• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mampu mpu memberikan erikan kesejahteraan penduduk dengan pembangunan ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mampu mpu memberikan erikan kesejahteraan penduduk dengan pembangunan ekonomi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur publik berperan sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi suatu negara. Pembangunan infrastruktur akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan investasi, dan bahkan mampu memberikan kesejahteraan penduduk dengan pembangunan ekonomi suatu negara.

ASCE di Amerika Serikat (1998), telah mempublikasikan beberapa laporan struktur dan sejumlah laporan status yang dimutakhirkan datanya sehingga berpotensi untuk memberi solusi dalam peningkatan infrastruktur pada masa yang akan datang. Laporan infrastruktur tersebut telah disitasi dalam berbagai tulisan artikel dan laporan studi akademik, pemimpin politik telah memanfaatkan untuk membuat kebijakan dalam pengadaan infrastruktur di negara bagiannya. Dalam mengambangkan infrastruktur di negaranya, ASCE telah membentuk panel pakar yang terdiri dari berbagai bidang konstentrasi infrastruktur yang memiliki reputasi nasional untuk menentukan lingkup dan penilaian, juga anggaran yang dibutuhkan. Hal yang sama sudah terjadi di Australia tahun 2001 yang mulai menggunakan model Amerika Serikat untuk membuat penilai infrastruktur di Australia.

Laporan infrastruktur Fragile Foundation: A Report on America’s Publics Works (1998), melaporkan isu yang merekomendasi bagaimana negara 1.1 Latar Belakanang

Pembanangunan infrastrukktut r r puublblikik bbere peran sangatat penting untuk mendukukung pembanngugunanan n ekonomi suatu negagarara.. PePembangunan ini frastruktur akkaan meniningkgkatatkak n penynyeerapan tenaga kerja, meniningkgkatkan nininveveststasi, dann bahkan mampmpu u memembereriikan kesejahteraan penduduk dengan pemembanggununanan ekononomi suuatatu negarara.

A

ASCE di Amerika Serikat (1998), telah mempublikasiikak n bebebeberapa laporann struktur dan sejumlah laporan status yang dimutakhirkkan dad tanynyaa sehinggga berpotensi untuk memberi solusi dalam peningkatan infrasttrukturr pada masaa yay ng akan daatatangng. LaLapoporan infrastrruktuukturr tetersrsebe ut telah disisitatasi dalalam m be

b rbagai tulisan artikel dan laporarann ststudi akademik, pemimpin politik tetelalahh me

memamanfn aatkan untuk membuat kebijakan dalam pengadaan infrastruktkturur di i nenegagara ba

bagigiana nya. DDallam memengngambangngkakan n ininfrfraastruktur r didi negaranya, ASSCECE telah membmbenentuk papanenell pakar yangg terdiri dari berbagaiai bbidang g kokonstentrasi infrastruktur yang memiliki repputasi nasioonal untuk menentukan lingkup dan penilaian, juga anggaran yang dibutuhkaan. Hal yang sama sudah terjadi di Australia tahun 2001 yang mulai mem ngnggunakan model Amerika Serikat untuk membuat penilai infrastruktur di Austrralia

(2)

meningkatkan kemampuan infrastrukturnya dalam melayani kegiatan masyarakat. Untuk memandu studi tersebut, para penulis laporan tersebut menyusun baseline untuk mengevaluasi infrastruktur yang terdiri dari delapan kategori infrastruktur dengan memuat tingkatan penilaian berdasarkan kinerja dan kapasitas infrastruktur yang ada. Pada tahun 1988, rata-rata nilai infrastruktur masih pada tingkatan C, yang artinya menunjukan pencapaian berada pada tingkatan cukup. Hal ini dikarenakan banyak ditemukan kemacetan lalu lintas dan kemampuan dalam pemeliharaan untuk menghadapi umur infrastruktur yang semakin tua. Sehingga para anggota komisi mengusulkan investasi fiskal yang dapat menunjang biaya operasi dan kebutuhan pada masa mendatang.

