• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Asam Gelugur dan Pemasaran Di Desa Bengkurung Kecamatan Sibolangit Kab. Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Asam Gelugur dan Pemasaran Di Desa Bengkurung Kecamatan Sibolangit Kab. Deli Serdang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Pada mulanya buah asam gelugur hanya digunakan sebagai bahan makanan sayuran. Makin maju teknologi pengolahan nampaknya makin banyak jenis manfaat asam gelugur sehingga jumlah permintaan makin meningkat. Secara terperinci manfaat asam gelugur antara lain adalah sebagai berikut:

1. Buahnya sebagai bahan manisan, minuman, sayuran, selai, dan bumbu masak termasuk daunnya.

2. Buahnya sebagai bahan pengawet ikan dan sebagai sumber asam untuk pengolahan latek.

3. Buah yang sudah diolah/dikeringkan sebagai bahan baku untuk industri lem, untuk mencuci laras senjata (meriam), bahan untuk minuman dalam kaleng. 4. Akarnya sebagai bahan pembuatan obat KB.

5. Menambah pendapatan masyarakat (Tarigan, 2006).

(2)

Asam gelugur yang telah siap diproses sering dijadikan bahan perisa dalam masakan melayu serta dijadikan bahan untuk menghilangkan rasa atau bau yang terdapat pada ikan atau daging. Asam gelugur ini mempunyai rasa yang sangat masam (Wikipedia, 2010).

Tanaman asam gelugur dapat tumbuh menjadi besar dan tinggi, berkayu keras, namun buahnya yang sudah masak di pohon bersifat lembek dan lunak. Dalam waktu seminggu buah yang sudah masak itu menjadi busuk. Untuk mencegah buah yang mudah busuk ini maka dilakukan pengolahan buah, yaitu buah dipotong atau dibelah tipis-tipis kemudian dijemur di bawah terik matahari hingga kering.

Tanaman asam gelugur termasuk dalam dvisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledoneae, ordo Guttiferales, family Guttiferae, genus Garcinia, species Garcinia atroviridis Griff. Nama lain asam gelugur adalah: di Malaysia disebut Pohon Indah, Kayu gelugor, Asam keping, di Inggris disebut Gandarusa, di Thailand disebut Cha muang Tanaman asam gelugur tergolong tumbuhan yang mempunyai perakaran tunggal yang kuat serta daunnya selalu hijau di sepanjang tahun sehingga dapat berfungsi sebagai penahan erosi atau longsor dan mempunyai nilai estetika. Dengan demikian fungsi asam gelugur dapat ditanam sebagai sabuk hijau perkotaan dan lingkungan lainnya. (Wikipedia, 2010).

(3)

Pohon asam gelugur ini banyak ditemukan di dataran rendah atau di bawah 600 meter dari permukaan laut. Tanaman ini hanya terdapat di areal hutan, namun sekarang ini sudah mulai dibudidayakan (Rheini, 2000). Tinggi pohonnya dapat mencapai 20 meter, diameter batang mencapai 0,5 meter. Pohonnya bercabang-cabang, pada cabang tumbuh anak cabang dan selanjutnya ranting. Kulit kayunya licin, berwarna kelabu pucat, mempunyai getah berwarna bening. Daunnya berbentuk lonjong sempit, berukuran 20-30 cm x 6-8 cm, berwarna hijau tua, daun pucuk ada berwarna merah dan hijau muda, mendaging, berkilap, tulang tengahnya menonjol ke sebelah bawah lembaran daun, peruratan bergelombang, berwarna agak gelap. Tangkai daun mencapai 2,5 cm. (Verheij dan Coronel, 1997). Pohon gelugur terbagi dua menurut bunganya, yang berbunga jantan dan pohon yang berbunga betina. Pohon berbunga jantan tidak menghasilkan buah, yang berbunga betina menghasilkan buah. Bunga jantan terdiri dari beberapa kuntum yang bersatu di ujung ranting, sedangkan bunga betinanya menyendiri dan ini nantinya menjadi buah. Buahnya berbentuk bulat, berdiameter 7-10 cm, beralur 10-12, arahnya dari atas ke bawah. Buah ini ada yang berbiji dan ada buah yang tidak berbiji. Biji hanya 2-4 biji per buah, bentuk memipih, panjang 1,5 cm, dibungkus oleh placenta (lapisan biji) yang keras dan kuat (Tarigan, 2006).

(4)

Asam gelugur dapat dikembangbiakkan melalui biji dan akar. Bibit asam gelugur yang berasal dari biji akan menghasilkan sebagian tanaman jantan dan sebagian tanaman betina. Tidak ada tanda-tanda yang jelas atau ciri khas antara jantan dan betina sebelum berbuah. Kalau bibit asam gelugur berasal dari akar (pohon betina) maka sudah pasti nantinya pohonnya berbuah. Pohon yang bibitnya berasal dari biji mempunyai akar tunggal yang kuat dan panjang masuk ke dalam tanah, sehingga dia jarang tumbang dihembus angin. Pohon asam gelugur yang berasal dari stek akar tidak mempunyai akar tunggal, karena itu lebih mudah tumbang kalau dihembus angin.

Buah berbentuk bulat, berwarna kuning, dia secara tunggal terletak pada ujung ranting dan berdiameter 7-10 cm. Buah adalah berat, beralur longitudinal dengan 12 untuk 16 dan diratakan di puncak.

2.2. Penelitian Terdahulu

Bukit (2001) dalam penelitian tentang Potensi Produksi Asam Gelugur di Sumatera Utara, Studi Kasus Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat, bertujuan untuk mengetahui perkembangan produksi asam gelugur menurut tingkat umur tanaman yang sudah menghasilkan, mengetahui teknik reproduksi, mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat bagi petani untuk membudidayakan asam gelugur. Dari hasil pertanian dapat diketahui bahwa daerah-daerah yang potensial untuk tanaman asam gelugur, ditanami petani dengan bermacam-macam tanaman tahunan seperti durian, coklat, kemiri, pinang, duku. Juga tanaman sayuran, cabe dan jagung.

(5)

produksi ini lebih disebabkan karena diusahakannya pohon-pohon asam gelugur yang memang sudah berproduksi. Para petani menginventarisir pohon-pohon asam gelugur tua yang tersebar di hutan-hutan bersama tanaman lainnya yang memang diusahakan petani seperti durian dan kelapa. Pohon-pohon asam gelugur yang selama ini ditelantarkan kini mulai dirawat kembali untuk mengambil buah asam gelugur. Populasi asam gelugur tua tersebar tidak merata dengan kepadatan sekitar 2 – 50 pohon per hektar, sedangkan jumlah populasi asam gelugur secara budi daya sekitar 100 – 350 pohon per hektar.

Teknik reproduksi (perbanyakan) dilakukan petani sebagian besar melalui biji. Ada juga melalui akar tanaman yang sudah berbuah, dan sedikit sekali petani membuat bibit asam gelugur dengan cara penyambungan.

Bentuk-bentuk pemeliharaan yang penting adalah penyiangan dan sedikit petani melakukan pemupukan. Sebagian besar petani belum melakukan pemupukan, dengan alasan bahwa tanpa pemupukan pun asam gelugur tetap dapat berproduksi dengan baik, dan bagi tanaman yang belum menghasilkan pun tanaman tetap tumbuh dan berkembang dengan baik. Tetapi petani tidak mengingkari bahwa pemberian pupuk akan dapat meningkatkan produksi ataupun mempercepat pertumbuhan bagi tanaman asam gelugur yang belum menghasilkan.

(6)

pasar pertama dan kedua semua buah asam gelugur itu dijual lagi ke tempat pemotongan buah asam gelugur.

Faktor pendorong bagi peningkatan budidaya asam gelugur adalah masih tersedianya areal tanam, budidaya yang relatif mudah karena belum adanya serangan hama/penyakit, adanya pasar desa tempat menjual buah asam gelugur, harga jual buah asam gelugur meningkat dari tahun ke tahun. Faktor penghambat antara lain adalah belum ada atau sangat minim kebijaksanaan untuk mengembangkan budidaya asam gelugur, gestation period yang cukup lama dan informasi tentang budidaya asam gelugur belum ada atau belum meluas.

Tampubolon (2010) dalam Penelitian tentang Analisis Agribisnis Usahatani dan Pengolahan Buah Asam Gelugur, Studi Kasus Kecamatan Sibiru-Biru Kabupaten Deli Serdang, yang bertujuan untuk mengetahui umur pohon asam gelugur terhadap jumlah pendapatan dan jumlah produksi asam gelugur per pohon, mengetahui pengaruh jumlah pohon asam gelugur per petani terhadap jumlah produksi dan pendapatan asam gelugur per pohon, mengetahui hubungan kondisi jalan ke kebun asam gelugur terhadap harga jual buah asam gelugur, menganalisis hubungan jumlah bahan baku (buah asam gelugur) yang diolah dengan nilai tambah dan persentase nilai tambah dalam pengolahan, menganalisis hubungan jumlah bahan baku yang diolah dengan jumlah margin dan persentase margin dalam pengolahan.

(7)

pohon betina, hal ini atas dasar pengalaman mereka yang melihat akar pohon betina yang terpotong dan tumbuh dengan baik dan berbuah. Kalau bibit dari biji maka belum pasti nantinya berbuah, dia dapat menjadi pohon jantan yang selamanya tidak berbuah.

Petani tidak ada yang memberikan pupuk baik pupuk organaik atau anorganik, juga tak ada memberikan berupa pestisida. Anggapan petani bila diberikan pupuk memang bagus tumbuhnya tetapi tanamannya tidak kuat yaitu mudah rebah/patah, mudah kena gangguan hama. Dalam pemeliharaan tanaman asam gelugur ini hanya penyiangan saja yang diberikan. Penyiangan itupun hanya sekeliling tanaman dan yang penting dijaga bahwa jangan sempat ada rumput yang sifatnya melilit ke tanaman gelugur, karena rumput ini dapat mematikan tanaman. Perlakuan petani dalam pemeliharaan ini begitu saja berlanjut terus sampai tanaman asam gelugur berbuah dan selama sudah berbuah tidak ada dipupuk, tidak ada disemprot dengan pestisida.

Rata-rata jumlah produksi asam gelugur per petani dalam setahun adalah 42.907 kg, rata-rata jumlah produksi asam gelugur per pohon dalam setahun adalah 1.678 kg. Makin baik kondisi jalan ke kebun gelugur maka makin tinggi harga jual per kg ke pedagang.

2.3. Landasan Teori

(8)

Net income berguna untuk mengetahui balas jasa faktor-faktor produksi yang dikorbankan, famili income berguna untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang sesungguhnya diterima petani. Bukan hanya tenaga kerja keluarga yang tak dibayar dimasukkan ke dalam famili income, tetapi input lain yang tidak dibeli petani seperti pupuk kandang dimasukkan ke dalam famili income yaitu tenaga kerja keluarga dan pupuk kandang itu dinilai berapa harganya. Total penerimaan disingkat dengan TR, Jumlah produksi disingkat dengan Y, Harga jual produksi dingkat dengan Py, Biaya produksi disingkat dengan TC. Maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

TR = Y x Py TR – TC = I (bersih)

I (bersih) + Biaya Tak Dibayar = I Keluarga - TR, TC, Y dan I dalam Rp/tahun

- Py dalam rata-rata Rp/tahun

- Y = Jumlah Produksi pertahun dalam Ton - TR = Dalam Rp/tahun

- TC = Dalam Rp/tahun - I = Dalam Rp/tahun

(9)

2.4. Konsep Pemasaran

Pemasaran sama artinya dengan tataniaga. Pemasaran (marketing) pada prinsipnya adalah aliran barang dari produsen ke konsumen, atau membawa/ menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.

Secara umum dapat dikatakan bahwa sifat hasil/barang pertanian adalah: 1. Mudah busuk/rusak (perishable)

2. Volume besar (volumeneous)

Buah asam gelugur tergolong mudah busuk dan volume besar.

Sering dianggap bahwa tataniaga/pemasaran komoditi pertanian (di Indonesia) merupakan bagian yang paling lemah dalam mata rantai perekonomian atau dalam aliran barang-barang hasil pertanian. Sistem tananiaga hasil pertanian masih lemah berarti efesiensi di bidang ini belum baik atau belum efisien. Ukuran tataniaga yang efisien adalah:

1. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya yang paling rendah.

2. Mampu mengadakan pembagian yang adil daripada keseluruhan harga yang dibayar konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan tataniaga barang itu.

(10)

perusahaan itu mungkin dapat menekan harga pembelian dari petani sehingga petani menerima harga yang lebih rendah. Dalam hal ini jelas bahwa biaya tataniaga rendah tetapi pembagian tidak adil (Mubyarto, 1977).

Dalam pemasaran/tataniaga terdapat fungsi-fungsi tataniaga. Saluran pemasaran dapat berbentuk secara sederhana dan dapat pula rumit sekali. Hal ini bergantung dari macam komoditi lembaga pemasaran dan sitem pasar. Sistem pasar yang monopoli mempunyai sistem pemasaran yang relatif sederhana dibandingkan dengan sistem pasar yang lain.

Lembaga pemasaran melakukan kegiatan fungsi pemasaran yang meliputi: 1. Pembelian

2. Sorting atau grading (membedakan barang berdasarkan ukuran atau kualitasnya

3. Penyimpanan 4. Pengangkutan dan 5. Pengolahan

Masing-masing lembaga pemasaran, sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang dimiliki, akan melakukan fungsi pemasaran ini secara berbeda-beda. Karena perbedaan kegiatan dan biaya yang dilakukan, maka tidak semua kegiatan dalam fungsi pemasarn ini dilakukan oleh lembaga pemasaran. Karena perbedaan inilah maka biaya dan keuntungan pemasaran menjadi berbeda-beda ditiap tingkat lembaga pemasaran.

(11)

Seringkali komoditi pertanian yang nilainya tinggi diikuti dengan biaya pemasaran yang tinggi pula. Peraturan pemasaran di suatu daerah berbeda dengan yang lain. Makin efektif pemasaran yang dilakukan, maka makin kecil biaya pemasaran yang mereka keluarkan.

Selisih harga yang dibayarkan ke produsen dan harga yang diberikan oleh konsumen disebut keuntungan pemasaran atau marketing margin. Jarak yang mengantarkan produksi dari produsen ke konsumen menyebabkan terjadinya perbedaan keuntungan. Begitu pula karena produsen tidak dapat bekerja sendiri untuk memasarkan produksinya maka maka mereka memerlukan fihak lain atau lembaga pemasaran untuk membantu memasarkan produksi pertanian.

Dilihat dari panjang pendeknya saluran pemasaran maka dapat dibagi dua: a. Saluran pemasaran yang pendek, bila mata rantai hanyai terdiri dari satu

sampai tiga mata rantai.

b. Saluran pemasaran yang panjang, bila mata rantai lebih dari tiga mata rantai.

2.5. Kerangka Pemikiran

(12)

Pengorbanan input lainnya seperti pupuk, pestisida dan peralatan yang dibeli, juga sebagai komponen biaya produksi dalam usahatani buah asam gelugur.

Petani berusahatani asam gelugur pada lahan tertentu, mengorbankan sejumlah input tertentu dan memperoleh sejumlah output (buah asam gelugur) tertentu. Input yang dikorbankan petani terutama tenaga kerja dan alat-alat tertentu. Tenaga kerja ini mungkin berasal dari tenaga kerja dalam keluarga (TKDK), mungkin dari tenaga kerja luar keluarga atau sewa (TKLK). Baik TKDK maupun TKLK diperhitungkan menurut tingkat upah yang berlaku. Petani mempunyai alat-alat pertanian seperti cangkol, sabit dan babat yang daya tahannya bervariasi. Dalam hal ini maka diperhitungkan biaya penyusutan alat-alat.

Umur pohon asam gelugur yang sudah berbuah/berproduksi dapat digolongkan menjadi umur tua, umur sedang dan umur masih muda. Umur tua bila pohon asam gelugur telah berumur di atas 30 tahun, berumur sedang bila umurnya 20-30 tahun, berumur muda bila umur pohon di bawah 20 tahun (Menurut petani asam gelugur Bengkurung, Maret 2011). Pemilikan pohon

(13)

pembeli yang datang langsung ke ladang petani (gate farm price). Pembeli yang membayar lebih mahal mebuat pendapatan petani lebih tinggi (harga jual yang lebih tinggi).

Input terpenting pada usahatani asm gelugur adalah tenaga kerja. Makin banyak HKP digunakan makan makin tinggi biaya produksi. Biaya produksi yang semakin tinggi akan mengurangi pendapatan bersih petani asam gelugur.

(14)

Asam Gelugur

Keterangan

Jumlah Biaya Produksi

Kondisi

Jumlah Produksi Asam

G l

Menyatakan hubungan

Harga Jual

Petani

Gambar 2. Skema Kerangka Pikiran Pendapatan dari

Asam Gelugur

(15)

2.6. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian, tujuan penelitian yang telah dirumuskan dan tinjauan pustaka maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Jumlah produksi, harga jual dan biaya produksi asam gelugur berpengaruh

nyata terhadap pendapatan petani.

2. Makin baik kondisi jalan ke kebun asam gelugur maka makin tinggi harga jual per kg ke pedagang.

Gambar

Gambar 2. Skema Kerangka Pikiran

Referensi

Dokumen terkait

UMMUL KHOIR (090304019/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi Analisis Perkembangan Pendapatan Usahatani Padi Organik ( Studi kasus: Desa Lubuk Bayas Kec.Perbaungan Kab. Serdang

penelitian tentang keragaman morfologi buah dari beberapa aksesi asam gelugur ( G. atroviridis ) di daerah kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Asahan, dan

Analisis Komparasi Usahatani Pepaya dan Pisang Barangan Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Negara, Kec. Deli Serdang).. Medan : Fakultas

Luas areal usahatani ubi kayu pada tahun 2004 di Kabupaten Deli Serdang. adalah 4.916

Pendapatan Usahatani Belimbing (Averrhoa carambola L.) di Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Namoriam Kecamatan Pancur Batu)”.. Dibimbing oleh

Perbandingan Total Pendapatan Bersih Usahatani/Bulan dalam Usahatani Jagung di Desa Lantasan Baru dengan Upah Minimum Kabupaten Deli Serdang Tahun

faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jamur tiram di Kota Medan dan. Kabupaten Deli Serdang, melihat tanaman jamur tiram merupakan tanaman

Nilai dan Persentase dari Masing-masing Jenis Biaya Tetap Usahatani Jamur Tiram Per Musim Tanam di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 ... Total Biaya dan Persentase