• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor 1268/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor 1268/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 1268/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara :

PEMOHON umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MA, pekerjaan dagang kue, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, selanjutnya disebut sebagai "Pemohon";

melawan

TERMOHON umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MA, pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan selanjutnya disebut sebagai "Termohon"; Pengadilan Agama tersebut;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Pemohon dan para saksi di muka sidang;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat Permohonan tanggal 14 Agustus 2014 yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan Nomor 1268/Pdt.G/2014/PA.Pas tanggal 14 Agustus 2014 dengan dalil-dalil sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 11 Oktober 2009 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 595/74/X/2009, tanggal 12 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan;

2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah Pemohon selama 4 tahun 7

(2)

Hlm. 2 dari 10 hlm. bulan, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan;

3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan November 2009 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan setelah menikah Pemohon baru mengetahui jika Termohon memiliki penyakit kista dalam kandungan, sehingga setiap berhubungan suami istri Termohon kurang memenuhi kebutuhan batin Pemohon, Pemohon dan Termohon sudah berusaha mengobatkan Termohon secara medis maupun alternatif, namun belum ada hasil sehingga Pemohon menderita lahir maupun batin;

5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak Juni 2014;;

6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi

7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon;

8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon;

3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum;

SUBSIDER:

(3)

Hlm. 3 dari 10 hlm. Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Termohon tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasa hukumnya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah;

Bahwa Majelis Hakim telah menasihati Pemohon agar berpikir untuk tidak bercerai dengan Termohon, akan tetapi Pemohon tetap pada dalil-dalil permohonannya untuk becerai dengan Termohon;

Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Termohon tidak pernah datang menghadap ke muka persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat permohonan Pemohon yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan tersebut, Pemohon telah mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut:

A. Surat :

- Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Nomor : 595/74/X/2009 tanggal 12 Oktober 2009, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;

B. Saksi-saksi :

1. SAKSI 1, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang bangunan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai saudara sepupu Pemohon;

b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah Pemohon selama 4 tahun 7 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan;

(4)

Hlm. 4 dari 10 hlm. c. Bahwa sekitar Nopember 2009 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang disebabkan karena setelah menikah Pemohon baru mengetahui jika Termohon memiliki penyakit kista dalam kandungan, sehingga setiap berhubungan suami istri Termohon kurang memenuhi kebutuhan batin Pemohon, Pemohon dan Termohon sudah berusaha mengobatkan Termohon secara medis maupun alternatif, namun belum ada hasil sehingga Pemohon menderita lahir maupun batin; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon

meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 3 bulan;

e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;

2. SAKSI 2, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai tetangga Pemohon;

b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah Pemohon selama 4 tahun 7 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan;

c. Bahwa sekitar Nopember 2009 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang disebabkan karena setelah menikah Pemohon baru mengetahui jika Termohon memiliki penyakit kista dalam kandungan, sehingga setiap berhubungan suami istri Termohon kurang memenuhi kebutuhan batin Pemohon;

d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 3 bulan;

(5)

Hlm. 5 dari 10 hlm. Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa ternyata Termohon meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah;

Menimbang, bahwa Termohon yang dipanggil secara resmi dan patut, akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan permohonan Pemohon harus diperiksa secara verstek;

Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon ( verstek );

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Pemohon agar tidak cerai dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa dalil-dalil permohonan Pemohon pada pokoknya adalah bahwa Pemohon dan Termohon sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sejak bulan November 2009 sering terjadi perselisiah dan pertengkaran karena setelah menikah Pemohon baru mengetahui jika Termohon memiliki penyakit kista dalam kandungan, sehingga setiap berhubungan suami istri Termohon kurang memenuhi kebutuhan batin Pemohon, Pemohon dan Termohon sudah berusaha mengobatkan Termohon secara medis maupun alternatif, namun belum ada hasil sehingga Pemohon menderita lahir maupun batin, sehingga menyebabkan perpisahan tempat tinggal 3 bulan dan selama itu sudah tidak berhubungan lagi sebagaimana layaknya suami-istri;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR, yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu Majelis Hakim membebani Pemohon untuk membuktikan dail-dalil permohonannya;

(6)

Hlm. 6 dari 10 hlm. Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonan tersebut, Pemohon telah mengajukan alat bukti P dan dua orang saksi;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P (Fotokopi Akta Nikah) yang merupakan akta otentik telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan tentang perkawinan Pemohon dan Termohon, oleh karena itu bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Pemohon sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Pemohon mengenai perselisihan dan pertengkaran, penyebabnya serta perpisahan antara Pemohon dan Termohon adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa saksi 2 Pemohon sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Pemohon mengenai perselisihan dan pertengkaran, penyebabnya serta perpisahan antara Pemohon dan Termohon adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon bersesuaian dan cocok satu dengan yang lain, oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut telah memenuhi pasal 171 dan 172 HIR;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P. saksi 1 dan saksi 2 Pemohon tersebut, maka telah terbukti fakta-fakta yang pada pokoknya sebagai berikut;

(7)

Hlm. 7 dari 10 hlm. 1. Pemohon dan Termohon sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan telah berpisah tempat kediaman selama 3 bulan;

2. Perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena setelah menikah Pemohon baru mengetahui jika Termohon memiliki penyakit kista dalam kandungan, sehingga setiap berhubungan suami istri Termohon kurang memenuhi kebutuhan batin Pemohon;

3. Pemohon dan Termohon sudah tidak dapat dirukunkan kembali dalam rumah tangganya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangganya, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55: yang berbunyi;

Artinya: ”Apabila dia (Termohon) enggan, bersembunyi atau ghaib

perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Hlm. 7 dari 9 hlm

Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah

fiqhiyah yang berbunyi:

Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.”

(8)

Hlm. 8 dari 10 hlm. Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon terbukti berdasarkan hukum dan cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga permohoan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan Pemohon belum pernah cerai dengan Termohon, maka petitum permohonan Pemohon mengenai penjatuhan talak satu raj'i telah memenuhi pasal 118 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 dan sesuai dengan tempat perkawinan dan tempat kediaman Pemohon dan Termohon, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Pemohon dan Termohon untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo masuk perkara bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon;

Mengingat,semua pasal dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku danhukum islamyang berkaitan dengan perkara ini;

(9)

Hlm. 9 dari 10 hlm. M E N G A D I L I

1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;

3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan;

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok.KabupatenPasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 466.000,- (empat ratus enam puluh enam ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 16 September 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Dzulqa'dah 1435 Hijriyah, oleh kami SLAMET, S.Ag., S.H. sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. A. DARDIRI, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon;

Hakim Anggota,

Ketua Majelis,

(10)

Hlm. 10 dari 10 hlm. Hakim Anggota, Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti, Drs. A. DARDIRI, S.H.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,00 2. Biaya Proses Rp. 50.000,00 3. Biaya Panggilan Rp. 375.000,00 4. Redaksi Rp. 5.000,00 5. Biaya Meterai Rp. 6.000,00 J u m l a h Rp. 316.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai perceraian, apa lagi dalil-dalil permohonan tersebut dibantah kebenarannya oleh Termohon, maka Pemohon harus membuktikan

Menimbang, bahwa dalam permohonannya Pemohon mendalilkan sejak tanggal 20 Februari 2010 rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis, antara Pemohon dan

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon supaya hidup rukun lagi sebagai suami istri yang baik dengan mediasi, akan tetapi

Bahwa kemudian esok harinya tanggal 04 Pebruari 2013 ibu Termohon datang kerumah Pemohon atas sms Pemohon maka Pemohon menyampaikan kepada ibu Termohon

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil permohonnya, Pemohon mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 yang memberikan keterangan di bawah sumpah bahwa

Menimbang, bahwa sebagaimana dalil - dalil Permohonan Pemohon yang mendalilkan sekitar bulan Oktober 2014 antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi

Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon I dan Pemohon II mengenai wali nikah, saksi nikah dan mas kawin yang tidak ada satu orang saksipun yang

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan antara Penggugat dan