• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK Rincian Kewenangan Klinis Spesialis Jantung Dr. Boby,Sp.jp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SK Rincian Kewenangan Klinis Spesialis Jantung Dr. Boby,Sp.jp"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SUR A T K EP U T U S A N DIR E K T UR

RSU FASTABIQ SEHAT PKU MUHAMMADIYAH PATI Nomor : ………

TENTANG

SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS dr. Mustika Mahbubi, Sp.JP FIHA

DIREKTUR RSU FASTABIQ SEHAT PKU MUHAMMADIYAH PATI

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola klinis yang baik/good clinical goverment Rumah Sakit perlu mengatur kewenangan dan penugasan klinis setiap dokter yang bekerja didalamnya.

b. Bahwa dalam menjalankan tugas dan fungsinya di rumah sakit, seorang dokter harus mendapatkan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis sesuai dengan kemampuan atau kompetensinya. c. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas perlu ditetapkan melalui Surat

Keputusan Direktur RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.

2. Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pati Nomor: 106/KEP/III.0/A/2013 tentang Statuta Rumah Sakit (Hospital By Laws) Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah.

3. Statuta Staf Medis/Staf Medic By Law RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah.

(2)

MENETAPKAN:

Pertama : Memberikan Penugasan Klinis pada dr. Mustika Mahbubi, Sp.JP FIHA selama bertugas di RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati sesuai dengan rincian Kewenangan Klinis tersebut.

Kedua : Memberikan Rincian Kewenangan Klinis kepada dr. Mustika Mahbubi, Sp.JP FIHA sebagai dokter Rumah Sakit dengan Rincian Kewenangan Klinis terlampir dan menjadi kesatuan dalam Surat Keputusan ini. Kewenangan klinis dapat pula digunakan ketika menggantikan peran dokter spesialis seperti: menggantikan visitasi, edukasi pasien, dan melengkapi rekam medis yang belum terisi.

Ketiga : Keputusan ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan & perubahan seperlunya.

Diterbitkan di : Pati

Pada tanggal : ………. Direktur,

Dr. Aldila S. Al Arfah, MMR NBM : 1.176.703

(3)

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) DOKTER SPESIALIS JANTUNG

RSU FASTABIQ SEHAT PKU MUHAMMADIYAH

Nama Dokter : dr. Mustika Mahbubi, Sp.JP FIHA DOKTER SPESIALIS JANTUNG Tanda Tangan :

Saya menyatakan bahwa saya kompeten untuk menangani kasus-kasus yang saya minta.

Saya juga menyatakan kompeten untuk melakukan prosedur teknis seperti yang tercantum di bawah ini sebagai kewenangan klinis (clinical privilege) berdasarkan status kesehatan saat ini, pendidikan dan / atau pelatihan yang telah saya jalani, serta pengalaman yang saya miliki.

Sertifikasi Universitas :

 UGM (Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah)  Trainer ACLS  ISE Standardization

Echocariography Course

Tanggal :

Pelatihan : Tanggal : Institusi :

Surat Tanda Registrasi Konsil Kedokteran Indonesia DOKTER SPESIALIS JANTUNG Berlaku hingga tanggal : 2021

Petunjuk Untuk dokter :

Tuliskan kode untuk dokter menurut permintaan sejawat sesuai daftar “kode untuk dokter” yang tersedia. Setiap kategori yang ada dan / atau Kewenangan Klinis yang diminta harus tercantum kodenya. Pengisian harus lengkap untuk seluruh Kewenangan Klinis yang tercantum. Jika terdapat revisi atau perbaikan, setelah daftar Kewenangan Klinis ini disetujui, maka harus mengisi kembali formulir yang baru.

Kode untuk dokter :

Tingkat Kemampuan 1 : Mengenali gambaran-gambaran klinis sesuai penyakit.

Tingkat Kemampuan 2 : Mampu membuat diagnosis klinis

Tingkat Kemampuan 3 : Mampu mendiagnosis klinis, memberi terapi. Pendahuluan

Tingkat Kemampuan 4 : Mampu mendiagnosis klinis, memutuskan dan mampu menangani secara mandiri hingga tuntas

(4)

BAGIAN I : KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)

No Keterangan

KEMAMPUAN KLINIK Permohonan Disetujui 1 2 3 4 1 2 3 4 HIPERTENSI DAN PENYAKIT JANTUNG

HIPERTENSI

1 Hipertensi esensial

2 Hipertensi krisis

3 Hipertensi sekunder

4 Hipertensi sekunder dengan penyebabnya 5 Hipertensi penyakit parenkim ginjal 6 Hipertensi akibat kontrasepsi hormonal dan Estrogen

terkonjugasi

7 Penyakit Jantung Hipertensi

HIPERTENSI PULMONAL

1 Hipertensi arteri pulmonal idiopatik 2 Hipertensi arteri pulmonal yang disebabkan

gangguan ventrikel kiri

3 Hipertensi vena pulmonal

4 Hipertensi pulmonal yg disebabkan kelainan paru 5 Hipertensi pulmonal yg disebabkan thrombosis 6 Hipertensi pulmonal yg disebabkan gangguan

kolagen

7 Krisis hipertensi arteri pulmoner

8 Sindroma Eisenmenger

SINDROM KORONER AKUT (SKA)

1 Infark miokard akut Dengan ST Elevasi (STEMI) 2 Infark miokard akut Tanpa ST Elevasi (NSTEMI) 3 Angina pectoris Tidak stabil(APTS)

(5)

PENYAKIT JANTUNG KORONER ISKEMIK (PJK)

1 Angina Pektori Stabil

2 Komplikasi PJK

GAGAL JANTUNG

1 Gagal jantung akut

2 Gagal jantung kronik

3 Gagal jantung sistolik

4 Gagal jantung diastolic

PENYAKIT MIOKARDIAL DAN PERIKARDIAL

1 Kardiomiopati peripartal

2 Kardiomiopati dilatasi

3 Kardiomiopati restriktif

4 Kardiomiopati hipertrofik

5 Perikarditis akut Infektif

6 Perikarditis akut idiopatik

7 Perikarditis akut akibat keganasan

8 Perikardis kronis

9 Perikardial efusi

10 Tamponade

PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

1 Atrial Septal Defek(ASD)

2 Ventricular Septal defek(VSD)

3 Patent Duktus Arteriosus

4 Atrioventricular Septal Defect(AVSD)

5 Aorto-Pulmonary Window

6 Kelainan Katup pulmonal bawaan

7 Kelainan katup aorta bawaan

(6)

9 Kelainan katup tricuspid bawaan

10 Stenosis pulmonal bawaan

11 Stenosis aorta bawaan

12 Atresia Pulmonal

13 Atresia Triskupid

14 Anomalia Ebstein Katup triskupid

15 Atrisia Mitral

16. Atresia Aorta

17 Kelainan hubungan Atrioventrikuler 18 Double Outlet Right Ventricle(DORV) 19 Double Outlet Left Ventricle (DOLV) 20 Transpotition of the Great Arteries(TGA) 21 Corrected Transpotion of the Great Arteries

22 Truncus Arteious

23 Malformasi arteri koroner bawaan

24 Melformasi arteri pulmonal bawaan

25 Melformasi arteri sitemik bawaan

26 Melformasi koneksi vena pulmonalis bawaan 27 Melformasi koneksi vena sistemik bawaan

28 Kelainan arkus aorta

KEGAWATAN KARDIOVASKULAR PEDIATRIK DAN PJB

1 Penyakit Jantung bawaan dengan Duct Dependen

2 Spell Hipoksia

3 Krisis Hipertensi Arteri pulmoner

4 Tamponade Jantung

5 Malfungsi katup buatan

6 Gagal Jantung akut

(7)

8 Kegawatan Taki-Bradi Aritmia

9 Pacu Jantung Sementara

PENYAKIT TUMOR JANTUNG

1 Tumor jantung primer

2 Tumor jantung metastasis

DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG KATUP REMATIK

1 Demam rematik

2 Penyakit jantung katup rematik (stenosis aorta, regurgitas aorta, stenosis mitral, regurgitasi mitral, stenosis tricuspid, regurgitasi tricuspid, stenosis pulmonal, regurgitasi pulmonal)

PENYAKIT JANTUNG INFEKSI

1 Penyakit Kawasaki

2 Penyakit Takayashu

3 Penyakit Jantung akibat penyakit infeksi 4 Penyakit Jantung akaibat kelainan imunologi 5 Penyakit jantung akibat penyakit sistemik lainnya

ENDOKARDITIS INFEKTIF

1 Penyakit jantung bawaan dan katup dapatan

2 Katup alamiah dan buatan

PENYAKIT JANTUNG KATUP NON REMATIK

1 Stenosis aorta 2 Regurgitasi aorta 3 Stenosis Mitral 4 Regurgitasi mitral 5 Stenosis tricuspid 6 Regurgitasi tricuspid 7 Stenosis pulmonal 8 Regurgitasi pulmonal

(8)

KEHAMILAN DAN PENYAKIT JANTUNG

1 Penyakit valvular pada pasien hamil 2 Penyakit jantung kongenital pada pasien hamil

3 Artimia pada kehamilan

4 Kardiomiopati pada kehamilan

5 Penyakit vena dan arteri pada kehamilan

6 Penyakit iskemia pada kehamilan

PENYAKIT AORTA

1 Diseksi aorta

2 Aneurisma aorta

3 Stenosis aorta

PENYAKIT VASKULAR

1 Penyakit arteri perifer

2 Penyakit vena

3 Penyakit tromboemboli vena

PENYAKIT JANTUNG AKIBAT PENYAKIT SISTEMIK

1 Sindrom metabolik

2 Penyakit jantung tiroid

3 Sindrom kardio-renal

TATALAKSANA PERIOPERATIF BEDAH KARDIAK DAN NON-KARDIAK

1 Evaluasi prioperatif bedah non-kardiak 2 Evaluasi periooperatif bedah kardiak

RESUSITASI JANTUNG PARU

1 acls

2 Bcls

(9)

1 Sindrom koroner akut (UAP, NSTEMI STEMI, komplikasi SKA)

2 Gagal jantung Akut (Gagal jantung kronik dengan dekompensasi akut, Edema Paru, Gagal Jantung Hipertensif, Syok Kardiogenik, Gagal Jantung kanan terisolasi, Sindroma koroner dengan gagal jantung akut, Gagal jantung akut akibat curah jantung tinggi, Gagal jantung akut dengan penyakit katup, Gagal jantung akut dengan thrombosis katup prostetik, Gagal jantung akut dengan hipertensi, Gagal jantung akut dengan penyakit ginjal, Gagal jantung akut dengan aritmia, Gagal jantung akut perioperatif

3 Nefropati kontras

4 Aritmia (Atrial fibrilasi, Bradikardia,Takikardi dengan kompleks QRS yang sempit, Kardioversi: medikamentosa, syok DC dan overdrive

pacing,Takikardia dengan kompleks QRS yang lebar, Pacu jantung sementara)

5 Kegawatan perikardial (tamponade jantung)

6 Diseksi aorta

7 Penyakit Iskemia Tungkai akut

8 Trombo-emboli vena dan emboli pulmonal akut

9 Kematian jantung mendadak

10 Memahami prinsip perawatan dengan IABP ELEKTROFISIOLOGI DAN ARITMIA

1 Diagnosis aritmia berdasarkan EKG

2 Kardiak aritmia

3 Interpretasi elektrofisiology studi dan ablasi

TINDAKAN/ PROSEDUR No Keterangan KEMAMPUAN KLINIS Permohonan Disetujui 1 2 3 4 1 2 3 4 PROSEDUR UMUM

(10)

1 Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan keluarganya

2 Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan diagnosis banding

3 Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit

4 Mengidentifikasi dan menentukan pilihan cara pengelolaan yang sesuai penyakit pasien.

5 Melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah pasien 6 Membuat rekam medis dengan jelas dan benar 7 Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar dan

pemeriksaan laboratorium penunjang

8 Melakukan prosedur kedaruratan klinis 9 Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi,

tepat obat, tepat dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca

10 Melakukan konsultasi mengenai pasien bila perlu 11 Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan Standar

Pelayanan Medis yang berlaku, tanpa atau sesudah terapi awal

12 Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka prevensi, promosi, edukasi dan rehabilitasi kesehatan dan pencegahan penyakit

PROSEDUR TINDAKAN KHUSUS DIAGNOSTIK NON INVASIF

1 ECG

2 Holter Monitoring 24 jam

3 Ambulatory BP 24 jam

4 Tes Treadmill

5 TTE (Tranthorakal Echocardiography)

6 Cardiac CT

7 TEE (Transesofageal Echocardiography) PROSEDUR TINDAKAN

(11)

KEGAWATDARURATAN 1 Heparinisasi 2 Fibrinolitik 3 Kardioversi Elektrik 4 Kardioversi Medicamentosa 5 Pericardiosynthesis

6 Temporary Pace Maker transcutaneus

7 Temporary Pace Maker transvenous

8 Over drive pacing

9 Intubasi

10 Resusitasi jantung paru

11 Defibrilasi

12 Akses arteri dan vena sentral

13 Ventilasi mekanik

14 IABP (Intra-aortic balloon pump) PROSEDUR DIAGNSOTIK INVASIF

1 Angiografi Koroner

2 Penyadapan Jantung

PROSEDUR REHABILITASI

1 Six Minute Walk Test

2 Rehab Fase I

3 Rehab Fase II

4 Rehab Fase III

5 Ergocycle test

TINDAKAN VASKULER PERIFER

1 Doppler Vasculer (non Invasive)

2 Angiografi perifer

PROSEDUR DIAGNOSTIK NON INVASIF ADVANCE

(12)

2 Dobutamin stress echo PACING DAN ELEKTROFISIOLOGI

1 Temporary Pace Maker transcutaneus

2 Temporary Pace Maker transvenous

3 Over drive pacing

4 Repogram PPM

PREVENTION (PENCEGAHAN)

1 Penyuluhan Kesehatan jantung

2 Check-up Jantung

BAGIAN II : LEMBAR PERSETUJUAN KOMITE MEDIK / SUB KOMITE KREDENSIAL

Berdasarkan penilaian yang dilakukan komite medis dan direktur atas pengajuan kewenangan klinis yang dilakukan dr. Mustika Mahbubi, Sp.JP FIHA. Maka dengan ini komite medis dan direktur menyetujui rincian kewenangan klinik tersebut.

Ketua Sub Komite Kredensial,

dr. Sudjalmo K, Sp.PD, Fnasim

Yang bersangkutan,

dr. Mustika Mahbubi, Sp.JP FIHA Mengetahui,

Ketua Komite Medik, Direktu RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 631 tahun 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis Medical Staff Bylaws di Rumah Sakit; 7... KEDUA : Surat Penugasan Klinis ini

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 631 tahun 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis Medical Staff Bylaws di Rumah Sakit; 7.. KEEMPAT : Surat Penugasan Klinis Staf Medis