• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang praktek kerja lapangan mandiri

Negara Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi hukum yang

berlandaskan pada undang-undang dasar 1945 dan berdasarkan pancasila.

Sekarang ini setiap negara sedang melakukan pembangunan secara menyeluruh

baik dari segi infrastruktur maupun pada sektor pelayanan masyarakat tak

terkecuali bangsa Indonesia.Untuk melaksanakan pembangunan yang pesat dan

menyeluruh dalam kehidupan nasional maka diperlukan dukungan dan peran serta

seluruh potensi masyarakat.Agar dalam proses pembangunan selanjutnya dapat

berjalan lancar diperlukan adanya hubungan yang selaras,serasi,dan berimbang

antara pemerintah dengan masyarakat. Pembangunan nasional merupakan suatu

pembangunan yang terus berkelanjutan dan saling berkesinambungan yang pada

dasarnya dilakukan oleh masyarakat bersama-sama dengan pemerintah .

Pada saat ini sebagai negara berkembang, Indonesia tengah

gencar-gencarnya melaksanakan pembangunan disegala bidang baik ekonomi,sosial,

politik,hukum,maupun dibidang pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat,mencerdaskan kehidupan bangsa dengan secara adil dan

makmur.Untuk mewujudkan tujuan dari pembangunan nasional tersebut setiap

negara harus memperhatikan masalah pembiayaan . Salah satu usaha yang harus

(2)

memaksimalkan potensi pendapatan yang berasal dari Negara Indonesia sendiri

yaitu salah satunya berasal dari pajak. Pajak merupakan salah satu sumber

pembiayaan dalam pembangunan nasional yang berasal dari iuran masyarakat atas

pendapatan yang diperolehnya.Oleh karena itu peran masyarakat dalam

pembangunan nasional harus tetap ditumbuhkan dengan meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang pentingnya membayar pajak walaupun nantinya manfaat dari

membayar pajak tidak dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

Menurut Rochmat Soemitro dalam buku pengantar singkat hukum pajak

( ErescoBandung 1992), pajak adalah gejala masyarakat,artinya pajak hanya ada

didalam masyarakat.Masyarakat adalah kumpulan manusia yang pada satu waktu

berkumpul untuk tujuan tertentu. Masyarakat terdiri dari individu. Individu

mempunyai hidup sendiri dan kepentingan sendiri,yang dapat dibedakan dari

hidup masyarakat dan kepentingan masyarakat.Negara adalah masyarakat yang

mempunyai tujuan tertentu.Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan

hidup masyarakatdan kepentingan masyarakat.untuk kelangsungan hidup masing

masing diperlukan biaya.Biaya hidup individu menjadi beban individu yang

bersangkutan dan berasal dari penghasilannya sendiri. Biaya hidup negara adalah

untuk kelangsungan alat-alat negara,administrasi negara,lembaga negara dan

seterusnya dan harus dibiayai dari penghasilan negara.

Penghasilan negara berasal dari rakyatnya melalui pungutan pajak , dan /

atau dari hasil kekayaan alam yang ada didalam negara itu ( natural resources).

(3)

penghasilan kepada negara .Penghasilan itu untuk membiayai kepentingan umum

yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu seperti kesehatan

rakyat,pendidikan,kesejahteraan dan sebagainya.Jadi dimana ada kepentingan

masyarakat disitu timbul pungutan pajak sehingga pajak adalah senyawa dengan

kepentingan umum.

Pungutan pajak mengurangi penghasilan/kekayaan individu tetapi

sebaliknya merupakan penghasilan negara yang kemudian dikembalikan lagi

kepada masyarakat melalui pengeluaran rutin dan

pengeluaran-pengeluaran pembangunan yang akhirnya kembali lagi kepada seluruh

masyarakat yang bermanfaat bagi rakyat, baik yang membayar pajak maupun

tidak ( Suandy ,2002).

Pajak telah menjadi organ penting keuangan .arti penting dan kontribusi

pajak bagi negara telah terbukti dan berlangsung dalam kurun waktu yang lama

hampir diseluruh dunia sejak jaman kerajaan kuno hingga era modern sekarang

ini.( Richard Burton dan Wirawan B. Iiyas ,2001).

Oleh sebab itu, Direktorat Jendral Pajak melalui kantor-kantor pelayanan

didaerah dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak ( KPP) memberikan suatu bentuk

pelayanan keliling dengan menggunakan drop box agar pelayanan perpajakan bisa

dijangkau oleh wajib pajak yang tinggal jauh dari kantor pajak guna mendapatkan

(4)

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak terkait dengan

penerimaan surat pemberitahuan tahunan dengan fasilitas drop box maka

ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/2012

sebagaimana telah mengalami perubahan yaitu PER-29/PJ/2014 tentang tata cara

penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan tahunan dan juga Surat Edaran

Nomor 55/PJ/2012 sebagaimana telah mengalami perubahan yaitu

SE-43/PJ/2014 tentang tata cara penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan ,yang menyatakan bahwa tempat khusus menerima surat pemberitahuan

tahunan adalah drop box.

Drop box adalah kotak khusus yang dapat dipergunakan untuk menerima

Surat Pemberitahuan(SPT) yang ditempatkan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP),

pusat perbelanjaan dan tempat-tempat stategis lainnya.SPT (Surat Pemberitahuan)

yang disampaikan lewat drop box adalah SPT Tahunan PPh Badan

( 1771&1771S) , SPT Tahuan Orang Pribadi ( 1770, 1770S dan 1770SS) dan SPT

Tahunan pembetulan. Drop box merupakan fasilitas yang diberikan oleh pihak

kantor pelayanan pajak untuk memudahkan wajib pajak dalam penyampaian Surat

Pemberitahuan ( SPT ).Sehingga dengan adanya drop box ,wajib pajak tidak perlu

lagi datang ke Kantor Pelayanan Pajak untuk menyampaikan SPT .

Dalam proses drop box ,ada petugas khusus yang mendatangi pusat-pusat

perbelanjaan atau tempat-tempat strategis lainnya dengan membawa kotak khusus

untuk menerima SPT Tahunan .SPT yang diserahkan melalui drop box tidak

(5)

tersebut langsung diterima. Apabila wajib pajak telah menyerahkan SPT

Tahunannya, petugas akan memberikan tanda terima. Tanda terima ini terdiri dari

tiga bagian .yang satu diberikan kepada wajib pajak dan yang satu lagi untuk

ditempel di amplop atau langsung dijadiakan satu dengan SPT ( apabila SPT tidak

menggunakan amplop ), dan yang lain untuk diarsipkan .

Cara menyampaikan SPT melalui drop box adalah formulir SPT diisi

dengan jelas ,benar dan lengkap. Bagi yang SPT kurang bayar harus melampirkan

Surat Setoran Pajak (SSP) tanda pembayaran. Lalu berkas berkas tersebut

dimasukkan kedalam amplop folio tertutup .di ampolop tersebut ditulis nama

wajib pajak ,NPWP, Tahun pajak , status SPT( nihil / kurang bayar / lebih bayar ),

dan cantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Apabila setelah disampaikan ke KPP terkait dari drop box itu ada

ditemukan SPT yang kurang lengkap maka akan disampaikan surat permintaan

kelengkapan SPT Tahunan yang harus dilengkapi dalam jangka waktu 30 hari.

Jika wajib pajak melengkapi berkasnya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan

itu, maka SPT dianggap diterima pada tanggal disampaikan di drop box .namun

jika tidak segera dilengkapi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan,maka

dianggap belum menyampaikan SPT.

Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa kewajiban membayar pajak

adalah beban berat dari mereka.Hal ini terjadi karena kurang pahamnya

(6)

kurang sosialisasi yang jelas.Terlebih dengan masyarakat yang bertempat tinggal

jauh dari tempat- tempat pelayanan perpajakan dan kurangnya informasi

mengenai perpajakan membuat mereka enggan memenuhi kewajiban pajak

mereka. Untuk itu Direktorat Jendral Pajak memberikan kemudahan kepada wajib

pajak dalam upaya pemenuhan kewajiban pajaknya melalui fasilitas drop box

yang diberikan melalui kantor-kantor pelayanan di daerah dalam hal ini Kantor

Pelayanan Pajak.

Dengan adanya fasilitas drop box yang memberikan kemudahan kepada

wajib pajak, diharapkan kepatuhan wajib pajak akan meningkat.Dengan

meningkatnya kepatuhan wajib pajak tersebut diharapkan penerimaan pajak juga

dapat meningkat .

Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai peranan drop box dalam

upaya peningkatan kepatuhan wajib pajak dan peranannya dalam penerimaan

pajak khususnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dari gambaran

umum tersebut, maka penulis mengangkat judul “DAMPAK PENGGUNAAN

DROP BOX TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN

(7)

B. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini adalah:

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Mandiri (PKLM) ini adalah:

1.1 Untuk mengetahui dampak penggunaan drop box terhadap kepatuhan

wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1.2 Untuk mengetahui dampak penggunaan drop box dalam upaya

peningkatan penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Barat .

2. MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Manfaat dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah:

a. Bagi Mahasiswa

a. Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perpajakan khususnya

dampak penggunaan drop box terhadap kepatuhan wajib pajak dan

peranannya dalam upaya peningkatan penerimaan pajak yang dilakukan di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat .

b. Untuk menciptakan dan menanamkan rasa tanggung jawab serta

kedisiplinan yang nantinya sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia

(8)

c. Sebagai sarana latihan berfikir mahasiswa dalam menyusun suatu karya

ilmiah berdasarkan ilmu yang diperoleh selama dalam perkuliahan

b. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Medan Barat dengan program studi Diploma III

Administrasi Perpajakan Fisip USU.

b. Dengan dilaksanakannya praktik kerja lapangan mandiri ini ,

mahasiswa dituntut memberikan sumbangsih baik berupa saran maupun

kritikan yang bersifat membangun yang menjadi sumber masukan untuk

meningkatkan kinerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

c. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi perpajakan

a. Menjalin kerjasama yang baik antara pihak Universitas khususnya

Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu

Sosial dan Poitik Universitas Sumatera Utara dengan Bank Sumatera

Utara.

b. Dapat mempromosikan sumber daya manusia yang berkompeten di

bidangnya di Universitas Sumatera Utara khususnya Pogram Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan.

c. Mendapatkan masukan berupa ide, saran dan gagasan untuk

(9)

Perpajakan sehinga mampu mencapai standart mutu pendidikan yang

lebih baik.

C. URAIAN TEORITIS PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Pada uraian teoritis ini akan diberikan penjelasan mengenai segala hal yang

berkaitan dengan Pajak Penghasilan (PPh) secara teori demi teori.

1. Definisi Pajak

Beberapa definisi pajak menurut para ahli:

1.1 . Definisi Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H,

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbal

(kontraprestasi),yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk

membayar pengeluaran umum,dengan penjelasan bahwa arti dari “dapat

dipaksakan” adalah bila utang pajak tidak dibayar, utang itu dapat ditagih

dengan menggunakan kekerasan, seperti surat paksa dan sita, dan juga

penyanderaaan terhadap pembayar pajak, tidak dapat ditunjukan jasa timbal

balik tertentu, seperti halnya dengan retribusi.

1.2 . Definisi Dr. Soeparman Soemahamidjaja

Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh

penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biayaproduksi

(10)

1.3 . Definisi Mr. Dr. NJ. Feldmann

Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang

kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum),

tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran umum.

1.4 Undang-undang KUP

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

undang-undang,dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Fungsi Pajak

2.1 Fungsi Budgetair ( Sumber Keuangan Negara)

Pajak mempunyai fungsi budgetair ,artinya pajak merupakan salah

satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin

maupun pembangunan.

2.2 Fungsi Regularend (Pengatur )

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

(11)

3. Prinsip-prinsip Pemungutan Pajak

Menurut Adam Smith dalam bukunya An Inquiri Into The Nature and Cause

of the Wealth of Nations menyatakan bahwa pemungutan pajak hendaknya

didasarkan pada (Waluyo, 2007).

a. Equality

Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak

dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan

membayar pajak (ability to pay)dan sesuai dengan manfaat yang diterima.Adil

dimaksudkan bahwa setiap wajib pajak menyumbang uang untuk pengeluaran

pemerintah sebanding dengan kepentinganya dan manfaat yang diterima.

b. Certainty

Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang.Oleh karena

itu, wajib pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak yang

terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu pembayaran.

c. Convenience

Kapan wajib pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan

saat-saat yang tidak menyulitkan wajib pajak.

d. Economy

Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan

kewajiban pajak bagi wajib pajak diharapkan seminimum mungkin,demikian

(12)

4. Asas Pemungutan Pajak

a. Asas Tempat Tinggal

Negara-negara mempunyai hak untuk memungut atas seluruh

penghasilan wajib pajak berdasarkan tempat tinggal wajib pajak.Wajib pajak

yang bertempat tinggal di Indonesia dikenai pajak atas pengahasilan yang

diterima atau diperoleh, yang berasal dari Indonesia atau berasal dari luar

negeri.

b. Asas Kebangsaan

Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu negara.Asas ini

diberlakukan kepada setiap orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia

untuk membayar pajak.

c. Asas Sumber

Negara mempunyai hak untuk memungut pajak penghasilan yang

bersumber pada suatu negara yang memungut pajak.Dengan demikian, wajib

pajak menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia dikenakan pajak

di Indonesia tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.

5. Cara Pemungutan Pajak

Cara pemungutan pajak dilakukan berdasarkan 3stelsel (Waluyo,2007) , yaitu:

a. Stelsel nyata (riil)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata,

sehingga pemungutanya baru dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni

(13)

b. Stelsel anggapan (fiktif)

Penganaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh

undang-undang.

c. Stelsel Campuran

Stelsel ini merupakan campuran antara stelsel nyata dan stelsel

anggapan.Pada awal tahun,besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu

anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan

keadaan yang sebenarnya.Apabila besarnya pajak menurut kenyataan

lebih besar daripada pajak menurut anggapan, maka wajib pajak harus

menambah kekurangannya.Demikian pula sebaliknya, apabila lebih kecil,

maka kelebihannya dapat diminta kembali.

6. Sistem Pemungutan Pajak:

a. Official Assessment System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pemerintah(fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang.

b. Self Assesment System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk

menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya

(14)

c. Witholding System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya

pajak yang terutang oleh wajib pajak.

7. Pembagian Pajak

Pembagian Pajak dapat dilakukan berdasarkan golongan.

Wewenang,pemungut, maupun sifatnya

a. Berdasarkan golongan, pajak dibagi menjadi:

1) Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang bebanya harus ditanggung sendiri

oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada

pihak lain.

2) Pajak Tidak Langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebanya dapat dialihkan atau

digeser kepada pihak lain sehingga sering disebut juga pajak tidak

langsung.

b. Berdasarkan wewenang pemungutnya, pajak dapat dibedakan menjadi 2

(15)

1) Pajak pusat/pajak negara

Pajak pusat/pajak negara adalah pajak yang wewenang pemungutanya

ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaanya dilakukan oleh

Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak

2) Pajak Daerah

Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutanya ada pada

pemerintah daerah yang pelaksanaanya dilakukan oleh dinas pendapatan

daerah

c. Berdasarkan sifatnya, pajak dapat dibagi menjadi

1) Pajak Subjektif

Pajak subjektif adalah pajak yang memperhatikan kondisi/keadaan

wajib pajak.

2) Pajak Objektif

Pajak objektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan

objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang

mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak , tanpa memperhatikan

(16)

B. Fasilitas Drop Box

1. Definisi Drop Box

Drop box adalah kotak khusus yang dapat dipergunakan untuk

menerima Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan yang ditempatkan di kantor

pelayanan pajak, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat strategis lainya.Surat

Pemberitahuan (SPT) yang dapat disampaikan lewat drop box adalah SPT

Tahunan PPh badan (1771 &1771S), SPT tahunan orang pribadi (1770, 1770S

& 1770SS) dan SPT Tahunan Pembetulan. Drop box merupakan fasilitas yang

diberikan oleh pihak kantor pelayanan pajak untuk memudahkan wajib pajak

dalam penyampaian Surat Pemberitahuan(SPT). Sehingga dengan adanya

drop box, wajib pajak tidak perlu lagi datang ke kantor pelayanan pajak untuk

menyampaikan SPT

2. Proses Drop Box

Dalam proses drop box, ada petugas khusus yang mendatangi pusat

pusat perbelanjaan atau tempat-tempat strategis lainya dengan membawa

kotak khusus untuk menerima SPT tahunan. SPT yang diserahkan melalui

drop box tidak diteliti (petugas tidak melakukan penelitian SPT),melainkan

SPT tersebut langsung diterima. Apabila wajib pajak telah menyerahkan SPT

tahunannya, petugas akan memberikan tanda terima.Tanda terima ini terdiri

(17)

ditempel di amplop atau langsung dijadikan satu dengan SPT (apabila SPT

tidak menggunakan amplop), dan yang lain untuk diarsipkan.

3. Cara Penyampaian SPT melalui Drop Box

Cara menyampaiakan SPT melalui drop box adalah formulir diisi

dengan jelas,benar dan lengkap.Bagi yang SPT kurang bayar harus

melampirkan Surat Setoran Pajak (SSP) tanda pembayaran . Lalu

berkas-berkas tersebut dimasukkan ke dalam amplop folio tertutup. Di amplop

tersebut ditulis nama wajib pajak, NPWP, tahun pajak, status

SPT(nihil/kurang bayar/lebih bayar), dan cantumkan nomor telepon yang bisa

dihubungi.Apabila setelah disampaikan ke KPP terkait dari drop box itu ada

ditemukan SPT yang tidak lengkap maka akan disampaikan Surat Permintaan

Kelengkapan SPT Tahunan yang harus dilengkapi dalam jangka waktu 30

hari. Jika wajib pajak melengkapi berkasnya dalam jangka waktu yang

ditentukan itu, maka SPT dianggap diterima padatanggal disampaikan di drop

box.Namun jika tidak segera dilengkapi dalam jangka waktu yang telah

ditetapkan, maka dianggap belum menyampaikan SPT.

C. Wajib Pajak Patuh

1. Definisi Wajib Pajak Patuh

Wajib pajak patuh adalah wajib pajak yang ditetapkan oleh Direktur

Jenderal Pajak sebagai wajib pajak yang memenuhi kriteria tertentu yang

(18)

2. Tata Cara Mendapatkan Status Wajib Pajak Patuh

a. Ditetapkan oleh KPP dimana WP terdaftar

b. WP mangajukan sendiri untuk ditetapkan sebagai WP patuh, surat

permohonan diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tahun buku

berakhir ke KPP tempat WP terdaftar.

D. Ruang lingkup praktek kerja lapangan mandiri

Adapun yang menjadi ruang lingkup pklm ini antara lain adalah :

1. Dampak penggunaan drop box terhadap kepatuhan wajib pajak di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

2. Dampak penggunaan drop box dalam upaya peningkatan penerimaan

pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

E. Metode praktik kerja lapangan mandiri

Metode yang digunakan dalam praktik kerja lapangan mandiri adalah

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan pengajuan judul kepada Ketua Program

Studi diploma III Administrasi Perpajakan dan penulis menerima

persetujuan atas judul dari Ketua Program Studi Administrasi Perpajakan

serta penulis melakukan penentuan tempat Praktik Kerja Lapangan

(19)

2. Studi Literatur

Penulis mengumpulkan data data yang menyangkut masalah yang akan

dibahas melalui buku-buku, majalah, Undang-undang , Keputusan Mentri

Keuangan, Keputusan Direktorat Jendral pajak , Surat edaran, dan

bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan objek yang di bahas

3. Observasi Lapangan

Penulis langsung melakukan pengamatan terhadap dampak penggunaan

drop box terhadap kepatuhan wajib pajak dan peranannya dalam upaya

peningkatan penerimaan pajak di KantorPelayanan Pajak Pratama Medan

Barat , dengan maksud untuk mendapatkan informasi.

4. Pengumpulan Data

Dalam tahap ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk

penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan Mandiri.

5. Analisis dan Evaluasi data

Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan

menganalisa dan mengevaluasi data atau keterangan mengenai dampak

penggunaan drop box terhadap kepatuhan wajib pajak dan peranannya

dalam upaya peningkatan penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak

(20)

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data mengenai praktik kerja lapangan mandiri,

penulis mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan metode

sebagai berikut:

1. Metode Wawancara (Interview)

Dengan metode ini penulis melakukan wawancara secara langsung

pada pegawai dalam instansi yang bersangkutan untuk menambah

objektifitas yang berkaitan dengan objek yang dibahas

2. Metode Observasi (Observation)

Dalam metode ini penulis mengadakan pengamatan langsung

terhadap dampak penggunaan drop box terhadap kepatuhan wajib

pajak dan peranannya dalam upaya peningkatan penerimaan pajak

di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dengan maksud

mendapatkan informasi.

3. Metode Dokumentasi (Optional)

Dengan metode ini penulis meminta dan melampirkan data berupa

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan laporan Praktek

(21)

G. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Adapun yang menjadi sistematika dalam penulisan laporan ini adalah

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan secara singkat alasan penulis melakukan

praktik kerja lapangan mandiri, tujuan dan manfaat praktik kerja lapangan

mandiri, uraian teoritis praktik kerja lapangan mandiri, ruang lingkup praktik

kerja lapangan mandiri, metode praktik kerjalapangan mandiri, metode

pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM

Pada bab ini penulis akan menjelaskan sejarah singkat lokasi dimana praktik

kerja lapangan mandiri dilakukan .dalam hal ini sejarah singkat lokasi yang

akan diuraikan penulis adalah KPP Pratama Medan Barat, tugas pokok dan

fungsi, visi misi , nilai-nilai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat ,

(22)

BAB III : GAMBARAN DATA PKLM

Pada bab ini menjelaskan secara rinci mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan drop box ,prosesdrop box , lokasi drop box KPP Pratama Medan Barat

dan segala hal yang berkaitan dengan fasilitas drop box.

BAB IV: ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini penulis menganalisis dan mengevaluasi masalah dampak

penggunaan drop box terhadap kepatuhan wajib pajak dan peranannya dalam

upaya peningkatan penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Medan Barat

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan kesimpulan dari semua yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, dan akan diberikan saran dan pendapat bagi pihak-pihak

besangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

It is apparent from Table 3 that, rela- tive to respondents with only primary level or no formal education, the possession of an intermediate school cer- tificate or university

Tobit regressions suggest that households with better access to land and to both in-house (male) and communal labour hold more land in secondary forest fallow with longer

5 Persiapan Standardisasi Lab Hidrolika Terapan menuju sertfikat KAN 100% 6 Peningkatan standarisasi dan pembuatan dokumen untuk Program S2 100% 7 Updating database

Guidelines for good form design: • Make forms easy to fill out.. • Ensure that forms meet the purpose for which they

“Bagaimana membuat suatu bentu k game untuk menunjang cara befikir anak-anak serta sebagai sarana pembelajaran menggunakan bahasa pemrograman AS2?”. 1.4

Berdasarkan analisis pengaruh suhu perkerasan terhadap umur pelayanan jalan diperoleh kesimpulan bahwa dengan variasi rata-rata kenaikan temperatur udara sebesar

These results indicated that the hypotensive effectiveness of the defatted ethanolic extract of Cassytha filiformis is better as compared to its ethyl acetate and

Penelitian yang dilakukan (Priyambodo, 2012) dengan judul “ Augmented Reality Pada Permainan Ular Tangga” Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi permainan