• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Estimasi Risiko Dalam Manajemen Risiko Finansial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metode Estimasi Risiko Dalam Manajemen Risiko Finansial"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Pengertian Manajemen

Menurut Griffin (2006) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses peren-canaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal.

Definisi manajemen yang dikemukakan oleh Daft (2008) manajemen meru-pakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya organi-sasi.

Menurut Terry dan Franklin (2004) manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasi yang nyata.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan 2 orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui kerja sama serta dengan memanfaatkan sumber-sumber lain.

2.2 Manajemen Risiko

(2)

7

Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi bank terhadap kerugian yang mungkin timbul serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan keinginan besar (appetite) yang telah ditetapkan. Bank mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya se-hingga bank mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya. Bank terus mengem-bangkan dan meningkatkan sistem manajemen risiko yang dapat memberikan informasi adanya potensi risiko lebih dini sehingga bank mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mengurangi dampak risiko.

Menurut William (1989) mengatakan bahwa Manajemen Risiko sebagai se-buah disiplin pengelolaan yang tujuannya adalah untuk memproteksi asset dan laba sebuah organisasi dengan mengurangi potensi kerugian sebelum hal tersebut terjadi, dan pembiayaan melalui asuransi atau cara lain atas kemungkinan rugi besar karena bencana alam, keteledoran manusia, atau karena keputusan peng-adilan. Dalam prakteknya, proses ini mencakup langkah-langkah logis seperti pengidentifikasi risiko, pengukuran dan penilaian atas ancaman (exposures) yang telah diidentifikasi, pengendalian ancaman tersebut melalui eliminasi atau peng-urangan dan pembiayaan ancaman yang tersisa agar apabila kerugian tetap ter-jadi maka organisasi dapat terus menjalankan usahanya tanpa tergangu stabilitas keuangannya.

(3)

Gambar 2.1 Diagram alur proses dalam manajemen risiko

Penggolongan risiko dalam sistem ekonomi secara umum dapat dibedakan ke dalam dua golong, yaitu:

1. Risiko sistematis (systematic) yaitu yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena flutuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Risiko ini disebut juga risiko yang tidak dapat didiversifikasi (undiversifiable risk). Misalnya: Kebijakan pemerintah, perubahan kurs valuta asing, perubahan tingkat suku bunga.

(4)

9

Manfaat dari manajemen risiko antara lain diperlukan untuk:

1. Mendukung pencapaian tujuan;

2. Memungkinkan untuk melakukan aktivitas yang memberikan peluang yang jauh lebih tinggi dengan mengambil risiko yang lebih tinggi dengan dukung-an sikap ddukung-an solusi ydukung-ang sesuai terhadap risiko;

3. Mengurangi kemungkinan kesalahan fatal;

4. Menyadari bahwa risiko dapat terjadi pada setiap aktivitas dan tingkatan dalam organisasi sehingga setiap individual harus mengambil dan mengelola risiko masing-masing sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan agar manajemen risiko dikatakan ber-jalan efektif, antara lain:

1. Strategi risiko dan kontrol secara komprehensif berdasarkan pertimbangan yang terkait pada:

(a) Toleransi terhadap risiko, yaitu kejelasan tentang berapa besar risiko yang bersedia ditanggung dan risiko apa yang harus dihindari;

(b) Filosofi terhadap risiko, yaitu menentukan cara pandang atau sikap dan tindakan terhadap risiko;

(c) Akuntabilitas risiko, yaitu kemampuan dalam penanganan risiko.

2. Disiplin manajemen risiko pada seluruh entitas organisasi yang mencakup:

(a) Kesatuan bahasa dalam mengartikan risiko, yaitu penyatuan bahasa apakah risiko sebagai bahaya atau peluang;

(b) Pengetahuan manajemen risiko yang melekat pada setiap individu di dalam organisasi.

(5)

4. Strategi penyesuaian risiko pada saat pengambilan keputusan.

5. Kemampuan manejemen senior untuk memahami dampak risiko terhadap keuntungan dan nilai saham.

6. Peningkatan keamanan informasi.

7. Sistem pengendalian intern yang komprehensif.

2.3 Risiko

Risiko dapat didefenisisikan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau ke-hancuran. lebih luas risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Risiko dapat menim-bulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta dikelola dengan semestinya. Se-baiknya risiko yang dikelola dengan baik akan memberikan ruang pada terciptanya peluang untuk memperoleh suatu keuntungan yang lebih besar.

The concise Oxford English Dictionary mendefinisikan risiko sebagai ”ba-haya, kesempatan konsekuensi buruk, kehilangan atau paparan kesialan. Semen-tara bagi banyak orang berisiko memiliki konotasi sebagian besar negatif, mungkin juga merupakan peluang. Banyak dari industri keuangan tidak akan ada kalau bukan karena kehadiran risiko keuangan dan kesempatan yang diberikan kepa-da perusahaan yang mampu menciptakan produk kepa-dan layanan yang menawarkan kepastian lebih keuangan untuk klien mereka.

Menurut Shim dan Siegel (2007) Risiko (atau ketidakpastian) mengacu pada variabilitasreturnyang diharapkan terkait dengan investasi yang diberikan. Risiko, bersama dengan konsep kembali adalah pertimbangan utama dalam investasi dan keputusan keuangan.

Menurut Miller (2014) data yang digunakan dalam pengujian adalah data

return dari harga saham yang dapat dihitung dengan mengunakan salah satu aplikasi logaritma bidang keuangan yaitulog return, didefenisikan sebagai berikut:

Rt=

Pt−Pt−1 Pt−1

(6)

11

dimana,

Rt = Rate of returnpada hari ke-t

Pt = Harga aset/saham pada saatt

Pt−1 = Harga aset/saham pada saat t−1

Dalam bidang finansial, risiko sering dihubungkan dengan volatilitas atau penyimpangan/deviasi dari hasil investasi yang akan diterima dengan keuntungan yang diharapkan (expected return). Volatilitas merupakan besarnya harga fluktu-asi dari sebuah aset. Semakin besar volatilitas aset, maka semakin besar ke-mungkinan mengalami keuntungan atau kerugian. Van dan Wachowics (2008) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas terhadap expected return.

Jika terdapatnreturn, makaexpected returndapat diestimasi dengan menghi-tung rata-rata (mean) sampel return

¯

dimana ¯Riadalahreturnuntukikemungkinan,Piadalah kemungkinan menyangkut

return yang terjadi, dan n adalah jumlah bilangan dari berbagai kemungkinan. Return rata-rata kemudian digunakan untuk mengestimasi varian tiap peri-ode yaitu Standard deviationper periode

(7)

dimana akar dari standard deviasi, σ2, mengenal sebagai varian dari distribusi. Secara operasional, umumnya perhitungan pertama distribusi varian, atau weigh-ted average dari kuadrad deviasi dari kemungkinan kejadian dari harga rata-rata untuk distribusi, dengan berat menjadi kemungkinan kejadian.

σ2 =

n X

i=1

(Ri−R¯t)2(Pi) (2.4)

2.4 Risiko Portofolio

Portofolio adalah gabungan dua atau lebih sekuritas atau modal. Investor jarang menempatkan segalanya ke dalam asset tunggal atau investasi. Return dari por-topolio dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut

¯ Rp,t=

m X

j=1

WjR¯j (2.5)

dimana Wj adalah besar proporsi aset ke-j dengan Pm

j=1Wj = 1 , ¯Rj adalah

expected returnke-j pada periode ke-tdanmadalah banyaknya angka tidak sama sekuritas dalam portofolio.

Suatu portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut ketika dibanding-kan dengan portofolio lain memenuhi kondisi berikut:

1. Memberikanexpected return terbesar dengan risiko yang sama;

Gambar

Gambar 2.1Diagram alur proses dalam manajemen risiko

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen risiko K3 di luar gedung RS adalah suatu keadaan yang menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari risiko penderitanan,kerusakan atau kerugian di

Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk memprediksi peristiwa yang mungkin terjadi, mengkaji tingkat kemungkinan dan dampak, dan dengan aktif merencanakan apa yang harus dilakukan

Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan pada penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko sesuai dengan tingkat risk appetite

Manajemen Risiko adalah berkaitan dengan kegiatan keamanan, yang tujuan- nya adalah menjaga harta benda dan personil perusahaan terhadap kerugian akibat kejahatan dan semua

bagaimana risiko dipandang dan ditangani oleh orang2 dlm Institusi, termasuk filosofi manajemen risiko dan risk appetite, integritas dan nilai2 etika, dan lingkungan di mana

kumpulkan berbagai informasi yang terkait dengan risiko, seperti tujuan organisasi, proses dalam mengukur risiko, risk appetite yang dianut perusahaan, bagaimana manajemen

PT Bank Bukopin Tbk menjaga kualitas penerapan manajemen risiko yang baik, dengan mengimplementasikan konsep manajemen risiko untuk 8 jenis risiko yaitu risiko

Bank Bukopin menjaga kualitas penerapan manajemen risiko yang baik, dengan mengimplementasikan konsep manajemen risiko untuk 8 jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar,