• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ahmad Sarwat, Lc., MA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ahmad Sarwat, Lc., MA"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Ahmad Sarwat, Lc., MA

(3)
(4)

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam terbitan (KDT) Tema-tema Besar Fiqih

Penulis : Ahmad Sarwat, Lc.,MA 55 hlm

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Judul Buku Tema-tema Besar Fiqih Penulis Ahmad Sarwat, Lc. MA

Editor Fatih Setting & Lay Out Fayyad & Fawwaz Desain Cover Faqih Penerbit Rumah Fiqih Publishing Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan

Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Cetakan Pertama

(5)

Daftar Isi

Daftar Isi... 5

A. Ruang Lingkup ... 7

B. Pembagian Doktor Wahbah Az-Zuhaili ... 9

1. Qismul Ibadah ... 9

2. Nazhariyat (teori) Fiqhiyah ... 9

3. Al-’Uqud wa At-Tsharrufat Madaniyah Al-Maliyah ... 10

4. Al-Milkiyah wa Tawabi’uha ... 11

5. Al-Fiqhul ’Aam ... 11

6. Al-Ahwal Asy-Syakhshiyah ... 11

C. Pembagian Pilihan Penulis ... 12

1. Bagian Pondasi ... 15 1. Fiqih Thaharah ... 16 2. Fiqih Shalat ... 18 3. Fiqih Zakat ... 21 4. Fiqih Puasa ... 23 5. Fiqih Haji ... 25 2. Bagian Bangunan ... 29 1. Fiqih Muamalat ... 29 2. Fiqih Pernikahan... 32 3. Fiqih Kuliner ... 34

4. Fiqih Pakaian, Perhiasan & Rumah ... 36

5. Fiqih Sembelihan ... 39

6. Fiqih Masjid ... 41

(6)

8. Fiqih Seni, Olahraga dan Hiburan ... 44

9. Fiqih Mawaris ... 45

3. Bagian Atap atau Pelindung ... 47

1. Fiqih Jinayat ... 47

2. Fiqih Jihad ... 48

3. Fiqih Negara ... 49

(7)

A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Ilmu Fiqih sangat unik, karena sempit sekaligus luas.

Di katakan sempit karena hanya sebatas yang terkait dengan masalah hukum, itu pun hanya yang bersifat amaliyah atau bersifat lahiriyah saja. Sedangkan kehidupan manusia tidak melulu hanya terkait bidang hukum semata.

Namun pada saat yang bersamaan, ruang lingkup ilmu fiqih juga sangat luas dan tidak terbatas, karena mencakup semua aspek dan bidang kehidupan. Padahal aspek dan bidang kehidupan manusia itu bersifat dinamis, terus berkembang dan tidak pernah berhenti berkembang tanpa garis batas akhir.

Masalah-masalah hukum yang terjadi di masa Rasulullah SAW mungkin saja sudah tidak menampak lagi ketika datang generasi shahabat. Generasi shahabat datang dengan masalah hukum tersendiri, yang justru belum pernah terjadi di masa kenabian. Dan nanti susul menyusul dengan masa-masa berikutnya, yaitu masa para tabiin, tabiut-tabiin dan hingga masa kita sekarang.

Sepanjang masih ada kehidupan manusia, sepanjang itu juga ruang lingkup masalah hukum akan terbentang dengan luasnya. Dan semua itu adalah objek pembahasan kajian ilmu fiqih.

(8)

Pembagian Umum

Biasanya banyak orang membagi fiqih itu menjadi dua bagian besar, meski metode dalam merinci

aspek-aspek kehidupan sering menggunakan

beberapa versi.

Misalnya, ada yang membagi keduanya itu dengan wilayah formal ritual ibadah dan wilayah sosial muamalat. Atau dengan istilah lain, ada ruang ubudiyah dan ruang non-ubudiyah dan kadang disebut masalah muamalah.

Dalam pembahasan ini, Penulis mencoba membuat perbandingan antara bab-bab fiqih yang ditawarkan oleh Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam 11 jilid kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu yang beliau susun, dengan apa yang Penulis sendiri tawarkan lewat 18 jilid Seri Fiqih Kehidupan.

Perbandingannya tentu bukan dari sisi

kelengkapan atau kualitas, tentu amat jauh berbeda. Perbandingannya sebatas hanya pada pemetaan bidang-bidang yang dibahas.

(9)

B. Pembagian Doktor Wahbah Az-Zuhaili

Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu adalah kitab fiqih modern setebal 11 jilid karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili masyhur dan fenomenal. Boleh dibilang kitab ini adalah kitab fiqih 4 mazhab yang paling lengkap di masa sekarang ini.

Dalam anatominya, sesuai dengan qisim, pasal dan bab yang termuat dalam daftar isi, beliau telah membagi tema-tema besar ilmu fiqih menjadi enam bagian utama, yaitu :

1. Qismul Ibadah

Di dalamnya Beliau bagi lagi menjadi 9 bab yaitu 1. Thaharah

2. Shalat

3. Puasa dan I’tikaf

4. Zakat dan berbagai jenisnya 5. Haji dan Umrah

6. Sumpah Nazdar Kaffarat 7. Al-Hadhr wal Ibahah 8. Al-Udhiyah wal Aqiqah 9. Adz-Dzabaih wa As-Shaid. 2. Nazhariyat (teori) Fiqhiyah

(10)

yaitu :

1. Nazhariyah (teori) hak 2. Harta

3. Kepemilikan dan karakteristiknya 4. Teori Akad

5. Muayyidat (penyokong) Syar’iyah.

6. Nazhariyat al-Faskh

3. ’Uqud wa At-Tsharrufat Madaniyah Al-Maliyah

Disini beliau membaginya menjadi 18 pasal, yaitu 1. Akad jual beli

2. Al-Qardh 3. Akad Sewa 4. Ju’alah 5. Syarikah 6. Hibah 7. Ida’ 8. Iarah 9. Wakalah 10.Kafalah 11. Hiwalah 12. Rahn 13.Sulh 14. Al-Ibra’

(11)

16.Al-Miqashah 17. Al-Ikrah 18. Al-Hajru

4. Al-Milkiyah wa Tawabi’uha

Beliau membaginya menjadi dua bab, yaitu bab Al-Milkiyah dan Bab Tawabiuha

5. Al-Fiqhul ’Aam

Beliau membaginya lagi menjadi 6 bab, yaitu “

1. Al-Hudud Asy-Syar’iyah

2. Ta’zir

3. Jinayat 4. Jihad 5. Qadha’

6. Nizham hukum dalam Islam 6. Al-Ahwal Asy-Syakhshiyah

Beliau membaginya lagi menjadi 6 bab, yaitu : 1. Pernikahan

2. Teruainya ikatan pernikahan 3. Hak-hak anak

4. Wasiat 5. Wakaf 6. Waris

(12)

C. Pembagian Pilihan Penulis

Penulis menyusun kitab fiqih berjudul Seri Fiqih Kehidupan dengan tebal 18 jilid dalam bahasa Indonesia.

