i
PERBEDAAN
SELF REGULATED LEARNING STRATEGIES
PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI UKM
DAN TIDAK MENGIKUTI UKM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Program Studi Psikologi
Oleh :
C. Rakyan Woro Sinto
NIM : 089114106
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
MOTTO
Hidup itu layaknya wirasa, wirama, wiraga.
”
berikan dirimu sebuah momen kedamaian, dan engkau akan mengerti, betapa
bodohnya terburu- buru itu”
v
PERSEMBAHAN
SKRIPSI ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus atas semua rencana di dalam hidupku.
2. Alam semesta atas semua energi postif nya
3. Ibu dan Bapak tercinta yang sabar menunggu hasil kelulusan kuliah.
4. Mbak Rina kakakku dan adikku Dewi tersayang 5. Teman- temanku terkasih yang telah mendukungku. 6. Almamaterku Psikologi Universitas Sanata Dharma
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Juli 2013
vii
PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNINGSTRATEGIES PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI UKM
DAN TIDAK MENGIKUTI UKM
Cornelia Rakyan Woro Sinto ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti UKM dan tidak mengikuti UKM dalam Self Regulated Learning Strategies. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM. Subjek penelitian ini adalah 220 orang mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta semester III, IV dan VII. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala self Regulated Learning Strategies. Skala Self Regulated Learning Strategies menggunakan 58 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,913. Untuk mengetahui perbedaan
self regulated learning strategies antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM digunakan analisis data uji-t (independent sample t-test). Hasil analisis data penelitian diperoleh nilai p sebesar 0,078 (p> 0,05) yang berarti hipotesis ditolak. Kriteria pengujian hipotesis ditolak jika p> 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM dan tidak mengikuti UKM.
SELF-REGULATED LEARNING STRATEGIES IN WHO JOIN EXTRACURRICULAR ACTIVITIES AND WHO DO NOT
Cornelia Rakyan Woro Sinto ABSTRACT
This research aims to study the difference of self-regulated learning strategies between students who join extracurricular activities (known as ‘Unit Kegiatan Mahasiswa’ or UKM) and the students who do not. It was hypothesized that there is significant difference between the two groups. Research subjects were 220 students of Sanata Dharma University who were at the third, fourth, and seventh semester. Data was gathered using self-regulated learning strategies scale, which consists of
58 items (α = 0.913). Using independent sample t-test for analysis, the result shows that the hypothesis was rejected (p = 0.078; p>0.05). It means that there is no significant difference of self-regulated learning strategies between students who join extracurricular activities and who don’t.
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Cornelia Rakyan Woro Sinto NIM : 089114106
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:
“Perbedaan Self Regulated Learning Strategies Pada Mahasiswa Yang Mengikuti UKM Dan Tidak Mengikuti UKM”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 16 Juli 2013
Yang menyatakan,
KATA PENGANTAR
Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Perbedaan Self Regulated Learning Strategies pada Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengukuti UKM ” ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Selama menulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan dengan caranya masing-masing, sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus Tuhan Yesus yang sudah memberikan kesehatan, kekuatan, dan akal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Monica E. Madyaningrum, M. Psych. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, kritik, saran, dukungan, dan selalu sabar dalam membimbing sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Agnes Indar Etikawati, S. Psi., Psi., M. Psi. selaku selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan selama penulis menjalankan studi.
xi
6. Gambul adekku dan Mbakku tersayang yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
7. Bli Arya, Sherly terimakasih atas masukan, bantuan dan semangatnya.
8. Sahabat seperjuangan : Bebeh Icot, Manda, Kris, Mengty, Difka, Iyem, Jeje, Gita, Echa, Dewi, Bertha, Hembach, dan semuanya yang telah memberikan masukan, dukungan dan doa.
9. Seluruh teman psikologi angkatan 2008 atas segala dukungan dan bantuan. 10.Berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas bantuan,
dukungan, bimbingan, kritik dan saran.
Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin dan terima kasih.
Yogyakarta, 16 Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
xiii
2. Manfaat Praktis ... BAB II. LANDASAN TEORI ... A.Self Regulated Learning ... 1. Definisi Self Regulated Learning ... 2. Definisi Self Regulated Learning Strategies ... 3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning Strategies ...
4. Self Regulated Learning Strategies Dalam Belajar ... B.Ekstrakurikuler ... 1. Definisi Ektrakurikuler ... 2. Bentuk dan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 3. Pembagian Kegiatan Ekstrakurikuler ... 4. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler di Universitas Sanata Dharma .. 5. Gambaran Aktivitas Mahasiswa di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ... C.Dinamika Perbedaan Self Regulated Learning antara Mahasiswa
yang Mengikuti UKM dan Tidak mengikuti UKM ... .
D.Hipotesis Penelitian ... BAB III. METODE PENELITIAN ... A.Jenis Penelitian ... B.Identifikasi Variabel Penelitian ...
xv
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... A.Kesimpulan ...
B. Saran ...
1. Bagi Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM....
2. Bagi Pihak Universitas ... 3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala SRL Strategies Sebelum Try Out ... Tabel 2. Skor Jawaban untuk Skala SRL Strategies ... Tabel 3. Blue Print Skala Item Setelah Try Out ... Tabel 4. Blue Print Skala Penelitian ... ... Tabel 5. Deskripsi Subjek Penelitian ... Tabel 6. Tabel Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) ... Tabel 7. Tabel Uji Homogenitas (Levene's Test for Equality of Variances) ... Tabel 8. Ringkasan Uji Hipotesis (Independent Sample T-Test) ... Tabel 9. Kategorisasi Skor SRL Strategies ... Tabel10.Kategorisasi Skor SRL Strategies pada Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM ...
29 30 32 33 37 38 39 40 41
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Skala Penelitian ... Lampiran B Uji Reliabilitas ... Lampiran C Uji Normalitas ... Lampiran D Uji Homogenitas ... Lampiran E Hasil Uji- T ...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
merasa tidak kesulitan dalam membagi waktu antara kegiatan akademik dan non akademik. Rata- rata IPK mahasiswa yang tidak merasa kesulitan membagi waktu adalah 2,64 dan tidak mengikuti kegiatan organisasi apapun juga (Penelitian Pendahuluan, 2012). Dari survei tersebut disimpulkan bahwa mahasiswa yang merasa pernah kesulitan membagi waktu adalah mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM dan memiliki rata- rata IPK sebesar 2,89, sedangkan mahasiswa yang merasa tidak kesulitan dalam membagi waktu adalah mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan apapun juga dan memiliki IPK rata-rata sebesar 2,64. Amatan sederhana tersebut menunjukkan bahwa pengalaman mengelola waktu terkait dengan keterlibatan dalam kegiatan- kegiatan lain di luar perkuliahan justru membawa kontribusi positif pada kemampuan akademik mahasiswa. Sebaliknya tidak adanya pengalaman mengelola waktu dalam berbagai kegiatan dimana mahasiswa hanya mengikuti perkuliahan saja justru tidak diikuti dengan capaian akademik yang lebih baik. Amatan sederhana itulah yang melatar belakangi peneliti untuk melihat apakah keterampilan dalam mengatur waktu secara khusus dalam hal ini kemampuan mengatur strategi belajar terkait dengan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan- kegiatan di luar perkuliahan.
secara tidak langsung akan berdampak pada masa depan mahasiswa. Selain itu, prestasi akademik juga menjadi hal yang diperhitungkan ketika mahasiswa mencari pekerjaan. Hampir semua biro penerimaan tenaga kerja mensyaratkan IPK minimal 2,75 sebagai standaruntuk diterima bekerja.
Dengan demikian, ketika mahasiswa ingin meraih prestasi yang diinginkan mahasiswa membutuhkan adanya keterampilan mengenai cara belajar yang mencakup kemampuan berpikir, proses berpikir, dan motivasi. Selain hal itu, mahasiswa juga membutuhkan pengaturan diri dan pengaturan waktu sehingga dapat menunjang keberhasilan dalam meraih prestasi. Akan tetapi tidak semua mahasiswa memiliki keterampilan mengenai cara belajar yang baik. Kemampuan keterampilan belajar tersebut dikenal dengan istilah self-regulated learning atau SRL. SRL adalah suatu strategi yang mengacu pada kemampuan individu untuk mengatur dirinya dalam proses belajar dengan mengikutsertakan kemampuan metakognisi, motivasi dan perilaku aktif (Zimmerman, 1989).
mencakup agensi, tujuan dan pandangan instrumentalisis dari pelajar (Zimmerman, 1989).
Di sisi lain, SRL memiliki 3 elemen penting yaitu strategi pembelajaran mandiri, persepsi efikasi diri pada kemampuan kerja dan komitmen dalam meraih tujuan akademik (Zimmerman, 1989). Didalam sejumlah penelitian, SRL ada yang diteliti sebagai kesatuan ada pula yang secara mandiri, misalnya penelitian mengenai Self Efikasi: An Essential Motive To Learn (Zimmerman, 2000), hasil penelitian ini menyatakan
bahwa efikasi diri telah terbukti responsif terhadap perbaikan metode belajar siswa dan prediksi hasil prestasi, hal ini merupakan bukti empiris dari perannya sebagai mediator siswa dalam belajar. Penelitian mengenai commitment to academic yaitu The Impact of Freshman Year Learning
Community Participation on Students Self-Reported Sense of Meaning in
Life, Academic Self-efficacy and Commitment to Academic Major at the
Beginning of the Second Academic Year (Pruett, 2011), hasil penelitian ini
yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan dalam komitmen antara masyarakat peserta belajar dan peserta seminar mahasiswa.
terhadap tugas- tugas akademik yang dibebankan secara efektif sebagai upaya untuk mengoptimalkan performansi akademiknya.
Pada sebuah penelitian mengenai self regulated learning strategies disebutkan bahwa strategi SRL menjadi salah satu faktor yang utama untuk memastikan kesuksesan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan prosesnya bersifat self directive dan self beliefs yang memungkinkan mahasiswa untuk membentuk kemampuan mental mereka pada performansi akademik (Zimmerman dalam Yusri & Rahimi, 2010). SRL strategies juga dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran (Alharbi, Paul & Hannoford, 2011). Selain itu dengan SRL strategies pelajar akan lebih fokus karena adanya motivasi sehingga mampu berkonsentrasi dan pencapaian tujuan akan lebih tinggi (Chen, 2002). Lee (2009) menambahkan, dengan menerapkan SRL strategies pelajar akan mengerti dan paham dengan apa yang akan mereka tuju.
mendukung atau menghambat aktivitas belajar khususnya SRL (Bandura dalam Zimmerman, 1989).
Dari ketiga faktor tersebut,peneliti ingin melihat dari sisi faktor lingkungan. Dari sisi faktor lingkungan, dikatakan bahwa lingkungan dijadikan tempat untuk melakukan aktifitas belajar dan memberikan fasilitaskepada aktivitas belajar yang dilakukan, apakah fasilitas tersebutcenderung mendukung atau menghambat aktivitas belajar khususnya SRL strategies. Di Universitas, kampus memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk belajar, baik itu kegiatan non akademik maupun akademik. Peneliti tertarik mengenai kegiatan non akademik atau ekstrakurikuler yang ada di dalam universitas seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM sebagai salah satu wadah untuk belajar berorganisasi sehingga diasumsikan dapat mendukung mahasiswa untuk belajar dalam kemampuan mengatur waktu dan kegiatan.
terhadap tugas-tugas akademik yang dibebankan dengan efektif sebagai upaya untuk mengoptimalkan performansi akademiknya. Dari uraian diatas, keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti UKM diasumsikan dapat meningkatkan SLR strategies mahasiswa sehingga nantinya dapat mengoptimalkan prestasi akademik mahasiswa.
orientasi, mengambil pekerjaan sebagai pengurus asrama sekolah atau memegang posisi kepemimpinan sebuah klub di sekolah (Shiveley, 2009).
Penelitian lain mengenai manfaat bagi pelajar yang berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, menyebutkan bahwa pemuda yang berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler lebih mungkin untuk memiliki nilai yang lebih baik; memiliki konsep diri tinggi (Marsh dalam Randy 1992); memiliki nilai standar tes yang lebih tinggi (Gerber dalam Randy 1992); memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Hanks & Eckland dalam Randy 1992); dan menghadiri sekolah lebih teratur (Mahoney & Cairns dalam Randy 1992). Dari hasil uraian diatas ditunjukkan bahwa keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler akan berdampak baik pada performansi dan prestasi akademis.
Uraian- uraian hasil penelitian diatas memperlihatkan pengaruh mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi akademik siswa. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki tingkat prestasi akademik yang baik. Hasil prestasi akademik yang baik dapat diperoleh dari keterampilan belajar yang baik, salah satunya adalah self regulated learning strategies. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
untuk untuk membandingkan self regulated learning strategies antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan yang tidak mengikuti UKM.
B. Rumusan Masalah
Adakah perbedaan self regulated learning strategies pada mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM dan tidak mengikuti UKM ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk melihat perbedaan self regulated learning strategies pada mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM dan tidak mengikuti UKM.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai perbedaan self-regulated learning strategies pada mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan yang tidak mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
2. Manfaat Praktis
meningkatkan kemampuan self regulated learning strategies anggota.
b. Mahasiswa yang tidak mengikuti UKM, diharapkan dapat mengasah kemampuan self regulated learning strategies untuk diterapkan dalam kehidupkan sehari- hari.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Self Regulated Learning
1. Definisi Self Regulated Learning
Barry J. Zimmerman (1989) adalah salah satu tokoh yang berkontribusi besar terhadap teori self regulated learning. Zimmerman mengemukakan pengertian self regulated lerning sebagai berikut:
“in general, students can be described as self regulated to the degree that they are metacognitively, motivationally, and behaviorally active participants in their own learning process (Zimmerman, 1989)”.
Artinya secara umum, mahasiswa yang memiliki regulasi diri dapat gambarkan sebagai pribadi yang teratur secara sisi metakognitif, motivasi, dan secara sisi perilaku adalah partisipan yang aktif dalam proses pembelajaran.
Tokoh lain mendefinisikan Self regulated learningis an active, constructive process whereby learners set goals for their learning and then attempt to monitor, regulate and control their cognition, motivation, and behavior, guided and constrained by their goals and the contextual features in the environment “ Pintrich (dalam Scunk, 2005)
Self regulated learning (SRL) mengacu pada perilaku aktif dan
kemauan pada dari individu untuk mencapai pembelajaran mereka. Perilaku ini tidak terbatas pada penetapan tujuan, manajemen waktu, strategi tugas, penataan lingkungan, dan mencari bantuan. Sebagai keterampilan dan strategi individu, perilaku belajar mereka. Keterampilan dan strategi regulasi diri digunakan dalam mandiri adalah fungsi dari keinginan individu untuk pencapaian dalam pembelajaran hubungan sosial serta dalam pembelajaran (Boekaerts & Cascallar, 2006).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa self regulated learning adalah upaya aktif individu untuk meraih tujuan dan pengaturan diri dengan menggunakan strategi (metakognisi, motivasi, dan perilaku aktif) yang digunakan dalam hubungan sosial dan pencapaian pembelajaran.
Di dalam SRL memiliki 3 elemen penting yaitu self regulated learning strategies, self efficacy perceptions of performance skill, dan
commitment to academic goals (Zimmerman, 1989).
2. Definisi Self Regulated Learning Strategies
3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning Strategies
Ada tiga hal yang mempengaruhi Self regulated learning strategies, menurut teori sosial kognitif Zimmerman (1989) yaitu:
1. Self atau Individu, faktor ini meliputi:
a. Pengetahuan yang dimiliki individu. Semakin banyak dan beragam pengetahuan yang dimiliki individu akan semakin membantu individu dalam melakukan self regulated learning strategies.
b. Tingkat kemampuan metakognisi. Semakin tinggi tingkat metakognisi (kemampuan individu dalam merencanakan, mengorganisasikan, menginstruksikan diri, memantau, dan mengevaluasi dalam kegiatan belajar) yang dimiliki, semakin membantu pelaksanaan self regulated learning strategies dalam diri individu.
c. Tujuan yang ingin dicapai. Semakin banyak dan kompleks tujuan yang ingin diraih dalam aktivitas belajar, semakin besarkemungkinan individu melakukan self regulated learning strategies.
mengorganisasikan proses belajar akan meningkatkan self-regulated learning strategies pada diri individu.
3. Lingkungan, menurut Bandura (dalam Zimmerman, 1989) lingkungan memiliki peran terhadap pengelolaan diri dalam belajar, yaitu sebagai tempat individu melakukan aktivitas belajar dan memberikan fasilitas kepada aktivitas belajar yang dilakukan, apakah fasilitas tersebut cenderung mendukung atau menghambat aktivitas belajar khususnya self-regulated learning strategies.
4. Self Regulated Learning Strategies dalam Belajar
Zimmerman (1989), menyatakan bahwa individu dapat mengendalikan proses belajarnya dilihat dari penggunaan strategi SRL dalam menyelesaikan tugas akademik. Strategi tersebut penting karena individu dapat belajar dan meningkatkan performansi serta keterampilannya. Zimmerman (1989) mengidentifikasi 14 strategi SRL yaitu:
a. Self-evaluation adalah inisiatif untuk mengevaluasi atau kemajuan tentang apa yang mereka kerjakan.
c. Goal-setting and planing adalah usaha untuk penentuan sasaran, perencanaan yang bertahap, pemilihan waktu, penyusunan semua kegiatan yang berhubungan dengan sasaran pendidikan mereka.
d. Keeping record and monitoring adalah usaha untuk mengingat beberapa peristiwa atau hasil dari pekerjaan mereka.
e. Rehearsing and memorizing adalah usaha untuk menghafal materi pelajaran agar lebih mudah memahami dan jelas. f. Reviewing record to reread tests adalahusaha untuk
membaca kembali soal-soal ujian.
g. Reviewing records to reread notes adalah usaha untuk kembali membaca catatan.
h. Reviewing records to reread textbooks adalah usaha untuk membaca kembali buku teks.
i. Self-consequences adalah usaha untuk mengatur diri atau berimajinasi akan mendapat penghargaan jika sukses dan hukuman jika gagal.
j. Seeking information adalah usaha untuk mendapatkan semua informasi yang berkaitan dengan tugas mereka. k. Environmental structuring adalah usaha untuk memilih
l. Seeking social assistance from peers adalah usaha untuk meminta bantuan kepada teman- teman.
m. Seeking social assistance from teachers adalah usaha untuk meminta bantuan kepada para dosen.
n. Seeking social assistance from adults yaitu usaha untuk meminta bantuan kepada orang- orang yang lebih dewasa.
B. Ekstrakurikuler
1. Definisi Ekstrakurikuler
Menurut Saputra (1998/1999) ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang diadakan baik di sekolah maupun luar sekolah dengan tujuan memperdalam atau memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:291) kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan di luar program kurikulum dengan tujuan menambah pengetahuan dan pengalaman siswa.
2. Bentuk dan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan secara perorangan atau kelompok. Kegiatan perorangan dapat memberikan dampak meningkatkan pengetahuan, penyaluran bakat, dan minat siswa. Kegiatan kelompok memberikan kesempatan kepada sisiwa untuk hidup bermasyarakat misalnya homestay; dan bakti sosial (Saputra, 1998/ 1999).
3. Pembagian Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Saputra (1998/1999) ada empat tipe yang termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler:
a. Program sekolah dan masyarakat berupa seni lukis, seni tari, seni musik, seni drama, dan sejumlah kegiatan estetika lainnya
b. Partisipasi dan observasi dalam kegiatan olahraga di luar dan di dalam ruangan, seperti: atletik, renang, tenis, tenis meja, sepak bola, permainan tradisional, dan sebagainya.
d. Aktif menjadi anggota klub dan organisasi, seperti klub olahraga, pramuka, OSIS, dan sebagainya.
4. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler di Universitas Sanata Dharma
Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan, 2011: Pasal 5:
a. Organisasi kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma adalah perkumpulan mahasiswa yang berfungsi menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan di semua tingkatan civitas akademika Universitas Sanata Dharma.
b. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) adalah lembaga kemahasiswaan formal ditingkat universitas yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi wacana penalaran, keilmuan, minat, bakat, pengabdian masyarakat dan kegemaran yang berkedudukan di universitas.
Fungsi UKM adalah :
1. Wahana dan sarana yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
5. Gambaran Aktivitas Mahasiswa di Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM)
Universitas Sanata Dharma memiliki 15 UKM (http://www.usd.ac.id) yaitu Grisadha (tari), Sexen (musik), Bela Diri, Korps Suka Rela (KSR), Pecinta Alam (Mapasadha), Kerohanian, Penerbitan, Paduan Suara (PSM), Koperasi Mahasiswa, Lens Club, Resimen Mahasiswa, Pengabdian Masyarakat, Radio Masdha, Teater dan Olah Raga.
Setiap UKM memiliki struktur keorganisasian, seperti ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris, humas dan lain sebagainya. Selain itu setiap anggota berkewajiban meluangkan waktu untuk mengikuti jadwal piket berjaga di masing- masing base camp UKM. Mahasiswa berjaga dengan menggunakan sistem shift selama kurang lebih 4 jam secara bergantian dari pukul 9.00 pagi sampai dengan pukul 4.30 sore. Selain itu, mereka memiliki tugas untuk menjaga kebersihan ruangan dan melayani tamu atau mahasiswa lain yang datang berkunjung untuk keperluan peminjaman alat atau keperluan lainnya. Sementara khusus untuk Masdha (radio), mahasiswa berjaga setiap saat sampai dengan pukul 10.30 malam karena mereka memiliki kewajiban untuk bertugas off air atau on air (mahasiwa yang menjadi penyiar radio). Di UKM
rupiah. Sementara di UKM lainnya pelanggaran komitmen akan diikuti dengan sangsi tidak mendapatkan sertifikat.
Selain kegiatan rutin harian, sejumlah UKM juga memiliki program tahunan. Biasanya setiap satu semester sekali sejumlah UKM menampilkan program khusus. UKM- UKM tersebut diantaranya adalah UKM kesenian seperti Teater, Grisadha (Tari Jawa), Paduan Suara dan Lens Club, dan Sexen (musik). Pada program tahunan semacam ini mahasiswa akan bekerja lebih keras seperti menyiapkan segala keperluan untuk kelancaran event, yang meliputi persiapan property, pencarian sponsor untuk dana kegiatan, publikasi dan
lainnya. Pelaksanaan kegiatan semacam ini akan membutuhkan waktu 3 bulan dalam persiapannya. Selanjutnya, di akhir event anggota UKM juga mengurusi berbagai macam laporan pertanggung jawaban.
puncak kesibukan bagi mahasiswa dimana tuntutan menyeimbangkan antara kegiatan perkuliahan dan UKM menjadi tinggi.
Mahasiswa yang mengikuti UKM merasa senang telah menjadi anggota UKM, mereka merasa banyak mendapatkan manfaat ketika menjadi anggota UKM. Hal tersebut dikarenakan banyaknya kegiatan sehingga mereka memiliki banyak informasi dan pengetahuan bagi diri mereka yang tidak didapatkan dimata kuliah yang mereka jalani. Selain hal itu, mereka juga mengakui dengan mengikuti UKM mereka belajar untuk mengolah diri mereka dan belajar untuk mengatur waktu yang ada untuk dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya (Wawancara anggota UKM, 2012).
C. Dinamika Perbedaan Self Regulated Learning Strategies antara Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM
Mahasiswa yang ingin meraih kesuksesan membutuhkan adanya hard skill dan soft skill. Hal itu dikarenakan ketika seseorang terjun dalam kehidupan masyarakat maupun mencari lapangan pekerjaan sangat diperlukan kedua kemampuan itu. Oleh karena itu, mahasiswa memiliki tuntutan akademik maupun non akademik untuk kesuksesan dan prestasi mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan hard skill maupun soft skill.
mahasiswa. Sedangkan kemampuan soft skill salah satunya dapat dilihat dari keikutsertaan mahasiswa di dalam kegiatan non akademik, yaitu berupa kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan yang berupa UKM.
Pencapaian hasil pada kedua area tersebut tidak mudah karena membutuhkan keterampilan belajar yang baik. Untuk itu, mahasiswa membutuhkan adanya keterampilan belajar yang disebut self regulated learning strategies. SRL strategies adalah suatu strategi yang berpengaruh bagi performansi individu dalam rangka mencapai prestasi belajar baik di bidang akademis maupun non akademis (Zimmerman, 1989).
Oleh karena itu, gabungan antara tuntutan akademis dan non akademis mengkondisikan mahasiswa untuk lebih terampil dalam melakukan pengelolaan diri maka keikutsertaan di dalam UKM diasumsikan akan mengasah kemampuan SRL strategies mahasiswa. Sebaliknya, pada mahasiswa yang hanya berkegiatan pada akademik, kesempatan untuk pengelolaan diri akan lebih rendah, maka SRL strategiesnya akan kurang terasah.
organisasinya. (Tugas dan Wewenang UKM, dalam KOK 2011). Dengan keikutsertaan dalam kegiatan UKM, mahasiswa dituntut untuk menjalankan setiap kegiatan UKM yang telah dipilih. Di dalam kegiatan mahasiswa tidak hanya sekedar menjalankan kegiatan UKM saja melainkan dibutuhkan keseriusan, keaktifan dan kemampuan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada didalam UKM tersebut. Pada tengah semester, setiap UKM memiliki berbagai macam kegiatan atau event. Dari kegiatan tersebut mahasiswa belajar untuk mengelola dan
mengkoordinir jalanannya sebuah event. Selain itu, setiap harinya mahasiswa belajar untuk tanggung jawab terhadap proses kegiatan yang akan dilaksanakan oleh UKM tersebut. Dari kegiatan tersebut, menyita waktu mahasiswa dalam kegiatan belajarnya. Untuk itu mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM akan menggunakan waktu yang ada untuk kegiatan perkuliahan dan kegiatan UKM, karena mahasiswa juga memiliki tanggung jawab untuk hasil prestasi belajar yang optimal. Dari sinilah secara tidak langsung mahasiswa belajar untuk meregulasi diri mereka dengan mengatur jadwal mereka dalam kegiatan UKM dan tugas belajarnya sebagai seorang mahasiswa.
waktu dan kurang belajar dalam mengelola kegiatan dan waktu mereka. Dari situ mereka tidak terbiasa untuk meregulasi diri mereka dalam membagi waktu dan cara belajar, dikarenakan mereka tidak memiliki kegiatan selain mengerjakan tugas dan belajarnya.
Dari pernyataan di atas, peneliti melihat hasil penelitian yang medukung pernyataan tersebut. Hasil penelitian mengenai Self Regulated Learning Strategies Among Students Of Arabic Language Course And
Intensive Arabic Course In Mara University Of Technology Malaysia
(Uitm). Didapatkan hasil ada perbedaan secara signifikan antara mahasiswa Arabic Language course (AL3) dan Intensive Arabic course (IAC), dimana mahasiswa IAC nilainya lebih tinggi dalam penggunaan komponen SRL strategies dari pada mahasiswa AL3 dengan taraf signifikansi p<0,5 (Yusri & Rahimi, 2010).
D. Hipotesis Penelitian
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan SRL strategies antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan mahasiswa tidak mengikuti UKM.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel merupakan atribut atau sifat yang terdapat pada subjekpenelitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif ataupun secara kualitatif (Azwar, 2012). Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel tergantung : self regulated learning strategies 2. Variabel bebas : keikutsertaan dalam UKM
C. Definisi Operasional
Self regulated learning strategies adalah tindakan atau proses yang
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel yang diteliti. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian (Azwar, 2005).
Karakter subjek penelitian ini adalah:
1. Kriteria mahasiswa yang menempuh pendidikan perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Mahasiswa yang berusia antara 19 – 21 tahun. Pada usia tersebut seseorang dapat dikatakan berada pada masa remaja akhir menuju dewasa, sehingga ia telah memiliki sikap- sikap yang lebih mandiri dalam proses belajar.
3. Mahasiswa semester III sampai semester VII yang sedang aktif berkuliah dan tidak pernah cuti. Pemilihan subjek tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa mahasiswa semester III, V, dan VII sudah mempunyai pola belajar yang relatif teratur, sudah mampu beradaptasi dengan kegiatan perkuliahan dan kegiatan ekstrakurikuler serta menjalani kuliah secara aktif di kampus dengan teratur.
Selain itu, semester III sampai VII sama- sama aktif mengikuti UKM. Oleh karena itu mahasiswa tidak dibedakan pada semester III, V, dan VII.
5. Persentase jumlah subjek seimbang antara mahasiswa yang mengikuti ekstrakurikuler UKM dan tidak mengikuti UKM
6. Berjenis kelamin laki- laki dan perempuan.
E. Sampling
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik sampel proposif adalah teknik sampling yang
digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan- pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Arikunto, 2009).
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Tabel 1
Blue Print Skala SRL Strategies Sebelum Try Out Strategi Nomer Item Jumlah
Favorable Unfavorable
a. Self-evaluation 8, 1, 23 14, 59 5
b. Organizing and
transforming 4, 40, 19 2, 70 5
c. Goal-setting and
planning 3, 11, 24 7, 64, 30 6
d. Keeping records
and monitoring 22, 29,18 5, 10 5
e. Rehearsing and
memorizing 6, 9, 27 12, 17 5
f. Reviewing records
from test 13, 51, 60 56, 69 5
g. Reviewing records from notes
25, 15, 20
35, 65 5 h. Reviewing records
from text book 16, 21, 26 31, 39 5
i. Self-consequences 41, 45, 35 32, 46 5
j. Seeking information 38, 62, 48 53, 57 5 k. Environmental
structuring 33, 61, 55 49, 58 5 l. Seeking social
assistance from peers
36, 54, 67 47, 52 5
m.Seeking social assistance from teachers
37, 50 34, 42, 71 5
n. Seeking social assistance from adults
44, 68 66, 63, 43 5
TOTAL 39 32 71
skor 2, “Tidak Pernah” mendapatkan skor 1. Pada item unfavorable untuk jawaban “Selalu” mendapatkan skor 1, “Sering” mendapatkan skor 2, “Jarang” mendapatkan skor 3, “Tidak Pernah” mendapatkan skor 4. Alternatif jawaban dibuat dalam empat pilihan kategori dengan maksud menghindari kecenderungan subjek penelitian dalam menjawab alternatif jawaban netral atau ragu-ragu. Susunan pernyataan dalam skala SRL strategies dijelaskan pada tabel 2, berikut ini:
Tabel 2
Skor Jawaban untuk Skala SRL Strategies
Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Selalu
Semakin tinggi skor pada skala SRL strategies, maka semakin tinggi kecenderungan seseorang melakukan SRL strategies, sedangkan semakin rendah skor maka semakin rendah juga kecenderungan seseorang melakukan SRL strategies.
G. Uji Coba Alat Ukur
cobakan pada kelompok subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok subjek penelitian yang sesungguhnya. Subjek yang terlibat dalam uji coba sebanyak 103 orang. Uji coba alat ukur dilakukan dengan cara mendatangi mahasiswa yang bersangkutan yaitu dengan membagikannya sendiri maupun menitipkan pada teman yang dikenal. Peneliti menyebar 150 eksemplar pada uji coba ini dan 105 eksemplar tersebut kembali dan hanya 2 eksemplar yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis.
H. Kredibilitas Alat Ukur
1. Estimasi Validitas
Validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan validitas isi, dimana diselidiki melalui analisis rasional terhadap isi tes atau dengan professional judgement. Pada penelitian ini, sebelum peneliti melakukan tryout, peneliti mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing agar item-item yang disusun diteliti ulang dan dapat mencakup keseluruhan isi yang hendak diukur.
2. Seleksi Item
dikarenakan banyaknya item yang gugur sehingga nantinya banyak item yang tidak terwakili. Item yang berada dibawah 0,25 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah sehingga dinyatakan gugur (Azwar, 2012). Dari hasil perhitungan, diperoleh koefisien korelasi item total berkisar antara 0,301 – 0,762. Hasil pengujian dari 71 item terdapat 14 item yang gugur sehingga terdapat 56 item yang bertahan yang tersebar dalam setiap aspek sebagai berikut:
Tabel 3
Blue Print Skala Item Setelah Try Out
Strategi Nomer Item Jumlah Favorable Unfavorable
a. Self-evaluation 8, 1, 23 14, 59 4
b. Organizing and
transforming 4, 40, 19 2, 70 3
c. Goal-setting and
planning 3, 11, 24 7, 64, 30 4
d. Keeping records
and monitoring 22, 29,18 5, 10 5
e. Rehearsing and
memorizing 6, 9, 27 12, 17 3
f. Reviewing records
from test 13, 51, 60 56, 69 4
g. Reviewing records from notes
25, 15, 20 35, 65 5
h. Reviewing records
from text book 16, 21, 26 31, 39 5
i. Self-consequences 41, 45, 35 32, 46 5
j. Seeking
information 38, 62, 48 53, 57 5
k. Environmental
structuring 33, 61, 55 49, 58
4 l. Seeking social
assistance from peers
m. Seeking social assistance fromteachers
37, 50 66, 63, 43 5
n. Seeking social assistance from adults
44, 68 34, 42, 71 2
TOTAL 31 27 58
Keterangan: item gugur ditandai dengan huruf bold.
Tampak pada tabel bahwa masing-masing aspek semua terwakili. Item-item hasil seleksi item yang tidak gugur sejumlah 58 item lalu disusun ulang untuk digunakan menjadi skala penelitian. Sebarannya sebagai berikut:
Tabel 4
Blue Print Skala Penelitian
Strategi Nomer Item Jumlah Favorable Unfavorable
a. Self-evaluation 1, 6 10, 48 4
b. Organizing and
transforming 3, 14 57 3
c. Goal-setting and
planning 2, 18 24, 52 4
d. Keeping records
and monitoring 13, 17, 23 4, 8 5
e. Rehearsing and
memorizing 5, 7, 21 - 3
f. Reviewing records
from test 9, 42 46, 56 4
g. Reviewing records from notes
11, 15, 19 22, 53 5
h. Reviewing records
from text book 12, 16, 20 25, 32 5
i. Self-consequences 28, 33, 36 26, 37 5
j. Seeking information
31, 39, 50 44, 47 5 k. Environmental
Structuring 27, 45 40, 48
4 l. Seeking social
assistance from peers
m.Seeking social assistance from teachers
30, 41 35, 51, 54 5 n. Seeking social
assistance from adults
- 34, 58 2
TOTAL 31 27 58
3. Estimasi Reliabilitas
Reliabilitas diukur dengan koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00 (Azwar, 2009). Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach menggunakan program SPSS versi 16 for windows. Estimasi reliabilitas dalam penelitian ini, diuji dengan pendekatan konsistensi internal yaitu dengan melihat konsistensi antar item dalam tes itu sendiri dengan penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada kelompok responden (single-trial administration). Estimasi reliabilitas skala SRL strategies setelah penelitian menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,913 (lihat lampiran) dari 58 item, yang berarti skala tersebut reliabel.
I. Teknik Analisis Data
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada pada hari Selasa tanggal 20 November 2012 sampai pada hari Jum’at tanggal 30 November 2012. Peneliti mengambil data pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan skala self regulated learning strategies pada mahasiswa sejumlah 300 eksemplar dan setelah diseleksi terdapat 220 eksemplar yang berhasil memenuhi kriteria untuk diikutsertakan dalam analisis data. Pengambilan data dilakukan dengan mendatangi subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel yang diteliti. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian (Azwar, 2012). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dari beberapa fakultas.
Teknik pengambilan subjek menggunakan metode purposive sampling yaitu mengambil subjek dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria
110 mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan 110 mahasiswa yang tidak mengikuti UKM. Keseluruhan subjek yang ikut dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III sampai dengan semester VII yang aktif berkuliah dan tidak pernah cuti.
Usia para responden berkisar antarausia 19 sampai 21 tahun. Berikut merupakan gambaran umum mengenai subjek penelitian yang dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5
Deskripsi Subjek Penelitian
Karakteristik
Keikutsertaan Usia Semester Fakultas
C. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan one sample kolmogorov-smirnovtest. Pengujian data ini dibantu dengan SPSS versi 16 for
window. Jika p > 0,05 maka sebaran dinyatakan normal dan jika p
< 0,05 maka sebaran skordinyatakan tidak normal (Santoso, 2010). Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa nilai probabilitasnya pada mahasiswa yang mengikuti UKM adalah 0,741. Dengan demikian, maka sebaran skor pada mahasiswa yang mengikuti UKM dinyatakan normal. Sedangkan pada mahasiswa yang tidak mengikuti UKM, nilai probabilitasnya sebesar 0,661 yang berarti sebaran skornya juga dinyatakan normal.
Tabel 6
Tabel Uji Normalitas
(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)
Keterangan N Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Mengikuti UKM 110 0,682 0,741
Tidak mengikuti UKM 110 0,730 0,661
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk melihat apakah varian yang digunakan pada sampel penelitian bersifat homogen. Tingkat homogenitas ini dapat dilihat melalui taraf signifikansi Levene’s Test for Equality Variance yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 for windows. Jika p > 0,05 maka dinyatakan bahwa data berasal dari populasi yang mempunyai varian sama dan jika p < 0,05 maka data berasal daripopulasi yang mempunyai varian tidak sama (Santoso, 2010). Berdasarkan hasil uji homogenitas didapat nilai probabilitas sebesar 0,130. Artinya bahwa nilai propabilitas tersebut lebih besar dari 0,05 (0,130> 0,05) maka data SRL strategies memiliki varian yang sama dan berasal dari populasi yang sama.
Tabel 7
Tabel Uji Homogenitas
(Levene's Test for Equality of Variances)
Levene’s Test for Equality of
Variances
F Signifikansi
Equal variances assumed
0,2315 0,130
2. Uji Hipotesis
Perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent Sample T-Test dengan bantuan program SPSS 16.0 for
window. Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM dalam menggunakan self regulated learning strategies. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai p
sebesar 0,078 (p> 0,05) yang berarti hipotesis ditolak. Kriteria pengujian hipotesis ditolak jika p> 0,05 (Santoso, 2010).
Hal ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan SRL strategies antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan tidak
mengikuti UKM, oleh karena itu hipotesis ini tidak terbukti.
Tabel 8
Ringkasan Uji Hipotesis
( Independent Sample T-Test)
D. Hasil Tambahan
Skala SRL strategies terdiri dari 58 item. Setiapi item “Selalu” mendapatkan skor 4, “Sering” mendapatkan 3, “Jarang” mendapat skor 2, “Tidak Pernah” mendapat skor 1 . Sehingga diperoleh skor minimum 1x 58 = 58 dan skor maksimum 4 x 58 = 232. Berdasarkan skor minimum dan maksimum didapatkan jarak sebaran atau range hipotetik yaitu 232-58 =
174. Dengan demikian setiap satuan deviasi standar bernilai σ = 174 : 6 =
29 dan mean teoritis diperoleh µ = ( 58 + 232): 2 = 145. Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh kategorisasi skor SRL strategies. Kontinum yang digunakan dalam pentelitian ini terdiri dari tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Adapun normanya adalah sebagai berikut (Azwar, 2012):
Tabel 9
Kategorisasi Skor SRL Strategies
Norma Rentang Nilai Keterangan
X< (µ- 1.0σ) X< 145 Rendah
(µ- 1,0σ) ≤ X< (µ +1.0σ) 145 ≤ X< 203 Sedang
(µ +1.0σ) ≤ X 203 ≤ X Tinggi
Tabel 10
Kategorisasi Skor SRL Strategies pada Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM
Rentang Nilai
Kategori MENGIKUTI UKM
Pada tabel 10 di atas berguna untuk melihat tingkat SRL strategies berdasarkan skor yang diperoleh. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa mahasiswa yang tidak mengikuti UKM (85,4%) mempunyai tingkat SRL strategies yang sedang, sedangkan subjek mahasiswa yang mengikuti UKM (83,6%) rata-rata juga memiliki tingkat SRL strategies yang sedang.
UKM berada dalam rentang nilai sedang sampai rendah. Hal tersebut membuktikan bahwa lingkungan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tinggi rendahnya SRL strategies.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, hipotesis yang dilakukan oleh peneliti tidak terbukti, yakni tidak adanya perbedaan kemampuan self regulated learnig strategies dalam aktivitas belajar. Keseluruhan kelompok menunjukkan bahwa mereka sama- sama memiliki kemampuan SRL strategies.
environment), interaksi siswa dengan pengajar merupakan pengalaman
yang paling utama yang berpengaruh dalam meregulasi diri dalam belajar. Dalam penelitian (Yen;dkk, 2005) dengan judul Self Regulated Learning And Its Relationship With Student- Teacher Interaction,
hubungan positif antara interaksi murid dan guru, dan SRL menyiratkan bahwa guru dapat memainkan peran penting dalam budi daya SRL dikalangan mahasiswa. Dikemukakan bahwa SRL siswa berhubungan secara positif dan signifikan dengan interaksi guru dan siswa, temuan ini mengungkapkan bahwa student- centered learning berkaitan dengan SRL.
Selain hal tersebut, tidak adanya perbedaan dapat terjadi karena beberapa hal. Menurut Pintrich (2004), menjabarkan bahwa:
1. SRL tergantung pada mahasiswa yang memiliki sekumpulan keterampilan atau kemampuan serta sikap dan keyakinan yang dapat dipelajari oleh mahasiswa.
3. Pintrich (2004) mencatat bahwa SRL yang paling melihat peserta didik sebagai aktif konstruktif dalam proses belajar bukan hanya menerima pasif informasi dari guru, orang tua, atau orang dewasa lainnya. Dengan kata lain, siswa memiliki potensi untuk mengelola fungsi akademis mereka sendiri setidaknya di beberapa waktu dan konteks.
Dari asusmsi tersebut, SRL merupakan keterampilan belajar yang dapat dipelajari sehingga mahasiswa sudah memiliki kemampuan self regulated learning walaupun cara mereka berbeda satu sama lainnya,
(baik yang mengikuti UKM maupun tidak). Berkaitan dengan hal itu, SRL strategies merupakan salah satu elemen dari SRL, maka dari itu strategi SRL merupakan strategi yang dapat dipelajari. Untuk itu, kegiatan UKM tidak dapat menjadi pembanding di dalam SRL strategies bagi mahasiswa.
Di sisi lain, peneliti menyadari kelemahan dalam penelitian ini. Diantaranya yaitu kurang lengkapnya data demografis yang mendukung dalam skala penelitian. Dalam hal ini, peneliti hanya mencantumkan keikutsertaan subjek yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM tanpa adanya pertanyaan yang lebih spesifik, seperti aktif tidaknya dalam keikutsertaan UKM, kegiatan diluar UKM atau banyaknya keikutsertaan kegiatan diluar UKM.
respon tengah. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi hasil SRL strategies subjek yakni, hasil SRL strategies subjek yang mengikuti
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini ditolak yakni tidak ada perbedaan self regulated learning strategies antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM. Hal ini ditunjukkan pada hasil uji coba hipotesis dimana nilai signifikansi p > 0,05, yakni 0,078 (p > 0,05).
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti
UKM
2. Bagi Pihak Universitas
Bagi pihak Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, khususnya BEM yang sudah membentuk kegiatan ekstrakurikuler mahasiswaa (UKM) memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana kondusif bagi mahasiswa untuk berkegiatan sehingga mahasiswa memiliki kemampuan SRL strategies yang dapat membantu proses belajar lebih efektif. Oleh karena itu pihak yang bersangkutan dapat mempertahankan dan mengembangkan sarana kegiatan bagi mahasiswa dan mendukung dalam situasi yang kondusif dalam menggunakan kemampuan SRL strategies sehingga dapat membantu dalam proses belajar dan kreatifitas belajar mahasiswa.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Alharbi, Paul, Henskens, & Hannaford. (2011). An Investigation Into The Learning Styles And Self regulated learning Strategies For Computer Science Students. Wrest Point, Ascilite, 4-7 Desember 2011.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Boekaerts, M., & Cascallar, E. (2006). How far have we moved toward the integration of theory and practice in self-regulation? Educational Psychology Review, 18, 199-210.
Buku Panduan Insadha Mahasiswa Baru. (2008/2009). Bangkit Untuk Menjadi Pemuda Yang Berbudaya. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Caskey,M. M. (2006). Extracurricular Participation And The Transition To Middle School. Portland State University, Portland, Oregon,29, 9.
Chen, C. S. (2002). Self-regulated Learning Strategies and Achievement in an Introduction to Information Systems Course.Information Technology, Learning, and Performance Journal. 20,1.
Cheng, E. C. K. (2011). The Role Of Self Regulated Learning In Enhancing Learning. The International Journal Of Research And Performance Review, 6, I.
Djafri, N. (2008). Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pesantren Al- Khaerat Kota Gorontalo. Jurnal Inovasi,5, 3. Garis- Garis Besar Haluan Kegiatan Dan Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan.
(2011). Yogyakarta: DPM Universitas Sanata Dharma.
Lee, J. (2009). The Effect Of Self Regulated Learning Strategies And System satification regarding learner’s performance in e-learning environment. Journal Of Instructional pedagogies, 1, 45.
Marsh, H. (1992). Extracurricular Activities: Beneficial Extension Of The Traditional Curriculum Or Subversion Of Academic Goals. Journal of educational Psychology, 84 (4), 553-562.
Peraturan Akademik USD. (2010). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Pintrich, P. (2004). A Conceptual Framework For Assessing Motivation And Self–Regulated Learning In College Students. Educational Psychology Review, 16, 387–388.
Pruett, A. K. (2011). The Impact Of Freshman Year Learning Community Participation On Students Self- Reported Sense Of Meaning In Life, Academic Self Efficacy And Commitment To Academic Major At The Beginning Of TheSecond Academic Year. Dissertation.Graduate programme in Philosophy. Auburn. Alamaba.
Rahimi, M. & Yusri, G. (2010). Self Regulated Learning Strategies Among Students Of Arabic Language Course And Intensive Arabic Course In Mara University Of Technology Malaysia (Uitm).IJAES, 8, 58.
Randy. B. (1992). Extracurricular Activity: How Does Participation Encourage Positive Youth Development.University of Nevada. Reno.
Santoso, S. (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Saputra,Y. (1998/1999). Pegembangan Kegiatan Ko Dan Ekstrakurikuler :
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Schunk, D. H. (2005). On Self Regulated Legulation in School Contexts. Learning And Instruction, 15, 173- 177.
Shiveley, J. (2009). The Impact Of Extracurricular Activity On Student Academic Performance.Assessment Research Analyst, Office of Institutional Research California State University, Sacramento, shiveley@csus.edu.
Yen,N. L., Bakar, K. A., Suluan.W., Rahman, P. Z. M. A. (2005). Self Regulated Learning And Its Relationship With Student Teacher Interaction. Pakistan Jurnal Of Psychological Research. 20, 5, 1-2, 41-63.
Zimmerman, B.J. (1990). Self Regulated Learning And Academic Achievement: An Overview.Journal of Educational Psychology, 25(1), 3-17.
52
LAMPIRAN A
SKALA PENELITIAN
Disusun Oleh
Cornelia Rakyan Woro Sinto 089114106
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Yogyakarta, 17 November 2012
Dengan hormat,
Perkenalkan, saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat kelulusan saya. Untuk itu, saya memohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi pernyataan dalam skala yang saya lampirkan berikut.
Saya sangat mengharapkan kesediaan Anda untuk mengisi lengkap setiap pernyataan sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran Anda saat ini tanpa dipengaruhi oleh siapapun karena tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban yang Anda berikan benar apabila sesuai dengan keadaan yang Anda alami.
Semua identitas dan jawaban Anda, saya jamin kerahasiaannya. Saya harap jangan sampai ada pernyataan yang terlewat atau tidak terjawab. Isilah identitas diri Anda terlebih dahulu.
Atas waktu dan kesediaan Anda dalam menjawab setiap pernyataan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
IDENTITAS
Nama (boleh inisial) :
Usia :
Semester :
Fakultas/Jurusan :
Mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) YA / TIDAK * lingkari yang sesuai
________________________________________________________
Petunjuk Pengerjaan
Berikut ini ada beberapa pernyataan yang berkaitan dengan keadaan diri Anda. Anda dimohon untuk menjawab pernyataan – pernyataan tersebut dengan memilih
salah satu jawaban yang paling cocok dengan keadaan Anda saat ini. Berilah tanda silang(X) pada kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
Selalu : bila pernyataan tersebut “Selalu” anda lakukan.
Sering : bila pernyataan tersebut “Sering” anda lakukan.
Jarang : bila pernyataan tersebut “Jarang” anda lakukan.
Tidak Pernah:bila pernyataan tersebut “Tidak Pernah”anda lakukan.
Contoh:
No Pernyataan
Jawaban sudah saya lalui
Contoh diatas berarti, Anda memilih jawaban Sering. Apabila Anda keliru dalam memberi tanda silang (X), maka anda dapat mengganti jawaban anda dengan memberi tanda garis datar 2 kali (=) pada jawaban yang salah, kemudian berilah tanda silang pada kolom yang Anda pilih.
Mohon semua pernyataan harus diisi, usahakan agar jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda.
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak pernah
1. Saya memperbaiki gaya belajar jika menurut saya gaya belajar sebelumnya tidak efektif.
2. Saya menentukan batas waktu dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas
3. Sebelum mengerjakan tugas, saya terlebih dahulu membuat kerangka pikir yang terkait dengan tugas tersebut
4. Saya menyimpan hasil tugas saya untuk mengetahui kemajuan saya dalam belajar
5. Ketika saya belajar, saya akan berlatih terus- menerus untuk memahaminya
6. Saya memantau hasil pekerjaan secara rutin untuk menilai kemajuan yang saya capai
7. Saya akan mengingat kata kunci pada materi yang saya pelajari agar dapat mengingat konsep- konsep penting dalam materi
8. Saya menyimpan hasil
pekerjaan saya dengan rapi agar mudah menemukannya saat diperlukan
9. Pada saat ujian, saya memeriksa kembali dengan cermat soal yang telah saya kerjakan
10. Saya tidak tertarik untuk meninjau kembali hasil pekerjaan saya
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak pernah
12.
Saya membuat catatan atas kuliah dosen sebagai panduan untuk membaca textbook yang dipelajari sebagai referensi wajib 13. Saya mencatat dan menyimpan
hasil diskusi kelompok
14. Saya membuat ringkasan atau skema materi yang saya pelajari 15. Saya membaca kembali catatan
yang berhubungan dengan tugas yang sedang saya kerjakan
16. Saya membuat rangkuman dari textbook yang sedang saya baca agar lebih memudahkan mengingat isi buku
17. Hasil tugas terdahulu tidak pernah saya simpan
18. Saya membuat perencanaan untuk semua kegiatan saya
19. Sesampainya dirumah atau kost saya berusaha membaca kembali apa yang sudah saya catat
20. Jika ada waktu luang, saya sempatkan membaca buku yang telah dipelajari sebelumnya 21. Ketika dirumah atau kost saya
akan mempelajari kembali informasi yang saya pelajari di perkuliahan
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak pernah
23.
Saya mengandalkan ingatan dan bukan catatan untuk mengingat informasi- informasi yang saya peroleh dikelas
24. Saya terburu- buru dalam mengerjakan tugas sehingga kurang teliti hasilnya
25. Saya membaca buku hanya pada bagian yang diwajibkan dosen 26. Saya tetap menonton tayangan
TV kesukaan saya, walaupun masih banyak tugas yang belum terselesaikan
27. Saya akan berlatih atau belajar dilingkungan yang dapat membuat konsentrasi
28. Saya menunda melakukan hobi sebelum berhasil menyelesaikan tugas atau pekerjaan
29. Saya meminta bantuan teman untuk menguji apakah saya telah menguasi materi yang akan diujikan
30. Saya bertanya pada pengajar bila ada materi yang belum dimengerti
31. Saya pergi keperpustakaan untuk mendapatkan informasi, jika tidak mendapatkannya saya akan mencarinya diperpustakaan lain guna mendapatkan informasi yang saya cari
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak pernah
33. Saya menyiapkan target seberapa banyak hal yang harus saya pelajari dan berjanji untuk menghadiahi diri sendiri bila mencapai target tersebut
34. Saya malu bertanya pada senior 35. Saya takut bertanya pada
pengajar dalam memahami materi yang disampaikan
36. Saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya dapat mengerjakan hal lain nanti jika saya dapat menyelesaikan tugas sekarang 37. Saya menerima ajakan teman
untuk pergi bersenang- senang walaupun pekerjaan atau tugas yang saya kerjakan belum selesai
38. Saya malu bertanya pada teman mengenai informasi yang tidak saya mengerti
39. Saya menggunakan fasilitas internet untuk mengunduh jurnal guna melengkapi buku 40. Pada saat kuliah, saya lebih
memilih tempat duduk dibelakang dari pada didepan
41. Apabila saya merasa kesulitan dalam memahami informasi saya akan meminta bantuan kepada pengajar
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak pernah
43. Saya merasa enggan untuk meminta bantuan pada teman walau saya merasa kesulitan mengerjakan tugas
44. Saya lebih memilih mencontek pekerjaan teman dari pada harus pergi keperpustakaan
45. Saya memilih lokasi belajar yang membuat saya nyaman
46. Saya langsung mengumpulkan tugas tanpa memeriksa jawaban kembali
47. Saya menggunakan fasilitas internet guna mengunduh paper
untuk ditiru dalam menyelesaikan tugas
48. Ruangan belajar saya berserakan dan tidak rapi
49. Saya merasa tidak perlu untuk menyesuaikan gaya belajar saya dengan pengajar
50. Saya mencari buku yang hampir sama dengan rekomendasi pengajar untuk melengkapi informasi yang akan saya dapatkan
51. Apabila kurang memahami tugas yang diberikan pengajar, saya membiarkan tugas tersebut tanpa menyelesaikannya
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak pernah
53. Saya jarang membuat catatan atas masukan- masukan tentang tugas yang disampaikan dosen 54. Saya hanya belajar dari apa
yang disampaikan oleh pengajar 55. Agar lebih mudah memahami
materi, saya mengajak teman untuk belajar bersama
56. Jika menemukan soal yang membingungkan saya akan melewatinya, walau belum memahaminya
57. Saya akan membuat rangkuman materi hanya ketika diminta oleh pengajar.
58. Saya takut bertanya pada senior mengenai materi yang tidak saya mengerti
Mohon periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada yangterlewati
LAMPIRAN B
HASIL UJI RELIABILITAS
1. Penghitungan Pertama
Item- Total Statistics Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.913 71
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 158.8155 350.662 .312 .920
VAR00003 158.7573 350.029 .316 .920
VAR00004 158.8058 345.785 .419 .919
VAR00005 158.7961 344.164 .435 .919
VAR00006 158.7184 351.557 .270 .921
VAR00008 159.0194 352.137 .286 .920
VAR00009 158.3592 353.840 .251 .921
VAR00010 158.6019 345.085 .417 .919
VAR00014 158.5922 348.656 .387 .920
VAR00015 159.3301 351.655 .301 .920
VAR00016 158.5728 342.835 .521 .918
VAR00018 158.8252 343.773 .531 .918
VAR00019 158.9223 340.661 .540 .918
VAR00020 158.5340 347.683 .428 .919
VAR00021 159.0291 344.401 .458 .919
VAR00022 158.3398 344.246 .483 .919
VAR00024 158.7864 346.758 .419 .919
VAR00025 159.6117 351.377 .348 .920
VAR00026 159.3981 347.771 .418 .919
VAR00027 159.4660 346.134 .482 .919
VAR00028 159.2621 341.274 .611 .918
VAR00029 159.1359 347.903 .337 .920
VAR00030 158.8738 349.111 .373 .920
VAR00031 159.4951 350.507 .309 .920
VAR00032 159.1165 345.241 .404 .920
VAR00033 158.3689 351.549 .304 .920
VAR00035 159.0971 344.089 .512 .919
VAR00037 159.1553 350.583 .321 .920
VAR00038 159.3689 348.823 .351 .920
VAR00039 159.3981 350.909 .300 .920
VAR00041 159.0000 349.627 .311 .920
VAR00042 158.6796 350.181 .301 .920
VAR00043 158.8058 347.982 .417 .919
VAR00045 158.7379 351.097 .332 .920
VAR00046 158.8447 343.956 .528 .919
VAR00047 158.3495 347.073 .443 .919
VAR00048 158.4369 351.072 .262 .921
VAR00049 158.7379 347.372 .343 .920
VAR00050 158.9903 348.167 .457 .919
VAR00051 158.6214 348.414 .362 .920
VAR00052 158.3883 348.044 .414 .919
VAR00053 158.1845 346.426 .495 .919
VAR00055 158.1748 351.322 .300 .920
VAR00056 158.6699 345.772 .508 .919
VAR00057 158.8544 347.596 .318 .920
VAR00058 159.0777 346.504 .315 .921
VAR00062 158.7184 346.832 .421 .919
VAR00063 158.1942 346.609 .500 .919
VAR00064 159.0000 345.627 .449 .919
VAR00065 158.6311 339.274 .621 .918
VAR00066 159.2039 346.791 .419 .919
VAR00067 158.7476 351.210 .251 .921
VAR00069 159.1068 347.704 .392 .920
VAR00070 158.9612 340.822 .559 .918