PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSORCING
(PT. MAJU BERSAMA SANTOSO)
SKRIPSI
O l e h :
DEVI WIDYA NIRMALA NIM : 16510137
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG 2022
ii
PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSORCING
(PT. MAJU BERSAMA SANTOSO)
Diajukan kepada :
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M)
O l e h :
DEVI WIDYA NIRMALA NIM : 16510137
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG 2022
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Outsorcing PT. Maju Bersama SantosoOleh
DEVI WIDYA NIRMALA
NIM : 16510137
Telah Disetujui Pada Tanggal 7 November 2022
Dosen Pembimbing,
Setiani, M.M
NIP. 199009182018012002
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Outsorcing PT. Maju Bersama SantosoSKRIPSI
Oleh
DEVI WIDYA NIRMALA
NIM : 16510137
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M.) Pada 31 Maret 2023
Susunan Dewan Penguji: Tanda Tangan 1 Penguji Utama
Puji Endah Purnamasari, M.M
NIP. 198710022015032004 2 Ketua Penguji
Nora Ria Retnasih, M.E
NIP. 199205222020122003 3 Sekretaris Penguji
Setiani, M.M
NIP. 199009182018012002
Disahkan Oleh:
Ketua Program Studi,
Muhammad Sulhan, SE, MM NIP. 197406042006041002
vi
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Devi Widya Nirmala
NIM : 16510137
Jurusan / Fakultas : Manajemen / Ekonomi
Menyatakan bahwa “skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul :
PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSORCING PT. MAJU BERSAMA SANTOSO Adalah hasil karya sendiri, bukan “duplikasi” dari karya orang lain. Selanjutnya apabila di kemudian hari ada “klaim” dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab dosen pembimbing dan atau pihak Fakultas Ekonomi, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa paksaan dari siapapun.
Malang, 24 Desember 2022 Hormat saya,
Devi Widya Ninnala NIM : 16510137
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Terimakasih khususnya kepada Allah SWT , Nabi Muhammad SAW kepada orang tua, keluarga dan teman – teman yang aku sayangi.
Terimakasih untuk segala doa, support dan dukungannya.
vii
HALAMAN MOTTO
Bersihkan hati, bantu orang lain (YIB)
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outsorcing PT. Maju Bersama Santoso” dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju jalan yang terang benderang yaitu Addinul Islam.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Bapak Dr. Misbahul Munir, Lc., M.Ei. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Bapak Muhammad Sulhan, S.E., M.M. selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Ibu Setiani, M.M. selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar dalam membimbing penyelesaian tugas akhir ini.
5. Ibu Puji Endah Purnamasari, M.M. selaku dosen wali akademik yang senantiasa memberikan informasi, masukan sekaligus pengarahan dalam segala aktivitas akademik di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan seluruh civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang berharga
ix selama berproses.
7. Kedua orang tua beserta kakak dan adik yang saya sayangi merupakan sosok yang selama ini membantu dan memberikan support dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
8. Kepada Abuya Habib Abubakar bin Hasan Alatas selaku guru, Mas Yai Abdillah Sholeh selaku pemimpin dan teman-teman YIB semua terimakasih atas segala semangat, dukungan dan supportnya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Dan seluruh pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu , penulis mengahrapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis mengharapkan semoga tujuan dari penulisan skripsi ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Malang, 24 Desember 2022
Devi Widya Nirmala
x
DAFTAR ISI
JUDUL ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... xvii
ABSTRACT... 18
ABSTRACT... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Penelitian Terdahulu ... 7
2.2 Kajian Teori ... 19
2.2.1 Beban kerja ... 19
2.2.1.1Pengertian Beban Kerja ... 19
2.2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja ... 19
2.2.1.3 Indikator Beban Kerja ... 19
2.2.1.4 Dampak Beban Kerja ... 19
xi
2.2.1.5 Beban Kerja dalam Perspektif Islam ... 19
2.2.2 Stres Kerja ... 19
2.2.2.1 Pengertian Stres Kerja ... 19
2.2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja ... 19
2.2.2.3 Indikator Stres Kerja ... 19
2.2.2.4 Dampak Stres Kerja... 19
2.2.2.5 Stres Kerja dalam Perspektif Islam ... 19
2.2.3 Kinerja Karyawan ... 19
2.2.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 19
2.2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan... 19
2.2.3.3 Indikator Kinerja Karyawan ... 19
2.2.3.4 Kinerja Karyawan dalam Perspektif Islam ... 19
2.3 Hubungan Antar Variabel ... 19
2.3.1 Beban Kerja dan Kinerja Karyawan ... 19
2.3.2 Stres Kerja dan Kinerja Karyawan ... 19
2.3.3 Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kineja Karyawan ... 19
2.4 Kerangka Konseptual ... 19
2.5 Hipotesis Penelitian ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 38
3.2 Lokasi Penelitian ... 38
3.3 Populasi dan Sampel ... 38
3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 39
3.5 Data dan jenis Data ... 19
3.5.1 Data Primer ... 19
3.5.2 Data Sekunder ... 19
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 19
3.7 Skala Pengukuran ... 19
3.8 Definisi Operasional Variabel ... 19
3.9 Uji Instrumen ... 19
xi
3.9.1 Uji Validitas ... 19
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 19
3.10 Uji Asumsi Klasik... 19
3.10.1Uji Normalitas ... 19
3.10.2Uji Multikolinearitas ... 19
3.10.3Uji Heteroskedastisitas ... 19
3.11 Analisis Data ... 19
3.11.1Analisis Regresi Linier Berganda ... 19
3.11.2 Uji Hipotesis ... 19
3.11.2.1Uji F (Simultan)... 19
3.11.2.2Uji T (Parsial) ... 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 19
4.1 Hasil Penelitian ... 19
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 19
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 19
4.1.3 Karakteristik Responden ... 19
4.1.4 Deskripsi Penelitian ... 19
4.1.5 Uji Instrumen Data ... 19
4.1.5.1Uji Validitas ... 19
4.1.5.2 Uji Reliabilitas ... 19
4.1.6 Uji Asumsi Klasik... 19
4.1.6.1 Uji Normalitas ... 19
4.1.6.2 Uji Multikolinearitas ... 19
4.1.6.3Uji Heteroskedastisitas ... 19
4.1.7 Analisis Regresi Linier Berganda ... 19
4.1.7.1 Uji Hipotesis ... 19
4.1.7.1.1Uji F (Simultan)... 19
4.1.7.1.2Uji T (Parsial) ... 19
4.1.7.1.3Koefisien Determinan (R2) ... 19
4.2 Pembahasan ... 19
4.2.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 19
xi
4.2.2 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 19
4.2.3 Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 19
BAB V PENUTUP ... 73
5.1 Kesimpulan... 19
5.2 Saran ... 19
DAFTAR PUSTAKA ... 73
LAMPIRAN ... 73
xi
DAFTAR TABEL
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 10
3.1 Pengukuran Skala Likert ... 41
3.2 Definisi Operasional Variabel... 42
4.1 Hasil Karakteristik Responden ... 51
4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Beban Kerja ... 53
4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Stress Kerja... 54
4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan ... 54
4.5 Hasil Uji Validitas ... 56
4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 57
4.7 Hasil Uji Normalitas ... 58
4.8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 59
4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 59
4.10 Hasil Analisi Regresi Linier Berganda ... 60
4.11 Hasil Uji F ... 61
4.12 Hasil Uji t ... 62
4.13 Hasil Uji Determinasi ... 63
xiii
ABSTRAK
Devi Widya Nirmala. 2022. SKRIPSI. Judul: “Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outsorcing PT. Maju Bersama Santoso”.
Pembimbing : Setiani, M.M
Kata Kunci : Beban Kerja, Stres Kerja, Kinerja Karyawan
Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam sebuah perusahaan. Setiap sumber daya manusia memiliki potensi yang berbeda-beda.
Potensi ini harus selalu dijaga, dijaga, dan dikembangkan demi keberlangsungan perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu menunjukkan perilaku kerja yang mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan tekanan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Maju bersama Santoso Malang. Jenis pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan penelitian penjelas. Sampel yang digunakan adalah 87 respondent dengan teknik proportional random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi, analisis koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis.
Analisis data menunjukkan variabel beban kerja berpengaruh parsial terhadap kinerja karyawan. Hasil uji parsial beban kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan tabel kalkulasi t lebih besar dari t dengan nilai signifikan kurang dari 0,05. Hasil uji parsial stres kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan tabel hitung t nilai lebih kecil dari t dengan nilai signifikan lebih dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak, sehingga tidak ada pengaruh parsial variabel beban kerja terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah f lebih besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingginya beban kerja dan tekanan kerja karyawan PT MBS (Maju Bersama santoso) dapat menurunkan kinerja karyawan.
xiv
ABSTRACT
Devi Widya Nirmala. 2022. Thesis. Title: “The Effect of Workload and Work Stress on The Performance of Outsorcing Employees of PT. Maju Bersama Santoso”.
Supervisor : Setiani. M. M
Keywords : Workload, Work Stress, Employee Performance
Human resources arean important asset in a company. Every human resource has diverse potentials. This potential must always be maintained, maintained, and developed for the continuity of the company. Quality human resources are human resources who are able to show work behavior that leads to the achievement of company goals and objectives.
This study was conducted with the aim of determining the influence of workload and work stress onthe performance of outsouscing employees of PT.
Forward with Santoso Malang. The type of approach used is quantitative with explanatory research. The sample used was 87 respondent with proportional random sampling technique. The analysis techniques used are regression analysis, coefficientof determinationanalysis, and hypothesis testing.
Data analysis shows workload variables have a partial effect on employee performance. The results of a partial test of workload on employee performance showed a calculated t value greater than t table with a significant value of less than 0.05. The results of the partial test of work stress on employee performance showed a calculated t value smaller than t table with a significant value of more than 0.05, so the hypothesis was rejected, so there was no partial influence of workload variables on employee performance. From the results of the study showed that f count is greater. So it can be concluded that the high workload and work stress of PT MBS (Maju Bersama santoso) employees can reduce employee performance.
xv
ثحبلا صخلام
د اييي ( دايريييييدييييفيد 2022
د ييي وضودلود د ييي دليييوغضودأ ىيييليدليييوغضودلمييي د ( ريييتد")
" س ت اسدع دا رقديضوتدةديرحوضودة(ضيؤسوضودتوذدتاك شضودديجراخضو د
ف شوضو د
د ي ات(سد:
د
و كضو ة(س(ئ ضودتا د
وضودلود د،دلوغضودداهجإد،دلوغضودلم د:
د
د ةك يشضوديي دةيوه د يص ديهدةي شبضوددرو وضو ةيتيافت دتاي اك إدم يشرددر ي دليكض .
د
ييشضودلايي ردلييج د يي داييه ي اتيداييه( د اييفحضويدتايي اك لود تييهد يي د اييفحضودايي وئوددمييجي دد ةك
دةرداقدةي شرددرو ديهدةد جضودة(ضا دةي شبضوددرو وضو متيضودليوغضود يسدراه إد
د دمدؤيي
اهتاياغيدةك شضودفوره دق( حتد ضإ د
دلود د يي دلييوغضود ىييليدلييوغضودلميي د ( رييتدةيي غ دفرييهردعييحبضودوتييهدلو ييجإدإييت د ه ييضود يي د" ييس ت اسدعيي دا رييقديييضوتدةديرييحوضودة(ضيؤييسوضودتوذدتاك ييشضو"دد (ف ييوضو
ختيسوضودةي (غضودت اكددد يح(ل تضودعحبضودع ديوكدمرختسوضو دة ر
87 د تاي( ترد اب(جتيس د
دة(بيس
ة(ئو شغضودتا (غضودتخلأ تيدروريح ودلي( حتدييهدة رختيسوضودةي( ( حتضودتا( تضوددد
اغ دلي( ح دلي
تا(ل فضودرابتخويدريرحتضو د
ي وضودلود د ديئزجد ( رتداهضدلوغضودلم دتو (ىت دن دتا ا(بضودل( حتدحل ي ديئزجضودلوغضودلم درابتخود ئات د هظتددد د ي د يبك د"ت"تايسسد يريجد وضودلود د
د يي دلييق دة يي(بكدةييو( رد"ت"
0 05 دلود د يي دلييوغضودأ ىييضضديييئزجضودراييبتخ ود ئاييت د ييهظتد
د ي درييزتدة (بكدةو( ردد"ت"د د ىص دد"ت"دإ(قدتاسحضد يرجد وضو 0 05
دإتييدعي(حرد,
وضودلود د ي دليوغضودلمي د ي(ىتوضدييئزجد ( ريتدريج يد دكضتضد،دة(ل فضودض ر د ي دد ي
دلييوغضودلميي دن د ات تييسود ييكويدعيي(حرددد ييبك دناييكد"ف"ددريي دن دت ييه دةييسوررضود ئاييت
دعيي دا رييقديييضوتدةديرييحوضودة(ضيؤييسوضودتوذدتاك ييشضو"د (ف ييو ضدلييوغضود ىييليدعييفت وضو
(ف وضودلود د دل يدن د كويد" س ت اس
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakah aset penting dalam sebuah perusahaan, oleh sebab itu sumber daya manusia harus selalu dipertahankan, dijaga, dan dikembangkan. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu memperlihatkan perilaku kerja yang mengarah pada tercapainya maksud dan tujuan perusahaan, misalnya bagaimana cara mengolah sumber daya manusia agar mengarah pada kinerja yang baik. Hal tersebut karena sumber daya manusia bisa menjadi masalah bagi perusahaan ketika potensi mereka tidak dikembangkan secara optimal. Sebaliknya sumber daya manusia bisa menjadi pusat keberhasilan bagi perusahaan ketika potensi mereka dikembangkan dengan optimal (Sanjaya, 2012).
Perusahaan dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk mengembangkan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Menurut Moeheriono (2009), kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategi suatu organisasi.
Menurut Astianto (2014), salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah beban kerja. Beban kerja seorang karyawan ditentukan menurut standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Beban kerja karyawan dapat
2 terjadi dalam tiga kondisi. Pertama, beban kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity). Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak terjadinya efisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan tenaga kerja, kelebihan ini menyebabkan organisasi harus menggaji jumlah karyawan lebih banyak dengan produktivitas yang sama, sehingga terjadi inefisiensi biaya. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan tenaga kerja atau banyaknya pekerjaan dengan jumlah karyawan yang dipekerjakan sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik maupun psikis bagi karyawan. Pada akhirnya karyawan pun kurang produktif karena terlalu Lelah.
Soleman (2011) mengatakan beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Selanjutnya ia mengembangakan beban kerja ke dalam 2 skala penilaian, yaitu: (1) faktor eksternal yang terbagi atas tugas-tugas yang diberikan, kompleksitas pekerjaan, lamanya waktu kerja dan istirahat. (2) faktor internal yang terbagi atas motivasi, persepsi, keinginan, dan kepuasan.
Selain beban kerja, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah stress kerja. Stress kerja merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkungan kerja yang dirasakan mengakibatkan dirinya terancam (Anoraga, 2005). Terjadinya stress kerja disebabkan oleh adanya gejala-gejala stress yang meliputi gejala fisik, psikologis, serta perilaku dan banyaknya stressor yang masuk ke dalam pikiran
3 seseorang. Sehingga seseorang tidak dapat mempersepsikan keadaan tersebut dengan baik. Adanya keadaan fisik yang kurang baik, beban kerja berlebihan, serta kondisi lingkungan tempat seseorang bekerja merupakan sumber-sumber stress yang dapat mengakibatkan stress kerja pada karyawan. Kondisi seperti ini dapat mengalami ketidakpuasan dalam bekerja dan menurunkan kinerja.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan memperhatikan stress kerja. Stress merupakan kondisi sosoerang mengalami ketegangan karena adanya kondisi yang memengaruhinya. Kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak yang negative terhadap keadaan psikologis dan biologis karyawan. Dengan begitu stress kerja yang ada pada perusahaan sangat mempengaruhi kinerja karyawan yang dihasilkan. Selain itu beban kerja yang tinggi juga berpengaruh pada karyawan yang memegang peran ganda pada pekerjaan yang sebenarnya bukan bagian pekerjaannya. Karyawanpun menjadi tidak maksimal saat melaksanakan pekerjaannya (Mudayana, 2010). Dengan demikian stress kerja merupakan variabel intervening yang tepat dalam menerangkan hubungan antara beban kerja terhadap kinerja karyawan.
Saat ini salah satu strategi yang mulai banyak diterapkan perusahaan adalah penggunaan tenaga kerja outsourcing. Outsourcing atau alih daya diartikan sebagai pemindahan atau pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, di mana badan penyedia jasa tersebut melakukan proses administrasi dan manajemen berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati oleh para pihak terkait. Dalam kajian hukum ketenagakerjaan, outsourcing diartikan sebagai pemborong pekerjaan dan penyediaan tenaga kerja
4 (Firmanzah, 2010). Segala kewajiban dan tanggung jawab karyawan outsourcing berada di bawah perusahaan outsourcing bukan perusahaan pengguna. Adanya sistem tenaga kerja outsourcing perusahaan dapat mengurangi beban dan biaya dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Kendati demikian, sistem outsourcing di Indonesia masih banyak menimbulkan pro dan kontra. Dengan menggunakan tenaga kerja outsourcing, perusahaan pengguna tidak perlu repot menyediakan fasilitas maupun tunjangan kepada karyawan yang artinya menguntungkan bagi perusahaan tersebut karena meminimalisir pengeluaran. Selain itu perusahaan pengguna juga lebih fokus menangani bisnis intinya untuk lebih meningkatkan produktifitas perusahaan.
Akan tetapi bagi karyawan outsourcing bisa saja merugikan. Karyawan outsourcing tidak memiliki jenjang karir, terkadang gaji mereka dipotong oleh perusahaan sebagai jasa bagi perusahaan outsourcing. Selain itu dalam penelitian terdahulu (Vinahapsari, 2019) ditemukan karyawan outsourcing cenderung memiliki tingkat stress lebih tinggi dari pada karyawan tetap perusahaan.
Perbedaan tingkat stress ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya ketidakjelasan peran antara pekerja tetap dan pekerja outsourcing, lamanya masa kerja, pengalaman kerja, dan lingkungan kerja yang tidak kondusif.
Uraian beban kerja , kinerja, dan stress kerja di atas menjadi alasan penulis untuk mengambil judul penelitian ini, yakni Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan Outsorcing (PT. Maju Bersama Santoso).
5 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan outsourcing PT.
Maju Bersama Santoso?
2. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan outsourcing PT.
Maju Bersama Santoso?
3. Apakah beban kerja dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan outsourcing PT. Maju Bersama Santoso?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan outsourcing PT. Maju Bersama Santoso
2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan outsourcing PT. Maju Bersama Santoso?
3. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan outsourcing PT. Maju Bersama Santoso?
6 1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenaikondisi sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan kebijakan yang berkaitan dengan beban kerja dan stres kerja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Najiba dkk (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Dealer Honda PT Nusantara Surya Sakti Cabang Pangkalpinang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Nusantara Surya Sakti.
Paramitadewi (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Beban Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Chandra (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang di Langsa. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja dan stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang Langsa.
Wartono (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Majalah Mother and Baby).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Majalah Mother And Baby.
8 Harini dkk (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Workload, Work Environment and Employee Performance of Housekeeping. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dan hasil f hitung menyatakan secara simultan beban kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja.
Asriani dkk (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan analisis statistik terdapat hubungan negatif dan signifikan beban kerja terhadap kinerja pegawai.
Erawati (2019) dalam penelitiannya yang berjudul The Effect of Stress and Working Environment on Employee Performance through Motivation Mediation:
A Case Study on International Restaurant in Badung Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan restoran internasional di Badung, Bali.
Ahmad (2019) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Fif Group Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Rindorindo (2019) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Gran Puri. Hasil penelitian menunjukkan Beban Kerja memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Hotel Gran Puri Manado, stres Kerja
9 memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Hotel Gran Puri Manado.
Utami (2019) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Koordinator Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja dan beban kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT.
Bank Sumut Kantor Cabang Koordinator Medan.
Widarta (2019) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Operator PDDIKTI Di LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja dan lingkungan kerja berpengarruh positif terhadap kinerja karyawan operator PDDIKTI LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta.
Adrianto (2020) dalam penelitiannya yang berjudul The Influence of Workload and Motivation on Employee Satisfaction and Performance of Pt Gema Soerya Samodra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja.
Buulolo (2021) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja memiliki pengaruh yang negatif terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan.
Khotimah (2021) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Lapangan PT. Bukit Telawi
10 Pangkalan Bun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Stres Kerja secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Bukit Telawi Pangkalan Bun.
Rohman (2021) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Honda Daya Anugrah Mandiri Cabang Sukabumi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja dan stres kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu No Judul
Nama, Tahun
Variabel
Teknik Analisis
Hasil
1 Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Dealer Honda PT.
Beta Umi Najiba, Anggo Rudi, Yudi Rafani, (2017)
Kepuasan Kerja, Beban Kerja, Kinerja Karyawan
Purposive sampling method, Analisis Regresi Linier Berganda
Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Nusantara Surya Sakti
11 Nusantara
Surya Sakti Cabang Pangkalpinang )
2 Pengaruh Beban Kerja dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan
Kadek Ferrania Paramitadewi , (2017)
Beban Kerja, Kompensasi, Kinerja Pegawai
Analisis Regresi Linear Berganda
Beban kerja memiliki pengaruh yang negatif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai
3 Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja
Riny Chandra, (2017)
Beban Kerja, Stres Kerja, Kinerja Karyawan
Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel beban kerja berpengaruh tidak
signifikan
12 Karyawan pada
PT. Mega Auto Central
Finance Cabang di Langsa.
terhadap kinerja karyawan dan variabel stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
4 Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada Karyawan Majalah Mother and Baby)
Tri Wartono, (2017)
Stres Kerja, Kinerja Karyawan
Uji Korelasi
Terdapat pengaruh yang signifikan yang sangat kuat atau positif antara stres kerja terhadap kinerja karyawan
5 Workload, Sri Harini, Workload, Regression The results
13 Work
Environment and Employee Performance of Housekeeping
Sudarijati, Niken Kartiwi, (2018)
Work
Environment, Employee Performance
Analysis, Correlatio n Test
of multiple regression analysis workload and work environment have a positive and significant impact on performance
6 Pengaruh Beban Kerja dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar
Dian Asriani, (2018)
Beban kerja, Lingkungan kerja, Kinerja karyawan
Ujian Kualitas Data, Analisis Deskriptif
Hasil analisis statistik terdapat hubungan negatif dan signifikan beban kerja terhadap kinerja pegawai
7 The Effect of Erawati, K. Stress, Partial least Stress has
14 Stress and
Working Environment on Employee Performance through Motivation Mediation: A Case Study on International Restaurant in Badung Bali
N., Sitiari, N.
W., &
Indiani, N. L.
P. (2019).
Working Environment , Employee Performance, Motivation.
square analysis (PLS)
negative and significant effect on employee performance
8 Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. Fif Group Manado
Ahmad, Y., Tewal, B., &
Taroreh, R.
N. (2019).
Stres Kerja, Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan
Analisis Regresi Linier Berganda
Stres kerja dan beban kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. FIF
15 Group Manado
9 Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Hotel Gran Puri
Rindorindo, R. P., Murni, S., & Trang, I. (2019).
Beban Kerja, Stres Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan
Analisis Regresi Linier Berganda
Secara parsial beban kerja dan stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
1 0
Pengaruh Stres Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Koordinator
Utami, T. S.
(2019).
Stres Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Analisis Regresi Berganda
stres kerja dan beban kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT.
16
Medan Bank Sumut
Kantor Cabang Koordinator Medan
1 1
Pengaruh Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Operator PDDIKTI Di LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta
Widarta, W.
(2019).
Stres Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan
Analisis Regresi
variabel stres kerja dan lingkungan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan operator PDDIKTI LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta
1 2
The Influence of Workload and Motivation
Adrianto, T., Ilmi, Z., &
Heksarini, A.
Workload, Motivation, Employee
Analisis partial least square
Workload positive and significant
17 on Employee
Satisfaction and
Performance of Pt Gema Soerya Samodra
(2020). Satisfaction, Performance
(PLS). effect on performance
1 3
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai pada Kantor Camat Aramo
Kabupaten Nias Selatan
Buulolo, (2021)
Stres Kerja, Kinerja Pegawai
Analisis Regresi Sederhana
Hasil
penelitian ini menunjukka n bahwa stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai
1 4
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada Karyawan
Khotimah, S., Sukriman, S.,
& Meliana, M. (2021)
Stres Kerja, Kinerja Karyawan
Analisis Regresi Linier Berganda
Stres Kerja secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
18 Lapangan PT.
Bukit Telawi Pangkalan Bun
terhadap Kinerja Karyawan PT. Bukit Telawi Pangkalan Bun
1 5
Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Honda Daya Anugrah Mandiri Cabang Sukabumi
Rohman, (2021)
Beban Kerja, Stres Kerja, Kinerja Karyawan
Analisis Regresi Linier Berganda
Beban Kerja dan Stres Kerja memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan
19 2.2 Kajian Teori
2.2.1 Beban Kerja
2.2.1.1 Pengertian Beban Kerja
Pengertian beban kerja menurut Sari (2014) adalah intensitas dari pekerjaan yang meliputi jam kerja, jumlah individu yang harus dilayani, serta tanggung jawab yang harus dipikul. Permendagri no 12 tahun 2008 menyatakan bahwa beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.
Beban kerja dibagi menjadi dua yaitu beban kerja kualitatif dan beban kerja kuantitatif. Beban kerja kualitatif menyangkut kesulitan yang dihadapi, sedangkan beban kerja kuantitatif menunjukkan adanya jumlah pekerjaan besar yang harus dilakukan (Sari, 2014). McIntosh (1984) menyebutkan kelebihan beban kerja adalah keadaan dimana seseorang dihadapkan pada kewajiban yang diberikan dan diminta untuk melakukan lebih dari apa yang ia mampu dengan waktu yang tersedia. Ketika tingkat beban terlalu tinggi maka memerlukan energi yang besar, sebaliknya ketika tingkat pembebanan terlalu rendah maka menimbulkan rasa bosan.
Menurut Gibson (1995) beban kerja yang berlebih terdiri dari dua tipe yaitu kualitatif dan kuantitatif. Beban kerja kuantitatif adalah beban kerja yang memiliki banyak sesuatu untuk dikerjakan atau waktu yang tidak mencukupi untuk menyelesaikan. Beban kerja kuantitatif terjadi jika individu merasa tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Beban
20 kerja secara tidak langsung bertanggung jawab terhadap menurunnya kualitas pengambilan keputusan, merusak hubungan antar pribadi dan meningkatnya angka kecelakaan. Robbins (1993) menyatakan bahwa positif negatifnya beban kerja merupakan masalah persepsi. Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan beban kerja adalah kemampuan seseorang baik secara fisik maupun mental dalam menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan mempertimbangkan waktu yang telah ditentukan.
2.2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
Menurut Manuaba (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja antara lain :
1. Faktor eksternal, yaitu beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja.
Yang termasuk faktor eksternal adalah tugas, organisasi, dan lingkungan kerja.
a. Tugas, baik yang bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata ruang kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, sedangkan tugas yang bersifat mental adalah kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan pekerjaan, pelatihan atau pendidikan yang diperoleh, tanggung jawab pekerjaan.
21 b. Organisasi kerja seperti masa waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan tugas dan wewenang.
c. Lingkungan kerja meliputi lingkungan kerja fisik, kimiawi, biologis, dan psikologis.
2. Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam tubuh pekerja itu sendiri seperti faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi), faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan, dan lain-lain).
2.2.1.3 Indikator Beban Kerja
Dalam penelitian ini indikator beban kerja yang digunakan menurut Putra (2012) yaitu:
1. Target yang harus dicapai
Pandangan individu mengenai besarnya target kerja yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya dan pandangan mengenai hasil kerja yang harys diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
2. Kondisi pekerjaan
Mencakup tentang pandangan yang dimiliki individu mengenai kondisi pekerjaannya serta bagaimana mengatasi kejadian yang tak terduga seperti melakukan pekerjaan ekstra diluar waktu yang telah ditentukan.
22 3. Standar pekerjaan
Kesan yang dimiliki individu mengenai pekerjaannya seperti perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
2.2.1.4 Dampak Beban Kerja
Menurut Wiyana (1989) kelebihan dari beban kerja memiliki dampak negatif, antara lain :
1. Kualitas kerja menurun
Beban kerja yang terlalu berat bila tidak diimbangi dengan kemampuan tenaga kerja maka akan mengakibatkan menurunnya kualitas kerja sehingga mengakibatkan kelelahan fisik, dan turunnya konsentrasi, pengawasan diri, akurasi kerja sehingga hasil kerja tidak sesuai dengan standar.
2. Keluhan pelanggan
Keluhan pelanggan dapat timbul karena pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan harapan.
3. Kenaikan tingkat absensi
Beban kerja yang terlalu banyak juga bisa mengakibatkan karyawan mengalami kelelahan atau sakit. Hal ini akan berdampak buruk bagi kinerja organisasi.
2.2.1.5 Beban Kerja dalam perspektif Islam
Setiap manusia memiliki kemampuan dan batas kesanggupan yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Akan dasar hal itu, Allah tidak
23 membebani manusia dengan ujian diluar batas kemampuannya. Dalam al Quran surah Al Baqarah ayat 286 telah dijelaskan:
دٓاا ْت ِّخواؤُتد ا داا ار اردۗد ْتاباساتْكوداا دااهْ(ا ا ايد ْتاباساكداا دااهاضدۗدااهاغْس ُيد ا ِّودا سْفا دُ هاللّٰد ُ ِّ اكُيد ا د ْياودٓاا ْ(ِّسا د ْنِّو
دٓاا ْ(ا ا دْلِّوْحاتد ا ايداا ار اردۚداا ْرااْخاو داةاقااأد ا داا داا ْ ِّ واحُتد ا ايداا ار اردۚداا ِّ ْباقد ْ ِّ دا ْيِّتاضود ا ا دٗهاتْ اواسدااواكدو ْصِّود
دا ْي ِّ ِّفٰكْضود ِّم ْ ا ْضود ا ا داا ْ ُصْ اا داا ىٰض ْ ا د اتْ اودۗداا ْواس ْرو ايدۗاا اضد ْ ِّفْغو ايدۗاا ا د ُ ْ و ايدۚ هِّرداا اض
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS Al Baqarah: 286)
Agama Islam tidak memberatkan umatnya dalam beramal kebaikan.
Banyak kemuliaan yang tersimpan dalam suatu amal ibadah. Semakin banyak kebaikan yang diamalkan maka semakin besar kemuliaan yang didapatkan.
Sehingga Allah menyeru hamba-hamba-Nya untuk berlomba-lomba dalam beramal baik. Tidak ada paksaan dalam beramal baik melebihi kemampuan seorang hamba. Nabi Muhammad SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan Bukhari yang artinya ‘paksa dirimu sampai batas kemampuan’. Berdasarkan hadits tersebut, kita dapat melihat bahwa ada bentuk usaha terlebih dahulu dalam beramal.
24 2.2.2 Stres Kerja
2.2.2.1 Pengertian Stres Kerja
Stress kerja didefinisikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stress yang tidak dapat diatasi dengan baik dapat berakibat pada ketidakmampuan seseorang untuk berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik dalam lingkungan pekerjaan maupun lingkungan luar (Siagian : 2009).
Menurut Nawawi (2006) stres didefinisikan sebagai suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis. Keadaan tertekan tersebut secara umum merupakan kondisi yang memiliki karakteristik bahwa tuntutan lingkungan melebihi kemampuan individu untuk meresponnya. Lingkungan tidak hanya berarti lingkungan fisik saja, melainkan juga lingkungan sosial. Gibson dkk (1996) menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu tanggapan penyesuaian diperantarai oleh perbedaan-perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang.
Sedangkan Mangkunegara (2005) menyatakan bahwa stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini dapat menimbulkan emosi yang tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok berlebihan, tidak bisa
25 rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan.
2.2.2.2 Faktor Penyebab Stres Kerja
Menurut Sulastri (2020) stres kerja disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Penyebab fisik
Yaitu kebisingan yang terjadi secara terus menerus yang dapat menjadi sumber stres bagi banyak orang, namun suasana yang terlalu tegang juga dapat mengakibatkan hal yang sama. Selain itu kelelahan juga dapat memicu terjadinya stres kerja, hal ini dikarenakan saat kondisi fisik tidak fit, maka kemampuan seseorang akan menurun yang tentunya dapat menyebabkan prestasi menurun dan tanpa disadari akan menimbulkan stres. Selain itu jetlag juga dapat mengakibatkan stres, jetlag adalah jenis kelelahan yang disebabkan oleh perubahan waktu sehingga mempengaruhi irama tubuh seseorang. Oleh karena itu disarankan bagi mereka yang baru menempuh perjalanan jauh dimana terdapat perbedaan waktu diharuskan beristirahat minimal 24 jam sebelum melakukan kegiatan.
2. Suhu dan kelembapan
Jika bekerja di dalam ruangan yang memiliki suhunya terlalu tinggi tentunya akan mempengaruhi tingkat prestasi kerja. Suhu yang tinggi sebaiknya diimbangi dengan kelembapan yang rendah.
26 3. Beban kerja
Beban kerja yang terlalu banyak akan mengakibatkan ketegangan pada diri seseorang sehingga memicu terjadinya stres. Hal ini dikarenakan pekerja dituntut untuk memiliki keahlian tinggi, kecepatan kerja yang terlalu tinggi, serta volume pekerjaan yang terlalu banyak dan tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
4. Sifat pekerjaan
Stres bisa terjadi jika seseorang tidak mampu untuk mengerjakan tugasnya. Adanya ambiguitas, ketidakjelasan terhadap apa yang harus dikerjakan akan menimbulkan kebingungan dan keraguan seseorang untuk melakukan sesuatu. Situasi baru dan asing di dalam suatu pekerjaan akan menimbulkan perasaan terancam. Selain itu standar kerja yang tidak jelas dapat membuat karyawan merasa tidak puas karena mereka tidak pernah tau seberapa jauh prestasi mereka, namun disisi lain standar kerja yang tidak jelas juga dapat digunakan untuk menekan karyawan.
5. Kebebasan
Tidak selamanya kebebasan menjadi hal yang menyenangkan untuk karyawan. Sebagian karyawan justru merasa ketidakpastian dan ketidakmampuan dalam bertindak. Hal itu merupakan sumber stres bagi karyawan.
27 6. Kesulitan
Masalah-masalah yang dialami di rumah, masalah keuangan, perceraian dapat mempengaruhi prestasi seseorang. Hal ini tentunya menjadi sumber stres bagi seseorang.
2.2.2.3 Indikator Stres Kerja
Indikator stres kerja menurut Robbins (2003) adalah sebagai berikut :
1. Tuntutan tugas
Merupakan faktor yang berkaitan pada pekerjaan seseorang seperti kondisi kerja, dan tata kerja letak fisik.
2. Tuntutan peran
Berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam suatu organisasi.
3. Tuntutan antar pribadi
Merupakan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain.
4. Struktur organisasi
Gambaran instansi yang diwarnai denga struktur organisasi yang tidak jelas mengenai jabatan, peran, wewenang, dan tanggung jawab.
5. Kepemimpinan organisasi
Memberikan gaya manajemen pada organisasi beberapa pihak didalamnya dapat membuat ilkim organisasi yang melibatkan ketegangan, ketakutan, dan kecemasan.
28 2.2.2.4 Dampak Stres Kerja
Dampak stres kerja menurut Tewal (2017) ada dua yaitu :
1. Dampak positif stres kerja
a. Memiliki motivasi kerja yang tinggi
b. Memiliki rangsangan dan tujuan untuk bekerja lebih keras dan timbulnya inspirasi untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik c. Memiliki kebutuhan berprestasi yang kuat sehingga lebih mudah untuk
menyimpulkan target/tugas sebagai tantangan (challenge), bukan sebagai tekanan (pressure)
d. Memacu karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sebaik- baiknya
2. Dampak negatif stres kerja
a. Menurunnya tingkat produktivitas karyawan yang bida berdampak pada kurangnya keefektivitasan organisasi
b. Penurunan tingkat kepuasan kerja dan tingkat kinerja
c. Sulit untuk membuat keputusan, kurang konsentrasi, kurang perhatian, serta hambatan, mental
d. Meningkatnya ketidakhadiran dan perputaran karyawan 2.2.2.5 Stres Kerja dalam Perspektif Islam
Setiap manusia pasti memiliki ketidaksesuaian kenyataan dalam kehidupannya apalagi dalam bekerja. Kondisi tersebut terkadang membuat situasi yang tidak nyaman sehingga muncul rasa khawatir, cemas ataupun bingung.
29 Kondisi ini merupakan ciri dari adanya gangguan psikis, yang dimana gangguan ini dalam bidang psikologi dikenal sebagai kondisi stress.
Al-quran diturunkan kepada umat Nabi Muhammad salah satu fungsinya untuk menjadi obat dalam mengatasi masalah hidupnya. Salah satunya Allah menjelaskan dalam Surah Al Baqarah : 155
ـُج ۡضو ايد ِّف ۡ ـاخۡضودا ِّ دٍل ۡ اشِّرد ۡإُكا ا ُ ۡبا ـاض اي دِّ د ٍص ۡ ا ايدِّ ۡ
دِّ شار ايدِِّؕت ٰ اواثضو ايد ِّسُفۡ ا ۡ و ايدِّ و ا ۡ ا ۡ ودا د ا ۡي ِّ ِّبهصضود ِّ
Artinya : “Dan kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”
Bekerja merupakan perintah langsung Allah yang ditujukan kepada umat manusia di dunia sebagai bekal menuju akhirat. Di dalam Islam bekerja bukan hanya untuk mencari uang untuk bertahan hidup tetapi juga untuk umat manusia menempatkan diri di lingkungan yang berbeda. Tanpa bekerja, manusia hanya akan menjadi makhluk yang lemah, tidak mempunyai daya apapun untuk menolong dirinya sendiri.
Namun, terkadang sekarang ini tuntutan pekerjaan membuat sebagian orang merasa tidak mampu atau frustasi. Perasaan seperti ini yang menyebabkan orang merasa tidak berdaya untuk menghadapi kenyataan dalam pekerjaan sehingga membuat stres.
30 2.2.3 Kinerja Karyawan
2.2.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang dalam bahasa inggris disebut performance adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009). Menurut Mangkunegara (2005) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Tika (2006) kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang sesuai dengan wewenang atau tanggung jawab masing-masing karyawan selama periode tertentu. Sebuah perusahaan perlu melakukan penilaian kinerja pada karyawan. Penilaian kinerja memainkan peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja.
Penilaian hendaknya memberikan suatu gambaran akurat mengenai prestasi kerja.
Sedangkan menurut Serdamayanti (2001) kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. Kinerja memiliki hubungan erat dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi.
Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja disuatu organisasi merupakan hal penting.
31 2.2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan menurut Kasmir (2016) antara lain :
1. Kemampuan dan keahlian
Seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian yang baik, maka akan memberikan kinerja yang baik kepada perusahaan. Sebaliknya jika seseorang tidak memiliki kemampuan dan keahlian yang baik di bidangnya maka akan memberikan hasil yang buruk.
2. Pengetahuan
Dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang pekerjaannya maka akan memudahkan orang tersebut dalam mengerjakan pekerjaannya. Hasil dan kualitas yang dihasilkan pun akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
3. Rancangan kerja
Perusahaan yang memiliki rancangan kerja yang terarah tentunya akan memudahkan para karyawannya untuk menjalankan pekerjaannya.
4. Kepribadian
Seseorang yang memiliki kepribadian serta karakteristik yang baik pastinya akan bertanggung jawab dengan tugas yang dikerjakan.
2.2.3.3 Indikator Kinerja Karyawan
Moeheriono (2012) mendefinisikan indikator kinerja sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur output atau income dari
32 suatu kegiatan. Dan juga sebagai alat ukur yang digunakan untuk menentukan derajat keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Dharma (2012) mengemukakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh karyawan maka perlu adanya pengukuran kinerja sebagai berikut:
1. Kuantitas
Berkaitan dengan jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.
2. Kualitas
Berkaitan dengan mutu yang dihasilkan baik berupa kerapian kerja dan ketelitian kerja atau tingkat kesalahan yang dilakukan pegawai.
3. Ketepatan waktu,
Yaitu sesuai apa tidak dengan waktu yang direncanakan.
Sedangkan untuk indikator kinerja menurut Dharma (2012) adalah sebagai berikut :
1. Konsisten 2. Tepat 3. Menantang 4. Dapat diukur 5. Dapat dicapai 6. Disepakati
7. Dihubungkan dengan waktu 8. Berorientasikan kerja kelompok.
33 2.2.3.4 Kinerja Karyawan dalam Perspektif Islam
Konsep penilaian kinerja menurut petunjuk Al-Qur’an didasarkan pada pandangan bahwa pekerjaan atau jabatan merupakan sebuah amanat, yakni sebuah kepercayaan yang membutuhkan pertanggungjawaban. Dalam menjalankan tugasnya, seorang karyawan atau guru muslim menyakini bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan selalu berada dalam pengawasan Allah SWT (Salam, 2014:180).
Allah berfiman dalam Surah Albaqarah ayat 38-39 :
د ٌف ْ اخد الَا د اموارُهد اعِّباتد ْ اوا د ى رُهد يِّ ِّ د ْإُكا ا(ِّتْرايد اا ِّإا د ۖدا غ(ِّواجد ااهْ ِّ د و ُاِّبْهود اا ْ ُق ان ُ ازْحايد ْإُهد ا ايد ْإِّهْ(ا ا ٣٨
د ُتااحْصا د اكِّئٰاضيُ د اا ِّتاايآِّرد و ُراتاك ايد وي ُ افاكد ا يِّتاضو اي د ) انيُرِّضااخدااه(ِّ دْإُهدۖد ِّراا ضو
٣٩ )
Artinya : “Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga itu!
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan (tidak) pula mereka bersedih hati.” Adapun orang-orag kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya”
Ayat tersebut mengisyaratkan adanya standar kerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga atau organisasi, juga mengisyaratkan bahwa penilaian kinerja (performance apprasial) merupakan dasar bagi pemberi imbalan (reward) dan hukuman (punishment). Sejalan dengan hal tersebut, maka pemberian tunjangan karyawan /guru, baik bulanan, tahunan dan pemberian bonus harus didasarkan pada prestasi atau standar kerja yang ditetapkan. Apabila prinsip-prinsip tersebut tidak diterapkan, maka berpotensi menimbulkan
34 perselisihan, kecemburuan antar tenaga kerja, dan sebagian pegawai merasa didzolimi bahkan dirugikan (Salam, 2014)
Dari penjelasan ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang sudah ditetapkan dalam AlQuran memiliki konsekuensi masing-masing termasuk penilaian kerja, sehingga baik karyawan maupun atasan dituntut untuk berlaku adil karena nanti akan dimintai pertanggungjawaban di hari akhir.
2.3 Hubungan Antar Variabel
2.3.1 Beban Kerja dan Kinerja Karyawan
Beban kerja menurut Sari (2014) adalah intensitas dari pekerjaan yang meliputi jam kerja, jumlah individu yang harus dilayani, serta tanggung jawab yang harus dipikul. Menurut Gibson (1995) beban kerja yang berlebih terdiri dari dua tipe yaitu kualitatif dan kuantitatif. Beban kerja kuantitatif adalah beban kerja yang memiliki banyak sesuatu untuk dikerjakan atau waktu yang tidak mencukupi untuk menyelesaikan. Beban kerja kuantitatif terjadi jika individu merasa tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Beban kerja secara tidak langsung bertanggung jawab terhadap menurunnya kualitas pengambilan keputusan, merusak hubungan antar pribadi dan meningkatnya angka kecelakaan.
Najiba dkk (2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Nusantara Surya Sakti. Penelitian Harini dkk (2018) menyatakan bahwa beban kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dan hasil f hitung
35 menyatakan secara simultan beban kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja. Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2019) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
2.3.2 Stres Kerja dan Kinerja Karyawan
Siagian (2009) mendefinisikan stres kerja sebagai suatu kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stress yang tidak dapat diatasi dengan baik dapat berakibat pada ketidakmampuan seseorang untuk berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik dalam lingkungan pekerjaan maupun lingkungan luar.
Menurut Nawawi (2006) stres didefinisikan sebagai suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis. Keadaan tertekan tersebut secara umum merupakan kondisi yang memiliki karakteristik bahwa tuntutan lingkungan melebihi kemampuan individu untuk meresponnya. Lingkungan tidak hanya berarti lingkungan fisik saja, melainkan juga lingkungan sosial.
Penelitian yang dilakukan oleh Chandra (2017) menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang Langsa. Wartono (2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Majalah Mother And Baby. Didukung oleh penelitian yang dilakukan Widarta (2019), hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja dan
36 lingkungan kerja berpengarruh positif terhadap kinerja karyawan operator PDDIKTI LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta.
2.3.3 Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Tika (2006) kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang sesuai dengan wewenang atau tanggung jawab masing-masing karyawan selama periode tertentu. Sebuah perusahaan perlu melakukan penilaian kinerja pada karyawan. Penilaian kinerja memainkan peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja.
Penilaian hendaknya memberikan suatu gambaran akurat mengenai prestasi kerja.
Serdamayanti (2009 : 50) menyebitkan bahwa kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. Kinerja memiliki hubungan erat dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi.
Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja disuatu organisasi merupakan hal penting.
Penelitian yang dilakukan Chandra (2017) menunjukkan beban kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja dan stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang Langsa. Artinya kondisi beban kerja yang berlebihan akan berdampak pada penurunan kinerja karyawan. Sedangkan kondisi stress kerja yang meningkat akan membuat karyawan semakin terpacu untuk berusaha menyelesaikan masalah yang membuat
37 stres, sehingga kondisi stres ini dapat berdampak positif terhadap kinerja karyawan.
2.4 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dibuat untuk memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. Maju Bersama Santoso Malang
2.5 Hipotesis Penelitian
H1 : Adanya pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan PT. Maju Bersama Santoso
H2 : Adanya pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. Maju Bersama Santoso
H3 : Adanya pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. Maju Bersama Santoso
Stres Kerja
Kinerja
Karyawan
Beban Kerja
38 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2011). Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory.
Menurut Supriyanto dan Masyhuri (2010) penelitian explanatory adalah penelitian untuk menguji antar variabel yang akan dihipotesiskan. Penelitian ini terdapat hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis ini menggambarkan hubungan dua variabel, untuk mengetahui apakah variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Maju Bersama Santoso yang beralamat di Jalan Masjid Barat Gang 1 no. 71 Pagentan, Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. PT. Maju Bersama Santoso adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang tenaga kerja (outsourcing).
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
39 oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:117). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak memungkinkan untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti bisa menggunakan sampel (Supriyanto dan Maharani, 2013). Sampel pada penelitian ini
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling yaitu pengambilan sampel dimana semua anggota ]mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel sesuai dengan proporsinya, banyak atau sedikit populasi (Sugiyono dalam Supriyanto dan Maharani, 2013). Menurut Umar (dalam Supriyanto dan Masyhuri, 2010) supaya sampel yang diambil representatif, maka dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dibawah ini:
𝑛 = N
N(d)2+ 1 Keterangan
n : Ukuran sampel N : jumlah populasi d : presisi