337
Lampiran 1
338
Lampiran 2
Tabel 3.1. Matriks Pengumpulan Data
Jenis Data Sumber Data
Teknik
Observasi Wawancara Dokumentasi Pengelolaan Dokumen SLC √ Profil, Visi Misi, Tujuan, Rencana-rencana, Program-program, Struktur Organisasi Dokumen SLC √ Rancangan pendirian Dokumen SLC √ SOP Dokumen SLC √ Fasilitas SLC √ Pengelolaan, Program-program, Kegiatan-kegiatan Kepala Lembaga Bahasa di PT Berbasis Keagamaan Lain √ Profil, Visi Misi, Tujuan, Sasaran Dokumen Lembaga Bahasa di PT Berbasis Keagamaan Lain √ Fasilitas Lembaga Bahasa di PT Berbasis Keagamaan Lain √
339
Lampiran 3
Tabel 4.10 Rancangan Kepengurusan, Pengelolaan, dan Ragam Kegiatan SLC
No SLC
1 Cakupan Pusat Bahasa di sebuah sekolah tinggi berbasis Agama Buddha
2 Kepengurusan Di bawah Ketua sekolah tinggi, dibutuhkan Badan Pengatur/Penasehat
3 Pengelolaan 1. Direktur bertanggungjawab kepada Ketua sekolah tinggi
2. Dibutuhkan staf kebahasaan
3. Dibutuhkan staf administrasi dan publikasi 4 Keuangan 1. Bersumber dari institusi induk untuk kegiatan
operasional
2. Peluang pemasukan dari donatur Buddhis, Kementrian Agama, dan kerja sama dengan institusi-institusi luar 5 Fokus Bahasa-bahasa yang menjadi kebutuhan berbahasa di institusi induk dan bahasa-bahasa yang dapat dijual ke masyarakat luar
6 Kegiatan 1. Linguistik terapan berupa pelatihan bahasa dan penerjemahan dokumen
2. Penentu kebijakan berbahasa di lingkungan internal institusi induk
3. Penyedia layanan konsultasi linguistik
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan bahasa dan budaya
5. Penyelenggaraan program pengabdian kepada masyarakat dalam bidang bahasa dan budaya
6. Penyelenggaraan program pelestarian budaya daerah 7. Penyelenggaraan program pergaulan antar budaya
340
Lampiran 4
Tabel 4.12. SOP-SOP yang Dibutuhkan di Lingkungan SLC
Jenis Bagian Ragam SOP yang Dibutuhkan SOP
Direktur
Manajerial Strategis
SOP Penyusunan Rencana Strategis SLC SOP Penyelenggaraan Program-program SLC SOP Penunjukan Staf SLC
SOP Penunjukan Tutor/Pengajar/Staf Ahli dari luar SLC SOP Pemberhentian Staf SLC
SOP Pemberhentian Tutor/Pengajar/Staf Ahli dari luar SLC Manajemen
Keuangan
SOP Pengajuan Dana Operasional Berkala
SOP Pengajuan Donatur untuk Program-program SLC SOP Pelaporan Dana Operasional Berkala
SOP Pelaporan Pertanggungjawaban Program-program SLC SOP Honorarium Staf, Tutor, Penerjemah
(Translator/Interpreter) Manajemen Kurikulum Pengajaran Bahasa dan Layanan Kebahasaan
SOP Pembukaan Kelas Bahasa Inggris Bersertifikat di STIAB Smaratungga
SOP Pembukaan Kelas Remidi Bahasa Inggris bagi Peserta Didik yang Gagal di Kelas Bersertifikat
SOP Penerimaan Jasa Layanan Kebahasaan (Translating, Interpreting)
SOP Penerbitan Sertifikat Kelas Bersertifikat SOP
Kerja Harian
Staf SLC SOP Tata Tertib Staf SLC SOP Alur Pekerjaan Staf SLC
SOP Laporan Pekerjaan Harian Staf SLC Promosi
SLC
SOP Promosi di Media Sosial SLC SOP Promosi Program-program SLC SOP Alat Peraga Promosi
Manajemen
Kerumahtanggan dan Inventaris
SOP Pengadaan Barang Elektronik, Meubeler, Sistem dan Teknologi Informasi
SOP Inventaris Barang Habis Pakai
SOP Perbaikan Barang Elektronik, Meubeler, Sistem dan Teknologi Informasi
SOP Peremajaan Barang Elektronik, Meubeler, Sistem dan Teknologi Informasi
SOP Penggudangan Barang SOP Penomoran Inventaris Barang
342
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM TAHUNAN/ PROGRAM INSIDENTAL / PROGRAM TEMATIS
I. PENDAHULUAN
1. UMUM
Dalam mengemban visi dan misinya, Smaratunga Language Centre mengejawantahkan visi dan misi tersebut ke dalam program – program, baik Program Rutin Tahunan, Program Insidental, maupun Program Tematis. Sebagai pusat bahasa yang ditunjuk resmi oleh STIAB Smaratungga, program – program yang diselengarakan oleh Smaraungga Language Centre akan senantiasa sejalan dan mendukung kegiatan belajar mengajar di lingkup STIAB Smaratungga.
Smaratungga Language Centre, sebagai salah satu unit pendukung kegiatan perkuliahan di STIAB Smaratungga akan bersinergi dengan unit – unit lain dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi. Selain sebagai penunjang pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, dan tugas pokok Smaratungga Language Centre sebagai pendukung pengajaran kebahasaan di lingkungan STIAB Smaratungga, Smaratungga Language Centre juga merupakan sarana promosi bagi STIAB Smaratungga, sehingga, seluruh program – programnya akan menjadi etalase kehidupan akademik di STIAB Smaratungga.
Guna memudahkan dan menyamakan tindakan dalam penyelenggaraan program rutin
343
tahunan/program insidental / program tematis, maka dipandang perlu membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang hal tersebut sehingga diharapkan Smaratungga Language Centre dapat memberikan pelayanan secara transparan dan akuntabel.
2. DASAR
a. SK Ketua STIAB Smaratungga Nomor PTB/007.1/P.16/SK.SLC/STIAB.SMART/III/2014 tertanggal 3 Maret 2014 tentang Pendirian Smaratungga Language Centre
b. SK Ketua STIAB Smaratungga PTB/007.2/P.16/SK.SLC/STIAB.SMART/III/2014 tertanggal 3 Maret 2014 tentang Pengangkatan Direktur Smaratungga Language Centre.
c. Visi dan Misi Smaratungga Language Centre
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Standar Operating Procedure (SOP) ini dimaksudkan sebagai pedoman dasar bagi pimpinan Smaratungga Language Centre beserta staf yang terlibat dalam menetapkan dan menyelenggarakan program – program rutin tahunan/program insidental/program Tematis
b. Tujuan
Tujuan Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) ini sebagai acuan pelaksanaan
344
tugas pimpinan Smaratungga Language Centre beserta staf yang terlibat.
4. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup dari pada Standard Operating Procedure (SOP) ini meliputi tata cara penetapan dan pelaksanaan program rutin tahunan/program insidental/program Tematis.
5. PENGERTIAN – PENGERTIAN
a. Program adalah event – event atau acara yang diselenggarakan oleh Smaratungga Language Centre.
b. Direktur Smaratungga Language Centre adalah perseorangan yang ditunjuk oleh Ketua STIAB Smaratungga untuk mengatur dan mengembangkan program – program di lingkup Smaratungga Language Centre.
c. Staf Smaratungga Language Centre atau dalam istilah lain disebut SLC Buddy, adalah orang – orang yang diangkat oleh direktur Smaratungga Language Centre untuk membantu pengoperasian dan manajerial Smaratungga Language Centre.
d. Panitia adalah orang – orang yang ditunjuk berdasarkan hasil seleksi khusus yang diadakan oleh Smaratungga Language Centre untuk membantu terlaksananya program rutin tahunan/program insidental/program Tematis Smaratungga Language Centre.
345
e. Vendor luar adalah orang / perusahaan diluar STIAB Smaratungga.
II. TATA CARA PENYELENGGARAAN PROGRAM RUTIN
TAHUNAN/PROGRAM INSIDENTAL/PROGRAM
TEMATIS
a. Persiapan Penyelenggaraan Program Rutin Tahunan/Program Insidental/Program Tematis
1) Direktur mempersiapkan tema dan bentuk program berdasarkan rencana tahuanan Smaratungga Language Centre
2) Bersama staf Smaratungga Language Centre, direktur menentukan waktu dan judul program. 3) Mengadakan seleksi panitia dan menunjuk vendor
luar jika dirasa perlu.
b. Pelaksanaaan Penyelenggaraan Program Rutin Tahunan/Program Insidental/Program Tematis
1) Panitia yang sudah terbentuk mengadakan rapat koordinasi dengan direktur dan staf Smaratungga Language Centre.
2) Panitia mulai bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing - masing.
3) Vendor luar yang ditunjuk mulai bekerja sesuai dengan permintaan dari panitia
346
4) Panitia mendokumentasikan jalannya program, dalam laporan berkala yang disajikan kepada direktur Smaratungga Language Centre.
5) Dalam pelaksaanaan program, staf Smaratungga Language Centre (SLC Buddy) mengambil porsi lebih besar dari panitia yang ditunjuk, hal ini dapat diimplementasikan dalam kedudukan dalam susunan kepanitiaan
6) Seluruh panitia wajib tunduk pada program dan aturan Smaratungga Language Centre
7) Masa kerja kepanitiaan ditentukan dari kesulitan dan kebutuhan kegiatan.
8) Setelah program selesai, dalam waktu 7x 24 jam, panitia akan membuat evaluasi, laporan keuangan, dan laporan kegiatan program
9) Laporan kegiatan program diserahkan kepada Direktur Smaratungga Language Centre
10) Laporan – laporan kegiatan/program akan dikumpulkan oleh direktur Smaratungga Language Centre untuk kemudian dilaporkan kepada pimpinan STIAB Smaratungga.
c. Tanggung jawab Direktur dan staf Smaratungga Language Centre, serta panitia Program Rutin Tahunan/Program Insidental/Program Tematis
1) Direktur Smaratungga Language Centre bertindak sebagai koordinator program dan bertanggungjawab langsung kepada pimpinan STIAB Smaratungga. Direktur juga membimbing dan mengarahkan staf Smaratungga Language
347
Centre dan panitia dalam persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi program.
2) Staf Smaratungga Language Centre bertindak sebagai koordinator harian di bawah kendali direktur Smaratungga Language Centre.
349
Lampiran 6
SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA SMARATUNGGA BOYOLALI
NOMOR: PTB/004/P.16/SK.SLC/STIAB.SMART/II/2019 TENTANG
REVISI PENDIRIAN PUSAT BAHASA
Menimbang :
Bahwa untuk memperlancar dan meningkatkan keahlian mahasiswa dalam bidang bahasa di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali maka perlu mendirikan pusat bahasa
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1
tahun 1990 tentang Sistem Pendidikan Tinggi Agama Buddha.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
Memperhatikan:
1. Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali 2. Keputusan Rapat Pimpinan STIAB
”Smaratungga” Boyolali pada tanggal 10 Februari 2019
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
Pertama : Mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali dengan nama Smaratungga Language
350
Kedua : Smaratungga Language Centre (SLC) berada di bawah koordinasi dan pengawasan langsung Ketua STIAB Smaratungga Boyolali
Ketiga : Tugas Smaratungga Language Centre (SLC) adalah:
1. Menyelenggarakan kegiatan kebahasaan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali dalam bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
2. Menentukan program-program pengajaran dan pelatihan bahasa yang dimasukkan ke dalam program akademik Program S1 dan S2 Dharma Achariya
3. Menerbitkan sertifikat-sertifikat resmi program kebahasaan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali
4. Menentukan kebijakan bahasa yang berlaku di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali
5. Menyediakan layanan konsultasi kebahasaan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali
6. Menyelenggarakan kerja sama dengan individu dan/atau institusi luar dalam pengembangan kebudayaan lokal 7. Mengembangkan hubungan dengan
komunitas internasional melalui kegiatan kebahasaan
351
Keempat : Visi dan Misi Smaratungga Language Centre (SLC) adalah:
Visi
Menjadi lembaga pengajaran dan pengembangan Ilmu Bahasa sebagai perwujudan Darma dan bakti kepada sesama
353
Lampiran 7
SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA SMARATUNGGA BOYOLALI
NOMOR: PTB/005/P.16/SK.SLC/STIAB.SMART/II/2019 TENTANG
REVISI PENGANGKATAN DIREKTUR SMARATUNGGA LANGUAGE CENTRE (SLC)
Menimbang :
Bahwa untuk memperlancar dan meningkatkan keahlian mahasiswa dalam bidang bahasa di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali maka perlu mendirikan Smaratungga Language Centre (SLC)
Mengingat :
3. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 4. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1
tahun 1990 tentang Sistem Pendidikan Tinggi Agama Buddha.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
Memperhatikan:
1. Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali 2. Keputusan Rapat Pimpinan STIAB
”Smaratungga” Boyolali pada tanggal 10 Februari 2019
M E M U T U S K A N
354
Pertama : Mengangkat Maria Fransisca Andanti,
S.Pd. sebagai Direktur Smaratungga Language Centre (SLC)
Kedua : Direktur Smaratungga Language Centre (SLC) bertanggung jawab kepada Ketua STIAB Smaratungga Boyolali
Ketiga : Tugas, Pokok, dan Fungsi Direktur Smaratungga Language Centre (SLC) adalah:
8. Menyusun Rencana Strategis SLC setiap 5 tahun sekali yang diajukan ke dalam Rapat Pimpinan STIAB Smaratungga dan Badan Pengawas 9. Menentukan program rutin tahunan,
program insidental, dan program tematis SLC sesuai dengan Rencana Strategis yang telah disusun
10. Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) yang dibutuhkan di lingkungan SLC
11. Mengajukan pengesahan Standard Operating Procedure (SOP) yang dibutuhkan di lingkungan SLC kepada Pimpinan STIAB Smaratungga
12. Membuat Rencana Kerja Tahunan SLC yang diketahui oleh Pimpinan STIAB Smaratungga dan Badan Pengawas 13. Membuat kerja sama dengan individu
dan/atau organisasi di luar STIAB Smaratungga yang diketahui oleh Pimpinan STIAB Smaratungga
14. Mengangkat panitia program SLC dari dalam lingkungan STIAB Smaratungga 15. Mengangkat panitia program SLC dari luar lingkungan STIAB Smaratungga jika dibutuhkan
355
16. Mengawasi jalannya program-program SLC dan turut bertanggungjawab terhadap pelaporan program-program tersebut
17. Mengangkat staf SLC sesuai dengan kebutuhan organisasi melalui seleksi yang diketahui oleh Pimpinan STIAB Smaratungga
18. Mengangkat tutor/pengajar/staf ahli di luar STIAB Smaratungga
19. Memberhentikan staf SLC dalam situasi tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati
20. Memberhentikan tutor/pengajar/staf ahli di luar STIAB Smaratungga dalam situasi tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati
21. Mengelola keuangan SLC yang dilaporkan setiap tahun kepada Pimpinan STIAB Smaratungga dan Badan Pengawas
22. Mengajukan Proposal Pembiayaan Operasional SLC selama 3 bulan sekali kepada Biro Keuangan yang disetujui oleh Pimpinan STIAB Smaratungga 23. Membuat laporan tahunan pengelolaan
SLC yang diberikan kepada Pimpinan STIAB Smaratungga dan Badan Pengawas
24. Menerbitkan sertifikat kelas Bahasa Inggris di lingkungan STIAB Smaratungga
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku dan sah terhitung sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan segala sesuatunya akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana
356
mestinya apabila terdapat kekeliruan di kemudian hari
357
Lampiran 8
SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA SMARATUNGGA BOYOLALI
NOMOR: PTB/006/P.16/SK.SLC/STIAB.SMART/II/2019 TENTANG
TUGAS, POKOK, DAN FUNGSI STAF SMARATUNGGA LANGUAGE CENTRE (SLC)
Menimbang :
Bahwa untuk memperlancar dan mendukung kinerja Direktur Smaratungga Language Centre (SLC) di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali maka perlu mengangkat staf Smaratungga Language Centre (SLC)
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 1990 tentang Sistem Pendidikan Tinggi Agama Buddha.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
Memperhatikan:
1. Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali 2. Keputusan Rapat Pimpinan STIAB
”Smaratungga” Boyolali pada tanggal 10 Februari 2019
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
Pertama : Tugas, Pokok, dan Fungsi Staf Smaratungga Language Centre (SLC) adalah:
359
Lampiran 9
Tabel 4.13 SOP-SOP yang Dibutuhkan di Lingkungan SLC Berdasarkan Hasil FGD Tanggal 28 Februari 2019
Jenis Bagian Ragam SOP yang Dibutuhkan SOP
Direktur
Manajemen Strategis
SOP Penyusunan Rencana Strategis SLC SOP Penyelenggaraan Program-program SLC SOP Pengangkatan Staf SLC
SOP Pengangkatan Tutor/Pengajar/Staf Ahli dari luar SLC SOP Pemberhentian Staf SLC
SOP Pemberhentian Tutor/Pengajar/Staf Ahli dari luar SLC SOP Pelatihan Staf SLC
SOP Pelatihan Tutor/Pengajar/Staf Ahli dari luar SLC Manajemen
Keuangan
SOP Pengajuan Dana Operasional Berkala
SOP Pengajuan Donatur untuk Program-program SLC SOP Pelaporan Dana Operasional Berkala
SOP Pelaporan Pertanggungjawaban Program-program SLC SOP Honorarium Staf, Tutor, Penerjemah (Translator/Interpreter) Manajemen
Kurikulum Kebahasaan
SOP Penyusunan Kurikulum Program Pengajaran Bahasa SOP Peninjauan Kurikulum Program Pengajaran Bahasa Manajemen
Pengajaran Bahasa dan Layanan Kebahasaan
SOP Pembukaan Kelas Bahasa Bersertifikat SOP Penerbitan Sertifikat Kelas Bersertifikat
SOP Penerimaan Jasa Layanan Kebahasaan (Translating, Interpreting, dan Proofreading)
SOP Kerja Harian
Staf SLC SOP Tata Tertib Staf SLC SOP Alur Pekerjaan Staf SLC
SOP Laporan Pekerjaan Harian Staf SLC Promosi SLC SOP Promosi di Media Sosial SLC
SOP Promosi Program-program SLC SOP Alat Peraga Promosi
Manajemen Sarana Prasarana dan Inventarisasi
SOP Pengadaan Barang Elektronik, Mebel, Sistem dan Teknologi Informasi
SOP Inventarisasi Barang Habis Pakai
SOP Perbaikan Barang Elektronik, Mebel, Sistem dan Teknologi Informasi
SOP Peremajaan Barang Elektronik, Mebel, Sistem dan Teknologi Informasi
SOP Penggudangan Barang
361
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM TAHUNAN/ PROGRAM INSIDENTAL / PROGRAM TEMATIS
III. PENDAHULUAN 1. UMUM
Dalam mengemban visi dan misinya, Smaratunga Language Centre mengejawantahkan visi dan misi tersebut ke dalam program – program, baik Program Rutin Tahunan, Program Insidental, maupun Program Tematis. Sebagai pusat bahasa yang ditunjuk resmi oleh STIAB Smaratungga, program – program yang diselengarakan oleh Smaraungga Language Centre akan senantiasa sejalan dan mendukung kegiatan belajar mengajar di lingkup STIAB Smaratungga.
