• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN DAN DAMPAKNYA PADA RETURN ON ASSETS (ROA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN DAN DAMPAKNYA PADA RETURN ON ASSETS (ROA)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN DAN DAMPAKNYA PADA RETURN

ON ASSETS (ROA)

(Survey pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

HESTY RATNASARI (113403232) hestyratnasati@gmail.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Abstract

The research aims to know the influence of the interest rate loans, third party funds to credit distribution and impact on return on assets either partially or simultaneously of banking sector which have been registered in Indonesia stock exchange. The method used in this research is analytical descriptive method. The technique of data collection was done through the secondary data. The sample in this research is taken by using purposive sampling with purposing to get the sample which is appropriate with the criteria determined. The analytical tool used is path analysis. Based on the analysis result, it can be concluded that: (1) the third party funds does not have a significant influence on interest rate loans. (2) the interest rate loans partially does not have a significant influence on credit distribution. (3) the third party funds partially has significant influence on credit distribution. (4) the interest rate loans and third party funds simultaneously has significant influence on credit distribution. (5) the interest rate loans partially does not have a significant influence on return on assets. (6) the third party funds partially does not have a significant influence on return on assets.(7) the credit distribution partially has significant influence on return on assets. (8) the interest rate loans, third party funds and credit distribution simultaneously has significant influence on return on assets.

Key Words: Interest rate loans, Third party funds, Credit distribution and Return On Assets.

Abstak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga Terhadap Kredit yang Disalurkan dan Dampaknta pada Return On Assets (ROA) baik secara parsial maupun secara simultan pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Alat analisis yang digunakan adalah Paht Analisis.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan (1) Dana Pihak Ketiga berpengaruh tidak signifikan terhadap Tingkat Suku Bunga Kredit. (2)Tingkat Suku Bunga Kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Kredit yang Disalurkan sedangkan (3) Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kredit yang Disalurkan. (4) Tingkat

(2)

2

Suku Bunga Kredit dan Dana Pihak Ketiga secara simultan Berpengaruh terhadap Kredit yang Disalurkan. (5) Tingkat Suku Bunga Kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). (6) Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA) dan (7) Kredit yang Disalurkan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). (8) Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga dan Kredit yang Disalurkansecara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA)

Kata kunci : Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga, Kredit yang Disalurkan, Return On Assets (ROA)

(3)

3 I. PENDAHULUAN

Peningkatan aktivitas perbankan berdampak positif bagi perekonomian suatu negara, maju mundurnya suatu negara dapat dilihat dari bagaimana bekerjanya sistem perbankan dan aktifitas perbankannya. Hal ini dikarenakan bank adalah lembaga yang dapat mengatur aliran dana dari berbagai macam pihak melalui modal disetor, agio saham, call money, deposito, tabungan dan sarana lainnya yang kemudian disalurkan kembali oleh pihak bank kepada negara dan masyarakat untuk berbagai macam kepentingan.

Oleh karena itu, peranan pengelolaan sumber dana bank perlu ditingkatkan secara intensif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemberian kredit kepada nasabah. Di lain pihak usaha kredit yang dilakukan oleh bank mempunyai efek mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dan mendorong peningkatan simpanan masyarakat yang memberi pengaruh terhadap pemberian kredit.

Usaha bank tidak hanya sebagai penyimpan dana dan pemberi kredit saja tetapi juga merupakan alat bagi Pemerintah untuk menstabilkan moneter dan mendorong laju pertumbuhan perekonomian nasional atau sebagai agent of development, hal ini sejalan dengan tujuan bank sebagai lembaga keuangan yang berperan mendukung pembangunan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan stabilitas nasional. Dalam setiap kegiatan operasionalnya bank melakukan peranannya dalam proses intermediasi. Peran ini merupakan yang paling penting diantara peran lainnya karena berhubungan langsung dengan kegiatan utama bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (idle fund surplus unit) dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit unit). Peran inilah yang dilaksanakan oleh bank dalam rangka memperlancar lalu lintas pembayaran dan pelayanan jasa kepada masyarakat karena fungsi utama bank yaitu sebagai suatu wahana yang mampu mengatur aliran dana suatu negara dengan jalan menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat untuk berbagai kepentingan secara efektif dan efisien, yang mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat.

Industri perbankan adalah suatu industri yang sumber utama pendapatannya diperoleh dari penyaluran kredit. Dari penyaluran kredit ini pihak bank akan mendapatkan pendapatan atau laba berupa bunga kredit. Oleh karena itu untuk mencapai laba yang optimal pihak bank dituntut untuk bisa menyalurkan kredit dalam jumlah yang besar yang disesuaikan dengan modal yang dimiliki. Akan tetapi dengan semakin maraknya persaingan antar bank dalam

(4)

4

menarik perhatian masyarakat untuk menggunakan jasa kreditnya, maka penetapan strategi sangatlah penting, terutama dalam penentuan tingkat suku bunga kredit.

Suku bunga berpengaruh terhadap keinginan dan ketertarikan masyarakat untuk menanamkan dananya di bank melalui produk-produk yang ditawarkan. Dampak bagi bank itu sendiri, yakni dengan semakin banyaknya dana yang ditanamkan oleh masyarakat, akan meningkatkan kemampuan bank dalam menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit, dimana dari kredit yang disalurkan tersebut, bank memperoleh laba sehingga semakin banyak kredit yang disalurkan, berdampak pada besarnya pendapatan yang diperoleh oleh bank. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ade Firmasyah (2012) yang menyatakan bahwa dana masyarakat (DPK) mempengaruhi kredit yang disalurkan, semakin besar dana masyarakat yang dihimpun maka semakin besar pula jumlah kredit yang disalurkan, dan semakin besar jumlah kredit yang disalurkan akan berdampak pada meningkatnya pendapatan.

Kemampuan bank untuk menghasilkan laba dapat diukur menggunakan rasio-rasio profitabilitas diantaranya adalah Return On Assets (ROA). Besar kecilnya ROA yang dihasilakan suatu bank dapat dijadikan tolak ukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.

Akan tetapi bank yang dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan bersaing dalam mengarahkan dana masyarakat maupun menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat. Maka perlu adanya efisiensi pada lembaga perbankan terutama efisiensi biaya sehingga akan diperoleh laba yang lebih optimal, penambahan jumlah dana yang disalurkan dan juga keamanan dan kesehatan perbankan akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini:

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat suku bunga, dana pihak ketiga, kredit yang disalurkan dan return on asset pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di BEI.

2. Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga terhadap tingkat suku bunga kredit.

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit dan dana pihak ketiga terhadap kredit yang disalurkan secara parsial dan simultan pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di BEI.

4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit, dana pihak ketiga, kredit yang disalurkan terhadap return on assets secara parsial dan simultan pada eminten sektor perbankan yang terdaftar di BEI.

(5)

5 II. METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Tingkat Suku Bunga, Dana Pihak Ketiga, Kredit yang Diberikan, dan Return On Asset (ROA). Penelitian ini dilaksanakan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang sekaligus menjadi subjek penelitian.

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis dan metode korelasional. Metode deskriptif analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan atau menggambarkan situasi yang terjadi pada masa sekarang, kemudian menganalisis serta menginterpretasikan data-data yang diperoleh dengan analisa tertentu. Sedangkan metode korelasional adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih (Mohammad. Nazir, 2011: 61). Populasi dan sample dari perusahaan ini adalah emiten sektor perbankan tahun 2014 yang sesuai dengan kriteria penelitian.

PENGUKURAN VARIABEL

1. Variabel indenpendensi, yaitu tingkat suku bunga kredit, dana pihak ketiga dan return on assets (ROA). .

 Tingkat Suku Bunga Kredit di ukur dengan rata-rata suku bunga kredit pertahunyang diberikan oleh bank.

 Dana Pihak Ketiga di ukur dengan jumlah simpanan nasabah yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito.

 Kredit yang Disalurkan di ukur dengan melihat jumlah kredit yang diberikan olehbank kepada nasabahnya.

2. Variabel dependen, yaitu return on assets (ROA) yang di ukur dengan :

ROA= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

III. PEMBAHASAN

Uji path analisis digunakan dengan menggunakan SPSS versi 20.0. Dari hasil penelitian penulis memperoleh data mengenai Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana Pihak

(6)

6

Ketiga dan Kredit yang Disalurkan serta Return On Assets (ROA) pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2014 yang menjadi subjek penelitian. Data tersebut digunakan untuk menghitung besarnya Pengaruh Dana Pihak Ktiga terhadap Tingkat Suku Bunga Kredit, Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit dan Dana Pihak Ketiga secara parsial dan simultan terhadap Kredit yang Disalurkan, serta Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga dan Kredit yang Disalurkan secara parsial dan simultan terhadap Return On Assets (ROA). Penulis melakukan penelitian pada Emiten Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI, Emiten Sektor Perbankan yang diteliti tersebut sebanyak 19 perusahaan.

Data Variabel Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana PIhak Ketiga, Kredit yang Disalurkan dan ReturnOn Assets (ROA)

No Kode Bank

Nama Bank Tingkat Suku Bunga Kredit

Dana Pihak Ketiga (Rp)

Kredit yang Disalurkan

(Rp)

ROA

1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk

13,63% 5.206.253.466.000 4.694.580.210.000 1,53%

2 BACA Bank Capital Tbk 15,32% 8.112.281.000.000 4.737.817.000.000 1,33%

3 BBCA Bank Central Asia Tbk

10,70% 447.905.756.000.000 346.536.310.000.000 3,90%

4 BBKP Bank Bukopin Tbk 12,76% 65.390.790.000.000 55.262.577.000.000 1,33%

5 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk

16,23% 605.610.340.000.000 495.097.288.000.000 4,74%

6 BDMN Bank Danamon Tbk 15,52% 116.495.224.000.000 109.575.129.000.000 1,40%

7 BMRI Bank Mandiri Tbk 12,10% 583.448.911.000.000 523.101.817.000.000 3,57%

8 BNBA Bank ICB Bumi Putera Tbk

13,29% 4.450.002.534.077 3.535.324.522.947 1,52%

9 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

12,83% 174.723.234.000.000 169.380.619.000.000 1,44%

10 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

12,67% 101.863.992.000.000 98.030.670.000.000 3,49%

11 BSWD Bank of India Indonesia/Swadesi Tbk

14,21% 3.585.345.484.205 3.157.426.950.171 3,37%

12 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk

15,70% 53.487.890.000.000 49.616.992.000.000 1,94%

13 MCOR Bank Windu Kencana

Internasional Tbk

13,30% 8.188.680.000.000 6.908.478.000.000 0,79%

14 MEGA Bank Mega Tbk 14,91% 51.021.875.000.000 33.679.790.000.000 1,16%

15 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk

11,80% 126.105.853.000.000 113.936.968.000.000 1,79%

16 INPC Bank Artha Graha 15,70% 19.573.542.000.000 17.150.089.000.000 0,78%

(7)

