• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Implementasi Pendekatan Matematika Realistik Dengan Metode Pq4r Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Implementasi Pendekatan Matematika Realistik Dengan Metode Pq4r Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC Semester I SMP Amal Mulya Tawangmangu Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Disusun Oleh

AGNETTA EKA PUTRI A 410 080 345

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Oleh

Agnetta Eka Putri1, N. Setyaningsih2, dan Rita P Khotimah3

1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, netta1615@gmail.com

2

Staf Pengajar UMS Surakarta, ningsetya@yahoo.com

3

Staf Pengajar UMS Sukakarta,

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan setelah dilakukan pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu, Karanganyar yang berjumlah 38 siswa dan subjek pelaksana tindakan adalah guru kelas VII C dibantu oleh peneliti. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan metode alur yang terjadi dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menjamin validitas data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan. Hal ini dapat dilihat dari 1) Kemampuan siswa memahami masalah sebelum tindakan 31,6% dan setelah tindakan 86,8%, 2) Kemampuan siswa menyusun rencana penyelesaian masalah sebelum tindakan 26,3% dan setelah tindakan 78,9%, serta 3) Kemampuan siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah sebelum tindakan 18,4% dan setelah tindakan 73,6%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan.

(4)

I. PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk manusia dalam

mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap

perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa

ini, pendidikan banyak mengahadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah

satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan di negara ini,sehingga

dengan adanya hambatan tersebut akan menjadikan sebuah tantangan bagi

pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Salah satu hambatan dalam pelajaran matematika adalah bahwa siswa

kurang tertarik pada matematika. Banyak siswa yang mengalami kesulitan

bila menghadapi soal – soal matematika. Hal ini dapat mengakibatkan

prestasi belajar matematika sangat rendah bila dibandingkan dengan mata

pelajaran lain.

Suatu kesalahan yang sering terjadi adalah guru kurang memperhatikan

tingkat pemahaman siswa dalam mengikuti perubahan, langkah, tahap demi

tahap dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan kata lain, siswa hanya

dibuat tercengang oleh guru dalam mempermainkan rumus yang begitu

runtun dalam sebuah rangkaian pokok bahasan. Kondisi ini mungkin bagi

guru suatu pekerjaan yang remeh jika sekedar menulis rumus yang

sebenarnya dapat dijadikan sebagai penuntun siswa dalam memahami materi

dan menyelesaikan soal – soal.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran siswa kelas VIIC

SMP Amal Mulya Tawangmangu siswa kurang mampu dalam memecahkan

masalah pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan, ini terjadi karena

tingkat konsentrasi siswa yang tidak maksimal dalam mengikuti

pembelajaran. Ini mungkin disebabkan karena metode yang digunakan tidak

cocok atau metodenya tidak membuat siswa termotivasi sehingga kebanyakan

siswa kurang mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi

tersebut. Ditemukan permasalahan mengenai kemampuan pemecahan

masalah matematika yaitu : 1) siswa yang dapat memahami masalah hanya

(5)

hanya sebesar 26,3% dan 3) siswa yang dapat melaksanakan rencana

penyelesaian masalah hanya sebesar 18,4%. Hal itu disebabkan karena guru

jarang menerapkan strategi dan metode yang dapat meningkatkan pemecahan

masalah matematika tersebut. Lebih lanjut, guru memaparkan bahwa siswa

masih kesulitan untuk memahami masalah kontekstual. Akibatnya, siswa

tidak mampu memodelkan masalah tersebut dalam bentuk matematis. Siswa

juga kurang terampil dalam mengintrepretasikan soal kontekstual.

Muhamad Ali (2009), dalam penelitiannya yang menggunakan strategi

pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review (PQ4R)

memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan strategi PQ4R dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

maematika. Diyah (2007), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa PMR

lebih efektif daripada pembelajaran konvensional pada kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP.

Berdasarkan uraian diatas, maka dikemukakan rumusan masalah yaitu

:“ Adakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam belajar

matematika setelah digunakan Pendekatan Matematika Realistik dengan

metode PQ4R kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu meliputi aspek:

(1) Kemampuan memahami masalah matematika, (2) Kemampuan siswa

menyusun rencana penyelesaian masalah matematika, dan (3) Kemampuan

siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah matematika?”.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa kelas VII C setelah diterapkannya implementasi

pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R.

II. METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan

desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Acton Research

(CAR) yang dilakukan secara kolaborasi antara guru matematika dibantu

peneliti di lingkungan sekolah. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas

(6)

pelaksana tindakan adalah guru kelas VIIC dibantu oleh peneliti. Penelitian

ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang langkah-langkah yang

tepat dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam

pembelajaran matematika di kelas melalui pendekatan matematika realistik

dengan metode pq4r. Penelitian tindakan kelas bercirikan perbaikan terus

menerus terhadap praktek-praktek pembelajaran sehingga peneliti merasa

proses pembelajaran mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Prosedur

penelitian tindakan kelas difokuskan pada kegiatan pokok yaitu : 1) dialog

awal , 2) perencanaan (planning), 3) pelaksanaan (acting), 4) pengawasan

(observing), 5) refleksi (reflecting), 6) evaluasi dan 7) penyimpulan. Tahap

dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membuat siklus, yaitu

suatu putaran kegiatan secara beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi,

bentuk PTK itu tidak kegiatan tunggal tetapi harus berupa rangkaian kegiatan

yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus (Arikunto 2008: 20).

Perencanaan dan penyusunan yang dilakukan untuk mengadakan

tindakan adalah mengidentifikasi masalah dan siswa yang diharapkan dapat

digunakan untuk merumuskan permasalahan siswa terutama yang

berhubungan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa selama

pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan berdasarkan pada

perencanaan. Selanjutnya dari pelaksanaan yang ada diimplementasikan

melalui pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r. Oleh karena

itu rencana tindakan bersifat sementara fleksibel dan siap diubah sesuai

dengan keadaan yang ada.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain : 1) metode observasi untuk mengumpulkan datayang dilakukan secara

sistematis dengan prosedur yang terstandar, 2) metode tes dilakukan sebagai

dasar untuk mengelompokkan subjek penelitian dalam kemampuan

penguasaan materi pelajaran, 3) catatan lapangan digunakan untuk mencatat

temuan selama pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati

dalam lembar observasi, bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan

(7)

dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu

melalui buku-buku, arsip, yang berhubungan dengan yang akan diteliti.

Selanjutnya pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r

diaplikasikan pada pembelajaran matematika mengenai materi bialngan bulat

dan pecahan pada siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu

dengan melibatkan guru mata pelajaran matematika.

Pengembangan instrumen penelitiannya dengan menggunakan pedoman

observasi, pedoman test dan catatan lapangan. Pedoman observasi dibagi

menjadi 3 bagian yaitu : a) observasi tindak mengajar, b) observasi tindak

belajar yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam

pembelajaran matematika, dan c) keterangan tambahan yang berkaitan

dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum tercapai. Catatan

lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat dalam

rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data. Catatan lapangan berisi

tentang : a) tindak mengajar yang berkaitan peristiwa penting saat guru

melakukan tindakan yang telah direncanakan, b) tindak belajar berupa catatan

pengalaman yang berkaitan dengan sikap siswa kelas VII C di SMP Amal

Mulya Tawangmangu saat menerima tindakan dan c) penarikan makna yaitu

mengenai kesimpulan dari proses pembelajaran melalui pendekatan

matematika realistik dengan metode pq4r.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R

mendapat tanggapan yang positif dari guru matematika, hal ini terbukti dari

adanya peningkatan indikator-indikator kemampuan pemecahan masalah

matematika dalam pembelajaran matematika yang meliputi kemampuan siswa

memahami masalah, kemampuan siswa menyusun rencana penyelesaian

masalah, dan kemampuan siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, data peningkatan kemampuan

pemecahan masalah matematika dalam pembelajaran matematika ditunjukkan

(8)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Sebelum Tindakan

Putaran I Putaran II Putaran III

si

sw

a

%

Data Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kemampuan Memahami Masalah Kemampuan Melaksanakan Rencana Penyelesaian Kemampuan Menyusun Rencana Penyelesaian Tabel I

Data Hasil Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam

Pembelajaran Matematika melalui Implementasi Pendekatan Matematika

Realistik dengan Metode PQ4R.

Adapun grafik peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

dalam pembelajaran matematika dari tindakan kelas putaran I sampai

[image:8.595.118.510.206.403.2]

tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai berikut :

[image:8.595.114.504.517.727.2]

Gambar I

Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tindakan Kemampuan siswa memahami masalah Kemampuan siswa menyusun rencana penyelesaian masalah Kemampuan siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah Sebelum Tindakan

12 siswa 10 siswa 7 siswa

(31,6%) (26,3%) (18,4%)

Putaran I 14 siswa 12 siswa 10 siswa

(36,8%) (31,6%) (26,3%)

Putaran II 25 siswa 22 siswa 19 siswa

(65,8%) (57,8%) (50%)

Putaran III

33 siswa 30 siswa 28 siswa

(9)

Dari tabel dan grafik diatas menyatakan bahwa pembelajaran secara

keseluruhan sampai berakhirnya tindakan III, perilaku siswa yang berkaitan

dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengalami

perubahan yang positif. Hasil penelitian pada tindakan kelas putaran III

diperoleh kesepakatan bahwa tindakan belajar yang diambil telah berhasil

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran

matematika pada materi bilangan bulat dan pecahan.

Pengamatan yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pembelajaran menunjukkan bahwa siswa berantusias untuk mengikuti proses

pembelajaran. Proses pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik

dengan metode pq4r merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika. Pendekatan

matematika realistik dengan metode pq4r dalam pembelajaran matematika

dapat dengan mudah membangkitkan siswa untuk lebih aktif. Penelitian

tindakan kelas telah dilakukan dengan pendekatan matematika realistik

dengan metode pq4r dalam pembelajaran matematika di kelas VII C SMP

Amal Mulya Tawangmangu diperoleh bahwa kemampuan pemecahan

masalah siswa dalam pembelajaran meningkat.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa keterangan atau

gambaran tentang kemampuan pemecahan masalah siswa bahwa pada saat

sebelum putaran dari sejumlah 38 siswa kelas VII C yang hadir, terdapat 12

siswa (31,6%) yang memahami masalah, 10 siswa (26,3%) yang menyusun

rencana penyelesaian masalah, 7 siswa (18,4%) yang melaksanakan rencana

penyelesaian masalah.

Data hasil penelitian tindakan kelas putaran I terdapat peningkatan dari

sebelum putaran. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase

tindakan tiap indikator yang diamati. Peningkatan kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah 38

siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan kelas putaran I terdapat 14 siswa

(10)

penyelesaian masalah, 10 siswa (26,3%) yang melaksanakan rencana

penyelesaian masalah.

Data tingkatan kelas putaran II terdapat peningkatan dari tindakan kelas

putaran I. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase tiap –

tiap indikator yang diamati. Peningkatan siswa pada putaran ini dapat dilihat

dari sejumlah siswa 38 siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan kelas

putaran II terdapat 25 siswa (65,8%) yang memahami masalah, 22 siswa

(57,8%) yang menyusun rencana penyelesaian masalah, 19 siswa (50%) yang

melaksanakan rencana penyelesaian masalah.

Data tingkatan kelas putaran III terdapat peningkatan dari tindakan

kelas putaran II. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase

tiap – tiap indikator yang diamati. Peningkatan siswa pada putaran ini dapat

dilihat dari sejumlah siswa 38 siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan

kelas putaran III terdapat 33 siswa (86,8%) yang memahami masalah, 30

siswa (78,9%) yang menyusun rencana penyelesaian masalah, 28 siswa

(73,6%) yang melaksanakan rencana penyelesaian masalah.

Tindak mengajar yang telah dilakukan oleh guru matematika kelas VII

C di SMP Amal Mulya Tawangmangu adalah selalu menyampaikan tujuan

pembelajaran, materi ajar dan kegiatan yang akan dilakukan, membimbing

dan mengarahkan siswa untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan

baik, berlaku adil kepada semua siswa, serta menciptakan suasana yang

membuat siswa terlibat secara aktif dengan setiap kegiatan pembelajaran.

Perubahan tindak belajar yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan

masalah siswa dalam pembelajaran matematika dilaksanakan selama tiga

putaran tindakan kelas.

Tanggapan guru matematika setelah penelitian selesai dilaksanakan

juga mendukung hipotesis ini. Guru kelas yang terlibat dalam penelitian

mengatakan bahwa pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r

memberikan perubahan positif pada siswa. Proses pembelajaran yang menarik

(11)

Penerapan strategi PMR didukung oleh penelitian Sugiman dan Yaya S.

Kusumah (2010) tentang peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa yang diajar dengan pendidikan matematika realistik lebih

tinggi daripada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik

siswa yang diajar dengan pembelajaran biasa.

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika didukung

oleh penelitian Syaiful (2012) menyimpulkan adanya Aktivitas siswa dalam

menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah matematis menunjukkan

bahwa siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan PMR lebih

baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan PMB. Senada

dengan pernyataan tersebut, penelitian ini mengkaji karakteristik dari

kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah.

Penerapan strategi pembelajaran dengan pendekatan matematika

realistik didukung oleh penelitian Muchlis Effie Efrida (2012), dalam

jurnalnya menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa yang belajar dengan pendekatan PMRI lebih baik secara signifikan dari

pada siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional.

Penelitian yang dilakukan I Gusti Ngurah Japa (2008), menyimpulkan

bahwa setelah diterapkannya metode investigasi dalam pemecahan masalah

matematika terbuka, cara belajar siswa mengalami peningkatan. Dalam

belajar siswa tampak aktif, kreatif, produktif, antusias, dan disiplin.

Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika juga cenderung

meningkat. Senada dengan pernyataan tersebut, dalam penelitian ini

diharapkan dengan penerapan PMR dengan metode PQ4R siswa bisa lebih

aktif, serta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan

suatu permasalahan.

Penelitian Kocak, Bozan dan Isik (2009) menyatakan bahwa siswa

belajar matematika dalam kerja kelompok lebih baik dalam memahami suatu

permasalahan. Siswa lebih mengutamakan ide-ide baru dengan menerapkan

pemahaman bukannya menghafal matematika melalui rumus. Senada dengan

(12)

dengan kerja kelompok, siswa akan lebih mudah memahami suatu

permasalahan, karena dalam mempelajari matematika siswa tidak hanya

menghafal, tetapi juga berlatih memecahkan masalah.

Penelitian Jinfa Cai (2003) juga menyatakan bahwa mayoritas siswa

dapat memilih strategi yang tepat untuk memecahkan masalah dan memilih

representasi solusi yang tepat untuk berkomunikasi dengan jelas proses solusi

mereka. Dalam penelitian ini, siswa diajarkan untuk menerapkan strategi

yang tepat dalam pemecahan masalah. Dengan berdiskusi, mereka dapat

menentukan strategi yang tepat untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan

dengan menerapkan pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R

pada siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu mengalami

peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika.

IV. KESIMPULAN

Pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r dalam

pembelajaran matematika tentang bilangan bulat dan pecahan mampu

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran

matematka. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam

pembelajaran matematika ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilaksanakan

selama tiga putaran. Selain itu, peningkatan kemampuan pemecahan masalah

siswa juga didukung oleh pendapat dari guru kelas yang terlibat dalam

penelitian.

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika diamati dari

tiga indikator yaitu kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika antara

lain kemampuan siswa dalam memahami masalah sebanyak 86,8 %,

kemampuan siswa dalam menyusun rencana penyelesaian masalah sebanyak

78,9 %, dan kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana penyelesaian

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research Car). Jakarta: Bumi Aksara.

Ali, Muhamad. Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran. Http://mohammadalitomacoa.blogspot.com/2009/04

Muchlis,Effie Efrida. 2012. “Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ( PMRI ) Terhadap Perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas II SD Kartika 1.10 Padang”. Jurnal Exacta Vol. X. No. 2. Universitas Bengkulu: Edisi Desember 2012.

Japa, I G. N. 2008. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Terbuka Melalui Investigasi Bagi Siswa Kelas V SD 4 Kaliuntu”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2(1) 60-73.

Kusumah Yaya S, Sugiman. 2010. “Dampak Pendidikan Matematika Realistik Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP”.

IndoMS. J.M.E Vol.1 No. 1, pp. 41-51 : Edisi Juli 2010

Syaiful. 2012. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pendekatan PendidikanMatematika Realistik”. Edumatica Volume 02 Nomor 01, ISSN: 2088-2157 : Edisi April 2012

Cai, Jinfa. 2003. “Singaporean Students’ Mathematical Thinking in Problem

Solving and Posing: An Exploratory Study”.International Journal of

Mathematical Education in Science and Technology, 34(5), 719-737.

Kozak, Zeynep Fidan; Radiye Bozan Özlem Isık. 2009. “The importance of group

work in mathematics”. Procedia Social and Behavioral Sciences 1 2363–

2365.

Diyah. 2007. “Keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP”.

Skripsi. Semarang : FMIPA UNES (Tidak Diterbitkan)

Gambar

Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup akibat dari kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel penghasil insulin atau juga

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengolahan bahan pustaka buku di perpustakaan SMA Negeri Kebakkramat antara lain;

Terima kasih untuk Nana yang telah ada dan selalu membantu saya selama ini dalam melawati masa-masa sulit saya saat dulu berada di

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan premi risiko yang harus dibayarkan oleh setiap pemegang polis asuransi dengan sistem sistem Bonus- Malus klasik dan

Selain itu, kontribusi penelitian ini adalah penyediaan model prediksi financial distress pemerintah daerah yang dapat menghasilkan informasi sebagai tanda

Melati Budi Srikandi, D0212069, KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PENDUDUK PENDATANG DENGAN PENDUDUK ASLI: Studi Kasus di Dusun Wanasari Kota Denpasar Provinsi Bali,