Smaratungga Language Centre, sebagai salah satu unit pendukung kegiatan perkuliahan di STIAB Smaratungga akan bersinergi dengan unit – unit lain dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi. Selain sebagai penunjang pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, dan tugas pokok Smaratungga Language Centre sebagai pendukung pengajaran kebahasaan di lingkungan STIAB Smaratungga, Smaratungga Language Centre juga merupakan sarana promosi bagi STIAB Smaratungga, sehingga, seluruh program – programnya akan menjadi etalase kehidupan akademik di STIAB Smaratungga.
Guna memudahkan dan menyamakan tindakan dalam penyelenggaraan program rutin tahunan/program insidental / program tematis, maka dipandang perlu membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang hal tersebut sehingga
362
diharapkan Smaratungga Language Centre dapat memberikan pelayanan secara transparan dan akuntabel.
2. DASAR
d. SK Ketua STIAB Smaratungga Nomor PTB/004/P.16/SK.SLC/STIAB.SMART/II/2019 tertanggal 25 Februari 2019 tentang Revisi Pendirian Smaratungga Language Centre
e. SK Ketua STIAB Smaratungga PTB/005/P.16/SK.SLC/STIAB.SMART/II/2019 tertanggal 25 Februari 2019 tentang Revisi Pengangkatan Direktur Smaratungga Language Centre.
f. SK Ketua STIAB Smaratungga Nomor PTB/006/P.16/SK.SLC/STIAB.SMART/II/2019 tertanggal 25 Februari 2019 tentang Penentuan Tugas, Pokok, dan Fungsi (Tupoksi) Staf Smaratungga Language Centre
g. Visi dan Misi Smaratungga Language Centre
3. MAKSUD DAN TUJUAN
c. Maksud
Standar Operating Procedure (SOP) ini dimaksudkan sebagai pedoman dasar bagi pimpinan Smaratungga Language Centre beserta staf yang terlibat dalam menetapkan dan menyelenggarakan program – program rutin tahunan/program insidental/program Tematis
d. Tujuan
Tujuan Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) ini sebagai acuan pelaksanaan
363
tugas pimpinan Smaratungga Language Centre beserta staf yang terlibat.
4. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup dari pada Standard Operating Procedure (SOP) ini meliputi tata cara penetapan dan pelaksanaan program rutin tahunan/program insidental/program Tematis.
5. PENGERTIAN – PENGERTIAN
f. Program adalah event – event atau acara yang diselenggarakan oleh Smaratungga Language Centre.
g. Direktur Smaratungga Language Centre adalah perseorangan yang ditunjuk oleh Ketua STIAB Smaratungga untuk mengatur dan mengembangkan program – program di lingkup Smaratungga Language Centre.
h. Staf Smaratungga Language Centre atau dalam istilah lain disebut SLC Buddy, adalah orang – orang yang diangkat oleh direktur Smaratungga Language Centre untuk membantu pengoperasian dan manajerial Smaratungga Language Centre.
i. Panitia adalah orang – orang yang ditunjuk berdasarkan hasil seleksi khusus yang diadakan oleh Smaratungga Language Centre untuk membantu terlaksananya program rutin tahunan/program insidental/program Tematis Smaratungga Language Centre.
j. Panitia juga merupakan orang-orang yang dipilih berdasarkan kerja sama pelaksanaan
364
program yang dilaksanakan oleh Smaratungga Language Centre dan organisasi atau unit internal STIAB Smaratungga.
k. Vendor luar adalah orang / perusahaan diluar STIAB Smaratungga.
IV. TATA CARA PENYELENGGARAAN PROGRAM RUTIN
TAHUNAN/PROGRAM INSIDENTAL/PROGRAM
TEMATIS
d. Persiapan Penyelenggaraan Program Rutin Tahunan/Program Insidental/Program Tematis
1) Direktur mempersiapkan tema dan bentuk program berdasarkan rencana tahuanan Smaratungga Language Centre
2) Bersama staf Smaratungga Language Centre, direktur menentukan waktu dan judul program. 3) Mengadakan seleksi panitia dan menunjuk vendor
luar jika dirasa perlu.
e. Pelaksanaaan Penyelenggaraan Program Rutin Tahunan/Program Insidental/Program Tematis
1) Panitia yang sudah terbentuk mengadakan rapat koordinasi dengan direktur dan staf Smaratungga Language Centre.
2) Panitia mulai bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing - masing.
3) Vendor luar yang ditunjuk mulai bekerja sesuai dengan permintaan dari panitia.
365
4) Panitia mendokumentasikan jalannya program, dalam laporan berkala yang disajikan kepada direktur Smaratungga Language Centre.
5) Dalam pelaksaanaan program, staf Smaratungga Language Centre (SLC Buddy) mengambil porsi lebih besar dari panitia yang ditunjuk, hal ini dapat diimplementasikan dalam kedudukan dalam susunan kepanitiaan.
6) Seluruh panitia wajib tunduk pada program dan aturan Smaratungga Language Centre.
7) Masa kerja kepanitiaan ditentukan dari kesulitan dan kebutuhan kegiatan.
8) Setelah program selesai, dalam waktu 7x 24 jam, panitia akan membuat evaluasi, laporan keuangan, dan laporan kegiatan program.
9) Laporan kegiatan program diserahkan kepada Direktur Smaratungga Language Centre.
10) Laporan – laporan kegiatan/program akan dikumpulkan oleh direktur Smaratungga Language Centre untuk kemudian dilaporkan kepada pimpinan STIAB Smaratungga.
f. Tanggung jawab Direktur dan staf Smaratungga Language Centre, serta panitia Program Rutin Tahunan/Program Insidental/Program Tematis
1) Direktur Smaratungga Language Centre bertindak sebagai koordinator program dan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan STIAB Smaratungga.
366
Direktur Smaratungga Language Centre bertindak sebagai koordinator program dan bertanggungjawab langsung kepada pimpinan STIAB Smaratungga. Direktur juga membimbing dan mengarahkan staf
367
LAMPIRAN 11
PANDUAN STUDI DOKUMENTASI KEPENGURUSAN, PENGELOLAAN, DAN
PROGRAM SLC
Tanggal :
Tujuan : Studi dokumentasi dilakukan untuk menganalisis kepengurusan, pengelolaan, dan program-program SLC dan mengetahui rancangan awal pendirian institusi. 1. Rancangan Organisasi Jenis Dokumen Asal Ketersediaan Ada Tidak Profil Institusi Tujuan Pendirian Idem Visi Institusi Idem Misi Institusi Idem
Rencana-rencana Proposal Pendirian Sasaran
Institusi
Tugas
Jabatan
Struktur
Organisasi Struktur Organisasi
Profil Institusi : Tujuan Pendirian :
368 Visi Institusi : Misi Institusi : Rencana-rencana : Sasaran Institusi : Tugas Jabatan : Struktur Organisasi : 2. Program Jenis Dokumen Asal Ketersediaan Ada Tidak Program
Program-program yang telah dilaksanakan : 3. Keuangan
Item Sumber Jumlah
Kegiatan operasional Program
369
LAMPIRAN 12
HASIL STUDI DOKUMENTASI KEPENGURUSAN, PENGELOLAAN, DAN
PROGRAM SLC
Tanggal : Senin, 11 Juni 2018
Tujuan : Studi dokumentasi dilakukan untuk menganalisis kepengurusan, pengelolaan, dan program-program SLC dan mengetahui rancangan awal pendirian institusi. 4. Rancangan Organisasi Jenis Dokumen Asal Ketersediaan Ada Tidak Profil Institusi
Surat Keputusan Ketua STIAB Smaratungga Nomor
PTB/013.1/E.23/STIAB.SMART/III/20 14 tertanggal 3 Maret 2014 tentang Profil, Visi Misi, dan Tujuan
Smaratungga Language Centre (SLC)
√ Tujuan Pendirian Idem √ Visi Institusi Idem √ Misi Institusi Idem √
Rencana-rencana Proposal Pendirian Sasaran Institusi √ Tugas Jabatan √ SOP √ Struktur
370 Profil Institusi :
Smaratungga Language Centre (SLC) merupakan anak lembaga Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran bahasa, pengenalan dan pertukaran budaya, pengabdian pada masyarakat dan penelitian dalam bidang bahasa dan budaya.
Tujuan Pendirian :
1. Menyediakan sarana pembelajaran dan pengajaran bahasa untuk memenuhi kebutuhan penguasaan bahasa di dalam institusi Buddhis pada umumnya.
2. Mempromosikan budaya lokal dan menjalin hubungan dengan masyarakat internasional dengan penyelenggarakan program pertukaran bahasa dan budaya dengan institusi luar (terutama institusi Buddhis).
3. Menjalin hubungan yang harmonis dan berkesinambungan dengan masyarakat Buddhis sekitar dan internasional dan masyarakat luar pada umumnya melalui program pengenalan dan pertukaran budaya, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam bidang bahasa dan budaya.
Visi Institusi :
Menjadi Lembaga dan Pengembangan Ilmu Bahasa sebagai pengejawantahan Darma dan pelayanan kepada sesama.
Misi Institusi :
a. Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan kebahasaan yang berkualitas berbasis pada nilai kearifan dan sumber daya lokal.
b. Melaksanakan penelitian dalam memberikan sumbangsih untuk ilmu pengetahuan, penggalian budaya bangsa melalui pendidikan kebahasaan.
371
c. Melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan didasari rasa tanggung jawab terhadap ilmu dan budaya warisan leluhur yang adiluhung.
Motto : Calibrate your words Rencana-rencana :
a. Rencana awal SLC berfokus pada program Bahasa Inggris untuk menarik minat masyarakat sekitar dengan lima program, yaitu General English, Conversation, Buddhist English, Academic Writing, dan TOEFL/IELTS/TOEIC Preparation, mengadakan kerja sama dengan sekolah-sekolah di sekitar institusi induk, dan mempromosikan program Bahasa Inggris kepada mahasiswa S2, para dosen, dan bhikku.
b. SLC juga berencana untuk mengadakan coaching clinic gratis untuk Bahasa Jerman, Perancis, Korea, dan Jawa mengadakan kegiatan nonton film gratis di auditorium, pengenalan satu budaya western dengan event berhadiah, pengenalan satu makanan western, dan roadshow ke vihara-vihara sekitar. c. Rencana pengembangan program kebudayaan Jawa meliputi
festival, kursus dalam jangka waktu tertentu, lomba, coaching clinic, dan seminar tentang wayang, jathilan, gamelan, geguritan, macapat, tari, membatik dan kuliner Jawa.
d. Rencana kegiatan selanjutnya meliputi mengadakan kegiatan kebudayaan Jawa, mengenalkan bahasa Sansekerta lewat coaching clinic, mengirim artikel ke seminar nasional dan jurnal internasional, mengadakan kompetisi antar sekolah, dan festival kuliner Jawa.
e. Rencana pengembangan kerja sama dengan institusi meliputi Pali College Singapore untuk pengembangan Bahasa Pali, Language Institute of Mahachulalongkornrajavidyalaya University, Bangkok, Thailand untuk pertukaran mahasiswa,
372
Charles Darwin University, Australia untuk program budaya dan Bahasa Indonesia, Sekolah Hindu Dharma Klaten, Jawa Tengah untuk pengembangan bahasa Sansekerta, dan Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, Bali untuk pengembangan Bahasa Sansekerta.
Struktur Organisasi :
Direktur SLC bertanggung jawab langsung kepada Ketua STIAB Smaratungga. Dalam pelaksanaan tugasnya, direktur dibantu oleh staf dalam bidang administrasi, publikasi, dan teknologi informasi. 5. Program Jenis Dokumen Asal Ketersediaan Ada Tidak Program Logbook Program SLC (2018) Logbook Penerjemahan SLC (2018) Logbook Seluruh Program SLC (2018) √
Program-program yang telah dilaksanakan :
a. Pengajaran bahasa rutin : Program Bahasa Inggris Bersertifikat, Program Studi S1 Dharma Achariya
b. Pengajaran dan pelatihan bahasa : Korean Coaching Class, English for Graduate Program Students, TOEFL iBT Preparation, Pelatihan Bahasa Korea, French Coaching Class, Conversation 1, Korean Short Course, Pelatihan Bahasa Jawa, TOEFL Trial, Pelatihan Bahasa Pali.
c. Program pengabdian masyarakat : Smaratungga Mengajar, Aham Tatha Onamati (ATO), Ampelpedia
373
d. Program budaya : Festival Budaya Jawa e. Program promosi : Layar Tancep
f. Program kerja sama dengan institusi lain : 3RITE: Race, Religion, and Respect in Initial Teacher Education – Indonesia and Australia (SLC menjadi fasilitator mahasiswa). 6. Keuangan
Item Sumber Jumlah
Kegiatan
operasional Institusi induk
Rata-rata Rp 3.500.000,00 per tiga bulan Program Donatur Buddhis, sponsor bisnis di sekitar Ampel Dari Rp 50.000,00 sampai Rp 7.0000.000,00
374
LAMPIRAN 13
PANDUAN OBSERVASI
FASILITAS SMARATUNGGA LANGUAGE CENTRE (SLC)
Tanggal :
Tujuan : Observasi dilaksanakan untuk mengetahui fasilitas yang dimiliki oleh SLC
No Item Deskripsi
1. 2. 3.
375
LAMPIRAN 14
HASIL OBSERVASI
FASILITAS SMARATUNGGA LANGUAGE CENTRE (SLC)
Tanggal : Senin, 11 Juni 2018
Tujuan : Observasi dilaksanakan untuk mengetahui fasilitas yang dimiliki oleh SLC
No Item Deskripsi
1. Ruang kantor Terdapat 1 meja untuk direktur, 1 meja untuk staf, dan 1 meja komputer untuk resepsionis, 1 komputer, ruangan terkoneksi dengan wifi, ruangan ber-AC yang dapat menampung 4 orang.
2. Laboratorium bahasa
Terdapat 24 komputer yang tidak semuanya berfungsi dengan baik dan belum terkoneksi dengan internet.
376
LAMPIRAN 15
PEDOMAN WAWANCARA Kepala Lembaga Bahasa di Perguruan Tinggi Berbasis Keagamaan
Tujuan : Mengetahui kepengurusan,
pengelolaan, dan ragam kegiatan lembaga bahasa tersebut.
Nama Lembaga Bahasa : Alamat Lembaga Bahasa :
Nama :
Jabatan :
Hari/Tanggal Wawancara :
Tempat :
A. Rancangan UPTPB 1. Kapankah UPTPB berdiri?
2. Apakah tujuan pendirian UPTPB?
3. Apakah peran utama dari UPTPB bagi Institut?
4. Apa sajakah kegiatan dan program UPTPB di awal pendiriannya?
B. Pengelolaan UPTPB
1. Dimanakah posisi UPTPB? Di bawah Rektor atau Wakil Rektor?
2. Dimanakah posisi Kepala UPTPB? Kepada siapakah Kepala UPTPB bertanggungjawab? Adakah laporan tahunan yang harus dikerjakan oleh Kepala UPTPB setiap tahun?
3. Apakah Kepala UPTPB juga terlibat di dalam Rapim Institut?
377
4. Apakah tugas dan kewajiban Kepala UPTPB? Apakah Kepala UPTPB mempunyai kewenangan untuk membuat keputusan? Dalam batas manakah?
5. Bagaimanakah struktur organisasi di UPTPB? Staf apa sajakah yang membantu Kepala UPTPB?
6. Bagaimanakah dengan pengelolaan keuangan di UPTPB? Apakah seluruh dana operasional ditanggung oleh Institut? Haruskah UPTPB mencari sponsor atau donatur? C. Program dan Kegiatan UPTPB
1. Pengajaran bahasa apa sajakah yang tersedia di UPTPB? 2. Selain pengajaran bahasa, apakah UPTPB juga
melaksanakan kegiatan di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat? Jika iya, apa sajakah?
3. Apakah UPTPB terlibat dalam penyusunan kurikulum atau silabus program bahasa di tiap fakultas di Institut? 4. Apakah UPTPB juga mengembangkan kegiatan
kemahasiswaan? Jika iya, apa sajakah?
5. Apakah UPTPB menjalin kerjasama dengan institusi lain dalam menjalankan program dan kegiatannya? Jika iya, institusi manakah dan apa sajakah program dan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan?
378
Lampiran 16
Hasil Wawancara Kepala Lembaga Bahasa di Perguruan Tinggi Berbasis Keagamaan
Tujuan : Mengetahui kepengurusan,
pengelolaan, dan ragam kegiatan lemaga bahasa tersebut.
Nama Lembaga Bahasa : Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Bahasa (PB) IAIN Salatiga
Alamat Lembaga Bahasa : Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Jalan Lingkar Salatiga, Pulutan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50716
Nama : Hanung Triyoko, S.S., M.Hum., M.Ed.
Jabatan : Kepala
Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 20 Desember 2018
Tempat : Kediaman Bapak Hanung Triyoko, S.S., M.Hum., M.Ed.
1. Kapankah UPTPB berdiri?
Kita mendapatkan kesempatan untuk mengelola sendiri menjadi STAIN pada tahun 1997. Kemudian, 2 tahun sesudahnya, tahun 1999 kita membuat UPTPB, Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Bahasa. Dulu namanya UPB, kalau sekarang UPTPB.
379
Dulu kita membuat Unit Pengembangan Bahasa untuk memastikan bahwa mahasiswa-mahasiswa STAIN Salatiga memiliki kemampuan mencukupi, pada utamanya kemampuan yang standar dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, sehingga kemampuan standar itu membantu mereka memahami perkuliahan dan memahami buku teks-teks perkuliahan. Utamanya, Bahasa Arab. Di STAIN Salatiga, banyak buku-buku teks berbahasa Arab. Lalu, banyak juga kajian tentang Islam atau studi Agama Islam ditulis di dalam Bahasa Inggris, sehingga kedua kemampuan Arab dan Inggris itu sama dituntutnya supaya standar. Nah, untuk mencapai standar kemampuan itu kita bikin UPTPB. Itu satu. Lalu, yang lain berkaitan dengan penerjemahan dokumen-dokumen yang diperlukan dari pihak universitas untuk misalnya, korespondensi dengan pihak lain atau untuk membantu mahasiswa dalam persyaratan-persyaratan tertentu, menerjemahkan ijazah,dsb, atau bahkan masyarakat umum butuh juga menerjemahkan dokumen-dokumen untuk pernikahan, baik Bahasa Arab ke Bahasa Inggris atau yang harus menikah dengan bule misalnya, banyak dokumen yang harus diterjemahkan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris atau Inggris ke Indonesia. Itu kenapa kita benar-benar butuh UPTPB. Kemudian, juga untuk menyelaraskan atau mengkoordinasikan upaya-upaya untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris atau Arab dosen-dosen, misalnya kaitannya dengan studi lanjut. Dalam kaitannya dengan Bahasa Inggris, misalnya pelatihan TOEFL atau IELTS. Itu perlu dilakukan langkah-langkah bersama untuk memfasilitasi dosen-dosen itu latihan. Kalau di Bahasa Arab ILAiK, seperti TOEFL tetapi untuk yang Arab.
3. Berarti, saya melihat saat itu betul-betul ada kebutuhan dari institusi untuk mendirikan UPTPB supaya bisa menguasai
380
dua bahasa utama di institusi. Kemudian, apakah dari awal sudah ada SOP atau deskripsi tentang tugas utama UPTPB? Memang dari awal dimulai dengan meinventarisasi tugas-tugas utama dari unit itu apa saja. Ketika itu sudah makin jelas, maka UPTPB pun semakin terarah program-programnya, tujuan-tujuannya.
4. Jadi, memang tujuan awal untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika di dalam dulu?
Iya.
5. Saya sudah mempelajari di web bahwa unit ini di bawah Wakil Rektor 1 Bidang Akademik. Apakah posisi Bapak sebagai manager unit ini setingkat dengan Kaprodi atau bagaimana?
Tidak, kalau dalam struktur berarti malah setingkat dengan Dekan, langsung di bawah Warek.
6. Dan juga anggota Senat?
Kalau anggota Senat belum. Di perguruan tinggi lainnya, utamanya yang sudah UIN, Universitas Islam, UPTPB kemudian berubah menjadi Pusat Bahasa. Direktur Pusat Bahasa itu anggota Senat. Kalau IAIN masih belum, masih unit, belum menjadi anggota Senat.
7. Kalau menurut pandangan Bapak sendiri dalam sistem manajemen pendidikan, apakah sebaiknya pengelola bahasa di institusi setingkat sekolah tinggi atau institut seharusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis saja belum ke Pusat?
381
Itu sangat berkaitan dengan banyak hal, misalnya dengan kemampuan lembaga itu sendiri dalam hal pendanaan, pembagian kewenangan. Makin besar lembaga, dalam hal ini seperti kalau di tempat kami Universitas Islam Negeri (UIN), kemudian statusnya menjadi BLU, artinya pihak universitas diberi kewenangan untuk mengelola dana sendiri atau kemudian menarik dana sendiri. Nah itu, kemudian seperti Pusat Pengembangan Bahasa memiliki kewenangan yang jauh lebih besar dalam hal pengajuan dana dan pengelolaan dana, atau bahkan mengambil dana dari masyarakat. Kalau sudah BLU itu bisa, pas menjadi Pusat Bahasa. Tapi sebenarnya itu hanya peristilahan. Tapi sementara istilah umum yang dipakai seperti itu. Kalau masih belum BLU, kita belum boleh mengelola dana sendiri. Semua dana diberikan oleh pemerintah, pengeluarannya juga semua dilaporkan juga pemerintah. Kita tidak boleh menarik dana dari masyarakat dan masih berkaitan dengan kebutuhan internal lembaga, maka untuk kategori itu namanya Unit Pengembangan Teknis.
8. Karena Bapak berada di bawah Wakil Rektor Bidang Akademik, berarti Bapak melaporkan segalanya kepada beliau?
Iya.
9. Lalu, batas kewenangan Bapak sebagai Kepala UPTPB sejauh mana?
Ya, saya bisa memutuskan misalnya program apa saja yang akan diselenggarakan oleh UPTPB setahun dan seberapa pesar penganggaran yang dibutuhkan. Kemudian kita usulkan ke pimpinan, diketahui oleh Warek. Tetapi apakah itu
382
disetujui oleh tidak, hal itu terkait dengan banyak pihak, tidak cuma Warek dan Rektor, tetapi berkaitan dengan dana keseluruhan yang diterima oleh IAIN Salatiga. Kalau misalnya dana mencukupi, apa yang saya ajukan persis bisa terwujud. Tetapi kalau kemudian dana yang dari Jakarta kurang dari perencanaan kita, semua ya dikurangi, tidak cuma UPTPB tetapi juga jurusan-jurusan. Rektor dan Wakil Rektor tidak sampai menyuruh saya untuk melakukan ini itu, kewenangan saya menentukan program dan anggaran unit, tetapi juga terikat dengan pusat juga, Jakarta.
