• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari motif itu sendiri. Motif pada kain batik yang beredar dipasaran antara lain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari motif itu sendiri. Motif pada kain batik yang beredar dipasaran antara lain"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motif merupakan unsur pokok dalam batik, karena batik tidak bisa lepas dari motif itu sendiri. Motif pada kain batik yang beredar dipasaran antara lain motif geometri, motif flora, motif fauna, dan ada juga motif narasi. Motif-motif tersebut mengarah ke gaya figuratif, dekoratif, natural, geometri maupun stilasi. Motif batik yang ada dipasaran umumnya didominasi oleh motif flora dan fauna. Hal ini berbanding terbalik dengan survey yang penulis lakukan di beberapa produsen batik dan tempat-tempat perbelanjaan batik di wilayah Laweyan, para konsumen mereka cenderung menyukai motif-motif yang sederhana, terkesan tegas dan umumnya mengarah ke bentuk geometri.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh H.A Sulaiman1 bahwa hasil penjualan motif batik dengan visual geometri meningkat di tiga tahun belakangan ini, terlebih lagi 85% konsumen pria menyukai motif dengan visual Geometri. Di wilayah Laweyan sendiri hasil penjualan batik dengan visual Geometri apabila dibandingkan dengan visual lain adalah 3:1. Dan bisa dikatakan bahwa motif dengan arahan visual Geometri masih menjadi produk primadona di wilayah ini.

Motif geometri sendiri merupakan motif tertua dalam ragam hias, karena sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif batik geometri merupakan ragam hias yang menggunakan unsur geometris sebagai bentuk dasarnya. Ragam hias geometris mempunyai bentuk dasar bidang-bidang dalam ilmu ukur, seperti

(2)

segitiga, segiempat, lingkaran, dan bangun lainnya.Motif Geometri, merupakan jenis bentuk yang dipakai sebagai titik tolak atau gagasan awal dalam pembuatan ornamen, yang berfungsi untuk menunjukan perhatian, mengenali dan memberikan kesan perasaan. Karakter bentuk-bentuk geometri kaku, tegas, dan kuat memberikan karakter berbeda di tiap motif yang dihasilkan. Ragam hias geometri sendiri akan lebih banyak memberikan kemungkinan baru di dalam penciptaannya dengan bentuk-bentuk yang beraneka ragam.

Keanekaragaman motif batik inilah yang berpengaruh pada meluasnya pasar batik. Peminat batik semakin beragam dari berbagai kalangan baik pria maupun wanita dan untuk semua usia dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Penggunaan batik juga tidak hanya untuk acara-acara formal, tetapi juga untuk acara non-formal.

Batik kini menjadi salah satu produk unggulan industri fesyen di Indonesia. Perkembangan dunia fesyen yang begitu cepat, baik dalam negeri maupun luar negeri, mendorong para produsen fesyen untuk terus berkreasi dan berinovasi sesuai tren. Tren fesyen dimasyarakat menjadi acuan dalam pembuatan produk karena selera masyarakat cenderung berubah-ubah sesuai zamannya.

Begitu pula yang terjadi pada target pasar industri fesyen. Sekarang tidak melulu menyasar wanita saja, namun juga mulai merambah pasar pria. Fesyen untuk pria mempunyai peluang pasar yang cukup besar bila dibanding wanita. Mengingat selama ini para produsen fesyen lebih banyak mengarahkan produk-produknya untuk pasar wanita saja, sehingga menimbulkan ketimpangan antara pasar wanita dengan pria. Hal ini menunjukkan bahwa pasar fesyen untuk pria menyimpan potensi yang sangat besar untuk digarap lebih lanjut.

(3)

Hal tersebut senada dengan pendapat Hery2, staf pemasaran Batik Merak Manis, yang mengatakan bahwa kecenderungan yang ada selama ini pasar pria belum tergarap dengan baik, sehingga menimbulkan celah di pasaran. Peluang inilah yang dilihat oleh sebagian produsen, karena menggarap pasar fesyen pria bukan suatu yang sia-sia mengingat saat ini bukan hanya wanita yang memperhatikan penampilan, pria pun juga begitu. Banyak kalangan priayang juga mulai dituntut untuk memperhatikan penampilan mereka, baik karena profesi (public figure:artis, presenter berita, penyanyi, komedian)maupun lingkungan (sekolah, komunitas, kerja). Hal ini tidak hanya terbatas pada pria-pria dewasa, namun juga pada remaja pria.

Remaja merupakan masa dimana seseorang mencari jati diri dan mengekspresikan diri. Selera para remaja cenderung berubah-ubah dan mudah terpengaruh oleh lingkungan Berpakaian menjadi media untuk mengekspresikan diri agar dapat diterima di lingkungan tertentu. Pada umumnya saat berpakaian remaja sering mengikuti tren yang berkembang di lingkungan atau meniru cara berpakaian idola mereka3.

Bertolak dari permasalahan-permasalahan diatas, penulis tertarik untuk membuat fesyen batik yang menyasar pasar remaja pria untuk menjadi proyek perancangan Tugas Akhir. Sedangkan untuk sumber ide pengembangan motif batiknya, penulis mengambil tema geometri karena sesuai dengan survey yang penulis lakukan di berbagai pusat perbelanjaan batik dan produsen batik motif Geometri saat ini menjadi motif yang banyak diminati konsumen, selain itu motif Geometri merupakan motif menarik yang dapat menambah alternatif motif baru.

2 Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 17 September 2015

3 Hasil wawancara dengan H.A Sulaiman, pemilik rumah produksi batik Puspa Kencana Laweyan pada tanggal 17 September 2015.

(4)

B. Studi Pustaka 1. Batik

Seni batik merupakan kesenian khas Indonesia yang sejak berabad-abad lamanya hidup dan berkembang,batik juga merupakan salah satu bukti peninggalan sejarah bangsa Indonesia. Banyak hal yang terungkap dari seni batik, seperti latar belakang kebudayaan, kepercayaan, adat istiadat, sifat dan tata kehidupan, alam lingkungan, cita rasa, tingkat ketrampilan dan lain-lain. Kebudayaan atau dalam hal kesenian, tidak bersifat statis. Kebudayaan akan berkembang sepanjang sejarah dengan mendapat masukan serta menyerap aneka macam pengaruh dari luar lingkungannya untuk kemudian disaring agar sesuai dengan kebudayaan yang telah ada. Di samping itu kebudayaan juga berkembang secara alamiah dari dalam sesuai dengan kepribadiannya menurut tuntutan zaman (Nian S. Djoemena, 1990:IX).

Seiring dengan perkembangan zaman, motif pada batik mengalami perkembangan. Pengembangan desain batik modern atau batik kontemporer ini menjadi penting mengingat batik kontemporer menjadi salah satu jenis batik yang diminati saat ini. Hal ini ditunjukan dengan tingginya pesanan motif-motif kontemporer. Motif batik tersebut diterapkan pada pakaian sesuai dengan tren yang berkembang saat ini. Semakin berkembangnya motif batik mempengaruhi tingginya pesanan kain batik dipasaran. Batik mulai digunakan dalam berbagai kegiatan baik acara formal maupun acara nonformal (Asti, dkk. 2011: 52).

Olahan visual bersumber pada karakter-karakter Geometri dapat dikembangkan menjadi desain motif batik kontemporer. Pengembangan baru ke arah yang lebih luas, ini melihat pengertian Batik Kontemporer atau batik modern

(5)

sendiri yakni semua macam jenis batik yang motif dan gaya tidak seperti batik tradisional, tidak terikat aturan tertentu seperti pada isen-isen, dan bersifat bebas. Teknik yang digunakanpun tidak terikat pada alat yang biasa dipakai dalam membatik(Sewan,1980:15).

2. Motif Geometri

Motif geometri yang merupakan citra paling awal yang dihasilkan manusia dalam menggambarkan berbagai fenomena yang seringkali tampak lebih realistik selain representasi binatang dan manusia. Pola-pola itu diantaranya adalah bentuk-bentuk zigzag, meder, spiral atau pilin, dan sulur-suluran. Simbol ini termanifestasikan secara visual dalam bentuk garis datar yang disamakan dengan sifat laki-laki dan garis lengkung dengan sifat perempuan. Karya seni yang dihasilkan oleh zaman prasejarah menunjukan dua element dasar yang merupakan elemen formal dan untuk menikmati elemen tersebut berdasar bentuk semata, tetapi seringkali justru elemen dasar tersebut banyak mengandung makna (Guntur, 2004:59-60).

Motif geometri sendiri merupakan motif yang mengambil kata asal

geo yang berarti keadaan sedangkan metric adalah garis, pada prinsipnya ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang garis. Didalam perkembanganya motif geometrik selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan demi perkembangan motif ini sangat dominan dalam prakteknya. Contoh yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari; motif pada ventilasi angin-angin, jendela, teralis pintu, pintu pagar, aksesoris perlengkapan rumah tangga lainnya. Motif geometrik mempunyai bentuk dasar bidang-bidang dalam ilmu ukur seperti kotak, bulat, dan

(6)

segitiga, bentuk tersebut sangat berarti dan mengandung bentuk yang baru ketika seseorang berusaha mengabungkan menjadi bervariatif, ketika bentuk yang satu dengan yang lain berpadu maka akan muncul inspirasi bentuk yang baru, sungguh sesuatu yang merangsang seseorang untuk memunculkan suatu bentuk yang baru. Ini akan berkembang menjadi bentuk luar biasa ketika perpaduan bentuk itu tidak monoton dalam kelompok tertentu, untuk menjadi sesuatu yang tidak membosankan perlu adanya pertemuan variasi bentuk. Perpaduan bentuk dua demensi dengan tiga demensi akan memunculkan bentuk yangsangat bervariatif yang bisa memunculkan ide baru, itu bisa terjadi karena sesuatu yang kurang lazim akan memunculkan sesuatu yang menormalkan bentuk tersebut. Ketika seseorang menampilkan sesuatu yang belum pernah dilihat maka akan timbul makna yang berbeda-beda dan itu adalah unsure keseimbangan antara yang wajar dan wajar yang membuat orang tidak cepat membosankan.

Hal ini seperti yang disebutkan oleh Soegeng Toekio bawa setiap goresan pada ragam hias geometris mempunyai peran tersendiri dan dapat dirasakan bahwa antara garis yang lurus dan yang lengkung serta goresan-goresan yang tajam dan keras dengan torehan yang ringan dan tipis itu dipadukan dalam satu kaitan bentuk yang indah. Pada bidang geometri dapat dijumpai pula utuhnya garis sebagai garis dan bidang sebagai bidang tanpa mencari-cari materi lainnya. Dari hal inilah kekuatan ragam hias ini (Soegeng Toekio, 1987:37).

Perancangan Batik dengan sasaran remaja putra sebenarnya sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti perancanganArif Satrio Wibowopada tahun 2014 berjudul “Perancangan Desain Motif Batik Kontemporer dengan Sumber Ide Robot”. Perancangan tersebut bertumpu pada batik era sekarang, latar

(7)

belakang sosial-budaya yang melandasi munculnya Batik dengan sumber ide Robot, dandengan mengambil alasan Robot mewakili teknologi masa kini dan masa depan serta keistimewaan yang sangat erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dalam dunia industri modern. Dari segi visual dan estetis, terlihat desain-desain robot terbentuk dari gabungan basic shape dan geometris.

Perancangan Batik dengan sasaran remaja putra berikutnya dilakukan oleh Zulfikri Naufal Jordan pada tahun 2014 berjudul “Perancangan batik

kontemporer dengan sumber ide pixel space invaders”.Perancangan Zulfikri bertumpu pada batik era sekarang, latar belakang sosial-budaya yang melandasi munculnya Batik dengan sumber ide pixel space invader dan dengan alasan space invaders dapat mewakili perkembangan zaman dan tidak dapat dipisahkan dengan remaja zaman sekarang yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Dari segi visual dan estetis, space invaders menawarkan visual berupa bentuk pixel

geometris yang ritmis.

