• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENJA OPD DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENJA OPD DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

RENJA – OPD

DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN BLITAR

TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS PERHUBUNGAN

(2)
(3)

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dipandang perlu adanya Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA – OPD) Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar dengan harapan dapat menjadi pedoman kerja dalam mewujudkan sarana dan prasarana perhubungan yang aman, nyaman, tertib dan lancar di wilayah Kabupaten Blitar.

Seiring dengan perkembangan jaman, sarana dan prasarana perhubungan sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Oleh karenanya sejalan dengan Undang-undang nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mendukung visi, misi Bupati dan Wakil Bupati Blitar periode 2016 – 2021.

Akhirnya dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (RENJA - OPD) Tahun 2017 Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar dapat tersusun.

Blitar, 19 Desember 2016 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN BLITAR

Drs. BUDI KUSUMARJOKO, M.Pd Pembina Utama Muda

NIP. 19621027 198803 1 006

(4)

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

I

I

S

S

I

I

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR……… DAFTAR ISI………... BAB I : PENDAHULUAN………. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. Latar Belakang………. Landasan Hukum……….……….. Maksud dan Tujuan……….………. Sistematika Renja – OPD……….……… BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5.

Kondisi Umum OPD……… Evaluasi Capaian Program Tahun Lalu (2015)……….. Evaluasi Capaian Kinerja Pelaksanaan Tahun Lalu (2015)….……… Evaluasi Capaian Program Kegiatan Tahun 2016 (Th.Berjalan)….. Identifikasi Masalah (masalah dan tantangan SKPD th rencana … BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. 3.2. 3.3. 3.4.

Kajian Renstra dan Prioritas Program Renstra SKPD………. Program dan Kegiatan……… Hasil Analisis dan Kondisi Masalah ………...……… Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat………. BAB IV : INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V : DANA INDIKATIF DAN SUMBER DANA 5.1.

5.2.

Kajian Terhadap Pagu / Plafon Identifikasi Tahun Rencana ………. Rumusan Usulan Prioritas Program dan Kegiatan ………..….. BAB V : PENUTUP……… Lampiran - Lampiran i i i iii 1 1 1 1 2 2 3 3 5 5 6 6 2 244 2 277 3 311 3 311 3 333 3 377 3 399 4 400 4 411 4 433 4 433 4 455 4 466 ii

(5)
(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang – Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar sebagai unsur pelaksana di bidang perhubungan mempunyai tanggung jawab yang luas yaitu :

a. Menyusun rencana, analisis, pembinaan, monitoring dan evaluasi program Perhubungan.

b. Melaksanakan kegiatan dalam hal rekayasa lalu lintas dan manajement angkutan untuk jaringan trayek yang meliputi daerah dan melaksanakan rencana yang ditetapkan.

c. Melakukan pembinaan melalui kegiatan penyuluhan, pengadaan dan penempatan rambu-rambu lalu lintas, peraturan umum di bidang perhubungan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sektor transportasi yang berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik dan pertahanan keamanan yang mutlak perlu dikembangkan untuk melancarkan pergerakan manusia, barang, jasa dan informasi, sehingga akan memperlancar kegiatan perekonomian dan pengembangan sumber daya alam yang pada akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembangunan sektor transportasi harus berlandaskan pada pemanfaatan potensi secara optimal, agar tercapai efektifitas dan efisiensi pelayanan.

Pengembangan sarana dan prasarana perhubungan di Kabupaten Blitar yang merupakan salah satu dari pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blitar merupakan salah satu alternatif solusi dalam mengantisipasi permasalahan transportasi yang muncul disebabkan adanya ketidakseimbangan antara peningkatan dan penyebaran jumlah penduduk pada wilayah perkotaan.

Kondisi sarana dan prasarana perhubungan yang ada di Kabupaten Blitar serta sumberdaya yang menanganinya masih belum dapat dikategorikan ideal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kondisi yang ada antara lain :

(7)

 Kurang tercukupinya fasilitas jalan seperti rambu-rambu, marka, dan guardril pada ruas jalan khususnya di daerah rawan kecelakaan dan belum tersedianya sarana pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas yang memadahi.  Kondisi terminal dan halte sebagai tempat pemberhentian dan

pemberangkatan angkutan masih belum sesuai dengan standar yang ditetapkan.

 Kepatuhan masyarakat (awak angkutan dan penumpang) terhadap Undang-undang Lalu Lintas belum membudaya, oleh sebab itu harus selalu dikembangkan dan diawasi.

 Jaringan transportasi belum dapat menjangkau daerah yang luas.

 Sumber daya manusia yang memiliki basis pengetahuan dibidang transportasi dan kelalulintasan masih belum memadai.

1.2. Landasan Hukum

Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (RENJA – OPD) Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara ;

2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Keuangan Negara ;

3. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ;

4. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ;

5. Undang – Undang No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ;

6. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah ;

7. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.

(8)

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan ;

11. Surat Edaran Mendagri Nomor 050 / 200 / II / Bangda / 2008 tanggal 28 Pebruari 2008 tentang Penyusunan Rencana Kerja SKPD.

12. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005-2025 ; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tanggal 8 Nopember 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ; 15. Peraturan Bupati Blitar Nomor …… Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas

dan Fungsi Dinas Perhubungan

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar Tahun 2017 ini disusun mengacu pada rencana strategis Dinas Perhubungan 2016-2021 dengan maksud untuk menghasilkan perencanaan bagi arah kebijakan dan pelaksanaan proses pembangunan jangka pendek Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar.

Dari beberapa tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi pada Tahun 2017 dapat dirumuskan beberapa isu - isu strategis antara lain :

1. Semakin maraknya pelanggaran lalu lintas oleh awak kendaraan dan berkembangnya bangunan di pinggiran jalan berpotensi terjadi rawan kemacetan dan terjadinya kecelakaan ;

(9)

2. Makin padatnya pengguna jalan dan masih tingginya angka kecelakaan, sehingga diperlukan infrastruktur perhubungan dan fasilitas perlengkapan jalan yang memadai ;

3. Belum optimalnya pengawasan, pengendalian, pembinaan dan pengamanan sistem transportasi.

Bertolak pada isu-isu strategis diatas maka Dinas Perhubungan menetapkan program / kegiatan sebagai berikut :

1. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 4. Peningkatan Disiplin Aparatur.

5. Perencanaan, penganggaran, pengendalian dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

6. Peningkatan Pelayanan Angkutan.

7. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan. 8. Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas.

9. Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. 10.Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ. 11.Peningkatan Pelayanan Keselamatan Pengguna Jalan. 1.4. Sistematika Renja - OPD

Secara garis besar, sistematika isi Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja–OPD) Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar tahun 2017 adalah sebagai berikut :

(10)

RENJA – OPD DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Renja – OPD

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU 2.1. Kondisi Umum OPD

2.2. Evaluasi Capaian Program Tahun Lalu (2015)

2.3. Evaluasi Capaian Kinerja Pelaksanaan Tahun Lalu (2015) 2.4. Evaluasi Capaian Kinerja Tahun Berjalan (2016)

2.5. Identifikasi Masalah (masalah dan tantangan OPD tahun rencana) BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017

3.1. Kajian Renstra dan Prioritas Program Renstra OPD 3.2. Program dan Kegiatan

3.3. Hasil Anaalisis dan Kondisi Masalah

3.4. Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat BAB IV : INDIKATOR SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM BAB V : DANA INDIKATIF DAN SUMBER DANA

5.1. Kajian Terhadap Pagu/Plafon Identifikasi Tahun Rencana (2017) 5.2. Rumusan Usulan Prioritas Program dan Kegiatan

(11)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU 2.1. Kondisi Umum OPD

2.1.a.Kedudukan dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar (1) Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan

daerah dibidang perhubungan.