10. Karena keuangan bersumber dari Jakarta?
Iya. Tapi kalau njenengan milik pemerintah? Bukan. Sebenarnya, ini lebih fleksibel. Kalau saran saya, agak nggak apple to apple ya, karena kita milik pemerintah dan njenegan bukan milik pemerintah. Kenyataannya kalau universitas milik pemerintah itu sangat rigid, sangat kaku, utamanya dalam hal pendanaan. Nah, sebenarnya kalau milik njenengan, otomatis sudah BLU karena milik sendiri to, kalau punya mimpi jadi pusat bahasa malah bagus juga. Kalau tempat kita, stratanya harus diikuti dengan rigid itu. Kalau institut berubah menjadi universitas, kita tidak otomatis berubah menjadi pusat bahasa.
11. Dan selalu ada laporan tahunan? Iya.
12. Lalu, yang saya pelajari di web, di dalam UPTPB tidak ada pengajar-pengajar bahasa, hanya ada Sekretaris bidang Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
383
Itu perkembangan mutakhir sekarang ini. Kalau dulu-dulu di awal pembentukannya, kita punya dosen tapi dosen-dosen luar biasa yang membantu kita mengajar di UPTPB berdasarkan jam mengajar. Jadi mereka datang ke UPTPB hanya di jam mengajar saja, lepas dari itu mereka tidak berkewajiban ngantor. Tapi dulu juga kita mengelola dosen-dosen. Tetapi perkembangan mutakhir, karena kita tidak terlibat dalam pembelajaran bahasa Arab dan Inggris yang sifatnya rutin maka kita tidak lagi mengelola dosen-dosen tertentu. Tetapi masih ada dosen-dosen yang membantu kita, tetapi itu sifatnya hanya temporal tidak rutin. Misalnya ada pelatihan, baru kita libatkan, pelatihan 2 minggu, 15 hari. 13. Kegiatan pembelajaran itu sudah sepenuhnya sekarang
dikelola oleh pihak fakultas? Iya.
14. Jadi, saat ini apa peran utama UPTPB bagi IAIN?
Lebih bergeser ke urusan pengembangan diri, bukan terkait dengan kurikulum, jadi pengembangan diri mahasiswa ataupun dosen terkait dengan kemampuan bahasa internasionalnya tetapi yang sifatnya personal, misalnya pelatihan berburu beasiswa luar negeri, pelatihan menulis Arab indah, kaligrafi, pelatihan persiapan tes TOEFL, atau ILAiK. Kita tidak terkait langsung dengan kurikulum.
15. Juga bekerja sama dengan institusi lain?
Iya, seperti misalnya saat ini kita bekerja sama dengan Kedubes Amerika, Regional English Language Office (RELO) itu untuk mendatangkan dosen dari Amerika.
384
16. Kemudian, dalam kaitannya dengan kebutuhan berbahasa di IAIN, apakah selama ini UPTPB selalu berfokus pada Bahasa Arab dan Bahasa Inggris? Atau UPTPB mencoba menghadirkan program bahasa lain?
Pernah kita dulu bekerja sama dengan kursusan Bahasa Jerman. Kita bikin leaflet. Kita sosialisasikan bahwa beasiswa di luar negri itu tidak hanya ke English speaking countries, tetapi juga bisa ke Jerman. Kita bekerja sama dengan itu supaya kalau ada yang berminat kursus Bahasa Jerman bisa kita selenggarakan di UPTPB. Tetapi memang tidak ada peminatnya karena mereka belum melihat kepentingan Bahasa Jerman itu dengan masa depan mereka, meskipun di tempat kami ada profesor lulusan Jerman, tetapi baik mahasiswa ataupun dosen di IAIN Salatiga itu tidak melihat ada kaitan langsung antara masa depan mereka dengan Bahasa Jerman. Orientasi mereka masih Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Itu kenapa fokus kita tetap Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
17. Dari awal apakah memang ada kebutuhan untuk belajar bahasa atau ada instruksi untuk belajar bahasa?
Nah, dinamikanya seperti ini. Dulu ada semacam matrikulasi atau standarisasi kemampuan berbahasa seperti yang saya bilang tadi. Jadi, mahasiswa masuk ke IAIN Salatiga itu dites dulu kemampuan Bahasa Arab dan Bahasa Inggrisnya. Dari test itu, placement test, nanti ketahuan level Bahasa Ingrisnya dimana atau Bahasa Arabnya dimana. Lalu mereka dikumpulkan dalam sesuai dengan kemampuan itu, jadi yang beginner dikumpulkan dengan beginner, yang intermediate dikumpulkan dengan intermediate, yang advanced
385
dikumpulkan dengan advanced, lalu kita kemudian kita bikin SIBA, Studi Intensif Bahasa Asing. Jadi seminggu sampai 4 hari, dari jam 7 sampai jam 12. Itu karena keinginan dari institut untuk mempengaruhi kemampuan mahasiswa. Hal itu berjalan cukup lama. Lalu kemudian ada kesadaran bahwa perubahannya kurang signifikan. Kalaupun ada perubahan yang signifikan hanya ada segelintir mahasiswa saja. Maka kemudian, kita berparadigma kemampuan bahasa itu diserahkan saja ke fakultas lewat kurikulum. Kalau ada mahasiswa yang kurang, hal itu seharusnya sudah menjadi kesadaran mahasiswa itu sendiri untuk, sambil kursus. Nah, kemudian UPTPB di situ, menawarkan kursus-kursus bagi mereka yang membutuhkan, sadar. Tetapi kita tidak memberikan semuanya.
18. Jadi misalnya ada mahasiswa yang ingin belajar Bahasa Spanyol, UPTPB berusaha melayani itu?
Yang terjadi, selain Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, seperti yang tadi saya bilang, kami sudah mencoba dengan Bahasa Jerman. Tetapi, tidak ada peminatnya, hanya ada satu dua orang, akhirnya tidak jadi kita selenggarakan karena itu bekerja sama dengan pihak ketiga. Kalau cuma satu atau dua orang tidak mungkin tercakup biayanya, maka kita gagal melaksanakan itu. Makanya sekarang selain Bahasa Arab dan Bahasa Inggris kita tidak bisa melayani. Misalnya ada permintaan Bahasa Spanyol kita hanya menyarankan untuk mencoba menyarankan cari kursusan gratis di internet. Tetapi jika Bahasa Arab dan Bahasa Inggris kita bisa melayani.
386
19. Kemudian kegiatan-kegiatan di UPTPB yang saya lihat ada penelitian kebahasaan, ada pula pengabdian masyarakat. Apakah ada applied linguistics?
Pelatihan pengajaran bahasa? Tidak. Pelatihan pengajaran bahasa ada di Fakultas Tarbiyah. Mereka memiliki FTIK, ada Microteaching. Kita tidak menyelenggarakan pelatihan bahasa yang bersifat pengajaran bahasa kecuali yang sifatnya temporal seperti workshop, berapa hari, 3 hari, 4 hari, mengundang native speaker untuk mengajarkan keterampilan mengajar Bahasa Inggris tertentu, tetapi kalau sifatnya kursus pengajaran Bahasa Inggris tidak.
20. Apakah UPTPB juga menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan?
Iya, kalau kerja sama dengan mahasiswa iya. Misalnya English Camp, Arabic Camp, atau peringatan Hari Bahasa Arab sedunia yang 2 hari lalu kita selenggarakan. Lalu, Bulan Bahasa kita juga kerja sama dengan mahasiswa membuat kompetisi-kompetisi seperti debat, nyanyi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
387
LAMPIRAN 17
PANDUAN STUDI DOKUMENTASI
LEMBAGA BAHASA DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS KEAGAMAAN
Tanggal :
Tujuan : Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat analisis tentang pengelolaan lembaga, terkait dengan desain organisasi.
Jenis Dokumen Ketersediaan Ada Tidak Tujuan Pendirian Visi Institusi Misi Institusi Sasaran Institusi Tujuan Pendirian : Visi Institusi : Misi Institusi : Sasaran Institusi : LAMPIRAN 18
388
HASIL STUDI DOKUMENTASI
LEMBAGA BAHASA DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS KEAGAMAAN
Tanggal : 20 Desember 2018
Tujuan : Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat analisis tentang pengelolaan lembaga, terkait dengan desain organisasi.
Jenis Dokumen Ketersediaan Ada Tidak Tujuan Pendirian √ Visi Institusi √ Misi Institusi √ Sasaran Institusi √ Tugas Jabatan √
Hasil Studi Dokumentasi 1. Tujuan Pendirian :
a. Mengelola komunikasi-komunikasi berkelanjutan dengan universitas-universitas di Asia Tenggara, Jepang, Saudi Arabia, Mesir, India, Australia, Amerika, dan Eropa menuju kesepakatan bersama (MoU) yang memenangkan semua pihak.
b. Mengembangkan ketrampilan berjejaring semua unsur universitas.
c. Mempromosikan bentuk dan kepentingan kerjasama internasional yang memungkinkan pemberdayaan lebih banyak individu di universitas.
389
d. Meningkatkan jumlah dan mutu penyelenggaraan seminar, workshop, kegiatan pemberdayaan masyarakat berskala internasional.
e. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan pelestarian bahasa-bahasa daerah, utamanya bahasa Jawa dan dialek-dialeknya yang terus menerus terpinggirkan dan nyaris punah terlindas globalisasi.
f. Membangun website UPB yang memaparkan inovasi pembelajaran bahasa berbasis multimedia dari seluruh penjuru dunia namun secara bersamaan juga memamerkan keberhasilan inovasi pembelajaran bahasa yang berbasis kebutuhan dan kebijaksanaan lokal Salatiga.
g. Mempromosikan program pergaulan antar budaya seperti homestay, kemah budaya, dan kerja-kerja sosial secara rutin.
h. Menggalakkan kerja-kerja penelitian tentang bahasa dan pembelajaran bahasa.
i. Mengelola pelayanan test bahasa internasional seperti TOEFL, IELTS, ILAiK bekerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki lisensi dan penyelenggaraan kursus-kursus peningkatan ketrampilan berbahasa untuk segala keperluan.
j. Menyediakan one-stop service providers berupa penerjemahan dokumen, penyediaan informasi, dan pendampingan proses bagi siapapun yang ingin menjadi pelaku kegiatan internasional melalui kegiatan sekolah, pekerjaan atau pergaulan.
k. Melibatkan diri secara aktif aktif dalam komunitas pelestarian bahasa dan perdamaian dunia.
Uraian-uraian di atas menggambarkan bahwa tujuan pendirian UPTPB IAIN Salatiga adalah untuk menyediakan wadah pengembangan semua unsur institut, wadah pelaksanaan dan
390
pengembangan kerja sama antar institusi, wadah pengembangan budaya lokal, dan sarana pelayanan kebahasaan institut sesuai dengan fokus program bahasa. 2. Visi Institusi :
Menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) andalan yang melayani IAIN Salatiga, Civitas akademika dan masyarakat umum dalam pemanfaatan, pembelajaran dan pelestarian bahasa asing, nasional, maupun daerah untuk persahabatan dan kerjasama seluruh manusia dalam segala bangsa, agama, dan budaya demi terwujudnya masyarakat damai bermartabat. 3. Misi Institusi :
a. Menjadi motor penggerak utama segala upaya mengembangkan pergaulan internasional demi tercapainya visi dan misi IAIN Salatiga.
b. Membentuk civitas akademik yang terampil berbahasa asing sebagai duta Islam Indonesia.
c. Melestarikan kekayaan bahasa nasional dan daerah sebagai jati diri ke-Indonesia-an.
d. Mengelola dan mengembangkan kegiatan belajar-mengajar bahasa yang profesional berlandaskan kebutuhan masyarakat yang dinamis melalui inovasi metode, teknologi dan aktifitas belajar.
e. Menjalin persahabatan antar masyarakat lokal, nasional dan dunia untuk kesejahteraan dan perdamaian.
f. Menyemarakkan penelitian bahasa demi kepentingan bahasa itu sendiri dan kemajuan akademik.
g. Menyediakan segala kebutuhan bagi civitas akademik untuk terlibat dalam kegiatan internasional.
h. Menjalin kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan kegiatan belajar mengajar bahasa dan perdamaian manusia.
391
Uraian-uraian di atas menggambarkan kesinambungan antara tujuan yang diterjemahkan ke dalam visi institusi dan diwujudkan ke dalam misi institusi.
4. Sasaran Institusi :
a. Komunikasi berkelanjutan dengan universitas-universitas di Asia Tenggara, Jepang, Saudi Arabia, Mesir, India, Australia, Amerika, dan Eropa menuju kesepakatan bersama (MoU) yang memenangkan semua pihak.
b. Peningkatan ketrampilan berjejaring semua unsur universitas.
c. Keragaman bentuk dan kepentingan kerjasama internasional yang memungkinkan pemberdayaan lebih banyak individu di universitas.
d. Peningkatan jumlah dan mutu penyelenggaraan seminar, workshop, kegiatan pemberdayaan masyarakat berskala internasional.
e. Keterlibatan aktif universitas dalam kegiatan pelestarian bahasa-bahasa daerah, utamanya bahasa Jawa dan dialek-dialeknya yang terus menerus terpinggirkan dan nyaris punah terlindas globalisasi. Sasaran institusi pun mengacu kepada tujuan, visi, dan misi institusi yakni kerja sama internasional, semua unsur di dalam lembaga induk, dan ragam kegiatan dalam bidang ilmiah dan pelestarian budaya daerah.
392
Tugas jabatan dari staf Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Bahasa (UPTPB) sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah sebagai berikut:
a. Membuat daftar presensi dosen program pengayaan Bahasa Arab UPTPB.
b. Mendistribusikan buku program pengayaan Bahasa Arab UPTPB.
c. Mendistribusikan sertifikat kelulusan program pengayaan Bahasa Arab UPTPB.
d. Membuat surat undangan pelatihan penilaian berdasarkan rubrik untuk dosen program pengayaan UPTPB.
e. Memberikan bimbingan bahasa Arab kepada mahasiswa baru Ma’had al-Jami’ah IAIN Salatiga.
f. Menerjemahkan ijazah dan transkrip nilai ke dalam Bahasa Arab.
g. Menjadi fasilitator pelaksanaan tes TOEFL ITP
Tugas jabatan mendeskripsikan jabatan Sekretaris Bidang Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang membantu tugas Kepala sebagai pengelola tertinggi seluruh kegiatan UPTPB. Kedua sekretaris tersebut lebih berperan dalam kegiatan operasional kebahasaan.
393
PEDOMAN OBSERVASI
LEMBAGA BAHASA DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS KEAGAMAAN
Tanggal :
Tujuan : Observasi dilaksanakan untuk mengetahui fasilitas yang dimiliki oleh lembaga bahasa tersebut.
A. Kantor UPTPB
Apa saja yang terdapat di Kantor UPTPB?
1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… dst.
B. Fasilitas yang dimiliki oleh UPTPB
1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… C. Denah Kantor UPTPB
394
HASIL OBSERVASI
FASILITAS UPTPB IAIN SALATIGA
Tanggal : 20 Desember 2018
Denah Kantor UPTPB IAIN Salatiga
KANTOR ENGLISH RENDEZVOUS ZAWIYA ARABIYA LAMPIRAN 21 R A K B U K U G A M E L A N
395
RINGKASAN PELAKSANAAN FGD (FOCUS GROUP DISCUSSION)
ANALISIS SWOT SLC
Hari/Tanggal : Selasa, 29 Januari 2019 Waktu : 10.00 – 11.30
Tempat : STIAB Smaratungga Boyolali Moderator : Siti Mudrikah
Notulis : Ratna Dewi Susanti Peneliti : Maria Fransisca Andanti
Peserta : 1. Bhante Budi Utomo Ditthisampanno, Ph.D. selaku Ketua STIAB Smaratungga Boyolali 2. Bhikkuni Endang Sri Rejeki Sammodhana,
S.Ag., M.M., M.Pd.B. selaku Wakil Ketua STIAB Smaratungga Boyolali
3. Dra. Nur Cahyowati, M.Pd. selaku perwakilan dosen STIAB Smaratungga Boyolali
4. Mujiyanto, S.Pd. selaku perwakilan mahasiswa S2 Dharma Achariya
5. Yanita Sidhi Purnami selaku perwakilan mahasiswa S1 Dharma Achariya
Susunan acara FGD (Focus Group Discussion) Analisis SWOT SLC adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan 2. Pemaparan 3. Diskusi 4. Lain-lain 5. Penutup
396
Hasil Diskusi
1. Pemaparan dua tahap penelitian tindakan dengan judul “Restrukturisasi Smaratungga Language Centre (SLC) Menggunakan Model ADDIE” meliputi:
a. Dua tahap penelitian tindakan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut. Pertama, di dalam tahap Exploring (Mengeksplorasi), peneliti memilih topik pusat bahasa dan melakukan pengamatan dan kajian pustaka tentang pusat bahasa. SLC merupakan satu-satunya pusat bahasa di Perguruan Tinggi Buddhis. Satu STABN memiliki UPT, tetapi ketika peneliti mengkonfirmasi, UPT tersebut sedang tidak aktif.
b. Hasil kajian pustaka tentang pusat bahasa adalah sebagai berikut. Pertama, pusat bahasa merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pengembangan linguistik terapan, peningkatan pendidikan kebahasaan, dan penerapan (kadang pengembangan dan pengawasan) kebijakan bahasa di institusi, negara, atau daerah yang mereka layani” (Ingram, 2002: 173). Pusat bahasa boleh dan tidak mencakup pengajaran bahasa, tetapi tidak berfokus pada pengajaran bahasa. Justru yang paling penting di pusat bahasa adalah kegiatan penelitian dan pengembangan. Kedua, secara organisasi, pusat bahasa merupakan pemusatan seluruh sumber daya di dalam kebahasaan di lingkungan atau institusi yang dilayani, supaya pusat bahasa bisa menciptakan program bahasa yang bernilai jual tinggi ke luar. Harusnya pusat bahasa mampu menghasilkan pendapatan untuk institusi induk, minimal untuk membiayai kegiatan-kegiatan pusat bahasa itu sendiri. Ketiga, kepengurusan pusat bahasa mencakup Badan Pengawas, ada pula staf kebahasaan dan staf non-kebahasaan profesional dalam bidang keuangan, publikasi, dan teknologi informasi.
397
c. Hasil tahap kedua, Analyze yang terintegrasi dengan tahap Identifying dan Planning adalah sebagai berikut. Pertama, jika melihat pada keuangan SLC, dana operasinal yang tersedia tergolong terbatas, rata-rata mencapai Rp 14.000.000,00 setahun. Pelaksanaan program-program pun bergantung pada donatur-donatur Buddhis. SLC belum mampu membiayai program sendiri dan menyumbang ke institusi induk. Kedua, fasilitas yang dimiliki SLC juga masih terbatas. SLC hanya memiliki ruangan kantor dan Laboratorium Bahasa yang terbatas. Tidak semua komputer berfungsi dengan baik dan terkoneksi dengan internet. SLC tidak memiliki ruang-ruang pembelajaran, SAC, atau Mini Theatre. Ketiga, mayoritas program SLC dari tahun 2014-2018 adalah pada pengajaran bahasa, tidak ada penelitian dan pengembangan, dan belum melayani dua program studi. Bahkan, program bahasa yang lebih mendominasi adalah program Bahasa Inggris. Keempat, hanya terdapat satu staf profesional kebahasaan dan staf non-kebahasaan lain adalah mahasiswa yang direkrut sebagai tenaga honorer dan jelas mereka bukanlah tenaga profesional yang menguasai bagaimana membuat web atau mampu berhubungan dengan donatur dan sponsor-sponsor resmi di luar. Maka, belum ada pemusatan dan sinergi sumber daya kebahasaan di SLC sehingga SLC belum berjalan sebagai pusat bahasa, tetapi justru pusat pengajaran bahasa.
2. Dalam diskusi yang berlangsung, Ketua STIAB Smaratungga Boyolali menyatakan bahwa dari awal harapan pimpinan adalah pusat bahasa ini mampu menangani seluruh kegiatan kebahasaan di lingkungan institusi induk dan menjadi pusat bahasa. Pusat bahasa selanjutnya diharapkan mampu melayani program bahasa
398
lain yang dibutuhkan secara umum seperti Bahasa Mandarin dan bahasa-bahasa di lingkungan pendidikan Buddhis seperti Bahasa Pali dan Bahasa Sansekerta. Yang telah terjadi memang telah ada peningkatan dengan adanya short course ataupun kelas pelatihan yang telah dilaksanakan. Memang hal ini butuh dukungan dari semua pihak agar program bahasa yang lain selain Bahasa Inggris dapat dikembangkan dengan lebih konsisten. Secara operasional memang belumlah ideal, tetapi patut diapresi apa yang telah dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak.
3. Perwakilan dosen menyatakan akan lebih baik jika SLC yang arahnya ke pusat bahasa mampu bekerja sama dengan lembaga lain di institusi induk seperti LPPM dalam penyelenggaraan program. Perkembangan selama 2014-2018 sudah berjalan dengan baik karena sekalipun STIAB Smaratungga merupakan institusi kecil tetapi memiliki program yang menthes. Pengembangan pusat bahasa merupakan hal yang baik tetapi harus diselaraskan dengan kondisi institusi induk.
4. Wakil Ketua STIAB Smaratungga Boyolali menambahkan bahwa minimnya pembiayaan diakibatkan oleh posisi institusi induk sebagai institusi swasta yang bergantung pada donatur-donatur.
5. Perwakilan dosen pun menambahkan bahwa seharusnya ada program-program yang menghasilkan pendapatan seperti les untuk anak SD, SMP, SMA, ataupun dosen. Jadi SLC dapat berperan ganda (melayani institusi induk dan masyarakat sekitar). Wakil Ketua STIAB Smaratungga menyebutkan hal itu pernah dilaksanakan namun animo belajar masyarakat Ampel sangat rendah.
399
6. Perwakilan dosen juga menyatakan pentingnya SK (Surat Keputusan) oleh Ketua yang tegas dan jelas tentang SLC sehingga tugas dapat dijalankan dengan baik.
7. Perwakilan mahasiswa S2 Dharma Achariya menyebutkan bahwa gambaran pusat bahasa adalah wadah yang digunakan mahasiswa untuk mendapatkan keterampilan berbahasa. Selama ini mahasiswa S1 yang mendominasi kesempatan itu dan berharap ada kerja sama dengan mahasiswa S2. Program bahasa dengan sertifikat sangat penting bagi mahasiswa karena dapat menunjang SKPI.
8. Perwakilan mahasiswa S1 Dharma Achariya mengatakan bahwa keberadaan pusat bahasa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berbahasa mahasiswa (terutama Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional) melalui kursus-kursus.
9. Ketua STIAB Smaratungga juga menyepakati perlunya pembentukan Badan Pengawas karena selama ini SLC bertanggung jawab secara langsung kepada Ketua saja. Posisi SLC sebagai salah satu lembaga dapat digunakan oleh mahasiswa secara wajib untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka.
10. Perwakilan dosen menyatakan SOP yang nanti dihasilkan untuk memandu jalannya pusat bahasa dapat disesuaikan dengan institusi induk.
11. Dalam diskusi Analisis SWOT SLC, seluruh peserta menyepakati tiga hal sebagai kekuatan SLC, yakni keunikan program bahasa, kreativitas dalam penyelenggaraan program, dan reputasi lembaga induk sebagai PTS Buddhis terbaik. Keunikan program bahasa dan kreativitas dalam penyelenggaraan mendapatkan bobot tertinggi 0,3 dan rating 3, namun menurut peserta, keunikan program bahasa lebih unggul. Sedangkan,
400
reputasi lembaga induk sebagai PTS Buddhis terbaik mendapatkan bobot 0,4 dan rating 4.
12. Seluruh peserta juga menyepakati enam hal yang menjadi kelemahan SLC, yaitu keterbatasan sumber daya bahasa dalam bidang bahasa dengan bobot 0,2 dan rating 2, pengalaman pertama dalam mengelola pusat bahasa dengan bobot 0,1 dan rating 3, sumber dana yang terbatas bobot 0,2 dan rating 3, fasilitas yang terbatas bobot 0,1 dan rating 2, budaya belajar bahasa yang masih terbatas bobot 0,1 dan rating 3, dan lokasi yang kurang strategis bobot 0,1 dan rating 4. Keterbatasan sumber daya bahasa menjadi kelemahan tertinggi dengan.
13. Seluruh peserta menyepakati empat hal sebagai peluang SLC, yakni kerja sama dengan institusi-institusi dan individu-individu terkat penyelenggaraan program bahasa dengan bobot 0,3 dan rating 4, dukungan donatur Buddhis dan donatur non-Buddhis dengan bobot 0,3 dan rating 3, dukungan Kementrian Agama dengan bobot 0,3 dan rating 3, dan dukungan stakeholder dengan bobot 0,1 dan rating 2. Namun, terdapat tiga ancaman terhadap SLC, yakni lembaga bahasa lain yang lebih mapan dengan bobot 0,3 dan rating 2, peminat program bahasa yang menurun dengan bobot 0,3 dan rating 3, dan pusat bahasa lain di perguruan tinggi yang sudah mapan dengan bobot 0,4 dan rating 1.
14. Keseluruhan bobot dan rating di tiap faktor internal dan eksternal SLC kemudian dijumlahkan. Total kekuatan dikurangi total kelemahan adalah 1,2 dan total peluang dikurangi total ancaman adalah 1,3. Hal ini berarti bahwa SLC berada di kuadran SO (Strength Opportunity). Seluruh peserta menyepakati pemanfaatan kekuatan dan peluang untuk mengembangkan SLC sebagai pusat bahasa.
401
LAMPIRAN 22
DAFTAR HADIR FGD (FOCUS GROUP DISCUSSION)
ANALISIS SWOT SLC 29 JANUARI 2019