• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS IV SDN RANCADADAP DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS IV SDN RANCADADAP DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEDUNGSOKA I DALAM MEMBACA PUISI DENGAN

TEKNIK MODELLING

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Nurul Lathifah

0903796

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEDUNGSOKA I DALAM MEMBACA PUISI DENGAN

TEKNIK MODELLING

Oleh

Nurul Lathifah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurul Lathifah2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

A B S T R A K

Nurul Lathifah (0903796). Penelitian ini berjudul “Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Kedungsoka 1 Dengan Teknik Modelling”.

Dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan siswa dalam membaca puisi. Sehingga dirumuskan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah: (1) kesulitan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam membaca puisi; (2) langkah-langkah pembelajaran membaca puisi dengan teknik modelling; (3) teknik

modelling dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca

puisi. Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Memperoleh gambaran kesulitan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam membaca puisi; (2) Menemukan langkah-langkah pembelajaran membaca puisi terhadap siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dengan teknik modeling; (3) Mengetahui apakah teknik modelling dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam membaca puisi atau tidak.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah membaca puisi menggunakan teknik modelling. Membaca puisi adalah kegiatan membaca yang menggunakan teknik-teknik tertentu dalam apresiasi sastra sehingga pembaca dan pendengar bias menikmati bacaan tersebut. Teknik modelling adalah teknik yang menggunakan model untuk dijadikan contoh dalam mengembangkan sebuah pembelajaran sehingga anak dapat meneliti dan mengamati apa yang bias ditiru.

Metodologi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan kualitatif dan bersifat kolaboratif antara peneliti dengan guru SD. Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Lokasi penelitian bertempat di SDN kedungsoka 1 dan subjek dalam penelitian yaitu kemampuan siswa kelas III yang berjumlah 22 orang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik modelling ini dapat meningkatkan apresiasi puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu siswa juga lebih antusias dan percaya diri bila harus tampil didepan kelas. Ini terbukti dari hasil tes kemampuan siswa dalam membaca puisi pada tiap siklus; dimulai dari prasiklus (55), siklus I (62), dan siklus II (72). Dari pra siklus ke siklus I meningkat 12,7% dan dari siklus I ke siklus II meningkat 13,8%.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 9

BAB II MEMBACA PUISI, TEKNIK MODELLING, DAN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK MODELLING ... 11

A. Membaca Puisi ... 11

B. Teknik Modelling ... 10

C. Pembelajaran Membaca Puisi dengan Teknik Modelling ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Pendekatan Penelitian ... 22

B. Metode Penelitian... 22

C. Teknik Penelitian ... 23

D. Teknik Analisis Data ... 24

E. Instrumen Penelitian... 24

F. Subjek Penelitian ... 25

(6)

BAB IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN ... . 28

A. Data Temuan ... . 28

B. Analisis Data Temuan ... . 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Simpulan ... . 44

B. Saran ... . 46

DAFTAR PUSTAKA

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diperlukan keharusan untuk menemukan masalah yang nyata dan alami. Untuk mengawali pencarian masalah tersebut, peneliti melakukan observasi partisipan untuk mendapatkan langsung gambaran mengenai masalah yang dimaksud.

(8)

2

dan belum konsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Pada menit ke-30, pada saat guru sedang menjelaskan mengenai meteri langkah-langkah dalam membaca puisi dan mencontohkan pelafalan dalam membaca puisi, terlihat 15 orang siswa memperhatikan penjelasan guru dan mengikuti arahan dari guru untuk mengikuti pembacaan puisi yang baik dan benar, tapi 4 orang siswa lainnya terlihat sedang mengobrol dan 3 orang siswa lainnya berjalan-jalan didalam kelas dan menggoda teman-temannya. Pada menit ke-40, guru menyuruh kepada para siswa untuk satu persatu membacakan puisi yang sudah dicontohkan oleh guru, lalu satu persatu siswa maju kedepan kelas dan membacakan puisi, terlihat sebagian besar siswa menertawakan salah satu siswa yang malu-malu untuk maju kedepan karena ternyata siswa tersebut belum lancar dalam membaca sehingga dalam membaca puisi menundukkan kepalanya dan tidak terdengar sama sekali pembacaan puisinya.

(9)

3

sehingga siswa terlihat kurang termotivasi karena pada saat disuruh tampil tidak berani karena takut apabila tampilannya tidak baik akan ditertawakan temannya atau dimarahi guru, merasa malu sehingga pada saat membaca puisi menundukkan kepalanya, dan kurang percaya diri sehingga pada saat membaca puisi suaranya tidak bisa didengar oleh temannya yang duduk di bangku belakang serta tidak berekspresi.

Setelah peneliti melakukan observasi partisipan di kelas III SDN Kedungsoka 1, peneliti melanjutkan dengan mengadakan wawancara dengan guru kelas III SDN Kedungsoka 1 dan empat orang siswa kelas III SDN Kedungsoka 1. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam. Peneliti mewawancarai guru kelas III SDN Kedungsoka 1 yang bernama Ibu Eti Mahwiyati pada hari Rabu, 15 Mei 2013 dan menanyakan mengenai masalah yang dialami oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti mengawali pembicaraan untuk menggali informasi untuk mencari masalah penelitian, “Maaf, Bu, selama mengajar dalam satu bulan terakhir ini apakah ada masalah mengenai pemahaman atau kemampuan siswa kelas III pada pelajaran bahasa Indonesia?” Tanya peneliti kepada guru kelas.

Ternyata, pada saat melakukan wawancara ditemukan masalah yang dialami siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia berikut kutipannya,

“Ya, ada. Pada saat materi membaca puisi, anak-anak masih kurang

(10)

4

membaca teks bacaan biasa. Hampir semua siswa tidak berekspresi dalam membaca puisi. “Oya metode atau teknik apakah yang selama ini ibu gunakan dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran membaca

puisi?’’ Peneliti bertanya kembali kepada guru kelas. Lalu gurupun

kembali menjawab pertanyaan dari peneliti. “Biasanya saya menggunakan

metode ceramah dan Tanya jawab”. Dari wawancara yang peneliti lakukan

terhadap guru kelas III SDN Kedungsoka 1, dapat disimpulkan bahwa kesulitan dalam membaca puisi yang baik dan benar yaitu terletak pada metode atau teknik yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

(11)

5

(12)

6 membaca puisi berkisar antara 5 sampai 6,5. Meskipun demikian, rata-rata kemampuan siswa pada kelas III SDN Kedungsoka 1 belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni diperoleh nilai sebesar 5,5. Karena, KKM di SDN Kedungsoka 1 untuk mata pelajaran Bahasa

(13)

7

Kondisi tersebut berbeda dengan kemampuan siswa yang diharapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu

“siswa mampu membaca puisi dengan artikulasi yang tepat tidak ”.

Berdasarkan kenyataan di atas, terbukti bahwa kemampuan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam pembelajaran membaca puisi belum mencapai KKM. Kenyataan ini yang membuat penelitian yang dilakukan layak untuk dilakukan. Dengan demikian, peneliti mencoba untuk mengatasi kesulitan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam membaca puisi dengan teknik modelling. Teknik ini dipilih karena teknik ini cocok untuk diterapkan pada pembelajaran membaca puisi di kelas III SDN Kedungsoka 1 karena dengan teknik modelling ini, guru yang akan menjadi modelnya dan mencontohkan langsung kepada siswa bagaimana cara membaca puisi yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kesulitan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam membaca puisi?

2. Bagaiamana langkah-langkah pembelajaran membaca puisi dengan teknik modelling?

(14)

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memperoleh gambaran kesulitan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam membaca puisi.

2. Menemukan langkah-langkah pembelajaran membaca puisi terhadap siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dengan teknik modelling.

3. Mengetahui apakah teknik modelling dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam membaca puisi atau tidak.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini bermanfaat untuk Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai alternatif pemecahan masalah yang serupa dengan masalah yangterdapat dalam penelitian ini.

2. Penelitian ini bermanfaat bagi para calon dan/atau peneliti lain yang memerlukan referensi mengenai solusi pengajaran membaca puisi dan/atau yang memerlukan referensi mengenai penggunaan teknik

modelling dalam pembelajaran membaca puisi.

(15)

9

E. Definisi Istilah

1. Mengatasi Kesulitan Siswa

Mengatasi kesulitan siswa dalam penelitian ini di definisikan

sebagai upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengubah kemampuan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam membaca puisi yang masih berada di bawah KKM atau belum sesuai dengan IPHB atau cara yang ditempuh untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa di kelas III SDN Kedungsoka 1 dengan jumlah 22 siswa, yang terdiri atas jumlah siswa laki-laki sebanyak 12 orang dan jumlah perempuan sebanyak 10 orang. Masalah ini belum ditemukan, dengan demikian peneliti akan menyelesaikan atau memecahkan permasalahan ini sehingga akan terjadi perubahan terhadap siswa menjadi lebih baik dan tidak kesulitan dalam membaca puisi.

2. Membaca puisi

Membaca puisi dalam penelitian ini didefinisikan dengan suatu

(16)

10

3. Teknik Modelling

Teknik modelling dalam penelitian ini didefenisikan dengan

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini berupa fenomena sosial dan setting alami sebagai sumber data langsung (baca Iskandar, 2009: 65; Wiriaatmadja, 2009: 96). Fenomena sosial dalam penelitian ini berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas III SDN Kedungsoka 1 dalam materi membaca puisi.

B. Metode Penelitian

(18)

23

C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen.

a. Observasi Partisipan

Observasi partisipan dilaksanakan pada saat pembelajaran membaca puisi di kelas III SDN Kedungsoka 1 berlangsung. Yang diobservasi dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran membaca puisi kelas III SDN Kedungsoka 1.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara ini dilaksanakan setelah pembelajaran membaca puisi di kelas III SDN Kedungsoka 1 berlangsung. Wawancara mendalam dilakukan kepada guru dan siswa serta tanpa teks atau tanpa susunan pertanyaan, hal ini karena petanyaan yang diajukan dalam wawancara mendalam mengikuti arah jawaban responden.

c. Analisis Dokumen

(19)

24

Dokumen yang dianalisis dalam penelitian ini berupa (1) rekapan nilai siswa, (2) cacatan siswa, dan (3) cacatan anekdot.

D. Teknik Analisis Data

1. Menyeleksi data 2. Validitas data 3. Interpretasi 4. Tindakan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti, karena penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (baca Sugiono 2009: 222-223).

1. Latar Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai dengan bulan Juni.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III Sekolah Dasar Negeri Kedungsoka 1 Kecamatan Puloampel Kabupaten Serang.

(20)

25

antusias dalam membaca puisi dan hasil belajar siswa dibawah standar nilai yang ditetapkan sekolah.

F. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas III SDN Kedungsoka 1 yang berjumlah 22 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan dalam membaca puisi dengan menggunakan teknik modelling.

G. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir.

1. Kegiatan Awal

a. Mencari lokasi penelitian b. Menemukan masalah c. Menemukan solusi d. Mengurus surat perizinan

e. Meminta surat keputusan sesuai lokasi penelitian 2. Kegiatan Inti

a. Melakukan kolaborasi dengan guru

(21)

26

permasalahan yang ada dan melaksanakan tindakan penelitian, kolaborasi ini dilakukan selama penelitian berlangsung.

b. Melakukan siklus pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

1) Perencanaan

Dalam tahap ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap ini merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan keterampilan siswa sebagai solusi. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara kolaborasi antara guru kelas dan peneliti. Tahap perencanaan ini kurang lebih sama dengan apabila kita menyiapkan suatu kegiatan belajar mengajar. 2) Tindakan

Tindakan pada prinsipnya merupakan realitas dari suatu sudah direncanakan sebelumnya atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti dalam upaya mengatasi permasalahan.

3) Observasi

(22)

27

yang mana peneliti telah mengetahui aspek apa yang diamati dan relevan dengan masalah dan tujuan penelitian .

4) Refleksi

Pada tahap ini adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa sudah dilakukan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika peneliti sudah selesai melaksanakan tindakan, apabila masih ada kekurangan, dilakukan perbaikan dengan mendiskusikan proses pembelajaran yang telah dilakukan untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Kegiatan ini dapat berulang kembali.

c. Kegiatan Akhir

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Hasil belajar yang masih kurang dari standar KKM karena kurangnya perhatian dari guru ke siswa dan proses pembelajaran yang monoton, sehingga kejenuhan dalam pembelajaran semakin kuat. Temuan dilapangan masih banyak siswa yang belum menguasai langkah-langkah dalam membaca puisi yang baik dan benar, baik dari segi berintonasi, maupun pelafalan dan terutama sekali dari segi ekspresi dan penghayatan serta gerakan. Oleh karena itu banyak faktor yang menghambat keberhasilan siswa dalam meningkatkan proses balajar antara lain: kurangnya inisiatif guru untuk menyediakan alat peraga, metode atau teknik yang dipakai kurang bervariasi, sehingga proses pembelajaran membosankan bagi anak.

(24)

45

pelajaran bahasa Indonesia dan umumnya mata pelajaran yang lainnya sehingga siswa terlihat kurang termotivasi karena pada saat disuruh tampil tidak berani karena takut apabila tampilannya tidak baik akan ditertawakan temannya atau dimarahi guru, merasa malu sehingga pada saat membaca puisi menundukkan kepalanya, dan kurang percaya diri sehingga pada saat membaca puisi suaranya tidak bisa didengar oleh temannya yang duduk di bangku belakang serta tidak berekspresi.

Langkah-langkah pembelajaran membaca puisi dengan teknik

modeling diantaranya yaitu dengan langkah pra membaca, saat membaca,

dan pasca membaca. Pada langkah pra membaca siswa diajak memahami puisi yang akan dibacakan dengan membicarakan kosakata yang dianggap sukar bagi siswa. Kemudian dilanjutkan dengan memberi tanda jeda pada baris-baris puisi, guna mengatur pernafasan. Pada langkah saat membaca siswa diajak menyimak model yang mendemonstrasikan pembacaan puisi, dengan tidak lupa mendiskusikan apa yang siswa saksikan. Pada pasca membaca siswa dapat menerapkan keterampilannya dengan pembacaan puisi yang lain atau bahkan prosa dengan aspek-aspek yang telah dipelajari dalam membaca puisi.

(25)

46

siswa tidak mengalami kesulitan baik dari segi intonasi, pelafalan, mimik, gerakan serta penghayatan dalam membaca puisi, dari data temuan hasil wawancara mendalam terhadap guru dan siswa bahwa guru dan siswa mengaku senang terhadap pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan teknik modelling yang bervariasi, dan dari data temuan analisis dokumen ditemukan hasil tes kemampuan siswa dalam membaca puisi pada tiap siklus; dimulai dari prasiklus (55), siklus I (62), dan siklus II (72). Dari pra siklus ke siklus I meningkat 12,7% dan dari siklus I ke siklus II meningkat 13,8%.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan, peneliti menyampaikan rekomendasi sebagai berikut.

1. Untuk peneliti dapat menambah pengalaman dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia mengenai membaca puisi, dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi guru, dan akan terjalin kemitraan yang lebih erat dengan guru dan mengetahui permasalahan yang mereka hadapi.

(26)

47

(27)

Gambar

Tabel 1.1 Rekapan Nilai Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Angka Ramalan I (ARAM I) produksi kacang tanah Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 diperkirakan sebesar 170,52 ribu ton biji kering, turun sebanyak 864 ton (0,50 persen) dibandingkan

of 802.11 authentication method is used on the client to associate to an Access Point on the Certkiller network. A.Open B.LEAP C.Closed D.EAPTLS

kinerja berdasarkan nilai (MVA, EVA) mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap retun saham dari pada ukuran akuntansi tradisional (ROA, ROE, EPS) dan yang

Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, karena Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa NIM berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan bank, yang

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi tenaga teknik mencakup Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang

Konsentrasi gula dibawah 10 % akan menghasilkan nata yang tipis dan lunak karena kekurangan sumber karbon sehingga kerja dari bakteri pembentuk nata tidak optimal,

[r]

Effect of Gibberellic Acid Foliar Spray on Growth Parameters and Stevioside Content of Ex Vitro Grown Plants of Stevia rebaudiana Bertoni.. Induction of Different Types of