• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS GURU SMK ISLAM PB SUDIRMAN 1 JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS GURU SMK ISLAM PB SUDIRMAN 1 JAKARTA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

15 | P a r a m e t e r

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN

KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS GURU SMK ISLAM PB

SUDIRMAN 1 JAKARTA

Muji Raharjo

STMIK Mikar mujiraharjon@gmail.com

Abstract: The purpose of this study was to analyze the loyalty of teachers of SMK Islam PB

Sudirman 1 Jakarta. This research used multiple linear regression analysis method. The independent variables in this model are leadership, organizational culture and compensation, while the dependent variable is teacher loyalty. To know the influence of independent variable to dependent variable partially, used t test. On the other hand to know the influence of independent variables to the dependent variable simultaneously, used F test. The sample used in this study as many as 60 respondents determined using purposive non random sampling technique. Data collection methods used are literature study, documentation, questionnaires and interviews. The results of this study indicate that the variables of leadership, organizational culture and compensation affect the loyalty of teachers SMK Islam PB Sudirman 1 Jakartai. This is evident from significant p value at α = 0.05

Keywords: Organizational Culture, Leadership Style, Master Loyalty

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis loyalitas guru SMK Islam PB

Sudirman 1 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Adapun variabel independen dalam model ini adalah kepemimpinan, budaya organisasi dan kompensasi, sedangkan variabel dependennya adalah loyalitas guru. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, digunakan uji t. Di lain pihak untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan, digunakan uji F. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yang ditentukan dengan menggunakan teknik purpossive non random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, dokumentasi, kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, budaya organisasi dan kompensasi berpengaruh terhadap loyalitas guru SMK Islam PB Sudirman 1 Jakartai. Hal ini terbukti dari p value yang signifikan pada α = 0,05

Kata Kunci : Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Loyalitas Guru

PENDAHULUAN

Kepemimpinan, Budaya Organisasi serta Kompensasi merupakan komponen-komponen yang sangat penting yang dapat mempengaruhi loyalitas karyawan di sebuah

organisasi disamping terdapat juga hal-hal lain yang dapat mempengaruhi loyalitas karyawan. Sifat Kepemimpinan yang bagus dapat mempengaruhi loyalitas karyawan, yaitu karyawan akan lebih loyal dan betah

(2)

16 | P a r a m e t e r

untuk bekerja dalam sebuah organisasi. Demikian juga Budaya Organisasi dan Kompensasi yang bagus akan membuat karyawan bertahan lama serta loyal untuk bekerja pada sebuah organisasi.

Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting yang dapat mempengaruhi loyalitas karyawan pada sebuah organisasi. Kepemimpinan (leadership) menurut Michael Amstrong dalam bukunya yang berjudul a handbook of

human recource management (1990: 90)

adalah mengerjakan segala sesuatu melalui orang lain jika ada sasaran untuk dicapai, jika suatu tugas harus dilaksanakan dan jika lebih dari satu orang diperlukan untuk melakukan tugas tersebut.

Kepemimpinan kepala sekolah menjadi bagian yang penting dalam menggapai vissi dan missi sekolah. Seorang pemimpin harus bisa memimpin dengan penuh keadilan terhadap orang yang dipimpin sehingga akan tumbuh rasa semangat dalam bekerja sesuai dengan beban tugas yang diberikan kepadanya dan dengan kepemimpinan yang adil pula maka akan timbul rasa kesetiaan terhadap organisasi dan akan mempertahankan untuk tetap bekerja dan berkarya di organisasinya.

Masalah riil yang dihadapi organisasi yang akan diteliti adalah dalam kepemimpinan saat ini terdapat penurunan kinerja dan loyalitas dari beberapa guru yang diantaranya ada yang mengundurkan diri serta mengurangi waktu yang diberikan untuk mengajar.

Budaya organisasi merupakan hal yang sangat penting pula dalam menumbuhkan semangat kerja yang tinggi serta loyalitas karyawan terhadap organisasi. Iklim budaya organisasi yang sejuk dan nyaman akan membawa rasa menyenagkan dalam bekerja sehingga kinerja semakin baik dan kesetiaan karyawan juga lebih kuat. Berdasarkan teori dari Steepen P Robins, dalam Matondang (2008: 50) Budaya Organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dibentuk oleh anggota-anggotanya sekaligus pembeda organisasi itu dengan organisasi lain. Sistem pemaknaan bersama tersebut merupakan seperangkat karakteristik utama nilai-nilai organisasi tersebut.

Masyarakat sekolah terdiri dari guru, peserta didik serta karyawan sekolah, dimana ketiganya saling berinteraksi dan berperilaku setiap harinya yang akan menimbulkan budaya sekolah. Budaya bersih dibetuk melalui perilaku atau

(3)

17 | P a r a m e t e r

tindakan yang menjaga kebersihan lingkungan sekolah, contohnya membuang sampah pada tempat yang disediakan. Masalahnya, saat sekarang masih banyak siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Malah banyak siswa menaruh sampah di dalam laci meja belajar.

Masalah riil yang dihadapi organisasi adalah bawahan cenderung lebih menempatkan atasan pada status yang lebih tinggi terutama dalam penghormatan dan sapaan. Misalnya bawahan bertemu dengan bawahan dia tidak secepatnya bersalaman dan menegur, lain halnya bila mereka bertemu dengan atasan. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi semua bawahan. Masalah lain yaitu atasan cenderung menunggu sapaan dari bawahan walaupun tidak semua atasan bersikap demikian.

Kompensasi merupakan hal yang sangat penting yang dapat mempengaruhi loyalitas karyawan pada sebuah organisasi. Kompensasi yang bagus akan dapat mengikat karyawan untuk tetap bekerja, sehingga dalam people maintenance faktor kompensasi sangat diperhatikan. Menurut Henry Simamora dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia, kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial

(financial rewards) yang diterima oleh orang-orang melalui hibungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi.

Masalah riil yang dihadapi organisasi adalah ketidakstabilan jumlah kompensasi yang diterima guru setiap pergantian tahun ajaran baru. Tahun sekarang bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut tergantug beban tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada guru. Tugas tersebut antara lain tugas mengajar, piket, jabatan wali kelas, Pembina siswa dan lain-lain.

Stepen P Robbins (2001: 294) berpendapat, loyalitas merupakan kemampuan setiap karyawan sebagai anggota organisasi dalam menjaga serta mengamankan organisasi. Loyalitas dalam sebuah organisasi akan terbentuk apabila karyawan dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya dengan menerima kompensasi yang memuaskan. Selain itu kepemimpinan dari pemimpin karyawan juga dapat mempengaruhi loyalitas karyawan. Bila seorang pemimpin suatu organisasi dapat bertindak adil dalam memimpin, bijaksana serta dapat menciptakan iklim suasana yang sejuk dan nyaman, maka karyawan akan merasa betah dan termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi sehingga timbul rasa loyal

(4)

18 | P a r a m e t e r

terhadap organisasi. Selain dari kompensasi dan kepemimpinan, dalam penelitian ini juga akan diteliti tentang pengaruh budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan. Bila dalam suatu organisasi tercipta budaya organisasi yang menyenangkan serta kondusif maka karyawan akan merasa betah dan senang untuk bekerja didalam organisasi tempat mereka bekerja, sehingga akan timbul rasa loyalitas yang tingi.

Dari uraian diatas, maka peneliti mencoba untuk menganalisis permasalahan tersebut dengan meneliti “ Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kompensasi terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB Sudirman 1 Jakarta”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini pada dasrnya dimaksudkan untuk memperoleh gambaran seberapa besar pengaruh kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap Loyalitas Guru. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. Data primer diperoleh dari hasil penelitian secara empiric melalui pemberian kuesioner kepada guru SMK Islam PB Sudirman 1, hasil kuesioner

tersebut kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai bahan pengujian hipotesis penelitian. Sedangkan data skunder berupa data sekolah dan jumlah siswa, kemudian melakukan studi literatur yang mendukung pelaksanaan penelitian.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistic deskriptif dan statistic inferensial. Untuk menganalisis profil data hasil penelitian menggunakan statistic deskriptif, sedangkan untuk melakukan pengujian hipotesis, digunakan analisis statistic inferensial (regresi dan korelasi berganda) dengan bantuan program SPSS (statistical pakage for social science) versi 16.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengukuran validitas dan reliabilitas dilakukan dengan cara one shot (metode

cronbach alpha), dimana suatu kuesioner

dikatakan reliable dan valid jika nilai cronbach alpha lebih besar 0,60.

Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah

Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel X1 (Kepemimpinan Kepala

(5)

19 | P a r a m e t e r

Sekolah) sebanyak 11 butir (item pertanyaan) yang diujicobakan kepada 60 orang guru dinyatakan valid dan realibel (lihat kolom cronbach alpha dimana hasil SPSS nilainya lebih besar dari 0,60 dan r hitung lebih besar dari r table = 0,3).

T Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel kepemimpinan kepala sekolah. Reliability statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.928 11

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

31.00 45.424 6.740 11

Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Budaya Organisasi

Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel X2 (budaya organisasi) sebanyak 21 butir (item pertanyaan) yang diujicobakan kepada 60 orang guru dinyatakan valid dan realibel (lihat kolom cronbach alpha dimana hasil SPSS nilainya lebih besar dari 0,60 dan r hitung lebih besar dari r table = 0,3).

Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel budaya organisasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .935 21 Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation

N of Items

52.77 120.555 10.980 21

Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Kompensasi

Hasil uji validitas dan reliabilitas variable X (kompensasi) sebanyak 12 butir (item pertanyaan) yang diujicobakan kepada 60 orang guru dinyatakan valid dan realibel (lihat kolom cronbach alpha dimana hasil SPSS nilainya lebih besar dari 0,60 dan r hitung lebih besar dari r table = 0,3).

Hasil uji validitas dan realibilitas variable kompensasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.941 12

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

35.72 55.461 7.447 12

Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Loyalitas Guru

Hasil uji validitas dan reliabilitas variable Y (loyalitas guru) sebanyak 7 butir

(6)

20 | P a r a m e t e r

(item pertanyaan) yang diujicobakan kepada 60 orang guru dinyatakan valid dan realibel (lihat kolom cronbach alpha dimana hasil SPSS nilainya lebih besar dari 0,60 dan r hitung lebih besar dari r table = 0,3).

Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel loyalitas guru

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.872 7

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

17.90 19.549 4.421 7

Pengujian Hipotesis Pertama : Pengaruh Kepemimpinan terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 Jakarta.

Sebelum menguji hipotesis Pengaruh

Kepemimpinan (X1) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 Jakarta (Y), maka perumusan hipotesis dikemukakan sebagai berikut :

Ho = Tidak terdapat pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y).

H1 = Terdapat pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y).

Untuk mengetahui apakah hipotesis di atas diterima atau ditolak, maka diperlukan pengujian melalui regresi sederhana. Loyalitas Guru dapat disimpulkan jika nilai probabilitas (sig) lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan menerima H1. Sebaliknya jika nilai probabilitas (Sig) lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol (Ho) diterima. Hasil uji analisa regresi sederhana diilustrasikan sebagai berikut :

Hasil Analisis Regresi pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap Loyalitas Guru (Y) Variab el B Std. Err or Bet a (β) t Sig (Const an) 1,7 52 1,6 61 1,0 55 0,2 96 X1 0,5 21 0,0 52 0,7 94 9,4 97 0,0 00 R = 0,794 R2 = 0,630 F = 98,951 Sig = 0,000 Y = 1,752 +0,521X1

(7)

21 | P a r a m e t e r

Angka R sebesar 0,794 menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara Loyalitas Guru (Y) dengan Kepemimpinan (X1) adalah sangat kuat karena di atas nilai 0,5. Sedangkan R Square atau koefisien Determinasi adalah 0,630 artinya 63 % Kepemimpinan Kepala Sekolah dapat memberikan konstribusi terhadap Loyalitas Guru. Sedangkan sisanya (100 % - 63% = 37 %) dipengaruhi oleh variabel lain diluar Kepemimpinan Kepala Sekolah. Standart Error of Estimate (SEE) sebesar 1,661 (nilai Loyalitas Guru). Makin kecil nilai SEE maka akan membuat tabel regresi semakin tepat memprediksi variabel Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1.

Uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung 98,951 dengan tingkat signifikasi 0,000 jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Loyalitas Guru.

Persamaan regresi yang dihasilkan yaitu :

Y = 1,752 + 0,521X 1

Konstanta sebesar 1,752 menyatakan bahwa jika Kepemimpinan dominan maka satuan nilai Loyalitas Guru akan mencapai 1,752. Koefisien regresi 0,521 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai Kepemimpinan sebesar 1

satuan, maka akan meningkatkan nilai Loyalitas Guru 0,521. Uji t untuk menguji signifikasi konstanta dan variabel independent (Kepemimpinan).

Berdasarkan F hitung sebesar 98,951 pada taraf signifikan 0,000, karena nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,005 maka Ho ditolak dan menerima H1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat dan signifikan antara Kepemimpinan (X1) dan Loyalitas Guru (Y).

R Square sebesar 0,630 merupakan pengkuadratan darinilai R yaitu (0,794 x 0,794). Angka R Square sama dengan nilai koefisien determinasi adalah 0,630. Angka R Square biasanya berkisar antara 0 sampai 1, semakin kecil nilai R Square maka akan semakin lemah hubungan antara dua variable tersebut. Angka R Square sebesar 0,630 artinya hanya 63 % Kepemimpinan dapat memberikan kontribusi terhadap Loyalitas Guru, sedangkan sisanya 37% dipengaruhi oleh variable lain di luar variable Kepemimpinan.

Pengujian Hipotesis Kedua : Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 Jakarta.

Sebelum menguji hipotesis pengaruh Budaya Organisasi (X2) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1

(8)

22 | P a r a m e t e r

(Y), maka perumusan hipotesis dikemukakan sebagai berikut :

Ho = Tidak terdapat pengaruh Budaya Organisasi (X2) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y). H1 = Terdapat pengaruh Budaya

Organisasi (X2) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y).

Untuk mengetahui apakah hipotesis di atas diterima atau ditolak, maka diperlukan pengujian melalui regresi sederhana. Loyalitas Guru dapat disimpulkan jika nilai probabilitas (sig) lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan menerima H1. Sebaliknya jika nilai probabilitas (Sig) lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol (Ho) diterima. Hasil uji analisa regresi sederhana diilustrasikan sebagai berikut :

Hasil Analisis Regresi pengaruh Budaya Organisasi (X2) terhadap Loyalitas Guru (Y) Variab el B Std. Err or Bet a (β) t Sig (Const an) 8,5 18 2,5 56 3,3 33 0,0 02 X2 0,1 78 0.0 47 0,4 42 3,7 48 0.0 00 R = 0,442 R2 = 0,195 F = 14,044 Sig = 0.000 Y = 8,518 + 0,178X2

Sumber : Diolah dari output SPSS

Angka R sebesar 0,442 menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara Loyalitas Guru (Y) dengan Budaya Organisasi (X2) adalah tidak terlalu kuat karena di bawah nilai 0,5. Sedangkan R Square atau koefisien Determinasi adalah 0,195 artinya 19,5 % Budaya Organisasi dapat memberikan konstribusi terhadap Loyalitas Guru. Sedangkan sisanya (100 % - 19,5 = 80,5 %) dipengaruhi oleh variabel lain diluar Budaya Organisasi. Standart Error of Estimate (SEE) sebesar 2,556 (nilai Loyalitas Guru). Makin kecil nilai SEE maka akan membuat tabel regresi semakin tepat memprediksi variabel Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1.

Uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung 14,044 dengan tingkat signifikasi 0,000 jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Loyalitas Guru.

Persamaan regresi yang dihasilkan yaitu :

(9)

23 | P a r a m e t e r

Konstanta sebesar 14,044 menyatakan bahwa jika Budaya Organisasi dominan maka satuan nilai Loyalitas Guru akan mencapai 14,044. Koefisien regresi 0,178 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai Budaya Organisasi sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai Loyalitas Guru 0,178. Uji t untuk menguji signifikasi konstanta dan variabel independent (Budaya Organisasi).

Berdasarkan F hitung sebesar 14,044 pada taraf signifikan 0,000, karena nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,005 maka Ho ditolak dan menerima H1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat dan signifikan antara Budaya Organisasi (X2) dan Loyalitas Guru (Y).

R Square sebesar 0,195 merupakan pengkuadratan dari nilai R yaitu (0,442 x 0,442). Angka R Square sama dengan nilai koefisien determinasi adalah 0,195. Angka R Square biasanya berkisar antara 0 sampai 1, semakin kecil nilai R Square maka akan semakin lemah hubungan antara dua variable tersebut. Angka R Square sebesar 0,195 artinya hanya 19,5 % Budaya Organisasi dapat memberikan kontribusi terhadap Loyalitas Guru, sedangkan sisanya

80,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel Budaya Organisasi.

Pengujian Hipotesis Ktiga : Pengaruh Kompensasi terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 Jakarta.

Sebelum menguji hipotesis pengaruh Kompensasi (X3) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y), maka perumusan hipotesis dikemukakan sebagai berikut :

Ho = Tidak terdapat pengaruh Kompensasi (X3) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y).

H1 = Terdapat pengaruh Kompensasi (X3) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y).

Untuk mengetahui apakah hipotesis di atas diterima atau ditolak, maka diperlukan pengujian melalui regresi sederhana. Loyalitas Guru dapat disimpulkan jika nilai probabilitas (sig) lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan menerima H1. Sebaliknya jika nilai probabilitas (Sig) lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol (Ho) diterima. Hasil uji analisa regresi sederhana diilustrasikan sebagai berikut :

Hasil Analisis Regresi pengaruh Kompensasi (X3) terhadap Loyalitas Guru (Y)

(10)

24 | P a r a m e t e r Variab el B Std. Err or Bet a (β) t Sig (Const an) 5,9 99 2,3 53 2,5 49 0,0 13 X3 0,3 33 0,0 65 0,5 61 5,1 64 0,0 00 R = 0,561 R2 = 0,315 F = 26,668 Sig = 0.000 Y = 5,999 + 0,333X2

Sumber : Diolah dari output SPSS

Angka R sebesar 0,561 menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara Loyalitas Guru (Y) dengan Kompensasi (X3) adalah sangat kuat/erat karena di atas nilai 0,5. Sedangkan R Square atau koefisien Determinasi adalah 0,315 artinya 31,5 % Kompensasi dapat memberikan konstribusi terhadap Loyalitas Guru. Sedangkan sisanya (100 % - 31,5 = 68,5 %) dipengaruhi oleh variabel lain diluar Kompensasi. Standart Error of Estimate (SEE) sebesar 2,353 (nilai Loyalitas Guru). Makin kecil nilai SEE maka akan membuat tabel regresi semakin tepat memprediksi variabel Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1.

Uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung 26,668 dengan tingkat signifikasi 0,000 jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Loyalitas Guru.

Persamaan regresi yang dihasilkan yaitu :

Y = 26,668 + 0,333X3

Konstanta sebesar 26,668 menyatakan bahwa jika Kompensasi dominan maka satuan nilai Loyalitas Guru akan mencapai 26,668. Koefisien regresi 0,333 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai Kompensasi sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai Loyalitas Guru 0,333. Uji t untuk menguji signifikasi konstanta dan variabel independent (Kompensasi).

Berdasarkan F hitung sebesar 26,668 pada taraf signifikan 0,000, karena nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,005 maka Ho ditolak dan menerima H1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat dan signifikan antara Kompensasi (X3) dan Loyalitas Guru (Y).

R Square sebesar 0,315 merupakan pengkuadratan dari nilai R yaitu (0,561 x 0,561). Angka R Square sama dengan nilai koefisien determinasi adalah 0,315. Angka R Square biasanya berkisar antara 0 sampai

(11)

25 | P a r a m e t e r

1, semakin kecil nilai R Square maka akan semakin lemah hubungan antara dua variable tersebut. Angka R Square sebesar 0,315 artinya hanya 31,5 % Kompensasi dapat memberikan kontribusi terhadap Loyalitas Guru, sedangkan sisanya 68,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel Kompensasi.

Pengujian Hipotesis Keempat : Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kompensasi terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB.Sudirman 1 Jakarta.

Sebelum menguji hipotesis Pengaruh Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y), maka perumusan hipotesis dikemukakan sebagai berikut :

Ho = Tidak terdapat pengaruh Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y).

H1 = Terdapat pengaruh Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y).

Untuk mengetahui apakah hipotesis di atas diterima atau ditolak, maka diperlukan pengujian melalui regresi

sederhana. Loyalitas Guru dapat disimpulkan jika nilai probabilitas (sig) lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan menerima H1. Sebaliknya jika nilai probabilitas (Sig) lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol (Ho) diterima. Hasil uji analisa regresi sederhana diilustrasikan sebagai berikut :

Hasil Analisis Regresi Berganda antara Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap

Loyalitas Guru SMK Islam PB.

Sudirman 1 (Y). Variab el B Std. Err or Bet a (β) t Sig (Const an) -1,4 38 2,0 76 -0,6 93 0,4 91 X1 0,4 47 0,0 64 0,6 82 7,0 12 0,0 00 X2 0,0 67 0,0 34 0,1 67 1,9 64 0,0 55 X3 0,0 54 0,0 59 0,0 91 0,9 18 0,3 63 R = 0,816 R2 = 0,666 F = 37,210 Sig = 0,000 Y = -1,438 + 0,447X1 + 0,067X2 + 0,054X3

(12)

26 | P a r a m e t e r

Sumber : Diolah dari output SPSS

Angka R sebesar 0,666 menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1 (Y) dengan Kepemimpina (X1), Budaya Organisasi (X2), dan Kompensasi (X3) secara bersama-sama adalah sangat kuat/erat karena di atas 0,5. Sedangkan R Square atau koefisien Determinasi adalah 0,666 artinya 66,6 % Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2), dan Kompensasi (X3) secara bersama-sama dapat memberikan konstribusi terhadap Loyalitas Sekolah. Sedangkan sisanya (100 % - 66,6 % = 43,4 %) dipengaruhi oleh variabel lain diluar Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kompensasi. Standart Error of Estimate (SEE) sebesar 2,076 (nilai Loyalitas Guru). Makin kecil nilai SEE maka akan membuat tabel regresi semakin tepat memprediksi variabel Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1.

Uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung 37,210 dengan tingkat signifikasi 0,000 jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Loyalitas Guru.

Persamaan regresi yang dihasilkan yaitu :

Y = -1,438 + 0,447X1 + 0,067X2 + 0,054X3

Konstanta sebesar -1,438 menyatakan bahwa jika Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kompensasi diimplimentasikan secara tepat maka satuan nilai Loyalitas Guru akan mencapai -1,438. Koefisien regresi 0,447 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai Kepemimpinan sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai Loyalitas Guru 0,447 dan setiap penambahan nilai Budaya Organisasi sebesar 1 satuan, maka nilai Loyalitas Guru akan naik sebesar 0,067 serta setiap penambahan 1 satuan Kompensasi, maka nilai Loyalitas Guru akan naik sebesar 0,054. Uji t untuk menguji signifikasi konstanta dan variabel independent (Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kompensasi).

Berdasarkan F hitung sebesar 37,210 pada taraf signifikan 0,000, karena nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,005 maka Ho ditolak dan menerima H1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3) secara bersama-sama dengan Loyalitas Guru (Y).

(13)

27 | P a r a m e t e r

R Square sebesar 0,666 merupakan pengkuadratan dari nilai R yaitu (0,816 x 0,816). Angka R Square sama dengan nilai koefisien determinasi adalah 0,666. Angka R Square biasanya berkisar antara 0 sampai 1, semakin kecil nilai R Square maka akan semakin lemah hubungan antara dua variable tersebut. Angka R Square sebesar 0,666 artinya hanya 66,6 % Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kompensasi secara bersama-sama dapat memberikan kontribusi terhadap Loyalitas Guru, sedangkan sisanya 33,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kompensasi.