Sejak dikeluarkannya laporan infrastruktur pada tahun 1988, studi ASCE selanjutnya menunjukkan bahwa pada dekade berikutnya nilai infrastruktur di Amerika semakin parah dan tingkat nilai berkurang rata-ratanya. Berkurangnya tingkatan nilai rata-rata disebabkan oleh menurunnya nilai infrastruktur sekolah, penyedia air bersih, jalan, dan dam. Nilai tersebut mengejutkan anggota komisi, banyak praktisi dan pengamat dari anggota masyarakat yang peduli pada infrastruktur. Sedangkan tahun 2001, menunjukkan adanya peningkatan ke nilai D+, namun pada tahun 2005 kembali turun ke D. Hasil laporan tersebut diketahui bahwa terjadi hal yang sama pada laporan awal di tahun 1988 yaitu masalah pemeliharaan dan ketidakmampuan penyedian dana dalam proses pengembangan infrastruktur sehingga ASCE mengusulkan biaya sebesar triliunan dollar untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur beserta pemeliharaannya agar untuk mengevaluasi infrastruuktkturur yang terdidiriri dari delapan kategori infrastruktur dengan memuat titingkatan penilaian berdasarkan kinerja dan kapasitas infrastruktur r yyang ada. Pada tahahunun 119888,8, rrataa--rar ta nilai infraststrur ktur masih pada tingkatatan C, yang arrtitinynya a menunjukan pencapaaiaiann beberarada pada tinggkak tan cukup. Ha

Hall ini diikakarerenanakan babannyak ditemukan kemacettanan lalu liintntasas ddan kemmama puan dalam m pepemem lihaarraan untuk menghadapi umur infrastruktturur yang g sesemamakin tua. Seehihingga ppara anggota komisi mengusulkan investasi fisskak l yayangng dapaat me

menun njanang biaya operasi dan kebutuhan pada masa mendatang.

Sejak dikeluarkannya laporan infrastruktur pada tahun 1988, studii ASCCEE selanjuutnya menunjukkan bahwa pada dekade berikutnya nilai infraastrukttuur ddi Amererikika semakin papararahh dadann titingn kat nilai beerkrkururanangg rarata-ratanya. BBererkkurangnynyaa ti

tngkatan nilai rata-rata disebabkann ooleeh h menurunnya nilai infrastruktur sekkoloahah, pe

penynyededia air bersih, jalan, dan dam. Nilai tersebut mengejutkan anggggotota kokomimisi, ba

banynyak praktktiisii dadann pepengamatat dardari i anangggota mamasysyararakakat yang pedut dulili pada infrasstrtruku tur. SeSedadangkan tahun 202001, mennunjukkan adanyaya pepeninggkakatatan ke nilai D+, namun pada tahun 2005 kemmbali turun ke D. Hasil laporan tersebut diketahui bahwa terjadi hal yang sama papada laporran awal di tahun 1988 yaitu masalah pemeliharaan dan ketidakmampuan n penynyedian dana dalam proses pengembangan infrastruktur sehingga ASCE mengusus lkan biaya sebesar triliunan dollar untuk

(3)

dapat berfungsi dan berjalan dengan baik. meskipun disadari kecukupan infrastruktur akan membantu aktifitas usaha pembangunan ekonomi masyarakat.

Indonesia International Infrastructure and Exhibition 2012 (IIICE2012), memberikan pandangan yang kritikal untuk industri infrastruktur seperti Energi Pembangkit Daya dan Distribusi, Teknologi informasi dan komunikasi, Transportasi jalan, udara, laut dan air serta dan manajemen air dan limbah. Penilai kelayakan infrastruktur merupakan suatu program ASCE untuk memberi data dan mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di negaranya.

Menurut Catanesey, Anthony J., dan Jamse C.S (1979:120) dalam bukunya Perencanaan Kota, bahwa keberadaan infrastruktur ini mempunyai dampak yang sangat besar bagi mutu kehidupan masyarakat, pola pertumbuhan dan prospek perkembangan ekonominya. Namun sejauh ini tidak disadari oleh masyarakat. Terlihat banyak infrastruktur dan sarana lingkungan yang dibangun oleh pemerintah kurang mendapat perhatian dari masyarakat dalam hal pemeliharaannya.

Infrastruktur ini berfungsi untuk pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Dalam kaitan dengan persoalan pengembangan wilayah, kegagalan pembangunan infrastruktur lebih disebabkan karena tidak melibatkan masyarakat sebagai pengguna ruang baik dalam hal perumusan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, sampai pada pemeliharaannya. Mengingat infrastruktur merupakan unsur strategis dalam mewujudkan struktur pertumbuhan dan perkembangan suatu kota, dan merupakan pendukung bagi perkembangan

Indonesia Internationnalal IInfrastructurree ana d Exhibition 2012 (IIICE2012), memberikan pandaangngan yang kritikal untuk industri ininfrfrastruktur seperti Energi Pembangkit Daya dan Disttrribubusisi, TeTeknknollogo i informasi dad n komunikasi, Transppoortasi jalan, ududararaa,llaut dan air serta dan mamananajejemmen air dan limbm ah. Penilai keellayakan ininfrfrasastrt uktur r merupakan suatu programm AASCS E unntutuk k mmemberi dad ta dan menddukukunungg keebbijakan pemerintah dalam pembangunanan dan ppememelihararaan innfrfrasttruktuurr di negaranya.

M

Menurut Catanesey, Anthony J., dan Jamse C.S (19779:91220)0) ddalaam bukunyya Perencanaan Kota, bahwa keberadaan infrastruktur ini mempunyyaia dampaak yang sangat besar bagi mutu kehidupan masyarakat, pola peertumbubuhann dan prproso pek perkemmbabangnganan eekok nominya. NNamamunun ssejejauauh ini tidak didisasadari oolelehh ma

m syarakat. Terlihat banyak infrastrtrukuktutur dan sarana lingkungan yang dibanangugunn ol

oleheh ppemerintah kurang mendapat perhatian dari masyarakat dadalaamm hhal pe

pememeliharaannya. In

I frastrukuktutur ini berfungsgsi untuk k pengembangann kkehidupupanan ekonomi, sosial dan budaya. Dalam kaiitan dengann persoalan pengembangan wilayah, kegagalan pembangunan infrastruuktur lebiihh disebabkan karena tidak melibatkan masyarakat sebagai pengguna ruuang g baik dalam hal perumusan tujuan, perencanaan pelaksanaan sampai padda pemeliharaannya Mengingat infrastruktur

(4)

fungsi ekonomi dan sosial perkotaan. Maka infrastruktur ini harus dikenali dalam kaitan dengan kegiatan dan fungsi sosial dan ekonomi wilayah yang didukung dan dipeloporinya. Misalnya kualitas lingkungan perumahan dipengaruhi oleh kualitas lingkungan fisik, kualitas dan tingkat penyediaan fasilitas pelayanan (infrastruktur), serta keberadaan tingkah laku sosial masyarakatnya. Melihat pentingnya pembangunan infrastruktur permukiman ini, maka keberadaannya ini harus benar-benar tepat guna, artinya tepat tempatnya dan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat tersebut.Dalam merumuskan perencanaan, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman yang menjadi prasyarat mutlak untuk dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman sesuai kebutuhan masyarakat baik yang mampu disediakan

maupun tidak oleh pemerintah. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Pendanaan

Dana tersebut mutlak tersedia sehingga keberadaannya menjadi prioritas utama. Dengan keterbatasan dana inilah maka muncul urutan prioritas dari apa yang akan dibangun, sehingga perencanaan yang matang menjadi acuan untuk menghindari kegagalan pelaksanaan pembangunan.

2. Kelembagaan

Keberadaan lembaga pengelola yang menangani masalah perencanaan infrastruktur harus ditunjang oleh kemampuan manajemen pengelolaan. Mulai dari siapa yang merencanakan, melaksanakan, sampai pada yang memelihara hasilnya nanti.

dipeloporinya. Misalnya kuallititasasllingkungan npeperumahan dipengaruhi oleh kualitas lingkungan fisik,, kkualitas dan tingkat penyedidiaaaan fasilitas pelayanan (infrastrukturur)), serta keberadaaaan tiingngkakah h lakuku sosial masyararakatnya. Melihat pentingngnya pembanggununanan infrastruktur permukikimamann ininii, maka keberaradaannya ini haarrus benaarr-bebenanar tepat t guna, artinya tepat tempatnyg nya a dan beenanarr--beb nar dibubutuhkan oleh mmasasyayarakaatt tersebut.Dalam merumuskan perencanaan,n ada bbebebererapapa fafaktkor yaangn bberpeenngaruh terhadap perencanaan pembangunan infrastrukuktur pepermrmukimanan ya

yangng menenjadi prasyarat mutlak untuk dipertimbangkan dalam prosees spererencncananaan pembanngunan infrastruktur permukiman sesuai kebutuhan masyarakaat baiikk yanangg mamppu disediakan

mauppunun tidak oleh pepememeririntntahah.FFaktor-faktor tetersrsebebututaadad lah: 1. Pendanaan

Dana tersebut mutlak tersedia sehingga keberadaannnyaya mmenenjajadi pr

prioiorirtas uttama. DenDengagann kketerbbatatasasanan ddananaa iinilahh mmakaka a muncul urutanl n prprioioritas dari aapapa yyang g akakanan dibangun, sehhini gga peerrencanaan yangg mmataang g memenjnjadi acuan untuk menghindari kegagalan pellaksanaan ppembangunan.

2. Kelembagaan

Keberadaan lembaga penggelolala yang menangani masalah perencanaan infrastruktur harus ditunjang oleh keme ampuan manajemen pengelolaan Mulai

(5)

3. Kondisi Sosial

Kondisi sosial masyarakatnya juga dapat menentukan perencanaan infrastruktur permukiman untuk wilayahnya. Masyarakat berpenghasilan tinggi akan membutuhkan infrastruktur yang berbeda dengan masyarakat berpenghasilan rendah, baik dalam kualitas maupun jenisnya.

4. Kemampuan Teknis

Kemampuan teknis yang tinggi dari perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman, tidak saja akan menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik, namun dapat pula menekan biaya pembangunan. Kemampuan teknis ini diperlukan dalam suatu perencanaan pembangunan infrastruktur mengingat dana yang tersedia untuk pembangunan infrastruktur selalu tidak sebanding dengan kebutuhan pembangunan.

5. Kondisi Fisik Lingkungan

Fisik lingkungan akan mempengaruhi sistim perencanaan, topografi yang datarakan lebih mudah direncanakan dari pada yang terlalu curam. Selain topografi, kondisi fisik lingkungan yang mempengaruhi perencanaan infrastruktur permukiman adalah hidrologi, curah hujan, geologi tata lingkungan dan struktur tanah.

6. Bencana Alam

Faktor bencana alam sangat diperlukan sebagai pertimbangan dalam merancang dan membangun infrastruktur. Untuk mengurangi kerusakan akibat bencana makaharus memperhatikan konfigurasinya (bentuk, ukuran, ketinggian, infrastruktur permukiman untntukuk wilayahnyyaa. Masyarakat berpenghasilan tinggi akan membutuhkan n ininfrastruktur yang berbeda dengan mamasyarakat berpenghasilan rendah, baikkddalam kualitas maupupununjjennisisnynya.a

4. KKememamampuan TTekeknis Ke

Kemammpuan teknis yang tinggi dari perenccana aan pepembmbanguunan innfrfrasttruktuurr permukiman, tidak saja akan menghasilkan kualitaas s pekekerjrjaaa n yangng ba

baikik, naammun dapat pula menekan biaya pembangunan. Kemampuuan teteknknisis inii diperlukukan dalam suatu perencanaan pembangunan infrastruktur menngingat dananaa ya

y ng ttersedia untuk pembangunan infrastruktur selalu tidak sebandding deengann kebuututuhah n pembangugunanann.

5. Kondisi Fisik Lingkungan n

Fisik lingkungan akan mempengaruhi sistim perencanaaan,n, topopogogrrafi ya

yangng datarakank llebebihih mmududah ddirirenencacananakakann ddari padadaa yayang tterllallu curamam. SSelain topogrgrafafi,,kondisdisii fisik lingkunganfi n yang memempengaruhi pererenencanaanniinfnfrastruktur permukiman adalah hidrologi, cuurah hujan,, geologi tata lingkungan dan struktur tanah.

6. Bencana Alam

(6)

dan orientasinya) , intensitas dan frekuensi ancaman bencana di suatu wilayah, standarstandar rancangan struktural dan non struktural, pilihan bahan/material inti dan pendukung serta kualitas konstruksinya.

7. Peran serta Masyarakat

Pengembangan infrastruktur suatu kota/wilayah tidak dapat dilepaskan dari keikutsertaan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan, walaupun penentu kebijakan masih merupakan kewenangan pemerintah. Partisipasi masyarakat diartikan keikutsertaan, keterlibatan, dan kesamaan anggota masyarakat dalam suatu kegiatan tententu baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak dari gagasan, perumusan kebijaksanaan, pelaksanaan program dan evaluasi. Partisipasi secara langsung berarti anggota masyarakat tersebut ikut memberikan bantuan tenaga dalam kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan partisipasi tidak langsung dapat berupa sumbangan pemikiran, pendanaan dan material yang diperlukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana mengetahui kelayakan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan sosial dan ekonomi di Provinsi Jawa Timur.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini diberikan beberapa batasan agar peneliti lebih terfokus sehingga hasil penelitian bisa lebih maksimal.Infrastruktur yang akan dimasukkan dan pendukung serta kualitas kkk kononstruksinya.

