• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KURIKULUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN KURIKULUM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. PENGERTIAN PENGELOLAAN KURIKULUMPENGERTIAN PENGELOLAAN KURIKULUM

Kurikulum Secara Umum : Secara umum kurikulum adalah seperangkat Kurikulum Secara Umum : Secara umum kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yangyang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Kurikulum Menurut UU No.20 dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Kurikulum Menurut UU No.20 Tahun 2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

Tahun 2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaimengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara

tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanyang digunakan sebagai pedoman  penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tuju

 penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikanan pendidikan nasional.

nasional. 1.

1. PENGERTIAN PENGELOLAAN KURIKULUMPENGERTIAN PENGELOLAAN KURIKULUM

Pengelolaan kurikulum adalah sebuah proses menjalankan dan sistem menata Pengelolaan kurikulum adalah sebuah proses menjalankan dan sistem menata kurikulum yang kooperatif, komprehensif, dan sistematik untuk mengacu kete

kurikulum yang kooperatif, komprehensif, dan sistematik untuk mengacu kete rcapaianrcapaian tujuan kurikulum yang sudah dirumuskan. PENGERTIAN FUNGSI TUJUAN

tujuan kurikulum yang sudah dirumuskan. PENGERTIAN FUNGSI TUJUAN a.

a. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUMPRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Menurut Kunandar, pengembangan kurikulum dijenjang sekolah dasar sampai Menurut Kunandar, pengembangan kurikulum dijenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah yang dikemangkan oleh sekolah dan komite s

sekolah menengah yang dikemangkan oleh sekolah dan komite s ekolah berpedomanekolah berpedoman  pada standar kompetensi lulusan standar isi, serta panduan peny

 pada standar kompetensi lulusan standar isi, serta panduan penyusunan kurikulum yangusunan kurikulum yang dibuat BSNP, harus didasarkan perinsip-perinsip sebagai berikut:

dibuat BSNP, harus didasarkan perinsip-perinsip sebagai berikut: 1.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik danBerpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

lingkungannya. 2.

2. Beragam dan terpaduBeragam dan terpadu

hadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni hadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 4.

4. Rayuan dengan kebutuhan kehidupanRayuan dengan kebutuhan kehidupan 5.

5. Menyeluruh dan berkesinambunganMenyeluruh dan berkesinambungan 6.

6. Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat

ntara kepentingan nasional dan kepentingan daerah ntara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

 b. FUNGSI PENG

 b. FUNGSI PENGELOLAAN KURIKULUMELOLAAN KURIKULUM

Meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum. Meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum.

Meningkatkan keadilan ( equity ) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil Meningkatkan keadilan ( equity ) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai

yang maksimal. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta

dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik.didik. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar tujuan pembelajaran. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar.

mengajar. Meningkatkan partisipasi masyarakat Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu untuk membantu mengembangkanmengembangkan kurikulum.

(2)

C. KOMPONEN KURIKULUM

Telah dibahas pada bagian pengertian kurikulum, bahwa kurikulum merupakan rencana demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum harus direncanakan sebaik-baiknya. Dalam kurikulum itu sendiri terdapat 4 (empat) komponen, yaitu: komponen tujuan, komponen isi, komponen metode, dan komponen evaluasi.

komponen kurikulum saling berkaitan satu sama lainnya. Jika salah satu komponen terganggu, atau tidak lengkap, maka keseluruhan kurikulum akan kacau. Sebaliknya, jika salah satu komponen mengalami perubahan, komponen lainnya pun harus men yesuaikan denngan perubahan tersebut.

1. Komponen Tujuan Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan  pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang

dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

Tujuan kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan nasional,

kemudian dikhususkan kembali menjadi tujuan-tujuan yang lebih detail dan lebih sempit lingkupnya. Tujuan-tujuan tersebut meliputi tujuan Institusional, Tujuan Kurikuler, dan Tujuan Instruksional.

a. Tujuan Pendidikan Nasional

Menurut UU RI no 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, disebutkan bahwa

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta  peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta ber tanggung jawab

Tujuan Pendidikan Nasional ini adalah tujuan akhir yang harus dicapai oleh pendidikan Indonesia secara keseluruhan. Seluruh pelaksanaan pembelajaran, penyelenggaraan sekolah, dan pendidikan di daerah harus menyelenggarakan pendidikan dengan  berpedoman pada tujuan akhir ini.