Kedua Proyek perancangan Arif dan Zulfikri menampilkan desain visual (motif) berbau teknologi yang berkesan modern, futuristik, rasa estetis kearah kekinian dan berbentuk karakter Geometri sebagai landasan dalam penggarapan visual motifnya. Kedua perancangan di atas dijadikan rujukan utama dalam proyek Tugas Akhir ini. Rujukan yang penting dalam perancangan di atas adalahmotif batik dengan visual geometri dengan sasaran remaja putra. Motif batik dengan visual Geometri masih memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

(8)

3. Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa, yaitu saat-saat di mana anak-anak tidak lagi mau diperlakukan sebagai anak-anak, namun dari segi fisik belum dapat dikatakan dewasa. Pertumbuhan ke masa remaja menimbulkan kesimpangsiuran terhadap nilai-nilai, moral, dan sosial, sehingga hal inilah yang membuat kaum remaja timbul rasa bingung, ragu-ragu, dan pada akhirnya mereka bertanya-tanya mana yang sebenarnya mereka inginkan atau pilih sebagai pedoman (Rosyidi dkk, 1993:10).

Berpakaian menjadi media untuk mengekspresikan diri agar dapat diterima di lingkungan tertentu, pada saat berpakaian remaja sering mengikuti tren yang berkembang di lingkungan, terkadang mereka juga meniru cara berpakaian idola mereka. Ketika seseorang mengadopsi sebuah gaya berbusana yang berhubungan dengan peran khusus, status atau kelompok, ia bukan saja menyatakan suatu identitas khusus tetapi juga keterlibatan dikelompoknya. Status yang dimaksud merupakan salah satu faktor yang menentukan kedudukan seseorang di dalam masyarakat. Salah satu hal penting yang mendukung presentasi remaja adalah fashion. Remaja perempuan lebih menitik beratkan pakaian sebagai simbol status, sedangkan remaja laki-laki menggunakan pakaian sebagai simbol individualitas (Kustrini, R., 1997:92).

Hurlock dalam buku Personality Development(1974:4), menyatakan bahwa pakaian menentukan dikelompok mana seseorang diterima sebagai anggota. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa remaja mengkonsumsi produk fesyen terutama karena berdasarkan perasaan dan emosi ingin diterima dalam kelompok dengan mempresentasikan diri melalui penampilan mereka.

(9)

Karena dorongan tersebut, remaja akan lebih mudah melakukan impulsive buying

pada produk fesyen yang selalu berubah setiap waktu akibat memori mengenai pembentukan image melalui penampilan yang akan dipresentasikan. Perilaku tersebut akan menimbulkan akibat yang lebih kompleks. Selain itu dampak bagi individu dengan self monitoring tinggi yang tidak dapat mempresentasikan diri (Hurlock, E.B., 1974:4).

4. Kain katun

Perancangan ini akan menggunakan kain yang disesuaikan dengan karakteristik dari remaja. Kain katun primisima dapat mendukung dalam keberhasilan perancangan ini. Kain primisima sesuai untuk mendukung aktifitas remaja yang aktif dalam berbagai kegiatan. Kain ini terbuat dari serat kapas. Kapas merupakan serat selulosa yang berasal dari biji-bijian. Menurut sejarahnya kapas sudah dikenal kira-kira 5000 tahun SM. Menurut para ahli, India merupakan negara tertua yang menggunakan kapas.

Sifat-sifat serat kapas adalah Serat kapas pendek antara 20-55 mm, Serat kapas sangat kuat.dalam keadaan basah kekuatanya bertambah lebih kurang 25%. Hal ini perlu diketahui untuk mencuci dan menyetrika bahan dari serat kapas. Makin kuat serat makin mudah memeliharanya. Kekuatan kapas dapat dipertinggi dengan jalan merendam dalam coustic soda, Kapas sangat hidroskopis atau menghisap air, Kapas kurang kenyal, sehingga mudah kusut, Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi. Tahan sabun yang kuat dan mengandung banyak lindi untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obat kelantang (Ernawati,dkk, 2008:158).

(10)

Sesuai dengan karakteristik kapas tersebut di atas kain katun mudah dicuci untuk melarutkan noda pada baju agar apabila terdapat motifnya, tidak mudah untuk merusakan warna pada kain tersebut. Sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan, warna adalah merupakan pantulan cahaya dari sesuatu yang tampak, yang diterima mata. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) (Sanyoto Sadjiman Ebdi, 2005:10).

5. Zat Warna Sintetis

Zat warna yang digunakan dalam pembuatan kain batik ini menggunakan zat warna sintetis. Zat warna sintetis dipilih karena zat warna ini dapat menghasilkan beragam warna. Menurut Ruwahdi dalam buku Panduan Zat Warna Sintetis (2005) zat warna yang dipakai dalam pembatikan antara lain:

1) Zat Warna Napthol

Zat warna Napthol termasuk golongan pigmen yang banyak digunakan dalam proses pembatikan, karena kualitasnya yang cukup baik dan cara pemakaian yang cukup mudah. Pewarnaan dengan zat warna Napthol ini melalui 2 tahap, karena zat warna ini terdiri dari 2 komponen yang masing-masing tidak dapat memberikan warna, tapi bila sudah digabungkan maka akan memunculkan warna. Komponen pertama adalah Napthol dan komponen kedua disebut garam Diazo. Umumnya perbandingan Napthol dan garam Diazo adalah 1:2 /1:3.

2) Zat Warna Indigosol

Zat warna ini termasuk golongan zat warna bejana yang larut dalam air. Larutan zat warna merupakan suatu larutan yang berwarna kuning jernih. Pewarnaan pada

(11)

zat warna ini juga melalui 2 tahap yaitu pewarnaan dengan larutan warna dan pembangkitan warna. Pewarnaan pada larutan pertama belum diperoleh warna yang dikehendaki, baru setelah diberi larutan asam, akan diperoleh warna yang dikehendaki. Obat pembantu yang diperlukan pada pencelupan dengan zat warna Indigosol adalah Natrium Nitrit dan Larutan Asam (HCL) atau Soda Abu untuk membantu melarutkan zat warnanya. Perbandingan Natrium Nitrit : Indigosol adalah 1:2.

3) Zat Warna Rapid

Zat warna ini termasuk golongan zat warna reaktif dan tidak pernah digunakan untuk pencelupan, karena hasilnya tidak rata umumnya hanya digunakan untuk coletan. Zat warna ini umunya digunakan untuk tekstil printing.

4) Zat Warna Soga Koppel (Garuda Soga)

Zat warna ini termasuk zat warna Soga Sintetis dari Golongan cat langsung dan disebut juga Soga Garam karena untuk pengerjaan iringnya (pengunci) menggunakan garam Diazo. Zat warna ini khusus memberi warna soga (coklat).

5) Zat Warna Remasol

Zat warna ini termasuk zat warna reaktif yang mengandung gugus reaktifVynil Sulfon yang dapat bereaksi berikatan langsung dengan serat, sehingg merupakan bagian dari serat. Zat warna ini tanpa adanya alkali tidak reaktif, sehingga zat warna ini sebelum ditambah alkali (kostik soda) dapat disimpan dalam waktu agak lama, tetapi bila sudah ditambah kaustik soda harus segera digunakan.

(12)

C. Fokus Permasalahan

1. Bagaimana merancang motif Geometri untuk batik?

2. Bagaimana visualisasi bentuk dan warna dari karakter Geometri agar sesuai dengan karakter remaja putra?

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa plasma nutfah padi lokal asal Kalimantan Barat memiliki keunikan dalam hal warna beras, aroma, maupun tekstur nasi, di antaranya padi hitam varietas Balik, padi ungu

Proses output dalam sistem pengadaan dyestuff dan bahan pembantu pada kain oxford ini adalah berupa hasil laporan stok gudang chemical selama satu bulan yang dibuat oleh

Apakah ada pengaruh yang nyata dari penggunaan biaya sarana produksi (benih, pupuk, dan pestisida) dan biaya tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani padi Inpari 32

inderanya ,Anak mulaimeniru perilaku keagamaan secara sederhana danmulai mengekspre-sikan rasa sayang dan cinta kasih,Anak mampu meniru secara terbatas perilaku

penggantian apabila barang dan jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai Kendaraan Bermotor yang menurut Peraturan Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan

Mapannya dan mantapnya identitas kenasionalan bahasa Indonesia akan terwujud jika seluruh pemakai bahasa Indonesia, mulai dari kaum elit sampai dengan kawula

Pengamatan yang dilakukan pada lampu warna biru pada hari pertama adalah 15 menit dan hasil yang didapati adalah pergerakan ikan bobara untuk 5 menit awal, ikan yang