di dalam mengadili

Dari hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: penerapan pembelajaran Fisika dengan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas

Begitu juga dengan ayat terakhir diturunkan oleh Allah kepada rasulNya sebelum wafat, semestinya peringatan untuk menjauhi amalan riba merupakan satu perkara yang

Sedangkan, data kualitatif yang diperoleh pada penelitian ini adalah data dari validator yang berupa penelaahan instrumen penilaian produk, hasil observasi lapangan pada tahap