• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI PERMAINAN LAGU PENGAMEN JALANAN DI KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI PERMAINAN LAGU PENGAMEN JALANAN DI KOTA MEDAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI PERMAINAN LAGU PENGAMEN

JALANAN DI KOTA MEDAN

Purnama Barita Uli

Tujuan artikel ini untuk mendeskripsikan identifikasi lagu yang dimainkan oleh pengamen jalanan dan proses-proses yang terjadi didalamnya .Artikel ini menjelaskan identifikasi lagu-lagu pengamen jalanan pemetaan tempat aktifitas pengamen, cara belajar bermain musik pengamen jalan serta penyajiannya Dalam hal ini penulisan artikel, tulisan ini mengkaji dan menelaah musik pengamen jalanan secara relevan dan akurat dalam memperoleh tulisan yang benar. Setelah keseluruhan data selesai dikumpulkan dari lokasi, maka tahap akhir dari artikel ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis keseluruhan data-data dalam bentuk tulisan ilmiah. Setelah menganalisis keseluruhan data, ditemukan beberapa kesimpulan yang menjelaskan: Jenis musik yang dimainkan oleh pengamen jalanan, pemetaan objek kegiatan aktifitas pengamen jalanan ,pengalaman belajar bermain musik pengamen jalan, penyajian musik pengamen jalanan dan pengunaan Instrumen musik yang digunakan.

Kata Kunci : Identifikasi, Pengamen Jalanan, Musik, Kota Medan

PENDAHULUAN

Anak merupakan bagian terpenting bagi kehidupan rumah tangga. Dalam tangan anak-anak generasi bangsa ini dapat ditentukan guna kemana arah tujuan bangsa ke depan. Tidak hanya itu, proses tumbuh kembang anak pun sangat diperhatikan dalam rangka mengarahkan dan membimbing mereka menuju tujuan yang diinginkan. Maka diperhatikan terhadap hak –hak anak menjadi suatu keharusan untuk mewujudkan cita-cita

ini yaitu membentuk generasi masa depan yang berkualitas.

Jumlah anak di Indonesia semakin meningkat adari tahu ke tahun, banyak hal yang menjadi faktor pendorong ataupun penarik bagi seorang anak untuk terjun ke jalanan, salah satu faktornya adalah masalah kemiskinan yang tentu saja bukan hal yang baru di Indonesia. Sekarang ini, semua malah terjadi terbalik. Fenomena ini muncul seiring dengan dengan bergesernya budaya yang sudah bergeser semakin jauh menyimpang. Pergeseran nilai dan sikap anak-anak serta remaja terlah terjadi dan seakan akan sulit dibendung. Hal ini disebabkan karena derasnya arus informasi yang cepat tanpa batas dan juga masalah dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang komitmennya sudah mengalami penurunan terhadapa penerapan nilai dan norma.

Kehidupan kota atau kaum urban sepintas terlihat sangat glamor dan mewah. Beton-beton yang dibangun menghancurkan kehidupan yang dianggap kuno berdiri megah. Beragam macam kehidupan terdapat di dalam kota yang sangat pekat dengan keramaian. Medan merupakan salah satu kota yang sudah mulai mengalami perubahan yang signifikan. Bangunan hotel, mall, supermarket, restoran serta bangunan lainnya. Menjadikan kota Medan yang dulunya asri sekarang menjadi kota yang hingar bingar, bising, berpolusi udara. Daerah yang banyak terdapat tumbuhan-tumbuhan hijau, kini sudah jarang dijumpai di pusat kota. Hanya disekitar pinggiran saja taman-taman bisa dijumpai. Sebagai Ibukota Provinsi

(2)

Sumatra Utara, sangat memungkinkan bila Medan menjadi sebuah tempat para kaum urban untuk mencari sumber kehidupan. Walau semua orang tau kehidupan di kota itu keras, tapi masih banyak orang yang memberanikan diri untuk menantang hidup di kota. Dari data perhitungan statistik Pemko Medan hingga tahun 2011, hampir 7.000 orang yang datang dan menetap di Kota Medan. Para pendatang tersebut datang dengan bermacam alasan, diantaranya sebagai pekerja baik disektor industri, Pembantu Rumah Tangga, Buruh Pabrik, pegawai restoran dan rumah makan, pelajar atau mahasiswa hingga masyarakat merantau dari kota Medan dan kembali lagi serta menetap setelah meninggalkan Medan selama berpuluh tahun yang lalu. Dari sekian banyak para urbanisme yang masuk ke Medan, terdapat juga penggangguran yang ingin mengadu nasib di Kota Metrolopolitan yang sarat akan kemiskinan. Karena banyak tak mendapati pekerjaan, akhirnya pengangguran-pengangguran itu mencari pekerjaan yang dianggap mudah namun dapat menghasilkan uang. Salah satu pekerjaan yang dilakoni adalah pengamen. Pengamen merupakan sebuah profesi yang dilakukan dengan cara bermain musik dengan meminta sumbangan ditempat-tempat keramaian. Di kota Medan hampir disemua persimpangan lampu merah dapat dijumpai para pengamen yang mengamen di pinggir jalan. Para pengamen jalanan mempunyai ekonomis yang terbatas namun mempunyai musikalitas yang hidup serta mampu menghasilkan kreasi mereka sendiri. Banyak menganggap bahwa pengamen jalanan mempunyai nilai estesis dan musikal yang rendah. Dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan masyarakat menganggap kegiatan mengamen

sebagai peristiwa musikal yang rendah dan kadangkala menjengkelan. Artinya, kalau kebetulan ada seorang atau sekumpulan pemusik yang menyajikan suatu permainan secara berpindah-pindah atau tetap di lokasi yang banyak dilintasi orang, maka sering kali orang-orang pada menghindar atau cepat-cepat mengatakan “maaf”. Kejadian-kejadian seperti ini sering kita temui diterminal angkutan umum, pusat penjualan makanan, kaki lima pertokoan, dan bahkan dalam bis kota yagn berjalan. Secara umum orang menganggap kegiatan mengamen hanya berhubungan dengan pemusik yang kurang beruntung dalam hal ekonomi. Sehingga agak terkejut kalau menemukan kenyataan bahwa orang-orang seperti Iwan Fals, Doel Sumbang, Ebiet G Ade. Pada permulaannya karir mereka juga tidak terlepas dari kegiatan mengamen. Bahkan sejumlah pemusik yang sudah punya kesempatan dalam rekaman masih tetap juga berkecimpung di dunia musik jalanan seperti Anto Baret, Yono Slalu, Braga Stone dan sebagainya. Dari penjelasan diatas menunjukan bahwa pengamen jalanan sebenarnya adalah orang yang melakukan kegiatan itu dengan keterpaksaan ekonomi walau ada sebagian orang menjadikan ini sebagai kesenangan. Atas dasar inilah peneliti ingin mengungkap sebuah realita tentang kehidupan pengamen jalanan, khususnya di kota Medan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Tahun 2007 menyebutkan, bahwa jumlah penduduk miskin perkotaan hingga Juni 2007 tercatat 47, 11 persen dari 1.768 juta jiwa. Walaupun pada dasarnya bukan hanya masalah ekonomi dan kemiskinan yang menyebabkan mereka turun ke jalan, tetapi juga karena keinginan mereka sendiri untuk merasakan kebebasan

(3)

tanpa banyak aturan dan norma dari orang tua (Waspada Online, di akses 12 Januari 2012). Sebagian dari anak jalanan menganggap bahwa mereka lebih baik bekerja dan mencari uang untuk jajan dari pada pergi sekolah, karena malas berfikir. Apalagi mereka mendapatkan uang kurang lebih Rp. 15.000,- hingga Rp. 90.000,- per hari dari bekerja di jalanan. Akibatnya dapat ditebak, anak-anak jalanan malas diajak ke habitat “normal” seperti pada umumnya anak seusia mereka, misalnya untuk bersekolah. Mereka lebih menikmati bermain di luar dan mencari uang untuk jajan mereka. Namun walaupun begitu, seharusnya jalanan bukanlah tempat yang cocok untuk anak-anak karena banyak hal – hal yang negatif yang akan didapat. Contohnya banyak anak-anak yang sudah terjun ke jalan kebanyakan menggunakan narkoba, merokok, berkelahi, hidup tidak teratur serta banyak lagi dampak yang akan didapat jika mereka hidup di jalanan. Belum lagi pelecehan seksual bagi anak-anak perempuan, karena tidak adanya perlindungan bagi mereka. Jumlah anak jalanan dari tahun ke tahun meningkat drastis, akibatnya banyak hak-hak anak yang tidak bisa terpenuhi selayaknya anak yang mendapatkan pendidikan yang layak bagi mereka. Kehidupan jalanan menjadikan kehidupan mereka sangat suram hingga semua itu mengarah kearah tindak kriminalitas yang akan berdampak tidak baik bagi lingkungan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Jenis Musik Yang dibawakan Pengamen Jalanan

Keberadaan pengamen jalanan dibeberapa kota besar di indonesia bukanlah lagi sebuah pemandangan yang aneh, ketika dipersimpangan

jalan, didalam bus atau kreta api, saat dirumah makan atau ditempat-tempat lain bisa saja tiba-tiba kita dihampiri seseorang atau beberapa anak muda yang membawa peralatan musik seadanya, dan meyayikan beberapa lagu. tidak jarang kita temui nyayian yang kadang dapar menghibur dan terkadang juga bersuara sumbang. Berbagai jenis musik yang dimainkan oleh pengamen jalanan, seperti musik dangdut, pop, kroncong, dan berbagai jenis musik lainnya.

Ketika ingin membahas Jenis musik yang dibawakan oleh pengamen jalanan, tentu saja bukanlah suatu hal yang mudah akan sedikit terasa sulit, karena mengingat banyaknya jumlah komunitas pengamen jalalan yang tersebar dibeberapa titik persimpangan lampu merah dan tempat-tempat lain menyulitkan identifikasi yang akan dilakukan. Dalam hal ini dilakukan beberapa cara untuk mengidentifikasi jenis musik ataupun lagu yang dibawakan oleh pengamen jalalan di kota Medan. Diantaranya dengan melakukan terlebih dahulu pemetaan tempat objek komunitas pengamen jalanan melakukan aksinya.

1. Pemetaan di persimpangan jalanan Perempatan di persimpangan jalanan merupakan tempat yang sangat strategis untuk para pengamen menjalankan aksinya, karena diperempatan persimpangan lampu merah tempat berlalu dan berhentinya kendaraan. Kendaraan dan angkutan umum yang berhenti di perempatan untuk menunggu lampu hijau, dimanfaatkan para pengamen untuk melakukan aksinya dengan waktu yang singkat. Dalam menjalannkan aksi mengamennya, pengamen jalanan biasa membawakan lagu yang singkat saja karena waktu kendaraan untuk berjalan kembali sangat cepat. Karena waktu begitu singkat para pengamen

(4)

jalanan memilih lagu yang simpel serta tidak terlalu panjang untuk didengarkan para penumpang angkutan maupun pengemudi kenderaan. Tidak hanya itu, para pengamen juga harus memotong lagu supaya pengguna kendaraan tidak bosan mendengarkannya.

2. Pemetaan di terminal

Terminal merupakan tempat penaikan, penurunan penumpang. Terminal juga merupakan tempat pemberhentian kendaraan – kendaraan bermotor seperti bus, mobil, sepeda motor, kereta api dan alat transportasi lainnya. Aktivitas di terminal sangat padat sehingga ini menjadi peluang bagi para pengamen jalanan untuk mencari sumber penghasilan. Jenis musik yang dibawakan di terminal biasanya jenis musik populer yang dimainkan secara utuh karena waktu bermain di terminal tidak sama seperti di perempatan lampu merah. Pengamen jalanan lebih leluasa bermain musik dan lagu secara utuh bahkan lebih dari 2 lagu karena banyak waktu untuk mereka bermain.

3. Pemetaan di warung atau rumah makan

Warung atau rumah makan merupakan tempat yang sering di kunjungi untuk memenuhi kebutuhan komsunsi manusia. Warung makan menjadi satu tempat dimana para pengamen beraksi untuk mengamen. Dalam penelitian ini, peneliti melihat jenis musik yang dimainkan oleh pengamen jalanan di warung-warung atau rumah makan lebih cendrung memainkan lagu pop dan beberapa lagu bernuansa tenang atau tidak bising. Tak jarang lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu yang dipinta oleh pendengar yang makan mau berada di dalam warung makan tersebut.

4. Ditempat-tempat wisata

Obyek wisata dan atraksi wisata atau tourism resources adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Salah satu unsur yang sangat menentukan berkembangnya industri pariwisata adalah obyek wisata dan atraksi wisata. Secara pintas produk wisata dengan obyek wisata serta atraksi wisata seolah-olah memiliki pengertian yang sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan secara prinsipil. Adapun pengertian Obyek Wisata, yaitu : semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber pada alam saja. Sedangkan pengertian dari pada Atraksi Wisata, yaitu : sesuatu yang menarik untuk dilihat, dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh wisatawan, yang dibuat oleh manusia dan memerlukan persiapan terlebih dahulu sebelum diperlihatkan kepada wisatawan. Selain menjadi pusat rekreasi bagi keluarga tempat wisata juga bermanfaat bagi para pengamen jalanan, karena dari sejumlah keramaian para pengamen jalanan dapat memberikan hiburan kepada pengunjung salah satu tempat wisata.

Jenis musik yang dimainkan oleh pengamen jalanan pun tidak berbeda dengan tempat-tempat lain, yaitu para pengamen jalanan memainkan lagu-lagu pop dan beberapa lagu dari jenis musik yang lain. Terkadang para pengunjung pun meminta lagu yang disukai untuk dibawakan oleh pengamen jalanan. 5. Didalam Angkutan Umum Seperti Didalam Bus Dan Kereta Api

Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif.

(5)

Angkutan umum merupakan lawan kata dari kendaraan pribadi. Jenis – jenis angkutan umum antara lain, bus, angkot, kereta api dan lain-lain. Di dalam bus para pengamen jalanan dapat beraksi karena para penumpang yang duduk dapat merasa terhibur dengan ada musik yang mengiringi perjalanan penumpang, walau tak semua suka dengan adanya pengamen jalanan di dalam bus. Di kereta api pengamen jalanan naik ke dalam kereta api dari stasiun satu ke stasiun lain. Jenis musik yang dimainkan pun tidak jauh berbeda yaitu musik pop juga kebanyakan dari musik jenis lain.

Pada umumnya pengamen jalanan dimanapun berada dalam melakukan aksinya banyak memainkan musik pop. Musik-musik yang dinyanyikan pun berbagai jenis lagu. berdasarkan wawancara dengan seorang pengamen yang bernama Irawan (19 tahun) (wawancara 15 Juli 2012), para pengamen jalanan biasanya menyanyiakan lagu-lagu pop yang sedang populer dinyanyikan orang-orang. Lagu-lagu itu didengar dari toko-toko kaset CD, mall, market dan dijalan-jalan. Lagu-lagu tersebut dipelajari secara singkat hanya dengan beberapa kali mendengarkan saja. Dalam memainkan musiknya, para pengamen jalanan beberapa ansambel musik untuk memainkan musiknya. Jenis-jenis ensambel alat musiknya antara lain :

- Ensambel Ukele

Pengamen jalanan yang menggunakan ensambel ukele sangat banyak kita jumpai dijalanan. Ukele merupakan gitar kecil yang mempunyai suara yang khas. Karena ukurannya yang kecil dan mudah dibawa kemana-kemana, ukelele menjadi alat musik yang paling sering digunakan para pengamen jalanan dalam mengamen.

- Instrumen Gitar

Pengamen yang menggunakan instrumen gitar bisa kita jumpai hampir disemua tempat strategis untuk mengamen. Gitar merupakan instrumen melodis yang mudah dibawa menggunakan tali gantungan.

- Ensambel Kecil

Ensambel kecil merupakan sebuah ensambel alat musik yang dimainkan para pengamen yang terdiri dari alat musik ukulele, drum stereofom dan tamborin. Biasa ensambel kecil ini bermain musik atau mengamen lebih di tempat-tempat yang banyak pengunjungnya, contohnya pusat perbelanjaan, rumah makan, terminal serta tempat keramaian lainnya.

- Akapela

Akapela sebenarnya bukan bagian teknik ensambel permainan alat musik dari pengamen jalanan, tapi dalam hal ini, musik yang dimainkan oleh para pengamen berupa nyanyian saja. Maksud dari akapela adalah para pengamen ini hanya bernyanyi untuk mengamen tanpa menggunakan alat musik apapun. Biasanya pengamen jalanan yang hanya bernyanyi saja, terdiri dari 1 orang saja, tapi kadang-kadang bisa saja lebih dari satu orang. Pengamen yang bernyanyi saja juga bernyanyi sambil bertepuk tangan.

Dalam penelitian ini, banyak sekali menemukan cara–cara pengamen jalanan untuk memainkan musik selain dari cara di atas. Berbagai cara dilakukan para pengamen jalanan dalam bermain musik, baik itu dari penggunaan alat musik sederhana maupun alat musik sampah atau barang bekas.

B. Pengalaman Belajar dan Bermain Musik Pengamen Jalanan

Pengalaman merupakan sebuah ilmu yang paling berharga. Dari pengalaman seseorang dapat melihat

(6)

masa lalunya untuk dijadikan pelajaran dalam menjalani sesuatu yang sama dengan masa lalu. Dari sebuah pengalaman orang dapat dinilai bagaimana ia menjalani atau melalui sesuatu hal yang dianggap rumit bagi sebagian orang.

Belajar merupakan sebuah keharusan bagi semua orang, sebab dari sebuah pelajaran seseorang dapat melaksanakan kegiatan yang belum pernah dijalani. Proses belajar dapat dilakukan dimana saja, walau secara teori belajar itu harus dilakukan ditempat yang formal atau sebuah sekolah. Sesungguhnya belajar dapat dilakukan dimana saja, baik itu disekolah, diluar sekolah, dirumah bahkan ditempat – tempat bersantai atau bekerja. Anggapan tentang pengamen yang kurang pendidikannya karena putus sekolah, menjadi sebuah nilai yang negatif bagi pengamen jalanan, karena dinilai tidak mengerti tentang ilmu. Pada hal semua orang pada umumnya bisa belajar dan menguasai suatu bidang ilmu, tidak tergantung apapun profesinya. Dalam penelitian ini, berdasarkan wawancara terhadap seorang pengamen yang bernama Gusri yang biasa dipanggil Gos (wawancara 15 Agustus 2012) pengalaman belajar bermusik yang dipelajari kebanyakan dari kebiasaan berkumpul bersama teman sambil bermain gitar, ada juga yang belajar bermusik dari ikut-ikutan dan terjun menjadi pengamen untuk memenuhi kebutuhan. Terkadang belajar bermain musik merupakan sebuah kesenangan bagi sebagian pengamen, karena untuk mengeluarkan hobinya, para pengamen sengaja mengamen demi kepuasaan bermusiknya tanpa pedul berapa banyak hasil yang didapat. Tidak hanya itu, pengalaman bermain musik pengamen juga terkadang diperoleh dari beberapa lembaga swadaya masyarakat atau organisasi

peduli lingkungan yang peduli pada mereka dan mengajari keterampilan untuk bekal pengetahuan mereka khususnya bermain musik, walau pada kenyataannya mereka masih turun ke jalan untuk mengamen.

Tergantung bagaimana cara para pengamennya untuk belajar dimana, dengan siapa orangnya, yang penting mereka dapat belajar musik dan bisa turun ke jalan untuk mengamen. Pengajaran yang di dapat menjadikan

C. Bentuk Penyajian dan Alat Musik Pengamen Jalanan

Dalam proses penyajian musik, para pengamen jalanan tidak terlalu memperhatikan bagaimana cara penyajian musiknya. Hal yang terpenting bagi para pengamen jalanan tersebut adalah mereka bermain musik, mengamen dan mendapatkan uang untuk makan sehari-hari. Pengamen jalanan hanya bermain musik seadanya, artinya tak ada penyajian khusus dalam bermain musik. Penyajian musik jalanan oleh pengamen jalanan tidak mengenal waktu khusus. Hal ini dikarenakan tidak adanya larangan ataupun hal yang mengikat penyajian jalanan itu dilaksanakan secara khusus. Kapan dan dimana saja, dan oleh siapa saja musik jalanan dapat dimainkan. Baik pagi hari maupun siang hari, ataupun malam hari, musik jalanan ini dapat dimainkan (disajikan). Namun secara umum dalam pengamatan penulis, para pengamen jalanan biasanya (seringkali) memainkannya pada saat pagi menjelang siang hari, kira-kira pukul 11.00 Wib dimana orang-orang sudah mulai mencari tempat makan siangnya, hingga sore hari pukul 17.00 wib saat orang mulai beranjak untuk pulang kerumah. Secara umum pengamen jalanan ini biasanya menyajikan musiknya pada tempat-tempat yang cenderung ramai. Hal ini

(7)

dilakukan dengan tujuan agar mereka mendapatkan uang (sedekah) yang lebih banyak dari orang-orang yang mereka jumpai. Tempat-tempat ramai yang biasanya mereka kunjungi misalnya saja di pasar, tempat dimana orang-orang banyak berlalu lalang, seperti pasar sambu.Tempat lainnya seperti di perempatan lampu merah. Biasanya mereka memainkan musik sampah sambil bernyanyi dekat dengan mobil-mobil mini bus dan persis berada di depan pintu penumpang mini bus tersebut. Pemandangan seperti ini sering sekali kita jumpai diperempatan lampu merah yang ada di kota medan. Selain ditempat tersebut, para anak-anak jalanan juga menyajikan musiknya mereka biasanya ditempat(rumah) makan. Seperti sebuah tempat yang pastinya hampir dikenal oleh semua anak-anak jalanan, bahkan masyarakat umum kota Medan. Biasanya mereka mulai bernyanyi pada pukul 11.00 wib, tepat pada saat jam makan siang dimana para mahasiswa mulai datang untuk makan siang kesana, hingga pukul 16.00 wib, demikian ungkap pak Hadi pemilik warung makan di simpang jalan pancing (wawancara 16 Agustus 2012). Hal ini dikarenakan para penikmat musik dari para pengamen jalanan yang mereka sajikan tidak akan pernah mengusir mereka dengan sikap yang kasar, dan di tempat ini mereka tidak akan pernah di kejar-kejar dan di hantui oleh perasaan ketakutan oleh para pamong praja kota Medan. Disamping lokasi diatas, kereta api juga menjadi salah satu tempat yang dipilih oleh anak-anak jalanan untuk menyajikan musik mereka. Mereka mulai berdatangan ke stasiun kereta api biasanya mulai pukul 10.00 wib. Tepat pada saat sebelum kereta api akan berangkat dari Medan, hingga pukul 18.00 wib tepat pada saat kereta api akan habis dari Tanjung

Balai. Dalam melakukan pengamatan pada stasiun kereta api Medan dengan rute Medan-Tanjung Balai. Sesungguhnya masih ada tempat-tempat lainyang barangkali juga di datangi oleh para pemusik jalanan ini dalam menyajikanmusik mereka. Namun secara khusus penulis hanya memfokuskan penelitian pada tempat-tempat tersebut. Berikut adalah alat musik yang lazim digunakan pengamen jalanan.

1. Ukulele

Ukulele adalah alat musik gitar kecil yang mempunyai 4 buah senar nilon dengan ukuran 40 sampai 50 cm meter. Para pengamen jalanan banyak menggunakan ukulele karena selain ukurannya yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana.

2. Gitar

Instrumen gitar menjadi pilihan pengamen jalanan untuk bermain musik karena instrumen melodis ini dapat digunakan dalam bermain musik tanpa alat musik lain. Gitar yang digunakan pengamen jalanan pun tidak begitu bagus.

3. Drum Angkut

Istilah drum angkut diberi nama oleh pengamen jalanan itu sendiri. Drum angkut merupakan bagian dari senar drum serta sebuah cymbal untuk menambah variasi bunyinya.

4. Drum Pipa ( Gendang Paralon) Drum pila/gendang paralon ini adalah sebuah gendang yang terbuat dari pipa air dan ditutup bagian atasnya dengan karet ban. Jumlah pipa paralon yang digunakan pengamen jalanan biasanya berjumlah tiga buah.

5. Pianika

Pianika merupakan piano kecil yang mempunyai 2 oktaf tuts piano.

(8)

Cara menggunakannya adalah ditiup dengan menggunakan selang. Alat musik ini mudah digunakan dan dibawa oleh pengamen dalam menjalankan aktivitas aksinya.

6. Tamborin

Tamborin biasanya dipakai para pengamen untuk alat bantu tambahan dalam mengamen, tapi terkadang pengamen jalanan yang tidak mempunyai alat musik hanya menggunakan tamborin dalam mengamen.

PENUTUP

Dari penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Jenis musik yang dimainkan oleh pengamen jalanan adalah musik pop, dangdut, rock, keroncong yang sedang tren saat ini dan ada juga lagu – lagu balada serta lagu ciptaan mereka sendiri.

2. Pemetaan objek kegiatan aktifitas pengamen jalanan ketika sedang mengamen antara lain: di persimpangan jalan, terminal, tempat wisata warung-warung makanan, didalam bus dan kereta api.

3. Pengalaman belajar bermain musik pengamen jalan diperoleh dari sesama teman pengamen jalanan yang dilakukan secara oral dan praktek langsung serta dari lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap kreatifitas pengamen jalalan.

4. Penyajian musik pengamen jalanan hanya bermain musik seadanya, artinya tak ada penyajian khusus dalam bermain musik. Penyajian musik jalanan oleh pengamen jalanan tidak mengenal waktu khusus. Dan tempat khusus. Penyajiannya dalam bentuk beryayi

dengan diiringi oleh sebuah gitar dan alat perkusi, atau diiringi gitar kecil (ukulele)

5. Instrumen musik yang digunakan adalah: Ukulele, Gitar, tamborin Gendang paralon, dan beberapa instrumen perkusi lain yang dibuat sendidiri oleh pengamen jalanan.

DAFTAR PUSTAKA

Dendy, Sugono. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia

Djohan. 2005. Psikologi Musik.

Yogyakarta: Penerbit Buku Baik Koentjaraningrat dan Donald K.

Emmerson. 2003. Aspek Manusia dalam Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia

Nainggolan, D. Togar. 2006. Batak Toba di Jakarta. Medan : Bina Media

Nani, Nurul. 2008. Metode Penelitian Deskriptif. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Sumardi, Selo. 2005. Permasalahan Dalam Penelitian. Bandung : Gramedia

Sumarti. 2005. Pola Kerja Anak Jalanan, Studi Kasus Pengamen anak Jalanan di Area Tugu Kujang. Jawa Barat. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press

Ratna, Nyoman Kutha. Metode PenelitianKajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Suyatno dan Sutinah. 2006. Metode

Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Arrauz Media

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

leh Kelompok Kerja Konstruksi Unit Lay katan Jaringan Air Bersih Mata Air Men R-SR/2017 tanggal 13 Oktober 2017 enyedia Jasa Konstruksi untuk pelaksa. 02 Kelurahan

(b) pada masing-masing model pembelajaran, manakah prestasi belajar dan aspek afektif matematika siswa yang lebih baik, kecerdasan logis matematika, visual,

Profil pembuatan keputusan karir peserta didik kelas IX SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 berada pada tingkat tinggi, artinya peserta didik memahami

[r]

Sikap ilmiah berkaitan dengan kegiatan IPA yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, dilakukan perekaman pada saat pelaksanaan pembelajaran untuk. dilihat kemunculan sikap

Rata-rata mortalitas larva ulat tritip instar III menurut dosis ekstrak tapak liman yang telah diaplikasikan (Tabel 6 dan 7), menunjukkan bahwa kenaikan dosis pestisida