(3)

Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu lembaga

 pendidikan, artinya apa yang seharusnya dimiliki oleh siswa setelah tamat dari lembaga  pendidikan tersebut. Oleh karena itu tujuan institusional merupakan kemampuan yang

diharapkan untuk dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan program studinya pada lembaga tersebut.

Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum  pendidikan berikut.

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti  pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

c. Tujuan Kurikuler

Tujuan Kurikuler adalah tujuan bidang studi atau mata pelajaran. Bila dilihat s ecara operasional, maka tujuan kurikuler adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik setelah menyelesaikan atau mempelajari suatu bidang studi atau mata  pelajaran tersebut. Tujuan kurikuler pada KTSP tergambarkan pada standar isi dan standar

kompetensi lulusan tiap mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. d. Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional adalah tujuan pengajaran atau tujuan yang diharapkan dapat dicapai pada saat terjadinya proses belajar mengajar atau setelah proses pembelajaran. Tujuan ini tergambarkan pada tujuan pembelajaran yang dibuat guru untuk pada tiap kali  pokok bahasan. Tujuan instruksional ini memuat berbagai hal yang harus dimiliki ataupun

diuasai oleh siswa setelah satu pokok bahasan (atau dalam KTSP, satu Kompetensi Dasar) selesai dipelajari. Guru mencantumkan tujuan ini pada RPP yang dibuatnya.

(4)

Komponen isi atau materi ini merupakan komponen kurikulum yang amat penting. Pada dasarnya komponen ini menjawab pertanyaan: “Apa yang akan dipelajari?” Isi dari kurikulum adalah materi atau bahan pelajaran dan pengetahuan atau pengalaman belajar yang harus diberikan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. ] Untuk menentukan isi kurikulum tersebut harus disesuaikan dengan tingkat dan jenjang  pendidikan, perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, perkembangan ilmu

 pengetahuan dan teknologi, serta kondisi anak didik (psikologis anak) pada setiap jenjang  pendidikan tersebut.]

3 . Komponen Strategi Pelaksanaan Kurikulum

Strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar atau kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dalam strategi pelaksanaan suatu kurikulum akan tergambar bagi kita tentang cara-cara pelaksanaan dari komponen-komponen kegiatan proses belajar mengajar yang meliputi : penilaian, cara melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, serta cara mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan.

Strategi pelaksanaan kurikulum memberi petunjuk bagaimana kurikulum tersebut dilaksanakan disekolah. Oleh karena itu, komponen strategi pelaksanaan kurikulum memegang peranan penting dalam percapaian tujuan pendidikan. Dan dalam

 pelaksanaannya, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan kurikulum, antara lain :

a. Tingkat dan jenjang pendidikan; dengan adanya jenjang / tingkat pendidikan tersebut  berarti pula terdapat perbedaan dalam hal tujuan instutional, perbedaan isi dan struktur  pendidikan, perbedaan strategi pelaksanaan kurikulum, perbedaan sarana kurikulum,

sistem evaluasi, dan sebagainya.

 b. Proses belajar mengajar; proses belajar mengajar adalah kegiatan guru sebagai

 penyampai pesan/materi pelajaran dan siswa sebagai penerima pelajaran. Dalam proses  belajar mengajar keduanya dituntut aktif sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang

harmonis demi tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah

wujud/bentuk kurikulum yang telah ditetapkan/ direncanakan dalam be ntuk program  pengajaran.

(5)

Evaluasi kurikulum merupakan penilaian terhadap suatu kurikulum sebagai

 program pendidikan untuk menentukan efesiensi, efektivitas, relevansi, dan produktivitas  program dalam mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan evaluasi ditujukan untuk menilai

sejauh mana tujuan pendidikan tercapai dan sejauh mana proses kurikulum itu berjalan seperti yang diharapkan.

Evaluasi kurikulum dapat ditetapkan untuk mencapai dua sasaran, yakni evaluasi terhadap proses kurikulum dan evaluasi terhadap produk (hasil) kurikulum. Evaluasi terhadap proses kurikulum, dimaksudkan untuk mengetahui apakah proses itu berjalan secara optimal sehingga dapat memungkinkan tercapainya tujuan. Sedangkan evaluasi terhadap produk, dimaksudkan untuk menilai sejauh mana keberhasil an kurikulum dapat mengantarkan siswa kearah tujuan yang ditetapkan.

D. SILABUS

1.Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi

 pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan  pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut.: 1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan

 pembelajaran

2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk kompetensi tersebut 3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki

 peserta didik

Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan

 pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(6)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan  prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana

Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih.

RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum men gajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk seti ap pertemuan. Didalamnya harus

terlihat tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.

2. Tujuan dan Fungsi RPP

Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk : (1) mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar; (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.

Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( kegiatan pembelajaran ) agar lebih terarah dan  berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran  berperan sebagai scenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan  pembelajaran hendaknya bersifat luwes ( fleksibel ) dan member kemungkinan bagi guru

untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran yang sesungguhn

F. Pengertian dan Analisis KOMPETENSI

(7)

Spencer and spencer dalam wibowo ( 2010 : 325 ) menyatakan bahwa kompetensi

eruupakan landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau  berpikir, menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode waktu cukup lama.

1. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang

menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan, dan memilih perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu.

2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap situasi atau informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan cirri fisik kompetensi seorang pilot Terdapat lima tipe karakteristik kompetensi, yaitu sebagai berikut : tempur.

3. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam hamper setiap situasi adalah bagian dari konsep diri orang.

4. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik. Pengetahuan adalah kompetisi yang kompleks. Skor pada tes pengetahuan sering gagal memprediksi  prestasi kerja karena gagal mengukur pengetahuan dan keterampilan dengan cara yang

sebenarnya dipergunakan dalam pekerjaan.

5. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk berpikir analitis dan konseptual.

 Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2010:326) mendefinisikan bahwa kompetensi merupakan dimensi perilaku yang berada dibelakang kinerj a kompeten.

1. Memahami apa yang perlu dilakukan dalam bentuk: alas an kritis, kapabiltisa s trategic, dan pengetahuan bisnis.

2. Membuat pekerjaan dilakukan melalu dorongan prestasi, pendekatan proaktif, percaya diri, control, fleksibilitas, berkepentingan dengan efektifitas, persuasi dan pengaruh.

(8)

3. Membawa serta orang dengan motivasi, keterampilan anatar pribadi, berkepentingan dengan hasil, persuasi dan pengaruh.

Kompetensi pada hakikatnya memiliki komponen knowledge, skill, dan personal attitude, dengan demikian secara umum kompetensi dapat diartikan sebagai tingkat  pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku yang dimiliki seseorang dalam menjalankan

tugas yang dibebankannya didalam organisasi. Tingkat kompetensi m empunyai implikasi  praktis terhadap perencanaan sumber daya manusia, tingkat kompetensi pengetahuan dan

keahlian cenderung lebih nyata sebagai salah satu karakteristik yang dimiliki manusia, sedangakn sikap, watak dan motif kompetensi lebih tersembunyi dan berada pada titik sentral kepribadian seseorang.

 b. Kategori Kompetensi

Menurut Michael Zwell dalam Wibowo (2010:330) memberikan lima kategori kompetensi, yang terdiri dari :

1. Task achievement merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan kinerja baik. Kompetensi yang berkaitan dengan Task achievement ditunjukan oleh : orientasi pada hasil, mengelola kinerja, memengaruhi, inisiatif, efisiensi produksi, fleksibilitas, inovasi,  peduli pada kualitas, perbaikan berkelanjutan, dan keahlian teknis.

2. Relationship merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan komunikasi dan  bekerja baik dengan orang lain dan memeuaskan kebutuhannya.

3.  Personal attribute merupakan kompetensi karakteristik individu dan menghubungkan  bagaimana orang berpikir, merasa, belajar, dan berkembang.

4. Managerial  merupakan kompetensi yang secara spesifik berkaitan dengan pengelolaan,  pengawasan, dan pengembangan orang.

(9)

5.  Leadership merupakan kompetensi yang berhubungan dengan memimpin organisasidan orang untuk mencapai maksud, visi, dan tujuan organisasi.

G. Pengertian kerikulum Muatan Lokal

Menurut surat keputusan tersebut yang dimaksud dengan kurikulum muatan lokal ialah  program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan

alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid didaerah tersebut.

Menurut sejarah, sebelum ada sekolah formal, pendidikan yang berprogram muatan lokal telah dilaksanakan oleh para orang tua peserta didik dengan metode drill dan dengan trial and error serta berdasarkan berbagai pengalaman yang mereka hayati. Tujuan

 pendidikan mereka terutama agar anak-anak mereka dapat mandiri dalam kehidupan. Bahan yang diajarkan ialah bahan yang diambil dari berbagai keadaan yang ada dialam sekitar. Sedang kriteria keberhasilannya ditandai mereka tel ah dapat hidup mandiri.

Menurut Dirjen Kurikulum Muatan Lokal adalah kurikulum yang di perkaya dengan materi pelajaran yang ada di lingkungan setempat.

Menurut Kurikulum 1994 Kurikulum Muatan Lokal adalah materi pelaja ran yang diajarkan secara terpisah, menjadi kajian tersendiri.

Menurut Soewardi Kurikulum Muatan Lokal adalah materi pelajaran dan pengenalan  berbagai ciri khas daerah tertentu, bukan saja yang terdiri dari keterampilan, kerajinan,

tetapi jaga manifestasi kebudayaan daerah legenda serta adat istiadat.

a. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal

Secara umum tujuan program pendidikan muatan lokal adalah mempersiapkan murid agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang lingkungannya serta sikap dan  perilaku bersedia melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam ,kualitas sosial,

dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional maupun pembangunan setempat. Tujuan penerapan muatan lokal pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kelompok tujuan,

(10)

yaitu tujuan langsung dan tujuan tidak langsung. Tujuan langsung adalah tujuan dapat segera dicapai. Sedangkan tujuan tidak langsung merupakan tujuan yang memerlukan waktu yang relatif lama untuk mencapainya. Tujuan tidak langsung pada dasarnya merupakan dampak dan tujuan langsung.

a. Tujuan langsung

.Bahan pengajaran lebih mudah diserap oleh murid.

1. Sumber belajar di daerah dapat lebih dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.

2. Murid dapat menerapkanpengetahuan dan keterampilan yangdipelajarinyauntuk memecahkan masalah yang ditemukan di sekitarnya.

3. Murid lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya yang terdapat di daerahnya.

 b. Tujuan tak langsung

1) Murid dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya.

2) Murid diharapkan dapat menolong orang tuanya dan menolong dirin ya sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

3) Murid menjadi akrab dengan lingkungannya dan terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya sendiri.

(11)

DAFTAR PUSTAKA https://www.slideshare.net/wiwinriautami/pengelolaan-kurikulum http://pribadimam.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-kurikulum_6.html ( diligence ) http://snwulandari.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html http://nadyatarina.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-kategori-dan-analisis.html http://makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2008/12/kurikulum-muatan-lokal.html

Referensi

Dokumen terkait

Dalam komponen kurikulum ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan yang ingin dicapai, materi yang perlu disiapkan, susunan materi/pengalaman belajar dan evaluasi

Kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus

Materi pelajaran sejarah lebih padat dari kurikulum 2013 dan disertai dengan materi pengembangan nilai sikap untuk peserta didik Pada struktur penulisan dokumen, standar isi

Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu system , yang artinya kurikulum tersebut yang merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen, dimana

Pada kurikulum sebelumnya, materi pertama di Sekolah Dasar (SD) yang akan dipelajari adalah “Membilang banyak benda.” KD ini menindaklanjuti pengetahuan matematika

Pembelajaran sastra merupakan bagian materi yang harus dipelajari pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di semua jenjang di sekolah baik pada Kurikulum Tingkat

Pengembangan kurikulum ini berfokus pada penentuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang dipelajari pemelajar, pengalaman apa yang harus diberikan untuk menghasilkan hasil

Kurikulum yang terbaik dari komponen komponen tidak dapat dipisahkan, komponen kurikulum tersebut terdiri dari komponen tujuan, komponen materi, komponen metode dan komponen evaluasi,