BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah di Universitas Mercu Buana yang berlokasi di Jalan Raya Meruya Selatan – Kembangan, Jakarta Barat yang merupakan kampus pusat di Jakarta. Subyek yang diteliti adalah Mahasiswa Universitas Mercu Buana yang pernah mengkonsumsi produk J.CO Donuts and Coffee minimal dua kali.
3.1.1 Gambaran Umum
J.CO Donuts and Coffee merupakan brand asli Indonesia yang didirikan oleh Johnny Andrean yang sebelumnya sudah dikenal sebagai pengusaha salon sukses. Di tahun 2005, J.CO Donuts and Coffee memulai bisnisnya dengan membuka gerai pertama di Supermall Karawaci. Kini setelah memasuki tahunnya yang ketujuh, J.Co Donuts and Coffee tidak hanya tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia, tetapi juga di luar negeri, seperti di Singapura, Malaysia, Shanghai dan yang terbaru adalah Filipina.J.CO Donuts & Coffee adalah brand lokal yang diposisikan sebagai brand internasional. J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi gaya hidup modern yang mengandalkan kualitas dan pelayanan terbaik. J.CO Donuts & Coffee menawarkan ambience pada para pelanggannya, hal ini dapat kita lihat dari tatanan interior gerai dan fasilitas meja dan kursi yang nyaman bagi para pelanggan.Dari segi market segmentation, J.CO Donuts & Coffee berusaha meraih pelanggan yang mengutamakan kualitas dan menggemari brand premium. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar pelanggan yang menjadikan hanging out in café sebagai lifestyle. Konsumen J.CO Donuts & Coffee dalam jangkauan kepribadian ialah mereka yang senang bersosialisasi dan memiliki cita rasa tinggi. J.CO Donuts & Coffee dan kompetitor-kompetitornya saat ini
mengembangkan strategi mereka masing-masing. Keunikan J.CO Donuts & Coffee yang menjadi pembeda dan memberikan nilai plus dibandingkan para kompetitornya adalah konsep dapur transparan sehingga konsumen dapat melihat secara langsung pembuatan donat dan produk-produk J.CO Donuts & Coffee lainnya. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee mengedepankan kualitas dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang didatangkan dari luar negeri – contoh: cokelat Belgia. J.CO Donuts & Coffee juga menawarkan suasana yang cozy dengan tatanan interiornya sehingga konsumen akan merasa nyaman menikmati hidangan yang mereka beli di gerai J.CO Donuts & Coffee.
3.1.2 Visi dan Misi J.CO Donuts and Coffee
Keberhasilan J.CO Donuts and Coffee Corporation sampai saat ini juga tak luput dari visi dan misi yang jelas. Visi dan misi dari J.CO adalah menjadikan donat sebagai gaya hidup di Indonesia. J.CO memiliki suatu filosofi bisnis yaitu “focuss to consumer”, di mana mereka selalu mengeksplorasi kebutuhan pelanggan dan respons dari pelanggan J.CO juga memiliki suatu motto yaitu “the first premium quality donut”, di mana kualitas produk mendapat tempat nomor satu karena memiliki rasa yang unik dan dibuat secara langsung sehingga dapat dijadikan dalam keadaan segar dan panas.
3.2 Desain penelitian
Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan mengunakan metode kausal untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas (X1) pengaruh merek berbahasa asing dan (X2) citra merek dan variabel terikat (Y) intensi keperilakuan konsumen pada produk J.CO Donuts and Coffee.
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data. (Suliyanto, 2006:53).
H01: Tidak ada pengaruh merek berbahasa asing terhadap intensi keperilakuan konsumen pada J.CO Donuts and Coffee
Ha1 :Ada pengaruh merek berbahasa asing terhadap intensi keperilakuan konsumen pada J.CO Donuts and Coffee
H02: Tidak ada pengaruh merek citra merek terhadap intensi keperilakuan konsumen pada J.CO Donuts and Coffee
Ha2: Ada pengaruh merek citra merek terhadap intensi keperilakuan konsumen pada J.CO Donuts and Coffee
H03: Tidak ada pengaruh merek berbahasa asing dan citra merek terhadap intensi keperilakuan konsumen pada J.CO Donuts and Coffee
Ha3 :Ada pengaruh merek berbahasa asing dan citra merek terhadap intensi keperilakuan konsumen pada J.CO Donuts and Coffee
3.4 Variabel Penelitan
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat / nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan Sugiyono (2008)
1. Variabel bebas (Independent Variabel) atau variabel X, dalam hal ini adalah merek berbahasa asing (X1) dan citra merek (X2)
2. Variabel tidak bebas (Dependent Variabel) atau variabel Y, dalam hal ini adalah intensi keperilakuan konsumen
3.4.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara member arti atau menspesifikasi kegiatan atau memberi suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Indriantoro dan Supomo,2003). Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi :
Tabel 3.4.2
Operasional Variabel X1 (foreign branding)
Variabel Dimensi Indikator Skala
Merek Berbahasa Asing (variabel X1) Atribut Bahan Pemberian nama Tempat / layout Ordinal
Manfaat Kualitas tinggi (persepsi kualitas)
Rasa
Ordinal
Nilai Nilai merek
Kepuasan konsumen
Budaya Citra Sosial
Citra diri perusahaan
Ordinal
Kepribadian Kepribadianmerek berbahasa asing
Ordinal
Pemakai Konsumen merek berbahasa asing
Daya minat konsumen
Ordinal
Sumber: Rangkuti, Freddy. (2008). The power of brand Gramedia Pustaka Utama
Tabel 3.4.3
Operasionali Variabel X2 (citra merek)
Variabel Dimensi Indikator Skala
Citra Merek
Variabel (X2)
Kualitas dan mutu Manfaat
Kualitas produk
Dapat dipercaya atau diandalkan
pendapat yang dibentuk masyarakat
bias dilindungi (trademark)
Ordinal
Pelayanan Kepuasan konsumen
Pelayanan tepat
Ordinal
Harga Harga terjangkau
Perbandingan harga
Ordinal
Citra Reputasi yang baik
kemasan
Ordinal
Sumber : Schiffman,Kanuk, 2007. Indeks kelompok media
Tabel 3.4.4 Operasionali Variabel Y (Intensi keperilakuan konsumen)
Intensi keperilakuan konsumen Variable (Y) Ekternal influences (pengaruh luar) Kelas social Pengaruh kelompok keluarga Ordinal Internal influences (pengaruh pribadi) Persepsi Memory Sikap Ordinal
VALS (value and life style) Konsep diri
Gaya hidup
Ordinal
Decision proses (proses pengambilan keputusan) Pembelian sendiri Daya beli konsumen Kemudahan dalam mencari Ordinal Sumber: Hawkins, 2007 3.4.2 Skala pengukuran
Dalam penelitian ini, penulis mengunakan skala likert untuk mengukur skala ordinal. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Ginting dan Situmorang, 2008:121). Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang diberi skor tertentu. Skor responden kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam skala likert. Peneliti memberi lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
No Skala pengukuran Skor
1. Sangat setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral (N) 3
4. Tidak setuju (TS) 2
5. Sangat tidak setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2006)
3.5 Metode pengumpulan data
1. Kuesioner
Peneliti menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan kepada responden penelitian mengenai pengaruh merek berbahasa asing dan citra merek produk J.CO Donuts and Coffee terhadap intensi keperilakuan konsumen
2. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi dilakukan dengan memperoleh data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku–buku pendukung, jurnal mahasiswa, dan data internet yang berhubungan dengan penelitian.
3.6 Jenis dan Sumber data
Peneliti menggunakan 2 (dua) jenis data di dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:
a. Data primer Menurut Suliyanto (2006:131) Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian yaitu mahasiswa Universitas Mercu Buana. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian. Berdasarkan masalah dalam penelitian ini maka data primer yang diperlukan adalah data tentang pengaruh merek berbahasa asing dan citra merek produk J.CO Donuts and Coffee terhadap intensi keperilakuan konsumen
3.7 Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini, yang akan menjadi target populasi adalah mahasiswa universitas Mercubuana kelas regular maupun karyawan yang sudah pernah mengkonsumsi produk J.CO Donuts and Coffee minimal dua kali
3.7.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2009:116), “sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. maka penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. apa yang dipelajari dari sampel itu,kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi yaitu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative(mewakili) sehingga penulis hanya menarik sampel sebanyak 100 mahasiswa mercubuana sebagai responden,Keseluruhan populasi mahasiswa universitas Mercubuana baik kelas regular maupun karyawan tidak mungkin dapat diteliti karena faktor keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu. Maka dari itu dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 sampel. Menurut Likert sampel diambil paling sedikit 30,50,75,100 atau kelipatannya (Riduwan, 2008: 45). Dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal dalam penelitian (n = 30) dan jumlah sampel tersebut cukup representatif untuk mewakili populasi mahasiswa unversitas Mercubuana.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu mengambil sejumlah mahasiswa universitas Mercu Buana yang pernah mengkonsumsi produk J.CO Donuts and Coffee untuk dijadikan sampel. Adapun kriteria yang ditetapkan adalaah pelanggan yang pernah melakukan pembelian pembelian produk J.CO Donuts and Coffee minimal sebanyak 2 (dua) kali.
3.9 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini ditentukan metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh analisis pengaruh merek berbahasa asing dan citra merek terhadap intensi keperilakuan konsumen pada produk J.CO Donuts and Coffee diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dirangking dan diurut berdasarkan peringkat terbesar sampai terkecil mengunakan skala likert.
Dalam melakukan analisa, penulis mengunakan perhitungan statistik sebagai alat hitung, yaitu:
3.10 Uji Statistik 3.10.1 Uji Validitas
Di dalam suatu penelitian yang meggunakan instrument penelitian biasanya terdapat kesalahan atau penyimpangan. Untuk mengetahui hal ini, dan mencegah agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang berakibat hasil penelitian yang tidak tepat dan perlu dilakukan uji Validitas. Menurut Sugiyono (2006) Uji Validitas adalah suatu uji untuk mengetahui apakah alat yang digunakan, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian ini dilakukan dengan mencari relasi dari tiap indicator terhadap skor totalnya.
Dasar pengambilan keutusan uji validitas adalah : Suatu alat untuk dikatakan valid apabila nilai korelasi (rhitung) lebih besar dari nilai rtabel. Validitas juga dapat dilihat dari nilai p-value. Dasar pengambilan keputusannya adalah (Hanke, 2000) :
Jika p-value < α (0,03) maka dikatakan valid jika p-value > α (0,03) maka dikatakan tidak valid
3.10.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Priyatno (2008) digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukurannya tersebut diulang. Sedangkan menurut Nugroho (2005) Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dengan konstruk-konstruk yang merupakan dimensi suatu bentuk kuisoner.
Penerepan uji reliabilitas atau keandalan ini dimaksudkan bahwa setelah tingkat validitas ditentukan, maka dapat dilanjutkan reliabilitas. Reliabilitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS pada tabel dengan judul Reliability Statistics. Untuk menilai masing-masing butir pertanyaan reliabel dapat dilihat dari nilai Cronbach’s alpha.
Menurut Priyatno (2008), Dasar mengambil keputusannya adalah: Jika Cronbach’s alpha < 0,6 maka ridak reliabel
Jika Cronbach’s alpha > 0,6 maka reliable
1.10.3 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi.
1. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya. Ghozali (2007)
2. Uji Heteroskedastisitas
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokesdatisitas adalah dengan melihat grafik plot antar prediksi variabel dependen(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola titik pada grafik scatterplot antara SPRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-standardized Ghozali,(2007 )Uji heteroskedastisitas menggunakan gambar grafik scatterplot SPSS 17, yang menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas atau variabel-variabel tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, (Ghozali, 2007:90). Pedoman suatu model yang bebas
1.10.4 Uji Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menggunakan SPSS, maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut :
Y= a + b
1x
1+ b
2x
2+ e
Keterangan:
Y = Variabel terikat yaitu intense keperilakuan konsumen a = Konstanta
b1-b2 = Koefisien regresi variabel bebas ke-1 sampai ke-2 x1 = merek berbahasa asing
x2 = citra merek e = Standar error
3.10.5 Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.10.5 Uji Hipotesis
Menurut Priyatno (2008) uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variable independen (bebas) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen (terikat).
Cara pengambilan keputusan adalah :
Jika probabilitas/signifikan > 0,05, Ho diterima Jika probabilitas/signifikan < 0,05, Ho ditolak Atau dengan cara melihat F hitung dengan F tabel:
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
2. Uji t (uji parsial)
Menurut Priyatno (2008), uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable independen (bebas) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (terikat)
Cara pengmbilan keputusan adalah :
Jika probabilitas/signifikan > 0,05, Ho diterima Jika probabilitas/signifikan < 0,05, Ho ditolak Atau dengan cara melihat tabel t :
thitung< ttabel berarti H0 diterima dan Ha ditolak. thitung> ttabel berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Untuk menghitung t-tabel digunakan ketentuan df= n-k-1 pada level of significant (α) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau ) 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95, jadi apabila tingkat kesalahan suatu variable lebih dari 5% berarti variable itu tidak signifikan