(2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud pada nomor (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang perhubungan.

(4) Dinas Perhubungan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada nomor (3) menyelenggarakan fungsi :

a. menyusun rencana dan program kerja dibidang perhubungan; b. perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan;

c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan;

d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan; e. pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.b.Tupoksi Pejabat yang ada di Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar

Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan

(12)

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tupoksi pejabat yang ada di Dinas Perhubungan sesuai dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor….. tahun 2016 tentang penjabaran tugas dan fungsi Dinas Perhubungan adalah :

A. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengumpulkan dan mengolah data dalam menyusun rencana program, monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan, menyelenggarakan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan dan urusan umum serta memberikan pelayanan administrasi kepada semua unit kerja di lingkungan Dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Sekretaris mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Dinas; b. pemantauan dan evaluasi hasil program kerja Dinas;

c. pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil pemantauan program kerja Dinas;

d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bidang-bidang pada Dinas; e. pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, kehumasan dan

keprotokolan;

f. pelaksanaan fungsi tata usaha keuangan pada Dinas;

g. pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai;

h. pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai;

i. pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor, pemanfaatan dan perawatan inventaris kantor;

j. pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepala dinas dan semua unit organisasi dilingkungan Dinas;

k. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

(13)

1. Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan, mempunyai tugas:

a. menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun rencana program dinas, monitoring dan evaluasi pelaporan serta penyusunan laporan;

b. melakukan penyiapan, perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan dinas.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan mempunyai fungsi:

a. pengumpulan bahan dan penganalisaan data guna penyusunan rencana kegiatan dan program kerja dinas;

b. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta penganalisaan hasil program kerja dinas;

c. penghimpunan dan penganalisaan data guna penyajian informasi tentang dinas;

d. pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil program kerja dinas;

e. penghimpunan data dan penyiapkan bahan kebutuhan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan Dinas;

f. pelaksanaan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah pada Dinas;

g. pelaksanaan penyusunan, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan keuangan, serta pengujian pembayaran;

(14)

h. pelaksanaan penatausahaan kas dan urusan belanja anggaran kegiatan kebutuhan dinas;

i. pelaksanaan penyusunan kebutuhan operasional, verifikasi data dan dokumen keuangan, serta pelaporan keuangan;

j. pelaksanaan pengujian terhadap data dan dokumen permintaan pembayaran keuangan, serta dokumen pendukung;

k. pelaksanan penatausahaan data dan implementasi sistem informasi, pelaporan data dan perkembangan realisasi permintaan pembayaran keuangan dan perkembangan realisasi pencairan anggaran;

l. pelaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian, surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga, memelihara barang – barang inventaris, serta laporan berkala.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan urusan administrasi kepegawaian lingkungan dinas;

b. penyelenggaran urusan rumah tangga, rapat–rapat, tamu–tamu dinas dan pelaksanaan kehumasan;

c. penyelenggaran urusan ketatausahaan, surat menyurat dan kearsipan;

d. penyusunan rencana kebutuhan barang, kebutuhan operasional kantor, termasuk inventarisasi barang, pengadaan, perawatan dan pemeliharaan barang perlengkapan dinas;

(15)

e. pelaksanaan penertiban, pengamanan dan pemeliharaan kebersihan kantor dan lingkungan sekitarnya;

f. penyusunan laporan tahunan tentang barang inventarisasi kantor; g. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

sesuai dengan bidang tugasnya. B. Bidang Manajemen Lalu Lintas

Kepala Bidang Manajemen Lalu Lintas mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja, kebijakkan teknis dibidang pengendalian, pengawasan dan melakukan manajemen dan pengawasan perparkiran untuk umum, serta melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Manajemen Lalu Lintas mempunyai fungsi:

a. menyusun rencana dan program kerja di bidang pengendalian dan pengawasan, manajemen dan rekayasa serta perparkiran untuk umum;

b. merumuskan kebijakan teknis dibidang pengendalian, pengawasan, perparkiran, manajemen dan rekayasa lalu lintas; c. melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu lintas;

d. melaksanakan pengendalian dan pengawasan lalu lintas;

e. melaksanakan dan pengendalian manajemen parkir untuk umum; f. menyusun dokumen analisis dampak lalu lintas

g. penetapan jaringan jalan kabupaten

h. melaksanakan inventarisasi daerah rawan kecelakaan. 1. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas

Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas mempunyai tugas Penyusunan rencana dan program kerja, melaksanakan pengawasan pengendalian dan pengaturan lalu lintas serta melakukan inventarisasi daerah rawan kecelakaan lalu lintas.

(16)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas mempunyai fungsi: a. Pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di

bidang pengendalian dan pengawasan lalu lintas;

b. Perumusan Kebijakan Teknis Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas di wilayah Kabupaten;

c. melakukan penegakkan hukum dibidang lalu lintas dan angkutan orang dan barang;

d. melaksanakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas darat serta melakukan koordinasi penyelenggaraan lalu lintas darat yang berada di wilayah Kabupaten;

e. melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap kelebihan muatan;

f. melakukan pengawasan, inventarisasi dan pendataan daerah rawan kecelakaan;

g. menyelenggarakan pemberian izin dispensasi kelas jalan untuk angkutan barang pada jalan kabupaten;

h. melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai bidang tugasnya.

2. Seksi Perparkiran

Kepala Seksi Perparkiran mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program kerja, manajemen dan pengawasan, menetapkan lokasi serta pemberian rekomendasi fasilitas parkir untuk umum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Perparkiran mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di bidang perparkiran;

(17)

c. melaksanakan perencanaan dan penetapan lokasi parkir untuk umum;

d. penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum; e. memberikan rekomendasi ijin penyelenggaraan dan pembangunan

fasilitas parkir untuk umum;

f. menghimpun dan menganalisa data guna pengelolaan dan manajemen parkir untuk umum;

g. mengadakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan perparkiran baik yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten maupun pihak ketiga;

h. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai bidang tugasnya.

3. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas melakukan penyusunan perencanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta menetapkan jaringan transportasi jalan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mempunyai fungsi:

a. pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas;

b. perumusan kebijakan teknis manajemen dan rekayasa wilayah Kabupaten;

c. melaksanakan manajemen lalu lintas jalan Kabupaten;

d. mengumpulkan bahan dan data dalam rangka rekayasa lalu lintas; e. Melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu lintas dengan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk jaringan jalan Kabupaten;

(18)

f. Memberikan persetujuan untuk hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALIN);

g. menyusun dan menetapkan rencana kelas jalan di jalan Kabupaten;

h. menyusun dan menetapkan rencana jaringan transportasi jalan tingkat kabupaten;

i. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai bidang tugasnya.

C. Bidang Angkutan

Kepala Bidang Angkutan mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja, kebijakan teknis di bidang angkutan darat, sungai, danau dan penyeberangan, terminal transportasi serta memberikan bimbingan keselamatan lalu lintas.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Angkutan mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan data penyusunan rencana dan program kerja di bidang angkutan darat, sungai, danau dan penyeberangan, terminal transportasi, serta bimbingan keselamatan;

b. merumuskan kebijakan teknis di bidang angkutan darat, sungai danau dan penyeberangan, terminal transportasi, serta keselamatan lalu lintas;

c. bimbingan teknis usaha angkutan darat, sungai, danau dan penyeberangan;

d. manajemen dan penyelenggaraan terminal penumpang tipe C, terminal barang serta halte untuk angkutan orang dan barang; e. penyusunan jaringan trayek angkutan pedesaan dan angkutan

(19)

f. pemberian ijin lokasi Lapangan terbang khusus pendaratan helikopter (helipad);

g. pemberian bimbingan keselamatan transportasi. 1. Seksi Angkutan Barang dan Orang

Kepala Seksi Angkutan Barang dan Orang mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja, kebijakan teknis, angkutan orang, barang, sungai, danau dan penyeberangan, penetapan jaringan trayek angkutan, penetapan tarif kelas ekonomi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Angkutan Barang dan Orang mempunyai fungsi:

a. pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di bidang angkutan barang dan orang;

b. perumusan Kebijakan Teknis Angkutan orang dan barang di wilayah Kabupaten;

c. perencanaan, pengembangan evaluasi jaringan trayek dan penetapan kebutuhan angkutan;

d. penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang dalam daerah Kabupaten;

e. penerbitan izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek perdesaan dan perkotaan dalam wilayah Kabupaten;

f. penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang melayani trayek antarkota dalam wilayah Kabupaten serta angkutan perkotaan dan pedesaan yang wilayah pelayanannya dalam wilayah Kabupaten;

g. penyiapan pemberian bimbingan teknis perijinan angkutan orang dan barang tertentu yang bersifat khusus serta pengawasan penyelenggaraannya;

(20)

h. penerbitan izin usaha penyelenggaraan angkutan sungai danau dan penyeberangan sesuai dengan domisili orang perseorangan warga Negara Indonesia atau badan usaha;

i. penerbitan izin trayek penyelenggaraan angkutan sungai danau dan penyeberangan untuk kapal yang melayani trayek dalam daerah Kabupaten;

j. melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai bidang tugasnya.

2. Seksi Terminal

Kepala Seksi Terminal mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja, perumusan kebijakan teknis, penetapan lokasi, manajemen dan penyelenggaraan terminal tipe C, terminal barang dan halte untuk angkutan orang dan barang.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Terminal mempunyai fungsi:

a. pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di bidang terminal;

b. perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan terminal tipe C di wilayah Kabupaten;

c. Melakukan manajemen dan penyelenggaraan terminal tipe C; d. perencanaan, penetapan, peninjauan lokasi, pembangunan dan

pengembangan terminal dan halte untuk angkutan orang dan barang;

e. pengelolaan dan pemeliharaan fisik serta pengendalian ketertiban terminal dan halte untuk angkutan orang dan barang;

f. menyiapkan penetapan lokasi terminal barang

g. pemberian ijin lapangan terbang khusus pendaratan helicopter (helipad);

(21)

h. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai bidang tugasnya.

3. Seksi Bimbingan dan Keselamatan

Kepala Seksi Bimbingan dan Keselamatan mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja dan kebijakan teknis di bidang bimbingan dan keselamatan pengguna dan penyedia jasa angkutan darat, sungai dan penyeberangan serta memberikan bimbingan dan pengenalan lalu lintas terhadap pelajar.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Bimbingan dan Keselamatan mempunyai fungsi:

a. pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di bidang bimbingan dan keselamatan;

b. perumusan Kebijakan Teknis bimbingan keselamatan di wilayah Kabupaten;

c. menghimpun data sebagai bahan memberikan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pengguna dan penyedia lalu lintas, darat, sungai dan penyeberangan di wilayah Kabupaten;

d. mengumpulkan bahan dalam rangka melaksanakan pelatihan dan bantuan teknis keselamatan kepada pengguna dan penyedia lalu lintas darat, sungai dan penyeberangan di wilayah Kabupaten Blitar;

e. menyelenggarakan bimbingan teknis dan rekomendasi perijinan terhadap sekolah mengemudi;

f. melaksanakan pemberian bimbingan, pengenalan keselamatan lalu lintas terhadap pelajar;

g. Audit dan inspeksi keselamatan LLAJ di jalan Kabupaten;

h. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai bidang tugasnya.

(22)

D. Bidang Teknik, Sarana dan Pengembangan Transportasi

Kepala Bidang Teknik, Sarana dan Pengembangan Transportasi mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja, kebijakan teknis dibidang teknik pengujian kendaraan bermotor dan perlengkapan jalan di wilayah kabupaten, menetapkan rencana induk transportasi kabupaten serta menyusun kebijakan pengembangan sistem dan teknologi transportasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Teknik, Sarana dan Pengembangan Transportasi mempunyai fungsi:

a. menetapkan rencana dan program kerja di bidang teknik dan pengujian kendaraan bermotor, fasilitas jalan serta pengembangan sistem dan tehknologi transportasi;

b. merumuskan kebijakan teknis pengujian kendaraan bermotor, fasilitas jalan serta pengembangan sistem dan tehknologi transportasi;

c. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor;

d. menetapkan, pengadaan, pemasangan serta pemeliharaan fasilitas Jalan;

e. merencanakan dan menetapkan jaringan kereta api local kabupaten

f. menetapkan rencana induk LLAJ kabupaten;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

1. Seksi Teknik dan Pengujian Kendaraan Bermotor

Kepala Seksi Teknik dan Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja, perumusan kebijakan

(23)

teknis, pemberian bimbingan teknis dan melaksanakan pengujian kendaraan bermotor, penetapan daya angkut serta pembinaan bengkel umum dan karoseri kendaraan bermotor.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Teknik dan Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi:

a. pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor;

b. perumusan kebijakan teknis pengujian kendaraan bermotor di wilayah Kabupaten;

c. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor;

d. memberikan petunjuk – petunjuk teknis tentang ketentuan persyaratan kendaraan wajib uji dan penetapan daya angkut kendaraan bermotor sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku;

e. menyelenggarakan pengawasan dan pembinaan teknis kepada perusahaan karoseri dan perbengkelan kendaraan bermotor; f. melaksanakan pemeriksaan dan penilaian terhadap kendaraan

dinas milik pemerintah yang akan dihapuskan dari inventaris; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang

sesuai bidang tugasnya. 2. Seksi Perlengkapan Jalan

Kepala Seksi Perlengkapan Jalan mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja, kebijakkan teknis, penetapan, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan jalan di wilayah Kabupaten.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Perlengkapan Jalan mempunyai fungsi:

a. pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di bidang perlengkapan jalan;

(24)

b. perumusan kebijakan teknis perlengkapan jalan di wilayah Kabupaten;

c. menyusun dan menetapkan rencana lokasi serta pengadaan dan pemasangan kebutuhan perlengkapan lalu lintas (rambu jalan, marka jalan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendalian pengaman pemakai jalan) serta fasilitas pendukung di jalan kabupaten;

d. melaksanakan perawatan perlengkapan jalan;

e. menghimpun data, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan jalan dalam wilayah Kabupaten;

f. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai bidang tugasnya.

3. Seksi Pengembangan Sistem dan Teknologi Transportasi Kepala Seksi Pengembangan Sistem dan Teknologi Transportasi mempunyai tugas menyusun rencana, program kerja, kebijakan teknis, penataan dan pengembangan sistem dan teknologi transportasi darat, laut serta udara di wilayah Kabupaten.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Pengembangan Sistem dan Teknologi Transportasi mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan data, penyusunan rencana dan program kerja di bidang pengembangan sistem dan teknologi transportasi;

b. perumusan Kebijakan Teknis Pengembangan Sistem dan Tehknologi Transportasi di wilayah kabupaten;

c. penyusunan rencana induk LLAJ Kabupaten;

d. penyusunan bahan rencana penataan sistem transportasi wilayah;

e. penyusunan bahan rencana pengembangan sarana dan prasarana transportasi;

f. penyusunan bahan rencana pengembangan transportasi berkelanjutan;

(25)

g. penyusunan jaringan kereta api lokal kabupaten;

h. penyusunan bahan pengembangan studi dan penelitian masalah-masalah transportasi;

i. penyusunan bahan kegiatan pengembangan dan penerapan sistem informasi dan teknologi di bidang transportasi;

j. pembinaan dan pengawasan perlintasan untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan serta pemakaian jalan perlintasan sebidang yang tidak mempunyai ijin dan tidak ada penanggungjawabnya, dilakukan oleh pemilik dan atau pemerintah daerah;

k. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai bidang tugasnya.

E. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

b. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati.

c. Jenis jenjang dan jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

F. Tata kerja

a. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing – masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah dan instansi lain diluar pemerintah daerah sesuai tugas pokoknya masing – masing.

(26)

b. Setiap Pemimpin Satuan Organisasi wajib mengawasi bawahannya masing – masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah – langkah yang diperlukan

c. Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengordinasikan bawahannya masing – masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

d. Setiap pemimpin sebuah organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab pada atasannya masing – masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

e. Setiap laporan yang diterima pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk lebih lanjut kepada bawahannya.

f. Dalam menyampaikan laporan masing – masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. 2.1.c.Kondisi Aparatur Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar

Jumlah personalia Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar per 30 Nopember 2016 sejumlah 180 orang, dengan jumlah Pegawai Negeri Sipil sebanyak 55 orang, Pegawai Jasa Tenaga Tehnis sebanyak 11 orang, dan Juru Parkir sebanyak 114 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan untuk PNS dan CPNS terdiri dari Program Pasca Sarjana (Strata-2) sebanyak 16 orang, Program Sarjana (Strata–1) sebanyak 15 orang, Sarjana Muda sebanyak 3 orang, SLTA sebanyak 24 orang, SLTP sebanyak 3 orang dan SD sebanyak 2 orang.

Berdasarkan Eselon terdiri dari Eselon II-b sebanyak 1 orang, Eselon III-a sebanyak 1 orang, Eselon III-b sebanyak 3 orang, Eselon IV-a sebanyak 11 orang, Pejabat Fungsional sebanyak 6 orang, dan staf sebanyak 36 orang.

(27)

Sedangkan komposisi pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar berdasar lokasi kerja yaitu untuk pegawai di Kantor Dinas Perhubungan di Kel. Dandong Srengat Blitar sebanyak 43 orang, yang terdistribusikan di terminal dan tempat parkir khusus sebanyak 14 orang, PKB Wlingi 6 orang, sedangkan juru parkir ditempatkan di wilayah kab. Blitar sebanyak 114 orang .

2.1.d. Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar terletak di Kelurahan Dandong Kecamatan Srengat, dengan luas areal + 6.146 m² (dengan batas sebelah selatan Jl. Raya Dandong, batas sebelah timur tanah bengkok Kelurahan Dandong, dan batas sebelah barat tanah bengkok Kelurahan Dandong dan sebelah utara juga tanah bengkok Kelurahan Dandong ) Bangunan terdiri dari 1 (satu) gedung Kantor Dinas Perhubungan dan 1 (satu) gedung Pengujian Kendaraan Bermotor Unit I dan 1 (satu) gedung pusat ATCS (Area Traffic Control System).

TERMINAL :

Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar mempunyai 3 (tiga) terminal type C sebagai berikut :

No. Nama Terminal Lokasi/Alamat/

No. Telp. Type Luas (m

2

) Ket.

1. Wlingi Kel. Babadan Kec.

Wlingi

C 1.550

2. Kademangan Jl. Raya Tulungagung Kel. Kademangan

C 1.120

3. Lodoyo Kel. Sutojayan Kec.

Sutojayan

(28)

2.1.e. Tantangan dan hambatan yang dihadapi OPD dalam meningkatkan kinerja

Dengan berbagai keterbatasan yang ada baik dana maupun personil serta dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat pada bidang Perhubungan, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar memiliki beberapa permasalahan dan tantangan utama yang harus dihadapi pada tahun 2017 diantaranya :

1) Masih kurangnya disiplin kerja dan kurang dipahaminya tupoksi oleh sebagian karyawan;

2) Keterbatasan Sumber Daya Manusia terutama yang memiliki latar belakang pendidikan transportasi, kelalulintasan, teknik mesin dan yang memiliki kemampuan bidang IT ;

3) Belum terbentuknya kelompok jabatan fungsional di Bidang Pengujian yang sangat dibutuhkan;

4) Kurang optimalnya kondisi peralatan pendukung yang dimiliki.

5) Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mentaati peraturan lalu lintas serta fasilitas keselamatan lalu lintas belum dapat mencukupi kebutuhan baik di tempat-tempat strategis maupun di lokasi rawan kecelakaan sehingga masih sering terjadi kecelakaan ;

6) Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam penyediaan sarana dan prasarana transportasi serta kondisi transportasi massal/angkutan umum yang ada beserta prasarananya kurang nyaman sehingga kurang diminati masyarakat ;

7) Moda sepeda motor yang memiliki persentase terbesar, sebagai akibat mudahnya untuk memiliki kendaraan pribadi khususnya roda 2 (dua), sehingga meningkatkan jumlah pengguna sepeda motor ;

8) Kondisi terminal kurang memenuhi persyaratan pelayanan angkutan yang di indikasikan dengan kurang tersedianya lahan sesuai pelayanan dan adanya aksesibilitas dari dan ke terminal yang masih terhambat oleh aktivitas lain ;

(29)

9) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor belum maksimal yang diindikasikan dengan belum tersedianya sarana tempat pengecatan dan pencucian serta belum tercukupinya tenaga teknis penguji ;

10)Masih banyaknya persimpangan Kereta Api sebidang yang tidak terjaga dan belum ada tanda alat peringatan lewatnya KA yang memadai.

2.2. Evaluasi Capaian Program Tahun Lalu (2015)

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informatika Kabupaten Blitar sebagai pelaksana dua urusan wajib yakni urusan perhubungan dan urusan komunikasi dan informatika pada Tahun Anggaran 2015 telah melaksanakan 12 program dan 45 kegiatan dengan capaian sebagai berikut :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran memiliki nilai capaian sebesar 98,96%

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur memiliki nilai capaian sebesar 98,19%.

3. Program peningkatan disiplin aparatur memiliki nilai capaian sebesar 98,61%.

4. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain :

a. Pendidikan dan pelatihan formal memiliki nilai capaian sebesar 100%

b. Sosialisasi kebijakan bidang perhubungan dan tehnologi informasi memiliki capaian sebesar 99,64%.

c. Bimbingan tehnis peningkatan pelayanan prima bidang perhubungan dan kominfo memiliki capaian sebesar 99,92%

Dari nilai capaian kegiatan – kegiatan tersebut dihasilkan nilai capaian program sebesar 99,85 %.

5. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan memiliki nilai capaian sebesar 100,00%

(30)

6. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa terdiri dari kegiatan-kegiatan, antara lain :

a. Pembinaan dan pengembangan sumberdaya komunikasi dan informasi memliliki nilai capaian sebesar 99,42%.

b. Pemeliharaan Website www.blitarkab.go.id memiliki nilai capaian sebesar 99,97%.

c. Pekan Informasi Jawa Timur memliliki nilai capaian sebesar 100%. d. Penerbitan majalah penataran memiliki nilai capaian sebesar

99.95%.

e. Pembangunan infrastruktur jaringan TIK terintragesi (E-Gov) memiliki nilai capaian sebesar 99,66%.

f. Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Publik memiliki nilai capaian sebesar 99,99%.

g. Layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) memilik nilai capaian sebesar 99,65%

h. Monitoring Menara Telekomunikasi memiliki capaian sebesar 99,47%

i. Pembuatan dan penggandaan video profil Kabupaten Blitar memiliki nilai capaian sebesar 99,42%

Dari nilai capaian kegiatan – kegiatan tersebut dihasilkan nilai capaian program sebesar 99,72%.

7. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ terdiri dari kegiatan – kegiatan, antara lain :

a. Rehabilitasi / pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor memiliki nilai capaian sebesar 99,14%.

b. Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan memiliki nilai capaian sebesar 98,08%.

c. Rehabilitasi fasilitas LLAJ memiliki nilai capaian sebesar 97,49%. Dari nilai capaian kegiatan – kegiatan tersebut dihasilkan nilai capaian program sebesar 98,23%.

8. Program peningkatan pelayanan angkutan terdiri dari kegiatan – kegiatan, antara lain :

(31)

a. Parkir berlangganan memiliki nilai capaian sebesar 98,91%.

b. Pemantauan kelengkapan dokumen pass kapal memiliki nilai capaian sebesar 100%.

c. Peningkatan kinerja angkutan pedesaan memiliki nilai capaian sebesar 98,51%.

d. Sosialisasi keselamatan bagi awak kapal ASDP memiliki nilai capaian sebesar 92,88%.

e. Kajian revitalisasi trayek angkutan pedesaan memilik nilai capaian sebesar 98,61%

f. Kajian pembangunan terminal Kanigoro memiliki nilai capaian sebesar 98,88%.

Dari nilai capaian kegiatan – kegiatan tersebut dihasilkan nilai capaian program sebesar 97,96%.

9. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas terdiri dari kegiatan – kegiatan, antara lain :

a. Pengadaan rambu lalu lintas memiliki nilai capaian sebesar 98.55%.

b. Pengadaan marka jalan memiliki nilai capaian sebesar 98,32%. c. Pengadaan dan pemasangan RPPJ dan cermin tikungan memiliki

nilai capaian sebesar 98.16%.

d. Pengadaan lampu kedip memiliki nilai capaian sebesar 99,35%. e. Survey pembaharuan data base perlengkapan jalan memilik nilai

capaian sebesar 94.80%.

f. Survey gerakan membelok dan inventarisasi persimpangan memiliki nilai capaian sebesar 95.34%..

Dari nilai capaian kegiatan – kegiatan tersebut dihasilkan nilai capaian program sebesar 97,42%.

10.Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain :

a. Pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor memiliki nilai capaian sebesar 98,36%.

(32)

b. Penyediaan kelengkapan operasional pengujian kendaraan bermotor memiliki nilai capaian sebesar 99.81%.

c. Pengembangan sisten informasi manajemen pengujian kendaraan bermotor memilik nilai capaian sebesar 99.90%.

Dari nilai capaian kegiatan-kegiatan tersebut diatas dihasilkan nilai capaian sebesar 99,35%.

11.Program peningkatan keselamatan pengguna jalan terdiri dari kegiatan antara lain:

a. Peningkatan pengendalian ketertiban pengguna jalan memiliki nilai capaian sebesar 100%.

b. Sosialisasi keselamatan berlalu lintas memiliki nilai capaian sebesar 99,79%.

c. Pemantauan arus/volume lalu lintas saat lebaran memiliki nilai capaian sebesar 99,96%.

d. Pemantauan daerah rawan laka memiliki nilai capaian sebesar 99,76%.

e. Pemantauan arus/volume lalu lintas saat natal dan tahun baru memiliki nilai capaian sebesar 99,38%.

f. Penegakan hokum bidang perhubungan memiliki nilai capaian sebesar 54,33%.

g. Kajian aksi keselamatan berlalu lintas sioswa sekolah di ibu kota Kabupaten Blitar memiliki nilai capaian sebesar 99,59%.

h. Andalalin pembangunan RSU Srengat memiliki nilai capaian sebesar 0,00%.

Dari nilai capaian kegiatan – kegiatan tersebut dihasilkan nilai capaian program sebesar 81,60%.

12.Program kerjasama informasi dengan mas media terdiri dari kegiatan antara lain :

a. Penyebar luasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah memiliki nilai capaian sebesar 100%.

(33)

1. Evaluasi Kinerja Kegiatan

Berdasarkan evaluasi terhadap kinerja kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa dari 45 kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar tahun 2015 yang merupakan manifestasi / penjabaran dari tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar pada tahun 2015, terdapat satu kegiatan yakni Andalalin Pembangunan RSU Srengat tidak bisa dilaksanakan karena menurut prediksi kami saat perubahan anggaran, DED (Detail Engineering Desaign) yang dikerjakan oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang akan selesai pada Tri bulan IV Tahun 2015, ternyata sampai akhir tahun 2015 DED tersebut belum selesai sehingga kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan. Adapun kegiatan penegakan hokum bidang perhubungan hanya terserap 54,33% karena kegiatan ini harus bergantian dengan kegiatan yang sama dengan Polres, sedangkan Polres sendiri juga tersedia dana untuk kegiatan penegakan hukum, akibatnya penyerapan dana harus bergantian dan tidak bisa maksimal.

Namun demikian secara umum seluruh kegiatan di tahun 2015 telah dilakukan secara efektif sesuai dengan dan / atau mendukung tujuan dan sasaran organisasi. Kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar tahun 2015 telah dijalankan secara efisien. Hal itu dapat dilihat dari tercapainya output kegiatan sesuai dengan rencana dengan menggunakan alokasi / input anggaran yang tersedia. 2. Evaluasi Kinerja Keuangan

Berdasarkan hasil pengukuran Kinerja Keuangan, capaian program kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar tahun 2015 dapat tercapai 97,00%. Bila dibandingkan dengan laporan tahun sebelumnya, maka capaian indikator kinerja keuangan tahun 2015 menurun dikarenakan salah satu kegiatan yang sudah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Tahun 2015 yakni Andalalin Pembangunan RSU Srengat tidak bisa dilaksanakan karena menurut prediksi kami saat perubahan anggaran, DED (Detail Engineering

(34)

Desaign) yang dikerjakan oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang akan selesai pada Tri bulan IV Tahun 2015, ternyata sampai akhir tahun 2015 DED tersebut belum selesai sehingga kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan. Sedangkan kegiatan penegakan hokum bidang perhubungan hanya terserap 54,33% karena kegiatan ini harus bergantian dengan kegiatan yang sama dengan Polres, sedangkan Polres sendiri juga tersedia dana untuk kegiatan penegakan hokum, akibatnya penyerapan dana harus bergantian dan tidak bisa maksimal.

Selain itu Jika dilihat dari tabel pencapaian indikator kinerja kegiatan (terlampir), maka untuk kategori input kegiatan jika dibandingkan dengan realisasi kegiatan dimaksud akan didapatkan kesimpulan bahwa : dari 44 kegiatan yang bisa dilaksanakan pada tahun 2015 pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar terdapat 6 kegiatan yang dananya terserap seluruhnya sesuai dengan rencana, dan 38 kegiatan dananya tidak bisa terserap secara keseluruhan dikarenakan adanya efisiensi penggunaan anggaran dan sisa lelang. Dari semua kegiatan, dana yang terserap adalah 97,00%.

Selanjutnya jika dilihat pada sisi outputnya, maka seluruh kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar pada tahun 2015 telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Tingkat efisiensi dapat dilihat dari perbandingan antara nilai input dengan output yang dihasilkan dalam setiap kegiatan.

Nilai capaian kinerja instansi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar Tahun 2015 sebesar 97,00%. Dari analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat) dapat ditemukan bahwa tersedianya sumber daya manusia aparatur pengelola kantor dan tenaga karyawan dengan jumlah yang memadai, tersedianya dana dari sumber APBD serta tersedianya fasilitas sarana dan prasarana kantor, merupakan faktor kekuatan yang paling dominan dalam mendukung kinerja instansi. Dengan dukungan karyawan Dinas

(35)

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan potensi yang baik dalam upaya mewujudkan tujuan organisasi.

Selain itu, dukungan optimal tenaga honorer dan terjalinnya kerja sama yang sinergis antara Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar dengan Pemerintah Kabupaten / Kota se Jawa Timur serta dengan Lembaga seluruh Kantor / Bagian / Dinas / Badan Lembaga baik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar maupun Lembaga Swadaya Masyarakat juga memberikan konstribusi yang signifikan terhadap kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya.

Dengan dukungan yang cukup berarti dari berbagai faktor pendorong tersebut, maka perencanaan tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar dapat direalisasikan dengan kategori baik, utamanya dalam merealisasikan 12 (Duabelas) program dan 44 (Empat puluh empat) kegiatan operasional.

Namun demikian masih terdapat banyak kendala dan tantangan yang dapat menyebabkan kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar belum dapat berjalan optimal seperti yang tercanang dalam perencanaan strategis. Dari hasil analisis SWOT dapat diuraikan beberapa kelemahan yang akan dapat menyebabkan kegagalan dalam upaya mewujudkan tujuan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar. Kelemahan – kelemahan itu antara lain :

1. Belum optimalnya kompetensi teknis yang dimiliki Aparat / Pegawai Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar ; 2. Kurang mantapnya pelaksanaan proses analisis kebutuhan kantor,

sehingga masih banyak jenis – jenis kegiatan yang diprogramkan yang belum mengacu pada hasil – hasil analisis kebutuhan kantor ;

3. Belum mantapnya pelaksanaan kegiatan program yang berlaku, terutama pada pelaksanaan perencanaan dan evaluasi pasca kegiatan ;

4. Belum optimalnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar, sehingga

(36)

aspek – aspek koordinasi, integrasi, sinkronisasi antara pelaksanaan dan intrumen di Kabupaten / Kota, Propinsi dan Pusat belum dapat direalisasikan secara baik.

2.4. Evaluasi Capaian Program Kegiatan Tahun 2016 (berjalan)

Nilai capaian program kegiatan tahun 2016 pada kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar pada saat ini/akhir tribulan III secara umum berjalan sekitar 74 % dari keseluruhan program yang telah dilaksanakan. Untuk itu dukungan dan kerja sama dengan pihak – pihak terkait sangat diperlukan untuk memberi kontribusi yang signifikan terhadap kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya.

2.5. Identifikasi Masalah ( Masalah dan Tantangan OPD pada Tahun Rencana ( 2017 )

Dengan berbagai keterbatasan yang ada baik dana maupun personil dalam rangka menghadapi pelaksanaan undang-undang 23 Tahun 2014 dan mendukung Visi , Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih serta guna peningkatan pelayanan kepada masyarakat pada bidang perhubungan, maka Dinas Perhubungan memiliki beberapa permasalahan dan tantangan utama yang harus dihadapi pada tahun 2017 diantaranya :

1. Fasilitas keselamatan lalu lintas belum dapat mencukupi kebutuhan baik di tempat-tempat strategis maupun di lokasi rawan kecelakaan sehingga masih seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas.

‘2. Masih banyaknya persimpangan kereta api sebidang yang tidak terjaga dan belum ada tanda alat peringatan lewatnya K.A. yang memadai. 3. Kondisi terminal kurang memenuhi persyaratan pelayanan angkutan

yang di indikasikan dengan kurang tersedianya lahan sesuai pelayanan dan adanya aksesibilitas dari dan ke Terminal yang masih terhambat oleh aktivitas lain.

(37)

4. Kondisi transportasi masal/angkutan umum beserta prasarananya kurang nyaman dan kurang aman sehingga kurang diminati oleh masyarakat luas.

5. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor unit I (Srengat) belum memadai yang diindikasikan dengan belum tersedianya sarana tempat pengecatan dan pencucian kendaraan bermotor wajib uji.

6. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Unit II (Wlingi) masih belum bisa maksimal dikarenakan belum tercukupinya tenaga teknis penguji dan alat uji.

7. Kurangnya dukungan dari SKPD dalam memberikan pelayanan informasi mengenai program dan kegiatan melalui website Pemerintah Kabupaten Blitar.

8. Sumber daya manusia yang mempunyai basic pengetahuan di bidang transportasi, kelalu lintasan, komunikasi dan informatika jumlah dan kualitasnya belum mencukupi.

9. Kepatuhan masyarakat terhadap Undang – Undang Lalu lintas dan Komunikasi dan Informatika belum membudaya sehingga masih harus selalu dikembangkan dan diawasi.

(38)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Kajian Renstra dan Prioritas Program Renstra OPD 3.1.1. Visi dan Misi

Untuk melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya dan dalam rangka mendukung program – program Bupati dan Wakil Bupati, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar harus berpedoman pada Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih yaitu : “MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING “.

Dalam rangka mencapai Visi tersebut telah ditindaklanjuti dengan menetapkan Misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui akselerasi program pengentasan kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program pembangunan dan kemasyarakatan yang tepat sasaran ;

2. Memantapkan kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (Religius) kearifan local dan hokum melalui optimalisasi kehidupan beragama dan kehidupan social serta penerapan peraturan perundang – undangan ;

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) masyarakar melalui peningkatan mutu bidang pendidikan (termasuk didalamnya adalah wawasan kebangsaan, budi pekerti, praktek keagamaan) dan kesehatan serta kemudahan akses memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai ;

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi serta pelayanan public berbasis tehnologi informasi ;

5. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing melalui peningkatan ketrampilan dan keahlian, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi dan UMKM, ekonomi kreatif, jiwa kewira usahaan, potensi local daerah

(39)

dan penguatan sector pariwisata serta pemanfaatan sumberdaya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup ;

6. Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan pedesaan melalui optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.

3.1.2. Tujuan OPD

Sebagai implementasi dari pernyataan visi dan misi diatas maka dirumuskan tujuan yang ingin diwujudkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar.

Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar adalah :

1. Menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan ketersediaan infra struktur;

2. Meningkatkan kualitas tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional.

3.1.3. Sasaran OPD

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Instansi Pemerintah dalam kurun waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan.

Adapun sasaran kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar pada tahun 2017 adalah :

1. Menurunya angka kecelakaan lalu lintas ;

2. Meningkatnya jumlah kendaraan wajib uji yang memiliki ijin kir; 3. Meningkatnya kuantitas rambu/fasilitas jalan di jalan kabupaten; 4. Meningkatnya konektivitas layanan angkutan umum;

5. Meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan professional. 3.1.4. Arah Kabijakan

(40)

Kebijakan adalah arah / tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan. Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berkewenangan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan aparatur pemerintah ataupun masyarakat agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

Menurut targetnya kebijakan terdiri atas kebijakan internal dan kebijakan eksternal. Kebijakan internal adalah kebijakan OPD dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan.

Sedangkan kebijakan eksternal adalah kebijakan OPD dalam rangka mengatur, mendorong, dan memfasilitasi kegiatan masyarakat. Kebijakan eksternal Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar adalah :

1. Menjamin adanya pemeliharaan serta tersedianya administrasi perkantoran dan sarana prasarana penunjang penyelenggaraan pemerintahan ;

2. Peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana jalan merupakan upaya mempertahankan tingkat pelayanan , kenyamanan dan keamanan serta upaya mengurangi kecelakaan ;

3. Melaksanakan Pengujian Kendaraan Bermotor terhadap kendaraan wajib uji, sesuai ambang batas standar laik jalan yang sudah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan ;

4. Untuk menunjang kelancaran mobilitas orang dan barang, maka perlu di bangun sarana dan prasarana terminal yang representatif ;

5. Guna mendukung kelancaran dan ketetapan pelayanan angkutan, perlu didukung dengan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan angkutan.

3.1.5 STRATEGI

Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analistis, realistis, rasional dan komprehensip. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program oleh OPD yang bersangkutan.

(41)

Mengacu pada strategi yang digunakan Pemerintah Kabupaten Blitar, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar menggunakan strategi ini dalam rangka pembangunan sektor transportasi di Kabupaten Blitar. 1. Meningkatkan kualitas dan keprofesionalan aparat Dinas

Perhubungan melalui peningkatan kualifikasi pendidikan dan pelatihan.

2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam pelaksanaan tata kelola/administrasi/manajemen pemerintahan serta Peningkatan mutu pelayanan kepada madsyarakat melalui media teknologi informasi menuju e-government.

3. Peningkatan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu melalui penataan sistem jaringan dan terminal, manajemen lalu lintas, pemasangan fasilitas dan rambu jalan,penegakan hukum dan disiplin dijalan, penataan ijin trayek dan kerja sama antar lembaga pemerintah.

4. Pengintegrasian sistem jaringan jalan dengan kebijakan tata ruang wilayah yang merupakan acuan pengembangan wilayah dan meningkatkan keterpaduannya dengan sistem prasarana lainnya.

(42)

37

3.2 Program dan Kegiatan

Berdasarkan program yang telah dicanangkan, maka pada tahun 2017 Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar mempunyai program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Pelayanan Keselamatan Pengguna Jalan 1. Peningkatan pengendalian ketertiban pengguna jalan ; 2. Sosialisasi keselamatan berlalu lintas ;

3. Pemantauan daerah rawan kecelakaan ;

4. Pemantauan arus/volume lalu lintas saat lebaran ;

5. Pemantauan arus/volume lalu lintas saat natal dan tahun baru ;

6. Pengawasan dan Pembinaan di bidang lalu lintas dan angkuta(Gakkum); 7. Fasilitasi Perijinan Andalalin.

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan.

1. Rehabilitasi / pemeliharaan Terminal/Pelabuhan ;

2. Monitoring, Evaluasi dan Fasilitasi Parkir di Kabupaten Blitar ;

3. Sosialisasi Keselamatan, Penerbitan, dan Pemantauan Dokumen Pass Kapal ;

4. Sosialisasi keselamatan bagi awak kapal ASDP ;

5. Sosialisasi tentang perijinan angkutan umum bagi pengusaha angkutan umum dan juru mudi ;

6. Kajian bidang angkutan.

3. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 1. Pembangunan Halte bus, taxy.

4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. 1. Pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor ;

2. Penyediaan kelengkapan operasional pengujian kendaraan bermotor; 3. Peningkatan pelayanan pengujian kendaraan bermotor ;

(43)

38 5 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ.

1. Rehabilitasi / pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor ; 2. Rehabilitasi Fasilitas LLAJ.

6. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas. 1. Pengadaan Rambu lalu Lintas ;

2. Pengadaan Marka Jalan ;

3. Pengadaan Pagar Pengaman Jalan; 4. Pengadaan Lampu Kedip ;

5. Pengadaan Traffic light ;

6. Survey dan Pembaharuan Data Base Perlengkapan Jalan. 7. Survey inventarisasi simpang dan gerakan membelok; 7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

1. Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran. 8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 9. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapanya 10. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Pendidikan dan pelatihan formal 2. Bimbingan teknis kelalu lintasan.

11. Program Perencanaan, penganggaran, pengendalian dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

1. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

3.3 Hasil analisis dan kondisi masalah

Beberapa permasalahan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar antara lain :

(44)

39 a. Kurangnya kesadaran pengguna jalan dalam tertib berlalu lintas sehingga perlu adanya sosialisasi keselamatan berlalu lintas dan penegakan hukum bagi pelanggar lalu lintas ;

b. Belum cukupnya kelengkapan jalan sehingga jalan yang ada belum termasuk jalan yang berkeselamatan dan ruang milik jalan (Rumija) yang ada belum sebanding dengan kebutuhan, masih banyak tiang reklame, tiang listrik, tiang telepon, PK-5 yang terdapat pada ruang milik jalan (Rumija) ;

c. Belum adanya regulasi teknis terhadap pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) sehingga perlu sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait ;

d. Semakin berkurangnya jumlah angkutan umum dan semakin mudahnya orang membeli kendaraan bermotor sehingga perlu peningkatan kinerja angkutan serta terobosan terhadap mode angkutan ;

e. Masih rendahnya minat nelayan untuk mengurus dokumen pas kapal sehingga terus dilaksanakan sosialisasi pentingnya dokumen pas kapal dan up date data kapal nelayan ;

f. Penanganan terhadap angkutan sungai brantas belum ada aturan yang jelas, kelengkapan jalan menuju dermaga sangat minim dan kondisi jalan yang kurang memadai, sehingga perlu koordinasi dengan steakholder untuk membuat aturan penanganan angkutan sungai dan membangun akses jalan beserta kelengkapanya ;

g. Belum optimalnya pelayanan penelitian dan pengujian kendaraan bermotor sehingga perlu peningkatan peralatan pengujian dan personil penguji kendaraan bermotor ;

3.4. Usulan program dan kegiatan dari masyarakat

Berdasarkan hasil musrenbang Kabupaten Blitar Tahun 2016, Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar tidak mendapatkan usulan dari masyarakat maupun pokok pikiran DPRD (pokir).

(45)

40

BAB IV

INDIKATOR SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM

Indikator kinerja adalah kunci utama yang harus dilaksanakan dan dilakukan pengukuran setiap tahun guna mengetahui tingkat keberhasilan capaian. Sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar menetapkan indicator kinerja sebagai berikut :

1. Penurunan angka kecelakaan lalu lintas, indicator programnya adalah :

a. Persentase kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan bermotor ; 2. Peningkatan kuantitas rambu/fasilitas jalan di jalan kabupaten, indicator

programnya adalah :

a. Persentase prasarana dan fasilitas LLAJ yang direhab / dipelihara; b. Persentase kecukupan rambu lalu lintas dijalan kabupaten.

3. Tingkat konektivitas layanan angkutan umum, indicator programnya adalah: a. Persentase angkutan umum yang berijin;

b. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan.

4. Persentase kecukupan administrasi perkantoran, indicator programnya adalah: a. Persentase kepuasan aparatur.

5. Persentase kecukupan sarana dan prasarana aparatur, indicator programnya adalah:

a. Persentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi.

6. Persentase pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja, indicator programnya adalah:

a. Proentase kedisiplinan aparatur

b. Persentase Sumberdaya Aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya c. Jumlah laporan capaian kinerja dan keuangan SSKPD

(46)

41

BAB V

DANA INDIKATIF DAN SUMBER DANA

5.1. Kajian Terhadap Pagu / Plafon Identifikasi Tahun Rencana (2017) Sebagaimana diuraikan pada BAB III bahwa pada Tahun Anggaran 2017, jumlah program yang diusulkan sebanyak 11 program dengan jumlah kegiatan sebanyak 32 kegiatan.

Adapun kajian terhadap kebutuhan anggaran pada masing-masing program adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Pelayanan Keselamatan Pengguna Jalan.

Dengan adanya program peningkatan pelayanan keselamatan pengguna jalan maka akan dapat meningkatkan ketertiban dan kesadaran masyarakat pengguna jalan terhadap peraturan lalu lintas.

Untuk program ini perlu dana pagu indikatif sebagai penunjang sebesar Rp.

360.268.750.,-2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan.

Untuk mencapai peningkatan kualitas dan penyelenggaraan angkutan maka perlu adanya program peningkatan pelayanan angkutan

Untuk menunjang program ini perlu dana pagu indikatif sebesar Rp. 2.182.094.550

,-3. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan.

Untuk mewujudkan program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan perlu dana pagu indikatif sebesar Rp.

74.875.400,-4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor.

Dengan adanya program ini maka kegiatan pengujian kendaraan bermotor akan terus bisa dilaksanakan.

Untuk menunjang program ini maka perlu dana pagu indikatif sebesar Rp. 1.132.069.100

(47)

,-42 5. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ.

Dengan adanya program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ, maka kelaikan alat – alat pengujian kendaraan bermotor akan tetap terpelihara / terjaga.

Untuk program ini perlu dana pagu indikatif sebagai penunjang sebesar Rp. 260.916.700

,-6. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu lintas.

Dengan adanya program pengendalian dan pengamanan lalu lintas maka akan semakin meningkatkan kelancaran dan keamanan lalu lintas / para pengguna jalan.

Untuk menunjang program ini perlu dana pagu indikatif sebesar Rp.

1.065.260.000,-7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Program pelayanan ini merupakan program wajib bagi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar, guna menunjang kegiatan lain dan memperlancar pelaksanaan tugas yang tidak terpisahkan dengan kegiatan sehari – hari.

Untuk menunjang program ini perlu dana pagu indikatif sebesar Rp.

1.024.537.300,-8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Program ini sebagai penunjang kegiatan pokok guna kelancaran pelaksanaan tugas di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar. Untuk menunjang program peningkatan sarana dan prasarana aparatur ini perlu dana pagu indikatif sebesar Rp. 490.101.400

,-9. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

Program ini sebagai penunjang peningkatan disiplin aparatur pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar.

Untuk menunjang program peningkatan sarana dan prasarana aparatur ini perlu dana pagu indikatif sebesar Rp. 56.574.500

(48)

,-43 10.Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

Program ini sebagai penunjang Kinerja aparat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam melakasanakan Tugas Pokok dan fungsinya secara profesional.

Untuk menunjang program ini perlu dana pagu indikatif sebesar Rp. 270.253.000

,-11.Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

Program pelayanan ini merupakan program wajib bagi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar, guna menunjang kegiatan lain dan memperlancar pelaksanaan tugas yang tidak terpisahkan dengan kegiatan sehari – hari.

Untuk menunjang program ini perlu dana pagu indikatif sebesar Rp.

2.000.000,-5.2. Rumusan Usulan Prioritas Program dan Kegiatan, Target Kinerja Capaian dan Kebutuhan Pendanaan.

Sesuai dengan usulan kegiatan untuk tahun anggaran 2017, Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar mempunyai target kinerja sebanyak 52 kegiatan yang meliputi 11 program dengan menyerap anggaran sebesar

Rp.15.727.361.456,- (Lima belas milyard tujuh ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus enam puluh satu ribu empat ratus lima puluh enam rupiah) yang berasal dari APBD dan DAK Kabupaten Blitar. sebagaimana program dan kegiatan terlampir.

(49)

BAB VI P

PEENNUUTTUUPP

Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja – OPPD) Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar Tahun 2017 ini sebagai acuan program jangka pendek dan landasan pelaksanaan akuntabilitas kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar.

Oleh sebab itu betapapun sederhananya rencana kerja ini, diharapkan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat serta dapat diimplementasikan ke dalam kinerja yang lebih baik.

Keberhasilan program – program pembangunan ini akan sangat bergantung pada komitmen pimpinan beserta jajarannya serta didukung dengan etos kerja yang tinggi dibarengi dengan disiplin ilmu sesuai dengan tugas yang diemban dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat, menciptakan kebersamaan dan pendayagunaan peran aktif masyarakat dan tokoh masyarakat dalam menciptakan suatu kondisi lalu lintas yang aman, nyaman, tertib, dan lancar.

Blitar, 19 Desember 2016 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN BLITAR

Drs. BUDI KUSUMARJOKO, M.Pd Pembina Utama Muda

Referensi

Dokumen terkait

Realisasi usulan yang disampaikan masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) diusahakan dapat tertampung dalam Anggaran Pendapatan dan

Promosi adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) yang dilakukan oleh perusahaan untuk merangsang konsumen agar tertarik pada produk atau jasa

Dalam bagian ini diungkapkan secara singkat tentang hasil temuan atau informasi yang diperoleh dari analisis data, misalnya: kecenderungan apa yang terjadi, hubungan

Mengisi indikator kinerja kegiatan dengan menekan tombol Setelah itu akan muncul form yang digunakan untuk input indikator kinerja

Berdasarkan analisis dampak pengeluaran, pengeluaran pemerintah di sektor pertanian sebesar Rp 11.67 milyar yang berasal dari APBD tahun 2012, injeksi anggaran di sektor

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (11 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Inisiatif ini mendapat sambutan yang sangat baik dari Pemerintah Palestina, Tim MER-C telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Rencana Pembangunan Rumah

Sesuai rekomendasi DPRD atas LKPJ Gubernur tahun 2019 terkait publikasi potensi dan peluang investasi di Jawa Tengah secara berkala telah ditindaklanjuti dengan Penggunaan Social