• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH ANDRE DALAM NOVEL IBUKU PEREMPUAN BERWAJAH SURGA; KAJIAN TEORI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH ANDRE DALAM NOVEL IBUKU PEREMPUAN BERWAJAH SURGA; KAJIAN TEORI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH ANDRE DALAM NOVEL

IBUKU PEREMPUAN BERWAJAH SURGA; KAJIAN TEORI

KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Oleh

L. Toni Suherman E1C112065

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kegagalan bukanlah menandakan kebodohan, namun

kegagalan adalah tanda dan bukti keberanian

diri untuk bertindak meraih sesuatu.

Engkau bisalah menjadi raja dari segala raja

dalam hayalan, namun realitas kehidupan tidak

seindah bermain menghabiskan waktu di kepala.

Berusaha dan berdoalah selagi masih ada orang

orang tercinta tegak berdiri mendampingi dan

mendukungmu.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak L. Suhad dan IbuBq. Harni Wati yang telah merawat, membesarkan dan memberikan dukungan baik berupa materi dan do’anya sehingga skripsi dapat terselesaikan.

2. Kepada semua keluarga khususnya nenekt ercinta Bq. Alisah dan Dende Haluwiyah serta adik tersayang L. Diky Zeftian dan Bq. Diana Suhandini 3. Kepada Nisrina Wardati yang selalu menemani dan membantu dalam

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat dan hidayah – Nya, baik berupa kesehatan dan kesejahteraan. Berkat usaha dan do’a yang selalu terpanjatkan sehingga penulisan skripsi yang berjudul Analisis Psikologis Tokoh Andre dalam Novel IbukuPerempuan Berwajah Surga; Kajian Teori Kepribadian Simund Freud dapat diselsaikan sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktu yang telah direncanakan, skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelsaikan program sarjana ( SI ) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram. Selama pelaksanaan penelitian sampai penyususnan skripsi ini, tidak terlepas dari berkat bimbingan serta dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, ucapan terimakasih disampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Wildan, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.

2. Ibu Dra. Siti Rohana Hariana Intiana, M.Pd. Ketua jurusan Pendididkan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Mataram sekaligus dosen Pembimbing Akademik.

3. Bapak Drs. I Nyoman Sudika, M.Hum, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Universitas Mataram.

(6)

5. Bapak Drs. Mari’I, M.Si, Dosen Pembimbing I 6. Bapak Murahim, M.Pd, dosen Pembimbing II

7. Rekan rekan mahasiswa Bastrindo Angkatan 2012, khususnya Nusyirol khaerani dan Riska Aditya kelas B Reguler Sore.

8. Semua dosen di FKIP Universitas Mataram, khususnya pada Program Studi Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

9. Semua pihak yang telah memberikan banyak bantuan serta dukungan dalam penyelsaian skripsi ini.

(7)

DAFTAR ISI

COVER

HALAMAN

PERSETUJUAN………

.

ii

HALAMAN

PENGESAHAN………

.

iii

MOTO DAN

PERSEMBAHAN………

. iv

KATA P

ENGANTAR……….

.

v

DAFTAR

ISI………

.

vii

ABSTRAK………

. ix

BAB I PENDAHULUAN

………... 1

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 6

1.3 Tujuan Penelitian……… 6

1.4 Manfaat Penelitian……….. 6

1.4.1 Manfaat Teoritis……… 6

1.4.2 Manfaat Praktis………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

………. 8

2.1 Penelitian yang Relevan……….. 8

2.2 Landasan Teori……… 12

2.2.1 Pengertian Sastra………... 12

2.2.2 Pengertian Novel………... 14

2.2.3 Psikologi Sastra……….. 16

2.3 Teori Kepribadian Sigmund Freud……… 18

BAB III METODE PENELITIAN

……….. 22

3,1 Jenis Penelitian………. 22

3.2 Data dan Sumber Data……… 23

3.2.1 Data………. 23

(8)

3.3 Metode Pengumpulan Data……….. 24

3.4 Instrumen Penelitian……… 26

3.5 Metode Anaisis Data……… 27

3.6 Penyajian Hasil……… 28

BAB IV PEMBAHASAN

……….

.

29

4.1 Deskripsi Psikologi Tokoh Andre dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga Berdasarkan Teori Kepribadian Sigmund Freud 29 4.1.1 Analisis Id, Ego, Super Ego Andre untuk Menikah dengan Risma dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga. 30 4.1.2 Analisis Id, Ego, Super Ego Andre untuk bertemu dengan Risma dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga……… 39

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

………. 51

5.1 Simpulan………... 51

5.2 Saran………. 52

DAFTAR PUSTAKA

(9)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan psikologi tokoh Andre dalam novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga karya Novanka Raja. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: teknik kepustakaan dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah teori psikonalisis Sigmund Freud pada aspek struktur kepribadian yang terdiri dari Id, Ego, dan Super Ego. Kemudian hasil analaisis dalam novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga karya Novanka Raja terdapat Id Andre yang sangat kuat untuk dapat menikah dengan Risma hal tersebut terlihat saat Andre yang selalu membayangkan sesuatu yang indah jika dirinya bisa hidup bersama Risma. Id Andre untuk dapat meikah dengan Risma sangat kuat sehingga mendorong Ego dalam diri Andre sebagai pelaksana untuk merealisiskan keinginan yang dituntut Id sesuai dengan Realitas. Hal tersebut terlihat ketika Andre berusaha mencari Risma di kota Malang dan membawanya ke Surabaya untuk membicarakan dengan keluarga tentang rencananya menikahi Risma sekaligus memperkenalkan gadis pilihanya itu kepada keluarganya. Sebelumnya Andre sudah tahu jika orang tuanya pasti akan menentang keinginannya untuk menikahi Risma namun Super Ego berperan besar dalam diri Andre sebagai pengendali dalam dalam upaya pemuasan Id, sehingga Andre tetap bertekad menemui dan membawa Risma kepada orang tuanya. Sebagai seorang anak ia harus berbakti kepada orang tua sehingga ia meminta restu dari orang tuanya terlebih dahulu untuk menikah dengan Risma

(10)

ABSTRACT

This study aims to describe the psychology of Andre's character in Novanka Raja's novel My Woman's Mother-in-Paradise novel. This type of research is a qualitative research. Data collection methods used in this research are: literature techniques and record techniques. Data analysis method used is Sigmund Freud's psychoanalytical theory on the aspect of personality structure consisting of Id, Ego, and Super Ego. Then the result of analaisis in novel of My Lady's Woman of Sheaven's Paradise by Novanka Raja there is Id Andre very strong to be able to marry with Risma it Seen when Andre is always imagine something beautiful if he can live with Risma. Andre's Id to be married to Risma is so strong that it encourages Ego in Andre as the executor to analyze the desires that the Id demands with reality. It is seen when Andre tried to find Risma in the city of Malang and took him to Surabaya to discuss with the family about his plan to marry Risma as well as introduce the girl's choice to his family. Previously Andre already knew if his parents would be opposed to his desire to marry Risma but Super Ego played a major role in Andre as a controller in an effort to satisfy Id, so Andre was determined to meet and bring Risma to his parents as a child he must devote to him so he Asking for the blessing of his parents first to marry Risma.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang melalui daya imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini dapat berupa karya berbentuk tulisan dan karya sastra lisan. Karya sastra tidak lahir dari dunia yang kosong melainkan karya lahir dari proses penyerapan realita pengalaman manusia. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, dan sebuah imajinasi. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna. Sang seniman menciptakan sebuah dunia baru, meneruskan proses penciptaan di dalam semesta alam, bahkan menyempurnakannya. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa sebagai tulisan, karya sastra tidak terelakkan dari situasi dan kondisi nyata produksinya (Ricoeur 1981 dalam Faruk, 2012: 45). Ini menunjukkan peristiwa yang terjadi pada cerita karya sastra yang tidak terlepas dalam realita atau kenyataan kehidupan manusia, karena sebagai tulisan karya sastra menjadi sesuatu yang mengembang bebas, yang dapat terarah kepada siapa saja dan mengacu pada apa saja yang ada dalam berbagai kemungkinan ruang dan waktu (Faruk, 2012: 46).

(12)

dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Novel merupakan gambaran hidup tokoh yang menceritakan hampir keseluruhan perjalanan hidup tokoh. Penokohan serta karakter tokoh dalam novel digambarkan dengan lengkap atau jelas oleh pengarang. Setiap tokoh juga diberi gambaran fisik dan kejiwaan yang berbeda beda sehingga cerita tersebut seperti nyata atau menjadi hidup.

Novel Ibuku perempuan berwajah surga karya Novanka Raja merupakan obek dari penelitian ini. Novel tersebut menceritakan tentang kehidupan seorang mahasiswa yang rajin, cerdas, tampan yang berasal dari keluarga yang sangat kaya dan terpandang skaligus sebagai pewaris tunggal dari keluargnya, mahasiswa itu bernama Andre. Tokoh Andre dalam novel tersebut di ceritakan sebagai tokoh yang baik dan nurut kepada orang tua. Andre tidak pernah membangkang apapun yang di perintahkan orang tuanya. Semakin lama Andre bekeinginan untuk menikah karena Ia sudah merasa dewasa. Andre berkeinginan untuk mencari pasangan sesuai dengan pilihannya sendiri. Suatu hari Andre membawa pulang gadis pujaannya dan memperkenalkan ke orang tuanya, Ia yakin bahwa gadis pilihanya pasti membuat orangtuanya bangga karena gadis itu cantik, sederhana dan juga cerdas. Orang tua Andre justru memandang gadis itu dengan sinis.

(13)

Andre merasa tertekan dengan apa yang di inginkan orang tuanya karena ia sangat mencintai kekasihnya dan tidak mau melepaskannya begitu saja. Andre

berusaha keras membujuk orang tuanya untuk merestui hubungannya dengan kekasihnya dengan berbagai alasan, termasuk dengan alasan bahwa kekasihnya telah mengandung anak dari darah dagingnya sendiri. Alasan itu tidak sedikitpun membuat hati orang tuanya luluh. Orang tua Andre tetap menolak dan tidak mau merestui hubungan mereka, dengan alasan orang tuanya tidak mau melihat Andre mengotori nama baik keluarganya. Karena keluarganya merupakan keluarga yang terpandang dan tidak sebanding dengan keluarga gadis pilihan Andre. Di satu sisi Andre berat melepaskan kekasihnya karena dia sedang mengandung dan di satu sisi Andre juga tidak mau menentang perintah orang tuanya karena dia tidak mau menjadi anak yang durhaka, dan Andre tidak mau melihat Ibunya sakit karena masalah tersebut. Saat itu Andre merasa gelisah dan tidak bisa berbuat apa apa lagi. Ia hanya terus berpikir bagaimana cara membujuk orang tuanya supaya Ia bisa mendapatkan restu untuk hidup bersama gadis yang di cintainya.

Tokoh Andre dalam Novel Ibuku perempuan Berwajah Surga menarik untuk di teliti lebih dalam lagi. Tokoh Andre dalam novel tersebut memiliki banyak sekali keinginan namun tidak bisa di wujudkan. Hal inilah yang sangat mempengaruhi psikologis tokoh Andre. Sesuai dengan pendapat Sigmund freud “ jika keinginan tidak bisa terpenuhi maka akan menimbulkan

(14)

Setiap manusia tentunya memiliki keinginan tersendiri untuk diwujudkan. Manusia akan melakukan upaya apapun demi terwujudnya keinginan dari dalam hatinya tersebut. Apabila keinginan tersebut dapat terpenuhi, maka akan memberikan kepuasan batin yang tidak ternilai harganya. Terkadang ada banyak hal yang tidak mendukung terwujudnya keinginan tersebut. Penghalang itu datangnya bisa dari mana saja. Termasuk dari lingkungan tempat tinggal maupun kondisi dari dalam keluarga. Hal inilah yang menekan psikologi tokoh Andre dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga tesebut.

Psikologi secara umum dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. Psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. Psikologi juga merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

(15)

psikologi. karya sastra dan psikologi memiliki pertautan yang erat, secara tak langsung dan fungsional. Dikatakan pertautan tak langsung karena baik sastra maupun psikologi memiliki objek yang sama, yaitu manusia. Psikologi dan sastra memiliki hubungan fungsional karena sama-sama untuk mempelajari keadaan jiwa orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, sedangkan dalam sastra bersifat imajinatif. Namun sifat-sifat manusia dalam psikologi maupun sastra sering menunjukkan kemiripan, sehingga psikologi sastra memang tepat dilakukan. Psikoanalisis adalah wilayah kajian psikologi sastra. Teori psikoanalisis ini pertama kali dimunculkan oleh Sigmund Freud. Dalam kajian psikologi sastra akan berusaha diungkapkan psikoanalisis kepribadian yang dipandang meliputi tiga unsur kejiwaan, yaitu id, ego, dan superego.

Penelitian psikologi sastra memang memiliki landasan pijak yang kokoh. Baik sastra maupun psikologi sama sama mempelajari kehidupan manusia. Bedanya kalau sastra mempelajari manusia sebagai ciptaan imajinasi pengarang, sedangkan psikologi mempelajari manusia sebagai ciptaan illahi secara rill. Pemilihan unsur psikologi sebagai pendekatan dalam penelitian ini, karena pendekatan psikologi lebih menekankan pada penelitian tentang kejiwaan. Penelitian ini ingin membahas lebih dalam tentang unsur kepribadian yang merupakan bagian dari unsur kejiwaan dari Tokoh Andre Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga dengan Teori kepribadian

Sigmund Freud, pada aspek struktur kepribadian. sehingga penelitian ini mengangkat judul; “Analisis Psikologis Tokoh Andre Dalam Novel Ibuku

(16)

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah psikologi tokoh Andre berdasarkan teori struktur kepribadian Sigmund freud dalam novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga

karya Novanka Raja?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui psikologi tokoh Andre berdasarkan teori struktur kepribadian Sigmund freud dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga

karya Novanka Raja.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan maanfaat bagi pembacanya, adapun manfaat yang diambil dari penlitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

(17)

1.4.2 Manfaat Praktis

(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan

Suatu penelitian mengenai bidang tertentu dapat menjadi acuan kepada suatu penelitian, hal itu dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya. Oleh sebab itu, penting untuk meninjau penelitian sebelumnya guna mengetahui relevansinya.

(19)

menjadi penulis wanita yang paling diperhitungkan di Jepang. Penelitian Magdalena ini menganalisis terjemahan karya sastra dari japang ke dalam bahasa indonesia. Penelitian Magdalena ini juga menitik beratkan analisisnya pada dua struktur yaitu struktur kepribadian dan struktur dinamika kepribadian. struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan super ego dan struktur dinamika kepribadian terdiri dari insting, dan kecemasan. Dalam penelitian Analisis Psikologis Tokoh Andre Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga karya Novanka Raja ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Lasmaria Magdalena yaitu, sama sama membahas tentang analisis tokoh dan menggunakan teori kepribadian Sigmund Freud. Namun penelitian Analisis Psikologis Tokoh Andre Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Syurga karya Novanka Raja ini juga berbeda dengan penelitian yang pernah di lakukan Magdalena. Dalam penelitian Analisis Psikilogis Tokoh Andre Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga ini menganalisis kepribadian tokoh dalam novel dari Indonesia bukan novel terjemahan dan penelitian ini juga menggunakan teori kepribadian Sigmund Freud namun dalam penelitian ini hanya menfokuskan analisis pada satu aspek, yaitu pada aspek struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego dan super ego. Jadi penelitian ini tidak menitik beratkan analisis pada dua struktur, struktur keperibadian dan struktur dinamika kepribadian, namun penelitian ini hanya menitik beratkan analisis pada satu aspek.

(20)

menganalisis tokoh Ruwita yang memiliki keinginan akan kebutuhan dasar seperti teman, makan, rumah dan hiburan seperti menyanyi. Struktur kepribadian Ruwita yang paling mendominasi yaitu ego yang tampak pada setiap tindakan ruwita untuk memiliki teman, dan tidak mau berjauhan dengan temannya, rumah yang nyaman, dan selalu bernyanyi sebagai penghibur hatinya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh winarni, ia menganalisis tokoh dalam sebuah novel dengan menggunakan teori psikologi sigmund freud. Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Warni tentang analisis Psikologi Tokoh Ruwita Dalam Novel Ruwita Karya Bagas Takwin Serta Kaitannya Dengan Pembelajaran Sastra Di Smp dengan penelitian ini, sama sama menganalisis psikologi tokoh dalam novel dan sama sama menggunakan teori psikonalisis sigmun freud. Penelitian Analisis Psikologis Tokoh Andre Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga ini juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarni. Dalam penelitian yang dilakukan oleh winarni analisisnya menitik beratkan pada teori psikonalisis sigmund freud pada dua aspek yaitu, struktur kepribadian dan struktur dinamika kepribadian serta mengaitkan analisisnya dengan pembelajaran sastra di smp. Sedangkan dalam penelitian analisis Psikologi Tokoh Andre Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga ini menitik beratkan analisis pada satu aspek yaitu, aspek struktur kepribadian dan tidak mengaitkan analisis dengan pembelajaran sastra di sekolah.

(21)

Sandra yang merupakan anak yang baik, sopan, berprestasi dan menghargai orang lain semenjak orang tuanya bercerai Ia menjadi berubah derastis. Sandra berubah menjadi anak nakal, sering membolos sekolah, bandel, urak urakan serta suka merokok. Keinginannya sangat kuat untuk tinggal bersama papanya. Hal ini yang membuat Ia berpikir untuk menjadi anak nakal sehingga tidak jarang ia terlibat konflik dengan para tokoh didalamnya. Tetapi akhirnya ada tokoh Leon yang mampu merubah tokoh Sndra menjadi lebih baik. Dalam penelitian Analisis psikologis tokoh Andre dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga memiliki kesamaan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridatul Aswati yaitu sama sama menganalisis psikologi tokoh dan menggunakan teori psikonalisis sigmund freud. Penelitian Analisis Psikologis Tokoh Andre Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang di lakukan oleh Ridatul Aswati. Perbedaan tersebut terletak pada objek kajiannya, dalam penelitian Ridatul Aswati menganalisis novel 3600 detik sedangkan dalam penelitian ini menganalisis novel yang berjudul Ibuku Perempuan Berwajah surga karya Novanka Raja. Dalam penelitian Ridatul Aswati juga menitik beratkan penelitiannya pada seluruh aspek dalam teori psikonalisis sigmund Freud sedangkan dalam penelitian ini hanya menitikberatkan kajian pada struktur kepribadian saja.

(22)

sebagai refrensi, acuan untuk dapat dijadikan sebagai pertimbangan serta perbandingan dalam penelitian.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sastra

Sastra merupakan karya fiksi imajinatif yang mencerminkan kehidupan manusia yang terjadi dalam kegiatan bermasyarakat, sastra telah menjadi bagian dari produk perilaku manusia yang dapat diceritakan kembali melalui sebuah karya tulis yang penuh makna dan pembelajaran bagi pembacanya. Ungkapan pikiran dan perasaan pengarang dituangkan dalam tulisan-tulisan yang membuat pembaca merasa ikut terlibat ke dalam cerita pada karya sastra.

(23)

Menurut Saryono (2009) sastra bukan sekedar artefak (barang mati), tetapi sastra merupakan sosok yang hidup. Sebagai sosok yang hidup, sastra berkembang dengan dinamis menyertai sosok-sosok lainnya, seperti politik, ekonomi, kesenian, dan kebudayaan. Sastra dianggap mampu menjadi pemandu menuju jalan kebenaran karena sastra yang baik adalah sastra yang ditulis dengan penuh kejujuran, kebeningan, kesungguhan, kearifan, dan keluhuran nurani manusia. Sastra yang baik tersebut mampu mengingatkan, menyadarkan, dan mengembalikan manusia ke jalan yang semestinya, yaitu jalan kebenaran dalam usaha menunaikan tugas-tugas kehidupannya (Saryono, 2009: 20). Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial (Luxemburg, 1984: 23). Hal itu dikarenakan sastra ditulis dalam kurun waktu tertentu yang langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat itiadat zaman itu dan pengarang sastra merupakan bagian dari suatu masyarakat atau menempatkan dirinya sebagai anggota dari masyarakat tersebut.

Abrams (via Nurgyantoro, 2009 dan yang lainnya) Dunia kesastraan juga mengenal karya sastra yang berdasarkan cerita atau realita. Karya yang demikian menurut disebut sebagai fiksi historis (historcal fiction) jika penulisannya berdasarkan fakta sejarah, fiksi biografis (biografical fiction) jika berdasarkan fakta biografis, dan fiksi sains sains ( science fiction ) jika penulisannya berdasarkan pada ilmu pengetahuan. Ketiga jenis ini disebut fiksi nonfiksi (nonfiction fiction).

(24)

gagasan-gagasan dan pengalamannya. Sebagai media, peran karya sastra sebagai media untuk menghubungkan pikiran-pikiran pengarang untuk disampaikan kepada pembaca. Selain itu, karya sastra juga dapat merefleksikan pandangan pengarang terhadap berbagai masalah yang diamati di lingkungannya. Realitas sosial yang dihadirkan melalui teks kepada pembaca merupakan gambaran tentang berbagai fenomena sosial yang pernah terjadi di masyarakat dan dihadirkan kembali oleh pengarang dalam bentuk dan cara yang berbeda. Selain itu, karya sastra dapat menghibur, menambah pengetahuan dan memperkaya wawasan pembacanya dengan cara yang unik, yaitu menuliskannya dalam bentuk naratif. Sehingga pesan disampaikan kepada pembaca tanpa berkesan mengguruinya.

2.2.2 Pengertian Novel

Novel merupakan sebuah karya fiksi berbentuk prosa yang ditulis secara naratif dalam bentuk cerita. Cerita dalam novel biasanya tentang kehidupan manusia dalam menjalani kesehariannya, juga merupakan sebuah karya sastra yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan sekelilingnya dengan menunjukkan watak serta konflik yang terjadi, juga memunculkan peristiwa-peristiwa yang menarik sehingga menjadi daya tarik tersendiri dalam membaca sebuah novel.

(25)

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak atau pelaku.

Aminudin (2000: 66) novel yaitu kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.

Menurut Nurgiyantoro (2007: 11) novel dapat mengungkapkan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih kompleks. Kelebihan novel yang khas adalah kemampuannya menyampaikan permasalahan yang kompleks secara penuh, mengkreasikan sebuah dunia yang “jadi”.

Nurgiyantoro (2007: 15) Novel berkembang dari bentuk-bentuk naratif nonfiksi misalnya surat, biografi, kronik, atau sejumlah sejarah. Jadi novel berkembang dari dokumen-dokumen, dan secara stabilistik menekankan pentingnya detail dan bersifat mimesis (Nurgiyantoro, 2007: 15). novel lebih mengacu kepada realitas yang lebih tinggi dan psikologis yang lebih mendalam.

(26)

2.2.3 Psikologi Sastra

Psikologi sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevensi dan peranan studi psikologis. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam penganalisian sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya. Dengan dipusatkannya perhatian pata tokoh tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik batin yang terkandung dalam karya sastra jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa hubungan antara satra dan psikologi sangat erat hingga melebur dan melahirkan ilmu baru yang disebut dengan psikologi sastra.

Endaswara (2008 : 96) psikologi adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa dan karya dalam berkarya. Begitu juga pembaca, dalam menanggapi karya juga tidak lepas dari kejiwaan masing masing. Bahkan psikologi sastra mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan

Wellek dan Austin (1989), psikologi sastra sempit dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Sedangkan sastra adalah ilmu tentang karya seni dengan tulis menulis. Maka jika diartikan secara keseluruhan, psikologi sastra merupakan ilmu yang mengkaji karya sastra dari sudut kejiwaanya. Ratna (2004 : 340)

(27)

dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya.

Walgito (2004 : 1) menjelaskan bahwa, ditinjau dari segi bahasa, psikologi berasal dari psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan, karena itu psikologis sering diartikan dengan ilmu pengetahuan tentang jiwa. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari dan menyelidiki aktivitas dan tingkahlaku manusia aktivitas tingkah laku tersebut manifestasi kehidupan jiwanya. Jadi jiwa manusia terdiri dari dua alam yaitu alam sadar ( kesadaran ) dan alam tak sadar ( ketidak sadaran ).

Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta rasa dan karsa dalam berkarya. Pembaca dalam menanggapu karya tidak lepas dari kejiwaan masing masing.

Istilah psikologi psikologi sastra mempunyai empat kemungkinan. Pertama, studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi kedua, studi proses kreatif, ketiga, studi dan tipe dan hukum hukum psikologi yang di terapkan pada karya sastra dan yang ke empat mempelajari dampak sastra pada pembaca ( psikologi pembaca ). (Rane Wellek dan Austin Waren terjemahan Maelani Budianta, 1989 : 90).

(28)

keduanya memiliki titiik temu atau kesamaan yakni keduanya berangkat dari manusia dan kehidupan sebagai sumber kejadian. Bicara tentang manusia, psikologi jelas terlibat erat, karena psikologi mempelajari prilaku prilaku manusia tidak lepas dari aspek kehidupan yang membungkusnya dan mewarnai prilakuynya (siswantoro, 2005 : 29).

Penelitian psikologi sastra memang memiliki landasan pijak kokok. Karena, baik sastra maupun psikologi sama sama mempelajari kehidupan manusia. Bedanya kalau sastra mempelajari manusia sebagai ciptaan imajinasi pengarang, sedangkan psikologi mempelajari manusia sebagai ciptaan illahi secara rill.

2.3 Teori Kepribadian Sigmund Freud

Menurut teori psikoanalisis Sigmund Freud, kepribadian terdiri atas tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan super ego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.

1. Id

(29)

kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan atau ketegangan. Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.

Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.

2. Ego

(30)

sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.

Ego juga merupakan pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.

3. Superego

(31)

1. Pengendali Id, atas dorongan dorongan atau implus implus Id, agar implus implus tersebut di salurkan dengan cara atau bentuk yang dapat di terima oleh masyarakat

2. Menggerakkan Ego pada tujuan yang sesuai dengan moral dari pada kenyataan.

3. Mendorong individu pada kesempurnaan. ( dalam Hamabali, 2013: 23-24 )

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dengan cara mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata dan kalimat. Yaitu mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada baik itu fenomena alamiah maupun buatan manusia, fenomena tersebut bisa berupa bentuk aktifitas, perilaku, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Kemudian dijabarkan secara terperinci dengan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pembaca. Selanjutnya, menurut (Semi, 1990: 9) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Memahami hal tersebut akan penelitian kualitatif dalam bidang penelitian karya ilmiah, karena pada dasarnya penelitian kualitatif merincikan suatu objek atau situasi tertentu yang menjadi kajian dalam suatu penelitian karya ilmiah.

(33)

pendeskripsian dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga, deskripsi yang dimaksud meliputi data tentang keperibadian atau psikologi tokoh Andre

dalam novel tersebut berkaitan dengan teori kepribadian Sigmund Freud.

3.2 Data dan Sumber Data

3.2.1 Data

Data adalah sumber informasi yang akan akan menjadi objek analisis dalam penelitian. Senada dengan yang dikatakan oleh (Siswantoro, 2010: 70). dalam buku metode penelitian sastra, bahwa data dalam penelitian yaitu berupa kata-kata, frasa, kalimat dan wacana. Begitu juga dalam penelitian ini, data dalam penelitian ini berupa kata kata, frasa dan kalimat yang terkait dengan unsur psikologi Sigmund Freud dalam novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data merupakan subjek darimana data penelitian itu diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga karya Novanka Raja. Identitas novel yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Judul : Ibuku Perempuan Berwajah Surga 2. Pengarang : Novanka Raja

3. Penerbit : Zettu

(34)

5. Tahun Terbit : 2012

6. Cetakan : Pertama 7. Jumlah Halaman : 242 halaman 8. Ukuran : 13 cm x 19 cm

9. Gambar Cover : Pohon, awan, bulan, cahaya dan batu 10.Warna Sampul : Putih kombinasi coklat dan hitam

3.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi kepustakaan dan teknik baca catat.

a. Teknik Studi Kepustakaan

Teknik Studi kepustakaan adalah teknik yang menggunakan sumber sumber tertulis untuk memperoleh data data. Teknik kepustakaan diterapkan untuk mempelajari kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dipecahkan dalam skripsi ini. Salah satunya yaitu dengan membaca Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga yang menjadi objek kajian dengan cermat untuk mengetahui kepribadian tokoh Andre yang ada dalam cerita novel tersebut.

b. Teknik baca

(35)

digunakan untuk menemukan data data yang diperlukan dalam novel

Ibuku Perempuan Berwajah Surga. c. Teknik Catat

Selain menggunakan teknik studi kepustakaan dan teknik baca penelitian ini juga menggunakan teknik catat. Teknik catat digunakan untuk mencatat data data yang yang diperlukan dalam novel yang di jadikan objek kajian penelitian.

Langkah-langkah untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membaca Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga dan sumber bacaan lainnya yang relevan dengan penelitian ini.

2. Memahami dan mencatat data data yang berkaitan dengan kepribadian tokoh Andre dalam NovelIbuku Perempuan Berwajah Surga.

3. Mengidentifikasi data - data yang menunjukan kepribadian tokoh

Andre berkaitan dengan teori kepribadian Sigmund Freud pada aspek struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan super ego. 4. Mengklasifikasikan data dengan cara mengkelompokan data data

(36)

3.4Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, memeriksa menyelidiki suatu masalah, dan menyajikan data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan (Siswantoro,200:73). Instrument penelitian bisa disebut suatu alat yang digunakana untuk mengumpulkan data data. Kartu data digunakan untuk mencatat data data tentang kepribadian tokoh Andre yang terdapat dalam novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga pada aspek struktur kepribadian. Data data akan dijabarkan melalui table berikut ini:

Tabel 3.4.1

Instrumen Data Struktur Kepribadian Tokoh Andre Untuk Menikah Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga

No Gambaran/ Struktur Kepribadian Hal Kutipan Ket 1.

(37)

Tabel 3.4.2

Instrumen Data Struktur Kepribadian Tokoh Andre Untuk Bertemu Dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga

No Gambaran/ Struktur Kepribadian Hal Kutipan Ket 1.

2. 3. 4.

3.5Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan data. Data digolongkan atau diklasifikasikan serta dipelajari sumber tulisan yang dapat dijadikan sebagai landasan teori dalam hubungannya dengan objek yang akan diteliti. Data yang telah diklasifikasikan kemudian di analisis untuk menjawab permasalahan, yaitu dengan menganalisis bagian demi bagian yang mengandung ( psikologi atau kepribadian tokoh Andre yang berkaitan dengan struktur kepribadian ) dengan cara menampilkan kutipan-kutipan kalimat atau paragraf dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga.

(38)

1. Mengidentifikasi data-data yang berkaitan dengan kepribadian tokoh Andre dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga Karya Novanka Raja.

2. Mengklasifikasikan data-data tersebut dengan menggunakan tiga bagian dari struktur kepribadian teori kepribdian Sigmund Freud, yaitu id, ego, dan super ego dari psikologi tokoh Andre yang terdapat dalam NovelIbuku Perempuan Berwajah Surga

3. Menganalisis data psikologi tokoh Andre dalam novel tersebut yang mengarah pada struktur kepribadian teori kepribadian Sigmund Freud.

4. Menyimpulkan hasil dari analisis data secara keseluruhan

3.6Penyajian Hasil

(39)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Psikologis Tokoh Andre dalam Novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga Berdasarkan Teori Keperibadian Sigmund Freud Pada Asfek Struktur Kepribadian

Tokoh Andre dalam novel tersebut memiliki banyak tantangan hidup yang di jalani sehingga psikologi tokoh Andre menjadi tidak menentu dan tertekan. Andre merupakan anak yang berbakti kepada orang tua. Ia selalu mendengarkan dan melakukan setiap apa keinginan orang tuanya meskipun tidak sesuai dengan apa yang di inginkan dalam hatinya. Tokoh Andre dalam novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga tersebut merupakan tokoh yang memiliki kepribadian yang baik. Ia seorang mahasiswa yang cerdas dan pandai. Tokoh Andre dalam novel tersebut juga merupakan tokoh yang mempunyai banyak sekali tantangan dalam mewujudkan keinginannya. Mulai dari keinginannya untuk menikah dengan gadis yang di cintainya hingga keinginan untuk dapat bertemu dengan Risma dan juga anaknya semenjak orangtuanya memisahkan mereka.

(40)

menekan dan menentang setiap keinginannya. Hal itu dapat dilihat dalam analisisi struktur kepribadian berikut.

4.1.1 Analisis Id, Ego, dan Super Ego Andre untuk menikah dengan Risma dalam novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga

Keinginan Andre untuk menikah dengan Risma sangat kuat meskipun ia tahu kalau orang tuanya tidak akan merestui hubunganya. Karena di dalam aturan keluarganya tidak ada yang boleh menikah dengan orang yang berasal dari keluarga biasa. Namun, hal itu tidak menyurutkan keinginan Andre. Ia yakin bahwa Risma adalah sosok wanita yang sangat sempurna untuk dijadikan istri meskipun Risma bukan dari keturunan keluarga kaya dan terpandang seperti keluarganya. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.

Dalam hati Andre sebenarnya sudah tahu apa yang hendak disampaikan ibunya, semua itu pasti berakhir dengan kata

kata”Ndre, mama ingin kau menikah dengan perempuan yang baik bobot, bebet dan bibitnya.”.ya, ucapan itu yang biasanya diucapkan

ibunya bila memintanya melihat foto perempuan anak dari temannya. Andre sudah sangat malas dengan segala macam perjodohan, seperti hidup tak ada pilihan saja. Menurutnya jaman sudah berbeda bahkan kedua orang tuanya pun dulu tidak dijodohkan, kenapa sekarang ia harus menurut untuk dijodohkan?apa karena ia anak satu satunya? Sebuah hal yang belum bisa di terima di terima Andre hingga sekarang

(41)

satunya jalan hanyalah meyakinkan kedua orang tuanya bahwa ia tetap mampu menjaga nama baik keluarga dan meneruskan segala usaha keluarganya itu. (hal. 29 - 30)

berdasarkan kutipan di atas terlihat tokoh Andre menginginkan sosok Risma untuk menjadi pendamping hidupnya. Risma adalah gadis yang berbeda dengan gadis lainnya, karena Risma adalah sosok perempuan yang baik, cerdas dan sempurna untuk dijadikan istri. Hal tersebut timbul dalam diri Andre saat membayangkan sosok Risma. Hasrat untuk memiliki muncul dalam benak Andre menjadi sebuah dorongan berupa daya seksual sehingga menimbulkan Id dalam diri Andre. Id Andre di sini ingin menikah dengan Risma. Hal tersebut dapat di lihat jelas pada penggalan cuplikan ia sudah memiliki gadis yang sangat ia cintai, Risma. Baginya Risma adalah sosok yang

sempurna untuk dijadikan istri sekaligus ibu bagi anak anaknya

kelak. Pada penggalan cuplikan tersebut terlihat sebuah harapan

dalam diri Andre untuk dapat menjadikan Risma sebagai istrinya. Harapan tersebut merupakan Id berupa keinginan Andre yang kuat untuk menikah dengan Risma. Dari dorongan Id yang sangat kuat dalam diri Andre sehinngga memunculkan Ego sebagai pelaksana dalam merealisasikan keinginannya dengan realitas.

Ego Andre untuk menikah dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

(42)

Sepanjang perjalanan, Andre mencoba menceritakan tentang keluarganya. Ia tak ingin Risma merasa terganggu oleh sikap keluarganya yang pasti akan bertanya tentang latar belakng kehidupann Risma. penjelasan Andre memang setidaknya sudah Risma perkirakan, ia sadar betul bahwa lelaki yang di cintainya berasal dari keluarga kaya dan terhormat. Kehadirannya dalam sebuah keluarga seperti itu pasti akan sulit di terima. Ia hanya berharap bahwa ketulusan cinta yang ia miliki dapat membuat orang tua Andre menerimanya. (hal. 42)

Dari kutipan diatas terlihat Andre menjemput Risma di tempat kosnya di Malang kemudian membawanya ke Surabaya. Andre mengjak Risma menemui orang tuanya untuk membicarakan hubungannya dengan Risma lebih jauh lagi. Keinginan Andre untuk menikah dengan Risma sangat kuat sehingga Id dalam diri Andre

mendorong Ego untuk merealisasikan keinginannya sesuai dengan realitas untuk menikah dengan Risma. Ego Andre terlihat jelas pada ppenggalan cuplikan Andre berhasil membujuknya hinngga ia pun menurut ketika Andre mkenjemputnya di kos untuk pergi ke

Surabaya. Dari penggalan cuplikan tersebut terlihat jelas Ego Andre

untuk menikah dengan Risma dengan cara membawa Risma dari kosnya di Malang kemudian mengajaknya ke Surabaya menemui orang tuanya di dorong oleh Id yang menuntut untuk dapat di puaskan. Dari kutipan di atas terlihat juga bagaimana Super Ego

berperan besar dalam diri Andre sebagai pengendali dalam memuaskan keinginan Id yang di dorong oleh daya seksual yang menuntut untuk segera dapat di puaskan.

(43)

Bebrapa hari kemudian, Andre memutuskan untuk mengenalkan Risma kepada orang tuanya di Surabaya. Awalnya, Risma menolak karena ia belum siap menemui orang tua Andre. Namun Andre berhasil membujuknya hinngga ia pun menurut ketika Andre mkenjemputnya di kos untuk pergi ke Surabaya. Sepanjang perjalanan, Andre mencoba menceritakan tentang keluarganya. Ia tak ingin Risma merasa terganggu oleh sikap keluarganya yang pasti akan bertanya tentang latar belakng kehidupann Risma. penjelasan Andre memang setidaknya sudah Risma perkirakan, ia sadar betul bahwa lelaki yang di cintainya berasal dari keluarga kaya dan terhormat. Kehadirannya dalam sebuah keluarga seperti itu pasti akan sulit di terima. Ia hanya berharap bahwa ketulusan cinta yang ia miliki dapat membuat orang tua Andre menerimanya. (hal. 42)

Dari kutipan di atas terlihat bagaimana Andre merealisasikan keinginannya untuk dapat menikah dengan Risma dengan cara meminta izin dari orang tuanya terlebih dahulu. Hal ini di karenakan

(44)

Super Ego Andre terlihat jelas pada penggalan cuplikan Bebrapa hari kemudian, Andre memutuskan untuk mengenalkan Risma kepada

orang tuanya di Surabaya dari penggalan cuplikan tersebut terlihat jelas Super Ego berperan besar dalam diri Andre merintangi impuls id, terutama impuls seksual dan agresif yang bertentangan dengan standar nilai masyarakat sehingga Andre mengambil keputusan dalam memuaskan Id dengan cara membawa Risma dan memperkenalkan kepada orang tuanya .

Kutipan selanjutnya yang menjelaskan Id Andre untuk menikah dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

Di dalam kamar Andre berbaring sambil terus mencari cara agar orang tuanya menyetujui pernikahannya dengan Risma. Ia tak ingin menjadi anak durhaka tapi ia juga ingin bisa hidup bersama dengan gadis yang sangat ia cintai. Kepala Andre terasa sangat pusing ia pun tertidur lelap. (hal. 50)

(45)

memunculkan Ego sebagai pelaksana untuk memenuhi keinginan yang di dorong oleh Id sesuai dengan realitas.

Ego Andre untuk menikah dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

“Apapun pekerjaan orang tuanya, bagi Andre tak masalah

kami akan memulai kehidupan kami, lepas dari orang tua,” ucap

Andre yang mulai memahami maksud ibunya. (hal. 45)

Dari kutipan di atas terlihat bagaimana keinginan Andre untuk menikah dengan Risma sangat kuat sehingga menuntut untuk segera di puaskan. Ego Andre untuk menikah dengan Risma terlihat jelas pada kalimat penggalan cuplikan kami akan memulai kehidupan kami, lepas dari orang tua. Dari kalimat penggalan cuplikan tersebut

terlihat Andre berusaha memuaskan keinginannya untuk menikah dengan Risma dengan cara menentang keinginan orang tuanya yang akan menjodohkan dirinya. ia berusaha untuk dapat menikah dengan Risma sehingga dirinya memutuskan akan melepaskan diri dari orang tuanya supaya bisa menikah dengan Risma. Andre tak peduli meskipun orang tuanya tidak merestui pernikahannya. Hal ini menggambarkan bahwa Id beroperasi hanya berdasarkan prinsip kesenangan dan kenikmatan mendorong ego untuk merealisasikan keinginan Id. Hal ini juga di perkuat oleh kutipan berikut.

“Kita akan menikah, apapun itu…” ucap Andre meyakinkan

Risma. mendengar perkataan itu, Risma menoleh ke Andre lalu tersenyum.

(46)

Dari kutipan di tersebut terlihat kegigihan Andre untuk menikah dengan Risma sangat kuat sehingga berbagai macam cara akan ia lakukan untuk bisa menikah dengan Risma. Andre berusaha meyakinkan orang tuanya jika Risma memang orang yang tepat untuk di jadikan istri namun orang tuanya tidak menyetujui keinginannya.

Andre terus mencari cara agar tetap bisa melangsungkan pernikahannya dengan Risma sehingga ia menemukan jalan pintas dalam benaknya. Andre akan membawa Risma pergi jauh supaya bisa menikah dengan gadis yang sangat di cintainya. Hal ini terlihat jelas pada kalimat penggalan cuplikan Kita bisa pergi dari sini..” dari kalimat penggalan cuplikan tersebut terlihat jelas Ego berusaha melaksanakan keinginan Id yang menuntut untuk dapat di puaskan sesuai dengan realitas sehinnga Andre memutuskan untuk membawa Risma pergi jauh dan memulai kehidupan baru bersama orang yang di cintai tersebut. Ego Andre dalam kutipan tersebut terlihat saat ia akan membawa Risma pergi karena itulah jalan satu satunya bagi Andre

supaya dirinya bisa hidup bersama Risma. Andre termenung memikirkan hal hal yang ia lakukan dalam memuaskan keinginan Id

(47)

Super Ego Andre untuk menikah dengan Risma terlihat dalam kutipan berikut.

Di dalam kamar Andre berbaring sambil terus mencari cara agar orang tuanya menyetujui pernikahannya dengan Risma. Ia tak ingin menjadi anak durhaka tapi ia juga ingin bisa hidup bersama dengan gadis yang sangat ia cintai. Kepala Andre terasa sangat pusing ia pun tertidur lelap. (hal 50)

Dari kutipan di atas terlihat Super Ego berperan besar dalam diri Andre saat ia mencoba mencari jalan untuk bisa hidup dengan Risma tanpa harus menentang orang tuanya karena Andre takut durhaka kepada orang tuanya. Super Ego Andre terlihat jelas pada penggalan cuplikan Ia tak ingin menjadi anak durhaka dari penggalan cuplikan tersebut terlihat jelas Super Ego berusaha mengendalikan Ego untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan norma dan etika kehidupan dalam upaya memenuhi kepuasan yang di tuntut oleh Id. Super Ego di sini melarang tindakan atau tingkah laku yang salah dalam pencapaian Id dan dapat di terima oleh Andre

menjadi suara hati. Seperti saat Andre akan melepaskan diri dari orang tua jika keinginannya untuk menikahi Risma tidak di setujui. Namun Super Ego melarang tindakan tersebut dan mengatakan bahwa tindakan menentang orang tua adalah suatu ciri kedurhakaan. Sehingga tokoh Andre di sini mengatakan ia tidak ingin menjadi anak durhaka.

(48)

sesuai dengan realitas namun Super Ego menggantikannya dengan tindakan yang seuai dengan moralitas. Sehingga dengan terpaksa Andre harus menurut untuk dijodohkan dan melepaskan Risma demi orang tuanya. Hal ini yang membuat psikologis tokoh Andre merasa tertekan karena ia harus menjalani pernikahan dengan cara terpaksa.

Andre juga merasa cemas dikarenakan keinginannya memiliki Risma tidak bisa terwujudkan. Hal itu dapat dilihat saat keinginan yang dituntut oleh Idnya untuk dapat dipuaskan namun tidak bisa terpenuhi. Keinginannya untuk membangun keluarga bersama Risma sangat kuat sehingga Ego berusaha menangani dengan cara berusaha keras untuk dapat menikah dengan Risma. Namun orang tuanya tidak mengizinkan hubungan mereka dan memaksakan mereka untuk berpisah. Hal inilah yang menimbulkan kecemasan dalam diri Andre karena keinginannya untuk menikahi Risma tidak bisa terealisasikan atau terwujudkan. Dari hasil interaksi terus menerus antara Id, Ego

dan Super Ego sehingga tampak kepribadian atau prilaku dari tokoh

(49)

4.1.2 Analisis Id, Ego, dan Super Ego Andre untuk bertemu dengan Risma dalam novel Ibuku Perempuan Berwajah Surga

orang tua Andre memutuskan untuk menjauhkan Risma dari

Andre Karena orang tuanya Andre tidak setuju melihat anaknya menikah dengan Risma. Oleh karena itu Andre sengaja di kirim keluar kota untuk mengurus perusahaan keluarganya supaya orang tua Andre bisa memisahkan hubungan antara Andre dan Risma. Di sisi lain Ibu

Andre diam diam menemui Risma dan menyuruh untuk meninggalkan

Andre demi masa depan Andre yang merupakan anak satu satunya

Malam itu Andre terlihat sangat gelisah. Ia lalu keluar kamar dan menikmati cerutu di tepi kolam renang. Perlahan bayangan

keadaanya sejak kehilangan kontak beberapa tahun silam. Semoga

kita bisa menemukannya.(hal. 76)

bedasarkan kutipan di atas terlihat bagaimana Andre

(50)

bertemu dengan Risma terlihat jelas pada penggalan Risma tiba tiba muncul kembali di pikirannya. Ya, Risma! Bagaimana keadaannya

sekarang? Tiba tiba ia ingat jika Risma juga memiliki anak dari

dirinya Andre akan mencoba mencarinya, Andre juga ingin tahu

keadaanya sejak kehilangan kontak beberapa tahun silam. Dari penggalan tersebut terlihat Andre ingin sekali mengetahui keadaan Risma yang membuat rasa Rindu dalam dirinya sehingga menimbulkan Id ingin bertemu. Id Andre sangat kuat ingin bertemu dengan Risma. Hasrat untuk merasakan kebahagiaan dan melepaskan kegelisahan dalam hatinya mendorong rasa kerinduan dalam hati sehingga memunculkan Id. Id Andre disini mengatakan ingin bertemu dengan Risma dan juga anaknya. dengan dorongan Id yang sangat kuat dalam diri Andre sehingga memunculkan Ego sebagi pelaksana untuk mencapai kepuasan yang di tuntut oleh Id sesuai dengan realitas.

Ego Andre untuk bertemu dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

Dua hari kemudian, Andre yang sudah sejak kemarin tak bisa menghubungi Risma memutuskan pergi ke malang untuk menemuinya. Namun, di rumah kos itu kosong tak ada siapapun.

Telepon Risma tak bisa di hubungi. Andre pun mencari Risma ke

kampus, namun sama saja. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Dini.

“Din, kau tahu Risma dimana? Tanya Andre.Kenapa, Ndre?

“Ada hal penting yang harus ku sampaikan.”

(51)

tinggal..” jawab Dini sambil menyerahkan amplop putih. Ia pun meninggalkan Andre sendirian di depan gedung Fsip. (hal. 44 – 45)

berdasarkan kutipan di atas terlihat bagaimana Ego berusaha menangani keinginan yang di tuntut oleh Id sesuai dengan realitas.

Ego Andre untuk memuaskan keinginan yang di tuntut oleh Id ingin dapat bertemu dengan Risma dengan cara mencari Risma ke berbagai tempat. Ego Andre untuk bertemu dengan Risma terlihat jelas pada penggalan Andre yang sudah sejak kemarin tak bisa menghubungi Risma memutuskan pergi ke malang untuk

menemuinya. Dari penggalan cuplikan tersebut terlihat bagaimana

Andre ingin sekali dapat bertemu dengan Risma sehingga ia berusaha keras mencari keberadaan Risma mulai dari mencari di tempat kosnya dulu di Malang hingga mencari ke kampus dan menanyakan pada teman temannya. Hal ini menggambarkan bahwa

Ego Andre mencoba menangani pemuasan yang di tuntut Id dengan realitas. Dalam mencapai pemuasan Id, Super Ego juga berperan besar dalam diri Andre. Super Ego di sini berperan dan mendominasi Andre dalam mengontrol Id. SuperEgo muncul dalam diri Andre sebagai penunda pemenuhan Id dan juga merintangi Ego

dalam pemenuhan yang di tuntut Id.

Super Ego Andre untuk bertemu dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

(52)

sama sekali dari Risma. Andre meyakinkan Rumi bahwa ibunya mungkin sedang berpergian jauh ljadi percuma menunggu terus. (hal. 159)

berdasarkan kutipan di atas terlihat Andre yang terus berusaha keras mencari keberadaan Risma. Namun di tengah kesibukan Andre mencari keberadaan Risma ia menyempatkan diri untuk shalat berjamaah untuk menenangkan diri. Saat waktu shalat tiba ia berhenti sejenak dan mencari mushola untuk shalat berjamaah dan melanjutkan kembali perjalanannya untuk mencari Risma. Super Ego Andre terlihat jelas pada penggalan cuplikan Seusai sholat, mereka masih saja berada di mushola hingga

akhirnya Andre memutuskan mencari Risma ke rumah lama yang

dulu di tempati Risma dan Rumi. Dari penggalan cuplikan terebut terlihat jelas Super Ego Andre menunda pemuasan Id dan mengendalikan Ego dalam mencapai pemuasan Id. Andre di sini melakukan kewajibannya sebagai manusia ciptaaan tuhan dengan shalat berjamaah di musholla. Hal tersebut menggambarkan bagaimana Super Ego berperan menunda pemuasan Id dan menggerakkan Ego melakukan tindakan atau perbuatan seperti beribadah shalat sesuai dengan aturan dan kewajiban sebagai umat beragama.

Selanjutnya penjelasan Id Andre untuk bertemu dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

(53)

tuanya membuat Andre terkadang merasa sangat terpukul. Sesekali ia membayangkan seandainya dulu ia dan Risma bisa bersama,

mungkin semua itu bisa berbeda. Namun sikap orang tuanya masih

seperti dulu. Hidup Andre bukan sepenuhnya di tangan Andre, ia masih harus mengikuti segala peraturan yang di buat oleh keluarganya. (hal. 74)

Berdasarkan kutipan di atas terlihat Andre membayangkan kebahgian jika ia dan Risma bisa bersama. Hal tersebut merupakan bentuk hasrat Andre untuk merasakan kebahagiaan jika saat ini dirinya dapat bersama dengan Risma. Hasrat dalam diri Andre

tersebut mendorong munculnya Id. Id Andre di sini mengatakan ingin bertemu dengan Risma. hal ini terlihat jelas pada penggalan cuplikan Sesekali ia membayangkan seandainya dulu ia dan Risma bisa bersama mungkin semua itu bisa berbeda. Penggalan

tersebut menggambarkan bagaimana hasrat Andre membayangkan jika dirinya bisa bersama dengan Risma saat ini mungkin dirinya akan merasa jauh lebih bahagia. Id Andre untuk bertemu dengan Risma sangat kuat sehingga menimbulkan Ego sebagai pelaksana dalam upaya pemuasan yang di tuntut oleh Id.

Ego Andre untuk bertemu dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

Berdasar data itu, mereka makin beremangat mencari keberadaan Risma. Andre kini jarang ada di rumah, ia lebih sering berada di vila di kaasan Batu, Malang, ketimbang berada di Surabaya. Keadaan ini membuat Rieska semakin merasa tak berarti. Lama kelamaan ia memutuskan untuk menenangkan diri dan kembali ke orang tuanya dio Singapura. (hal 97)

(54)

jarang pulang ke Surabaya dan lebih sering berada di Malang dengan alasan supaya dapat mengetahui imformasi keberadaan Risma. Andre berusaha keras mencari tahu keberadaan Risma di daerah Malang. Hal ini terlihat jelas pada penggalan cuplikan.

Andre kini jarang ada di rumah, ia lebih sering berada di vila di

kawasan Batu, Malang, ketimbang berada di Surabaya. Dari

penggalan tersebut menggambarkan bentuk realisasi Ego Andre

yang berusaha mencapai pemuasan yang di tuntut oleh dorongan Id

dengan cara mencari keberadaan Risma di Malang. Keinginan

Andre untuk bisa bertemu dengan Risma sangat kuat sehingga menuntut Ego untuk dapat memuaskan keinginan Id. Namun, Super Ego juga berperan dan mendominasi diri Andre sehingga Super Ego

melarang tindakan yang melanggar aturan sehingga menunda pemuasan implus Id.

Super Ego Andre untuk bertemu dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

Andre sendiri sudah mencari pengobatan dari sisi kedokteran hingga dating ke pengobatan alternative agar Rieska bisa hamil. Tuntutan memiliki anak yang sangat besar dari orang tuanya membuat Andre terkadang merasa sangat terpukul. Sesekali ia membayangkan seandainya dulu ia dan Risma bisa bersama, mungkin semua itu bisa berbeda. Namun sikap orang tuanya masih seperti dulu. Hidup Andre bukan sepenuhnya di tangan Andre, ia masih harus mengikuti segala peraturan yang di buat oleh keluarganya. (hal. 74)

Bedasarkan kutipan di atas terlihat bagaimana Id Andre

mendorong Ego untuk segera dapat dipuaskan namun di satu sisi

(55)

di tuntut Id. Super Ego Andre di sini terlihat jelas pada penggalan cuplikan Hidup Andre bukan sepenuhnya di tangan Andre, ia masih harus mengikuti segala peraturan yang di buat oleh

keluarganya. Dari penggalan tersebut terlihat Super Ego Andre

berusaha mengendalikan Ego dalam upaya pemuasan Id. Id Andre

mengatakan ingin sekali dapat bertemu dan hidup bersama Risma sehingga Ego mencari cara apapun dalam pencapaian Id dengan Realitas. Namun Super Ego Andre mengatakan ia harus mengikuti dan mematuhi aturan aturan keluarganya sehingga Id Andre untuk segera dapat di puaskan harus tertunda. Hal tersebut menggambarkan bagaimana Super Ego berperan dan mendominasi diri Andre merintan tindakan agar tidak bertentangan dengan aturan aturan yang di buat oleh keluarganya.

Selanjutnya pemjelasan Id Ande untuk bertemu dengan Risma terlihat pada kutipan berikut.

Ironis ya, semua itu tak mungkin. Bagaimana bisa gaddis yang terlihat sederhana itu berubah menjadi gadis yang asing? Gadis yang tak punya perasaan apapun padanya. Andre membaca surat sekali lagi, dan kini ia merasakan pedih yang begitu hebat di hatinya melebihi apapun yang pernah ia rasa. (hal 57)

(56)

tersebut timbul menjadi sebuah dorongan dalam hati Andre dan menimbulkan Id. Id Andre di sini ingin bertemu dengan Risma untuk mebuktikan apakah benar Risma sudah tidak memiliki perasaan apapun pada dirinya seperti yang ada dalam surat yang dia baca. Id Andre untuk bertemu dengan Risma terlihat jelas setelah dia membaca surat Risma yang di titipkan melalui temannya. Andre merasa tidak percaya dengan isi surat tersebut sehingga dia ingin sekali bertemu dengan Risma untuk mengetahui kebenaran surat tersebut. Keinginan Andre untuk bertemu dengan Risma sangat kuat sehingga menimbulkan Ego untuk merealisasikan keinginan yang di tuntut oleh Id dengan realitas.

Ego Andre untuk bertemu dengan Risma terlihat pada kutipan berikut

Malam itu ia tak tidur, hanya merebahkan dirinya di ranjang yang empuk. Mencoba tenangkan hati, namun sia sia. Keesokan harinya, sebelum matahari sempurna bersinar, Andre bergegas menuju ke kampus. Ia berharap bisa menemui Risma.

matanya terasa snagt berat, namun ia harus tahu

semuapermasalahan yang terjadi. (hal 57)

Berdasarkan kutipan di atas terlihat Andre tidak bisa tenang sebelum bertemu dengan Risma dan mengetahui permasalahan sebenarnya. Hal ini menggambarkan bahwa Id berusaha mendorong

Ego untuk menangani pemuasan dengan realitas sehingga Ego

(57)

Risma terlihat jelas saat Andre bergegas pagi pagi sekali menuju kampus, ia berharap dapat menemukan Risma disana. Andre

berusaha keras mencari keberadaan Risma hingga rasa ngantuk mencoba menghalanginya di perjalanan menuju kampus, namun ia berusa melawan dan tetap bertekad untuk dapat bertemu dengan Risma. hal ini terlihan pada penggalan cuplikan Keesokan harinya, sebelum matahari sempurna bersinar, Andre bergegas menuju ke

kampus. Ia berharap bisa menemui Risma. matanya terasa sangat

berat, namun ia harus tahu semuapermasalahan yang terjadi.

Dari penggalan cuplikan tersebut terlihat jelas Ego Andre untuk bertemu dengan Risma dengan cara berusaha pagi pagi berangkat menuju kampus tempat Risma kuliah untuk mencari keberadaan Risma. Andre berharap dapat menemukan Risma di kampus itu dan membicarakan permasalahan apa yang sebenarnya terjadi sehingga Risma tiba tiba menulis surat dan mengatakan bahwa dia sudah tidak ada perasaan sama sekali pada Andre. Hal itu membuat Andre

(58)

orang tuanya yang tidak merestui hubungannya dengan Risma. hal itu membuat Andre merasa sangat kesal dan marah dengan orang tuanya namun Super Ego berperan besar dalam diri Andre sehingga

SuperEgo berusaha mengendalikan amarah dalam diri Andre.

Super EgoAndre terlihat jelas pada kutipan berikut.

Setelah bertanya ke siapapun yang ia temui di kantin, akhirnya Andre memutuskan pulang ke Surabaya untuk mencari tahu apa yang terjadi. Ia berpikir semua ini pasti ulah orang tuanya yang tak menyetujui rencananya menikah dengan Risma. sesampai di rumah, orang tuanya malah berkata bahwa mereka sudah yakin Risma bukanlah gadis baik baik. Semua itu terbukti. Mereka malah asik membicarakan Rieska yang sebentar lagi akan datang ke Surabaya bersama ke dua orang tuanya. Andre lalu meninggalkan orang tuanya dan mengurung diri di kamar seharian. (hal 57-58)

Berdasarkan kutipan di atas terlihat Super Ego berperan besar dalam diri Andre berusaha mengendalikan amarah dan emosi yang timbul setelah mengetahui bahwa orang tuanyalah yang merencanakan perpisahan dirinya dengan Risma. Andre sangat marah dan kesal kepada orang tuanya setelah ia diam diam mendengarkan perbincangan keluarganya yang mengatakan bahwa Risma bukan perempuan baik baik. Emosi Andre makin memuncak mendengar perbincangan itu ingin rasanya ia menghampiri dan membantah tuduhan keluarganya terhadap Risma namun super Ego

(59)

tuduhan orang tuanya terhadap Risma yang bukanlah orang baik baik.

Dari hasil analisis struktur kepribadian di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan psikologis tokoh Andre merasakan rindu. Hal itu terlihat dari Id Andre yang kuat untuk bertemu dengan Risma. Andre yang sudah lama berpisah dengan Risma mempengaruhi psikologis tokoh Andre merasa Rindu sehingga Id Andre kuat untuk bertemu dengan Risma. psikologis Andre dari hasil analisis diatas juga terlihat tegang saat keinginannya untuk bertemu dengan Risma tidak bisa terwujudkan. Hal ini terlihat saat

Id tidak bisa terealisasikan atau terwujudkan sehinnga hal tersebut menimbulkan ketegangan atau kecemasan.

Psikologis tokoh Andre dari hasil analisis struktur kepribadian di atas juga memperlihatkan Andre merasakan takut. Hal itu terlihat saat Id Andre ingin sekali untuk bertemu dan membawa Risma kerumahnya di Surabaya tertunda oleh Super Ego

(60)

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga melalui hasil penelitian ini diharapkan para manajermampu melakukan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan penempatan kerja terhadap tenaga kerja terdidik sehingga lebih

Tabel 2 berikut menggambarkan bahwa jati diri atau identitas budaya Melayu dari aspek kemasyarakatan yang juga disebut dengan adat istiadat orang Melayu di mana adanya

Upaya sistemik dan strategis yang dapat dilakukan untuk mencegah agar sistem di sektor kesehatan tidak menginduksi ter- jadinya korupsi adalah membangun mekanisme kerja dengan

This study was conducted in order to analyze the correlation between the cognitive functions and activity daily living in post stroke patients at Dr.. Hasan Sadikin

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru yang didukung oleh komitmen kerja guru yang dijalankan dengan baik dan optimal serta adanya

Dari fakta di atas, pertanyaan yang muncul adalah “Bagaimanakah sebaiknya proses pembelajaran TTT terutama materi hubungan kekerabatan agar pengetahuan yang

[r]

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat status antioksidan total pada pasien periodontitis kronis yang perokok dan bukan perokok. Hasil