7 International Tbk

17 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk

14,08% 7.876.659.881.000 6.711.198.648.000 1,32%

18 SDRA Bank Himpunan Saudara Tbk

16,36% 11.303.958.000.000 11.468.312.000.000 2,81%

19 BTPN Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk

24,17% 51.140.850.000.000 51.993.574.000.000 3,60%

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Suku Bunga Kredit Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI

Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Tingkat Suku Bunga Kredit Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014, maka dilakukan uji statistika koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini akan menentukan berapa besar tingkat keeratan Dana Pihak Ketiga (X2) dengan Tingkat Suku Bunga Kredit (X1). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 besarnya keeratan titunjukan dalam koefisien beta (β) atau koefisien standar (standardized coefficients).

Nilai koefesien beta () untuk pengaruh dana pihak ketiga terhadap tingkat suku bunga kredit adalah sebesar 0.175 yang artinya bahwa ketika dana pihak ketiga mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kemaikan terhadap tingkat suku bunga kredit sebesar 17,5%.

Sedangkan besarnya koefisien determinasi yang menunjukan besarnya pengaruh X2 terhadap X1 yakni (rX2X1)2 sebesar (0.175)2 = 0,030625 = 0,31 atau 3,1%. Artinya 3,1%

variabilitas dari variabel terikat ditingkat suku bunga kredit (X1) yang dimiliki dipengaruhi oleh variabel bebas (X2) yang dalam hal ini adalah dana pihak ketiga, sebesar 3,1%.

Berdasarkan hasil analisis diatas dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 diperoleh hasil seperti gambar 4.1.

ρX2X1 = 0.175

ρX1

ε

1 = 0.825

ε

1

X1 X2

(8)

8 Gambar 1

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (X2) terhadap Tingkat Suku Bunga Kredit (X1)

Keterangan :

X1 = Tingkat Suku Bunga Kredit X2 = Dana Pihak Ketiga

ρX2X1 = Koefisien jalur antara X2 terhadap X1

ε

2 = Faktor lain yang mempengaruhi X1 yang tidak diteliti

ρX1

ε

1 = Koefisien jalur antara variabel

ε

terhadap variabel X1

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dana pihak ketiga terhadap tingkat suku bunga kredit dapat diketahui melalui kolom sig. hasil SPSS versi 20.0 (terlampir) yaitu sebesar 0.473 yang lebih besar dari tingkat α = 5% ( 0,05). Hasil ini pun dapat diuji melalui uji t dengan nilai thitung sebesar 0.734 dan ttabel t ½ α df (n-3) sebesar 2,086. Jika dibandingkan dengan ttabel dimana α = 5%, sehingga thitung (0.734) < ttabel (2,086), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga kredit. Hal tersebut disebabkan karena ada faktor-faktor lain yang dianggap jauh berpengaruh terhadap tingkat suku bunga kredit diantaranya adalah total biaya dana (cost fund), laba yang diinginkan, biaya operasi dan lain-lain.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Herdianto (2009) yang menyatakan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga kredit. Adapun menurut Kasmir (2014:158) beberapa faktor yang mempengaruhi ditetapkannya suku bunga kredit, diantaranya adalah Total biaya dana (cost fund), Laba yang diinginkan, Cadangan risiko kredit macet, Biaya operasi dan Pajak.

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kreditdan Dana Pihak Ketiga Terhadap Kredit yang Disalurkan Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI

1. Pengaruh Secara Parsial Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Kredit yang Disalurkan

Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit (X1) terhadap kredit yang disalurkan (X3) pada emiten sektor perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang digunakan untuk variabel tingkat suku bunga kredit yaitu rata-rata suku bunga kredit yang

(9)

9

diberikan oleh bank, sedangkan untuk kredit yang disalurkan indikator yang digunakan yaitu total kredit yang diberikan oleh bank.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 20.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap kredit yang disalurkan dinyatakan dalam nilai koefesien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients).

Untuk pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap kredit yang disalurkan nilai koefisien beta () adalah sebesar 0,020 yang artinya bahwa ketika tingkat suku bunga kredit mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap kredit yang disalurkan sebesar 2%.

Sedangkan besarnya koefisien determinasi yang menunjukan besarnya pengaruh X1 terhadap X3 yakni (rX3X1)2 sebesar (0,020)2 = 0,0004 atau 0,04%. Artinya 0,04% variabilitas dari variabel terikat kredit yang disalurkan (X3) yang dimiliki dipengaruhi oleh variabel bebas (X1) yang dalam hal ini adalah tingkat suku bunga kredit, sebesar 0,04%. Nilai residu yang diperoleh yaitu sebesar 99.96% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap kredit yang disalurkan dapat diketahui melalui kolom sig. hasil SPSS versi 20.0 (terlampir) yaitu sebesar 0,900 yang lebih besar dari tingkat α = 5% ( 0,05). Hasil ini pun dapat diuji melalui uji t dengan nilai thitung sebesar 0,127 dan ttabel t ½ α df (n-3) sebesar 2,086 . Jika dibandingkan dengan ttabel dimana α = 5%, sehingga thitung (0,127) < ttabel (2,086), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tingkat suku bunga kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kredit yang disalurkan. Hal tersebut disebabkan karena ada faktor- faktor lain yang dianggap jauh berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Panji Sani Darusman (2013) dan Tita Nuewenda (2011) yang menyatakan bahwa secara parsial tingkat suku bunga kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap penyaluran kredit. Adapun faktor lain yang mempengaruhi kredit yang disalurkan yaitu dana pihak ketiga, pelayanan, publikasi, bank pesaing dan juga imej perusahaan.

2. Pengaruh Secara Parsial Dana Pihak Ketiga Terhadap Kredit yang Disalurkan

Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga (X2) terhadap kredit yang disalurkan (X3) pada emiten sektor perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang digunakan untuk variable dana pihak ketiga yaitu total simpanan nasabah baik berupa tabungan, giro

(10)

10

mau pun deposito yang berhasil dihimpun oleh bank, sedangkan untuk kredit yang disalurkan indikator yang digunakan yaitu total kredit yang diberikan oleh bank.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 20.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh dana pihak ketiga terhadap kredit yang disalurkan dinyatakan dalam nilai koefesien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients).

Untuk pengaruh dana pihak ketiga terhadap kredit yang disalurkan nilai koefisien beta () adalah sebesar 0,791 yang artinya bahwa ketika dana pihak ketiga mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap kredit yang disalurkan sebesar 79,1%.

Sedangkan besarnya koefisien determinasi yang menunjukan besarnya pengaruh X2 terhadap X3 yakni (rX3X2)2 sebesar (0,791)2 = 0,626 atau 62,6%. Artinya 62,6% variabilitas dari variabel terikat kredit yang disalurkan (X3) yang dimiliki dipengaruhi oleh variabel bebas (X2) yang dalam hal ini adalah dana pihak ketiga, sebesar 62,6%. Nilai residu yang diperoleh yaitu sebesar 37,4% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dana pihak ketiga terhadap kredit yang disalurkan dapat diketahui melalui kolom sig. hasil SPSS versi 17.0 (terlampir) yaitu sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat α = 5% ( 0,05). Hasil ini pun dapat diuji melalui uji t dengan nilai thitung sebesar 5,129 dan ttabel t ½ α df (n-3) sebesar 2,086 . Jika dibandingkan dengan ttabel dimana α = 5%, sehingga thitung (5,129) > ttabel (2,086), maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Begitu pula dengan penelitian yang dialukan oleh Mohammad Ernan (2010) menyatakan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan dan juga bersifat dominan.

3. Pengaruh Secara Simultan Tingkat Suku Bunga Kredit dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Kredit yang Disalurkan

Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran SPSS, dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien jalur (yX1X2) sebesar 0,795 dan koefisien determinasinya (yX1X2)2 yaitu (0,795)2 = 0,631 atau 63,1%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu tingkat suku bunga kredit (X1) dan dana pihak ketiga (X2) secara simultan terhadap kredit yang disalurkan (X3) adalah sebesar 63,1% dengan nilai

(11)

11

residu sebesar 100%-63,2% = 36,9%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui suku bunga kredit, jumlah tabungan, giro dan deposito berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan.

Dari hasil perhitungan SPSS Versi 20.0 (terlampir), diperoleh nilai Fhitung sebesar 13,696 dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung > Ftabel, diperoleh dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F α (n-k-1) = 19-3-1 adalah sebesar 3,29 atau dengan melihat nilai sig F yaitu 0,000 yang artinya Fhitung 13,696 lebih besar dari Ftabel 3,29 dan sig F sebesar 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain tingkat suku bunga kredit (X1) dan dana pihak ketiga (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan (X3) sebesar pengaruh langsung 0,631 atau 63,1% Sisanya √1-0,632 sebesar 0,369 atau 39,9% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain yang mempengaruhi kredit yang disalurkan selain tingkat suku bunga kredit dan dana pihak ketiga.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Mohammad Ernanda (2010) bahwa suku bunga kredit, inflasi dan dana pihak ketiga secara simultan berpengaruh signifikan perhadap penyaluran kredit, dimana dana pihak ketiga merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi penyaluran kredit.

Secara lengkap pengaruh antara variabel X1 dan variabel X2 secara simultan terhadap variabel X3 dapat dilihat dalam gambar 4.2 sebagai berikut:

ρX1ε1 = 0,825

X3X1 = 0,020 X1X2 = 0,175

X3X2 = 0,791 ρX3ε1 = 0.014

Gambar 2

Struktur Pengaruh Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap X3

Secara Lengkap X1

X2

2

X3

1

(12)

12

Untuk mengetahui besarnya pengaruh secara tidak langsung antara tingkat suku bunga kredit dan dana pihak ketiga terhadap kredit yang disalurkan maka dilakukan analisis jalur yaitu;

 Pengaruh dana pihak ketiga terhadap kredit yang disalurkan melalui tingkat suku bunga kredit sebesar:

( X3X1 * rX2X1 * X3X2 ) x2= ( (0,791) * (0,175) * (0,020) ) x2 = 0,0055

Dari gambar 4.2 tersebut dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel X1, X2 terhadap X3

No.

(1)

Pengaruh Langsung (2)

Pengaruh Tidak Langsung (3)

Total Pengaruh

(4) 1. Variabel 𝑋1

X3 ← 𝑋1→ X3 : (𝜌𝑋3𝑋1)2 = A

= (0,020)2

0,0004 (A)

Total Pengaruh 𝑋1 → X3 0,0004 (B)

2. Variabel 𝑋2

X3 ← 𝑋2→ X3 : (𝜌𝑋3𝑋2)2 = C

= (0,791)2

0,625 (C)

X3 X2  X1X3= (ρx3x1.ρX2.X1.ρx3x2) x2 = ((0,791)(0,175)(0,020)) x2

0,0055

3. Total Pengaruh 𝑋1 dan 𝑋2 → X3 Secara Simultan: C + D = E 0,631 (E) 4. Pengaruh Faktor Residu 𝜀2 → X3 : 𝜌𝜀2 dengan rumus = (1 – E) 0,369 (F)

5. Total Pengaruh 1

Dari hasil analisis berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengaruh tingkar suku bunga kredit secara langsung terhadap kredit yang disalurkan yaitu sebesar 0,04%.

Pengaruh dana pihak ketiga secara langsung sebesar 62,5%, pengaruh tidak langsung sebesar 0,55% yang artinya pengaruh dana pihak ketiga terhadap kredit yang disalurkan melalui tingkat suku bunga kredit, dan pengaruh dana pihak ketiga secara langsung sebesar

(13)

13

63,05%. Tingkat suku bunga kredit dan dana pihak ketiga pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan sebesar 63,1% dan terdapat faktor lain sebesar 36,9% yang mempengaruhi kredit yang desalurkan selain tingkat suku bunga kredit dan dana pihak ketiga.

Pengaruh Secara Parsial dan Simultan Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga dan Kredit yang Disalurkan Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014

1. Pengaruh Secara Parsial Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Return On Assets (ROA)

Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit (X1) terhadap Return On Assets (ROA) (Y) pada emiten sektor perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang digunakan untuk variabel tingkat suku bunga kredit yaitu rata-rata suku bunga kredit yang diberikan oleh bank, sedangkan untuk Return On Assets (ROA) indikator yang digunakan yaitu laba sebelum pajak dan total aset.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 20.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap Return On Assets (ROA) dinyatakan dalam nilai koefesien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients).

Untuk pengaruh tingkat suku bunga kredit Return On Assets (ROA) nilai koefisien beta () adalah sebesar 0,084 yang artinya bahwa ketika tingkat suku bunga kredit mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 8,4%.

Sedangkan besarnya koefisien determinasi yang menunjukan besarnya pengaruh X1 terhadap X3 yakni (rX3X1)2 sebesar (0,084)2 = 0,00705 atau 0,71%. Artinya 0,71% variabilitas dari variabel terikat Return On Assets (ROA) (Y) yang dimiliki dipengaruhi oleh variabel bebas (X1) yang dalam hal ini adalah tingkat suku bunga kredit, sebesar 0,71%. Nilai residu yang diperoleh yaitu sebesar 99,29% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap Return On Assets (ROA) dapat diketahui melalui kolom sig. hasil SPSS versi 17.0 (terlampir) yaitu sebesar 0,581 yang lebih besar dari tingkat α = 5% ( 0,05). Hasil ini pun dapat diuji melalui uji t dengan nilai thitung sebesar 0,565 dan ttabel t ½ α df (n-3) sebesar 2,086 . Jika dibandingkan dengan ttabel dimana α = 5%, sehingga thitung (0.565) < ttabel (2,086), maka Ho

(14)

14

diterima dan Ha ditolak yang artinya tingkat suku bunga kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Hal tersebut disebabkan karena ada faktor-faktor lain yang dianggap jauh berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim Hamzah (2008) yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Menurut kutipan dari Brigham dan Houston (2001:86) rasio profitabilitas (dalam hal ini dihitung menggunakan ROA) dipengaruhi oleh rasio likuiditas, manajemen aktiva dan utang. Dimana rasio likuiditas terdiri current ratio dan quick ratio. Tingkat suku bunga kredit memang mempengaruhi jumlah pendapatan bunga yang kemudian akan mempengaruhi pula total laba bank, akan tetapi hal ini dipengaruhi oleh kelancaran nasabah dalam membayar bunga kredit bank. Oleh karena itu masih ada faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi Return On Assets (ROA) dari pada tingkat suku bunga itu sendiri.

2. Pengaruh Secara Parsial Dana Pihak Ketiga Terhadap Return On Assets (ROA) Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga (X2) terhadap Return On Assets (ROA) (Y) pada emiten sektor perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang digunakan untuk variable dana pihak ketiga yaitu total simpanan nasabah baik berupa tabungan, giro mau pun deposito yang berhasil dihimpun oleh bank, sedangkan untuk Return On Assets (ROA) indikator yang digunakan yaitu laba sebelum pajak dan total aset.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 20.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh dana pihak ketiga terhadap Return On Assets (ROA) dinyatakan dalam nilai koefesien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients).

Untuk pengaruh dana pihak ketiga terhadap Return On Assets (ROA) nilai koefisien beta () adalah sebesar -0,228 yang artinya bahwa ketika dana pihak ketiga mengalami kenaikan maka akan menyebabkan penurunan terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 22,8%.

Sedangkan besarnya koefisien determinasi yang menunjukan besarnya pengaruh X2

terhadap X3 yakni (rX3X2)2 sebesar (-0,228)2 = 0,0519 atau 5,20%. Artinya 5,20% variabilitas dari variabel terikat Return On Assets (ROA) (Y) yang dimiliki dipengaruhi oleh variabel bebas (X2) yang dalam hal ini adalah dana pihak ketiga, sebesar 5,20%. Nilai residu yang diperoleh yaitu sebesar 94,80% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dana pihak ketiga terhadap Return On Assets (ROA) dapat diketahui melalui kolom sig. hasil SPSS versi 20.0 (terlampir) yaitu sebesar

(15)

15

0,360 yang lebih besar dari tingkat α = 5% ( 0,05). Hasil ini pun dapat diuji melalui uji t dengan nilai thitung sebesar -0,943 dan ttabel t ½ α df (n-3) sebesar 2,086 . Jika dibandingkan dengan ttabel dimana α = 5%, sehingga thitung (-0.943) < ttabel (2,086), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Hal tersebut disebabkan karena ada faktor-faktor lain yang dianggap jauh berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zeny Dachlan (2010) yang menyatakan bahwa secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Menurut kutipan dari Brigham dan Houston (2001:86) rasio profitabilitas (dalam hal ini dihitung menggunakan ROA) dipengaruhi oleh rasio likuiditas, manajemen aktiva dan utang. Dana pihak ketiga tidak secara langsung mempengaruhi Return On Assets (ROA) melainkan terdapat faktor lain yang dipengaruhi oleh dana pihak ketiga seperti cost of capital, cost of capital ini yang kemudian akan mempengaruhi expense atau biaya yang kemudian akan mempengaruhi Return On Assets (ROA).

3. Pengaruh Secara Parsial Kredit yang Disalurkan Terhadap Return On Assets (ROA) Untuk mengetahui pengaruh kredit yang disalurkan (X3) terhadap Return On Assets (ROA) (Y) pada emiten sektor perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang digunakan untuk variable kredit yang disalurkan yaitu total kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah, sedangkan untuk Return On Assets (ROA) indikator yang digunakan yaitu laba sebelum pajak dan total aset.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 20.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh kredit yang disalurkan terhadap Return On Assets (ROA) dinyatakan dalam nilai koefesien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients).

Untuk pengaruh kredit yang disalurkan terhadap Return On Assets (ROA) nilai koefisien beta () adalah sebesar 0.977 yang artinya bahwa ketika kredit yang disalurkan mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 97,7%

Sedangkan besarnya koefisien determinasi yang menunjukan besarnya pengaruh X2 terhadap X3 yakni (rYX2)2 sebesar (0.977)2 = 0,955 atau 95,5%. Artinya 95,5% variabilitas dari variabel terikat Return On Assets (ROA) (Y) yang dimiliki dipengaruhi oleh variabel

(16)

16

bebas (X2) yang dalam hal ini adalah dana pihak ketiga, sebesar 95,5%. Nilai residu yang diperoleh yaitu sebesar 4,5% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dana pihak ketiga terhadap Return On Assets (ROA) dapat diketahui melalui kolom sig. hasil SPSS versi 20.0 (terlampir) yaitu sebesar 0,001 yang lebih kecil dari tingkat α = 5% ( 0,05). Hasil ini pun dapat diuji melalui uji t dengan nilai thitung sebesar 4,063 dan ttabel t ½ α df (n-3) sebesar 2,086 . Jika dibandingkan dengan ttabel dimana α = 5%, sehingga thitung (4,063) > ttabel (2,086), maka Ho tidak diterima dan Ha diterima yang artinya kredit yang disalurkan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ade Firmansayah (2012) dan Rizal Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets.

4. Pengaruh Secara Simultan Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga dan Kredit yang Disalurkan Terhadap Return On Assets (ROA)

Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran SPSS, dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien jalur (yX1X2) sebesar 0,825 dan koefisien determinasinya (yX1X2)2 yaitu (0,825)2 = 0,680 atau 68%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu tingkat suku bunga kredit (X1) dan dana pihak ketiga (X2) secara simultan terhadap kredit yang disalurkan (X3) adalah sebesar 68% dengan nilai residu sebesar 100%-68% = 32%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui , suku bunga kredit, jumlah tabungan, giro dan deposito dan total kredit yang disalurkan berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan.

Dari hasil perhitungan SPSS Versi 20.0 (terlampir), diperoleh nilai Fhitung sebesar 10,622 dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung > Ftabel, diperoleh dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F α (n-k-1) = 19-3-1 adalah sebesar 3,29 atau dengan melihat nilai sig F yaitu 0,001 yang artinya Fhitung 10,622 lebih besar dari Ftabel 3,29 dan sig F sebesar 0,001, maka Ha diterima dan Ho ditolak atau dengan kata lain tingkat suku bunga kredit (X1), dana pihak ketiga (X2) dan kredit yang disalurkan (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) (Y) sebesar pengaruh langsung 0,680 atau 68% Sisanya

√1-0,680 sebesar 0,32 atau 32% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain yang mempengaruhi Return On Assets (ROA) selain tingkat suku bunga kredit, dana pihak ketiga dan kredit yang disalurkan.

(17)

17

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Rizal Kurniawan (2012) dalam penelitiannya yaitu dana pihak ketiga dan penyaluran kredit secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA, dan juga sesuai dengan penelitian yang dialukan oleh Ayu Kurniawati (2012) yang menyatakan bahwa kredit yang disalurkan dan tingkat suku bunga kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA).

Secara lengkap pengaruh antara variabel X1, variabel X2 dan variable X3 secara simultan terhadap variabel Y dapat dilihat dalam gambar 4.3 sebagai berikut :

ρYε1 = 0,825

YX1 = 0,084

X3X1 = 0.158 ρYε2 = 0,061

X1X2 =0,175 YX3 = 0,977

X3X2 = 0,794 YX2 = -0,228

Gambar 3

Struktur Pengaruh Antara Variabel X1, X2 dan X3 Terhadap Y Secara Lengkap

Untuk mengetahui besarnya pengaruh secara tidak langsung antara tingkat suku bunga kredit, dana pihak ketiga dan kredit yang disalurkan terhadap Return On Assets (ROA) maka dilakukan analisis jalur yaitu;

 Pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap Return On Assets (ROA) melalui kredit yang disalurkan sebesar :

( YX1 * YX3 * X3X1 ) x2 = ( (0,084) * ( 0,977) * ( 0,158) ) x2 = 0,026

X1

X2

X3 Y

(18)

18

 Pengaruh dana pihak ketiga terhadap Return On Assets (ROA) melalui tingkat suku bunga kredit sebesar :

( YX2 * X2X1 * YX1 )= ( (-0,228) * (0,175) * (0,084) ) x2 = -0,0067

 Pengaruh dana pihak ketiga terhadap Return On Assets (ROA) melalui tingkat suku bunga kredit dan kredit yang disalurkan sebesar :

( YX2 * YX3 * YX1 * X3X2 ) x2= ( (-0,228) * (0,977) * (0,794) ) x2 = -0,308 Dari gambar 4.3 tersebut dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel

No.

(1)

Pengaruh Langsung (2)

Pengaruh Tidak Langsung (3)

Total Pengaruh

(4) 1. Variabel 𝑋1

Y ← 𝑋1→ Y : (𝜌𝑌𝑋1)2 = A

= (0,084)2

0,0076 (A)

( YX1 * YX3 * X3X1 ) x2 = ( (0,084) * ( 0,977) * ( 0,158) ) x2

0,026 (B)

Total Pengaruh 𝑋1 → Y 0,033 (C)

2. Variabel 𝑋2

Y← 𝑋2→Y : (𝜌𝑌𝑋2)2 = D

= (-0,228)2

0,052 (D)

( YX2 * X2X1 * YX1 ) x2=

( ( 0,228) * (0,175) * (0,084) ) x2

-0,0067 (E)

( YX2 * YX3 * YX1 * X3X2 ) n x2= ( (-0,228) * (0,977) * (0,794) ) x2

-0,308 (F)

3. Total Pengaruh 𝑋2 → Y -0,308 (G)

4. Variabel 𝑋3

Y← 𝑋3→Y : (𝜌𝑌𝑋3)2 = H

0,955 (H)

(19)

19 = (0,977)2

Total Pengaruh 𝑋1 , 𝑋2 dan X3→ Y Secara Simultan: C+D+E+F+G+H 0,680 (I) 4. Pengaruh Faktor Residu 𝜀2 → X3 : 𝜌𝜀2 dengan rumus = (1 – I) 0,32 (J)

5. Total Pengaruh 1

Dari hasil analisis berdasarkan Tabel 4.6 menunjukan bahwa pengaruh tingkar suku bunga kredit secara langsung terhadap Return On Assets (ROA) yaitu sebesar 0,74% dan pengaruh tidak langsung sebesar 2,6%, artinya dana pihak ketiga mempengaruhi Return On Assets (ROA) sebesar 3,36%.

Pengaruh dana pihak ketiga secara langsung sebesar 5,2%, pengaruh tidak langsung sebesar 0,20% yang artinya pengaruh dana pihak ketiga terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 5,4%. Kredit yang Disalurkan secara langsung mempengaruhi Return On Assets (ROA) sebesar 95,5 %.

Tingkat suku bunga kredit, dana pihak ketiga dan kredit yang disalurkan pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 68% dan terdapat faktor lain sebesar 32% yang mempengaruhi Return On Assets (ROA) selain tingkat suku bunga kredit, dana pihak ketigadan kredit yang disalurkan.

IV. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 dan pembahasan yang penulis kemukakan, maka penulis mengambil beberapa simpulan diantaranya:

1) Tingkat Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga, Kredit yang Disalurkan dan Return On Assets (ROA) pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

a. Tingkat Suku Bunga Kredit emiten sektor perbankan di Bursa Efek variasi. Bank dengan tingkat suku bunga kredit terendah adalah Bank Central Asia Tbk dengan presentase sebesar 10,70%. Sedangkan Bank yang memiliki tingkat suku bunga kredit tertinggi adalah Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk dengan presentase sebesar 24,17%

(20)

20

b. Dana Pihak Ketiga pada emiten sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia bervariasi.

Bank dengan perolehan dana pihak ketiga tertinggi yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk, sedangkan bank yang memiliki dana pihak ketiga terkecil yaitu Bank of India Indonesia Tbk .

c. Kredit yang disalurkan pada emiten sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia bervariasi. Bank dengan penyaluran kredit terbesar yaitu Bank Mandiri Tbk,sedangkan bank dengan penyaluran kredit terkecil adalah Bank of India Indonesia Tbk.

d. Return on Asset (ROA) pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bervariasi. Sebanyak 57,89% dari sejumlah bank yang diteliti sudah menduduki peringkat pertama perolehan ROA bank yang artinya telah mampu mengelola asetnya dengan baik. Bank yang memiliki rasio tertinggi yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sedangkan bank yang memiliki rasio terendah yaitu Bank Artha Graha International Tbk.

2) Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis pada tingkat keyakinan 95%

dapat diketahui bahwa :

a. Secara parsial terdapat pengaruh tidak signifikan antara dana pihak ketiga terhadap tingkat suku bunga kredit, hal ini disebabkan karena terdapat faktor lain yang tidak diteliti yang lebih dominan mempengaruhi tingkat suku bunga kredit, yaitu total biaya dana (cost fund), laba yang diinginkan, biaya operasi dan lain-lain.

b. Secara parsial tingkat suku bunga kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap kredit yang disalurkan dan Secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan. Sedangkan secara simultan tingkat suku bunga kredit dan dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan.

c. Secara parsial tingkat suku bunga kredit dan dana pihak ketiga berpengaruh tidaksignifikan terhadap Return On Assets (ROA), dan kredit yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Sedangkan secara simultan tingkat suku bunga kredit, dana pihak ketiga dan kredit yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan yang berguna bagi kemajuan perusahaan khususnya bagi emiten sektor perbankan yang terdaftar di

(21)

21

Bursa Efek Indonesia maupun bagi peneliti lainnya dimasa yang akan datang. Adapun saran- saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Bagi Pihak Perbankan

Sebaiknya bank dalam memberikan kreditnya harus dibarengi dengan prinsip kehati- hatian dalam menilai nasabahnya. Hal ini akan meminimalkan risiko kredit dan tentu akan meningkatkan laba yang akan diperoleh apabila kredit yang diberikan lancar. Selain itu bank juga harus meningkatkan minat nasabah dan juga masyarakat untuk menyimpan uang nya di bank, karena semakin besar dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank akan mempengaruhi jumlah kredit yang bisa diberikan oleh bank.

Selain itu, bagi perbankan yang belum memiliki rasio Return on Asset (ROA) sesuai ketentuan Bank Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan rasio yang dimiliki untuk menghasilkan laba yang optimal melalui berbagai cara yang dapat ditempuh. Misalnya dengan memperkuat modal inti, meningkatkan penjualan melalui promosi, pengaturan aktiva tetap serta inventaris dan lain sebagainya.

2) Bagi Penulis Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sifatnya pengembangan dan perbaikan dari penelitian ini, sehingga dapat menambah wawasan mengenai topik yang diteliti. Dapat diketahui dari hasil penelitian, keterbatasan jumlah perbankan yang diteliti belum seluruhnya mengambil perbankan yang terdaftar di BEI, sehingga penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel dengan jumlah yang lebih banyak.

Selain itu, variabel lain yang belum diteliti berpengaruh cukup besar. Oleh karena itu, sebaiknya peneliti menambah variabel lain seperti Non Performing Loan, Likuiditas, Laba perusahaan dan sebagainya sehingga dapat diperbandingkan antar hasil penelitian.

(22)

22 V. DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2004). Assets Liability Managemant. Jakarta: Gramedia.

Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Firdaus, R. dan Maya A. (2004). Manajemen Perkreditan Bank Umum. Edisi Kedua.

Bandung: Alfabeta.

Firmansyah, A. (2012). Pengaruh Dana Pohak Ketiga, Penyaluran Kredit dan Efisiensi Operasi terhadap Retur On Assets. Skripsi FE dan Bisnis. Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan.

Hasibuan, M.S.P. (2006). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Ikatan Akuntan Indonesia Tahun 2009. PSAK No. 31 BAB V.06.

Ikatan Akuntan Indonesia Tahun 2009. PSAK No. 31 BAB V.08.

Imam, G. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Kasmir. (2008). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakrta: PT RajaGrafindo.

. (2014). Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi 2014. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Kurniawan, R. (2012). Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Kredit yang Disalurkan dan Dampaknya Pada Return On Assets. Skripsi FE UNSIL. Universitas Siliwangi Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyono, T.P. (2001). Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta. Ghali Indonesia.

(23)

23

Nirwana, S. (1994). Analysis Path. Bandung: Unit Pelayanan Statistik, Jurusan Statistik, FMIPA UNPAD.

Prihadi, T. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Ppm Manajemen.

Rivai, V. et al (2007). Bank And Financial Institute Management. Jakarta: Rajawali Pers.

Rianto, R. (2008). Pengaruh Non Performing Loan dan Kredit yang Disalurkan Terhadap Rentabilitas. Skripsi FE UNSIL. Universitas Siliwangi Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Siamat, D. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sri Susilo. et al. (2009). Analisis Pengaruh Kredit yang Disalurkan terhadap Profitabilitas.

Makalah. Bandung.

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP 2004.

Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998.

Referensi

Dokumen terkait

If the users choose one of the rows, the system will display result form that contains picture of name, profile, figure, recommendation number and similarity

Peralihan hak milik atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun karena karena jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahan dan perbuatan hukum

(2) Konsultasi hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf b merupakan permohonan masukan dan saran yang disampaikan oleh masyarakat dan/atau pemerintah daerah untuk

[r]

Untuk memudahkan pengelompokan calon penerima bantuan dan mengantisipasi serta mencegah kesalahan dalam menyalurkan dana bantuan maka diterapkan metode data mining teknik

dari segi bahasa. Dalam penelitiannya dengan judul ”Ulul Albab Dalam Al-Qur‟an Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam Masa Kini” tahun 2010 dengan Al-Quran

Guna lahan di Kabupaten Teluk Bintuni sebagian besar masih berupa kawasan hutan dengan luas 18 244 km 2 atau sekitar 97.8 persen dari luas wilayah perencanaan..

pada konsentrasi sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non-