• Tidak ada hasil yang ditemukan

otomycosis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "otomycosis"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

III.

III. DEFINISIDEFINISI

Otomikosis ( dikenal juga dengan

Otomikosis ( dikenal juga dengan Singapore Ear Singapore Ear ), adalah infeksi telinga yang), adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur, yang superficial pada kanalis auditorius disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur, yang superficial pada kanalis auditorius eksternus.

eksternus.66

Otomikosis ini sering dijumpai pada daerah yang tropis. Infeksi ini dapat Otomikosis ini sering dijumpai pada daerah yang tropis. Infeksi ini dapat  bersifat akut dan subakut, dan khas dengan adanya inflammasi, rasa gatal, dan  bersifat akut dan subakut, dan khas dengan adanya inflammasi, rasa gatal, dan

ketidaknyamanan. Mikosis ini menyebabkan adanya pembengkakan, ketidaknyamanan. Mikosis ini menyebabkan adanya pembengkakan,

 pengelupasan epitel superfisial, adanya penumpukan debris yang berbentuk hifa,  pengelupasan epitel superfisial, adanya penumpukan debris yang berbentuk hifa,

disertai suppurasi, dan nyeri. disertai suppurasi, dan nyeri.6,76,7 IV.

IV. EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI

Angka insidensi otomikosis tidak diketahui, t

Angka insidensi otomikosis tidak diketahui, t etapi sering terjadi padaetapi sering terjadi pada daerah dengan cuaca yang panas, juga pada orang-orang yang senang dengan olah daerah dengan cuaca yang panas, juga pada orang-orang yang senang dengan olah raga air. 1 dari 8 kasus infesi telinga luar disebabkan oleh jamur. 90 % infeksi raga air. 1 dari 8 kasus infesi telinga luar disebabkan oleh jamur. 90 % infeksi  jamur ini disebabkan oleh

 jamur ini disebabkan oleh As As pergillu pergillu s s  s s pp pp, dan selebihnya adalah, dan selebihnya adalah CandidaCandida s s pp pp.. Angka prevalensi Otomikosis ini dijumpai pada 9 % dari seluruh pasien yang Angka prevalensi Otomikosis ini dijumpai pada 9 % dari seluruh pasien yang mengalami gejala dan tanda otitis

mengalami gejala dan tanda otitis eksterna. Otomikosis ini lebih sering dijumpaieksterna. Otomikosis ini lebih sering dijumpai  pada daerah dengan cuaca panas, dan banyak literatur menyebutkan otomikosis  pada daerah dengan cuaca panas, dan banyak literatur menyebutkan otomikosis  berasal dari negara tropis dan subtropis. Di United Kingdom ( UK ), diagnosis  berasal dari negara tropis dan subtropis. Di United Kingdom ( UK ), diagnosis

otitis eksterna yang disebabkan oleh jamur ini sering ditegakkan pada saat otitis eksterna yang disebabkan oleh jamur ini sering ditegakkan pada saat  berakhirnya musim panas.

 berakhirnya musim panas.88

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali Zarei tahun 2006, Otomikosis Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali Zarei tahun 2006, Otomikosis dijumpai lebih banyak pada wanita ( terutama ibu rumah tangga ) daripada pria. dijumpai lebih banyak pada wanita ( terutama ibu rumah tangga ) daripada pria. Otomikosis biasanya terjadi pada dewasa, dan jarang pada anak-anak. Pada Otomikosis biasanya terjadi pada dewasa, dan jarang pada anak-anak. Pada  penelitian tersebut, dijumpai otomikosis sering pada

 penelitian tersebut, dijumpai otomikosis sering pada remaja laki-laki, yang jugaremaja laki-laki, yang juga sesuai dengan yang dilaporkan oleh peneliti lainnya.

sesuai dengan yang dilaporkan oleh peneliti lainnya.99

Tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hueso,dkk, dari 102 Tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hueso,dkk, dari 102 kasus ditemukan 55,8 %nya merupakan lelaki, sedangkan 44,2% nya merupakan kasus ditemukan 55,8 %nya merupakan lelaki, sedangkan 44,2% nya merupakan wanita.

wanita.33 V.

V. ETIOLOGIETIOLOGI

Faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna,

Faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna, dalam hal ini otomikosis,dalam hal ini otomikosis, meliputi ketiadaan serumen, kelembaban yang t

meliputi ketiadaan serumen, kelembaban yang t inggi, peningkatan temperature,inggi, peningkatan temperature, dan trauma lokal, yang biasanya sering disebabkan oleh kapas telinga (

dan trauma lokal, yang biasanya sering disebabkan oleh kapas telinga ( ccottonotton

bud 

bud  s s ) dan alat bantu dengar. Serumen sendiri memiliki pH yang berkisar antara 4-) dan alat bantu dengar. Serumen sendiri memiliki pH yang berkisar antara 4-5 yang berfungsi menekan pertumbuhan bakteri dan jamur. Olah raga air misalnya 5 yang berfungsi menekan pertumbuhan bakteri dan jamur. Olah raga air misalnya  berenang dan berselancar sering dihubungkan dengan keadaan ini oleh karena  berenang dan berselancar sering dihubungkan dengan keadaan ini oleh karena  paparan ulang dengan air yang menyebabkan keluarnya serumen, dan keringnya  paparan ulang dengan air yang menyebabkan keluarnya serumen, dan keringnya kanalis auditorius eksternus. Bisa juga disebabkan oleh adanya prosedur invasif  kanalis auditorius eksternus. Bisa juga disebabkan oleh adanya prosedur invasif   pada telinga. Predisposisi yang lain meliputi riwayat menderita eksema, rhinitis  pada telinga. Predisposisi yang lain meliputi riwayat menderita eksema, rhinitis

allergika, dan asthma. allergika, dan asthma.88

Infeksi ini disebabkan oleh beberapa spesies dari jamur yang bersifat Infeksi ini disebabkan oleh beberapa spesies dari jamur yang bersifat saprofit, terutama

(2)

 fumigatu s,  Alle scheria boydii ,S copulariop si s,Penicillium ,Rhizopu s,  Ab sidia ,dan Candida Spp. Sebagai tambahan, otomikosis dapat merupakan infeksi sekunder  dari predisposisi tertentu misalnya otitis eksterna yang disebabkan bakteri yang diterapi dengan kortikosteroid dan berenang.9,10

Banyak faktor yang menjadi penyebab perubahan jamur saprofit ini mejadi  jamur yang patogenik, tetapi bagaimana mekanismenya sampai sekarang belum

dimengerti. Beberapa dari faktor dibawah ini dianggap berperan dalam terjadinya infeksi, seperti perubahan epitel, peningkatan kadar pH, gangguan kualitatif dan kuantitatif dari serumen, faktor sistemik ( seperti gangguan imun tubuh,

kortikosteroid, antibiotik, sitostatik, neoplasia ), faktor lingkungan ( panas, kelembaban ), riwayat otomikosis sebelumnya, Otitis media sekretorik kronik,  post mastoidektomi, atau penggunaan substansi seperti antibiotika spectrum luas  pada telinga.3

 As pergillu sniger dilaporkan sebagai penyebab paling terbanyak dari otomikosis ini. Pada dua penelitian di Babol dan barat laut Iran,  A.niger 

dilaporkan sebagai penyebab utama. Ozcan dkk, dan Hurst melaporkan A.niger ,  juga sebagai penyebab terbanyak otomikosis di Turki dan Australia. Tetapi, Kaur,

dkk, menemukan bahwa A. fumigatu ssebagai penyebab terbanyak diikuti dengan

 A.niger . Spesies As pergillu slainnya yang dihubungkan dengan otomikosis adalah

 A. flavu s. Penicillum juga dilaporkan oleh Pavalenko. Jamur lainnya yang

 berhubungan dengan terjadinya otomikosis adalah C .albican s dan C . parap silo si s.

Pada penelitian yang dilakukan Ali Zarei di Pakistan Tahun 2006, dijumpai

 A.niger sebagai penyebab utama diikuti dengan A. flavu s.9,10

 As pergillu s niger , juga telah dilaporkan sebagai penyebab otomikosis pada  pasien immunokompromis, yang tidak berespon terhadap berbagai regimen terapi

yang telah diberikan. ( aspergillus otomikosis ).11

Berikut ini adalah gambaran histologik mikroskopik dari jamur penyebab otomikosis :

(3)

gbr.2&3. Bentuk ragi dan sel tunas disertai gambaran mikroskopik dari  As pergillu s9

Gbr 4. Hifa tak bersepta dari Rhizopu s Sp9 dan Gbr.5 Koloni Candida albicans pada media Agar Saboraud1

VI. GEJALA KLINIS

Gejala klinik yang dapat ditemui hampir sama seperti gejala otitis eksterna pada umumnya yakni otalgia dan otorrhea sebagai gejala yang paling banyak dijumpai, kemudian diikuti dengan kurangnya pendengaran, rasa penuh pada telinga dan gatal.2

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Tang Ho,et al pada tahun 2006, yakni dari 132 kasus otomikosis didapati persentase masing- masing gejala otomikosis sebagai  berikut :

Simptom Jumlah Pasien ( n ) Persentase ( % ) Otalgia

Otorrhea

Kehilangan pendengaran Rasa penuh pada telinga Gatal Tinnitus 63 63 59 44 20 5 48 48 45 33 23 4 gbr.6. tabel presentase masing-masing gejala otomikosis

(4)

Pada liang telinga akan ta mpak berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini ke bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. Bila meluas sampai kedalam, sampai ke membran timpani, maka akan dapat mengeluarkan cairan serosanguinos.12

Pada pemeriksaan telinga yang dicurigai otomikosis, didapati adanya akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa berfilamen yang

 berwana putih dan panjang dari permukaan kulit, hilangnya pembengkakan signifikan pada dinding kanalis, dan area melingkar dari jaringan granulasi diantara kanalis eksterna atau pada membran timpani.8

gbr.7 gambaran klinik dari otomikosis 2

gbr 8&9 . tampak pertumbuhan hifa berfilamen, berwarna putih, panjang, dari permukaan kulit.13

Terkadang otomikosis ini dapat menyebabkan perforasi pada membran timpani, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

(5)

Gbr.10. Gambaran otoskopi dari telinga yang terkena otomikosis14 Dari hasil otoskopi didapatkan telinga kanan dengan perforasi 90 % dari pars tensa. Membran timpani tampak kering. Bayangan keabuan dan massa putih dari miselium tampak pada dinding anterior kanalis. Nanah kering kekuningan tampak pada permukaan kulit pada dinding posterior kanalis.14 VII. DIAGNOSA

Diagnosa didasarkan pada : a. Anamnesis.

Adanya keluhan nyeri di dalam telinga, rasa gatal, adanya secret yang keluar  dari telinga. Yang paling penting adalah kecenderungan beraktifitas yang  berhubungan dengan air, misalnya berenang, menyelam, dan sebagainya.12  b. Gejala Klinik.

Yang khas, terasa gatal atau sakit di liang telinga dan daun telinga menjadi merah, skuamous dan dapat meluas ke dalam liang telinga sampai 2/3 bagian luar. Didapati adanya akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa  berfilamen yang berwana putih dan panjang dari permukaan kulit.12

c. Pemeriksaan Laboratorium

a. Preparat langsung : skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa dengan KOH 10 % akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat ditemyukan spora-spora kecil dengan diameter  2-3 u.12

 b. Pembiakan : Skuama dibiakkan pada media Agar Saboraud, dan

dieramkan pada suhu kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu  berupa koloni filament berwarna putih. Dengan mikroskop tampak 

hifa-hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora berjejer melekat pada permukaannya.12

(6)

Otomikosis dapat didiagnosa banding dengan otitis eksterna yang disebabkan oleh bakteri, kemudian dengan dermatitis pada liang telinga yang sering memberikan gejala ± gejala yang sama.12

IX. PENATALAKSANAAN

Pengobatan ditujukan untuk menjaga agar liang telinga tetap kering ,  jangan lembab, dan disarankan untuk tidak mengorek-ngorek telinga dengan  barang-barang yang kotor seperti korek api, garukan telinga, atau kapas.

Kotoran-kotoran telinga harus sering dibersihkan.15 Pengobatan yang dapat diberikan seperti :

a. Larutan asam asetat 2-5 % dalam alkohol yang diteteskan kedalam liang telinga  biasanya dapat menyembuhkan.4,15

Tetes telinga siap beli seperti VoSol ( asam asetat nonakueus 2 % ), Cresylate ( m-kresil asetat ) dan Otic Domeboro ( asam asetat 2 % ) bermanfaat bagi banyak  kasus.16

 b. Larutan timol 2 % dalam spiritus dilutes ( alkohol 70 % ) atau meneteskan larutan  burrowi 5 % satu atau dua tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan desinfektan  biasanya memberi hasil pengobatan yang memuaskan.8

c. Dapat juga diberikan Neosporin dan larutan gentian violet 1-2 %.8

d. Akhir-akhir ini yang sering dipakai adalah fungisida topikal spesifik, seperti

 preparat yang mengandung nystatin , ketokonazole, klotrimazole, dan anti jamur  yang diberikan secara sistemik.2,16

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan anti ja mur tidak  secara komplit mengobati proses dari otomikosis ini, oleh karena agen-agen diatas tidak menunjukkan keefektifan untuk mencegah otomikosis ini relaps kembali. Hal ini menjadi penting untuk diingat bahwa, selain memberikan anti jamur  topikal, juga harus dipahami fisiologi dari kanalis auditorius eksternus itu sendiri, yakni dengan tidak melakukan manuver-manuver pada daerah tersebut,

mengurangi paparan dengan air agar tidak menambah kelembaban, mendapatkan terapi yang adekuat ketika menderita otitis media, juga menghindari situasi apapun yang dapat merubah homeostasis lokal. Kesemuanya apabila dijalankan dengan baik, maka akan membawa kepada resolusi komplit dari penyakit ini.3 X. KOMPLIKASI

Komplikasi dari otomikosis yang pernah dilaporkan adalah perforasi dari membran timpani dan otitis media serosa, tetapi hal t ersebut sangat jarang terjadi, dan cenderung sembuh dengan pengobatan. Patofisiologi dari perforasi membran timpani mungkin berhubungan dengan nekrosis avaskular dari membran timpani sebagai akibat dari trombosis pada pembuluh darah. Angka insiden terjadinya  perforasi membran yang dilaporkan dari berbagai penelitian berkisar antara 12-16

(7)

terjadinya perforasi tersebut, keterlibatan membran timpani sepertinya merupakan konsekuensi inokulasi jamur pada aspek medial dari telinga luar ataupun

merupakan ekstensi langsung infeksi tersebut dari kulit sekitarnya.2 XI. PROGNOSIS

Umumnya baik bila diobati dengan pengobatan yang adekuat. Pada saat terapi dengan anti jamur dimulai, maka akan dimulai suatu proses resolusi (  penyembuhan ) yang baik secara imunologi. Bagaimanapun juga, resiko

kekambuhan sangat tinggi, jika faktor yang menyebabkan infeksi sebenarnya tidak  dikoreksi, dan fisiologi lingkungan normal dari kanalis auditorius eksternus masih terganggu. 1,12

DAFTAR PUSTAKA

1. K Murat Ozcan, Muge Ozcan, Aydin Karaarslan, & Filiz Karaarslan. (2003). Otomycosis in Turkey: Predisposing factors, aetiology and therapy. The Journal of Laryngology and

Otology, 117(1), 39-42. Retrieved July 6, 2009, from ProQuest M edical Library. (Document ID: 280962791).

2. Tang Ho, Jeffrey T Vrabec, Donald Yoo, Newton J Coker. (2006). Otomycosis : Clinical features and treatment implications. The Journal of Otolaryngology-Head and neck S urgery, 135,787-791.

3. P Hueso Gutirrez, S Jimenez Alvarez, E Gil-carcedo Sanudo, et al. (2005). Presumed diagnosis : Otomycosis. A study of 451 patients. Acta Otorinolaringol Esp, 56, 181-186.

4. Rusmarjono, Kartosoediro S. Odinofagi. Dalam : Soepardi E, Iskandar N (eds). Buku Ajar  Ilmu Kesehatan Telinga - Hidung ± Tenggorok Kepala Leher. Jakarta : FK UI. 2001. h. 9-15. 5. Figure 1, ear diagram, available from www.entusa.com

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit OMSK sendiri biasanya dimulai dari usia anak- anak yang disebabkan oleh perforasi membran timpani yang spontan dari infeksi akut telinga tengah yang dikenal dengan

 Keadaan ini dapat disebabkan oleh sumbatan 0leh kotoran telinga, gendang telinga robek, infeksi di telinga tengah, kerusakan tulang pendengaran, pilek dll.... GANGGUAN

Penyakit OMSK sendiri biasanya dimulai dari usia anak- anak yang disebabkan oleh perforasi membran timpani yang spontan dari infeksi akut telinga tengah yang dikenal dengan

Menurut Harahap (2000), penyakit jamur kulit atau dermatomikosis adalah penyakit pada kulit, kuku, rambut, dan mukosa yang disebabkan oleh infeksi jamur. Infeksi jamur

Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri, Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri,  parasit,

discharge yang keluar dari telinga, gatal-gatal (khususnya pada infeksi jamur atau otitis eksterna gatal (khususnya pada infeksi jamur atau otitis eksterna kronik), rasa nyeri

liang telinga luar H60.2 Malignant otitis externa 100 H60.3 Infeksi otitis externa lainnya Otitis externa diffusa OED [Peradangan kulit telinga saat cuaca panas] Swimmer's ear OED

Pneumonia, sering dikenal sebagai paru-paru basah, adalah peradangan akut pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur..