BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian yang telah dilakukan oleh Setyawan (2012), maka dapat diperoleh kesimpulan kebutuhan data yang harus dipenuhi agar proses pembuatan aplikasi dapat berjalan sesuai rencana. Terdapat 2 kebutuhan data yang digunakan untuk mendukung proses pembuatan aplikasi, antara lain: data variabel masukan (input) dan data variabel keluaran (Output). Analisis kebutuhan data variabel masukan disajikan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Data Variabel Masukan (input)
No Variabel Kode Kelas Kelas 1 Suhu 1 25 <= Suhu <30 C 2 30 <= Suhu <35 C 3 21 <= Suhu <25 C 4 Suhu <21 5 Suhu > 35 C
2 Bulan Kering 1 1 <= Bulan kering < 5 bulan 2 Bulan Kering >= 5 bulan 3 Bulan Kering < 1 bulan ...
13 Tektur Tanah 1 Geluh
2 Lempung
3 Geluh Lempung Debuan 4 Geluh Debuan 5 Lempung Pasiran 6 Lempung Debuan 7 Geluh Pasiran 8 Liat Berstruktur 9 Liat Massif
Data variabel masukan secara lengkap bisa dilihat pada Lampiran 1.
Variabel keluaran mengacu pada tingkat kesesuaian lahan untuk jati dalam Ritung,dkk (2007). Analisis kebutuhan variabel keluaran (output) disajikan pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Data Variabel Keluaran No Variabel Kelas
1 S1 Sangat Sesuai
2 S2 Sesuai
3 S3 Sesuai Marjinal
4 N1 Tidak Sesuai Sementara 5 N2 Tidak Sesuai Permanen
B. Perancangan Database
Dalam pembuatan aplikasi dibuat sebuah database dalam bentuk tabel yang bertujuan untuk mempermudah dalam proses pembuatan aplikasi. Berikut tabel yang digunakan pada pembuatan program:
1. Tabel l_role
Pada tabel l_role memiliki 2 kolom, yaitu kolom role_id yang memiliki tipe data int dan role_name yang memiliki tipe data varchar. Rincian tabel l_role dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. l_role
Kolom Tipe Data Keterangan
role_id Int Kode hak akses
2. Tabel l_pengguna
Pada tabel l_pengguna memiliki 5 kolom, digunakan untuk menyimpan data pengguna aplikasi. Rincian tabel l_ pengguna dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5. l_pengguna
Kolom Tipe Data Keterangan
pengguna_id Int Kode pengguna
pengguna_username nvacrhar(50) Username Login pengguna_password nvacrhar(50) Sandi
pengguna_nama nvacrhar(50) Nama pengguna
role_id Int Kode hak akses
3. Tabel l_bahayabanjir
Pada tabel l_bahayabanjir memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas bahaya banjir. Rincian tabel l_bahayabanjir dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6. l_bahayabanjir
Kolom Tipe Data Keterangan
Bahayabanjir_id Int Kode bahaya banjir
Bahayabanjir_kelas vacrhar(50) Kelas Bahaya Banjir
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian
4. Tabel l_bahayaerosi
Pada tabel l_bahayaerosi memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas bahaya erosi. Rincian tabel l_bahayaerosi dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. l_bahayaerosi
Kolom Tipe Data Keterangan
Bahayaerosi_id int Kode bahaya erosi
Bahayaerosi_kelas vacrhar(50) Kelas Bahaya erosi
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian
5. Tabel l_batuanpermukaan
Pada tabel l_batuanpermukaan memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas batuan permukaan. Rincian tabel l_batuanpermukaan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.
Tabel 8. l_batuanpermukaan
Kolom Tipe Data Keterangan
batuanpermukaan_id int Kode b.permukaan
batuanpermukaan_kelas vacrhar(50) Kelas b.permukaan
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian
6. Tabel l_bulankering
Pada tabel l_bulankering memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas bulan kering. Rincian tabel l_bulankering dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. l_bulankering
Kolom Tipe Data Keterangan
bulankering_id int Kode bulankering
bulankering _kelas vacrhar(50) Kelas bulankering
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian
7. Tabel l_drainase
Pada tabel l_drainase memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas drainase. Rincian tabel l_drainase dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.
Tabel 10. l_drainase
Kolom Tipe Data Keterangan
drainase _id int Kode drainase
drainase _kelas vacrhar(50) Kelas drainase
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian
8. Tabel l_kesesuaian
Pada tabel l_kesesuaian memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas kesesuaian lahan jati. Rincian tabel l_kesesuaian dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11. l_kesesuaian
Kolom Tipe Data Keterangan
kesesuaian _id int Kode kesesuaian
kesesuaian _kode vacrhar(50) Kelas kesesuaian
kesesuaian _ket int Keterangan
9. Tabel l_lereng
Pada tabel l_lereng memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas lereng. Rincian tabel l_lereng dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.
Tabel 12. l_lereng
Kolom Tipe Data Keterangan
lereng _id int Kode lereng
lereng _kelas vacrhar(50) Kelas lereng
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan
10. Tabel l_salinitas
Pada tabel l_salinitas memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas bahaya banjir. Rincian tabel l_salinitas
Tabel 13. l_salinitas
Kolom Tipe Data Keterangan
salinitas _id int Kode salinitas
salinitas _kelas vacrhar(50) Kelas salinitas
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan
11. Tabel l_singkapanbatuan
Pada tabel l_singkapanbatuan memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas singkapan batuan. Rincian tabel l_singkapanbatuan dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.
Tabel 14. l_singkapanbatuan
Kolom Tipe
Data
Keterangan singkapanbatuan _id int Kode singkapanbatuan singkapanbatuan_kelas vacrhar(50) Kelas singkapanbatuan
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan
12. Tabel l_Solum
Pada tabel l_Solum memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas Solum tanah. Rincian tabel l_Solum dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.
Tabel 15. l_Solum
Kolom Tipe Data Keterangan
Solum _id int Kode Solum
Solum _kelas vacrhar(50) Kelas Solum
13. Tabel l_suhu
Pada tabel l_suhu memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas suhu. Rincian tabel l_suhu dapat dilihat pada Tabel 16 berikut.
Tabel 16. l_suhu
Kolom Tipe Data Keterangan
suhu _id int Kode suhu
suhu _kelas vacrhar(50) Kelas suhu
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan
14. Tabel l_tekturtanah
Pada tabel l_tekturtanah memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas tekstur tanah. Rincian tabel l_tekturtanah dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.
Tabel 17. l _tekturtanah
Kolom Tipe Data Keterangan
tekturtanah _id int Kode tektur tanah
tekturtanah _kelas vacrhar(50) Kelas tektur tanah
Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan
15. Tabel t_faktalahan
Pada tabel t_faktalahan memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data basis kasus. Rincian tabel t_faktalahan dilihat pada Tabel 18 berikut.
Tabel 18. t_faktalahan
Kolom Tipe Data Keterangan
Faktalahan_id int Kode fakta lahan Suhu_id vacrhar(50) Kode untuk input suhu
Bulankering_id int Kode untuk input bulan kering Salinitas_id int Kode untuk input salinitas Bahayabanjir_id Int Kode untuk input bahaya banjir Batuanpermukaan_id Int Kode untuk input batuan permukaan Singkapan_batuan Int Kode untuk input singkapan batuan Keasaman_id Int Kode untuk input keasaman
Lereng_id int Kode untuk input lereng Bahayaerosi_id Int Kode untuk input bahaya erosi Drainase_id int Kode untuk input drainase Solum_id Int Kode untuk input Solum tanah Teksturtanah_id Int Kode untuk input tektur tanah Kesesuaianalahan_id int Kode untuk input kesesuaian lahan
Isactive bit Status kasus
C. Relasi Tabel
Relasi tabel pada database digunakan untuk menunjukan relasi atau hubungan antar tabel database yang saling terkait. Gambar relasi tabel ditunjukan pada Gambar 5 berikut.
D. Rancangan Antar Muka Aplikasi
a. Rancangan Antarmuka Halaman Beranda
Antarmuka halaman beranda adalah halaman yang pengguna pertama kali lihat ketika sistem pertama kali dijalankan. Terdapat tombol beranda, menu dan login. Tombol menu berisi submenu penelusuran dan petunjuk penggunaan. Rancangan halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.
Gambar 6. Rancangan Antarmuka Halaman Beranda User b. Rancangan Antarmuka Halaman Penelusuran
Rancangan menu penelusuran berisi sajian masukan yang digunakan untuk memasukan data kualitas lahan. Selanjutnya data masukan tersebut nantinya digunakan sebagai parameter untuk menelusuri tingkat kesesuaian lahan jati. Rancangan halaman penelusuran dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.
Gambar 7. Rancangan Antarmuka Penelusuran User c. Rancangan Antarmuka Halaman Hasil Penelusuran
Rancangan halaman hasil penelusuran adalah halaman yang digunakan sebagai hasil umpan balik dari halaman penelusuran. Halaman ini berisi rincian hasil penelusuran. Rancangan halaman hasil penelusuran dapat dilihat pada Gambar 8 berikut.
Gambar 8. Rancangan Antarmuka Hasil Penelusuran User d. Rancangan Antarmuka Halaman Perhitungan
Rancangan halaman perhitungan berisi rincian hasil perhitungan penelusuran kasus. Rancangan halaman perhitungan dapat dillihat pada Gambar 9 berikut.
Gambar 9. Rancangan Antarmuka Perhitungan e. Rancangan Antarmuka Halaman Petunjuk
Rancangan halaman petunjuk adalah halaman yang berisi petunjuk dan informasi penggunaan aplikasi. Rancangan halaman petunjuk dapat dillihat pada Gambar 10 berikut.
Gambar 10. Rancangan Antarmuka Menu Petunjuk
f. Rancangan Antarmuka Halaman Login
Rancangan halaman login berisi masukan usename dan password. Masukan ini nantinya digunakan untuk login ke aplikasi. Rancangan halaman login dapat dilihat pada Gambar 11 berikut.
Gambar 11. Rancangan Antarmuka Halaman Login g. Rancangan Antarmuka Halaman Beranda Pakar
Rancangan halaman pakar adalah halaman yang berhasil diakses pengguna dengan hak akses pakar. Berisi menu untuk mengelola basis kasus. Rancangan halaman Beranda pakar dapat dillihat pada Gambar 12 berikut.
Gambar 12. Rancangan Antarmuka Beranda Pakar h. Rancangan Antarmuka Halaman Basis Kasus Pakar
Rancangan halaman basis kasus pakar berisi data basis kasus dan menu untuk mengelola basis kasus. Rancangan halaman basis kasus pakar dapat dilihat pada Gambar 13 berikut.
Gambar 13. Rancangan Antarmuka Halaman Basis Kasus Pakar
i. Rancangan Halaman Beranda Admin
Rancangan beranda Admin adalah halaman yang muncul ketika pengguna login dengan hak akses Admin. Rancangan halaman beranda Admin dapat dilihat pada Gambar 14 berikut.
Gambar 14. Rancangan Beranda Admin
E. Kode Program
Pengkodean menggunakan bahasa pemrograman PHP dan SQL Server, kode program terlampir pada Lampiran 2.
F. Hasil Aplikasi
a. Tampilan Halaman Beranda
Halaman beranda merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan. Pada halaman beranda terdapat tombol beranda, subtombol penelusuran, subtombol petunjuk penggunaan, dan menu login. Halaman beranda tersaji seperti Gambar 15 berikut.
Gambar 15. Tampilan Halaman Beranda b. Tampilan Halaman Penelusuran
Pada halaman beranda terdapat tombol menu, yang didalamnya terdapat submenu penelusuran dan petunjuk. Menu penelusuran berfungsi untuk pengguna memasukan data kualitas lahan yang akan ditelusuri tingkat penelusuran lahannya. Tampilan menu penelusuran tersaji pada Gambar 16 berikut.
Gambar 16. Tampilan Halaman Penelusuran c. Tampilan Halaman Konfirmasi Penelusuan
Halaman konfirmasi penelusuran adalah halaman yang muncul ketika pengguna melakukan isian data kualitas lahan dengan benar. Tampilan halaman konfirmasi penelusuran dapat dilihat pada Gambar 17 berikut.
d. Tampilan Halaman Hasil Penelusuran
Halaman hasil penelusuran adalah halaman yang berisi ulasan hasil penelusuran tingkat kesesuaian lahan jati. Tampilan halaman hasil penelusuran dapat dilihat pada Gambar 18 berikut ini:
Gambar 18. Tampilan Halaman Hasil Penelusuran e. Tampilan Halaman Cetak Penelusuran
Halaman cetak penelusuran adalah halaman yang berisi informasi penelusuran tingkat kesesuaian lahan jati. Halaman cetak halaman dapat dilihat pada Gambar 19 berikut.
f. Tampilan Halaman Login
Halaman login merupakan halaman yang berfungsi untuk melakukan login ke hak akses pakar maupun Admin. Tampilan halaman login bisa dilihat pada Gambar 20 berikut ini.
Gambar 20. Tampilan Halaman Login
g. Tampilan Halaman Beranda Pakar
Halaman beranda pakar adalah halaman yang muncul ketika pengguna melakukan login dengan hak akses pakar. Halaman ini berisi menu data basis kasus yang berfungsi mengelola basis kasus dan menu logout untuk keluar dari area pakar. Halaman beranda pakar dapat dilihat pada Gambar 21 berikut.
Gambar 21. Tampilan Halaman Beranda Pakar
h. Tampilan Halaman Data Basis Kasus Pakar
Halaman Data basis kasus pakar adalah halaman yang digunakan untuk mengelola basis kasus, pakar bisa mengubah (revise), menyimpan (retain) maupun menghapus data basis kasus. Halaman data basis kasus dapat dilihat pada Gambar 22 berikut.
i. Tampilan Menu Logout pakar
Tampilan Menu logout pakar berfungsi untuk keluar dari area pakar. Tampilan menu logout pakar dapat dilihat pada Gambar 23 berikut.
Gambar 23. Tampilan Menu Logout pakar j. Tampilan Halaman Beranda Admin
Halaman beranda Admin adalah halaman yang muncul ketika pengguna melakukan login dengan hak akses Admin. Halaman ini berisi menu penelusuran yang berfungsi untuk melakukan penelusuran dan melihan data perhitungan penelusuran. Menu basis kasus berfungsi untuk mengelola basis kasus. Menu variabel berfungsi untuk melihat data variabel yang digunakan dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jati. Menu data Admin berfungsi mengelola data Admin dan daftar pakar yaitu menu yang berfungsi
Gambar 24. Tampilan Halaman Beranda Admin
k. Halaman Penelusuran Kasus Admin
Halaman penelusuran kasus Admin merupakan halaman yang digunakan untuk melakukan penelusuran tingkat kesesuaian lahan yang terdapat pada area Admin. Halaman penelusuran kasus Admin disajikan pada Gambar 25 berikut.
pada menu penelusuran, pengguna melakukan pengisian data kualitas lahan. Selanjutnya sistem akan menelusuri tingkat kesesuaian lahan berdasarkan masukan kualitas lahan yang dimasukan. Berikut alur penelusuran sistem penentuan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jati menggunakan sistem penalaran komputer berbasis kasus:
Perhitungan Indeksasi
Sebelum dilakukan indeksasi terlebih dahulu menentukan atribut kasus, atribut kasus diperoleh dengan cara mengumpulakan semua data variabel masukan dan keluaran. Dari atribut kasus yang didapat kemudian menentukan atribut kategori dan atribut non-kategori. Berikut pada Tabel 19 adalah daftar atribut kategori dan non-kategori.
Tabel 19. Penentuan Atribut Kategori dan Non-Kategori
Atribut Nama Atribut
Kategori Kesesuaian lahan jati
Non-Kategori Suhu, Bulan Kering, Salinitas, Bahaya Banjir, Batuan Permukaan, Singkapan Batuan, Tingkat Keasaman, Lereng, Bahaya Erosi, Drainase, Solum, Tekstur Tanah
Pemilihan atribut untuk proses indeksasi menggunakan algoritma C4.5 dan teripilih atribut suhu sebagai node akar.
Perhitungan Similaritas
Perhitungan similaritas dilakukan setelah mendapatkan penelusuran kasus yang serupa berdasarkan node akar yang
mirip dengan membandingkan nilai masukan (input) dengan basis kasus (case-base). Pada Tabel 20 berikut merupakan data test case.
Tabel 20. Data Test Case
Atribut/Fitur Input kode kelas
Suhu 1 Bulan Kering 1 Salinitas 1 Bahaya Banjir 1 Batuan Permukaan 3 Singkapan Batuan 1 Keasaman 3 Lereng 2 Bahaya Erosi 4 Drainase 2 Solum 2 Tekstur Tanah 2
Keterangan: Input kode kelas mengacu pada Lampiran 1
Dari input yang dimasukkan oleh pengguna, kemudian dilakukan proses penelusuran kasus yang serupa dari basis kasus berdasarkan node akar yang terpilih. Hasil penelusuran kasus yang serupa bisa dilihat pada Tabel 21.
Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah kesamaan input dengan cara membandingkan input dengan hasil penelusuran kasus yang serupa. Jika ada kesamaan maka akan diberi nlai 1, jika tidak maka akan diberi nilai 0, kemudian dilakukan perhitungan total jumlah kesamaan. Langkah selanjutnya adalah menghitung similaritas menggunakan Persamaan 1.
Tabel 21. Penelusuran Kasus yang Serupa No cc
Atribut/Fitur
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 K
1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 3 7 1 3 S3 2 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 N2 3 12 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 2 S3 4 13 1 1 2 2 3 1 1 1 1 7 1 2 S3 5 15 1 1 1 1 3 3 1 1 1 9 1 2 S3 6 17 1 1 1 2 3 1 1 1 1 5 1 3 S3 7 20 1 1 1 3 3 1 1 1 1 6 1 2 S3 8 22 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 S2 9 23 1 1 4 2 2 1 1 1 1 5 1 1 S3 10 24 1 1 1 2 3 1 1 1 1 5 1 3 S3 11 28 1 1 1 2 3 1 1 1 1 7 1 1 N2 Keterangan
cc : Nomer kasus dalam basis kasus A8 : Kode kelas input Lereng
A1 : Kode kelas input Suhu A9 : Kode kelas input Bahaya Erosi
A2 : Kode kelas input Bulan Kering A10 : Kode kelas input Drainase
A3 : Kode kelas input Salinitas A11 : Kode kelas input Solum
A4 : Kode kelas input Bahaya Banjir A12 : Kode kelas input Tekstur Tanah
A5 : Kode kelas input Batuan Permukaan K : Kode kelas Tingkat Kesesuaian Lahan A6 : Kode kelas input Singkapan Batuan Kode Kelas Input mengacu pada Lampiran 1
Tabel 22. Hasil Perhitungan Similaritas
No cc
Atribut
CS S K
AS1 AS2 AS3 AS4 AS5 AS6 AS7 AS8 AS9 AS10 AS11 AS12
1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 5 0,416667 S3 2 10 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 5 0,416667 N2 3 12 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 5 0,416667 S3 4 13 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 7 0,583333 S3 5 15 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 6 0,5 S3 6 17 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 6 0,5 S3 7 20 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 5 0,416667 S3 8 22 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 7 0,583333 S2 9 23 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 7 0,583333 S3 10 24 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 6 0,5 S3 11 28 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 6 0,5 N2 Keterangan
AS1 : Kesamaaan Suhu AS9 : Kesamaan Bahaya Erosi
AS2 : Kesamaan Bulan Kering AS10 : Kesamaan Drainase
AS3 : Kesamaan Salinitas AS11 : Kesamaan Solum
AS4 : Kesamaan Bahaya Banjir AS12 : Kesamaan Tekstur Tanah
AS5 : Kesamaan Batuan Permukaan CS : Jumlah Kesamaan
AS6 : Kesamaan Singkapan Batuan S : Similaritas, (dihitung menggunakan
persamaan 1)
AS7 : Kesamaan Keasaman cc : Nomer kode kasus dalam basis kasus
Selanjutnya adalah memilih kasus-solusi dengan nilai similaritas tertinggi dari hasil perhitungan similaritas sebelumnya (Tabel 22). Berikut hasil pemilihan kasus-solusi dengan nilai similaritas tertinggi dapat dilihat pada Tabel 23 berikut.
Tabel 23. Pemilihan Nilai Similaritas Tertinggi No No Kasus Similaritas Kesesuaian Lahan
1 13 0,583333 S3
2 22 0,583333 S2
3 23 0,583333 S3
setelah mendapatkan kasus-solusi dengan nilai similaritas tertinggi selanjutnya adalah menghitung frekuensi kemunculan kesesuaian lahan.
Tabel 24. Frekuensi Kemunculan
No Kesesuaian Lahan Frekuensi Kemunculan
1 S3 2
2 S2 1
Nilai kemunculan tertinggi adalah kode kesusuaian lahan S3, artinya lahan tersebut memiliki tingkat kesesuaian lahan S3 (Sesuai Marjinal) untuk ditananam tanaman jati dengan nilai similaritas 0,583333.
Jika terdapat kesesuaian lahan dengan frekuensi yang sama lebih dari satu, maka mengacu dalam Ritung dkk (2007) yaitu dilakukan evalusai lahan dengan menggunakan hukum minimum
l. Halaman Perhitungan
Halaman perhitungan adalah halaman yang bisa diakses oleh hak askses Admin. Halaman ini berisi rincian perhitungan similaritas kasus baru yang diinputkan. Halaman perhitungan bisa dilihat pada Gambar 26 berikut ini.
Gambar 26. Tampilan Halaman Hasil Perhitungan
m. Halaman Basis Kasus Admin
Halaman basis kasus Admin adalah halaman yang digunakan Admin untuk mengelola basis kasus. Halaman basis kasus Admin bisa dilihat pada Gambar 27 berikut ini.
Gambar 27. Tampilan Halaman Basis Kasus Admin
n. Tampilan Halaman Variabel Admin
Halaman variabel Admin adalah halaman yang digunakan untuk melihat data varibel yang digunakan dalam aplikasi. Halaman variabel Admin Gambar 28 berikut.
o. Halaman Daftar Pakar
Halamam daftar pakar adalah halaman yang digunakan untuk mengelola data pakar. Halaman daftar pakar bisa dilihat pada Gambar 29 berikut.
Gambar 29. Tampilan Halaman Daftar Pakar p. Menu Logout Admin
Menu logout Admin adalah menu yang digunakan pengguna dengan hak akses Admin melakukan logout/keluar dari area Admin. Tampilan menu logout Admin disajikan dalam Gambar 30 berikut:
G. Pengujian
Tabel 25. Pengujian Sistem
No Proses Data Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan
1. Indeksasi Basis kasus (Lampiran 2)
Menghasilkan nilai gain ratio tertinggi kemudian digunakan untuk node akar indeksasi
Terpilih atribut suhu sebagai node akar Komponen pengujian diterima Mendapatkan Kasus yang serupa Data input (Tabel 20)
Kasus-solusi yang diterima di filter berdasarkan node akar yang terpilih
Hasil penelusuran kasus-solusi berdasarkan indeksasi terpilih, ditunjukan pada Tabel 21 Komponen pengujian diterima 2. Perhitungan nilai Jumlah Kesamaan Record yang sudah terindek (Tabel 21)
Jumlah kesamaan sama dengan perhitungan manual
Hasil perhitungan jumlah kesamaan ditunjukan pada Tabel 22 Komponen pengujian diterima 3 Penelusuran solusi berdasar nilai similaritas tertinggi Data hasil perhitungan similaritas (Tabel 22)
Kasus-solusi yang diterima adalah kasus-solusi dengan nilai
similaritas tertinggi
Hasil penelusuran
ditunjukan pada Tabel 23
Komponen pengujian diterima 4 Penelusuran frekuensi kemunculan tertinggi Data hasil penelusuran tertinggi (Tabel 23)
Menampilkan jumlah frekuensi kemunculan dari solusi
Hasil penelusuran
ditunjukan pada Tabel 24
Komponen pengujian diterima