7. Peran sertataMMasyarakat

Peenngembangan infraststruuktkturu ssuauatutu kkotoa/wilayah tidaak k dapat dilepaskan dari kkeieikutsertaan mmasasyayarakat mulai dari pererenencacananaan, pelaksannaaa n, hingga peemmeliharaaanan, , waw lauppunun penentu kebijakan masasihi mererupupakakana kewwene angan pemeririntntahah. Paartrtisipasi masyarakat diartikan keikutsertaaan, kean k teterlrlibibataan, dan keesasamaan aannggota masyarakat dalam suatu kegiatan tententu baikik secarara allangsungng ma

maupu un tidak langsung, sejak dari gagasan, perumusan kkebijjakaksasanan an, pelaksaanaan program dan evaluasi. Partisipasi secara langsung berrarti anggototaa masyaarakat tersebut ikut memberikan bantuan tenaga dalam keggiatan yangg dilaksksananakan. Sedangngkakann papartrtisi ipasi tidak lalangngsusungng ddapat berupa susumbangagann pe

p mikiran, pendanaan dan material lyayangng ddiperlukan.

1.

1.22 RumusanMMasasalalahah Be

B rdasararkakan latar belakak ng, PePermasalahan yyanang g dihahadadappi adalah bagaimana mengetahui kelayakaan infrastrukuktur yang dapat mendukung kegiatan sosial dan ekonomi di Provinsi Jaawwa Timurr.

(7)

dalam laporan ini meliputi : pelabuhan udara, pelabuhan laut, terminal bus, kereta api, jembatan dan jalan (nasional, antar provinsi, kota dan kabupaten), air minum, obyek/fasilitas pariwisata, telekomunikasi, listrik di Provinsi Jawa Timur.

1.4 Tujuan Penelitian

Menilai sampai sejauh mana kelayakan infrastruktur menurut para insinyur teknik sipil agar dapat mendukung kegiatan sosial dan ekonomi di Provinsi Jawa Timur, serta memberikan informasi biaya yang dibutuhkan guna menunjang perkembangan infrastruktur di Jawa Timur.

1.5 Keaslian Tugas Akhir

Berdasarkan data tugas akhir di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, tugas akhir dengan judul Analisis Kelayakan Infrastruktur sudah pernah dilakukan sebelumnya, Namun tugas akhir dengan judul Analisis Kelayakan Infrastruktur di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Penilaian Praktisi dan Akademisi Teknik Sipil belum pernah dilakukan sebelumnya.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sarana yang dapat digunakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk mengontrol dan mengembangkan infrastruktur khususnya di Jawa Timur.

2. Sebagai tolok ukur yang dapat digunakan pemerintah daerah untuk menyusun APBD.

obyek/fasilitas pariwisata, teleekokomunikasi, liliststririk di Provinsi Jawa Timur.

1.4 Tujuanan Penelitian M

Menilai samppaaissejejaauh mana kelayakan infnfraraststrurukktur menurutppara insinyur teekknik sipilil agagarar dapat mmendukung kegiatan sosiall dadan ekonnomomi i did Proviinnsi Jawa Timurr,, sesertrta mememberikan informasi biaya yang dibutuhkhkan guunana mmenunnjaj ng peerkrkembangngan infrastruktur di Jawa Timur.

1.5 KKeaslian Tugas Akhir

Berdasarkan data tugas akhir di Universitas Atma Jaya Yogyaakarta, ttugaas akhiir r ded ngan judul AAnanallisisisis KKelayakan Infnfraraststruruktkturur sudah pernahah ddilakukkanan se

s belumnya, Namun tugas akhir dengngannjjudul Analisis Kelayakan Infrastruktktururddi Pr

Provovininsis Jawa Timur Berdasarkan Penilaian Praktisi dan Akademisi TTekekninikk SiSipil be

belulum mpernahhddililakukkukananssebelummnynya.a. 1.6 MaM nfaat PePennelitian

Manfaat yang diperoleh aadalah sebaggai berikut :

1. Sebagai sarana yang ddapat digugunakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk meengoonntrol dan mengembangkan infrastruktur khususnya di Jawa Timur

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

Untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi yang telah diperoleh melalui analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan berdasarkan latar belakang yang telah di

Dari seluruh analisis data berdasarkan Correlation Matrix a dapat diketahui ada lima faktor yang mempengaruhi Quality of Work Life (QWL) yakni faktor kondisi

a) Fungsi informatif, yaitu organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Bermakna seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang

sebaiknya kini berpikir ulang. Dalam penelitian di Amerika baru-baru ini, bisphenol A, salah satu bahan kimia yang digunakan untuk membuat botol bayi dan minuman soda

4.1.3 Solusi yang Ditempuh Oleh Pengelola Lembaga Bahasa Untuk Menghadapi Kendala-kendala dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Dosen ESP di Universitas

Pada pengertian lain hampir senada dengan pengertian diatas, bahwa ilmu asbab al-wurud adalah ilmu yang menerangkan sebab-sebab Nabi SAW menuturkan sabdanya dan

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, maka basis akuntansi yang digunakan dalam Penyusunan Laporan