• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN EFISIENSI INFORMASI PASAR MODAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN EFISIENSI INFORMASI PASAR MODAL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN EFISIENSI INFORMASI

PASAR MODAL

Bramantyo Djohanputro, PhD

Lecturer and Consultant in Management, Specializing on

Finance, Investment, and Risk

Sekolah Tinggi Manajemen PPM (PPM School of Management) Keywords:

Capital market; efficiency; weak form; semi strong form; strong form; Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange); ISE (International Stock Exchange); SEC (Stock Exchange Commission); Korea Stock Exchange.

Contact:

- brm@ppm-manajemen.ac.id

- Bram.finance@gmail.com

(2)

Pendahuluan

Pasar modal di dunia ini, termasuk BEI – Bursa Efek Indonesia (IDX, Indonesia Capital Exchange), tentunya, dibangun atas dasar salah satu landasan utama: efisiensi informasi. Setiap investor, akuntan publik, emiten, dan pelaku pasar lainnya, diasumsikan memiliki informasi yang sama dalam hal kuantitas, kualitsas, kecepatan diterima dan tanpa biaya. Kemampuan para pelaku pasar dalam mengolah informasi yang mereka terima juga diasumsikan sama. Dengan demikian, diharapkan apa yang terjadi di perusahaan emiten direfleksikan dengan tepat di pasar, berupa harga saham dan perdagangan.

Bangkrutnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat, yang terdaftar dalam pasar modal sekunder masyhur di dunia, Wall Street, menunjukan landasan di atas ternyata kurang dapat dipercaya. Rentetan kasus yang terjadi dengan Enron, WorldCom, Merck, dan lainnya sebenarnya bukan yang pertama terjadi. Hal serupa juga pernah menimpa beberapa

(3)

perusahaan besar yang bermarkas di Inggris dan terdaftar di ISE (International Stock Exchange), di London.

Pertanyaan besar yang selalu tidak pernah bisa dijawab dengan baik sampai saat ini adalah, koq pelaku pasar modal bisa ditipu, padahal regulator sudah mewajibkan publikasi segala informasi yang material? Bila benar bahwa informasi bergerak secara efisien, apa yang terjadi di perusahaan harus secara otomatis tercermin pada harga saham sehingga tidak ada yang bisa menipu dan tertipu.

Efisiensi Pasar Modal

Untuk memahami proses terkelabuhinya pelaku pasar, berikut ini disajikan hasil penelitian beberapa pakar yang menunjukkan bahwa pelaku pasar, terutama investor, memang bisa ditipu. Dengan tidak mengecilkan hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa beberapa pasar modal sudah efisien, hasil penelitian berikut menunjukkan hal yang sebaliknya. Ternyata informasi di pasar tidak efisien.

(4)

Pasar yang efisien itu seperti apa? Para akademisi dan praktisi megelompokkan efisiensi informasi ke dalam tiga kategori: kategori lemah (weak form), kategori cukup kuat (semi strong form) dan kategori kuat (srtong form). Pembedaan ketiga bentuk efisiensi informasi tersebut didasarkan atas jenis data yang digunakan dalam analisis dan valuasi saham.

Apa hubungan antara kejadian dalam perusahaan dengan informasi dan pergerakan harga saham? Secara sederhana dapat diilustrasikan sebagai berikut. Misalnya di perusahaan ada kejadian berupa kredit macet yang menyebabkan perusahaan rugi. Beberapa saat setelah kejadian tersebut (bisa dalam beberapa detik, jam, hari, dan seterusnya, tergantung pada kecepatan pasar menangkap momentum kejadian tersebut) pasar menangkap berita kredit macet tersebut. Kemudian analis pasar mengevaluasi arti dari kredit macet dan kerugian perusahaan dan kemudian menetapkan harga saham yang baru berdasarkan analisis tersebut.

(5)

Semakin pendek waktu antara kejadian dalam perusahaan dengan pembentukan harga yang baru, pasar semakin efisien. Bila penyebaran informasi berjalan sedemikian baiknya sehingga setiap pelaku pasar dapat segera membentuk harfga yang baru, maka tidak ada satupun pelaku pasar yang dapat memanfaatkan analisis tersebut untuk mendapatkan keuntungan ekstra, yang lebih besar dari keuntungan yang diperoleh pelaku pasar lainnya. Inilah landasan dari efisiensi informasi.

Menurut kategori efisiensi lemah (weak form), informasi disebut efisien bila semua informasi mengenai harga saham dan perdagangan saham masa lalu sudah tercermin dalam harga saham saat ini. Implikasinya, pelaku pasar tidak bisa menggunakan data-data harga saham dan perdagangannya untuk memprediksi harga saham ke depan. Ini juga berarti, penggunakan chart oleh para chartists, misalnya, tidak berguna dan tidak akan menghasilkan keuntungan ekstra.

Pasar Modal Korea (Korean Capital Market), seperti ditunjukkan dalam tabel, ternyata tidak efisien dalam kategori lemah ini. Penelitian menunjukkan, dengan menggunakan data volume perdagangan saham

(6)

harga saham. Demikian juga volume perdagangan dapat diprediksi dengan menggunakan tingkat return saham masa lalu.

Pasar Modal Inggris Raya juga menunjukkan hal yang sama. Bahkan, ketidakefisienan terjadi pada saham-saham besar dan dikenal luas yang nota bene, diperdagangkan secara reguler dan harusnya informasi sangat efisien. Penelitian menunjukkan, harga saham selalu overshoot oleh karena rasa optimisme atau pesimisme investor yang berlebihan. Akibat ovedrshoot, kita bisa memprediksi bahwa harga saham akan bebalik (reversal) dan besar serta waktu berbaliknya harga dapat diprediksi berdasarkan harga saham masa lalu.

Pasar Modal di Amerika Serikat juga ternyata menunjukkan ketidakefisienan dalam bentuk lemah ini. Dengan menggunakan data Dow Jones Industrial Average Index, terbukti bahwa pergerakan harga saham dan tingkat returnnya dapat diprediksi dengan menggunakan buy and sell signal masa lalu yang diturunkan dengan menggunakan metoda moving average.

(7)

Apalagi bagi pasar modal yang masih pada taraf berkembang, seperti Colombo Stock Exchange. Ternyata harga saham dari hari kehari, minggu ke minggu, maupun bulan ke bulan menunjukkan ada keterkaitan (serial dependent). Ini juga berarti harga saham bisa diprediksi dengan menggunakan harga saham masa lalu.

Menurut kategori efisien cukup kuat (semi strong), informasi disebut efisien bila harga saham telah mencerminkan semua informasi yang dipublikasi. Termasuk ke dalam jenis informasi ini antara lain laporan keuangan perusahaan, peraturan pemerintah, dan kejadian-kejadian dalam perusahaan. Bila pasar efisien dalam bentuk ini, tidak ada gunanya melakukan analisis informasi yang dipublikasi karena tidak akan menghasilkan prediksi harga saham yang baru dan tidak dapat mengeksploitasi keuntungan dari analisis.

Kejadian di Amerika Serikat akhir-akhir ini menyangkut Enron, WorldCom, Merck, dan sebagainya, membuktikan bahwa pasar modal Amerika Serikat tidak efisien. Buktinya, perusahaan telah mengeluarkan laporan keuangan tetapi pasar tidak mampu menangkap dengan sempurna makna angka-angka tersebut. Tidak heran bila ternyata harga

(8)

saham tidak mencerminkan apa yang sesungguhnya terjadi di perusahaan. Ini sering terjadi di pasar modal di negara maju. Pada saat harga saham tinggi dan terus meningkat, tiba-tiba perusahaan tersebut mengumumkan bangkrut.

Demikian juga dengan kejadian-kejadian penting di perusahaan ternyata berpengaruh pada pergerakan harga saham, dan pengaruh tersebut dapat diprediksi. Oleh karena itu strategi berdagang saham secara aktif mengikuti kejadian-kejadian penting dapat menghasilkan tingkat return yang lebih baik dibandingkan bila menerapkan strategi investasi pasif (hanya buy and hold strategy).

Informasi dari saham-saham yang selalu dimuat dalam Wall Street Journal ternyata tidak efisien. Setiap ada publikasi mengenai inside trading, harga saham bergerak mengikuti berita tersebut dan dapat diprediksi.

Menurut kategori efisiensi kuat (strong form), harga saham sudah mencerminkan semua informasi, termasuk hal-hal yang tidak atau belum dipublikasi. Misalnya, bila perusahaan memperoleh hak eksklusif

(9)

mencerminkan hak tersebut sekalipun berita belum disebar, atau masih berupa inside information. Inside information yang sering menjadi isu berkaitan dengan inside trading. Bila pasar menunjukkan tingkat efisiensi informasi dalam kategori kuat, maka inside trading tidak akan memberi keuntungan yang lebih baik dibandingkan dengan yang diterima melalui public trading.

Pembuktian efisiensi pasar dalam kategori kuat memang yang paling sulit di antara ketiga kategori efisiensi informasi. Dan sering kali masalah inside information dan inside trading berurusan dengan masalah hukum, seperti yang terjadi dengan Indosat saat ini.

Masalah Ketidakefisienan

Kalau informasi tidak efisien, yang menyebabkan tertipunya banyak investor, terutama investor kecil, di mana letak permasalahannya? Secara singkat, ada dua hal yang ingin saya sampaikan di sini.

(10)

Pertama, landasan efisiensi informasi itu sendiri diragukan keabsahannya. Dalam pasar yang efisien, semua orang mendapat informasi yang sama, tanpa biaya, dan dengan cepat menginterrpretasikan makna informasi tersebut ke dalam harga saham. Dalam kenyataan tidak demikian. Informasi cenderung tidak simetris. Artinya, sebagian orang memiliki informasi lebih banyak dibandingkan orang lain.

Orang dalam perusahaan (inside parties), misalnya anggora dewan komisaris dan direksi, tahu baik-buruknya perusahaan dibandingkan investor luar. Wajar saja, inside parties tahu harga saham akan naik atau turun sebelum pasar mengetahuinya. Wajar pula, berdasarkan prinsip

keadilan (fairness), inside parties tidak boleh berdagang saham

berdasarkan inside information.

Kedua, tentu saja ada pihak-pihak yang memiliki kewajiban untuk menjadikan pasar modal semakin efisien. Misalnya, SEC (Securities Exchange Commision) di Amerika Serikat, Bapepam di Indonesia, dan lembaga-lembaga sejenis di tiap negara selalu mmembuat aturan main untuk dipatuhi setiap pelaku pasar, termasuk emiten. Aturan tersebut, antara lain, untuk mewajibkan emiten mempublikasikan setiap kejadian

(11)

penting yang material, yaitu yang sangat besar kemungkinannya berdampak pada nilai perusahaan dan nilai saham.

Namun tetap perlu diingat, informasi bersifat dinamis. Emiten sering lebih kreatif daripada peraturan yang keluar. Oleh karena itu, aturan main yang dibuat supaya pasar informasi menjadi efisien, selalu menyisakan celah untuk membuat pasar informasi menjadi tidak efisien lagi. Dan ini akan berlangsung terus.

(12)

Tabel: Ternyata pasar tidak efisien

Efisiensi yang Tidak Efisien Studi Kasus

Lemah (Weak) Korean Capital Market

Lemah (Weak) The UK

Lemah (Weak) Dow Jones Industrial Average Index

Lemah (Weak) Colombo Stock Exchange

Cukup Kuat (Semi Strong) Stocks listed in Wall Street Journal

Cukup Kuat (Semi Strong) Major Corporate Events

Cukup Kuat (Semi Strong) US Market

Cukup Kuat (Semi Strong) Wall Street

Referensi

Dokumen terkait

ayat (3) UU ITE tidak dapat dipisahkan dari norma hukum pokok dalam Pasal 310 dan Pasal 311

Judi Pat#l#gis ditandai dengan judi maladaptif yang erulang dan menetap dan menimulkan masalah ek#n#mi serta gangguan yang signifikan di dalam fungsi  priadi,

Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau.. menjual suatu

Kuesioner yang dipakai untuk menilai hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita gout merupakan kuesioner hasil modifikasi

Food bar adalah campuran bahan pangan (blended food) yang diperkaya dengan nutrisi, kemudian dibentuk menjadi bentuk padat dan kompak (a food bar form). Tujuan

Marcel Waline mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah keseluruhan aturan-aturan yang menguasai kegiataqn-kegiatan alat-alat perlengkapan Negara yang bukan alat

penanaman modal dengan modal dimiliki asing berdasar lokasi kab/kota jumlah proyek, nilai investasi, tka/i ber- dasar sektor jumlah proyek, nilai investasi, tka/i

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki serta Nilai Aktiva