BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
Profil KKG Gugus Ahmad Yani
yang sudah sarjana maupun yang belum sarjana serta berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun Wiyata Bhakti.
Adapun susunan pengurus KKG Ahmad Yani Kabupaten Semarang sebagai berikut:
1. Pelindung : Kepala UPTD Pendidikan Bergas
2. Pembina : Pengawas Sekolah UPTD Pendidikan Bergas
3. Ketua : S Hartono
4. Sekretaris : Ahmad Eko, S.Pd 5. Bendahara : Sri Sukarti Y, S.Pd 6. Guru Pemandu :
a. Mapel Matematika : Sri Rahayu Yulia b. Mapel IPA : V.Supriyono, S.Pd c. Mapel Bahasa Indonesia : Nur Isnaini S,
S.Pd
d. Mapel IPS : Fadilah Rochyatini
e. Mapel PKn : Dame, S.Pd
f. Mapel Bahasa Jawa : A.A. Sarjono g. Mapel SBDP : Edi Susilo,S.Pd
Tabel 4.1
Program Kerja KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas
No Waktu
Pelaksanaan
Jenis Kegiatan Sumber Dana 1
Jangka Pendek
a. Menyusun
Administrasi Kesiswaan b. Menyusun
Administrasi Guru: 1) KTSP
Iuran anggota
2
Jangka Menengah
a. Out Bond
b. Kunjungan Industri c. Menyusun Alat Peraga
BOS
Iuran anggota Sponsor 3
Jangka Panjang
a.LombaGuru Berprestasi b. Seminar Implementasi Kurikulum
c. Studi Banding
BOS
Iuran anggota Sponsor Sumber: Dokumen KKG Gugus Ahmad Yani
Data Evaluasi Program Kerja KKG tahun 2012/2013 KKG Ahmad Yani tercermin dari sebagai berikut:
Tabel 4.2
Evaluasi Program Kerja KKG Ahmad Yani
NO PROGRAM KERJA BULAN TERLAKSANA
I JANGKA PENDEK
1. Menyusun ADM Kesiswaan
Sept
Menyususn soal UH,UTS,UKK 0 %
II JANGKA MENENGAH 3. Out bond dilaksanakan di
lapangan Congol Karangjati selama satu hari,Sabtu.Outbond diisi oleh instrukutr dengan games yang memotivasi dan melatih kekompakan yang bersifat rekreatif.
Okt 2013 100 %
Kunjungan Industri yang
direncanakan ke PT Sido Muncul dan PT CCAI belum terlaksana karena terbentur dengan kegiatan lomba kesiswaan yang padat
Pebruari s.d April
0%
4. Menyusun Alat Peraga
Terkendala sumber bahan dan buku penunjang sebagai referensi sehingga team
penyusun yang dibentuk belum dapat menyusun alat peraga
Agustus s.d Desember
2013
0%
III JANGKA PANJANG 1. Lomba Guru Berprestasi 2. Seminar Implementasi
Kurikulum 3. Studi Banding 4.
Tidak terlaksana karena kurang terkoordinasi sehingga tidak ada persiapan khusus.
Agustus 2013 s.d Desember
2013
0%
Rata-Rata Keterlaksanaan 52,1 %
Sumber: Dokumen KKG AHMAD YANI Kabupaten Semarang
keterlaksanaan program yang ditentukan baru mencapai 52,1 %. Mengacu pada indikator kesesuaian standar pengelolaan KKG yang menjelaskan bahwa pengelolaan KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dikategorikan Sesuai (S) skor 51 – 75% pengelolaan KKG Ahmad Yani sesuai dengan indikator Standar Pengelolaan KKG. Dengan demikian pengelolaan program KKG Ahmad Yani dikategorikan sesuai tetapi dengan skor minimal. Di samping itu hasil dari Focus Group Discussion (FGD) dengan seluruh anggota KKG Ahmad Yani juga menyepakati bahwa pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada gambaran model Pengelolaan KKG Ahmad Yani saat ini masih mengalami kendala dan belum mencapai tujuan berupa peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru kelas.
Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan kegiatannya, KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang membutuhkan uraian yang menunjukkan sejauh mana keseuaian Standar Pengelolaan KKG Ahmad Yani Kabupaten Semarang dengan Standar Pengelolaan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. Model Pengelolaan KKG Ahmad Yani dapat digambarkan sebagai berikut:
Eksternal Exchange
Perubahan Paradigma Pendidikan
Gambar 4.1
Model Strategi Pengelolaan KKG Ahmad Yani
Penjelasan Gambar:
1. Pengelolaan KKG Ahmad Yani mengalami perubahan akibat adanya faktor eksternal, yaitu perubahan paradigma pendidikan dari model system "teacher centered/tradisional" yang berpusat pada guru untuk ke sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, ke sistem pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah dan pemahaman.
Internal Exchange
Guru Pengelolaan KKG Ahmad
Yani
Program
Kepengurusan
Sarana dan Prasarana
Nara Sumber
Pembiayaan
Lap. Pertanggung Jawaban
OUTPUT
Peningkatan Kompetensi
dan Profesionalit
as Guru
Belum ada Jaminan Mutu tentang Peningkatan Kompetensi dan Profesionslitas
Guru
Pengelolaan KKG Ahmad Yani belum sesuai
2. Faktor internal pengembangan professional lebih pada motivasi pribadi guru untuk meningkatkan kompetensinya sebagai agen perubahan (agent of change).
3. Faktor Eksternal dan Faktor Internal inilah yang menuntut adannya pengembangan KKG Ahmad Yani melalui strategi pengelolaan baru sebagai jaminan layanan terhadap anggotanya yaitu peningkatan kompetensi dan profesionalisme Guru dengan potensi (Ijin Operasional, Program, Kepengurusan, Sarana dan Prasarana, Nara Sumber, Pembiayaan, dan LPJ yang dimiliki. 4. KKG Ahmad Yani diukur berdasarkan Instrumen
Keseuaian Standar Pengelolaan KKG (Standar Organisasi, Standar Program, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Sumber Daya Manusia, Standar Pembiayaan, Standar Penjaminan Mutu) mengacu pada Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008.
5. Pengelolaan KKG Ahmad Yani belum sesuai dengan Standar Pengembangan KKG.
Untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, maka pengelolaan KKG Ahmad Yani harus disesuaikan dengan Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. Maka dari itu harus menggunakan strategi yang tepat yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.
C.
Analisis SWOT KKG Ahmad Yani
1. Faktor IFAS dan EFAS
Tabel 4.3 IFAS dan EFAS
a. Standar Program
No IFAS
KKG Ahmad Yani telah memiliki program jangka pendek, menengah dan panjang
2 Program KKG Ahmad Yani telah merujuk pada empat kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, kepribadian) 3 Program KKG Ahmad Yani telah menentukan waktu
pelaksanaan, jenis kegiatan, dan sumber dana 4 Program KKG Ahmad Yani telah diketahui dan
disyahkan oleh UPTD Pendidikan Kec. Bergas 1
Pengembangan program belum terstruktur dalam program umum, program inti, maupun program penunjang
2 Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang saja dan belum melibatkan seluruh anggota
3 Pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat mengajar 4
Belum adanya program yang bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan.
5
Belum dikembangkan program penunjang seperti penelitian, penulisan karya ilmiah, paparan hasil penelitian, diskusi panel, diklat berjenjang, lomba guru mapel, peer coaching, lesson study, komunitas belajar profesional, dan kerja sama internasional
6 Praktek pelaksanaan program kerja belum dilaksanakan secara maksimal
EFAS
Penambahan program masih dimungkinkan terutama program pengembangan dan program penunjang
2
Pemberdayaan setiap anggota dalam penyusunan program untuk dapat mengetahui kebutuhan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi guru Ahmad Yani 3 Sosialisasi program kegiatan kepada seluruh anggota
KKG
4 Frekuensi pertemuan KKG tidak hanya sebulan sekali akan tetapi dua kali
1
Rendahnya motivasi anggota dalam melaksanakan program-program kegiatan KKG
3 Partisipasi anggota yang rendah dalam kegiatan KKG
b. Standar Organisasi
No IFAS
KKG Ahmad Yani mempunyai surat ijin operasional yang dikeluarkan Dinas Pendidikan
2 Anggota KKG sebagian besar memiliki kualifikasi akademik S.1 dan memiliki sertifikat pendidik 3 Pengurus KKG Ahmad Yani disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan 4
Letak geografis sekolah segugus yang saling berdekatan dan di lingkungan perkotaan sehingga dapat memudahkan koordinasi
1
N Struktur organisasi yang belum memiliki pembagian tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing personil
2 Belum optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG
3 Pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART tetapi berdasarkan pada penunjukkan
No EFAS
Pengembangan KKG Ahmad Yani sebagai barometer gugus/kecamatan masih dimungkinkan
2 Susunan Kepengurusan KKG Ahmad Yani lebih disesuaikan dengan Standar Organisasi
3 Penyusunan AD/ART Organisasi sebagai pedoman penyelenggaraan KKG
1
Sentralisasi KKG Ahmad Yani dalam lingkup wilayah kabupaten dan tidak dibagi kedalam gugus
2 Koordinasi yang tidak jelas dari dinas pendidikan dalam pembinaan KKG Ahmad Yani
c. Standar Pengelolaan
No IFAS
Pengelolaan KKG Ahmad Yani telah mengacu pada standar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
2 Administrasi dan dokumentasi program kegiatan dikelola dengan baik
3 Pengelolaan program dilakukan berdasarkan sistem kolegial antar pengurus.
1 KELE MA
H
A
N
Pelaksanaan program dilakukan dan menjadi tanggung jawab pengurus
sebagai pedoman pelaksanaan program
3 Belum adanya evaluasi dari pengurus untuk tiap-tiap pelaksanaan kegiatan.
4 Belum semua rencana kerja dapat terealisasi
5 Laporan yang diasampaikan ke dinas hanya kegiatan yang berasal dari dana blokgrand
6 Kurangnya partisipasi dari para anggota dalam pengelolaan KKG
EFAS
Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan 2 Pengurus dapat menyusun kerangka acuan kerja
(KAK) sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
3
Pengurus dapat melakukan pemetaan berdasarkan analisis kebutuhan dari setiap anggota untuk
dijadikan dasar dalam penyusunan rencana program kegiatan
4 Memetakan program kegiatan berdasarkan skala prioritas
5 Kerja sama antargugus di wilayah kecamatan Bergas untuk saling melengkapi kegiatan
6 Kerja sama dengan dunia usaha utnuk membantu pengembangan KKG dengan bantuan sarpras 1
Kegiatan di sekolah dan di tingkat UPTD yang padat 2 Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru yang
berusia di atas 50 thn
3 Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai dengan program kerja KKG
4
Guru terjebak dalam rutinitas administrasi harian sehingga untuk pengembangan diri di forum KKG kurang maksimal partisipasinya
d. Standar Sarana dan Prasarana
No IFAS
KKG Ahmad Yani telah memiliki kantor sekretariat 2 KKG Ahamad Yani telah memiliki inventeris barang
yang berupa Laptop dan proyektor 3 Ruang PKG yang cukup memadai 1
Belum tersedianya sarana prasarana yang berupa laboratorium maupun perpustakaan yang lengkap 2 Kurangnya sarana prasarana yang berupa media
pembelajaran
3 Belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi
teknologi informasi
Jalinan kerjasama dengan Perusahaan yang ada di sekitar untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching
2 Menjalin kerjasama dengan LPMP untuk menunjang sarana prasarana
3 Menjalin kerjasama dengan guus di daerah lain untuk pengembangan KKG
1
N Belum semua tersedia jaringan internet di sekolah-sekolah se gugus
2
Keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan karena kegiatan KKG dilaksanakan anjang sana
e. Standar Sumber Daya Manusia (SDM)
No IFAS
Kualifikasi Pembina /nara sumber rata-rata memiliki kualifikasi S.1 dan bahkan ada yang sedang
menempuh jenjang S.2 2
Nara sumber yang menjadi Pembina kegiatan KKG rata-rata memiliki pengalaman mengajar di atas 10 tahun
3 Adanya anggota KKG yang telah dibekali sebagai guru pemandu di LPMP
1
Terbatasnya nara sumber yang memiliki keahlian yang relevan dengan materi yang disampaikan 2 Belum adanya kerjasama dengan PT dalam hal
penyediaan nara sumber
EFAS
Jalinan KKG dengan PT di sekitar yang ada untuk menyediakan nara sumber yang berkualitas dan professional
2 Terbukanya kesempatan anggota KKG untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan
3 Menjalin kerjasama dengan KKG lain dalam penyediaan nara sumber.
4 Menjalin kerjasama dengan LPMP dalam penyediaan nara sumber
5
Pembuatan blog / web untuk menampung gagasan maupun sebagai sarana komunikasi digital untuk pengembangan diri
1
N Ketersediaan jumlah guru PNS yang masih kurang di sekolah
2 Di setiap sekolah masih ada beberapa sebagai guru wiyata bakti
3 Banyak guru yang belum menguasai kurikulum
f. Standar Pembiayaan
No IFAS
N Pembukuan dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pemasukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola
2
Penyusunan proposal kegiatan beserta dengan anggaran biaya yang ditujukan kepada penyandang dana
Sumber dana KKG digunakan untuk membiayai kegiatan sosial dan operasional yang lain
2
Pengelolaan biaya operasional dan kegiatan KKG hanya bersumber dari dana pemerintah dan dana blokgrand
3
Belum adanya penggalian dana yang bersumber dari unit produksi, kerjasama masyarakat, donator, maupun sponsor.
g. Standar Penjaminan Mutu
Telah disusunnya laporan pertanggung jawaban setiap selasainya pelaksanaan kegiatan
2
Laporan kegiatan telah disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait khususnya pada pihak-pihak-pihak-pihak yang telah memberi dana.
3
Data-data mengenai Visi, misi, AD/ART, Program Kerja, dan Laporan Kegiatan telah
terdokumentasikan.
Belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi untuk melihat keseuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG
2 Belum adanya pemantau internal untuk setiap pelaksanaan program Kegiatan KKG Ahmad Yani 3
Pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan.
4
Belum semua Output/hasil yang diperoleh dari kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan.
5 Belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya.
Pengurus menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistic
EFAS
Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana
2
Pemerintah mendorong peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG diantaranya program KKG Bermutu dan proposal bantuan dana blokgrand yang lebih merata
3 Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan KKG
2
Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi
1
Kurangnya pemahaman tentang sistim penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi.
2 Masih rendahnya komitmen guru terhadap peningkatan mutu pendidikan
2. Hasil Analisis SWOT terhadap Masing-masing
Standar
a. Analisis SWOT terhadap Standar Program KKG Ahmad Yani
No IFAS Bobot Skor
KKG Ahmad Yani telah memiliki program jangka pendek,
menengah dan panjang
0.20 5 1.00
2
Program KKG Ahmad Yani telah merujuk pada empat kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, kepribadian)
0.45 5 2.25
3
Program KKG Ahmad Yani telah menentukan waktu pelaksanaan, jenis kegiatan, dan sumber dana
0.20 5 1.00
4
Program KKG Ahmad Yani telah diketahui dan disyahkan oleh UPTD Pendidikan Kec. Bergas
0.15 5 0.75
Pengembangan program belum terstruktur dalam program umum, program inti, maupun program penunjang
0.12 4 0.48
2
Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang saja dan belum melibatkan seluruh anggota
0.15 4 0.60
3
Pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat mengajar
0.13 5 0.65
4 Belum adanya program yang
wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan.
5
Belum dikembangkan program penunjang seperti penelitian, penulisan karya ilmiah, paparan hasil penelitian, diskusi panel, diklat berjenjang, lomba guru mapel, peer coaching, lesson study, komunitas belajar profesional, dan kerja sama internasional
0.25 2 0.50
6
Praktek pelaksanaan program kerja belum dilaksanakan secara maksimal
Penambahan program masih dimungkinkan terutama program pengembangan dan program penunjang
0.25 5 1.25
2
Pemberdayaan setiap anggota dalam penyusunan program untuk dapat mengetahui kebutuhan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi guru Ahmad Yani
0.25 4 1.00
3 Sosialisasi program kegiatan
kepada seluruh anggota KKG 0.25 5 1.25 4
Frekuensi pertemuan KKG tidak hanya sebulan sekali akan tetapi dua kali
Rendahnya motivasi anggota dalam melaksanakan program-program kegiatan KKG
0.30 4 1.20
2
Penyusunan Program Kerja hanya berkenaan untuk menurunkan anggaran
0.37 3 1.11
3 Partisipasi anggota yang rendah
dalam kegiatan KKG 0.33 2 0.66
Jumlah 1.00 2.97
No IFAS Bobot Skor
KKG Ahmad Yani mempunyai surat ijin operasional yang dikeluarkan Dinas Pendidikan
0.15 5 0.75
2
Anggota KKG sebagian besar memiliki kualifikasi akademik S.1 dan memiliki sertifikat pendidik
0.35 5 1.75
3
Pengurus KKG Ahmad Yani disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
0.25 4 1.00
4
Letak geografis sekolah segugus yang saling berdekatan dan di lingkungan perkotaan sehingga dapat memudahkan koordinasi
0.25 5 1.25
Struktur organisasi yang belum memiliki pembagian tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing personil
5 1.65
2
Belum optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam
mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG
0.34 4 1.36
3
Pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART tetapi berdasarkan pada penunjukkan
0.33 4 1.32
Pengembangan KKG Ahmad Yani berdasarkan gugus/kecamatan masih dimungkinkan
0.33 4 1.32
2
Susunan Kepengurusan KKG Ahmad Yani lebih disesuaikan dengan Standar Organisasi
0.32 4 1.28
3
Penyusunan AD/ART Organisasi sebagai pedoman
penyelenggaraan KKG
0.35 5 1.75
Sentralisasi KKG Ahmad Yani dalam lingkup wilayah kec dan tidak dibagi kedalam gugus
0.51 5 2.55
2
Koordinasi yang tidak jelas antara kemendiknas dan Kemenag dalam pembinaan KKG Ahmad Yani karena anggota ada dari MI
Jumlah 1.00 4.02
c. Analisis SWOT terhadap Standar Pengelolaan KKG Ahmad Yani
Pengelolaan KKG Ahmad Yani telah mengacu pada standar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
0.35 5 1.75
2
Administrasi dan dokumentasi program kegiatan dikelola dengan baik
0.30 4 1.20
3
Pengelolaan program dilakukan berdasarkan sistem kolegial antar pengurus.
0.35 5 1.75
Pelaksanaan program dilakukan dan menjadi tanggung jawab pengurus
0.17 5 0.85
2
Belum disusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program
0.17 1 0.17
3
Belum adanya evaluasi dari pengurus untuk tiap-tiap pelaksanaan kegiatan.
0.17 1 0.17
4 Belum semua rencana kerja
dapat terealisasi 0.16 3 0.48
5
Laporan yang diasampaikan ke dinas hanya kegiatan yang berasal dari dana blokgrand
0.15 5 0.75
6 Kurangnya partisipasi dari para
anggota dalam pengelolaan KKG 0.18 2 0.36
Jumlah 1.00 2.78
Mengoptimalkan peran anggota
dalam setiap kegiatan 0.15 5 0.75
2
Pengurus dapat menyusun
kerangka acuan kerja (KAK) sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
3
Pengurus dapat melakukan pemetaan berdasarkan analisis kebutuhan dari setiap anggota untuk dijadikan dasar dalam penyusunan rencana program kegiatan
0.20 4 0.80
4 Memetakan program kegiatan
berdasarkan skala prioritas 0.15 5 0.75 5
Kerja sama antargugus di wilayah kecamatan Bergas untuk saling melengkapi kegiatan
0,20 5 1.00
6
Kerja sama dengan dunia usaha utnuk membantu pengembangan KKG dengan bantuan sarpras
0,15 5 0.75
Kegiatan di sekolah dan di tingkat
UPTD yang padat 0.25 5 1.25
2
Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru yang berusia di atas 50 thn
0.30 3 0.90
3
Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai dengan program kerja KKG
0.25 3 0.75
4
Guru terjebak dalam rutinitas administrasi harian sehingga untuk pengembangan diri di forum KKG kurang maksimal
partisipasinya
0,20 4 0.80
Jumlah 1.00 3.70
d. Analisis SWOT terhadap Standar Sarana dan Prasarana KKG Ahmad Yani
N
N KKG Ahmad Yani telah memiliki
kantor sekretariat 0.25 5 1.25
2
KKG Ahamad Yani telah memiliki inventeris barang yang berupa Laptop dan proyektor
0.30 5 1.50 3 Ruang PKG yang cukup memadai 0.45 5 2.25
1
Belum tersedianya sarana prasarana yang berupa laboratorium maupun perpustakaan yang lengkap
0.20 4 0.80
2 Kurangnya sarana prasarana yang
berupa media pembelajaran 0.20 4 0.80 3
Belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi
0.30 3 0.90
4
Baru sebagian kecil anggota KKG yang menguasai teknologi
informasi
Jalinan kerjasama dengan Perusahaan yang ada di sekitar untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium
0.40 5 2.00
2
Menjalin kerjasama dengan LPMP untuk menunjang sarana
prasarana
0.33 3 0.99
3
Menjalin kerjasama dengan gugus di daerah lain untuk
pengembangan KKG
0.27 5 1.35
Belum semua tersedia jaringan internet di sekolah-sekolah se gugus
0.45 4 1.80
2
Keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan karena kegiatan KKG dilaksanakan anjang sana
0.55 4 2.20
Jumlah 1.00 4.00
e. Analisis SWOT terhadap Standar Sumber Daya Manusia (SDM) KKG Ahmad Yani
No IFAS Bobot Skor
1
Kualifikasi Pembina /nara sumber rata-rata memiliki kualifikasi S.1 dan bahkan ada yang sedang menempuh jenjang S.2
0.35 5 1.75
2
Nara sumber yang menjadi Pembina kegiatan KKG rata-rata memiliki pengalaman mengajar diatas 10 tahun
0.35 5 1.75
3 Adanya anggota KKG yang telah
menjadi guru pemandu di LPMP 0.30 3 0.90
Terbatasnya nara sumber yang memiliki keahlian yang relevan dengan materi yang disampaikan
0.30 4 1.20
2
Belum adanya kerjasama dengan PT dalam hal penyediaan nara sumber
0.35 4 1.40
3 Usia guru yang rata-rata sudah
cukup tua 0.35 5 1.75
Jalinan KKG dengan PT di sekitar yang ada untuk menyediakan nara sumber yang berkualitas dan professional
0.20 5 1.00
2
Terbukanya kesempatan anggota KKG untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan
0.20 4 0.80
3
Menjalin kerjasama dengan KKG lain dalam penyediaan nara sumber.
0.20 5 1.00
4 Menjalin kerjasama dengan LPMP
dalam penyediaan nara sumber 0.20 3 0.60
5
Pembuatan blog /web untuk menampung gagasan maupun sebagai sarana komunikasi digital untuk pengembangan diri
0,20 5 1.00
Ketersediaan jumlah guru PNS
yang masih kurang di sekolah 0.35 4 1.40 2 Di setiap sekolah masih ada
3 Banyak guru yang belum
menguasai kurikulum 0.35 5 1.75
Jumlah 1.00 4.65
f. Analisis SWOT terhadap Standar Pembiayaan KKG Ahmad Yani
Pembukuan dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pemasukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola
0.48 5 2.40
2
Penyusunan proposal kegiatan disertai dengan anggaran biaya yang dituju kan kepada penyandang dana
0.52 5 2.60
Sumber dana KKG digunakan untuk
membiayai kegiatan sosial dan operasional yang lain
0.30 4 1.20
2
Pengelolaan biaya
operasional dan kegiatan KKG hanya bersumber dari dana pemerintah dan dana blokgrand
0.20 5 1.00
3
Belum adanya penggalian dana yang bersumber dari unit produksi, kerjasama masyarakat, donator, maupun sponsor.
0.20 4 0.80
4 Pengalokasian anggaran
yang tidak jelas 0.30 4 1.20
Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana
0.32 4 1.28
2
Pemerintah mendorong peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru
melalui KKG diantaranya program KKG Bermutu dan proposal bantuan dana blokgrand yang lebih merata
3
Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota
N Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan KKG
0.55 5 2.75
2
Terbatasnya dana yang hanya mengandalkan dana dari pemerintah
0.45 5 2.20
Jumlah 1.00 4.95
g. Analisis SWOT terhadap Standar Penjaminan Mutu KKG Ahmad Yani
Telah disusunnya laporan pertanggung jawaban setiap selasainya pelaksanaan kegiatan
0.35 4 1.40
2
Laporan kegiatan telah disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait
khususnya pada pihak-pihak yang telah memberi dana.
0.25 5 1.25
3
Data-data mengenai Visi, misi, AD/ART, Program Kerja, dan Laporan Kegiatan telah terdokumentasikan.
Belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi untuk melihat keseuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG
0.22 5 1.10
2
Belum adanya pemantau internal untuk setiap pelaksanaan program Kegiatan KKG Ahmad Yani
3
Pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang disusun setelah
pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan.
0.20 3 0.60
4
Belum semua Output/hasil yang diperoleh dari
kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan.
0.18 4 0.72
5
Belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan
sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan
kegiatan berikutnya.
0.20 4 0.80
Pengurus menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistic
0.75 5 3.75
2
Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang
berkompeten sebagai fasilitator dalam
melaksanakan pemantauan dan evaluasi
0.25 4 1.00
Kurangnya pemahaman tentang sistem penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi.
0.52 4 2.08
2
Masih rendahnya komitmen guru terhadap peningkatan mutu pendidikan
0.48 4 1.92
Jumlah 1.00 4.00
3. Strategi Pengelolaan Kelompok Kerja Guru
a. Strategi Pengelolaan Standar Program
IFAS EFAS
KATEGORI SUB TOTAL KATEGORI SUB TOTAL
(O) KELEMAHAN
(W) 3.08
ANCAMAN
(T) 2.97
TOTAL (S-W) 1.92 TOTAL (O-T) 1.78
5
4
3
2 SO
(1.9, 1.7) 1
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1
-2
-3
-4
-5
PELUANG
KEKUATAN
ANCAMAN KELEMAHAN
S-O Stretegies
1. Penambahan program terutama yang berkenaan dengan program
pengembangan dan program penunjang 2. Memberdayakan setiap anggota dalam penyusunan program agar dapat diketahui program kegiatan yang dibutuhan
3. Melakukan sosialisasi program kepada seluruh anggota
Gambar diagram Cartesius di atas menunjukkan bahwa, Standar Program berada di kuadran SO (1.9; 1.7), yang berarti KKG Ahmad Yani mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk mengembangkan program dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk menjamin peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru sebagai anggota KKG.
Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan menyusun program menjadi lebih terstruktur ke dalam program umum, program rutin dan program pengembangan. Di samping itu juga dapat melakukan penambahan program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan, serta program penunjang. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberdayakan setiap anggota dalam penyusunan program agar dapat diketahui program kegiatan yang dibutuhan dan melakukan sosialisasi program kepada seluruh anggota.
Strategi yang dapat ditempuh adalah dengan memprogramkan pelaksanaan KKG tidak hanya sekali dalam sebulan. KKG dapat dilaksanakan dalam dua kali sehingga mampu memecahkan permasalahan di lapangan dalam forum KKG yang lebih intens.
b. Strategi Pengelolaan Standar Organisasi
IFAS EFAS
KATEGORI SUB TOTAL
KEKUATAN (S)
4.75 PELUANG (O)
4.35
KELEMAHAN (W)
4.33 ANCAMAN (T)
4.02
TOTAL (S-W) 0.42 TOTAL (O-T) 0.33
5
4
3
2
SO
1 (0.42, 0.33)
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1
-2
-3
Dari diagram Cartesius yang terbentuk menunjukkan bahwa, Standar Organisasi KKG Ahmad Yani berada pada kuadran SO (0.32;
KEKUATAN
ANCAMAN PELUANG
KELEMAHAN
S-O Strategies
1. Mengembangkan Organisasi yang sesuai dengan Standar Organisasi KKG, Struktur Organisasi perlu diperjelas dengan mencantumkan TUPOKSI masing-masing personil
2. Mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi antar pengurus untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan
0.33), KKG Ahmad Yani dapat mengembangkan organisasi dengan kekuatan yang ada dan peluang yang dimiliki agar organisasi KKG Ahmad Yani dapat berjalan secara efektif sehingga dapat menjamin peningkatan kompetensi dan profesionalitas anggotanya.
Strategi yang dapat dilakukan adalah mengembangkan Organisasi yang sesuai dengan Standar Organisasi KKG.Dengan organisasi yang sesuai standar diharapkan akan dapat berjalan dengan baik sehingga bermuara pada koordinasi antarpengurus yang lebih baik. Memperjelas Struktur Organisasi dengan menyusun tugas pokok dan fungsinya masing-masing personil adalah tindakan lanjutan membentuk organisasi yang sesuai standar. Dengan merinci uraian tugas dari masing-masing pengurus tentu akan memperlancar jalannya roda organisasi. Setelah pembentukan organisasi dan uraian tugas masing-masing pengurus, selanjutnya adalah mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi antar pengurus untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan. Sebagai organisasi maka perlu pula disusun AD/ART .
IFAS EFAS
KATEGORI SUB TOTAL
KATEGORI SUB TOTAL KEKUATAN
(S)
4.70 PELUANG (O)
c. Strategi Pengelolaan Standar Pengelolaan KELEMAHAN
(W)
2.78 ANCAMAN (T)
3.70
TOTAL (S-W) 1.92 TOTAL (O-T)
1.10
5 4 3
2 SO 1 (1.92,
1.10)
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -1
-2 -3 -4
PELUANG
KEKUATAN
ANCAMAN KELEMAHAN
S-O Stretegies
1. Perlu menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program
2. Perlu adanya analisis kebutuhan untuk memetakan prioritas dan rencana program kegiatan
Berdasarkan gambar diagram Cartesuis Ahmad Yani berada pada kuadran SO (1.92;1.10). Dengan demikian Pengelolaan KKG Ahmad Yani dapat dikembangkan dengan optimal berdasarkan kekuatan yang lebih besar dan memanfaatkan peluang yang ada untuk menjamin peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru anggota KKG.
Strategi yang dapat dikembangkan adalah menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program. Berikutnya adalah dengan melakukan analisis kebutuhan untuk memetakan prioritas dan rencana program kegiatan. Program kerja yang mendesak dibutuhkan bisa dilaksanakan terlebih dahulu sesuai skala prioritas yang terakhir yaitu mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan. Setiap anggota harus dilibatkan secara aktif sehingga dengan kegiatan yang dilaksanakan tersebut betul-betul dapat mengambil manfaatnya.
d. Strategi Pengelolaan Standar Sarana dan Prasarana
IFAS EFAS
KATEGORI SUB TOTAL
KATEGORI SUB TOTAL KEKUATAN
(S)
5.00 PELUANG (O)
4.34
KELEMAHAN (W)
3.70 ANCAMAN (T)
4.00
TOTAL (S-W) 1.40 TOTAL (O-T) 0.34
S-O Strategies
1. Menjalin kerjasama dengan Perusahaan untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching
5
4
3
2
SO (1.40, 0.34) 1
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1
-2
-3
-4
-5
Diagram Cartesius di atas menunjukkan, bahwa Standar Sarana dan Prasarana terletak pada kuadran SO (1.40; 0.34), KKG Ahmad Yani dapat mengembangkan Standar Sarana dan prasarana dengan dukungan kekuatan yang lebih besar serta peluang dapat dimanfaatkan untuk menunjang
PELUANG
KEKUATAN
peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru.
Strategi yang dapat diterapkan adalah menjalin kerjasama dengan Perguruan Perusahaan yang banyak bertebaran di lingkungan sekitar gugus. Melalui dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan diharapkan dapat menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching. Memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi bagi anggota KKG dengan cara melakukan pelatihan tentang media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, misalnya presentasi materi melalui power point, mencari bahan ajar, membuat media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan lain-lain. Selain itu dapat pula dirintis kerjasama dengan LPMP maupun gugus yang sudah berjalan baik dalam memenuhi sarana dan pra sarana KKG.
e. Strategi Pengelolaan Standar SDM
IFAS EFAS
KATEGORI SUB TOTAL
KATEGORI SUB TOTAL KEKUATAN
(S)
4.40 PELUANG (O) 4.40
KELEMAHAN (W)
4.35 ANCAMAN (T) 4.65
5 4
3
2
1
-5
-4
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
(0.05;0.15) -1
-2
-3
-4
-5
Pada diagram Cartesius di atas, Standar Sumber Daya Manusia KKG Ahmad Yani berada pada kuadran ST (0.05; -0.15), ini berarti pemgembangan Sumber Daya Manusia KKG Ahmad Yani bisa dilakukan dengan mengoptimalkan
kekuatan yang dimiliki dan mempertimbangkan ancaman yang dihadapi.
KEKUATAN
KELEMAHAN
ANCAMAN
S-T Strategies
1. KKG perlu menjalin kerja sama dengan Dinas Kependidikan
maupun
Kemenag untuk pengadaan SDM 2. KKG perlu Menjalin kerjasama dengan
PT maupun LPMP dalam menyediakan
nara sumber
3. Mengoptimalkan guru-guru pemandu
Strategi yang dapat dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan Dinas Kependidikan maupun Kemenag untuk pengadaan SDM yaitu tenaga pengajar yang cukup di sekolah-sekolah. Kemudian menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi terdekat maupun LPMP dalam penyediaan SDM khususnya nara sumber. Selain itu juga dapat mengoptimalkan guru-guru pemandu yang ada dari anggota KKG untuk menjadi nara sumber dengan model pendampingan.
f. Strategi Pengelolaan Standar Pembiayaan
IFAS EFAS
KATEGORI SUB TOTAL
KATEGORI SUB TOTAL KEKUATAN
(S)
5.00 PELUANG (O) 4.48
KELEMAHAN (W)
4.20 ANCAMAN (T) 4.95
TOTAL (S-W) 0.80 TOTAL (O-T) -0.47
4
3
2
1
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 ST
-1 (0.80; - 0.47)
-2
Pada diagram Cartesius di atas menggambarkan bahwa Standar Pembiayaan KKG Ahmad YaniI berada pada kuadran ST (0.80;-0.47), ini berarti pengembangan manajeman keuangan KKG Ahmad Yani dapat dilakukan melalui optimalisasi kekuatan yang ada dengan mempertimbangkan ancaman yang dihadapi.
Strategi yang dapat dilakukan adalah Menentukan skala prioritas dalam penganggaran berdasarkan anlisis kebutuhan; Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana; di samping penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota.
g. Strategi Pengelolaan Standar Penjaminan Mutu
IFAS EFAS
KATEGORI SUB KATEGORI SUB
ANCAMAN KELEMAHAN
S-T Strategies 1. Menentukan skala
prioritas dalam
penganggaran berdasarkan anlisis kebutuhan
TOTAL TOTAL KEKUATAN
(S)
4.25 PELUANG (O)
4.75
KELEMAHAN (W)
4.02 ANCAMAN (T)
4.00
TOTAL (S-W) 0.23 TOTAL (O-T) 0.75
5
4
3
2
SO
1 (0.23;0.75)
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1
-2
PELUANG
KELEMAHAN KEKUATAN
S-O Strategies
1. Laporan dibuat setelah kegiatan dilaksanakan 2. Menyususn rencana
pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh sebuah tim
Gambar diagram Cartesius menunjukkan bahwa Standar Penjaminan Mutu KKG Ahmad Yani berada pada kuadran SO (0.23; 0.75), KKG Ahmad Yani memiliki kekuatan untuk melakukan pengembangan Standar Penjaminan Mutu dengan memanfaatkan peluang yang lebih besar, sehingga jaminan mutu tentang kompetensi dan profesionalitas guru di KKG Ahmad Yani dapat dipertanggungjawabkan.
Strategi yang dapat dikembangkan adalah menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistis sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal; menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi. Selain itu dapat pula dilaksanakan evaluasi setelah sebuah program kegiatan dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk
-3
-4
-5
SO Strategies 1. Menyusun rencana
pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal
2. Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang
berkompeten sebagai fasilitator dalam
melaksanakan pemantauan dan evaluasi
memberikan masukan demi perbaikan untuk kegiatan selanjutnya.
4.4 Strategi Pengembangan KKG AhmadYani
Berdasarkan hasil FGD (Focus Group Discussion) dengan guru-guru yang menjadi anggota KKG pada tanggal 20 September 2014 di SD Negeri Bergaslor 01, Kecamatan Bergas diperoleh hasil kesepakatan, bahwa strategi pengelolaan KKG Ahmad Yani untuk menjamin peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru adalah sebagai berikut:
Tabel IV.4. Hasil FGD Harapan
dan Tujuan
Strategi yang
Dipilih Acuan Standar
Indikator
Dikdasmen No. 079/C/Kep./I/ 1993, tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem
a) Peningkatan kompetensi dan
Profesional b) menambah
program-n kegiataprogram-n
Pembinaan Profesional Guru, bahwa strategi
pembinaan dan peningkatan profesional guru sekolah dasar adalah melalui
pembentukan gugus sekolah, di antaranya melalui
kelompok kerja guru (KKG). Penyelenggaraa n kegiatan dan pengembangan KKG mengacu pada Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
b)
Meningkatnya kualitas
layanan PBM terhadap peserta didik
c)
Meningkatnya motivasi
tentang kan secara maksimal Nasional (Ditjen PMPTK 2008) yaitu;
cara
melakukan pelatihan tentang media pembelajar an yang berbasis teknologi informasi, misalnya presentasi materi melalui power point.,menc ari bahan ajar, membuat media pembelajar an berbasis IT
Sumber: Diolah dari informasi dan pendapat hasil FGD
Gambar IV.2
Model Akhir Pengelolaan KKG Ahmad Yani Keterangan:
: Alur pengelolaan KKG : Standar KKG Ahmad Yani : Standar Pengelolaan KKG
: Pengelolaan KKG Ahmad Yani disesuaikan Standar KKG
Eksternal Exchange
Perubahan Paradigma Pendidikan
Internal Exchange
Guru segugus Ahmad Yani Perubahan Karakteristik
Organisasi KKG Ahmad
Yani
Ijin Operasional
Program
Kepengurusan
Sarana dan Prasarana
3. Pengelolaan
4. Sarpras
5. SDM
6. Pembiayaan
7. Jaminan
: Garis Koordinasi/komando
Penjelasan Gambar:
1. Organisasi mengalami perubahan akibat adanya faktor eksternal, yaitu perubahan paradigm pendidikan dari model sistem industri "teacher centered/tradisional" yang berpusat pada guru untuk mendidik anak-anak, ke sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, sistem pembelajaran yang berbasis pada proses menemukan pengetahuan dan pemecahan masalah, dan sistem pembelajaran yang berbasis pada pemahaman dan faktor internal yaitu guru sebagai agen perubahan (agent of change) dalam pengembangan profesionalitas. 2. Dengan sumber daya yang dimiliki KKG Ahmad
Yani berusaha menjalankan program-program kegiatan dalam melayani anggotanya melalui strategi pengelolaan berdasarkan Standar yang dimiliki (Ijin Operasional, Program, Kepengurusan, Sarana dan Prasarana, Nara Sumber, Pembiayaan, dan Laporan Pertanggungjawaban) guna meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.
Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008 untuk menjamin adanya mutu peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru Ahmad Yani standar pengelolaan KKG Ahmad Yani belum sesuai dengan Standar Pengembangan KKG hal ini akan memungkinkan terkendalanya pencapaian jaminan mutu peningkatan kompetensi dan profesioanalitas guru yang diharapkan.
ancaman yang ada justru lebih besar bila dibandingkan peluang pengembannya sebesar 0.47. Pembenahan berikutnya adalah pengelolaan standar sarana dan prasarana, dilanjutkan pembenahan standar pengelolaan, terakhir adalah pembenahan pemngelolaan standar program.