• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

No.51/11/Th.XVI, 6 November 2013

“PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH

TRIWULAN III TAHUN 2013”

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

 Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan III-2013 secara triwulanan (q-to-q) mencapai 1,28 persen dan tanpa migas sebesar 1,76 persen. Secara tahunan (y-on-y), pertumbuhan ekonomi di triwulan ini dengan migas mencapai 4,18 persen dan tanpa migas sebesar 5,45 persen.  Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp26,56 triliun pada

triwulan III-2013 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp22,91 triliun. Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB ADHK triwulan III-2013 dengan migas tercatat sebesar Rp9,58 triliun dan tanpa migas menjadi Rp8,67 triliun.  Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh pada triwulan III-2013 masih berada pada sektor pertanian (26,60 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,90 persen) dari sisi lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga (40,90 persen) dan konsumsi pemerintah (23,44 persen).

 Laju pertumbuhan q-to-q pada triwulan III 2013 dari sisi lapangan usaha yang tumbuh tinggi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (3,09 persen), sektor bangunan (2,74 persen), dan sektor listrik, gas, dan air bersih (2,36 persen). Sedangkan dari sisi pengeluaran laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah konsumsi pemerintah (3,02 persen) dan PMTB (2,13 persen).

(2)

I. PDRB Menurut Lapangan Usaha

a. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh

Perekonomian Provinsi Aceh di triwulan III tahun 2013 ini mampu tumbuh sebesar 1,28 persen jika dibandingkan triwulan II 2013 (q-to-q). Dengan mengeluarkan komponen migas, perekonomian Provinsi Aceh tumbuh lebih tinggi yaitu 1,76 persen. Produksi migas Provinsi Aceh pada triwulan III 2013 mengalami penurunan semakin tajam dibandingkan pada triwulan II 2013.

Dibandingkan triwulan II 2012 (y-on-y) ekonomi Provinsi Aceh triwulan III 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 4,18 persen. Sama seperti pertumbuhan ekonomi q-to-q, pertumbuhan ekonomi y-on-y juga akan lebih besar jika komponen migas dikeluarkan dalam penghitungan PDRB yaitu sebesar 5,45 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produksi migas di Provinsi Aceh masih terus mengalami penurunan.

Grafik 1.

Laju Pertumbuhan PDRB Tw III-2013 terhadap Tw II-2013 (q-to-q)

dan Tw III-2013 terhadap Tw III-2012 (y-on-y)(persen)

PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2000 terdiri dari 9 sektor. Pada triwulan III ini ada tujuh sektor yang tumbuh positif, sedangkan dua sektor lainnya tumbuh negatif. Dua sektor yang mengalami pertumbuhan negatif adalah sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, tidak berbeda jauh

q-to-q y-on-y 1.28 4.18 1.76 5.45 PDRB PDRB Tanpa Migas

(3)

dengan triwulan II, kecuali sektor pertanian yang sebelumnya tumbuh negatif, pada triwulan III ini mengalami pertumbuhan positif.

Grafik 2.

Laju Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) Menurut Sektor (persen),

Triwulan III-2013

Keterangan: 1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa

Perusahaan 9. Jasa-jasa

Sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar 0,65 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri pengolahan masing-masing mengalami penurunan sebesar 1,39 persen dan 1,98 persen. Terjadinya penurunan di sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan sejak beberapa tahun terakhir dipengaruhi oleh menurunnya produksi migas di Aceh.

Sektor yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,09 persen. Kemudian diikuti sektor bangunan yang tumbuh sebesar 2,74 persen dan sektor listrik, gas dan air yang tumbuh sebesar 2,36 persen. Sementara itu ketiga sektor lainnya, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa juga

0.65 -1,39 -1,98 2.36 2,74 3,09 2,03 1,14 1,80 1,28 1,76 1 2 3 4 5 6 7 8 9 q-to-q Sektor q-to-q Migas q-to-q Tanpa Migas

(4)

mengalami pertumbuhan yang cukup baik, masing-masing tumbuh sebesar 2,03 persen, 1,14 persen, dan 1,80 persen (Grafik 2).

Grafik 3.

Laju Pertumbuhan Tahunan (y-on-y) Menurut Sektor (persen),

Triwulan III-2013

Keterangan: 1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa

Perusahaan 9. Jasa-jasa

Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2013 ditinjau berdasarkan y-on-y tidak jauh berbeda dengan q to q, ada dua sektor yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pertambangan dan penggalian (-3,11 persen) dan sektor industri pengolahan (-2,71 persen). Sementara itu, tujuh sektor lainnya tumbuh positif, dengan sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor bangunan, dan sektor listrik, gas, dan air bersih merupakan sektor dengan pertumbuhan yang paling tinggi (9,60 persen, 6,14 persen, dan 6,09 persen), sedangkan sektor pertanian merupakan sektor yang tumbuh dengan pertumbuhan paling rendah, yaitu sebesar 2,62 persen.

Pertumbuhan ekonomi Aceh (y-on-y) triwulan III 2013 disumbang oleh pertumbuhan positif di tujuh sektor. Dilihat dari pertumbuhan y-on-y, sektor perdagangan, hotel dan

2,62 -3,11 -2,71 6,09 6,14 9,60 5,71 5,32 5,19 4,18 5,45 1 2 3 4 5 6 7 8 9

(5)

restoran tumbuh paling tinggi di antara sektor lainnya. Demikian juga dilihat dari sumbangan pertumbuhan sektor terhadap pertumbuhan ekonomi, maka sektor perdagangan, hotel, dan restoran adalah yang tertinggi (2,10 persen) diikuti oleh sektor jasa-jasa di peringkat kedua sebesar 0,95 persen, dan sektor pertanian di peringkat ketiga sebesar 0,69 persen, sedangkan sektor bangunan di peringkat keempat sebesar 0,46 persen. Sektor lain yang menjadi sumber pertumbuhan adalah sektor pengangkutan dan komunikasi di peringkat kelima sebesar 0,45 persen (Grafik 4).

Grafik 4.

Laju Pertumbuhan PDRB dan Sumber Pertumbuhan y-on-y, Triwulan III 2013 (persen)

Keterangan: 1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa

Perusahaan 9. Jasa-jasa

b. Nilai PDRB Aceh

Nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan migas meningkat menjadi Rp 26,56 triliun pada triwulan III 2013 dari Rp25,48 triliun di triwulan II-2013. Begitu juga pada nilai PDRB tanpa migas meningkat menjadi Rp22,91 triliun dari Rp21,89 triliun pada triwulan sebelumnya. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) atau dengan menghilangkan pengaruh perubahan harga, adalah sebesar Rp9,58

1 2 3 4 5 6 7 8 9 2,62 -3,11 -2,71 6,09 6,14 9,60 5,71 5,32 5,19 0,69 -0,20 -0,25 0,02 0,46 2,10 0,45 0,10 0,95 y-on-y Sumber Pertumbuhan

(6)

triliun. PDRB ADHK triwulan III 2013 dengan menghilangkan nilai migas adalah sebesar Rp8,67 triliun atau lebih tinggi Rp0,15 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya.

Grafik 5.

Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Triwulan II-2013 dan Triwulan III-2013 (triliun rupiah)

C. Struktur dan Perkembangan Kontribusi PDRB Aceh

1. Struktur

Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan

leading sector bagi perekonomian Provinsi Aceh triwulan III-2013 adalah sektor pertanian

sebesar 26,60 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,90 persen. Sementara itu ada empat sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan, sektor jasa-jasa, dan sektor pertambangan dan penggalian dengan peranan berkisar antara 9-12 persen. Sektor industri pengolahan memiliki peranan sebesar 7,97 persen, sedangkan dua sektor lainnya, yaitu sektor keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air minum memiliki peranan paling kecil, masing-masing sebesar 3,02 persen dan 0,49 persen (kurang dari 5 persen).

Demikian juga struktur PDRB tanpa migas, menunjukkan bahwa dua sektor dengan dominasi terbesar tetap berada pada sektor pertanian sebesar 30,83 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,75 persen. Sementara itu, ada tiga sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan,

Trw. II 2013 Trw. III 2013

25,48 26,56

21,89 22.91

PDRB ADHB

PDRB Migas PDRB Tanpa Migas

Trw. II 2013 Trw. III 2013

9,46 8,52 9,58 8,67

PDRB ADHK 2000

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 2 dan sektor jasa-jasa dengan peranan antara 12-14 persen. Sedangkan empat sektor lainnya masing-masing masih memberikan peranan di bawah lima persen.

Grafik 6.

Struktur PDRB ADHB Dengan Migas Menurut Sektor, Triwulan III 2013 (persen)

Pertanian; 26,60 Pertambang an & penggalian; 9,84 Industri Pengolahan; 7,97 LGA; 0,49 Bangunan; 11,47 Perdaganga n, Hotel & Restoran; 17,90 Pengangkut an & Komunikasi; 11,87 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,02 Jasa-Jasa; 10,85

1

2

3

Minyak& gas bumi : 8,64 Penggalian : 1,20

IndustriMigas : 5,09 Industri Non Migas : 2,88

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 3 Grafik 7.

Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas Menurut Sektor, Triwulan III 2013 (persen)

2. Perkembangan Struktur

Struktur perekonomian yang baik bisa dilihat dari peranan kelompok tersier dan sekunder yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer. Tingginya kelompok sekunder bisa menjadi tolak ukur produktivitas penduduk yang mampu menyediakan produk yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya menyajikannya sebatas bahan baku (sektor primer). Kemudian tingginya peranan kelompok tersier mengindikasikan kemampuan penduduk suatu daerah dalam memberikan pelayanan jasa.

Perkembangan struktur perekonomian Provinsi Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas antara triwulan II dan triwulan III 2013 tidak mengalami perubahan yang berarti, dengan perubahan peranan masing-masing sektor di bawah 1 persen. Kelompok tersier mendominasi PDRB dengan migas maupun tanpa migas dengan peranan sebesar 43,64 persen dari triwulan sebelumnya yang sebesar 43,07 persen. Kelompok sektor primer meiliki peranan sebesar 36,43 persen, turun sebesar 0,45 poin dari triwulan II, demikian

Pertanian; 30,83 Pertambang an & penggalian; 1,39 Industri Pengolahan; 3,34 LGA; 0,57 Bangunan; 13,29 Perdaganga n, Hotel & Restoran; 20,75 Pengangkut an & Komunikasi; 13,76 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,50 Jasa-Jasa; 12,58

1

2

3

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 4 juga dengan sektor sekunder yang mengalami penurunan sebesar 0,12 poin dari triwulan sebelumnya menjadi 19,93 persen.

Grafik 8.

Perkembangan Struktur PDRB Dengan Migas

Menurut Kelompok Sektor, Triwulan II dan Triwulan III 2013 (persen)

Grafik 9.

Perkembangan Struktur PDRB Tanpa Migas

Menurut Kelompok Sektor, Triwulan II 2013 dan Triwulan III 2013 (persen)

Primer Sekunder Tersier

36,88 20,05 43,07 36,43 19,93 43,64 Trw. II 2013 Trw. III 2013

Primer Sekunder Tersier

32,65 17,21 50,14 32,22 17,20 50,58 Trw. II 2013 Trw. III 2013

(10)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 5

II. PDRB Menurut Pengeluaran

a. Laju pertumbuhan

Pada triwulan III 2013, pertumbuhan ekonomi Aceh q-to-q dari sisi pengeluaran bervariatif. Hampir semua komponen mengalami pertumbuhan positif dan berada diatas rata-rata laju pertumbuhan q-to-q PDRB Aceh triwulan III 2013 (1,28 persen) yaitu komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan impor barang dan jasa yaitu masing-masing sebesar 2,02 persen, 3,02 persen, 2,13 persen dan 2,07 persen. Keempat komponen tersebut sangat optimis pada triwulan ini disebabkan oleh pengeluaran rumah tangga yang besar pada saat bulan ramadhan dan hari raya idul fitri, serta penyerapan APBD dan APBN yang mulai beranjak naik di akhir periode. Sedangkan komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi sebesar minus 0,07 persen. Komponen ini tumbuh negatif dikarenakan turunnya produksi gas alam cair pada LNG Arun yang diperkirakan tidak berproduksi lagi pada tahun 2014 (grafik 10).

Grafik 10.

Laju Pertumbuhan q-to-q PDRB Menurut Pengeluaran

Triwulan III 2013 2,02 3,02 2,13 -0,07 2,07 1,28 K. Rumah tangga

K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor q-to-q Trw III 2013 PDRB

(11)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 6 Grafik 11.

Laju Pertumbuhan y-on-y PDRB Menurut Pengeluaran

Triwulan III 2013

Laju pertumbuhan y-on-y triwulan III 2013 yang mengalami pertumbuhan paling tinggi diatas rata-rata PDRB Aceh (4,18 persen) adalah komponen konsumsi rumah tangga (5,45 persen) dan PMTB (5,03 persen). Sedangkan komponen konsumsi pemerintah tumbuh positif tetapi dibawah rata-rata PDRB Aceh sebesar 1,73 persen. Ketiga komponen ini tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan belanja daerah pada APBD dan APBN pada tahun 2013. Komponen lain yang mengalami pertumbuhan negatif adalah komponen ekspor barang dan jasa (-5,85 persen) dan impor barang dan jasa (-1,17 persen). Kedua komponen ini tumbuh negatif sejalan dengan penurunan produksi LNG (grafik 11). 5,45 1,73 5,03 -5,85 -1,17 4,18 K. Rumah tangga

K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor y on y Tw III-2013 PDRB

(12)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 7

b. Nilai PDRB

Nilai PDRB menurut pengeluaran ADHB pada triwulan III 2013 masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 10,86 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 3,78 triliun rupiah. Pada komponen konsumsi pemerintah nilai PDRB ADHB sebesar 6,23 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,32 triliun rupiah. Selanjutnya pada komponen PMTB, nilai PDRB ADHB sebesar 5 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,61 triliun rupiah. Nilai ekspor barang dan jasa Aceh baik luar negeri maupun antar Provinsi ADHB mencapai 5,63 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,25 triliun rupiah. Dan terakhir nilai PDRB ADHB untuk komponen impor barang dan jasa sebesar 2 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 0,95 triliun rupiah (grafik 12).

Grafik 12.

Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Menurut Pengeluaran, Triwulan III 2013 (triliun rupiah)

Komponen impor sebagai pengurang dalam PDRB menurut Pengeluaran, tetapi masih membuat surplus neraca perdagangan Aceh pada triwulan III 2013 yaitu sebesar 3,63 triliun rupiah. Nilai neraca perdagangan Aceh masih surplus dikarenakan masih ada unsur nilai gas didalamnya.

10,86 3,78 6 ,23 2,32 5,00 1,61 5,63 2,25 2,00 0,95 ADHB ADHK

K. Rumah tangga K. Pemerintah

PMTB Ekspor

(13)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 8

c. Struktur Ekonomi

Struktur Ekonomi Aceh menurut PDRB pengeluaran triwulan III tahun 2013 masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 40,90 persen terhadap total PDRB. Urutan kedua dan ketiga terbesar setelah komponen konsumsi rumah tangga adalah komponen konsumsi pemerintah dan komponen ekspor barang dan jasa yaitu masing-masing sebesar 23,44 persen dan 21,18 persen. Kemudian diikuti dengan komponen PMTB dan impor jasa dan barang dengan kontribusi masing-masing sebesar 18,84 persen dan 7,52 persen.

Grafik 13

Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran di Provinsi Aceh Triwulan II dan III 2013

Perbandingan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada triwulan III 2013 dibandingkan dengan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada triwulan II 2013 tidak berbeda jauh dari segi peringkat terbesar. Pergeseran besaran kontribusi yang mengalami kenaikan terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan impor barang dan jasa masing-masing kenaikan sebesar 0,43 persen, 1,02 persen dan 0,05 persen. Sedangkan komponen ekspor barang dan jasa mengalami penurunan sebesar 0,32 persen (grafik 13). K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor 40,53 22,42 19,05 21,50 7,47 40,90 23,44 18,84 21,18 7,52 Tw II 2013 Tw III 2013

(14)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 9 LAMPIRAN

Tabel A. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen)

Komponen q to q y on y c to c Sumber Pertumbuhan Tw III 2013 (y on y) Tw II-2013 terhadap Tw II-2012 Tw III-2013 terhadap Tw III-2013 Tw II-2013 terhadap Tw III-2012 Tw III-2013 terhadap Tw III-2012 Tw II-2013 Tw III-2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Pertanian -0.53 0.65 1.09 2.62 2.21 2.35 0.69

2. Pertambangan dan Penggalian -1.09 -1.39 -1.89 -3.11 -1.36 -1.94 -0.20

3. Industri Pengolahan -0.94 -1.98 -0.68 -2.71 -0.05 -0.93 -0.25

4. Listrik dan Air Bersih 2.90 2.36 7.65 6.09 7.13 6.77 0.02

5. Bangunan 2.16 2.74 7.97 6.14 8.56 7.72 0.46

6. Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 2.75 3.09 8.78 9.60 8.50 8.87 2.10

7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.94 2.03 6.22 5.71 6.33 6.12 0.45

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan. 2.31 1.14 4.65 5.32 5.20 5.24 0.10

9. Jasa-jasa 1.63 1.80 5.29 5.19 5.19 5.19 0.95

PDRB 0.93 1,28 4,02 4,18 4,40 4.32 4,18 PDRB Tanpa Migas 1,29 1,76 5,02 5,45 5,36 5.39

Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah)

Jenis Pengeluaran Tw III- ADHB ADHK 2000

2012 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw III-2012 Tw II-2013 Tw III-2013 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) 1. Pertanian 6.50 6.84 7.06 2.47 2.51 2.53

2. Pertambangan dan Penggalian 2.68 2.56 2.61 0.65 0.64 0.63

3. Industri Pengolahan 2.10 2.10 2.12 0.90 0.89 0.87

4. Listrik dan Air Bersih 0.12 0.13 0.13 0.04 0.04 0.04

5. Bangunan 2.74 2.88 3.05 0.68 0.70 0.72

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.11 4.51 4.75 1.91 2.03 2.10

7. Pengangkutan dan Komunikasi 2.75 2.93 3.15 0.72 0.75 0.76

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 0.69 0.78 0.80 0.18 0.19 0.19

9. Jasa-jasa 2.57 2.75 2.88 1.66 1.72 1.75

PDRB 24.27 25.48 26.56 9.20 9.46 9.58 PDRB Tanpa Migas 20,97 21,89 22,91 8,22 8,52 8,67

(15)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 10 Tabel C. Kontribusi PDRB Menurut Sektor (persen)

Sektor

ADHB Migas ADHB Tanpa Migas

2011 2012 2013 2011 2012 2013 TwI I Tw III Tw II Tw III

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Pertanian 27.32 27.03 26.82 26.60 32.70 32.07 31.23 30.83

2. Pertambangan dan Penggalian 11.60 11.13 10.06 9.84 1.35 1.36 1.42 1.39

3. Industri Pengolahan 8.95 8.69 8.25 7.97 3.56 3.51 3.47 3.34

4. Listrik dan Air Bersih 0.45 0.47 0.50 0.49 0.54 0.56 0.58 0.57

5. Bangunan 10.86 11.18 11.31 11.47 13.00 13.27 13.17 13.29

6. Perdagangan, Hotel danRestoran 16.41 16.83 17.71 17.90 19.64 19.97 20.62 20.75

7. Pengangkutan dan Komunikasi 10.64 11.19 11.50 11.87 12.74 13.28 13.39 13.76

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 2.56 2.85 3.06 3.02 3.07 3.38 3.56 3.50

9. Jasa-jasa 11.20 10.63 10.80 10.85 13.40 12.61 12.57 12.58

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)

Jenis Pengeluaran q to q y on y Sumber Pertumbuhan Tw III 2013 (y on y) Tw II-2013 terhadap Tw I-2013 Tw III-2013 terhadap Tw II-2013 Tw II-2013 terhadap Tw II-2012 Tw III-2013 terhadap Tw III-2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah Tangga 1,05 2,02 5,32 5,45 2,15

2. Konsumsi Pemerintah 0,18 3,02 1,77 1,73 0,42

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,81 2,13 5,12 5,03 0,84

4. Perubahan Stok 9,63 -5,55 50,69 52,49 3,20

5. Ekspor Barang dan Jasa -0,61 -0,07 -6,53 -5,85 -1,37

6. Impor Barang dan Jasa 2,58 2,07 -1,23 -1,17 -0,12

(16)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 51/11/Th.XVI, 6 November 2013 11 Tabel E. Nilai PDRB Menurut Pengeluaran (triliun rupiah)

Tabel F. Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen)

Jenis Pengeluaran 2012 2013

Tw I Tw II Tw III

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Rumah Tangga 40,09 40,05 40,53 40,90

2. Konsumsi Pemerintah 23,09 22,28 22,42 23,44

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 18,84 18,94 19,05 18,84

4. Perubahan Stok 3,21 4,10 3,98 3,16

5. Ekspor Barang dan Jasa 22,43 21,99 21,50 21,18

6. Impor Barang dan Jasa 7,65 7,36 7,47 7,52

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Jenis Pengeluaran ADHB ADHK 2000 Triw III-2012 Triw II-2013 Triw III-2013 Triw III-2012 Triw II-2013 Triw III-2013 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)

1. Konsumsi Rumah Tangga 9,77 10,33 10,86 3,59 3,71 3,78

2. Konsumsi Pemerintah 5,56 5,71 6,23 2,28 2,25 2,32

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,55 4,86 5,00 1,53 1,57 1,61

4. Perubahan Stok 0,79 1,01 0,84 0,38 0,62 0,58

5. Ekspor Barang dan Jasa 5,47 5,48 5,63 2,39 2,25 2,25

6. Impor Barang dan Jasa 1,87 1,90 2,00 0,97 0,94 0,95

Gambar

Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah)
Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Tabel F.   Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen)

Referensi

Dokumen terkait

Di Kota Palu, tingkat partisipasi masyarakat yang mengumpulkan tinjanya lebih banyak dibandingkan di Kabupaten Donggala, sehingga memungkinkan lebih banyak masyarakat

Oleh karenannya, untuk memberikan fasilitas bagi para anggota agar dapat saling berkomunikasi maka penelitian ini dibuat untuk menghasilkan sebuah rancangan Sistem Informasi

Diu#ur dari tulang leher yang men"nj"l ditengah bela#ang lurus #e bawah sampai pinggang adalah $ara mengu#ur..... Diu#ur dari bawah #erung lengan sampai batas pinggang

diterima maupun dikeluarkan dengan cara pergeseran, yakni mengeser satu bit data ke kiri atau ke kanan untuk setiap satu periode clock yang diberikan..  Jenis shift register ada

Langkah-langkah utama yang dilakukan dalam perancangan awal antara lain 1) Membuat kerangka modul pembelajaran biologi berbasis metakognisi tentang materi sistem koordinasi yang

Di akhir gameplay, pemain mendapatkan score yang didapat setelah memainkan gameplay tersebut yang di dapat setelah emmainkan gameplay tersebut 11 Memilih Peralatan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel penelitian, pada penelitian terdahulu variabel yang digunakan adalah earning per share, debt

Inti KMFH (Komite Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana) periode 2013-2014 serta seluruh fungsionaris dan aktifis Lembaga Mahasiswa Fakultas Hukum