Sedangkan untuk mengetahui berapa sumbangan efektif dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan perhitungan dengan cara mengkalikan koefisien regresi berganda (Standardized coefficient beta) dengan nilai korelasi sederhananya (R). Sehingga jumlah keseluruhan sumbangan efektif atau proporsi variabel nilai variabel Loyalitas Guru (Y) yang ditentukan oleh variabel Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2), dan Kompensasi (X3) sangat efektif.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah secara umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1. Pengaruhnya sebesar 63 % (output spss) . Artinya semakin baik proses pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah, maka loyalitas guru akan semakin meningkat.

2. Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1. Pengaruhnya sebesar 19,5 % (output spss). Artinya semakin bagu dalam membangun Budaya Organisasi, maka loyalitas guru akan semakin meningkat. 3. Kompensasi secara umum berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Loyalitas Guru SMK Islam PB. Sudirman 1. Pengaruhnya sebesar 31,5 (output spss). Artinya semakin baik kompensasi yang diberikan maka loyalitas guru akan semakin meningkat.

4. Kepemimpinan, budaya organisasi dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas guru SMK Islam PB

(14)

28 | P a r a m e t e r

Sudirman 1. Pengaruhnya sebesar 66,6 % (output spss). Karena tiga variabel tersebut merupakan satu kesatuan dalam menunjang kinerja sekolah yang dapat meningkatkan loyalitas guru.

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael, 1990, Manajemen

Sumber Daya Manusia, Jakarta :

Elex Media Komputindo.

Martoyo, Susilo, 1998, Manajemen Sumber

Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE

Matondang, 2008, Kepemimpinan Budaya

Organisasi dan Manajemen

Strategik, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Moekijat, 1998, Analisis Jabatan, Bandung : Mandar Maju.

Nasir, Mohamad, 1988, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Rachmawati, Kusdiyah, 2007, Manajemen

Sumber Daya Manusia,Yogakarta :

C V. Andi Offset

Siagian, P, Sondang, 1997, Manajemen

Sumber Daya Manusia, Jakarta :

Bumi Aksara.

Simamora, Henry, 2001, Manajemen

Sumber Daya Manusia, Yoyakarta :

Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Tanjung, Hendri, 2006, Sistem Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta : P.T. Grasindo

Timpe, A.Dale, 1993, Produktivitas, Jakarta : Elex Media Komputindo.

Umar, Husein, 2008, Metode Penelitian

untuk Skripsi dan Thesis Bisnis,

Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.

Yogi, 2006, Ekonomi Manajerial, Jakarta : Preneda Media Group

Yogi, 2007, Manajemen Strategik, Jakarta, Jakarta : Poliyama Widya Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan itu, dapat disimpulkan bahwa komunitas marginal organisasi memiliki kekhasan, yaitu secara psikologis, organisasional, dan fisik terpisah dengan

3. Memasang Support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan geser/sengkang berdasarkan posisi yang telah di marking. Menyambung duct sesuai dengan Tipe

Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajan dengan pendekatan STEM – Problem Based Learning pada pembelajaran kimia efektif karena > 85% peserta didik di kelas

Apabila suatu masalah/sub masalah volumenya sangat banyak dapat digunakan folder lain dengan diberi kode klasifikasi dan masalah yang serta diberi nomor urut

 Pengurangan kas di bendahara pengeluaran adalah belanja operasi sebesar Rp. Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1a. Tidak ada penerimaan

Sebaliknya pada perairan di luar areal kawasan penambangan (St.l= hutan alam dan HTI) ikan yang ditemukan jauh lebih banyak dibandingkan keempat stasiun tersebut, yaitu sebanyak

Kata Kunci :Permainan Heli berbasis STAD, Motivasi, Hasil Belajar Siswa Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V

Dan apabila yang terjadi adalah yang sebaliknya yaitu ketika implementor memiliki sikap atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses