• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK Bulan Sabit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK Bulan Sabit"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

ANIMASI PENDEK

“Bulan Sabit”

Eka Amanda Graha Sari

1301036654

Universitas Bina Nusantara

Jln. K.H. Syahdan no.9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 [email protected]

Dermawan Syamsuddin, S.Sn Ardiyansah, ST

ABSTRAK

The main goal of this visual communication project is to make a short animated movie mainly hovering its theme around the appreciation of nature, as it seems that people have became less and less appreciative to the nature as days go by. For supporting purpose, author has researched various literature and internet sources including conducting interviews. From the interviews the author gathered that in order to make something that is meaningful, then it has to come from the inside, the author must have passion for it, and of course master the skill to cultivate the project to be adequate for public viewing.

Tujuan utama dari project komunikasi visual ini adalah untuk membuat sebuah film animasi pendek yang bertemakan tentang apresiasi terhadap alam, karena kelihatannya orang-orang sekarang ini menjadi kurang apresiatif terhadap alam. Untuk membantu pembuatan project ini, penulis telah melakukan berbagai riset baik dalam literatur mau pun dari internet, termasuk melakukan wawancara. Dari wawancara tersebut penulis meyimpulkan bahwa untuk membuat sesuatu yang memiliki arti, maka karya tersebut harus datang dari hati, penulis harus memiliki gairah untuk membuatnya, dan tentu saja memiliki kemampuan untuk membuat karyanya layak untuk dilihat publik.

Kata kunci: Perancangan Komunikasi Visual, Animasi Pendek, Bulan, Bulan Sabit, Fantasi, Indonesia

PENDAHULUAN

Masyarakat pada umumnya, terlebih yang tinggal di kota-kota besar baik di Indonesia mau pun di negara lain cenderung memiliki pola pikir yang berorientasi pada uang dan pekerjaan. Seringkali mereka malah mengabaikan keadaan di sekitar mereka hanya karena kesibukan pekerjaan. Para orangtua melewati pertunjukan seni anaknya, para teman tidak dapat saling bertemu selepas kelulusan karena banyak kesibukan dalam pekerjaan mereka, bahkan tidak jarang mereka yang sehabis pulang kerja malah kembali melanjutkan pekerjaan di rumah masing-masing.

Sudah merupakan kebiasaan sejak jaman dahulu kala dan hingga kini masih bertahan di masyarakat pedesaan bahwa ketika petang menjelang, orang-orang yang sudah selesai bekerja akan pulang ke rumah dan menikmati saat-saat beristirahat dengan keluarga. Tidak jarang orang-orang akan berhenti sejenak dan mengagumi keadaan di sekitar mereka, termasuk keindahan alam.

Memang tidak semua negara memiliki keindahan alam yang sama satu dengan yang lainnya, apalagi dengan pesatnya perkembangan kota di berbagai negara, tidak jarang pemandangan alam pun tidak dapat dijumpai lagi dan digantikan oleh gedung-gedung atau bangunan tinggi. Hal yang sama yang dapat dinikmati oleh semua orang di dunia seusai mejalani kesibukan mereka adalah langit, secara spesifiknya adalah langit malam, dan bulan. Bulan sejak dulu sudah dikagumi karena keindahannya dalam berbagai bentuk, baik bulan sabit mau pun bulan purnama. Oleh karena itu tidak jarang banyak legenda-legenda

(2)

dan cerita rakyat yang berkisahkan tentang bulan seperti legenda Putri Kaguya yang berasal dari Jepang atau pun legenda Chang’e yang berasal dari Cina.

Berangkat dari cerita tentang indahnya bulan dan kurangnya penikmatan masyarakat terhadap unsur alam di sekitar inilah penulis berencana untuk membuat film bergenre fantasi untuk karya Tugas Akhir yang berhubungan dengan bulan.

Penulis memilih media animasi sebagai wadah untuk menyampaikan tema ini, karena di Indonesia, film animasi merupakan salah satu film yang banyak diminati oleh berbagai kalangan usia dan profesi. Sayangnya, kebanyakan film animasi yang beredar dan sangat dinikmati oleh penonton sebagian besar merupakan produk luar negeri. Oleh karena itu penulis ingin membuat sebuah film animasi dengan durasi pendek yang diharapkan dapat meramaikan dunia peranimasian Indonesia dengan pesan moral yang mendidik bagi para penontonnya.

Teori yang penulis pakai adalah prinsip dasar animasi dan teori komunikasi. Prinsip dasar yang penulis pakai adalah 12 prinsip animasi, yaitu (1) solid drawing; (2) timing and spacing; (3) squash and stretch; (4) anticipation; (5) slow in and slow out; (6) arcs; (7) secondary action; (8) follow through andoverlaping action; (9) straight ahead and pose to pose; (10) staging; (11) appeal; (12) exaggeration. Dari keduabelas prinsip animasi tersebut, prinsip yang paling dititikberatkan oleh penulis adalah staging (Mengatur posisi pemain agar panggung sebagai bidang (frame) pandangan penonton terisi dengan komposisi yang baik, proposional, enak dilihat atau dan komunikatif, sehingga penonton tidak terlalu lelah dalam menyimak jalan cerita dan merasa terlibat di sana.), appeal (Posisi paling baik dan paling berkesan, baik dari jarak gambar pengambilan gambar, dari sudut pengambilan gambar, ataupun dari gerak kameranya ), dan personality (Penelusuran pemahaman karakter tokoh animasi agar lebih kuat, bermakna, hidup, dan berkarakter, seperti sifat fisik, sifat psikis, latar belakang ekonomi, sosial budaya, ataupun historisnya). Teori komunikasi dipakai oleh penulis untuk dapat menyampaikan pemikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dalam wujud symbol 'pikiran'.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian di sini penulis bagi menjadi tiga bagian, yaitu pre-produksi, produksi, dan postproduksi. Pada proses pre-produksi penulis melakukan dua metode yaitu pengumpulan data dan eksplorasi konsep. Dalam pengumpulan data dilakukan dua tahap, yakni dengan wawancara dengan narasumber terkait, dan melakukan studi desain. Untuk wawancara, mewawancarai secara langsung dua orang pakar film Indonesia, yaitu Bapak Gotot Prakoso dan Bapak Wahyu Aditya. Untuk studi desain, penulis mengumpulkan data-data mengenai animasi-animasi pendek sejenis baik lokal maupun internasional. Kemudian dari animasi-animasi tersebut, penulis akan melakukan penelitian yang dapat menjadi dasar yang baik bagi penulis untuk menghasilkan animasi dengan inovasi baru sesuai dengan kemampuan penulis. Sedangkan dalam eksplorasi konsep, penulis melakukan empat tahapan, yaitu, pembuatan script cerita, desain karakter, pembuatan

storyboard, dan pembuatan animatic. Pada proses produksi, penulis melakukan empat tahapan, yaitu 3D modelling, texturing, rigging, dan animating. Dalam proses 3D modelling, penulis menggunakan model lowpoly dengan gaya patah-patah atau geometris pada karakter dan environment. Untuk texturing, penulis

membuat tekstur hand-painted. Dalam proses rigging, penulis menggunakan bone. Kemudian penulis menganimasikan karakter dengan metode keyframing. Pada proses post-produksi, dilakukan 3 tahapan, yaitu

color adjusting, memasukkan dubbing, dan memasukkan music beserta sound fx.

HASIL DAN BAHASAN

Penulis melakukan studi dalam memilih bentuk dasar karakter yang akan dipakai dalam karya penulis ini. Dalam film Rise of the Guardians, bentuk-bentuk yang dipakai dalam pembuatan karakternya adalah bentuk yang simpel, dapat dikategorikan komikal namun dapat menghasilkan karya yang unik dan menarik. Dari sini penulis menyimpulkan, bahwa karakteristik komikal bisa digunakan untuk membuat suatu karya yang cocok untuk menampilkan keindahan baik dari segi karakter mau pun environment-nya.

(3)

Gambar 1 Petit Prince (kiri), Jack Frost (kanan) (sumber gambar : http://www.bestdigitalgroup.com/web/wp-content/uploads/2011/05/planete_serie_ppfinal-260x300.jpg

http://images2.wikia.nocookie.net/__cb20130308002242/riseoftheguardians/images/e/e1/Jack_Frost.jpg) Warna menjadi hal yang sangat penting dalam animasi dikarenakan fungsinya yang bukan hanya sebagai pemanis tetapi juga sebagai pembangun mood dari suatu adegan. Dalam memilih warna – warna yang akan penulis gunakan dalam karya ini, penulis melakukan beberapa studi terkait tentang warna dalam film animasi pendek La Luna, Rise of the Guardians dan Le Petit Prince.

Gambar 2 Referensi film La Luna

(sumber gambar : http://pixartimes.com/wp-content/uploads/2011/09/La-Luna-Young-Boy.jpg) Dalam film La Luna dan Le Petit Prince, penulis menemukan kesamaan pewarnaan untuk menonjolkan keindahan malam hari yang begitu memukau beserta bulannya, warna tersebut adalah biru dan putih yang dominan.

Gambar 3 Referensi Le Petit Prince

(sumber gambar : http://www.bestdigitalgroup.com/web/wp-content/uploads/2011/05/planete_serie_ppfinal-260x300.jpg)

Dalam film Rise of the Guardian, La Luna dan Le Petit Prince warna yang ditonjolkan adalah warna biru yang gelap untuk mewakili langit malam dan warna putih sebagai cahaya bulan yang bersinar terang, secara kontras menunjukkan kesan bahwa bulan bersinar di langit malam, dan dapat diakui hasilnya sangatlah impresif karena selain menonjolkan keindahan bulan, komposisi warna ini juga mudah “dicerna” dan dapat mengakibatkan efek magnificent.

Dari studi desain tersebut, melalui pengamatan dan eksplorasi desain, penulis mendapatkan hasil desain sebagai berikut:

Untuk desain title, penulis menggunakan font "MoonStone" karena font ini memlikik style yang sesuai dengan style karakter yang penulis buat, yaitu style yang berlekuk dan fleksibel. Selain itu font ini juga memiliki kesan natural sehingga cocok dengan judul “Bulan Sabit”.

(4)

Pada bagian bawah judul, penulis menambahkan sebuah tagline “A Tale of the Moon Guardian” untuk memberikan sedikit petunjuk tentang apa isi film animasi pendek ini.

Title Bulan Sabit

Pada visualisasi karakter, penulis pertama-tama membuat sketsa yang sesuai dengan karakteristik masing-masing karakter, setelah itu penulis pun melanjutkan dengan membuat 3D dari karakter. Berikut visualisasi 3d karakter yang penulis buat:

Visualisasi 3D Karakter Dona dewasa

(5)

Visualisasi 3D Karakter Gilang

Visualisasi 3D Karakter Candra

Visualisasi 3D Karakter Mama

Setelah semua asset sudah selesai, penulis melanjutkan tahap animasi dan post-production. Semua animasi-animasi yang telah selesai, dirender kedalam beberapa sequence untuk kemudian digabungkan menjadi sebuah animasi yang utuh. Berikut adalah screenshot dari animasi “Bulan Sabit” yang sudah final.

(6)

Screenshot Animasi Bulan Sabit

SIMPULAN DAN SARAN

Banyak orang yang sekarang ini mementingkan harta materiil di mana pengejaran akan hal tersebut dilakukan tanpa henti. Semua orang tampaknya sudah lupa untuk beristirahat sejenak dan menikmati keindahan alam. Hal ini menjadi lebih sulit mengingat di perkotaan, taman dan pohon-pohon masih sulit ditemukan dan tenggelam di antara gedung-gedung tinggi yang menjulang.

Lewat animasi singkat ini penulis berharap agar keindahan alam tidak harus menghabiskan uang atau pun energi untuk dinikmati, namun semua itu dapat dicapai dengan hanya menengok ke atas dan menikmati indahnya bulan. Apresiasi terhadap alam merupakan sebuah bentuk terima kasih kita terhadap penciptaan Tuhan.

Mengenai dunia animasi Indonesia, walau pun penulis masih belum memiliki banyak pengalaman, namun penulis merasa bahwa animator Indonesia memiliki daya saing yang cukup kompetitif di kancah dunia internasional, hanya saja menurut penulis penggarapan dan finalisasinya saja yang masih belum baik, ditambah dengan segala sesuatu harus berhubungan dengan modal, koneksi dan publikasi, hal-hal penunjang inilah yang penulis rasa patut lebih diperhatikan oleh pihak publisher dalam meluncurkan sebuah karya animasi anak negeri.

Dalam pengerjaan animasi, time schedule sangatlah penting dan target perlu dibuat dalam basis harian agar projek dapat selesai tepat waktu dan dapat melakukan QC yang mana akan meningkatkan kualitas dari animasi itu sendiri.

(7)

REFERENSI

Michael Jordan (1993) Dictionary of Gods and Goddesses, Second Edition. New York : Facts On File, Inc.

John Milton (1667) Paradise Lost. Planet PDF

Ellen Galinsky, Stacy S. Kim & James T. Bond (2001) Feeling Overworked: When Work Becomes Too Much. New York : Families and Work Institute & PricewaterhouseCoopers, LLP

Karen Sullivan, Gary Schumer & Kate Alexander (2012) Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories

Raman Prinja (2011¬) Astronomi Asyik. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Kelompok Gramedia (2006) Langit. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer

Your Daily Oracle (2010)

http://yourdailyoracle.blogspot.com/2010/10/waxing-crescent-moon-and-its-meaning.html Moon Phases’ Meaning (2010)

http://www.ehow.com/about_6299522_phases-moon-meanings.html Squidoo: Moon Magic (2009)

http://www.squidoo.com/moon-magic Galeri Wayang: Tokoh Dewa (2010)

http://wayangprabu.com/galeri-wayang/tokoh-dewa/

RIWAYAT PENULIS

Eka Amanda Graha Sari lahir di Denpasar pada 15 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual Program Animasi pada 2013.

Gambar

Gambar 1 Petit Prince (kiri), Jack Frost (kanan)  (sumber gambar :  http://www.bestdigitalgroup.com/web/wp-content/uploads/2011/05/planete_serie_ppfinal-260x300.jpg

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan dari hasil penelitian pada usaha Toko Krisna Karya sebaiknya menggunakan strategi SO yakni dengan memanfaatkan peluang serta kekuatan dari semua

Difraksi Fresnel: jika titik P dan Difraksi Fresnel: jika titik P dan sumber gelombang datang tidak begitu jauh dari celah, sehingga gelombang datang tidak dapat dianggap

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS(Think Pair Share) Dengan Metode Pembelajaran Konvensional Pada Pokok

Penelitian ini membahas mengenai pelaksaan bank garansi dalam menjamin suatu kerjasama pengolahan kayu yang nilai jaminannya lebih kecil daripada nilai barang

- Dengan membandingkan berbagai rute pemberian obat (oral dan intraperitoneal), sehingga dapat diperoleh onset of action, intensitas, dan duration of action dari suatu

Ciri yang menonjol dan penelitian deskriptif adalah sebagai berikut : Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan

Nusakant humaniškumo turinį , remtasi filosofinės etinės (Mariteno, 1995; Vydū - no, 1990; Girniaus, 1991; Mažučio, 1995; Žemaičio, 1990; Darom, 2000) ir pedago -

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah