• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Insentif Tunjangan Profesi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di Wilayah Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Insentif Tunjangan Profesi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di Wilayah Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This thesis entitled The Effect of Professional Incentive Allowance to Performance for Teachers in Elementary Schools District Babakan Ciparay Bandung. Employees are the main asset of an organization which became active planners and executing activities of each organization. The organization believes that a system of incentives can affect performance, so the Government launched a programme of certification for professional teachers. From the research result by researchers with 30 respondents, propensity score of the respondents to the variable X (Incentive) belonging to good category, with average scores of 3,77; while variable Y (teachers performance) showing the good category, with average scores of 3,81. By looking at the correlation coefficient rank spearman, you can find the R values 0.448 which indicates the direction of relations, which means that if an incentive properly executed then the performance will increase. Whereas the calculation of the coefficient determinant (KP) r2 obtained 20,07%. This shows that The Effect of Professional Incentive Allowance to Performance for Teachers in Elementary Schools District Babakan Ciparay Bandung is 20,07%, while the remaining amount 79,93% influenced by other factors that didn’t searched by the researchers.

(2)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Pengaruh Insentif Tunjangan Profesi terhadap Kinerja Guru di Sekolah Dasar Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Karyawan adalah aset utama dari sebuah organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai perasaan, pikiran, keinginan, status, usia, dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Organisasi meyakini bahwa sistem insentif dapat mempengaruhi kinerja, sehingga pemerintah mencanangkan program sertifikasi bagi guru profesional. Dari hasil penelitian peneliti dengan 30 responden, kecenderungan skor responden untuk variabel X (Pemberian Insentif) termasuk kedalam kategori baik, dengan rata-rata skor sebesar 3,77; begitu pula dengan variabel Y (Kinerja Guru) menunjukan kategori yang baik, dengan skor rata-rata 3,81. Dengan melihat koefisien korelasi Rank Spearman, maka dapat diketahui nilai r sebesar 0,448 yang menunjukkan adanya hubungan searah yang artinya jika insentif tunjangan profesi ini dilaksanakan dengan baik maka kinerja akan meningkat. Sedangkan hasil perhitungan koefisien penentu (KP) didapat nilai r2 sebesar 20,07%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pemberian insentif tunjangan profesi terhadap kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung adalah sebesar 20,07%, sedangkan sisanya sebesar 79,93% dipengaruhi faktor lain yang peneliti tidak teliti.

(3)

DAFTAR ISI

2.1.9 Faktor-faktor Kinerja Karyawan ... 28

2.2 Hasil Pembahasan Penelitian Terdahulu ... 31

(4)

3.11 Koefisien Penentu (KP) atau Koefisien Determinasi (R) ... 40

3.12 Pengujian Hipotesis ... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden ... 42

4.2 Tanggapan Responden Mengenai Insentif ... 44

4.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja ... 47

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49

4.4.1 Uji Validitas ... 49

4.4.1.1 Uji Validitas Variabel X... 50

4.4.1.2 Uji Validitas Variabel Y ... 50

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 50

4.4.2.1 Uji Reliabilitas Variabel X ... 50

4.4.2.2 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 51

4.5 Uji Rank spearman ... 53

4.6 Pengujian Hipotesis ... 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 62

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 37

Tabel 4.1 Data responden berdasarkan usia ... 42

Tabel 4.2 Data responden berdasarkan jenis kelamin ... 43

Tabel 4.3 Data responden berdasarkan lama masa kerja ... 43

Tabel 4.4 Data responden berdasarkan status pernikahan ... 44

Tabel 4.5 Bobot nilai berdasarkan skala likert ... 45

Tabel 4.6 Skala kriteria penilaian ... 46

Tabel 4.7 Tanggapan responden secara keseluruhan mengenai variabel insentif ... 46

Tabel 4.8 Tanggapan responden secara keseluruhan mengenai variabel kinerja ... 48

Tabel 4.9 Uji validitas variabel X ... 50

Tabel 4.10 Uji validitas variabel Y ... 51

Tabel 4.11 Uji reliabilitas variabel X ... 53

Tabel 4.12 Uji reliabilitas variabel Y ... 54

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Uji validitas dan reliabilitas variabel X ... 62

Lampiran B Uji validitas dan reliabilitas variabel Y ... 65

Lampiran C Uji rank spearman dan hipotesis ... 68

Lampiran D Hasil Tabulasi kuesioner ... 69

Lampiran E Kuesioner ... 70

(7)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada abad XXI yang dikenal sebagai abad informasi, teknologi, komunikasi,

dan globalisasi di mana persaingan antar bangsa semakin ketat, dibutuhkan adanya

sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas

adalah orang-orang yang memiliki kemampuan yang tinggi, tangguh, ulet dan

mampu mengatasi segala kesulitan dalam hidup baik secara pribadi, maupun secara

bersama-sama. Sumber daya manusia Indonesia sebagai aset pembangunan perlu

terus ditingkatkan kualitasnya baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan

non formal.

Agar tidak terjadi kesenjangan antar generasi, perlu dipersiapkan generasi

penerus yang berkualitas yang saat ini masih menempuh pendidikan dibangku

sekolah. Mereka perlu dibekali iman dan taqwa yang tinggi serta ilmu pengetahuan

dan teknologi yang memadai, sehingga mampu membangun bangsa dan negara

sendiri dikemudian hari. Peranan lembaga pendidikan dalam hal ini sangatlah besar.

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal 2

yang berbunyi :

“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUDRI tahun 1945. Pendidikan

(8)

BAB I PENDAHULUAN 2

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.” (Depdikbud, 2000)

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan tersebut dibutuhkan sarana

pendukung dalam bidang pendidikan yang memadai di antaranya adalah adanya

tenaga guru yang berkualitas yang memiliki pendidikan, kemampuan dan motivasi

yang tinggi, sehingga mampu melaksanakan tugasnya dengan penuh disiplin dan

tanggung jawab, serta menghasilkan anak didik yang berkualitas pula.

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat

pendidik ini diberikan kepada guru yang memenuhi standar profesional guru. Ada

yang berpendapat bahwa sejatinya sertifikasi adalah alat untuk meningkatkan

kesejahteraan guru. Pemahaman seperti itu tidak terlalu salah sebab dalam

Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) pasal 16 disebutkan bahwa guru yang memiliki

sertifikat pendidik, berhak mendapatkan insentif yang berupa tunjangan profesi.

Besar insentif tunjangan profesi yang dijanjikan oleh UUGD adalah sebesar satu kali

gaji pokok untuk setiap bulannya.

Sertifikasi guru bertujuan untuk menentukan tingkat kelayakan seorang guru

dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran di sekolah dan sekaligus

memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah memenuhi persyaratan dan lulus

uji sertifikasi. Melalui sertifikasi diharapkan dapat dipilah mana guru yang

(9)

BAB I PENDAHULUAN 3

adalah guru profesional yang bercirikan berilmu pengetahuan, berlaku adil,

berwibawa dan menguasai bidang yang ditekuninya.

Dengan adanya sertifikasi, diharapkan kompetensi guru sebagai agen

pembelajaran akan meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan

kompetensi guru yang memenuhi standar minimal dan kesejahteraan yang memadai

diharapkan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran dapat meningkat.

Kualitas pembelajaran yang meningkat diharapkan akan bermuara akhir pada

terjadinya peningkatan prestasi hasil belajar siswa.

Pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja

guru. Karena dari pendidikan dapat dibentuk sosok kinerja yang diinginkan oleh

organisasi. Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins, 1996).

Kinerja mempunyai hubungan erat dengan masalah produktivitas karena

merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat

produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut

maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja di suatu organisasi

merupakan suatu hal yang penting. Berbicara tentang kinerja personil, erat kaitannya

dengan cara mengadakan penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu

ditetapkan standar kinerja. Standar kinerja perlu dirumuskan guna dijadikan tolak

ukur dalam mengadakan perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan apa

yang diharapkan, kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan

kepada seseorang.

Berbicara dalam bidang pendidikan maka, salah satu permasalahan

(10)

BAB I PENDAHULUAN 4

pada setiap jenjang pendidikan dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar

dan menengah (Depdiknas, 2001).

Rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh banyak faktor, salah satu faktor

yang sangat penting menurut pengamatan peneliti adalah rendahnya kinerja guru.

Berdasarkan pernyataan tersebut kiranya tidaklah salah apabila upaya peningkatan

mutu pendidikan tersebut ditempuh melalui peningkatan kinerja guru. Selain masih

banyak upaya-upaya lain yang dapat dilaksanakan baik oleh pemerintah pusat,

pemerintah daerah, pihak sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat. Meskipun studi

ini dilakukan di wilayah sampel yang terbatas sehingga tidak mewakili gambaran

pelaksanaan program di seluruh Indonesia, hasil studi ini diharapkan dapat memberi

masukan bagi perbaikan pelaksanaan program di tahun-tahun yang akan datang.

Mengingat tingkat pendidikan dan kemampuan dari masing-masing guru

yang tidak sama, hal tersebut dimungkinkan terjadi. Berdasarkan pemaparan tersebut

diatas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul: “Pengaruh pemberian

insentif tunjangan profesi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di wilayah

Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disebutkan di atas, maka

penulis dapat mengindentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tingkat insentif tunjangan profesi Guru Sekolah Dasar di

wilayah Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung ?

(11)

BAB I PENDAHULUAN 5

3. Bagaimana pengaruh insentif tunjangan profesi terhadap Guru Sekolah Dasar

di wilayah Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat insentif tunjangan profesi Guru Sekolah Dasar di

wilayah Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung

2. Untuk mengetahui kinerja Guru Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan

Babakan Ciparay Kota Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh insentif tunjangan profesi terhadap kinerja Guru

Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan input yang bermanfaat bagi :

1. Sekolah/Lembaga Pendidikan

Diharapkan dapat memberikan suatu masukan yang bermanfaat bagi

perkembangan Sekolah, berupa informasi dan sumbangan pemikiran serta

perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam bidang yang dibahas pada

penyusunan skripsi ini, serta dapat memberikan gambaran pentingnya

“Pengaruh pemberian insentif tunjangan profesi terhadap Kinerja Guru

(12)

BAB I PENDAHULUAN 6

2. Pembaca

Dapat menambah pengetahuan serta memberikan gambaran yang jelas

mengenai “Pengaruh pemberian insentif tunjangan profesi terhadap

Kinerja Guru Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Babakan Ciparay

Kota Bandung.”

3. Penulis

Memperoleh manfaat yaitu mengetahui bagaimana penerapan teori dalam

dunia kerja tentang pentingnya “Pengaruh pemberian insentif tunjangan

profesi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan

(13)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka

peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Responden memahami pemberian insentif tunjangan profesi ini dan pemberian

insentif tunjangan profesi ini dirasakan baik oleh responden, yakni Guru-guru

Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung

2. Pada variabel kinerja karyawan, responden menyatakan mampu memberikan

hasil yang baik, datang tepat waktu, mampu bekerja sama dengan rekan kerja

lain, bersosialisasi dengan baik, mampu meningkatkan sikap disiplin, dan juga

dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai standar.

3. Berdasarkan hasil uji rank spearman dapat disimpulkan bahwa antara variabel

Insentif memiliki hubungan yang signifikan dengan Kinerja. Nilai korelasi Insentif

(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59

4. Berdasarkan hasil uji hipotesis yaitu terdapat pengaruh insentif terhadap kinerja

guru dinyatakan dengan nilai sig sebesar 0,013 yang berarti terdapat pengaruh

antara Insentif Tunjangan profesi terhadap kinerja. Berdasarkan koefisien penentu

(KP) yang menunjukkan hasil pengaruh insentif terhadap kinerja sebesar 20,07%,

dan sisanya 79,93% dipengaruhi oleh faktor - faktor lain.

5.2. Saran

Dengan adanya hasil pengaruh insentif terhadap kinerja sebesar 20,07%,

dapat disarankan agar program pemberian insentif ini dapat dipertahankan dan lebih

baik untuk ditingkatkan, karena dengan meningkatnya insentif maka akan

berbanding lurus dengan meningkatnya kinerja guru.

Dengan tetap mempertahankan program insentif ini, namun tetap selalu

mengevaluasi dan menyesuaikan besarnya insentif pada suatu periode tertentu

(15)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Byars, Llyod L. Leslie W. Rue. (2004). Human resources management, McGraw

Hill. Singapore.

Cushway, Barry. (2004). Human resources management, Crest Publishing House,

New Delhi.

Dessler, Gary. (2008). Human resources management, Pearson Prentice Hall. Upper

Saddle River, New Jersey 07458.

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan. (2007). Manajemen sumber daya manusia. Bumi

Aksara, Jakarta.

Griffin. (2004). Management, 7th edition, penerjemah Gina Gania. Erlangga, Jakarta.

Hardiyanti. Pengertian Kinerja. Diakses dari

http://hardiyantikarisma.blog.com/pengertian-kinerja tanggal 15 September

2010

Insentif: Definisi, Tujuan, Jenis, Proses, dan Syarat Pemberian Insentif. 2010 diakses

dari

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/insentif-definisi-tujuan-jenis-proses.html tanggal 15 September 2010

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja

(16)

DAFTAR PUSTAKA 61

Mangkunegara, Sjafri. (2007). Kinerja: Apa itu?. 29 Mei 2007 diakses dari

http://ronawajah.wordpress.com/2007/05/29/kinerja-apa-itu/ pada tanggal 15

September 2010

Mathis, Robert. John H. Jackson. (2006). Human resources management,

penerjemah Diana Angelica. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Pengupahan Insentif; Definisi, Tujuan, dan Metodenya. 2010 diakses dari

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/pengupahan-insentif-definisi-tujuan-dan_05.html tanggal 15 September 2010

Prof.Dr. Wibowo, S.E., M.Phil. (2007). Manajemen Kinerja. Rajawali Pers. Jakarta.

Sam, Arianto. (2010). Pengertian Kinerja. 23 Maret 2010 diakses dari

http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-kinerja.html tanggal 15

Referensi

Dokumen terkait

Konsep dan Aplikasi dengan Microsoft Excel dan SPSS.

Dampak Pelatihan terhadap Kinerja Pendidik PAUD di Kecamatan Cinambo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu..

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari belanja daerah dan pendapatan perkapita terhadap Pendapatan Asli Daerah; dengan inflasi sebagai variabel moderating

KEBERADAAN KUE KERING KHUSUSNYA / IDENTIK DENGAN TRADISI HIDANGAN SAAT LEBARAN TIBA // Hal inilah menjadikan para pengusaha kue / meraih keuntungan // MESTI Pada bulan ramadhan

Selain itu uji hipotesis untuk perbandingan data pretest dan posttest kelas eksperimen didapatkan bahwa harga t-tabel lebih besar dari t-hitung (19,13> 2,000) dengan

Hypnobreastfeeding berpengaruh terhadap sikap Ibu hamil trimester II tentang pemberian asi eklusif dimana ibu setelah dilakukan hypnobreastfeeding memiliki sikap yang lebih

diberikan perlakuan terapi kompres hangat dengan slow-stroke back massage terhadap nyeri Osteoarthritis di Panti Sosial Tresna Werdha ”Puspakarma” Mataram yaitu pada

• Robert Tanembaum , Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab,