Ryan Febriansyah, 2013
PENGGUNAAN MULTIMEDIA MODEL TUTORIAL
UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
KOMPETENSI DASAR PENGENALAN PROGRAM
INVENTOR MATA PELAJARAN CAD
(Menggunakan Software Autodesk Inventor 2008 Di Kelas XII Teknik Gambar Mesin SMK Negeri 2 Kota Bandung)
SKRIPSI
Disusun oleh:
Ryan Febriansyah E.0551.0807855
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ryan Febriansyah, 2013
Penerapan Multimedia Model Tutorial
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Kompetensi Dasar Pengenalan
Program Inventor Mata Pelajaran CAD
Oleh
Ryan Febriansyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan
© Ryan Febriansyah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Ryan Febriansyah, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
RYAN FEBRIANSYAH E.0551.0807855
PENGGUNAAN MULTIMEDIA MODEL TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PENGENALAN PROGRAM INVENTOR MATA PELAJARAN
CAD
Bandung, Oktober 2013
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
DOSEN PEMBIMBING I
Drs. H. Wardaya, M.Pd NIP. 19560331198603 1 001
DOSEN PEMBIMBING II
Drs. H. Sabri NIP. ………
Mengetahui,
KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ryan Febriansyah, 2013
ABSTRAK
Ryan Febriansyah 0807855 : Penggunaan Multimedia Model Tutorial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Pengenalan Program Inventor mata pelajaran CAD
Rendahnya hasil belajar materi pengenalan program inventor pada kelas XII TGM SMKN 2 Kota Bandung tahun ajaran 2011/2012 menjadi salahsatu alasan untuk menerapkan multimedia model tutorial dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memgetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia model tutorial dengan hasil belajar siswa yang menggunakan tools autodesk inventor dan mengetahui seberapa besar respon siswa terhadap media tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi eksperiment) dengan desain the nonequivaleny,
pretest-posttest desain. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan
tes objective multiple choice 4 option dengan bobot 30% untuk aspek kognitif dan praktik gambar dengan bobot 70% untuk aspek psikomotorik. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan hasil belajar menggunakan multimedia model tutorial dilihat dari rata-rata N-Gain antara kelas eksperimen sebesar 0,63 dengan kelas kontrol sebesar 0,38. Hasil angket respon siswa terhadap multimedia model tutorial termasuk pada kategori tinggi sebesar 91,20% yang menyatakan setuju. Dengan kata lain media ini mempermudah proses belajar siswa.
Ryan Febriansyah, 2013
ABSTRACK
The low recognition of learning outcomes program material in class XII inventor TGM SMKN 2 Bandung academic year 2011/2012 to be one of the main reasons for implementing multimedia tutorial models in the learning process. This study aims to determine how large an increase in student learning outcomes using the model of multimedia tutorials to the learning outcomes of students who use Autodesk inventor tools and know how big the students response to the media. The research method used was a quasi-experiment (eksperimental semu) with the nonequivaleny design, pretest-posttest design. Data collection techniques were performed using test objective multiple choice 4 option with 30% weight to the cognitive aspects and practice drawing with 70% weight for psychomotor aspects. The results showed an increase in learning outcomes using multimedia tutorial models seen from the average N-Gain between the experimental class is 0.63 with a control class is 0.38. The results of the student questionnaire responses multimedia tutorial models including the high category at 91.20% who agree. In other words, the media facilitate student learning.
Ryan Febriansyah, 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR...iii
UCAPAN TERIMA KASIH...iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Perumusan Masalah ... 5
D. Pembatasan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbasis Komputer ... 8
B. Media pembelajaran ... 10
1. Jenis-jenis media pembelajaran ... 11
2. Fungsi media pembelajaran ... 15
3. Manfaat media pembelajaran ... 16
4. Aspek peniaian multimedia pembelajaran ... 17
5. Dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran ... 18
6. Model multimedia pembelajaran ... 20
C. Multimedia Model Tutorial ... 22
D. Langkah-langkah Pembuatan Multimedia Model Tutorial ... 23
1. Membuat video tutorial ... 23
2. Mengubah format video ... 23
3. Memasukan video kedalam program flash ... 24
4. Mengemas video menjadi Mutimedia model tutorial ... 24
E. Hubungan antara Media dengan Hasil Belajar ... 24
F. Sistem Evaluasi ... 25
1. Pengertian evaluasi ... 25
2. Jenis-jenis evaluasi ... 27
3. Jenis-jenis alat evaluasi ... 27
Ryan Febriansyah, 2013
1. Mengenal Autodesk Inventor 2008 ... 29
2. Syarat hardware dan software ... 30
3. Memulai Autodesk Inventor 2008 ... 30
4. Toolbar-toolbar pada Autodesk Inventor 2008 ... 33
5. Toolbar Draw ... 34
H. Penelitian-penelitian yang relevan ... 36
I. Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 38
B. Desain Penelitian ... 38
C. Prosedur Penelitian ... 40
D. Paradigma Penelitian ... 42
E. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 42
F. Definisi Operasional ... 43
G. Instrumen Penelitian ... 44
H. Proses Pengembangan Instrumen ... 45
1. Uji validitas ... 45
2. Uji reliabilitas ... 46
3. Uji indeks kesukaran... 48
4. Uji daya pembeda ... 48
5. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 49
I. Teknik Pengumpulan Data ... 50
J. Teknik Analisis Data ... 51
1. Uji homogenitas ... 51
2. Uji normalitas ... 52
3. Uji nilai N-Gain ... 55
4. Uji hipotesis penelitian ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 58
B. Analisis Data ... 59
C. Pembahasan ... 61
1. Hasil belajar kelas kontrol ... 61
2. Hasil belajar kelas eksperimen ... 63
3. Prosentase Respon Siswa Terhadap Multimedia ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69
B. Saran... ... 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Ryan Febriansyah, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Nilai semester ganjil mata pelajaran CAD siswa kelas XII TGM
SMKN 2 Bandung 2011/2012 ... 1
Tabel 3.1 Nonequivalent control group design ... 39
Tabel 3.2 Interpretasi nilai reliabilitas ... 47
Tabel 3.3 Interpretasi nilai indeks kesukaran ... 48
Tabel 3.4 Klasifikasi daya pembeda ... 49
Tabel 3.5 Distribusi hasil pengujian 30 butir soal ... 50
Tabel 3.6 Distribusi hasil pengujian 16 butir soal ... 50
Tabel 3.7 Persiapan uji normalitas ... 53
Tabel 3.8 Kategori perolehan skor ... 55
Tabel 4.1 Data nilai hasil belajar siswa ... 57
Tabel 4.2 Data peningkatan hasil belajar siswa ... 57
Tabel 4.3 Distribusi nilai N-Gain siswa ... 59
Ryan Febriansyah, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Posisi media dalam proses komunikasi pembelajaran ... 11
Gambar 2.2 Kerucut pengalaman Edgar Dale ... 25
Gambar 2.3 Kotak dialog new file ... 31
Gambar 2.4 Jendela kerja Autodesk inventor 2008 ... 32
Gambar 3.1 Alur prosedur penelitian ... 40
Gambar 3.2 Paradigma penelitian ... 42
Gambar 3.3 Kurva normal baku ... 52
Gambar 4.1 Distribusi data pretest dan postest siswa kelas kontrol ... 61
Gambar 4.2 Distribusi data pretest dan postest siswa kelas eksperimen ... 63
Gambar 4.3 Prosentase N-Gain ... 65
Gambar 4.4 Prosentase ketuntasan pembelajaran berdasarkan preetest dan postest ... 66
Ryan Febriansyah, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A (ADMINISTRASI KELAS)
Lampiran A.1 Silabus ... 71
Lampiran A.2 RPP kelas kontrol ... 76
Lampiran A.3 RPP kelas eksperimen ... 81
Lampiran A.4 Lembar observasi proses pembelajaran kelas kontrol .... 88
Lampiran A.5 Lembar observasi proses pembelajaran kelas eksperime 92 Lampiran A.6 Lembar observasi aktivitas siswa ... 97
LAMPIRAN B (MUKTIMEDIA MODEL TUTORIAL) Lampiran B.1 Judgment untuk ahli materi (Dosen) ... 99
Lampiran B.2 Judgment Untuk ahli materi (Guru) ... 102
Lampiran B.3 Judgment untuk ahli Media (Dosen) ... 104
Lampiran B.4 Judgment untuk konstruk media (Guru) ... 107
Lampiran B.5 Surat pernyataan judgment multimedia ... 110
Lampiran B.6 Storyboard multimedia model tutorial ... 111
Lampiran B.7 Instrumen angket respon siswa ... 117
LAMPIRAN C (SOAL TES) Lampiran C.1 Judgment lembar soal tes ... 119
Lampiran C.2 Surat pernyataan judgment lembar soal tes ... 120
Lampiran C.3 Kisi-kisi instrumen soal preetest ... 121
Lampiran C.4 Kisi-kisi instrumen soal posttest ... 123
Lampiran C.5 Lembar instrumen soal ... 125
Lampiran C.6 Kunci jawaban soal ... 132
Lampiran C.7 Lembar jawaban siswa preetet ... 133
Lampiran C.8 Lembar jawaban siswa posttest ... 134
LAMPIRAN D (PENGUJIAN INSTRUMEN) Lampiran D.1 Contoh perhitungan uji instrumen ... 135
Lampiran D.2 Tabel uji validitas butir soal (sebelum) ... 139
Lampiran D.3 Tabel uji reliabilitas butir soal (sebelum) ... 140
Lampiran D.4 Tabel uji indeks kesukaran (sebelum)... 141
Lampiran D.5 Tabel uji daya pembeda butir soal (sebelum) ... 142
Lampiran D.6 Tabel distribusi hasil pengujian soal tes (sebelum) ... 143
Lampiran D.7 Tabel uji reliabilitas butir soal (sesudah) ... 144
Lampiran D.8 Tabel uji indeks kesukaran (sesudah) ... 145
Lampiran D.9 Tabel uji daya pembeda butir soal (sesudah) ... 146
Lampiran D.10 Tabel distribusi hasil pengujian soal tes (sesudah) ... 147
LAMPIRAN E (PENGOLAHAN DATA PENELITIAN) Lampiran E.1 Pengujian homogenitas data penelitian ... 148
Ryan Febriansyah, 2013
Lampiran E.3 Pengujian hipotesis penelitian ... 157
Lampiran E.4 Tabel data pretest kelas kontrol ... 160
Lampiran E.5 Tabel data posttest kelas kontrol ... 161
Lampiran E.6 Tabel data pretest kelas eksperimen ... 162
Lampiran E.7 Tabel data posttest kelas eksperimen ... 163
Lampiran E.8 Tabel distribusi hasil belajar siswa ... 164
Lampiran E.9 Tabulasi judgment multimedia model tutorial ... 165
Lampiran E.10 Tabulasi angket respon siswa ... 167
Lampiran E.11 Tabulasi judgment soal tes ... 169
LAMPIRAN F (TABEL STATISTIK, DOKUMENTASI, PERSURATAN) Lampiran F.1 Tabel distribusi normal ... 170
Lampiran F.2 Tabel distribusi t ... 171
Lampiran F.3 Tabel nilai r ... 172
Lampiran F.4 Tabel nilai Chi Kuadrat ... 173
Lampiran F.5 Catatan kegiatan penelitian ... 174
Lampiran F.6 Dokumentasi kegiatan pengambilan data ... 176
Lampiran F.7 Kumpulan surat kegiatan penelitian ... 178
Lampiran F.8 Halaman pengesahan seminar ... 180
Lampiran F.9 Lembar bimbingan skripsi ... 182
Ryan Febriansyah, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
SMK Negeri 2 Kota Bandung yang berdomisili di jln.Ciliwung No.4
adalah sebuah lembaga kependidikan dimana tujuan dari sekolah tersebut
adalah untuk mencetak orang-orang yang kompeten didalam bidangnya.
Salahsatu jurusan yang ada didalam sekolah tersebut adalah Teknik Gambar
Mesin (TGM).
Kelas XII Teknik Gambar Mesin (TGM) merupakan salahsatu kelas
yang menerapkan metode utama dalam pembelajaran yaitu metode latihan
praktek. Diharapkan siswa memiliki kompetensi dalam bidang desain dan
gambar setelah mengikuti mata pelajaran yang berbasis praktek ini. Dimana
siswa dituntut melakukan latihan menggambar part hingga produk berupa
drawing menggunakan software CAD pada perangkat komputer. Software yang
digunakan dalam mata pelajaran CAD ini adalah Autodesk Inventor 2008.
Namun setelah mengikuti PPL di SMK Negeri 2 Kota Bandung, penulis
menemukan cukup banyak permasalahan yang terjadi mengenai proses
pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut. Salahsatunya yaitu
penggunaan media pembelajaran dalam menyampaikan materi dasar
pengenalan program Inventor menggunakan software CAD.
Berikut ini adalah nilai evaluasi yang diperoleh siswa dalam
menggambar bagian part dengan menggunakan software CAD autodesk
inventor 2008.
Tabel 1.1 Nilai semester ganjil mata pelajaran CAD menggunakan software
Autodesk Inventor 2008 siswa kelas XII TGM SMKN 2 Bandung
20011/2012
NO NILAI KETERANGAN FREKUENSI PERSENTASE (%)
2
Nilai diatas merupakan nilai murni dari penilaian guru terhadap siswa,
bukan nilai yang tercantum di rapor. Tabel diatas menyatakan bahwa hasil
belajar siswa belum optimal karena tidak ada satupun siswa yang mendapat
nilai amat baik atau 92-100. Hanya 3 orang atau 9,37 % yang mendapat nilai
lulus baik. Sekitar 43.37 % atau 14 orang yang mendapat nilai lulus cukup. Dan
sisanya sekitar 46.88 % atau 15 orang belum tuntas dalam pembelajaran yang
mengacu pada standar Kriteria Kelulusan Minimum (KKM). KKM ditentukan
oleh PAP Berdasarkan kurikulum yang ada di SMKN 2 bandung standar KKM
ditunjukan dengan nilai adalah 71. Nilai dibawah standar tersebut dianggap
belum tuntas.
Metode pembelajaran yang diterapkan guru saat ini merupakan metode
pembelajaran dengan menggunakan tools autodesk inventor Dalam
memberikan materi dasar pengenalan program inventor guru menjelaskan
materi secara verbal. Dimana handout yang dimiliki siswa dijadikan sumber
informasi utama dalam proses penyampaian materi. Penggunaan media
pembelajaran dalam hal ini terkadang tidak diterapkan, hanya papan tulis yang
digunakan sebagai media penegas isi materi secara tertulis maupun grafis.
Dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode tersebut banyak
siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan guru. Hal tersebut
diakibatkan oleh (1) penyampaian materi oleh guru yang kadang terlalu cepat,
padahal daya tangkap siswa bervariatif, sehingga banyak siswa yang kurang
mampu menangkap materi pelajaran sepenuhnya; (2) kurangnya perhatian atau
konsentrasi siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru; (3) media
pembelajaran berbasis komputer untuk mendetailkan perintah-perintah yang
3
Ryan Febriansyah, 2013
dikembangkan oleh guru. Misalnya: penggunakan media pembelajaran
menggunakan internet, CD multimedia interaktif, video pembelajaran, dan
media berbasis komputer menggunakan software flash. Sedangkan dalam hal
ini sangat penting bagi siswa untuk mengerti bagaimana cara membuka,
mengenal menu dan mengaplikasikan fitur-fitur yang ada didalam program
inventor.
Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal. Fakor internal
berhubungan dengan faktor-faktor yang muncul dari diri siswa yaitu motivasi,
keseriusan, dan karakterisitik yang dimiliki individu. Sedangkan faktor
eksternal berhubungan dengan faktor-faktor yang muncul dari luar diri siswa
yaitu tenaga pengajar atau guru mata pelajaran yang bersangkutan, lingkungan
belajar dan fasilitas yang mendukung dalam proses pembelajaran. Makmun,A
(2004:26-27).
Media berbasis komputer merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara,
gambar dan teks atau kombinasi dari paling sedikit dua media input atau
output dari data. Media ini dapat berupa audio, animasi, video, teks, grafik dan
gambar atau merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis
dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar
video. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
(Information and Communication Technology - ICT) khususnya teknologi
komputer dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membantu
memecahkan masalah belajar yang dihadapi.
Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai multimedia model tutorial
yang diterapkan memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penggunaan multimedia model
tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa telah banyak dilakukan.
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan adalah Penggunaan Media
Tutorial Photoshop Pokok Bahasan Efek Dan Manipulasi Foto Mata Pelajaran
Desain Grafis Siswa Kelas X Jurusan Desain Komunikasi Visual SMK Negeri
4
Ryan Febriansyah, 2013
Hasil yang didapatkan ternyata tingkat keberasilan peserta didik kelas
eksperimen yang menggunakan video tutorial mencapai N-Gain 90%
sedangkan kelas kontrol hanya mendapatkan rata-rata N-Gain 73% (Rachman
Akbar, 2012). Penelitian yang kedua adalah menggunakan multimedia model
tutorial pada kompetensi dasar menyiapkan piranti sistem pendukung CAD di
SMK negeri 6 bandung. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan
metode eksperimental semu (quasi eksperimental research). Pengumpulan data
dilakukan menggunakan tes yaitu pre-test dan post-test serta angket respon
siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar yang
lebih tinggi pada kelas yang menggunakan multimedia model tutorial pada
kompetensi dasar menyiapkan piranti sistem pendukung CAD dengan nilai
rata-rata N-Gain mencapai 0,33 dibandingkan dengan kelas yang menggunakan
tools AutoCAD dengan nilai rata-rata N-Gain yang hanya mencapai 0,18.
(kurniawan, 2012) Berdasarkan dua penelitian yang relevan tersebut maka
mendorong dugaan yang tepat bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa
SMK terhadap mata pelajaran Menggambar 2D dengan Sistem CAD salah
satunya adalah dengan dibuatnya mltimedia model tutorial.
Berdasarkan uraian tersebut maka diharapkan penggunaan multimedia
model tutorial dapat mengatasi permasalahan rendahnya prestasi belajar siswa
pada Kompetensi Dasar Pengenalan Program Inventor. Selain itu, penggunaan
multimedia model tutorial di SMKN 2 Bandung juga dapat dijadikan alternatif
memperbaiki mutu pembelajaran Mata Diklat Menggambar 2D dengan CAD
serta menjadi solusi terbatasnya waktu pembelajaran didalam kelas.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “PENGGUNAAN MULTIMEDIA MODEL TUTORIAL
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PENGENALAN PROGRAM INVENTOR MATA PELAJARAN CAD (Menggunakan Software Autodesk Inventor
5
Ryan Febriansyah, 2013 B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah, penulis dapat mengidentifikasi
masalah yang timbul dalam penelitian yang akan dilakukan, yaitu disebabkan
oleh “Penggunaan media pembelajaran dalam menyampaikan materi dasar pengenalan program Inventor menggunakan software CAD”. Hal ini menyebabkan dampak sebagai berikut:
1. Siswa kurang memahami penggunaan fungsi fitur yang tersedia dalam
software Autodesk Inventor 2008.
2. Siswa kurang mampu mengaplikasikan fitur yang tersedia dalam software
Autodesk Inventor 2008 secara tepat dalam proses pembuatan gambar
teknik.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah
1. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan
multimedia model tutorial pada Kompetensi Dasar Pengenalan Program
Inventor pada mata pelajaran CAD?
2. Bagaimanakah respon siswa yang mengikuti kegiatan belajar tentang
Kompetensi Dasar Pengenalan Program Inventor dengan menggunakan
Multimedia Model Tutorial?
D. Pembatasan masalah
Penulis perlu membatasi masalah agar pembuatan skripsi ini lebih
terarah, mengingat kemampuan dan waktu yang terbatas untuk merencanakan
penelitian tersebut, untuk itu penulis membatasi masalah sebagai berikut.
1. Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran berbasis
komputer model tutorial pada Kompetensi Dasar Pengenalan Program
6
Ryan Febriansyah, 2013
2. Indikator yang dipakai dalam Mengenalkan Menu-menu Toolbar Program
Inventor dibatasi hanya pada Sub Materi Mengenal Toolbar Autodesk
Inventor yaitu pada Toolbar sketch dan pengaplikasiannya.
3. Hasil belajar siswa yang diukur pada ranah kognitif tingkat pemahaman dan
ranah psikomotorik tingkat kesiapan yaitu penggunaan fitur-fitur yang ada
pada program autodesk inventor antara yang menggunakan multimedia
model tutorial dan pemakaian tools dalam Autodesk Inventor dengan bobot
penilaian 30% untuk kognitif dan 70% untuk psikomotorik.
4. Penilaian gambar dilihat pada hasil akhir gambar kerja yang dibuat tanpa
melihat proses dan lama kerja. Hasil kerja siswa dinilai berdasarkan
kemampuan siswa yaitu selesai atau tidak, kompeten atau tidak.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti berupa jawaban yang
hendak dicari melalui proses penelitian. Tujuan penelitian berhubungan erat
dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang
diajukan, tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan
penggunaan Multimedia Model Tutorial pada Kompetensi Dasar
Pengenalan Program Inventor mata pelajaran CAD
2. Untuk mengetahui respon siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
dengan menggunakan Multimedia Model Tutorial pada kompetensi dasar
Pengenalan Program Inventor.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menjadi pembelajaran serta
pelatihan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dilapangan.
2. Bagi guru, penelitian ini dihapkan memberikan proses kegiatan belajar
mengajar tidak lagi monoton, ditemukan media pembelajaran yang tepat
7
Ryan Febriansyah, 2013
3. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran CAD/CAM dan meningkatkan kecepatan siswa
dalam membuat gambar menggunakan software Autodesk Inventor 2008.
4. Bagi sekolah, penelitian ini diharaplan dapat dijadikan referensi alternatif
penggunaan media pembelajaran yang ada disekolah.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah
sebagai berikut. Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, bab ini
berisi latar belakang yang menjadi dasar dalam pembuatan skripsi, identifikasi
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang tinjauan
pustaka yang mendukung penerapan multimedia model tutorial. Tinjauan
pustaka tersebut terdiri dari teori-teori yang berkenaan dengan penelitian,
penelitian-penelitian yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis
penelitian. Bab III Metodologi Penelitian, bab ini berisi tentang, metode,
desain, prosedur, lokasi dan subjek, definisi operasional, instrument, proses
pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini berisi tentang
deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Bab V
Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran hasil
penelitian. Diakhir bab V disajikan lampiran-lampiran tentang
Ryan Febriansyah, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran
menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan
penggunaan metode ceramah yang telah dilakukan guru mata pelajaran CAD
selama ini dalam meningkatkan hasil belajar pada kompetensi dasar Pengenalan
Program Inventor. Peningkatan hasil belajar dapat diketahui dengan hasil pre-test
dan post-test antara kelas yang menggunakan multimedia model tutorial dengan
kelas yang menggunakan tools autodesk inventor.
Menurut tujuan penelitian yang telah dijelaskan tersebut diatas maka
metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu
(quasi experiment). Rancangan penelitian eksperimen semu yang digunakan
adalah dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design.
Pemilihan metode penelitian ini didasarkan pada ketepatan tujuan penelitian
yang sejalan dengan metode penelitian ini. Metode ini juga dianggap memiliki
kemantapan untuk memberikan perkiraan informasi yang diperoleh dengan tepat
dan mendekati penelitian eksperimen sungguhan yang syarat-syaratnya sulit
dipenuhi pada penelitian pendidikan. Hal ini terjadi karena kompleks dan sulitnya
untuk mengontrol seluruh variabel terkait karena subjek yang dijadikan penelitian
adalah manusia, dan sulit untuk mengontrol internal atau eksternal validitas yang
mempengaruhi variabel.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent
control group design. Dalam desain penelitian ini, terdapat dua kelompok yang
terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara
random. Kedua kelompok tersebut diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pola
39
Ryan Febriansyah, 2013
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design
GROUP PRETEST TREATMENT POSTTEST
Eksperimen O X O
Kontrol O Y O
Keterangan :
O = Tes yang diberikan pada siswa berupa pretest dan postest untuk
mengukur kemampuan siswa sebelum dan setelah dilakaukan perlakuan
X = Pembelajaran dengan menggunakan multimedia model tutorial
Y = Pembelajaran dengan pemakaian tools Autodesk Inventor
Sampel dijadikan dua kelompok yang disebut dengan kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut diberikan pretest dengan soal yang sama.
Selanjutnya masing-masing kelas diberikan perlakuan berupa pembelajaran
dengan penggunaan media pembelajaran yang berbeda. Kelas kontrol diberikan
pembelajaran menggunakan tools Autodesk Inventor sedangkan kelas eksperimen
diberikan perlakuan dengan menggunakan multimedia model tutorial. Setelah
perlakuan yang berbeda diberikan kepada masing-masing kelas, kedua kelas
tersebut diberikan soal posttest yang sama dengan pretest untuk mengetahui
40
Ryan Febriansyah, 2013
Tidak
Ya
Tidak
Ya C. Prosedur Penelitian
Alur prosedur penelitian digambarkan pada Gambar 3.1 berikut ini.
Pembelajaran dengan menggunakan multimedia tutorial
Pengumpulan dan Pembuatan Bahan Media Analisis Materi, Standar Isi dan Wacana Teks
Pembuatan Multimedia
Validasi Multimedia Multimedia Model Tutorial Identifikasi Masalah dan Tujuan
Mulai
Pembuatan Instrumen Penelitian
Penentuan Kelas
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pre-test Pre-test
Pembelajaran dengan menggunakan Tools Autodesk Inventor
Post-test Post-test
Analisis Data
Kesimpulan dan Saran
41
Ryan Febriansyah, 2013
Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian
Secara garis besar langkah-langkah atau prosedur pelaksanaannya dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah dan tujuan masalah, Pada tahap ini peneliti
melakukan identifikasi masalah yang terjadi di SMKN 2 Bandung dan
menetapkan tujuan yang diperkirakan dapat menyelsaikan masalah pada
Kompetensi Dasar Pengenalan Program Inventor.
2. Pembuatan multimedia model tutorial, pada tahap ini diawali dengan
menganalisis materi, standar isi, dan wacana teks, kemudian dilanjutkan
lagi dengan kegiatan pengumpulan dan pembuatan bahan media,
kemudian dilanjutkan dengan pembuatan multimedia dan proses validasi
melalui judgment oleh guru mata pelajaran Menggambar 2D dengan
Sistem CAD dan multimedia ini akan terus diperbaiki hingga dianggap
baik.
3. Membuat instrumen, pada tahap ini melakukan kegiatan pembuatan
instrumen berupa lembar format judgment media dan materi dari
multimedia pembelajarannya, lembar soal, RPP dan instrumen-instrumen
tersebut divalidasi, diujicoba dan diperbaiki.
4. Penentuan kelas, pada tahap ini peneliti menentukan dua kelas yang
dijadikan kelas eksperimen dan kontrol
5. Kelas Kontrol dan Eksperimen
a. Pre-test, pada tahap ini peneliti melakukan tes awal pada dua kelas
yang akan dijadikan objek penelitian
b. Proses treatment, pada tahap ini peneliti melakukan proses
pembelajaran menggunakan multimedia untuk kelas eksperimen dan
tools Autodesk Inventor untuk kelas kontrolnya.
c. Post-test, pada tahap ini peneliti melakukan tes akhir setelah kedua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi treatmen yang
42
Ryan Febriansyah, 2013
6. Analisis Data, pada tahap ini peneliti melakukan analisis data untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
7. Kesimpulan dan saran, pada tahap ini peneliti menjawab rumusan
masalah peneliian.
D. Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:66) paradigma penelitian dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitian, pemilihan teori yang relevan rumusan yang diajukan metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik yang digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.
Keterangan :
1. = ruang lingkup penelitian
2. = ruang lingkup pengambilan data penelitian
Gambar 3.2. Paradigma Penelitian
E. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian Media
43
Ryan Febriansyah, 2013
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Bandung pada
mata pelajaran CAD/CAM. Subjek dalam penelitian ini berupa Media yang
digunakan dalam penelitian yaitu Multimedia Model Tutorial sedangkan objek
daam penelitian yaitu kelas XII TGM tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah
siswa 32 orang terdiri dari 29 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Sampel
yang digunakan adalah siswa XII TGM yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 16
siswa nomor absen ganjil sebagai kelas kontrol dan 16 siswa nomor absen genap
sebagai kelas eksperimen. Hal tersebut dikarenakan siswa-siswi yang memiliki
mata pelajaran CAD Autodesk Inventor hanya satu kelas yaitu kelas XII TGM.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dan
memudahkan ungkapan yang dimaksud yang terdapat pada judul. Terdapat
definisi operasional pada judul penelitian ini yaitu: Multimedia Model Tutorial.
Multimedia yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu media yang telah
dibuat sedemikian rupa oleh peneliti dalam bentuk video tutorial mengenai
pengenalan program inventor dan kemudian dikemas dalam bentuk Flash dengan
konten yang terintegrasi didalamnya berupa teks, gambar dan animasi yang
dilengkapi dengan kontrol berupa sistem navigasi untuk menghasilkan sifat
interaktivitas media dengan pengguna.
Hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
nilai akhir yang didapatkan dari nilai postest berupa soal pilihan ganda untuk
mengukur aspek kognitif dan soal gambar untuk mengukur aspek psikomotorik
setelah dilakukan pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial.
Kompetensi dasar. Kompetensi yang dimaksudkan adalah siswa
memahami penggunaan fungsi fitur-fitur dan mampu mengaplikasikannya secara
tepat dalam proses pembuatan gambar teknik yang tersedia pada software
Autodesk Inventor 2008.
Software Autodesk Inventor 2008. Software yang dimaksud adalah salah
44
Ryan Febriansyah, 2013
design and drawing. Autodesk inventor merupakan pengembangan dari
produk-produk CAD setelah Autocad dan Autodesk Mechanical Desktop. Autodesk
inventor memiliki beberapa kelebihan yang memudahkan penggunanya dalam Design serta tampilan yang lebih menarik dan rill
G. Instrumen Penelitian
Arikunto (2006: 160) mengemukakan:
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
variabel penelitian. Sehingga dalam rencana penelitian ini instrumen yang akan
dibuat yaitu:
1. Instrumen kuantitatif berupa soal pretest dan soal postest berupa soal pilihan
ganda sebanyak 30 butir untuk mengukur aspek kognitif siswa dan soal
gambar berupa gambar sederhana yang mencakup keseluruhan materi untuk
mengukur aspek psikomotorik yang diberikan sebagai data untuk
menganalisis peningkatan hasil belajar. Instrumen ini dapat digunakan setelah
dilakukan konsultasi isi kepada dosen pembimbing dan melewati serangkaian
pengujian.
2. Instrumen kualitatif
a. Lembar angket respon siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui respon siswa
terhadap media yang diberikan pada saat proses pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa
Lembar observasi ini digunakan pula untuk mengumpulkan data
mengenai kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses belajar
45
Ryan Febriansyah, 2013
c. Lembar judgment
Lembar judgment digunakan sebagai langkah validasi konten dan
konstruk mengenai media pembelajaran maupun alat evaluasi yang
hendak digunakan berdasarkan judgment guru mata pelajaran gambar
teknik dan wakasek kurikulum di SMKN 2 Kota Bandung. Lembar
judgment media pembelajaran dikembangkan berdasarkan ketentuan
dalam merancang multimedia model tutorial mengenai dasar kejelasan
petunjuk penggunaan, keterbacaaan teks, kualitas tampilan, penggunaan
animasi, komposisi warna, sistem navigasi dan fungsi yang hendak
dicapai. Serta lembar judgment soal tes dikembangkan berdasarkan
materi ajar yang disampaikan pada saat proses perlakuan.
H. Proses Pengembangan Instrumen
Idealnya, instrumen digunakan untuk pengambilan data penelitian terlebih
dahulu dilakukan dengan melewati serangkaian proses pengembangan instrumen
berupa pengujian analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda. Dalam penelitian ini, pengembangan instrumen dilakukan sebelum dan
setelah pengambilan data penelitian. Dimana instrumen yang diuji diambil dari
data hasil prestes kelas kontrol. Setelah proses pengujian instrumen selesai maka
item soal yang dianggap tidak valid (invalid) akan dibuang dan diambil soal yang
valid saja untuk digunakan pada saat posttest.
1. Uji validitas
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”(Arikunto, 2006: 168). Sebuah
item soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap
skor total, skor pada item menyebabkan skor total dapat tinggi atau rendah.
Untuk menguji validitas item pada penelitian ini digunakan rumus korelasi
46
Ryan Febriansyah, 2013
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Arifin, 2009: 254)
Keterangan:
r = koefisien korelasi
N = jumlah responden
ΣX = jumlah skor tiap item soal
ΣY = jumlah skor soal tiap siswa
Uji validitas ini dikenakan pada setiap item soal. Selanjutnya untuk
menentukan validitas dari setiap item soal dilakukan pengujian lanjutan
dengan menggunakan uji signifikan (uji t) yang berfungsi apabila peneliti
ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka rumus uji t yang
digunakan yaitu seperti pada persamaan 3.2.
√
√
Sugiyono, (Setiawan, 2012: 48)
Keterangan:
thitung = nilai thitung
n = jumlah responden
r = koefisien korelasi
Kemudian jika thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 , maka
dapat disimpulkan item soal tersebut valid.
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu instrumen dalam
47
Ryan Febriansyah, 2013
sebagai alat pengumpul data. “Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga ”(Arikunto, 2006:
178). Pengujian realibilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Spearman-Brown atau disebut teknik belah dua.
Berdasarkan buku evaluasi pendidikan, cara melakukan reliabilitas belah
dua pada dasarnya dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut.
1. Lakukan pengetesan item-item yang telah dibuat kepada subjek sasaran.
2. Bagi tes yang ada menjadi dua atas dasar jumlah item, yang paling umum
dengan membagi item dengan nomor ganjil dan genap pada kelompok
tersebut.
3. Hitung skor subjek pada kedua belah kelompok penerima item genap dan
item ganjil.
4. Korelasikan kedua skor tersebut, menggunakan formula korelasi yang
yang relevan dengan teknik pengukuran.
Dalam mengkorelasikan skor, dapat menggunakan persamaan 3.3.
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Arifin, 2009:254)
Selanjutnya gunakan persamaan 3.4., untuk memperoleh nilai korelasi
realibilitas instrumen.
(Sukardi, 2011: 48)
Keterangan:
rtotal tes = nilai korelasi reliabilitas instrumen
rbelah dua = indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Hasil yang diperoleh yaitu rbelah dua dibandingkan dengan nilai dari tabel
r-product momen. Jika rbelah dua > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, besar
48
Ryan Febriansyah, 2013
Tabel 3.2. Interpretasi nilai reliabilitas
Rentang nilai reliabilitas interpretasi 0,800 ≤ r ≤ 1,000 sangat tinggi
0,600 ≤ r ≤ 0,800 tinggi
0,400 ≤ r ≤ 0,600 cukup
0,200 ≤ r ≤ 0,400 rendah
0,000 ≤ r ≤ 0,200 sangat rendah (tak berkorelasi)
Arikunto, (Setiawan, 2012: 50)
3. Uji indeks kesukaran
Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui item soal yang
diujikan mempunyai kategori soal mudah, sedang atau sukar. Cara yang
digunakan yaitu menggunakan proporsi menjawab benar (proportion
correct).”...cara tersebut sangat banyak digunakan karena dianggap lebih
mudah”(Arifin, 2009:271). Persamaan yang digunakan dapat dilihat pada
persamaan 3.5.
(Daryanto, 1997: 180)
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Setelah perhitungan selesai, maka nilai yang diperoleh dapat
dikategorikan berdasarkan kategori tingkat kesukaran yang seperti pada
tabel 3.3.
Tabel 3.3. Interpretasi nilai indeks kesukaran
49
Ryan Febriansyah, 2013
p > 0,70 Mudah
0,30 ≤ p ≤ 0,70 Sedang
p < 0,30 Sukar
(Daryanto, 1997: 182)
4. Uji daya pembeda
“Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh. Suatu
butir soal tes dapat dihitung daya pembedanya dengan menggunakan
persamaan 3.6.
(Daryanto, 1997: 186)
Keterangan :
D = indeks diskriminasi (daya pembeda)
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok atas menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar
Sebagai acuan mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka
digunakan kriteria seperti pada tabel 3.4.
Tabel 3.4. Klasifikasi daya pembeda
Rentang nilai D Klasifikasi
D < 0,20 Jelek
0,20 ≥ D < 0,40 Cukup
0,40 ≥ D < 0,70 Baik
50
Ryan Febriansyah, 2013
Arikunto, (Setiawan, 2012: 52)
5. Hasil pengujian instrumen penelitian
Soal tes yang digunakan untuk pengujian merupakan hasil pretest
dari siswa kelas kontrol. Jumlah butir soal yang diujikan sebanyak 30 butir
soal dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Setelah dilakukan pengujian,
diperoleh hasil pengujian seperti ditunjukan tabel 3.5.
Tabel 3.5. Distribusi hasil pengujian 30 butir soal tes
Validitas
Reali-bilitas
Indek kesukaran Klasifikasi daya pembeda
valid invalid mudah Sedang sukar jelek cukup baik baik
kategori valid sebagai data untuk uji homogenitas, n-gain, normalitas dan
hipotesis. Selanjutnya dilakukan kembali uji realibilitas, indeks kesukaran
dan daya pembeda item soal sehingga diperoleh data hasil pengujian seperti
pada tabel 3.6.
Tabel 3.6. Distribusi hasil pengujian 16 butir soal tes
Reali-bilitas
Indek kesukaran Klasifikasi daya pembeda
51
I. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang tepat dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat tes kuantitatif berupa soal tes. Soal
tes diberikan kepada siswa kelas kontrol dan eksperimen sebelum perlakuan
proses pembelajaran dilakukan (pretest) dan setelah perlakuan proses
pembelajaran (posttest). Alat test kualitatif yang digunakan dalam mengumpulkan
data penelitian diantaranya lembar judgment sebagai alat validasi konten dan
konstruk media pembelajaran dan alat evaluasi yang akan digunakan serta lembar
observasi digunakan sebagai lembar kontrol dalam pelaksaan proses pengambilan
data.
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Analisis data yang dilakukan setelah data-data diperlukan terkumpul,
Suarsimi Arikunto (2006:235) mengemukakan:
Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu:
1. Persiapan
2. Tabulasi
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Langkah-langkah analisis data uji instrumen:
1. Data pretest digunakan untuk mendapatkan tingkat homogenitas dari kedua
kelompok dalam penelitian,
2. Jika sampel berdistribusi homogen, maka data dilanjutkan dengan pengujian
52
Ryan Febriansyah, 2013
Penggunaan Multimedia Model Tutorial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Pengenalan Program Inventor mata pelajaran CAD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Jika data berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan dengan uji “t”.
Sehingga teknik dalam mengolah data rencana penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dari
dua kelas yang homogen. Apabila data menunjukan kelompok data homogen,
maka data yang berasal dari populasi yang sama layak untuk digunakan.
Rumus uji homogenitas yang digunakan seperti pada persamaan 3.7.
(Siregar, 2004: 167)
Keterangan :
S12 = varian terbesar
S22 = varian terkecil
Kelompok populasi homogen jika p-value > 0,05, dengan dk1=(n1-1) dan
dk2+(n2-1).
2. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Suatu data dikatakan terdistribusi normal jika
data di atas dan di bawah rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya
(Sugiyono, 2009:79). Teknik pengujian normalitas data dilakukan dengan
menggunakan Chi Kuadrat ( χ2 ). Pengujian normalitas data dengan ( χ2
)
dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data
yang terkumpul dengan kurva normal baku/standar. Menurut Sugiyono
(2009:79), kurva normal yang luasnya mendekati 100% dibagi menjadi enam
bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga bidang di bawah rata-rata
dan tiga bidang diatas rata-rata. Luas enam bidang dalam kurva normal baku
53
Ryan Febriansyah, 2013
Gambar 3.3. Kurva normal baku
(Sugiyono, 2009: 80)
Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji
hipotesis menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas dengan
menggunakan aturan sturgess dengan memperhatikan tabel 3.5.
Tabel 3.7. Persiapan uji normalitas
No. Kelas Interval Fi Xi Zi Lo Li ei χ2
Jumlah
(Siregar, 2004: 87)
Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai
berikut.
a. Menentukan range (R)
(Siregar, 2004: 24)
Keterangan :
xa = data tertinggi
54
Ryan Febriansyah, 2013
b. Menentukan banyaknya kelas interval (i)
(Siregar, 2004: 24)
Keterangan :
n = jumlah sampel
c. Menentukan panjang kelas interval (p)
(Siregar, 2004: 25)
Keterangan :
R = rentang interval
i = banyaknya kelas interval
Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi
frekuensi.
d. Menghitung rata-rata (x)
∑ ∑
(Siregar, 2004: 26)
Keterangan:
fi = frekuensi absolute data di tiap kelas interval
xt = nilai tengah kelas interval
e. Menghitung standar deviasi (S)
55
Ryan Febriansyah, 2013
(Siregar, 2004: 26)
Keterangan:
fi = frekuensi absolute data di tiap kelas interval
xt = nilai tengah kelas interval
x = nilai rata-rata hitung
f. Menentukan batas bawah kelas interval (xin)
Xin = Bb – 0,5 kali decimal yang digunakan interval kelas
Keterangan:
Bb = batas bawah interval
g. Menentukan angka baku (Zi)
(Siregar, 2004: 86)
Keterangan:
xin = batas bawah kelas interval
x = nilai rata-rata hitung
S = standar deviasi
h. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo. Harga xl selalu ambil nilai peluang 0,5000, demikian juga xin terakhir.
56
Ryan Febriansyah, 2013
(Siregar, 2004: 87)
j. Hitung frekuensi harapan (ei)
(Siregar, 2004: 87)
Keterangan:
Li = nilai luas tiap kelas interval ∑fi = jumlah frekuensi interval
k. Hitung nilai chi kuadrat (χ2) untuk menghitung p-value
(Siregar, 2004: 87)
l. Lakukan interpolasi pada tabel χ2, untuk menghitung p-value
m. Kesimpulan
kelompok data berdistribusi normal jika p-value > 0,05. Apabila dari
uji normalitas data berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis
dapat dilakukan dengan statistik nonparametrik.
3. Nilai N-Gain
N-Gain digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa
secara ternormalisasi. Rumus N-Gain dapat dihitung melalui persamaan 3.16.
57
Ryan Febriansyah, 2013
Kriteria perolehan pertumbuhan skor ternormalisasi dapat dilihat pada
tabel 3.8.
Tabel 3.8. Kategori perolehan skor
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g ≤0,7 Sedang
g ≤ 0,3 Rendah
Hake, (Setiawan, 2012: 58)
4. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data N-Gain. Menurut
Sugiyono (Setiawan, 2012: 59) bahwa “untuk sampel independen (tidak
berkorelasi) dengan jenis data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t
separated variant seperti pada persamaan 3.16.
√
(Siregar, 2004: 155)
Keterangan:
x = nilai rata-rata
S = standar deviasi
n = jumlah sampel data
Pengujian hipotesis dilakukan terhadap data N-Gain kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Adapun hipotesisnya adalah :
Ho : µ1 > µ2 : “Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia
model tutorial tidak lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa
yang menggunakan tools autodesk inventor”.
58
Ryan Febriansyah, 2013
model tutorial lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang
Ryan Febriansyah, 2013
BAB V
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar menggunakan multimedia model
tutorial ditinjau dari nilai rata-rata N-Gain untuk kelas kontrol sebesar 0,38 dan
kelas eksperimen sebesar 0,63. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
menghasilkan nilai rata-rata 85,78 yang termasuk pada kategori diatas standar
KKM di SMKN 2 Bandung dengan prosentase ketercapaian KKM 87,50%
berada pada kategori tinggi. Maka, N-Gain hasil belajar dengan menerapkan
mutimedia model tutorial pada materi pengenalan program inventor lebih baik
dibandingkan dengan menerapkan tools autodesk inventor.
2. Respon siswa terhadap penerapan multimedia model tutorial pada materi
pengenalan program inventor termasuk kriteria tinggi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan multimedia model tutorial pada
kompetensi dasar Pengenalan Program Inventor mendapat respon positif dari
70
Ryan Febriansyah, 2013 B.Saran
Berasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan saran yang
diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait. Saran-saran
tersebut adalah.
1. Bagi guru, disarankan agar dapat menerapkan multimedia model tutorial dalam
pembelajaran gambar teknik menggunakan software autodesk inventor 2008
guna meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan multimedia
model tutorial terhadap indikator-indikator lain pada program autodesk
inventor 2008, dengan mengintegrasikan animasi yang lebih kongkrit dan
Ryan Febriansyah, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri.(2010). Media Pembelajaran.Surakarta:Yuma Pustaka.
Arikunto, Suharsimi.(2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT. Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dokumen Guru Gambar Teknik SMKN 2 Kota Bandung.(2012).Daftar Nilai
Mata Pelajaran CAD Autodesk Inventor 2008 Semester Ganjil 2011/2012.Bandung:Dokumen SMKN 2 Kota Bandung.
Hake, R. R. (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning
Gains in Mechanis with Gender, High School Mathematics and Spatial Visualization. [Online]. Tersedia: http://www.phscs_Indiana. e-du/hake [04 mei 2013]
Hidayat, Nur. dan Shanhaji, Ahmad.(2011). Autodesk Inventor Mastering 3D
Mechanical Design. Bandung:Informatika.
Istiarsono, Zen.(____).Penerapan Mastery Learning pada Pembelajaran. [Online].Tersedia: http://pelangiilmu.jurnal.unesa.ac.id/bank/jurnal/
Penerapan_Mastery_Learning_pada_Pembelajaran_(zen_Istiarsono). pdf.[12 mei 2013].
Rosdaya, Dede.(2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.Ciputat: Gaung Persada Press.
Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana Media Group
Setiawan, Reza.(2012). Penerapan Multimedia Interaktif (MMI) Model Simulasi
pada Materi Fungsi Kode G Mesin CNC Frais untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Bandung: JPTM UPI Bandung. (tidak di terbitkan)
Siregar, Syafaruddin.(2004).Statistik Terapan.Jakarta:Grasindo
Sugiyono. (1994).Metode Penelitian Administrasi.Bandung: CV.Alfabeta
Ryan Febriansyah, 2013
Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Wahono, R.S. (2008). Tujuh Langkah Mudah Membuat Multimedia Pembelajaran [Online]. Tersedia
http://romisatriawahono.net/2008/03.03.7-langkah-mudah-membuat-multimediapembelajaran [12 mei 2013]