• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEMAIN FUTSAL DI LAPANGAN DEWA FUTSAL ANTAPANI KOTA BANDUNG

2015

Ali Firmawan1, Dian Rohaeni2, Rini Nopitasari3, Satria Munggaran4. Prodi S1 Keperawatan, STIKes Dharma Husada Bandung

email: alifirmawan29@gmail.com

Prodi S1 Keperawatan, STIKes Dharma Husada Bandung email: rohaeni.dian@gmail.com

Prodi S1 Keperawatan, STIKes Dharma Husada Bandung email: nopitasari.rini19@gmail.com

Prodi S1 Keperawatan, STIKes Dharma Husada Bandung email: munggaransatria@gmail.com

ABSTRACT

The prevalence in Indonesia approximately 252,124,458 Inhabitants by 2013 more or less around 25.8% suffer from diseases of the blood pressure. Blood pressure is affected by smoking habit affects the change in blood pressure. The purpose of this research is to know the relationship of smoking habit with blood pressure in futsal players in the field of gods futsal Antapani Bandung. This type of research uses descriptive correlation with retrosfektif approach. The test statistic used in this research is the chi-square. The population of this research as much as 64 respondentsin the research methods of the literature examines previous research by Ramadan,2015. The results showed the smoking with the ability who experience changes in blood pressure with a light smoker 14 (21.9%) medium 19 (29,7%) and a weight of 8 (12.5%). The relationship of smoking habit with blood pressure in futsal players have a p value 0.001. The conclusion is there is a relationship between the smoking habit with blood pressure in futsal players in the field of gods futsal Antapani Bandung. Therefore health centers can work closely with futsal field Manager to reduce the smoking habit on futsal player.

Key words: blood pressure and smoking habit.

1. PENDAHULUAN

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak menular,

naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini.

Tekanan darah setiap orang berbeda-beda. Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh aktifitas fisik, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan usia. Tekanan darah disaat melakukan aktifitas akan lebih tinggi dibanding disaat beristirahat.

(2)

Indonesia merupakan pola perilaku yang terjadi sehari-hari. Merokok merupakan perilaku yang sering dijumpai di berbagai tempat dan dianggap sebagai kebiasaan dalam masyarakat Indonesia. Konsumsi tembakau di Indonesia dalam 30 tahun terakhir meningkat dari 33 milyar batang per tahun pada 1970, menjadi 230 milyar batang per tahun pada 2006. Prevalensi merokok dikalangan orang dewasa meningkat dari 26,9% pada 1995, menjadi 35% pada 2004 (Sukendro, 2007:93). Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) (2010) 40% dari total penduduk Indonesia adalah perokok.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ntuk mengetahui hubungan merokok dengan tekanan darah pada pemain futsal tekanan darah tinggi (hipertensi). Tekanan darah tinggi berbahaya karena membuat jantung bekerja terlalu keras, dan tekanan yang kuat dari aliran darah dapat melukai pembuluh darah arteri dan organ-organ seperti jantung, ginjal, otak, dan mata. Tekanan darah tinggi seringkali tidak menunjukkan tanda atau gejala. Ketika tekanan darah tinggi terjadi, biasanya akan berlangsung seumur hidup. Jika tidak dikontrol, dapat menyebabkan penyakit jantung dan ginjal, stroke, dan kebutaan.

Menurut Kozier et al (2009), ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah, diantaranya adalah :

a. Umur

popular dilakukan untuk memanfaatkan waktu senggang baik bagi pria maupun wanita dengan presentasi 64,80 %. Masing-masing mempunyai alasan untuk merokok dan membuat merokok menjadi sessuatu yang menggairahkan bisa bermacam-macam dan bersifat pribadi ( Husaini, 2006).

Klasifikasi perokok dilihat dari banyaknya batang rokok yang dihisap, dapat dibedakan menjadi: perokok ringan jika menghisap rokok kurang dari 10 batang rokok/hari, perokok sedang jika menghisap rokok 10-20 batang/hari dan perokok berat jika menghisap rokok Kebiasaan merokok dewasa ini di pilih sebagai salah satu jenis aktivitas yang popular dilakukan untuk memanfaatkan waktu senggang baik bagi pria maupun wanita dengan presentasi 64,80 %. Masing-masing mempunyai alasan untuk merokok dan membuat merokok menjadi sessuatu yang menggairahkan bisa bermacam-macam dan bersifat pribadi ( Husaini, 2006).

Klasifikasi perokok dilihat dari banyaknya batang rokok yang dihisap, dapat dibedakan menjadi: perokok ringan jika menghisap rokok kurang dari 10 batang rokok/hari, perokok sedang jika menghisap rokok 10-20 batang/hari dan perokok berat jika menghisap rokok.

2. METODE

(3)

Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat data skunder dan menelaah literatur dari penelitian sebelumnya oleh Ramadhan 2015. Populasi pada pemelitian ini sebanyak 64 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur lembar ceklis pada perilaku merokok dan tekan darah.

Data hasil pengamatan diuji analisis menggunakan software statistik. Uji yang dilakukan menggunakan uji Chi-square. Uji ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan perubahan tekanan darah.

Keterangan : X2 : Uji chi-square

f 0 : Frekuensi yang diobservasi f e : Frekunsi yang diharapkan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Kebiasaan merokok Kebisaan

Hasil total skor untuk kebiasaan merokok terbanyak adalah perokok sedang.

Tabel 2 Tekanan Darah Tekanan

Tabel 3 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Tekanan Darah

Hasil tersebut menunjukan bahwa di kategori sedang terdapat 19 responden normal dan terdapat 6 responden tidak

disimpulkan H0 ditolak sehingga ada Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Tekanan Darah pada Pemain Futsal di Lapangan Dewa Futsal Antapani Kota Bandung tahun 2015.

Hubungan kebiasaan merokok dengan takanan darah

Hubungan kebiasaan merokok dengan tekanan darah pada pemain futsal di lapangan dewa futsal Antapani Kota Bandung tahun 2015, dari 64 responden (25.0%) responden merokok ringan dengan tekanan darah terbnayak normal (21,9%) , (39.1%) responden merokok sedang dengan tekanan darah terbanyak normal (29,7 %) dan (35.9%) responden berat dengan tekanan darah terbanyak tidak normal (23,4 %). Dan dapat dilihat dari 64 responden, (64.1%) tekanan darah normal dan (35.9%) tekanan darah tidak normal.

Pada tabel 4.3 menunjukan hasil uji

statistic menggunakan chi square diperoleh

nilai P Value0,001 < α (0,005) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima sehingga ada Hubungan Kebiasaan 𝑋2 =(𝑓0 − 𝑓𝑒)

(4)

Merokok dengan Tekanan Darah pada Pemain Futsal di Lapangan Dewa Futsal Antapani Kota Bandung tahun 2015.

Hasil ini menunjukkan bahwa apabila responden yang berolahraga futsal dan memiliki kebiasaan merokok maka akan mempengaruhi tekanan darah responden tersebut. Peningkatan tekanan darah pada responden yang merokok ini di pengaruhi oleh zat yang terkandung di dalam rokok itu, antara lain nikotin, tar dan karbon monoksida (Sugito, 2007).

Saat menghirup asap rokok nikotin turut masuk kedalam paru-paru, kemudian di absorbs secara cepat kedalam aliran darah, dan menyebar keseluruh tubuh. Nikotin mempengaruhi banyak organ, termasuk jantung dan pembuluh darah, system hormone, metabolism dan otak. Terpapar nikotin dalam waktu lama (dikombinasikan dengan karbon monoksida yang ikut masuk kedalam tubuh) akan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Hal ini lah yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung coroner (Sugito, 2007).

Tar berfungsi sebagai agen karsinogen, tar berkondensasi menjadi substansi lengket berwarna coklat yang akan menempel pada paru-paru sekaligus menyalurkan banyak bahan kimia berbahaya lainnya dari asap rokok. Tar juga akan menyelimuti silia (rambut getar pada

trakea) yang bertugas melindungi dan

membersihkan paru-paru sehingga silia tidak dapat berfungsi optimal atau bahkan lumpuh sama sekali. Selain itu tar juga dapat membuat flek pada paru-paru (Sugito, 2007).

Karbon monoksida merupakan gas yang akan berbaur dengan darah dan menghambat asupan oksigen paru-paru. Saat karbon monoksida di hirup ia akan terikat oleh hemoglobin dalam darah yang

disebut karboksihemoglobin. Daya ikat karbon monoksida pada hemoglobin sekitar 200 kali lebih kuat di banding oksigen. Kuatnya ikatan tersebut menyebabkan kekurangan pasokan oksigen yang diedarkan ke seluruh organ dan jaringan tubuh. Perubahan tersebut memastikan bahwa peningkatan kebutuhan metabolic otot-otot yang bekerja saat latihan meningkat dan dapat terpenuhi jika peningkatn aliran darah keseluruh tubuh normal. Tetapi apabila tidak dapat terpenuhi akan berdampak buruk bagi kesehatan seperti penyakit jantung, kanker paru-paru dan hipertensi (Perwitasari, 2006).

4. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah :

a. Kebiasaaan merokok pada pemain futsal di lapangan dewa futsal Antapani Kota Bandung yang terbanyak pada kategori merokok sedang yaitu terdapat 25 responden (39,1%).

b. Tekanan darah sistol pada pemain futsal di lapangan dewa futsal Antapani Kota Bandung terbanyak memiliki kategori tekanan darah normal dengan 41 responden (64,1%).

c. Tedapat hubungan kebiasaan merokok dengan tekanan darah pada pemain futsal di lapangan dewa futsal Antapani Kota Bandung dengan nilai P Value 0,001<α (0,005).

Dari kesimpulan diatas penulis menulis saran sebagai berikut :

(5)

untuk menurunkan kebiasaan merokok.

b. Diharapkan puskesmas dapat bekerja sama dengan pengelola lapangan futsal untuk mengurangi kebiasaaan merokok.

REFERENSI

Aziz Alimul Hidayat. (2013). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa

Data. Jakarta: Salemba Medika.

Abtahi, dkk. (2011). Article Correlation between Cigarette Smoking and Blood Pressure and Pulse Pressure among

Teachers Residing in Shiraz, Southern Iran.

http://ircrj.com/?page=article&article_id=7 480, diakses pada tanggal 13 Januari 2016 jam 14.00 WIB.

Apriliani R, dkk. (2015). Jurnal Hubungan

Konsumsi Rokok dengan Perubahan

Tekanan Darah Pada Masyarakat di Pulau

Pasaran Kelurahan Kota Karang

Kecamatan Teluk Betung Timur Bandar Lampung.

http://digilib.unila.ac.id/2392/3/ABSTRAK .pdf, diakses pada tanggal 13 Januari 2016 jam 15.03 WIB.

Arikunto. (2007). Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Aripin. (2015). Tesis Pengaruh Aktivitas Fisik, Merokok dan Riwayat Penyakit Dasar Terhadap Terjadinya Hipertensi Di Puskesmas Sempu Kabupaten Banyuwangi Tahun

Asep Kurnia Nenggala. (2006). Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Gafindo Media Pratama.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia ( Riskesdas) 2007.

Dinkes. (2013). Situasi Kesehatan Jantung;

Prevalensi Penderita Hipertensi di

Indonesia dan Provinsi Jawa Barat. Jakarta: Infodatin.

Djoko Pekik Irianto. (2004). Pedoman

Praktis Berolahraga . Yogyakarta: FIK

UNY

Jhon D. Tenang. (2004). Mahir Bermain

Futsal. Bandung: Dar Mizan.

Kumboyono. (2010). Hubungan Perilaku Merokok dan Motivasi Belajar Anak Usia Remaja di SMK Bina Bangsa Malang

Tahun 2010. Malang: Jurnal Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya.

Riskesdas. (2010). Masalah Merokok di Indonesia: Prevalensi Perokok di Indonesia

dan Provinsi Jawa Barat. Jakarta

Ramadhan, Syarbeni. (2015). Skripsi Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kebugaran Jasmani Pada Pemain Futsal di Lapangan Dewa Futsal Antapani Kota

Bandung: Bandung, Perpustakaan DHB.

Smeltzer and Bare. (2002). Keperawatan

Medikal Bedah. Edisi 8 vol.1. Jakarta:

EGC.

Sugiyono. (2011). Statistik Untuk

Penelitian. Bandung: CV. Alvabeta.

Suryo, Sukendro. (2008). Filosofi Rokok,

Sehat, Tanpa Berhenti Merokok.

(6)

Wulandari, Ari. dan Yekti Susilo. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi; Cara

Mengukur Tekanan Darah. Yogyakarta:

Gambar

Tabel 3 Hubungan Kebiasaan Merokok

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran-ukuran tidak diperbarui Banyak perusahaan tidak punya mekanisme formal untuk memperbaharui ukuran-ukuran tersebut agar selaras dengan perubahan strateginya. Yang terjadi

F1 pembentukan kerajaan persekutuan F2 Yang Dipertuan Agong sebagai ketua negara F3 mengamal institusi raja berpelembagaan F4 mengamal sistem demokrasi berparlimen F5

Dari penjelasan gomes dapat diartikan bahwa pelatihan merupakan suatu yang penting untuk diberikan kepada pekerja (pegawai) yang ada dalam organisasi guna

mysql.server File script yang dapat Anda gunakan di sistem Unix untuk memulai dan mengakhiri server MySQL secara otomatis.. mysql_install_db File script yang membuat

Dengan teknik yang digunakan yaitu Analisis Regresi Berganda, penelitian ini menunjukkan hasil bahwa: Kepemimpinan, Pembagian Kerja, dan Kompensasi secara bersama

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh terapi wudhu sebelum tidur terhadap kejadian insomnia pada usia lanjut di Dusun Tilaman Wukirsari Imogiri

Tidak ada perbedaan yang bermakna antara nilai sigma ( c r ) Hammett dari gugus hidroksi ( -OH ) pada posisi para yang diperoleh dari hasil penelitian (ampisilin

a) Dengan dilakukannya konfigurasi, semua akses ke aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan kebutuhan internal pemerintah Provinsi Gorontalo tidak