• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

37

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, Y. C. (2009). Validasi Metode Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen Secara Spektrofotometri UV dengan Aplikasi Panjang Gelombang Berganda. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Halaman 1-3, 23-26.

Bliesner, D. M. (2006). Validating Chromatographic Methods: A Practical Guide. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc. Halaman 1.

Day, R. A., dan Underwood, A. L. (1986). Quantitative Analysis. Edisi Kelima. Penerjemah: Pudjaatmaka, A. H. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 413-415.

Ditjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 649.

Ditjen BKAK. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi Kelima. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Halaman 998, 1028.

Ermer, J., dan McB., J. H. M. (2005). Method Validation in Pharmaceutical Analysis: A Guide to Best Practice. Weinheim: Wiley-VCH. Halaman 63, 80, 86.

Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2012). Analisis Obat secara Spektrofotometri dan Kromatografi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 65, 81, 91-92, 262, 482-483.

Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 121-135.

Holina, P. (2009). Penetapan Kadar Tablet Parasetamol Produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Medan Secara Nitrimetri. Tugas Akhir. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman 23.

Huber, L. (2007). Validation and Qualification in Analytical Laboratories. Edisi Kedua. New York: Informa Healthcare USA, Inc. Halaman 125-126.

Khopkar, S. M. (1985). Basic Concepts of Analytical Chemistry. Penerjemah: Saptorahardjo, A., dan Nurhadi, A. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Cetakan Pertama. Jakarta: UI-Press. Halaman 215.

Moffat, A. C., Osselton, M. D., dan Widdop, B. (2011). Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons. Edisi Keempat. London: Pharmaceutical Press. Halaman 507, 1028, 1856.

Mulja, M., dan Suharman. (1995). Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 34 dan 52.

(2)

38

Munson, J. W. (1984). Pharmaceutical Analysis: Modern Methods. Part B. Penerjenah: Harjana. (1991). Analisis Farmasi: Metode Modern. Parwa B. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 334.

Pane, R. K. (2010). Penetapan Kadar Parasetamol, Kafein dan Asetosal dalam Sediaan Oral Secara Simultan dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman 42.

Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 226-232, 240-243, 262.

Rosita, N. (2015). Uji Validasi Metode Zero Crossing Spektrofotometri Derivatif Pada Penetapan Kadar Kafein dan Parasetamol dalam Sediaan Tablet. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman 49.

Satiadarma, K., Mulja, H. M., Tjahjono, D. H., dan Kartasasmita, R. E. (2004). Asas Pengembangan Prosedur Analisis. Edisi Pertama. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 46-49, 88-91, 97.

Sinaga, S. (2006). Analisa Kadar Kafein dalam Minuman Berenergi yang Beredar di Kota Medan Tahun 2006. Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Halaman 22-23.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito. Halaman 93, 145, 201, 225.

Tan, H. T., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Halaman 318, 373-374.

USP 30 NF 25. (2007). The United State Pharmacopoeia 30 and The National Formulary 25. Edisi Ketiga puluh. Halaman 1272.

Watson, D. G. (2005). Pharmaceutical Analysis: A Textbook for Pharmacy Students and Pharmaceutical Chemists. Edisi Kedua. Penerjemah: Syarief, W. R. (2007). Analisis Farmasi: Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi dan Praktisi Kimia Farmasi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC. Halaman 107.

Wulandari, F. (2008). Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Kofein dalam Sediaan Tablet yang Beredar dengan Metoda Spektrofotometri UV Multikomponen. Skripsi. Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Halaman 34.

Zainuddin, M. (1999). Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Pada Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri Terhadap Campuran

Fenilbutazon dan Metampiron. Majalah Farmasi Indonesia. 10(4): 217-223.

Referensi

Dokumen terkait

Kadar parasetamol dan ibuprofen pada tablet N ® dengan analisis secara statistik pada metode panjang gelombang berganda menggunakan pelarut campuran dapar posfat

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka metode spektrofotometri ultraviolet dengan panjang gelombang berganda dapat digunakan untuk melakukan penetapan

Sediaan tablet yang mengandung dua macam zat aktif yang terdiri dari dua panjang gelombang maksimum dapat dilakukan penetapan kadar dengan metode spektrofotometri secara

Untuk mengetahui hasil uji validasi terhadap metode spektrofotometri derivatif dalam menganalisa kadar campuran parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet

Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar campuran deksklorfeniramin maleat dan betametason pada sediaan tablet secara spektrofotometri ultraviolet metode

Judul Skripsi : Aplikasi Metode Spektrofotometri secara Panjang Gelombang Berganda terhadap Penetapan Kadar Teofilin dan Efedrin Hidroklorida dalam Sediaan Tablet.. Dengan

Penetapan kadar parasetamol dan ibuprofen secara spektrofotometri ultraviolet dengan metode panjang gelombang berganda, dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu menentukan

dalam sediaan tablet yang ditetapkan dengan metode spektrofotometri UV. metode panjang gelombang berganda memenuhi persyaratan