• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

40

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, Y.C. (2009). Validasi Metode Penetaan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Secara Spektrofotometri UV dengan Aplikasi Panjang Gelombang Berganda. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Halaman 2, 23-26.

Benetton, S. A., E. R. M Kedor-Hackmann, M. I. R. M Santoro, dan V. M Borges. (1998). Visible Spectrophotometric and First-Derivative UV Spectrophotometric Determination of Rifampicin and Isonazid in Pharmaceutical Preparations. Elsevier Science B. V. 47(3) : 639-643.

Dachriyanus. (2004). Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Padang: Andalas University Press. Halaman. 5-7.

Day, R.A., dan Underwood, A.L. (1998). Quantitative Analysis Sixtth Edition. Penerjemah: Sopyan, I. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Ke Enam. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 419.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan RI: Jakarta. Halaman 320, 560.

Ditjen BKAK. (2014). Farmakope Indonesia edisi V. Departemen Kesehatan RI: Jakarta. Halaman 1098, 1100.

Ermer, J., dan McB. Miller, J. H.. (2005). Method Validation in Pharmaceutical Analysis, A Guide to Best Practice. Weinheim: Wiley-Vch Verlag GmbH & Co. KGaA. Halaman 16.

Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. I(3). Halaman 117-128.

Hastia, F. (2010). Penetapan Kadar Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Multikomponen dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. Halaman 25-28

Istiantoro, Y. H., dan Setiabudy, R. (2012). Tuberkulostatik dan Leprostatik dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 613-617.

Leandro, K. C., Juliana M. D. C., Luiz F. G., dan Josino C. M. (2009). Development and Validation of an Electroanalytical Methodology for Determination of Isoniazid and Rifampicin Content in Pharmaceutical

(2)

41

Formulations. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences. 45(2): 331-336.

Moffat, A.C., Osselton, M.D., dan Widdop, B. (2005). Clarke’s Analysis of Drug and Poisons. Third Edition. London: Pharmaceutical Press. Halaman 1142, 1534.

Mulja, M., Hanwar, D., 2003, Prinsip-Prinsip cara Berlaboratorium yang Baik (Good Laboratory Practice), Majalah Farmasi Erlangga, vol,III, No. 2 Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Halaman 235-236.

Satiadarma, K., Mulja, M., Tjahjono, D.H., Kartasasmita, R.E. (2004). Asas Pengembangan Prosedur Analisis. Edisi Pertama. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 49, 87 - 93.

Sweetman, S. C. (2009). Martindale The Extra Pharmacopoeia. 36th Edition. London: Pharmaceutical Press. Halaman 195, 325-326.

Tatarczak, M., Jolanta, F., dan Halina, S. (2005). High-Performance Liquid-Chromatographic Determination of Rifampicin in Complex Pharmaceutical Preparation and in Serum Mycobacterium Tuberculosis-Infected Patients. Acta Poliniae Pharmaceutica – Drug Research. 62 : 251-256

Tan, T. H. dan Rahardja, K. (2013). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Halaman 92-94.

USP 30-NF 25. (2007). The 30th Revision of The United States Pharmacopeia and the 25th edition Of The National Formulary : The Offical Compendia Of Standards. Halaman 2412, 3128.

WHO. (2006). Rifampicin and Isoniazid Tablets. Document QAS/04.114/FINAL

Referensi

Dokumen terkait

Serta memenuhi persyaratan akurasi dan presisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri dengan panjang gelombang berganda dapat digunakan untuk melakukan

Serta memenuhi persyaratan akurasi dan presisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri dengan panjang gelombang berganda dapat digunakan untuk melakukan

Data Kalibrasi Isoniazid, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi Kalibrasi Serapan Isoniazid pada Panjang Gelombang 250,00

Penetapan kadar domperidone dalam sediaan tablet dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet dengan pelarut metanol dan diukur serapannya pada panjang gelombang 286 nm.. Kadar

Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar campuran deksklorfeniramin maleat dan betametason pada sediaan tablet secara spektrofotometri ultraviolet metode

Penetapan kadar parasetamol dan ibuprofen secara spektrofotometri ultraviolet dengan metode panjang gelombang berganda, dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu menentukan

Penetapan kadar parasetamol dan ibuprofen secara spektrofotometri ultraviolet dengan metode panjang gelombang berganda, dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu menentukan

Penerapan Spektrofotometri Derivatif Metode Zero Crossing dalam Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hidroklorida dan Triprolidin Hidroklorida secara Simultan dalam Sediaan Tablet.. Medan