BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan adanya bahasa manusia dapat menyampaikan tujuan mereka kepada orang lain dengan mudah dan dengan cepat dapat dimengerti. Ritonga (2009:1) mengatakan: Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Salah satu bahasa yang dipergunakan manusia dalam kehidupan mereka ialah bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa yang dipergunakan oleh bangsa Arab dalam menyampaikan isi hati mereka kepada orang lain.
Al-Gulayaini (1987: 7) mengatakan :
/Al-lugatu al-‘arabiyyatu hiya al-kalimātu al-lati yu‘abbaru bihā al-‘arabu ‘an agradihim/ “Bahasa Arab adalah kata-kata yang dipergunakan oleh bangsa Arab dalam
menyampaikan maksud dan tujuan mereka”.
Dalam bahasa Arab terdapat berbagai disiplin ilmu yang sangat penting untuk diketahui, diantaranya: ilmu sarf, ilmu nahwu, ilmu ma’ani, ilmu badi‘, ilmu imla’ dll.
Diantara beberapa disiplin ilmu yang penulis uraikan di atas ada dua bidang ilmu yang penting untuk dipelajari yaitu ilmu sarf dan ilmu nahwu.
Al-Gulayaini (1987: 9) mengatakan :
/as-şarfu huwa ‘ilmun bi’uşūlin tu‘rafu bihā şiyagu al -kalimāti al-‘arabiyyati wa ahwālihā al-lati laisat bi i‘rābin wa lā binā’in/ ‘’Sarf ialah: ilmu yang membahas tentang
asal-usul kata-kata bahasa Arab, yang dengan ilmu tersebut dapat diketahui bentuk-bentuk dan keadaanya, bukan i‘rab dan bukan pula bina’’.
/wa al-i‘rābu (wa huwa mā yu‘rafu al-yauma bin-nahwi) ‘ilmun biúşūlin tu‘rafu bihā ahwālu al-kalimāti al-‘arabiyyati min haiśu al-i‘rābi wa al-bina’i/ ‘’Dan i‘rab (yang
dikenal dengan ilmu nahwu) ialah: Ilmu tentang pokok-pokok yang dengannya dapat diketahui hal ihwal kata-kata bahasa Arab dari segi i’rab dan binanya’’.
Dalam linguistik ilmu sarf dikenal dengan morfologi sedangkan ilmu nahwu dikenal dengan sintaksis.
Verhaar (2001:11) mengatakan: Sintaksis adalah cabang linguistik yang menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat. Sedangkan morfologi menyangkut struktur “internal” kata.
Penulis bermaksud untuk mengkaji dua cabang dari disiplin ilmu yang ada dalam bahasa Arab yaitu ilmu sarf dan ilmu nahwu, dipandang dari bentuk pola dan i‘rabnya, karena setiap kata masih dapat diubah kepada beberapa pola yang lain yang akhirnya makna kata itupun bisa berubah, dan setiap letak kata yang ada dalam jumlah bahasa Arab dapat mengubah bentuk baris sesuai dengan fungsinya dalam jumlah itu.
Perubahan bentuk pola dalam bahasa Arab dapat terjadi di awal, tengah dan akhir kata , serta ada yang ditetapkan polanya (wazan) dan ada juga yang hanya mengikuti kebiasaan yang telah diucapkan oleh orang Arab, di antara perubahan ism yang ditetapkan polanya adalah ism fa‘il, ism maf‘ul, tasgir, sigat muntaha al-jumu‘ (pembagian dari jama‘ taksir)dll.
Dalam karya tulis ini penulis ingin memfokuskan kajian untuk menganalisis sigat
muntaha al-Jumu‘ dalam kitab bulugu al-maram. “Sigat muntaha al-jumu‘ yaitu setiap jamak taksir (kaśrah) yang sesudah alif taksirnya ada dua hurf atau tiga hurf yang tengah
mati (sukun). Misalnya (beberapa dirham) dan (beberapa dinar)”.(tarjamah
jami‘u ad-durus al-‘arabiyyah, Al-Gulayaini,1991: 65)
Selain sigat ini jama‘, sigat ini juga dikenal dengan muntaha maksudnya setelah
sigat muntaha al-jumu‘ tidak ada lagi bentuk jamak yang akan dibahas.
Muhammad (Tanpa tahun : 38) mengatakan :
/Şigatu muntahā al -jumū‘i yusammā bişiga tin tantahi jumū‘u fi kalimāti al-‘arabiyyati/ “Sigat muntaha al-jumu‘ dinamakan juga dengan sigat penghabisan jama’-jama‘ pada kata-kata bahasa Arab”.
Penulis akan menganalisis ini dalam kitab bulugu al-maram yang disusun oleh Al-Hafiz bin Hajar Al-‘Asqalani1
1. Penulis ingin mendalami bidang ilmu sarf dan ilmu nahwu khusus pada pembahasan sigat muntaha al-jumu‘.
, Kitab ini terbitan Darul Ahya Maktab Al-‘Arabiyah Indonesia, tanpa tahun, yaitu kitab yang berisi tentang hadist-hadist Rasulullah SAW, dengan berbahasa Arab fushah. Kitab ini terdiri dari 16 bab, 314 halaman, dan terdapat 1596 hadist di dalamnya. Hipotesis penulis terdapat 64 bentuk
sigat muntaha al-jumu‘ dalam kitab bulugu al-maram.
Adapun alasan penulis memilih judul ini antara lain:
2. Adanya ciri khas dari sigat muntaha al-jumu‘ yaitu huruf tambahan berupa alif
taksir yang terletak di tengah polanya, dan setelah alif taksir itu terdapat dua atau
tiga huruf, dan sigat muntahal jumu‘ juga termasuk kajian dari ismu al-lazi la
yansarif yaitu isim yang tidak bertanwin.
3. Penelitian tentang sigat muntaha al-jumu’ yang dipandang dari dua bidang ilmu yaitu ilmu sarf dan ilmu nahwu belum pernah dibahas sebelumnya khususnya di kalangan mahasiswa Program Studi Sastra Arab Fakultas Sastra USU. Namun
Analisis sigat muntaha al-jumu‘ dalam Al-qur’an sudah pernah diteliti oleh
Fitriah (020704007) ditinjau dari satu bidang ilmu yaitu ilmu sarf.
1
Nama beliau ialah Syahabuddin Abu Fadh Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Mahmud .terkenal dengan panggilan Al-Hafiz Hajar Asqalani As-Syafie Qadhi Qudhah yang merupakan pembawa bendera As-Sunnah Al-Misri , dilahirkan di Mesir 12 Sa’ban 773 H dan wafat 852 H. Umur 9 tahun beliau sudah hafal Al-Qur’an dan banyak menghapal kitab-kitab ulama terdahulu seperti al-a’alamat as-sams li ibnu Qattan, fi al-fiqhi wa al-‘arabiyyati, wa al-hisab dll.
1.2 Batasan Masalah
Agar penyajian suatu objek penelitian dapat sesuai dengan sasaran yang diinginkan dan terhindar dari penyimpangan, maka penulis perlu membuat batasan masalah yang meliputi:
1. Pola sigat muntaha jumu‘ apa saja yang ditemukan dalam kitab bulugu
al-maram?
2. Bagaimana bentuk mufrad dari sigat muntaha jumu‘ dalam kitab bulugu
al-maram serta bagaimana proses perubahannya?
3. Apa kedudukan i‘rab sigat muntaha al-jumu‘ dalam kitab bulugu al-maram? 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan ini ialah :
1. Untuk mengetahui pola sigat muntaha al-jumu‘ apa saja yang ditemukan
dalam kitab bulugu al-maram.
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk mufrad dari sigat muntaha al-jumu‘
dalam kitab bulugu al-maram serta proses perubahannya.
3. Untuk mengetahui kedudukan i‘rab sigat muntaha al-jumu‘ dalam kitab bulugu al-maram.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu :
1. Menambah wawasan bagi peneliti pada khususnya dan bagi mahasiswa Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra USU pada umumnya.
2. Menambah minat peneliti untuk lebih mendalami kajian bahasa khususnya
Nahwu dan sarf.
3. Sebagai tambahan kontribusi perbendaharaan karya ilmiah bagi Fakultas Sastra USU pada umumnya dan Program Studi Sastra Arab pada khususnya.
1.5 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library research) dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasi, menganalisis dan menginterprestasikan.(Surakhmad,1990: 147).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari kitab bulugu
al-maram dan untuk mempermudah dalam analisis ini penulis juga menggunakan terjemah bulugu al-maram oleh A.Hassan(2006) Penerbit C.V. Diponegoro, dan teori yang
digunakan penulis dalam analisis ini ialah teori Syekh Mustafa Al-Ghulayaini. Adapun langkah-langkah penulis dalam pengumpulan data ialah:
1. Membaca hadist yang terdapat dalam kitab bulugu al-maram satu persatu.
2. Mencari dan mengumpulkan sigat muntaha jumu ‘ dalam kitab bulugu al-maram.
3. Mengidentifikasi dan mengelompokkan sesuai dengan pola-pola tertentu. 4. Menganalisis masing-masing sigat muntaha al-jumu‘ untuk dapat diketahui
asal mufradnya dan bagaimana proses perubahannya.
5. Menganalisis masing-masing sigat muntaha al-jumu ‘ dalam posisi tata letak
kalimat dalam kalam untuk dapat diketahui i‘rabnya.
6. Hasil analisis secara morfologis maupun sintaktis disusun dalam suatu laporan penelitian.