Dalam membuat anatomi pemetaannya, Penulis membaginya menjadi tiga bagian utama, yaitu pondasi, bangunan dan atap.

Pembagian ini terispirasi dari hadits Rasulullah SAW, bahwa Islam itu didirikan di atas lima perkara, yaitu semua yang termasuk rukun Islam. Dan di atasnya kemudian ditegakkan bangunan syariat Islam itu sendiri, yang terdiri dari berbagai bentuk ketentuan syariat dalam berbagai pembagiannya lagi.

ع ُملاسيلإا ينُِب

ىل

خ ـ

ش : ٍسم

ه

دا

أ ية

ل ن

هليإ

و ُالله ّليإ

أ ن

ُم

م

اًد

(13)

ر

و يالله ُلوُس

قيإ

صلا يما

لا

و ية

اتييإ

اكّزلا يء

و ية

ص

ر يمو

م

ض

نا

و

ح

يّج

بلا

ميل يتي

تسا ين

اط

ع

ليإ

س يهي

لأييب

Islam dibangun di atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada Tuhan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan haji ke Baitullah bagi siapa yang

mendapatkan jalan ke sana.” (HR. Bukhari dan

Muslim)

Ketika Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Islam ditegakkan di atas lima perkara, tergambar di benak kita bahwa agama Islam itu diibaratkan sebuah bangunan gedung, yang berdiri kokoh dan tegak di atas pondasi-pondasinya.

Rasulullah SAW kemudian menegaskan bahwa kelima pondasi itu adalah syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Dan tentunya Islam bukan terbatas hanya pada kelima pondasinya saja, sebab kelimanya baru sekedar pondasinya, selebihnya justru ada bangunan Islam itu sendiri.

Sehingga untuk menjelaskan bahwa Islam itu mencakup seluruh aspek kehidupan, kita bisa

menggunakan pola pembagian dengan

mengibaratkan sebuah gedung yang terdiri tiga komponen besar.

▪ Pertama : bagian dasar atau pondasi, yang berfungsi sebagai tempat tegaknya bangunan. Rukun Islam yang lima bisa digambarkan sebagai pondasi dari bangunan.

(14)

▪ Kedua : bangunannya itu sendiri yang dengan segala macam jenis materialnya. Bangunan itu ditegakkan di atas pondasinya.

▪ Ketiga : bagian pelindung atau atap yang melindungi bagian-bagian di bawahnya dari terik matahari atau hujan. Bagian ini tidak mungkin dihilangkan karena fungsinya untuk melindungi.

(15)

1. Bagian Pondasi

Sebagian kalangan yang membuat ilustrasi tentang syumuliyah Islam dengan bentuk gambar yang sama. Namun yang dijadikan sebagai bagian pondasi bukan rukun Islam, melainkan aqidah. Barangkali alasannya karena aqidah itu adalah landasan keislaman. Tentu cara ini sah-sah saja, karena tidak ada nash yang mengatur secara ketat.

Tetapi dalam konteks Ilmu Fiqih, yang dijadikAn sebagai bagian pondasi bukan masalah aqidah. Barangkali karena urusan aqidah dianggap sudah tidak perlu dibahas terlalu jauh. Atau barangkali juga detail permasalahan aqidah ini tidak terlalu rumit.

Apalagi di masa Rasulullah SAW, kita tidak menemukan perdebatan masalah aqidah yang terlalu jauh. Batas antara seorang Arab Jahiliyah dan muslim sebatas ketika dia mengucapkan dua kalimat syahadat.

Apalagi dalam kenyataannya bersyahadat itu sendiri sesungguhnya tidak membutuhkan banyak detail ketentuan, karena cukup hanya melafazkannya saja, dan itu pun terbatas hanya kepada mereka yang sejak awal lahir bukan sebagai muslim, lalu berkeinginan untuk masuk Islam dan memeluknya sebagai agama.

(16)

adalah ketika dahulu Rasulullah SAW di masa awal memperkenalkan agama Islam kepada orang-orang yang justru bukan beragama Islam. Sehingga ketika bicara tentang pondasi, syahadat sebagai syarat masuk Islam diletakkan pada nomor urut pertama. Adapun kita yang memang sejak lahir sudah menjadi muslim, tentu tidak perlu lagi bicara tentang syahadat.

Maka ruang lingkup Ilmu Fiqih pada bagian dasar-dasar Islam ini terbatas pada masalah shalat, zakat, puasa dan haji. Namun karena shalat itu mensyaratkan kesucian yang ketentuannya sangat detail, maka biasanya para ulama memasukkan pada bab Thaharah sebelum masuk ke dalam bab Shalat. Maka jadilah pembahasan Ilmu Fiqih pada bagian dasar itu terdiri dari lima kajian besar, yaitu Fiqih Thaharah, Fiqih Shalat, Fiqih Zakat, Fiqih Puasa dan Fiqih Zakat.

1. Fiqih Thaharah

Tema tentang thaharah selalu menjadi bagian pembuka dari umumnya kitab fiqih yang lengkap. Sebab thaharah menjadi syarat dari semua ibadah utama yang bersifat ritual.

Fiqih Thaharah dengan seluruh rincain detail pembahasan yang terkait di dalamnya telah Penulis susun menjadi sebuah buku tersendiri. Penulis membagi pembahasan-pembahasan dalam Fiqih Thaharah menjadi 4 bagian utama, yaitu :

Bagian Pertama Thaharah Bab 1 Islam dan Kebersihan

(17)

Bagian Kedua Najis

Bab 1 Pengertian Najis & Pembagiannya Bab 2 Hukum-hukum Terkait Najis Bab 3 Tubuh Manusia & Najis Bab 4 Hewan Yang Najis Bab 5 Bangkai

Bab 6 Najis Yang Diperselisihkan Bab 7 Najis Yang Dimaafkan Bab 8 As-Su’ru

Bab 9 Pensucian Najis

Bab 10 Menyamak Kulit Bangkai Bab 11 Istihalah

Bab 12 Istinja’

Bagian Ketiga Hadats Bab 1 Hadats

Bab 2 Mengangkat Hadats Bab 3 Jenis Air dan Hukumnya

Bab 4 Wudhu' 1 : Pengertian Hukum & Syarat

Bab 5 Wudhu’ 2 : Rukun

Bab 6 Wudhu' 3 : Yang Disunnahkan Bab 7 Wudhu' 4 : Yang Dimakruhkan Bab 8 Yang Membatalkan Wudhu Bab 9 Mengusap Dua Khuff

(18)

Bab 10 Mandi Janabah Bab 11 Tayammum

Bagian Keempat Darah Wanita Bab 1 Haidh

Bab 2 Yang Haram Dilakukan Saat Haid Bab 3 Nifas

Bab 4 Istihadhah

Bagian Kelima Fitrah Islam Bab 1 Fitrah

Bab 2 Khitan Bab 3 Parfum

Bab 4 : Kumis dan Jenggot Penutup

Pustaka 2. Fiqih Shalat

Shalat adalah intisari dari semua rangkaian jenis ibadah formal. Dan menjadi salah satu tolok ukur keselamatan kita nanti sewaktu dihisab di hari kiamat, karena merupakan materi yang pertama kali dipertanyakan.

Karena itu sudah menjadi fardhu ‘ain bagi setiap

muslim untuk belajar dan mengerti dengan benar bagaimana tata cara shalat, mulai dari pengertian, syarat, rukun, yang membatalkan, apa yang diwajibkan dan apa yang sekedar disunnahkan.

(19)

dengan judul : Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat. Dalam detail rinciannya, Penulis membaginya ke dalam 4 bagian besar, yaitu

Bagian Pertama Dasar Shalat

Bab 1 : Pengertian & Pensyariatan Bab 2 : Meluruskan Hikmah Shalat Bab 3 : Hukum Meninggalkan Shalat Bab 4 : Waktu-Waktu Shalat

Bab 5 : Tempat Shalat Bab 6 : Syarat-Syarat Shalat Bab 7 : Rukun-Rukun Shalat Bab 8 : Sunnah-Sunnah Shalat Bab 9 : Batalnya Shalat

Bagian Kedua Shalat Berjamaah Bab 1 : Shalat Berjamaah Bab 2 : Imam Shalat Bab 3 : Makmum Bab 4 : Masbuk

Bab 5 : Barisan Makmum

Bab 6 : Mengulang Shalat Jamaah Bab 7 : Adzan

Bab 8 : Iqamah Bab 9 : Shalat Jumat

(20)

Bagian Ketiga Shalat Dalam Berbagai Keadaan Bab 1 : Dispensasi Meninggalkan Shalat Bab 2 : Shalat Musafir

Bab 3 : Shalat Di Kendaraan Bab 4 : Mengqashar Shalat Bab 5 : Menjama' Shalat Bab 6 : Mengqadha Shalat Bab 7 : Shalat Orang Sakit Bab 8 : Shalat Memakai Sepatu Bab 9 : Shalat Khauf

Bagian Keempat Shalat Sunnah Bab 1 : Shalat Sunnah Rawatib Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Bab 3 : Shalat Tarawih

Bab 4 : Shalat Tahajjud Bab 5 : Shalat Witir Bab 6 : Shalat 'Ied Bab 7 : Shalat Dhuha Bab 8 : Shalat Istikharah Bab 9 : Shalat Gerhana Bab 10 : Shalat Jenazah Bab 11 : Shalat Istisqa' Bab 12 : Shalat Tasbih Bab 13 : Shalat Hajat

(21)

Bagian Kelima Pelengkap

Bab 1 : Khusyu' Dalam Shalat Bab 2 : Sujud Sahwi

Bab 3 : Sujud Tilawah Bab 4 : Sujud Syukur Bab 5 : Qunut

Bab 6 : Dzikir & Doa Sesudah Shalat Bab 7 : Bersalaman Setelah Shalat Bab 8 : Sifat Shalat Nabi

Bab 9 : Sutrah Dalam Salat Bagian Keenam Fiqih Shalat Wanita

Bab 1 : Wanita Haidh

Bab 2 : Pakaian Shalat Bagi Wanita Bab 3 : Shalat Berjamaah Wanita Bab 4 : Posisi Barisan Wanita

Bab 5 : Wanita Mengimami Laki-Laki 3. Fiqih Zakat

Fiqih Islam dalam tema zakat berbicara tentang pengertian dan dasar kewajiban zakat, juga tentang resiko bagi mereka yang mengingkari kewajiban berzakat.

Namun fiqih zakat juga membahas bahwa tidak semua orang wajib berzakat, karena ada syarat dan ketentuan zakat secara khusus, bahkan ada

(22)

semacam kriteria tertentu bagi harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.

Intinya, fiqih zakat itu membahas dua tema utama, yaitu tema tentang harta dan jenis kekayaan apa saja yang wajib dikeluarkan zakatnya, dan siapa saja orang yang berhak mendapatkan harta zakat itu. Bagian Pertama Pengertian Dasar Zakat

Bab 1 : Pengertian Bab 2 : Kewajiban Zakat

Bab 3 : Hikmah Zakat & Sedekah Bab 4 : Syarat Pemberi Zakat Bab 5 : Kriteria Harta Zakat

Bab 6 : Kekeliruan Memahami Zakat Bab 7 : Zakat Dan Pajak

Bab 8 : Zakat & Kemiskinan Bab 9 : Mengapa Hanya Zakat? Bagian Kedua Jenis-Jenis Zakat

Bab 1 : Sumber Zakat & Perbedaan Pendapat Bab 2 : Zakat Pertanian

Bab 3 : Zakat Hewan Ternak Bab 4 : Zakat Emas & Perak Bab 5 : Zakat Barang Dagangan Bab 6 : Zakat Rikaz

Bab 7 : Zakat Ma'din Bab 8 : Zakat Al-Fithr

(23)

Bab 1 : Zakat Modern Bab 2 : Zakat Uang Kertas Bab 3 : Zakat Profesi

Bab 4 : Zakat Hasil Produksi Bab 5 : Zakat Surat Berharga Bagian Keempat Mustahik Zakat

Bab 1 : Masharif Zakat Bab 2 : Fakir

Bab 3 : Miskin Bab 4 : Amil Zakat Bab 5 : Muallaf Bab 6 : Budak

Bab 7 : Yang Berhutang Bab 8 : Fi Sabilillah Bab 9 : Ibnu Sabil 4. Fiqih Puasa

Secara hukum, syariat puasa yang Allah SWT tetapkan tidak hanya terdiri dari wajib hukumnya, tetapi ada juga puasa yang hukumnya sunnah, bahkan ada puasa yang hukumnya makruh hingga haram.

Ada berbagai ketentuan puasa yang telah digariskan syariah Islam, mulai dari syarat sah, syarat wajib, rukun puasa, apa saja yang membatalkan

(24)

puasa, siapa saja yang wajib berpuasa dan siapa saja yang boleh tidak berpuasa, termasuk juga siapa yang justru diharamkan berpuasa.

Penulis telah menyusun masalah-masalah yang terkait dengan berbagai hukum tentang fiqih puasa dalam satu buku tersendiri. Di dalamnya Penulis membagi pembahasan menjadi tiga bagian, yaitu : Bagian Pertama Puasa & Jenis-Jenisnya

Bab 1 : Pengertian & Pensyariatan Bab 2 : Keutamaan & Hikmah Bab 3 : Puasa Wajib

Bab 4 : Puasa Sunnah Bab 5 : Puasa Makruh Bab 6 : Puasa Haram

Bagian Kedua Hukum-Hukum Puasa Bab 1 : Syarat Puasa

Bab 2 : Rukun Puasa

Bab 3 : Batas Waktu Puasa

Bab 4 : Yang Membatalkan Puasa Bab 5 : Yang Tidak Membatalkan Puasa Bab 6 : Disunnahkan Dalam Puasa Bab 7 : Masa Terlarang Puasa

Bagian Ketiga Keringanan Puasa & Konsekuensinya Bab 1 : Udzur Syar'i Tidak Berpuasa

(25)

Bab 4 : Kaffarah

Bagian Keempat Puasa & Ramadhan Bab 1 : Hadits-Hadits Bermasalah Bab 2 : Penentuan Awal Ramadhan Bab 3 : Keistimewaan Ramadhan

Bab 4 : Ramadhan Antara Syariat & Tradisi Bab 5 : I'tikaf

Bab 6 : Lailatul Qadar

Bab 7 : Idul Fithri Antara Syariat & Tradisi 5. Fiqih Haji

Ibadah haji adalah ibadah tertua yang dilakukan oleh makhluk Allah di muka bumi. Ibadah ini bukan hanya disyariatkan sejak masa Nabi Ibrahim

alaihissalam yang konon diperkirakan hidup sekitar tahun 1997 – 1822 sebelum masehi. Itu berarti sejak hampir 40 abad yang lalu.

Tetapi di dalam satu riwayat disebutkan bahwa Allah SWT telah membangun Ka’bah sebagai tempat

untuk ibadah sejak belum diturunkannya Nabi Adam

alaihissalam dan istrinya ke muka bumi.

لّوأ ّنيإ

ىًدُهو اًكرابُم ةّكبيب ييذّلل يساّنليل عيضُو ٍتيب

ينيلماعليّل

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (QS. Ali Imran : 96)

(26)

Dalam kitab tafsir Al-Jami’ li-Ahkamil Quran, AL-Imam Al-Qurthubi menukil pendapat Mujahid yang menyebutkan bahwa Allah SWT telah menciptakan

tempat untuk ka’bah ini 2000 tahun sebelum

menciptakan segala sesuatu di bumi. 1

Sedangkan Al-Imam Ath-Thabari dalam kitab tafsir Ath-Thabari, menukil pendapat Qatadah yang

mengatakan bahwa Ka’bah adalah rumah pertama

yang didirikan Allah, kemudian Nabi Adam

alaihissalam bertawaf di sekelilingnya, hingga seluruh manusia berikutnya melakukan tawaf seperti beliau.2

Penulis secara rinci telah menyusun satu kitab yang membahas berbagai detail fiqih haji dan umrah. Di dalamnya Penulis pisahkan antara pembahasan haji dan umrah dalam bagian tersendiri.

Bagian Pertama Ibadah Haji

Bab 1 : Pengertian & Masyru’iyah

Bab 2 : Haji Nabi Dalam Hadits Bab 3 : Hukum-hukum Haji

Bab 4 : Qiran Ifrad & Tamattu’

Bab 5 : Syarat-syarat Haji Bab 6 : Rukun Haji

Bab 7 : Miqat Haji Bab 8 : Berihram

1 Tafsir Al-Qurthubi jilid 3 hal. 58 2 Tafsir Al-Thabari jilid 6 hal. 21

(27)

Bab 10 : Tawaf

Bab 11 : Sa’i

Bab 12 : Al-Halq & At-Taqshir Bab 13 : Wajib Haji

Bab 14 : Sunnah & Mustahab Haji Bab 15 : Jadwal Perjalanan Haji Bab 16 : Haji Untuk Orang Lain Bab 17 : Fawat & Ihshar

Bab 18 : Haji Empat Mazhab Bagian Kedua Ibadah Umrah

Bab 1 : Umrah Rasulullah SAW Bab 2 : Pengertian & Pensyariatan Bab 3 : Syarat & Rukun Umrah Bab 4 : Miqat Umrah

Bab 5 : Tempat-tempat Penting Bagian Ketiga Masalah Fiqih Terkait Haji

Bab 1 : Wudhu atau Tayammum di Pesawat Bab 2 : Shalat di Pesawat

Bab 3 : Batal Wudhu Saat Tawaf Bab 4 : Obat Penunda Haidh Bab 5 : Mahram Jamaah Wanita Bab 6 : Pembiayaan Haji

(28)

Bab 8 : Haji di Masa Lalu & Kini Bab 9 : Unsur Budaya dalam Haji Bab 10 : Badal Haji

(29)

2. Bagian Bangunan

Bagian yang kedua dari Islam adalah bagian bangunan itu sendiri, yang berdiri tegak di atas pondasi-pondasinya. Inilah yang merupakan batang tubuh dan esensi agama Islam, yaitu segala ketentuan Allah SWT di dalam seluruh aspek kehidupan mencakup tema :

▪ Fiqih Muamalat

▪ Fiqih Pernikahan

▪ Fiqih Makanan (kuliner)

▪ Fiqih Pakaian, Perhiasan dan Rumah

▪ Fiqih Sembelihan

▪ Fiqih Masjid

▪ Fiqih Kedokteran

▪ Fiqih Seni dan Hiburan

▪ Fiqih Mawaris. 1. Fiqih Muamalat

Fiqih muamalat mencakup harta kekayaan dan akad-akad pertukaran antara sesama pemilik harta. Ada banyak bentuk-bentuk transaksi muamalat.

Yang paling utama adalah semua hal yang terkait dengan proses jual-beli dan semua bentuknya, seperti ketentuan tentang jual-beli, riba, kredit,

(30)

gadai, akad salam, akad istishna', akad penyewaan,

bai` bits-tsaman ajil, hawalah, uang muka, future komoditi, multi level marketing, dan termasuk juga hukum tentang bursa saham.

Selain itu fiqih muamalat juga mencakup hal-hal yang terkait dengan kerjasama dalam usaha, seperti syarikah, mudharabah, muzara'ah, mukhabarah, musaqat. Termasuk juga mengatur segala hal yang terkait dengan harta milik bersama yang disebut syuf'ah, dan juga tentang ketentuan tentang mewakilkan kepada pihak lain yang disebut dengan akad wakalah.

Fiqih muamalat juga berbicara tentang

pemberian hak kepada pihak lain tanpa pengganti atau pembayaran, seperti pinjaman, titipan, kafalah, waqaf, hingga bagaimana ketentuan bila seserang menemukan barang milik orang lain yang tercecer, yaitu luqathah, atau bila seorang anak yang hilang dari orang tuanya lantas ditemukan (laqith).

Dan terakhir, fiqih muamalat terkait dengan

praktek-praktek permainan keuangan yang

bermasalah, seperti judi, kuis & undian berhadiah, merampas, suap atau sogok, reksadana, asuransi, dan juga tentang hak cipta.

Penulis sudah menuliskan fiqih Muamalat ini dalam satu buku tersendiri, dan pembasan di dalamnya terdiri dari :

Bagian Pertama Jual-beli Bab 1 : Jual-beli

(31)

Bab 3 : Perdagangan Bab 4 : Akad Kredit Bab 5 : Akad Salam Bab 6 : Akad Istishna' Bab 7 : Perantara Bab 8 : Uang Muka Bab 9 : Penyewaan Bab 10 : Lelang

Bagian Kedua Praktek Haram Bab 1 : Jual-beli Terlarang Bab 2 : Riba

Bab 3 : Judi Bab 4 : Ghashb Bab 5 : Korupsi Bab 6 : Suap

Bagian Ketiga Kerjasama Bab 1 : Syarikah Bab 2 : Mudharabah Bab 3 : Gadai

Bab 4 : Wakalah Bab 5 : Hawalah Bagian Keempat Sosial

(32)

Bab 2 : Titipan Bab 3 : Luqathah

Bab 4 : Anak Ditemukan Bab 5 : Waqaf

Bagian Kelima Muamalat Kontemporer Bab 1 : Bunga Bank

Bab 2 : Kartu Kredit Bab 3 : Asuransi Bab 4 : Pajak

Bab 5 : Multi Level Marketing Bab 6 : Dropshipping & Reselling Bab 7 : Kuis & Undian Berhadiah Bab 8 : Hak Cipta

Bab 9 : Bursa Saham Bab 10 : Future Komoditi 2. Fiqih Pernikahan

Di dalam Ilmu Fiqih klasik, wilayah ini sering disebut juga dengan masalah al-ahwal asy-syakhshiyah. Namun disini kita membatasinya dengan istilah fiqih nikah yang terdiri dari masalah pernikahan dengan segala ketentuannya, seperti hukum, syarat, rukun, khitbah, wanita yang haram dinikahi, kewajiban dan hak yang terdapat baik pada suami atau pun pada istri.

Selain itu juga terkait dengan berbagai macam bentuk pernikahan yang bermasalah, seperti nikah

(33)

muhallil, nikah jahiliyah, menikahi mantan pezina, hukum berpoligami serta masalah pembatasan kelahiran.

Dan tentu dalam fiqih nikah harus dibahas hal-hal yang terkait dengan terurainya ikatan pernikahan, seperti talak dengan segala ketentuan dan jenisnya

yaitu khulu’, ilaa’, li’an, dan dzhihar. Serta hal-hal yang terkait dengan talak seperti iddah dan rujuk. Bagian Pertama Pernikahan

Bab 1 : Pengertian & Anjuran Menikah Bab 2 : Hukum Pernikahan

Bab 3 : Wanita Yang Haram Dinikahi Bab 4 : Memilih Calon Pasangan Bab 5 : Khitbah

Bab 6 : Rukun Syarat & Sunnah Bab 7 : Wali Nikah

Bab 8 : Saksi Nikah Bab 9 : Ijab Qabul

Bab 10 : Walimatul `Urs

Bab 11 : Kewajiban Suami Istri Bab 12 : Mahar

Bab 13 : Nafkah

Bab 14 : Jima’

(34)

Bab 16 : Perkawinan Para Nabi Bagian Kedua Pernikahan Bermasalah

Bab 1 : Pernikahan Lain Agama

Bab 2 : Nikah Mut’ah

Bab 3 : Nikah Dengan Niat Talak Bab 4 : Nikah Siri

Bab 5 : Nikah Muhallil

Bab 6 : Menikahi Wanita Berzina & Hamil Bab 7 : Poligami

Bagian Ketiga Terurainya Ikatan Pernikahan Bab 1 : Terurainya Ikatan Pernikahan Bab 2 : Pengertian Talak, Hukum & Rukun Bab 3 : Pembagian Talak

Bab 4 : Talak Islam dan Luar Islam Bab 5 : Nusyuz Bab 6 : 'Iddah Bab 7 : Rujuk Bab 8 : Fasakh Bab 9 : Khulu’ Bab 10 : Ilaa' Bab 11 : Dzhihar Bab 12 : Li’an 3. Fiqih Kuliner

(35)

makanan ini penting lantaran terkait dengan ancaman Allah SWT tentang orang yang tumbuh dagingnya dengan makanan haram, doanya tidak diterima dan tubuhnya hanya akan menjadi santapan api neraka.

Berdasarkan sumbernya, apa yang masuk ke dalam mulut kita terbagi menjadi dua macam, yaitu makanan yang terbuat dari hewan dan yang bukan. Sedangkan berdasarkan illatnya, ada makanan yang haram secara dzatnya, dan ada yang haram karena cara mendapatkannya.

Bagian Pertama Pengantar

Bab 1 : Karakteristik Kehalalan Makanan Bab 2 : Khilafiyah Kehalalan Makanan Bab 3 : Label Halal

Bab 4 : Hikmah Menghindari Makanan Haram Bab 5 : Kriteria Umum Haramnya Makanan Bagian Kedua Najis

Bab 1 : Pengertian Najis

Bab 2 : Makanan Terbuat Dari Benda Najis Bagian Ketiga Khamar

Bab 1 : Pengertian Khamar

Bab 2 : Hukum-hukum Yang Terkait Dengan Khamar Bab 3 : Khamar Atau Bukan?

(36)

Bagian Keempat Makanan Madharat Bab 1. Pengertian Madharat Bab 2 : Rokok

Bagian Kelima Hewan Yang Diharamkan Bab 1 : Diharamkan Secara Eksplisit Bab 2 : Hewan Najis

Bab 3 : Bangkai

Bab 4 : Penyembelihan Syar’i

Bab 5 : Sembelihan Ahli Kitab Bab 6 : Hewan Dua Alam Bab 7. Hewan Buas

Bab 8 : Diperintah & Dilarang Untuk Membunuhnya Bab 9 : Al-Khabaits

Bab 10 : Hewan Yang Dihalalkan Bab 11 : Hewan Yang Diperselisihkan Bab 12 : Kehalalan Hewan Buruan Bagian Keenam Tambahan

Bab 1 : Makanan Haram Untuk Penyembuhan Bab 2 : Adab Makan Minum

Bab 3 : Menu Makanan Rasulullah SAW Bab 4 : Alat Perlengkapan Makan

4. Fiqih Pakaian, Perhiasan & Rumah

Fiqih pakaian mencakup tentang segala ketentuan Allah SWT dalam hal berpakaian, mulai

(37)

berpakaian. Dan jenis-jenis pakaian apa saja yang termasuk dilarang dalam agama.

Selain itu fiqih pakaian juga juga mencakup tentang hukum-hukum yang terkait dengan perhiasan yang dikenakan dengan segala macam jenis dan coraknya, seperti hukum yang terkait dengan rambut, misalnya tentang masalah mewarnai, mengecat, memotong, mengeriting, merebonding, dan seterusnya.

Urusan hiasan juga terkait dengan hukum membuat tato, tahi lalat palsu, kerok wajah, memangkur gigi, tindik dan lainnya.

Sedangkan masalah yang terkait dengan fiqih rumah adalah segala hal yang terkait dengan hukum-hukum dalam penataan rumah dan perabotannya sesuai dengan hukum fiqih. Di antaranya masalah konsep rumah islami dan pernik-perniknya, seperti hukum kredit pembelian rumah yang terkadang mudah terjebak riba.

Kemudian juga terkait dengan masalah hiasan interior dan eksterior rumah, dimana ada berbagai ketentuan fiqih yang boleh dan tidak boleh, seperti adab masuk dan keluar rumah hingga masalah hiasan patung dan gambar makhluk bernyawa. Ada juga masalah hukum memelihara anjing di dalam dan di luar rumah.

Bagian Pertama Pakaian

(38)

Bab 2 : Pakaian Penutup Aurat Bab 3 : Cadar

Bab 4 : Pakaian Menyerupai Non Muslim Bab 5 : Pakaian Menyerupai Lawan Jenis Bab 6 : Kesucian Bahan Pakaian

Bab 7 : Pakaian Berbahan Sutera Bab 8 : Sombong Dalam Berpakaian Bab 9 : Warna Pakaian & Adabnya Bagian Kedua Perhiasan

Bab 1 : Pengertian & Pensyariatan Bab 2 : Emas

Bab 3 : Tato Bab 4 : Rambut Bab 5 : Jenggot Bab 6 : Parfum

Bab 7 : Operasi Kecantikan Bab 8 : Merenggangkan Gigi Bab 9 : Mencukur Bulu dan Alis Bagian Ketiga Rumah

Bab 1 : Konsep Rumah Dalam Islam Bab 2 : Bangunan Rumah & Bagiannya Bab 3 : Perabot Rumah

Bab 4 : Lukisan Makhluk Bernyawa Bab 5 : Pajangan Patung Dalam Rumah

(39)

Bab 7 : Hubungan Dengan Tetangga Bab 8 : Memelihara Anjing Dalam Rumah 5. Fiqih Sembelihan

Disebut dengan istilah Fiqih Sembelihan karena pada dasarnya terkait dengan semua hal tentang penyembelihan hewan. Di dalam tema ini, syariat Islam telah menetapkan bagaimana ketentuan dan tata cara penyembelihan hewan, agar menjadi sah dan halal dagingnya. Dan berburu juga termasuk salah satu teknik penyembelihan yang dibenarkan dalam syariat Islam.

Selain untuk kebutuhan memakan daging, menyembelih hewan memang juga menjadi salah satu bagian dari ibadah ritual yang disunnahkan, misalnya penyembelihan hewan 'aqiqah, udhiyah, hadyu dan juga untuk membayar dam.

Bagian Pertama Islam Menyayangi Hewan Bab 1 : Kewajiban Menyayangi Hewan Bab 2 : Antara Penentang & Pendukung Bab 3 : Penyembelihan Sebagai Ritual Agama Bagian Kedua Penyembelihan

Bab 1 : Tadzkiyah Hewan Bab 2 : Syarat Penyembelih Bab 3 : Sembelihan Ahli Kitab Bab 4 : Teknik Penyembelihan Bab 5 : Alat Penyembelihan

(40)

Bab 6 : Niat dan Tujuan

Bab 7 : Penyebutan Basmalah Bab 8 : Adab Menyembelih Hewan Bagian Ketiga Qurban Udhiyah

Bab 1 : Pengertian & Pensyariatan Bab 2 : Hukum & Keutamaan Bab 3 : Waktu & Tempat

Bab 4 : Syarat Penyembelihan Qurban Bab 5 : Bersekutu Dalam Satu Hewan Bab 6 : Yang Berhak Atas Daging Bab 7 : Sunnah dan Anjuran Bab 8 : Larangan

Bagian Keempat Aqiqah

Bab 1 : Pengertian & Pensyariatan Bab 2 : Hukum Aqiqah

Bab 3 : Siapa Mengaqiqahi Siapa Bab 4 : Waktu Penyembelihan Bab 5 : Kriteria Hewan Aqiqah Bab 6 : Kelahiran Bayi

Bagian Kelima Pelengkap Bab 1 : Hadyu

Bab 2 : Berburu Hewan

Bab 3 : Berburu Menggunakan Hewan Pemburu Bab 4 : Hewan Haram Dimakan

(41)

Masjid adalah salah satu tonggak masyarakat Islam, dimana syariat Islam telah mengatur hukum-hukum yang terkait dengannya. Maka syariat Islam juga menetapkan syarat-syarat untuk berdirinya masjid, juga tentang hukum dan ketentuan tentang bangunan dan isi masjid.

Fiqih tentang masjid tentu terkait dengan hukum yang boleh dan yang tidak boleh dikerjakan di dalam masjid, juga siapa yang boleh dan tidak boleh masuk ke dalamnya.

Fiqih masjid juga mengatur segala hal yang terkait dengan tata cara shalat di dalam masjid secara berjamaah, hak dan kewajiban imam masjid, serta berbagai ketentuan yang terkait dengan wanita bila berada di dalam masjid.

Bagian Pertama Pengertian Masjid

Bab 1 : Pengertian Masjid & Keutamaan Bab 2 : Masyru'iyah Membangun Masjid Bab 3 : Berbagai Fungsi Masjid

Bab 4 : Sejarah Awal Masjid Di Dunia Bagian Kedua Hukum-Hukum Masjid

Bab 1 : Syarat Pembangunan Masjid Bab 2 : Hukum Terkait Bangunan Masjid Bab 3 : Masjid Dibangun Dengan Zakat? Bab 4 : Renovasi & Menghias Masjid Bab 5 : Arah Kiblat

(42)

Bab 6 : Larangan & Kebolehan Dalam Masjid Bab 7 : Sunnah-Sunnah Dalam Masjid

Bab 8 : Bolehkah Mereka Masuk Masjid? Bab 9 : Imam Shalat

Bagian Ketiga Aktifitas Dalam Masjid Bab 1 : Shalat Berjamaah

Bab 2 : Barisan Makmum Bab 3 : Shalat Jumat Bab 4 : Shalat Tarawih Bab 5 : I'tikaf

Bab 6 : Dzikir

Bab 7 : Masjid & Wanita

Bagian Keempat Managemen Masjid Bab 1 : Managemen Masjid Bab 2 : Keuangan Masjid Bab 3 : Kepemimpinan Masjid 7. Fiqih Kedokteran

Bagian Pertama Islam & Kedokteran Bab 1 : Hukum Berobat

Bab 2 : Pengobatan Nabawi Bab 3 : Bekam

Bab 4 : Pengobatan Alternatif

Bab 5 : Sejarah Kedokteran Umat Islam Bab 6 : Rukhshah Syar'iyah Bagi Orang Sakit

(43)

Bagian Kedua Halal & Haram

Bab 1 : Berobat dengan Yang Haram Bab 2 : Obat Mengandung Alkohol Bab 3 : Obat Mengandung Babi Bab 4 : Madharat Rokok

Bab 5 : Transfusi Darah Bagian Ketiga Reproduksi

Bab 1 : Pencegahan Kehamilan Bab 2 : Hukum Imunisasi

Bab 3 : Bayi Tabung

Bab 4 : Pengguguran Kandungan Bab 5 : Cangkok Rahim

Bab 6 : Kloning Manusia Bab 7 : Bank Susu

Bab 8 : Menentukan Jenis Kelamin Janin Bagian Keempat Mengubah Ciptaan Allah

Bab 1 : Transplantasi Organ Bab 2 : Operasi Kecantikan Bab 3 : Operasi Ganti Kelamin Bab 4 : Operasi Selaput Dara Bab 5 : Operasi Kornea Bab 6 : Tanam Rambut Bab 7 : Khitan

(44)

Bagian Kelima Etika Kedokteran Bab 1 : Dokter Pasien Lain Jenis Bab 2 : Hukum Bedah Mayat Bab 3 : Euthanasia

8. Fiqih Seni, Olahraga dan Hiburan Bagian Pertama Seni

Bab 1 : Hiburan

Bab 2 : Seni Musik & Lagu Bab 3 : Hukum Lukisan Bab 4 : Seni Patung Bab 5 : Seni Kaligrafi Bab 6 : Fotografi Bab 7 : Seni Peran Bagian Kedua Permainan

Bab 1 : Olahraga Bab 2 : Main Catur Bab 3 : Tinju

Bab 4 : Berenang Bab 5 : Sepak Bola Bagian Ketiga Hiburan

Bab 1 : Televisi Bab 2 : Film

Bab 3 : Memancing Ikan Bab 4 : Berburu

(45)

9. Fiqih Mawaris

Bagian Pertama Dasar-dasar

Bab 1 : Mengapa Harus Belajar Mawaris? Bab 2 : Hukum Waris Dari Masa ke Masa Bab 3 : Penyimpangan Hukum Waris Bab 4 : Kerangka Ilmu Mawaris Bagian Kedua Batang Tubuh

Bab 1 : Pengertian Bab 2 : Pensyariatan

Bab 3 : Rukun Syarat & Mawani’

Bab 4 : Pewaris

Bab 5 : Harta Warisan Bab 6 : Ahli Waris Bab 7 : Hijab

Bab 8 : Ahli Waris Internal Bab 9 : Ahli Waris Eksternal Bagian Ketiga Penghitungan

Bab 1 : Penghitungan

Bab 2 : Penghitungan Berantai Bab 3 : Aul

Bab 4 : Radd

Bab 5. Kasus Umariyatain

(46)

Bagian Keempat Kasus-kasus Bab 1 : Waris Untuk Janin Bab 2 : Dzawil Arham Bab 3 : Kasus Khuntsa Bab 4 : Wanita Hamil Bab 5 : Mafqud

Bab 6 : Al-Gharqa wal Hadma Bab 7 : Software Mawaris

(47)

3. Bagian Atap atau Pelindung

Ibarat bangunan, kalau baru ada pondasi dan bangunan tanpa adanya atap, maka bangunan itu menjadi kurang sempurna. Sebab terik matahari dan hujan serta udara yang panas atau dingin pasti dengan mudah dapat menerobos masuk.

Untuk itu bangunan yang sempurna adalah bangunan yang mempunyai atap sebagai pelindung. Dan yang menjadi pelindung bangunan Islam adalah jinayat, jihad dan negara. Sehingga Ilmu Fiqih yang terkait dengan ketika masalah itu kita sebut dengan mudah sebagai fiqih jinayat, fiqih jihad dan fiqih negara.

1. Fiqih Jinayat

Bagian Pertama Hukum Islam Bab 1 : Jinayat

Bab 2 : Qishash Bab 3 : Hudud

Bab 4 : Ta’zir

Bab 5 : Pencurian Bab 6 : Minum Khamar Bab 7 : Pembunuhan Bab 8 : Perzinaan

(48)

Bab 9 : Qadzaf Bab 10 : Hirabah Bab 11 : Pelaku Sihir Bab 12 : Murtad

Bagian Kedua Peradilan Islam Bab 1 : Peradilan Islam Bab 2 : Qadhi

Bab 3 : Pendakwaan Bab 4 : Kesaksian Bab 5 : Sumpah

Bab 6 : Ikrar Pernyataan

Bagian Ketiga Eksistensi Hukum Islam Bab 1 : Tuduhan & Jawaban

Bab 2 : Keunggulan Hukum Islam Bab 3 : Kedudukan Hukum Islam Bab 4 : Keruntuhan Hukum Islam

Bab 5 : Penerapan Hukum Islam di Indonesia 2. Fiqih Jihad

Bagian Pertama Dasar-Dasar Jihad

Bab 1 : Pengertian Jihad & Keutamaannya Bab 2 : Pensyariatan Jihad, Hukum Dan Hikmah Bab 3 : Ayat-Ayat Jihad

Bab 4 : Syarat & Izin Jihad Bab 5 : Pembiayaan Jihad

(49)

Bab 7 : Yang Haram Dibunuh Bab 8 : Mati Syahid

Bagian Kedua Jihad Rasulullah Saw Bab 1 : Jihad Rasulullah Saw Bab 2 : Perang Posisi Bertahan Bab 3 : Perang Posisi Menyerang Bagian Ketiga Pasca Jihad

Bab 1 : Berakhirnya Perang Bab 2 : Harta Rampasan Perang Bab 3 : Tawanan Perang

Bagian Keempat Jihad Era Modern Bab 1 : Pro-Kontra Jihad

Bab 2 : Perang Yang Manusiawi Bab 3 : Operasi Syahid

Bab 4 : Jihad Dan Terorisme

Bab 5 : Masih Adakah Jihad Hari Ini? Bab 6 : Jihad Peradaban Modern

Bab 7 : Dana Zakat Untuk Jihad Fi Sabilillah Bab 8 : Perang Berbunuhan Sesama Muslim Bab 9 : Fitnah & Perang Antar Shahabat 3. Fiqih Negara

Bagian Pertama Fiqih Negara Bab 1 : Syariat Islam & Negara

(50)

Bab 2 : Rukun Negara

Bab 3 : Karakteristik Negara Islam Bab 4 : Ahlu Al-Hilli Wa Al-Aqdi

Bab 5 : Bai’at

Bab 6 : Kepala Negara Bab 8 : Baitul Mal Bab 9 : Qadhi

Bagian Kedua Negara Islam

Bab 1 : Pengertian Negara Islam Bab 2 : Pro Kontra Negara Islam

Bab 3 : Keberadaan Negara Islam, Wajibkah? Bab 5 : Negara Islam Sepanjang Sejarah Bab 6 : Adakah Negara Islam Hari Ini? Bab 7 : Negara Islam Dan Indonesia

Bab 8 : Mencari Bentuk Ideal Negara Islam Modern Bab 9 : Dunia Tanpa Negara Islam

Bagian Ketiga Politik

Bab 1 : Syariah Dan Politik Bab 2 : Syariat Dan Kekuasaan Bab 3 : Islam Dan Demokrasi Bab 4 : Partai Politik

(51)

D. Pembagian Prodi Syariah di UIN

Kalau kita perhatikan di Universitas Negeri di beberapa kota besar di Jawa, masing fakutas syariah membuat program studi (prodi).

Fakultas Syariah UIN Syariaf Hidayatullah Jakarta, membuka prodi :

1. Perbandingan Mazhab

2. Hukum Keluarga Islam (Akhwal Syakhsiyyah) 3. Hukum Tata Negara (Siyasah)

4. Hukum Pidana Islam (Jinayah)

5. Hukum Ekonomi Syariah (Muamalat) 6. Ilmu Hukum

Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merupakan fakultas Syari'ah yang tertua di Indonesia dan telah berusia lebih dari setengah abad. Fakultas Syari'ah memiliki enam jurusan/program studi, yaitu: 1. Al-Ahwal al-Syakhsyiyyah/Hukum Keluarga

(S1)

2. Perbandingan Madzhab (S1)

3. Siyasah/Hukum Ketatanegaraan Islam (S1) 4. Muamalat/Hukum Perdata dan Bisnis Islam

(S1)

(52)

6. Hukum Islam (S2)

Sedangkan Fakultas Syariah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan 4 (empat) jenjang Program Studi, yaitu:

1. Hukum Keluarga Islam 2. Hukum Ekonomi Syariah 3. Hukum Tata Negara 4. Ilmu al-Quran dan Tafsir

Fakultas Syariah UIN Sunan Gunung Djati Bandung membuka 6 prodi antara lain :

1. Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyyah)

2. Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

3. Hukum Tata Negara (Siyasah) 4. Perbandingan Madzhab 5. Ilmu Hukum

6. Hukum Pidana Islam (Jinayah)

Fakultas Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya membuka beberapa prodi :

1. Perbandingan Mazhab

2. Hukum Tata Negara 3. Hukum Pidana Islam 4. Ilmu Falak

5. Hukum Ekonomi Syariah 6. Hukum Keluarga Islam

(53)

1. Hukum Keluarga Islam 2. Hukum Pidana Islam 3. Hukum Ekonomi Syariah 4. Ilmu Falak

5. Ilmu Hukum

Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang membuka program studi :

1. Hukum Keluarga Islam

2. Perbandingan Mazhab

3. Hukum Tata Negara Islam 4. Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten membuka program studi :

1. Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) 2. Hukum Tata Negara Islam (Siyasah) 3. Hukum Ekonomi Syariah (Muamalat) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumatera Utara memiliki Program Studi antara lain :

1. S1 Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah) 2. S1 Hukum Ekonomi Syari'ah (Muamalah) 3. S1 Perbandingan Mazhab

4. S1 Hukum Tata Negara (Siyasah) 5. S1 Hukum Pidana Islam (Jinayah)

(54)

6. S1 Hukum

7. S2 Magister Hukum Keluarga (Ahwal

Syakhsiyyah)

Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin membuka prodi :

1. Hukum Keluarga Islam 2. Perbandingan Mazhab 3. Hukum Tata Negara 4. Hukum Ekonomi Syariah

(55)

Referensi

Dokumen terkait

Padahal di masa sekarang ini yang kita tahu bumi ini hanya ada satu saja. Kalau ada benda lain mirip bumi, maka itu kita sebut planet yang mengelilingin matahari. Dan

Bentuk seperti ini sama persis dengan praktik riba jahiliyah di mana ada kepekatan yang dikenal waktu itu: “Kamu bayar atau tambah pelunasannya!” (يبرت وأ ىضقت

Para ulama yang mendukung pendapat ini menegaskan bahwa tayammum hanya sah dilakukan apabila waktu shalat telah masuk. Bila dilakukan sebelum masuk waktu shalat, maka

Kita sering membagi tema agama menjadi dua, yaitu hal-hal yang bertema aqidah dan syariah. Di dalam tema aqidah, kita menemukan wilayah dasar dan wilayah cabang,

Salah satu senjata kuno namun amat efektif merusak dan banyak korban berjatuhan adalah kampanye negatif istilah Taqlid. Buktinya secara umum, istilah 'taqlid' sudah

Selain itu, adzan bukan hanya ditetapkan hanya dengan mimpi sebagian shahabat saja, melainkan Rasululah SAW juga diperlihatkan praktek adzan ketika beliau diisra'kan ke

Bolehkah Kita Qurban Untuk Orang Tua Yang Sudah

Kita wajib belajar hukum waris, biar kita bisa segera menetapkan hak-hak harta dari saudara- saudari kita. Kita tidak mau disebut telah memakan harta sesama dengan