SKRIPSI
Oleh :
MOC. ALI TAUFAN 0613010205/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI
(Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
yang diajukan :
MOC. ALI TAUFAN 0613010205/FE/EA
disetujui untuk ujian lisan oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Sri Hastuti, MSi Tanggal : ……….
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.)”, dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di
Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu. Dra. Ec. Sri Hastuti, MSi, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan,
dorongan dan saran untuk penulis.
5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Uneversitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
sebanyak - sebanyaknya, karena beliaulah yang selama ini telah memberi
dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan
kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah
mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan,
memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada
kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan
sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.
Surabaya, Agustus 2010
Penulis
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
ABSTRAKSI... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah... 7
1.3. Tujuan Penelitian... 7
1.4. Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 9
2.2. Landasan Teori ... 13
2.2.1. Akuntansi Perilaku... 13
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Perilaku... 13
2.2.1.2. Tujuan Akuntansi Perilaku ... 14
2.2.1.3. Hubungan Dengan Akuntansi Perilaku... 15
2.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen... 16
2.2.3. Profesi dan Profesional ... 17
2.2.4. Teori Persepsi... 19
tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi ... 22
2.2.5.2. Pengaruh Penghasilan Orang Tua terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi ... 22
2.2.5.3. Pengaruh Pendidikan Orang Tua terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi ... 23
2.3. Kerangka Pikir ... 23
2.4. Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Dan Teknik Pengukuran Variabel ... 25
3.1.1. Definisi Operasional ... 25
3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel ... 26
3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 28
3.2.1. Populasi... 28
3.2.2. Sampel... 28
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.3.1. Jenis dan Sumber Data... 30
3.3.2. Pengumpulan Data ... 30
3.4. Uji Kualitas Data ... 30
3.4.1. Uji Validitas Data ... 30
3.4.2. Uji Reliabilitas ... 31
3.4.3. Uji Normalitas... 31
3.6.2. Uji Hipotesis ... 34
3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model... 34
3.6.2.2. Uji Parsial... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian... 37
4.2. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 41
4.2.1. Uji Analisis Data... 41
4.2.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas Dan Normalitas ... 41
4.2.1.1.1. Uji Validitas... 41
4.2.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 42
4.2.1.1.3. Uji Normalitas ... 43
4.2.2. Uji Asumsi Klasik... 44
4.2.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda... 46
4.2.4. Uji Hipotesis ... 49
4.2.4.1. Uji Kesesuaian Model... 49
4.2.4.2. Uji Parsial ... 50
4.3. Pembahasan ... 53
4.3.1. Implikasi ... 53
4.3.2.Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya... 56
4.3.3.Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat... 57
4.4. Keterbatasan Penelitian ... 57
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Halaman
Tabel. 1.1 Hasil Survei Pendahuluan “IPK Mahasiswa (X1)” ... 4
Tabel. 1.2 Hasil Survei Pendahuluan “Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)” 5 Tabel. 1.3 Hasil Survei Pendahuluan “Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (X3)” 5 Tabel. 1.4 Hasil Survei Pendahuluan “Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)” ... 6
Tabel. 4.1 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “IPK Mahasiswa (X1)” ... 37
Tabel. 4.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)” ... 38
Tabel. 4.3 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (X3)”... 39
Tabel. 4.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)” ... 40
Tabel. 4.5 Hasil Uji Validitas... 41
Tabel. 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 42
Tabel. 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 43
Tabel. 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas… ... 45
Tabel. 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas… ... 46
Tabel. 4.10 Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda … ... 47
Tabel. 4.11 Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model …... 49
Tabel. 4.12 Koefisien Determinasi (R Square / R2) …... 49
Tabel. 4.13 Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial … ... 50
Halaman
Gambar. 2.1. Diagram Kerangka Pikir... 24
ix
Oleh :
MOC. ALI TAUFAN Abstrak
Suatu perguruan tinggi dalam kiprahnya sebagai pencetak SDM yang berkualitas, tidak terlepas dari konsep kualitas pengajaran yang memadai, untuk itu perlu profesionalisme dalam pengelolaan suatu lembaga pendidikan, dosen memiliki profesionalisme tinggi akan berusaha meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada mahasiswa. Berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan jumlah responden 20 Mahasiswa Jurusan Akuntansi menunjukkan adanya kesenjangan diantaranya misalnya dalam hal pemberian materi, bimbingan dan perhatian terhadap mahasiswa dinilai mahasiswa kurang intens, karena sebagian besar dosen hanya menunjukkan kemampuannya dalam memberikan materi, namun dosen kurang berperan dalam membimbing mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi mahasiswa. Dalam hal absnsi, Dosen pernah mengabsensi mahasiswa, tanpa menghitung jumlah mahasiswanya yang hadir sehingga dosen tidak tahu mahasiswa tersebut hadir atau tidak. Sedangkan tentang kehadiran dosen dalam memberikan perkuliahan dianggap sudah cukup yaitu sekitar 70%. Dari fenomena tersebut mahasiswa beranggapan bahwa sedikit sekali dosen yang dapat dijadikan sebagai dosen yang teladan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 63 responden (Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007). Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa akan mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, teruji kebenarannya
Keyword : IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa, Pendidikan orang tua mahasiswa, dan Persepsi mahasiswa tentang
1.1 Latar Belakang
Tuntutan era globalisasi yang sangat kompleks dimana dibutuhkan
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian yang mampu
bersaing dan siap untuk menghadapi pasar bebas nantinya. Sehingga untuk
memperoleh sumber daya yang berkualitas maka dibutuhkan sistem
pendidikan dan tenaga pengajar yang mampu berkinerja tinggi, hal itu
merupakan tugas yang berat bagi tenaga pengajar, khususnya di lingkungan
perguruan tinggi.
Tenaga pengajar atau dosen merupakan suatu alat yang berperan
dalam melahirkan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
sehingga tuntunan untuk dapat berkinerja tinggi sudah merupakan tuntunan
yang harus diberikan dan tidak dihindari lagi.
Dengan disahkannya PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidik dan UU tentang guru dan dosen, tuntutan profesionalisme bagi
sosok pendidik pada setiap jenjang pendidikan semakin ketat. Perguruan
tinggi baik negeri maupun swasta harus mengamalkan peraturan dan
undang-undang ini antara lain dengan mengangkat dosen minimal pendidikan S-2
dengan kepakaran yang relevan. Dosen professional yang tersertifikasi itu
minimal berijazah S-1 dan telah menempuh 6 semester bidang pendidikan.
Profesi dan pendidikan akuntansi menghadapi perjalanan yang
bisnis dan perkembangan profesi akuntan sendiri, yang mengakibatkan
perlunya pembaharuan dalam praktek dan sistem pendidikan akuntansi, di
sebuah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Suatu perguruan tinggi dalam kiprahnya sebagai pencetak SDM yang
berkualitas, tidak terlepas dari konsep kualitas pengajaran yang memadai
untuk menghasilkan output yang diharapkan, untuk itu perlu profesionalisme
dalam pengelolaan suatu lembaga pendidikan, dosen memiliki
profesionalisme tinggi akan berusaha meningkatkan kualitas layanan yang
diberikan kepada mahasiswa. Salah satu bentuk layanan itu dapat diukur dari
kualitas pengajaran dosen terhadap mahasiswa pada saat dosen memberikan
pelajaran. Kerjasama yang baik antara dosen, mahasiswa dan karyawan, serta
dengan adanya sarana dan prasarana yang baik akan menunjang terciptanya
kondisi yang nyaman dan baik yang nantinya juga akan menghasilkan output
yang berkualitas.
Sistem pendidikan yang tertata adalah tantangan yang harus dihadapi,
karena kondisi yang berbeda seperti sosial ekonomi, budaya yang nantinya
mempengaruhi kualitas output yang dihasilkan. Sementara disisi lain kurang
memperhatikannya kemampuan ataupun skill meskipun itu merupakan suatu
hal yang sangat penting yang ada dalam suatu pendidikan.
Menurut Safford dan Kershaw (1998) dalam Machfoedz (1999: 5),
bahwa institusi pendidikan tinggi harus melakukan transformasi secara
struktural maupun sistemik dengan melakukan pelatihan dan cara-cara lain
untuk meningkatkan profesionalisme, baik terhadap staf akademik maupun
terhadap akuntan dan pendidikan akuntansi baru dimulai akhir abad ini (Foo,
1988). Ujian sertifikasi yang terstruktur dengan baik baru dimulai akhir tahun
1998 dan pendidikan profesi di perguruan tinggi baru akan dimulai tahun
2000. (Machfoedz, 1999: 7)
Untuk dapat disebut dosen yang professional menurut Novin dan
Tucker (dalam Machfoedz, 1999: 4) harus memenuhi tiga hal yaitu
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan karakteristik (ethies). Seorang dosen akuntansi sangat memerlukan profesionalisme yang cukup
karena profesionalisme merupakan penguasaan ilmu dan teknologi yang
sangat mendalam tentang sesuatu bidang pekerjaan sehingga tugas-tugas
dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
Masalah lain yang lebih menarik pada abad XXI ini adalah perguruan
tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi juga
menghadapi persaingan dan tantangan diantara perguruan tinggi yakni
semakin banyaknya perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi swasta
yang menawarakan jurusan akuntansi dengan biaya yang semakin mahal
tanpa diimbangi dengan pengikatan kualitas yang mencukupi. (Sofina, 2008)
Mahasiswa dituntut untuk peka dan memiliki persepsi yang kritis
terhadap keadaan yang berkembang pada proses belajar mengajar
diperguruan tinggi. Dengan adanya persepsi yang kritis tersebut diharapkan
para dosen khusunya jurusan akuntansi dapat meningkatkan kualitas
profesionalnya yang nantinya dapat diaplikasikan dalam proses belajar
mengajar sehingga mahasiswa dapat memiliki kemampuan dan keahlian yang
profesionalisme dosen akuntansi terdiri dari tingkat IPK mahasiswa. Tingkat
pendidikan orang tua mahasiswa dan tingkat penghasilan orang tua
mahasiswa. (Machfoedz, 1999: 14).
Menurut penelitian yang dilakukan Sofina (2008), bahwa faktor IPK
mahasiswa berpengaruh secara signifikan, sedangkan faktor pendidikan
orang tua dan penghasilan orang tua mahasiswa tidak mempengaruhi persepsi
mahasiswa secara signifikan tentang profesionalisme dosen akuntansi.
Dari hasil survei pendahuluan dengan jumlah responden 20
mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timar, mengenai tingkat IPK mahasiswa, tingkat penghasilan orang tua
mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa dan persepsi
mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi, dapat disajikan pada
tabel 1.1 – 1.4, sebagai berikut :
Tabel 1.1. Hasil Survei Pendahuluan IPK Mahasiswa (X1)
Tabel 1.2. Hasil Survei Pendahuluan
Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tabel 1.3. Hasil Survei Pendahuluan
Tabel 1.4. Hasil Survei Pendahuluan
Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)
Item Pertanyaan
Berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan jumlah responden 20
Mahasiswa Jurusan Akuntansi mengenai Persepsi Mahasiswa Tentang
Profesionalisme Dosen Akuntansi menunjukkan adanya kesenjangan
diantaranya misalnya dalam hal pemberian materi, bimbingan dan perhatian
terhadap mahasiswa dinilai mahasiswa kurang intens, karena sebagian besar
dosen hanya menunjukkan kemampuannya dalam memberikan materi,
namun dosen kurang berperan dalam membimbing mahasiswa terhadap
kesulitan yang dihadapi mahasiswa. Dalam hal absnsi, Dosen pernah
mengabsensi mahasiswa, tanpa menghitung jumlah mahasiswanya yang hadir
sehingga dosen tidak tahu mahasiswa tersebut hadir atau tidak. Sedangkan
tentang kehadiran dosen dalam memberikan perkuliahan dianggap sudah
cukup yaitu sekitar 70%. Dari fenomena tersebut mahasiswa beranggapan
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah IPK mahasiswa, penghasilan orang tua
mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa akan mempengaruhi
persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang tersebut diatas, maka tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara
empiris pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan
pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang
profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan agar pihak-pihak yang berkepentingan
dapat mengambil manfaat antara lain
1. Bagi Obyek
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi
Universitas Negeri atau Swasta dalam melaksanakan kegiatan yang
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan sekaligus menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini diperoleh
di Universitas.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
menambah referensi dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang
akan datang mengenai faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang
dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait
dengan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap profesionalisme dosen
akuntansi, telah dilakukan oleh
1. Mas’ud Machfoedz (1999)
a. Judul
“Studi Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesionalisme Dosen
Akuntansi Perguruan Tinggi”.
b. Permasalahannya
Mengenai tingkat profesionalisme dosen di Jawa dan diluar Jawa.
c. Variabel yang digunakan
Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel independen
(X) yaitu IPK mahasiswa (X1), tingkat pendidikan orang tua (X2),
dan tingkat penghasilan orang tua (X3), dan satu variabel
independent (Y) yaitu tingkat profesionalisme dosen akuntansi.
d. Alat Uji
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis regresi berganda.
e. Kesimpulan
Tingkat profesionalisme dosen akuntansi perguruan tinggi di
Jawa secara signifikan lebih tinggi daripada dosen akuntansi di luar
f. Perbedaan dengan penelitian sekarang
Penelitian sekarang obyek yang diteliti adalah Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran“ Jawa Timur, sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Mas’ud Machfoedz obyek yang diteliti terdiri dari 12
perguruan tinggi di Jawa dan 12 perguruan tinggi di luar Jawa.
2. Widyastuti, dkk (2003)
a. Judul
”Pengujian Empiris Profil Kebutuhan Profesional
(Professional Needs) Dosen Akuntansi Di Jawa, Semarang”
b. Permasalahannya
Apakah ada perbedaan profil kebutuhan profesional atas
profesionalisme dosen akuntansi berdasarkan tipe dosen (praktek/
non praktek, hirarki (pimpinan/ ketua dengan non ketua), gender
(pria/ wanita).
c. Variabel yang digunakan
Pada penelitian ini menggunakan empat variabel independen
(X) yaitu dosen praktek professional / tidak (X1), hirarki (X2), jenis
kelamin (X3), dan karakteristik biografis personal (X4), dan satu
variabel dependen (Y) yaitu profil kebutuhan atau motivasi
d. Alat Uji
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah
e. Kesimpulan
1) Hasil analisis menunjukan bahwa profil kebutuhan profesional
dalam diri dosen akuntansi ternyata dapat timbul dari dalam diri
dosen, dan sebagian dipicu oleh tuntutan atau tanggung jawab
profesionalismenya atas peran yang dilakukan dalam organisasi.
2) Kebutuhan prestasi pada dosen akuntansi tidak dipengaruhi oleh
lingkungan kerjanya, melainkan timbul karena tanggung jawab
profesionalnya, sedangkan kebutuhan kekuasaan dan affiliasi
dapat timbul karena adanya pengaruh dari lingkungan kerjanya,
seperti hirarki dan praktek sebagai akuntan, karena tuntutan
peran dalam organisasi seperti halnya pimpinan, maka
kebutuhan kekuasaan ternyata berbeda secara signifikan sebagai
dosen biasa.
f. Perbedaan dengan penelitian sekarang
Penelitian sekarang obyek yang diteliti adalah Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran“Jawa Timur, sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Widyastuti obyek yang diteliti adalah dosen
akuntansi Di Jawa, Semarang
3. Sofina (2008)
a. Judul
“Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Terhadap
b. Permasalahannya
1) Mengenai tingkat IPK mahasiswa, tingkat pendidikan orang tua
mahasiswa dan penghasilan orang tua mahasiswa akan
mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap profesionalisme
dosen akuntansi Universitas Airlangga Surabaya dan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.
2) Mengenai perbedaan persepsi antara mahasiswa Universitas
Airlangga Surabaya dengan mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.
c. Variabel yang digunakan
Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel independen
(X) yaitu IPK mahasiswa (X1), tingkat pendidikan orang tua (X2),
dan tingkat penghasilan orang tua (X3), dan satu variabel
independent (Y) yaitu tingkat profesionalisme dosen akuntansi.
d. Alat Uji
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis regresi berganda.
e. Kesimpulan
1) IPK mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
profesionalisme dosen akuntansi.
2) Tingkat pendidikan orang tua mahasiswa tidak ada pengaruh
yang signifikan terhadap tingkat profesionalisme dosen
akuntansi.
3) Tingkat penghasilan orang tua mahasiswa tidak berpengaruh
secara signifikan.terhadap tingkat profesionalisme dosen
f. Perbedaan dengan penelitian sekarang
Penelitian sekarang obyek yang diteliti adalah Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran“ Jawa Timur, sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Sofina obyek yang diteliti adalah perguruan tinggi
negeri Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR) dan perguruan
tinggi swasta yaitu Universitas Penbangunan Nasional “Veteran“
Jawa Timur.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Akuntansi Perilaku
Perilaku akuntansi ini adalah merupakan pendahulu dari akuntansi
dan ilmu sosial. Perilaku ini adalah memberikan perhatian tentang
bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan
keputusan-keputusan usaha, serta bagaimana informasi akuntansi mempengaruhi
keputusan dan perilaku manusia.
Akuntansi perilaku adalah suatu cabang ketiga utama dari akuntansi,
yang mana perilaku ini memberikan perhatian yang lebih antara perilaku
manusia dan sistem akuntansi, termasuk didalamnya akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan menitik beratkan pada
pelaporan untuk pemakai informasi dari luar organisasi. Sedangkan
akuntansi manajemen atau akuntansi manajerial lebih memperhatikan
tentang pelaporan untuk pemakai informasi dari dalam organisasi (Siegel
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Perilaku
Menurut Siegel dan Marconi (1989: 3), pengertian akuntansi
perilaku adalah “Behavioral accounting goes beyond the traditional accounting role of collecting, measuring, recording, and reporting financial information. It is that dimension of accounting concerned with human behavior and it’s relationship with the design, construction, and use of efficient accounting information system”. Bahwa akuntansi keperilakuan berkembang dari peran akuntansi secara umum yaitu
mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi
keuangan, sedangkan akuntansi perilaku mempunyai cakupan yang lebih
luas sebab didalamnya juga mempelajari perilaku manusia dengan
rancangan, bentuk, dan kegunaan dari sistem informasi akuntansi yang
efisien
2.2.1.2. Tujuan Akuntansi Perilaku
Akuntansi perilaku memfokuskan pada hubungan antara manusia
dan sistem akuntansi. Akuntansi perilaku juga menyadari bahwa mereka
dapat merancang sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi
karyawan, moral, dan produktivitas. Akuntan perilaku percaya bahwa
tujuan utama dari laporan akuntansi adalah untuk mempengaruhi perilaku
agar dapat memotivasi tindakan yang diharapkan.
Tujuan akuntansi perilaku (Siegel dan Marconi, 1989: 6) adalah
usaha untuk melakukan pengukuran dan pengevaluasian segala tindakan
keputusan, baik yang bersifat eksternal maupun internal. Akuntansi
perilaku akan memberi manajemen tidak hanya dengan informasi tentang
bagaimana orang berperilaku, tapi juga dengan alasan mengapa
orang-orang berperilaku seperti yang mereka lakukan dan merekomendasikan
untuk mengubah perilaku yang disfungsional.
Lingkup akuntansi perilaku menurut Siegel dan Marconi (1989:4)
dapat dibagi menjadi 3 lingkup, yaitu :
1. Pengaruh perilaku manusia didalam desain, konstruksi, dan
penggunan dari sistem akuntansi. Lingkup perilaku akuntansi ini
yaitu memberikan perhatian bagaimana sikap dan filosofi manajemen
yang mempengaruhi sifat dasar dari pengendalian akuntansi dan
berjalannya organisasi
2. Pengaruh sistem akuntansi didalam perilaku manusia. Lingkup
akuntansi perilaku ini yaitu memberikan perhatian pada bagaimana
sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan
keputusan, kepuasan kerja, dan kerjasama.
3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku
manusia. Lingkup akuntansi perilaku ketiga ini yaitu memberikan
perhatian pada bagaiman sistem akuntansi dapat digunakan untuk
mempengaruhi perilaku.
2.2.1.3. Hubungan Dengan Akuntansi Perilaku
Persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi
rancangan, bentuk dan kegunaan dari sistem informasi akuntansi yang
efisien. Dimana akuntansi perilaku lebih memfokuskan pada hubungan
antar manusia dan sistem akuntansi. (Siegel dan Marconi, 1989: 3)
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para dosen
perguruan tinggi diperlukan cara kerja dosen atau efektivitas dosen secara
kualitatif berkaitan dengan kemampuan dosen dalam proses belajar
mengajar yang efektif. Karena komponen mahasiswa dan dosen tidak
dapat dipisahkan. Dimana keberhasilan dosen dalam menyampaikan
materi pelajaran sangat dipengaruhi oleh perhatian mahasiswa. Demikian
pula keberhasilan mahasiswa dalam belajar juga harus didukung oleh
figur guru yang memiliki kompetensi tertentu.(Sofina, 2008).
2.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen
Menurut Mas’ud Machfoedz (1999), persepsi mahasiswa tentang
profesionalisme dosen dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa
2. Pendidikan orang tua mahasiswa
3. Penghasilan orang tua mahasiswa
Faktor lingkungan dan keuangan sangat mempengaruhi mahasiswa,
karena keluarga merupakan kelompok sosial pertama dimana mahasiswa
berinteraksi lingkungan keluarga yang ikut mempengaruhi adalah
pendidikan dalam keluarga, suasana, keadaan atau struktur keluarga juga
keadaan orang tua. Sedangkan keuangan adalah mengenai keadaan
Di dalam lingkungan keluarga dan perkembangan mahasiswa, orang
tua ikut mempengaruhi perkembangan dalam pendidikan keluarga yang
sangat bervariasi antara lain bebas, keras atau demokrasi, keuangan dan
keluarga merupakan penunjang studi mahasiswa yang dipengaruhi faktor
sosial ekonomi.
Mahasiswa yang pandai dan dari keluarga terdidik atau dari
keluarga dengan tingkat ekonomi tertentu mempunyai keinginan terhadap
pengajar yang professional. Jadi bisa dikatakan mahasiswa yang
mempunyai IPK tinggi akan lebih memperdulikan bagaimana dosennya
mengajar. Demikian juga tentang pendidikan dan penghasilan orang tua,
makin baik pendidikan orang tua maka diharapkan makin baik persepsi
mahasiswa tentang profesionalisme dosennya dan keluarga dari ekonomi
yang lebih bisa diharapkan memberikan persepsi lebih baik terhadap
dosennya (Machfoedz, 1999: 24)
Studi tentang tingkat profesionalisme pada bidang pendidikan
belum banyak dilakukan untuk akademik. Namun demikian disadari
sepenuhnya bahwa profesionalisme merupakan suatu keharusan untuk
mampu survive di abad 21 yang akan datang. Persaingan yang sangat tajam
disegala bidang, salah satu persiapan tersebut adalah peningkatan
profesionalisme para dosen perguruan tinggi.
2.2.3. Profesi dan Profesional
Profesi ialah sekumpulan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas-
Menurut Hadibroto (1997) dalam Laura (2008: 17) dalam
disertasinya yang berjudul “Studi perbandingan antara akuntansi Amerika
dan Belanda dan pengaruhnya terhadap profesi di Indonesia”. Menulis
prasarat-prasarat profesi sebagai sebagai berikut :
1. Bahwa ini harus berdasarkan suatu disiplin pengetahuan khusus.
2. Bahwa diperlukan suatu proses pendidikan tertentu untuk memperoleh
pengetahuan itu.
3. Bahwa harus ada standar-standar kualifikasi yang mengatur jika mau
memasukinya dan harus ada pengakuan formil mengenai statusnya.
4. Bahwa harus ada suatu norma perilaku yang mengatur hubungan
antara professional dengan langganan, teman sejawat dan ada publik
maupun penerimaan tanggung jawab yang tercakup dalam suatu
pekerjaan.
5. Bahwa harus ada suatu organisasi yang mengabdikan diri untuk
memajukan kewajiban-kewajibannya terhadap masyarakat disamping
untuk kepentingan-kepentingan kelompok ini.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya artinya pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus
untuk melakukan pekerjaan tersebut. Keahlian diperoleh melalui
profesionalisme yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi
itu maupun setelah menjalankan suatu profesi.
Yang sebenarnya tidak ada dalam kenyataan tetapi menyediakan
mencapai profesionalisme dengan penuh. Dengan kata lain istilah profesi
menunjuk kepada suatu model yang abstrak dari sekelompok pekerjaan
yang telah mencapai profesionalisme dengan penuh, sedang istilah
profesionalisme menunjuk kepada proses dimana suatu pekerjaan sedang
mengubah sifat-sifatnya yang esensial mendekati model profesi
sesungguhnya. (Sofina, 2008)
Sedangkan dalam kamus besar ilmu pengetahuan (Dagun,
2006:893) profesi memiliki arti bidang pekerjaan atau jabatan yang
memerlukan pendidikan khusus untuk mendapatkannya.
Walaupun begitu, ada terdapat kesepakatan mengenai jumlah sifat
yang saling berkaitan yang memadai profesi ideal. Citra tentang profesi
ideal ini terdiri dari sejumlah ide tentang jenis dan sifat pekerjaan yang
dijalankan oleh profesi sungguh. Fungsi pengetahuan spesialisasi dalam
pelaksanaan pelayanan profesional menyangkut hubungan antara para
anggota kelompok profesi dengan klien dan masyarakat, sifat kewenangan
yang dimiliki oleh kelompok profesi dan cara pengambilan (rekruitmen)
calon serta jenis pendidikan yang diperlukan bagi pekerjaannya. Jadi
profesionalisasi ialah suatu perubahan dalam status suatu pekerjaan dari
yang non profesi atau semi profesi ke arah profesi sesungguhnya. (Sofina,
2008)
2.2.4. Teori Persepsi
Teori ini menganggap orang mengembangkan sikap berdasarkan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering mengadakan persepsi
terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasa oleh panca indera
yang dimiliki. Persepsi ini bukan hanya pada benda, tetapi dapat pula
berupa peristiwa atau kejadian dilingkungan atau nilai-nilai yang dianut
oleh suatu kelompok masyarakat. (Sofina, 2008)
Persepsi merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku
seseorang. Persepsi adalah bagaimana individu melihat dan menafsirkan
kejadian obyek. Individu akan bertindak berdasar persepsi mereka tanpa
memperhatikan apakah persepsi tersebut menggambarkan realitas yang
sebenarnya. Proses persepsi dimulai dari panca indera yaitu proses
diterimanya stimulus melalui alat reseptornya, kemudian diteruskan ke
pusat susunan syaraf yaitu otak, akan terjadinya proses psikologisnya
sehingga individu menyadari apa yang dialaminya dan dikatakan ia
mengalami persepsi. (Yeni, 2001: 492-493).
Jadi persepsi adalah suatu proses pemberian arti kepada stimulus
untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya dengan jalan
menyeleksi dan mengorganisir masukan-masukan serta
menginterprestasikannya, karena setiap orang memberi arti kepada
stimulus, maka individu yang berbeda akan melihat hal yang sama secara
berbeda pula. (Yeni, 2001: 493)
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 863)
mendefinisikan “Persepsi sebagai tanggapan (penerima) langsung dari suatu
serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal mengenai
Menurut Robbins (2002: 46) persepsi adalah suatu proses dimana
individu mengorganisasi dan menginterprestasikan kesan sensori mereka
untuk memberi arti pada lingkungan mereka.
Sedangkan menurut Toha (1992 : 141) menyatakan bahwa persepsi
adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami
informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan, dan penerimaan.
Persepsi didefinisikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung
dari sesuatu atau merupakan hasil melalui panca inderanya. Dalam arti yang
sempit persepsi adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian yaitu
bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. (Leavitt, 1992:
27)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi
merupakan proses pemahaman, penerimaan (tanggapan) dalam diri
seseorang terhadap suatu obyek yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh
panca indera yang dimilikinya, kemudian disimpulkan sehingga akan
menimbulkan penelitian terhadap obyek yang bersangkutan (dalam konteks
lingkungannya). Dalam penelitian ini persepsi seorang mahasiswa diukur
oleh IPK mahasiswa, pendapatan orang tua, dan pendidikan orang tua yang
akan mempengaruhi profesionalisme dosen dalam perguruan tinggi negeri
maupun perguruan tinggi swasta (Machfoedz, 1999).
Dengan adanya teori persepsi ini mahasiswa dapat meningkatakan
mahasiswa yang dapat diukur dengan tingkat IPK sehingga dengan adanya
persaingan antara mahasiswa akan lebih rajin dan lebih giat mengikuti
perkuliahan sehingga dapat meningkatkan IPKnya. Sedangkan pendapatan
dan pendidikan orang tua juga mempengaruhi keinginan mahasiswa untuk
berprestasi lebih baik lagi dan sikap dari orang tua dapat membantu
mengembangkan sikap dari anaknya berdasarkan bagaimana dia mengamati
anaknya dan mengajarkan pada anaknya agar berperilaku lebih baik
(Machfoedz, 1999).
2.2.5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi
2.2.5.1. Pengaruh IPK terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi
Analisis yang bisa dikemukakan adalah bahwa mahasiswa yang
mempunyai IPK tinggi akan lebih concern bagaimana dosennya
mengajar. Secara intuitif bisa dikemukakan bahwa para mahasiswa yang
mempunyai nilai yang bagus atau pandai lebih demanding terhadap
perilaku dosennya. Para mahasiswa kelompok ini mempunyai suatu
harapan bahwa dosen yang professional akan memberikan lebih banyak
kontribusi pada mahasiswa. (Machfoedz, 1999: 24)
2.2.5.2. Pengaruh Penghasilan Orang Tua Terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi
Mahasiswa dari keluarga ekonomi yang lebih tinggi diharapkan
tentang penghasilan orang tua menerangkan bahwa mahasiswa yang
berasal dari keluarga mampu, pada umumnya, mempunyai banyak
fasilitas dan pengalaman. Misalnya dengan membaca media massa atau
melihat program-program televisi. Dengan demikian mereka akan
meminta lebih banyak pada dosennya tentang profesionalisme ini
dibanding mahasiswa yang kurang mampu. (Machfoedz, 1999: 25).
2.2.5.3. Pengaruh Pendidikan Orang Tua Terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi.
Makin baik pendidikan orang tua maka diharapkan makin baik
persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi.
(Machfoedz, 1999: 24)
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan hasil penelitian
terdahulu, maka untuk memudahkan analisis, serta untuk pendukung hasil
penelitian maka diajukan beberapa premis, sebagai berikut :
Premis 1 :
IPK dan penghasilan orang tua mahasiswa mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen
akuntansi (Machfoedz, 1999).
Premis 2
Profil kebutuhan profesional dalam diri dosen akuntansi ternyata
dapat timbul dari dalam diri dosen, dan sebagian dipicu oleh tuntutan/
tanggung jawab profesionalnya atas peran yang dilakukan dalam organisasi
Premis 3
IPK mahasiswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi. (Sofina,2008).
Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah
diuraikan sebelumnya, maka dapat disusun sebuah diagram kerangka pikir
seperti ini disajikan pada gambar 2.1, sebagai berikut :
Gambar. 2.1 : Diagram Kerangka Pikir Regresi Linier Berganda Dengan Variabel Dummy
2.4. Hipotesis
Atas dasar perumusan masalah maka hipotesis yang dapat diajukan
dalam penelitian ini yaitu diduga IPK mahasiswa, penghasilan orang tua
mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa akan mempengaruhi
persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut (Nazir, 2005: 126)
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua)
variabel bebas (X) yaitu IPK mahasiswa (X1), dan penghasilan orang tua
mahasiswa (X2), 1 (satu) variabel dummy yaitu pendidikan orang tua
mahasiswa (D), dan satu variabel terikat (Y) yaitu persepsi mahasiswa
akuntansi tentang profesionalisme dosen akuntansi
Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut,
yaitu sebagai berikut :
1. Variabel bebas (X) a. IPK Mahasiswa (X1)
Adalah merupakan Indeks Prestasi Kumulatif seorang
mahasiswa yang merupakan nilai hasil studi dari seluruh mata
kuliah yang telah (pernah) ditempuh atas prestasi belajarnya.
b. Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)
Adalah merupakan sesuatu yang diterima seseorang dalam
bentuk upah atau gaji atas dasar prestasi kerjanya ataupun
2. Variabel Dummy (D)
Pendidikan Orang Tua Mahasiswa
Adalah merupakan tingkat pengrtahuan seseorang yang diukur
dengan studi akhir yang telah ditempuh di bangku sekolah atau bangku
kuliah.
3. Variabel Terikat (Y)
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi
Adalah merupakan tanggapan secara langsung dari seorang
mahasiswa mengenai beberapa hal melalui panca inderanya tentang
seorang pengajar (kelompok tertentu) yang dianggap mempunyai
keterampilan, keahlian, punya komitmen moral, bertanggung jawab,
disiplin dan tekun dalam menjalankan pekerjaannya (profesinya).
3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel
Adapun teknik pengukuran untuk setiap variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (X) a. IPK Mahasiswa (X1)
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio
dengan satuan poin.
b. Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio
2. Variabel Dummy (D)
Pendidikan Orang Tua Mahasiswa
Variabel ini merupakan variabel Dummy, setiap variabel
dummy menyatakan satu kategori variabel bebas non metrik, dan setiap
variabel non metrik dengan kategori dapat dinyatakan dalam angka 1
atau 0.
Adapun skala data yang digunakan adalah strata nominal. Maka
variabel dummy digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
D1 = 0 tingkat pendidikan sarjana
D1 = 1 tingkat pendidikan bukan sarjana
3. Variabel Terikat (Y)
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval, dengan
teknik pengukuran semantic defferential. Menurut Nazir (2005 : 131).skala interval yaitu suatu pemberian angka kepada set dari objek
yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain,
yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak
yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur.
Dalam teknik Semantic Defferential ini responden diminta untuk menilai suatu objek dengan menggunakan skala 7 (tujuh) poin
dengan pola sebagai berikut
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat setuju
Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti responden cenderung
nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat
setuju terhadap pertanyaan yang diberikan, dan jawaban dengan nilai 5
sampai 7, berarti responden cenderung sangat setuju dengan pertanyaan
yang diberikan.
3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi merupakan kelompok subyek/obyek yang memiliki
ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok
subyek/obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi
dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004: 44)
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa
Timur, Angkatan 2007 dan yang masih aktif kuliah untuk tahun ajaran
2009/2010, berjumlah 168 orang (ADMIK FE. 2009/2010). Dipilihnya
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi angkatan 2007 dengan
alasan bahwa mereka sekarang berada pada semester akhir dan sudah
menempuh semua mata kuliah akuntansi, sehingga mereka mengerti
mengenai karakteristik para Dosen yang mengajar akuntansi
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai
karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. Karena itu sebuah
sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi (Sumarsono,
Teknik pengambilan sampel merupakan bagian dalam
melaksanakan suatu penelitian. Untuk itu teknik penarikan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling (penarikan sampel secara acak) yaitu setiap anggota populasi memiliki peluang yang
besarnya sudah diketahui untuk terpilih sebagai sampel dan peneliti bisa
memperkirakan besarnya kesalahan penarikan sampel (sampling error). Sedangkan metode yang digunakan adalah sampel random sampling yaitu setiap populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai
sampel (Sumarsono, 2004 : 46).
Untuk menentukan jumlah responden yang akan dijadikan sampel
digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :
n = 2
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan
(e = 10%).
Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel
3.3. Teknik P 3.3.1.
nakan dalam penelitian ini adalah data primer
ung dari angket atau kuisioner yang diisi oleh
respo
3.3.2. P
pulan data yang digunakan dalam penelitian, ini
1 Ku
teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar
yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data
(Nazir,
2
pengumpulan data dengan cara wawancara atau
b secara lisan dengan pihak perusahaan guna melengkapi
data da
3.4. Uji K
.4.1. Uji Validitas Data
as digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
atu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesion
engumpulan Data Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digu
yaitu data diambil langs
nden (Nazir, 2005 : 58). Sedangkan sumber data yang digunakan
berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden
engumpulan Data
lam penelitian ini. (Nazir, 2005: 193).
ualitas Data 3
Uji validit
suatu kuesioner. Su
er mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2002: 227) yaitu
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang
en dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel
diukur
1. Jik
bel.
bel.
3.4.3.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
n normal atau tidak untuk mengetahui apakah data tersebut
mengik
a r hasil positif, serta r hasil > r tabel maka butir atau variabel
tersebut valid
2. Jika r hasil negatif, serta r hasil < r tabel maka butir atau variabel
tersebut tidak v
Uji Reliabilitas
diberikan respond
dengan menggunakan beberapa indikator dan setiap indikator
dijabarkan dalam beberapa pertanyaan dan menggunakan teknik semantic differential (Ghozali, 2005: 132)
Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005: 132) yaitu
sebagai berikut :
a r alpha positif, serta r alpha > 0,6 maka item pertanyaan variabel
tersebut relia
2. Jika r alpha negatif, serta r alpha < 0,6 maka pertanyaan variabel
tersebut tidak relia
Uji Normalitas
mengikuti sebara
uti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov
Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah distribusi data
mengikuti distribusi normal adalah (Sumarsono, 2004: 43)
1. Jik
3.5.
Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best Linier tor), artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini tidak b
enguji apakah dalam suatu
linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada
periode
2.
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah
dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).
a nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka
distribusi adalah tidak normal.
2. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka
distribusi adalah normal.
Asumsi Klasik
Unbiased Estima
ias (Sesuai dengan tujuan). Untuk mengambil keputusan BLUE, maka
harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh
persamaan tersebut, yaitu (Gujarati, 1999 : 153)
1. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk m
model regresi
t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu
cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji
Durbin-Watson (DW test), tetapi dalam penelitian ini data yang
digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak
dilakukan. (Gujarati, 1999 : 201).
Multikolineritas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas
Multikolinieritas (Ghozali, 2005 : 57-59)
Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan 3.
variance dari residual satu
pengam tan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi
a heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank spearm
0 diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Ap
lak berarti terjadi heteroskedastisitas.
3.6. 3.6.1.
ni adalah regresi
linier berganda dengan model persamaan yang digunakan, sebagai berikut :
(Anonim, 2009: L-21)
Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005: 77) yaitu
sebagai berikut :
1. Apabila nilai signifikan hitung (sig) > tingkat signifikan α = 0,05
maka H
abila nilai signifikan hitung (sig) < tingkat signifikan α = 0,05
maka H0 dito
Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian i
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3D + e
gan :
X1
X2 = Penghasilan orang tua mahasiswa
didikan orang tua mahasiswa
1…3 =
e = Standart Error
3.6.2. U ip 3.6.2.1.
untuk mengetahui sesuai tidaknya model
gres n guna melihat pengaruh IPK mahasiswa,
ahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa
sepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi
an Nasional “Veteran” Jawa Timur. (Anonim,
2009: L
o 1
mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang
esionalisme Dosen Akuntansi Universitas
una
β Koefisien regresi
2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05.
3. Kriteria keputusan
i. Jika nilai probabilitas > 0,05,, maka H0 diterima dan H1 d
yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok gun
melihat pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tu itolak
a
a
mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap
persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H ditolak dan H diterima
yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat
pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan
pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa
tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.6.2.2.
nsi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. (Anonim, 2009: L-21)
Hipotesis Statistik
Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara
empiris pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan
pendidikan orang tua mahasiswa secara parsial terhadap persepsi
”
mahasiswa secara parsial terhadap persepsi mahasiswa tentang
rsitas Pembangunan
an” Jawa Timur.
persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional“Veteran
Jaw
H1 : β1 ≠ 0, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan IPK
mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan
pendidikan orang tua mahasiswa secara parsial terhadap
persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05.
K it eputusan
i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan IPK mahasi
asilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua
profesionalisme Dosen Akuntansi Unive
Nasional “Veter
ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada pengaruh yang signifikan IPK mahasiswa,
penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua
mahasiswa secara parsial terhadap persepsi mahasiswa tentang
profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden (Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“
Jawa Timur, Angkatan 2007) dan kuesioner tersebut terdiri dari 14
pernyataan yang dibagi menjadi 4 bagian.
Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini adalah hasil dari
jawaban kuisioner untuk masing masing variabel, yaitu sebagai berikut:
1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “IPK Mahasiswa
(X1)”.
IPK Mahasiswa adalah merupakan Indeks Prestasi Kumulatif
seorang mahasiswa yang merupakan nilai hasil studi dari seluruh mata
kuliah yang telah (pernah) ditempuh atas prestasi belajarnya.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai IPK
Mahasiswa, dapat dilihat pada tabel 4.1, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai :
IPK Mahasiswa (X1)
IPK Mahasiswa
Nilai Terrendah 1,45
Nilai Tertinggi 3,54
Mean 2,75
Sumber : Lampiran. 1
Berdasarkan dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur,
Angkatan 2007 yaitu sebesar 3,54, sedangkan nilai terrendah yaitu
sebesar 1,45, dan nilai rata – ratanya (mean) yaitu sebesar 2,75.
2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Penghasilan
Orang Tua Mahasiswa (X2)”
Penghasilan Orang Tua Mahasiswa adalah merupakan sesuatu
yang diterima seseorang dalam bentuk upah atau gaji atas dasar prestasi
kerjanya ataupun disesuaikan dengan jabatannya.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Penghasilan
Orang Tua Mahasiswa, dapat dilihat pada tabel 4.2, yaitu sebagai berikut
Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai :
Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)
Penghasilan Orang Tua Mahasiswa
Nilai Terrendah 750.000,00
Nilai Tertinggi 2.750.000,00
Mean 1.483.095
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
tertinggi penghasilan orang tua mahasiswa dari 63 Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007 yaitu sebesar Rp. 2.750.000,00,
sedangkan nilai terrendah yaitu sebesar Rp. 750.000,00, dan nilai rata –
ratanya (mean) yaitu sebesar Rp 1.483.095.
3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Pendidikan
Orang Tua Mahasiswa (X2)”
Merupakan tingkat pengrtahuan seseorang yang diukur dengan
Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Pendidikan
Orang Tua Mahasiswa, dapat dilihat pada tabel 4.3, yaitu sebagai
berikut:
Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai :
Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D)
Pendidikan Orang Tua Mahasiswa %
Sarjana 15 23,81
Non Sarjana 48 76,19
Total 63
Sumber : Lampiran. 3
Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa
pendidikan orang tua mahasiswa dari 63 Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa
Timur, Angkatan 2007 yaitu 48 orang tua mahasiswa atau 76,19%
berpendidikan sarjana dan 15 orang tua mahasiswa atau 23,81%
berpendidikan non sarjana
4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi
(Y)”
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen
Akuntansi adalah Merupakan tanggapan secara langsung dari seorang
mahasiswa mengenai beberapa hal melalui panca inderanya tentang
seorang pengajar (kelompok tertentu) yang dianggap mempunyai
keterampilan, keahlian, punya komitmen moral, bertanggung jawab,
Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi, dapat
dilihat pada tabel 4.4, yaitu sebagai berikut:
Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai :
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme
Sumber : Lampiran. 4
Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban cukup baik
yaitu sebesar 25,40%, hal ini berarti bahwa dari 63 responden
(Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007)
beranggapan bahwa persepsi mahasiswa Akuntansi tentang
Profesionalisme Dosen Akuntansi dalam hal proses belajar mengajar
pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur adalah
4.2. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
4.2.1. Uji Analisis Data
4.2.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
4.2.1.1.1.Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2005: 45)
Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2002: 227)
yaitu sebagai berikut :
1. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel maka butir atau variabel
tersebut valid.
2. Jika r hasil negatif, serta r hasil < r tabel maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
Berdasarkan dari hasil uji validitas dengan alat bantu komputer
yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.5,
sebagai berikut :
Tabel. 4.5. Hasil Uji Validitas
Nilai r hitung Variabel Item
(Corrected Item - Total Correlation) r tabel Ket
Persepsi Mahasiswa Butir_1 0,761 Valid
Akuntansi Tentang Butir_2 0,787 Valid
Profesionalisme Dosen Butir_3 0,813 Valid
Akuntansi (Y) Butir_4 0,816 Valid
Sumber : Lampiran. 5 dan Lampiran. 9
Berdasarkan pada tabel 4.5, di atas dapat diketahui bahwa
pernyataan, mempunyai nilai r hitung lebih besar dari rtabel, dan sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau
item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam
penelitian
4.2.1.1.2.Uji Reliabilitas
Suatu variabel diukur dengan menggunakan beberapa indikator
dan setiap indikator dijabarkan dalam beberapa pertanyaan dan
menggunakan teknik semantic differential (Ghozali, 2005: 132)
Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005: 132)
yaitu sebagai berikut :
1. Jika r alpha positif, serta r alpha > 0,6 maka item pertanyaan
variabel tersebut reliabel.
2. Jika r alpha negatif, serta r alpha < 0,6 maka pertanyaan variabel
tersebut tidak reliabel.
Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas dengan alat bantu
komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada
tabel 4.6, sebagai berikut :
Tabel. 4.6. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach Alpha Ket
Persepsi mahasiswa tentang
profesionalisme Dosen Akuntansi 0,943 0,60 Reliabel
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa besarnya
nilai Cronbach Alpha sebesar 0,943 lebih besar dari 0,60, dan sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau
item pertanyaan yang terdiri dari 11 item pernyataan tersebut reliabel
4.2.1.1.3.Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
mengikuti sebaran normal atau tidak untuk mengetahui apakah data
tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode
Kolmogorov Smirnov (Sumarsono, 2004: 40).
Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah distribusi data
mengikuti distribusi normal adalah (Sumarsono, 2004: 43)
1. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%
maka distribusi adalah tidak normal.
2. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%
maka distribusi adalah normal.
Berdasarkan dari hasil uji normalitas dengan alat bantu
komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada
tabel 4.7. sebagai berikut ::
Tabel. 4.7. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Kolmogorov-Smirnov Z .505
Asymp. Sig. (2-tailed) .961
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa besarnya
berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik
X1, X2, D, dan Y tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga dapat
digunakan dalam penelitian.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer
yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil
sebagai berikut
1. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu
cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji
Durbin-Watson (DW test), tetapi dalam penelitian ini data yang
digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi
tidak dilakukan. (Gujarati, 1999 : 201).
2. Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah
dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas
Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu
komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada
tabel 4.8, sebagai berikut
Tabel 4.8. Hasil Uji Multkolinieritas
Variabel VIF Keterangan
IPK Mahasiswa (X1) 1,02 Bebas Multikolinieritas Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2) 1,53 Bebas Multikolinieritas Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D) 1,55 Bebas Multikolinieritas
Sumber : Lampiran 7
Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa seluruh
variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2,
dan D mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini
berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.
3. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi
ada atau tidak adanya heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank spearman
Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005: 77)
yaitu sebagai berikut :
1. Apabila nilai signifikan hitung (sig) > tingkat signifikan α = 0,05
maka H0 diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Apabila nilai signifikan hitung (sig) < tingkat signifikan α = 0,05
Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu
komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada
tabel 4.9, sebagai berikut
Tabel 4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Probabilitas
(Sig (2 - tailed) Keterangan IPK Mahasiswa (X1) 0,939 Bebas Heteroskedastisitas Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2) 0,625 Bebas Heteroskedastisitas Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D) 0,886 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa seluruh
variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2,
dan D, mempunyai nilai signifikan hitung (sig) lebih besar dari 0,05,
dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa
dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas
Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini,
bebas dari asumsi dasar (klasik) tersebut, sehingga pengambilan keputusan
melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan
bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.
4.2.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden dan data yang diperoleh
berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS.
16.0 For Windows
Berdasarkan hasil dari hasil olah data dengan alat bantu komputer
yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.10,
sebagai berikut
Tabel 4.10. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda
Unstandardized Coefficients Model
B Std. Error
(Constant) -20,643 10,434
IPK Mahasiswa (X1) 12,733 3,120
Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2) 0,000019 0,000004 1
Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D) 16,793 4,425
Sumber : Lampiran. 7
Berdasarkan pada 4.10. di atas dapat diperoleh model persamaan
regresi sebagai berikut :
Y = -20,643 + 12,733 X1 + 0,000019 X2 + 16,793 D
Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat
diinterprestasikan, sebagai berikut :
Konstanta (β0)
Nilai konstanta (β0) sebesar -20,643 menunjukkan bahwa, apabila
variabel IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan
orang tua mahasiswa, konstan maka besarnya nilai persepsi mahasiswa
tentang profesionalisme Dosen Akuntansi yaitu sebesar -20,643 satuan