Nilai PDRB Aceh atas dasar harga berlaku dengan migas pada triwulan III-2011 sebesar Rp 21,65 triliun dan tanpa migas sebesar Rp 18,10 triliun. Berdasarkan atas dasar harga konstan 2000 dengan migas sebesar Rp 8,76 triliun dan tanpa migas sebesar Rp 7,75 triliun.
Kumulatif nilai PDRB atas dasar harga berlaku hingga triwulan III-2011 sebesar Rp 62,97 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 52,72 triliun (tanpa migas). Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 25,91 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 22,91 triliun (tanpa migas).
Kondisi perekonomian Aceh hingga triwulan III-2011 (q-to-q) menunjukkan pergerakan yang membaik dengan laju pertumbuhan mencapai 1,55 persen (tanpa migas) dan mencapai 1,43 persen (dengan migas).
Pertumbuhan ekonomi secara tahunan (y-on-y) sebesar 5,03 persen (dengan migas) dan mencapai 5,86 persen (tanpa migas) dan secara kumulatif (c-to-c) hingga triwulan III-2011 yaitu sebesar 5,37 persen (dengan migas) dan 6,21 persen (tanpa migas). Hampir semua sektor di Aceh mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat
secara triwulanan. Pertumbuhan tertinggi triwulan III-2011 yakni pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 2,46 persen sedangkan
pertumbuhan terendah pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,91 persen. Selanjutnya, secara tahunan (y-on-y) pertumbuhan tertinggi pada sektor
perdagangan, hotel dan restauran sebesar 8,65 persen, sedangkan pertumbuhan terendah pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar minus 0,48 persen.
Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor memberikan peranan terbesar bagi perekonomian Aceh yaitu sektor pertanian sebesar 27,75 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 15,99 persen.
No.47/11/11/Th.VI, 7 November 2011
“PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III-2011”
I. Nilai PDRB Triwulan III-2011
Nilai PDRB Aceh atas dasar harga berlaku meningkat menjadi Rp 21,65 triliun pada triwulan III-2011 dari Rp 20,91 triliun pada triwulan II-2011. Begitu juga pada nilai PDRB tanpa migas meningkat menjadi Rp 18,10 triliun dari Rp 17,53 triliun pada triwulan sebelumnya.
Pada triwulan ini, sektor ekonomi dengan nilai tambah bruto terbesar terdapat pada sektor pertanian dengan nilai Rp 6,01 triliun. Selanjutnya diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar Rp 3,46 triliun. Sedangkan, nilai terkecil tetap pada sektor listrik dan air bersih sebesar Rp 100,88 miliar dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp 568,97 miliar. Kumulatif nilai PDRB atas dasar harga berlaku hingga triwulan III-2011 dengan migas mencapai Rp 62,97 triliun dan tanpa migas mencapai Rp 52,72 triliun.
Tabel 1.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Sektor (triliun rupiah), Triwulan I s.d. Triwulan III-2011
Sektor Ekonomi Triwulan I Triwulan II Triwulan III Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 5,72 5,88 6,01 17,61
2. Pertambangan dan Penggalian 2,37 2,40 2,56 7,33
3. Industri Pengolahan 1,81 1,86 1,91 5,58
4. Listrik dan Air Bersih 0,10 0,10 0,10 0,29
5. Bangunan 2,04 2,10 2,20 6,33
6. Perdagangan, Hotel dan
Restoran 3,25 3,34 3,46 10,05
7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,23 2,29 2,37 6,89
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan 0,54 0,55 0,57 1,66
9. Jasa-jasa 2,35 2,39 2,47 7,22
PDRB 20,41 20,91 21,65 62,97
PDRB TANPA MIGAS 17,09 17,53 18,10 52,72
Berdasarkan atas dasar harga konstan 2000 (ADHK 2000), PDRB triwulan III-2011
dengan migas tercatat sebesar Rp 8,76 triliun meningkat daripada triwulan II sebesar Rp 8,63 triliun. Sehingga kumulatif PDRB Aceh ADHK 2000 dengan migas sampai triwulan
menjadi Rp 7,75 triliun dari sebesar Rp 7,64 triliun pada triwulan II-2011 sehingga kumulatifnya hingga triwulan III-2011 mencapai Rp 22,91 triliun.
Tabel 2.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Sektor (triliun rupiah), Triwulan I s.d. Triwulan III-2011
Sektor Ekonomi Triwulan I Triwulan II Triwulan III Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 2,26 2,30 2,33 6,89
2. Pertambangan dan Penggalian 0,65 0,65 0,65 1,96
3. Industri Pengolahan 0,89 0,89 0,90 2,68
4. Listrik dan Air Bersih 0,03 0,03 0,03 0,10
5. Bangunan 0,61 0,61 0,63 1,85
6. Perdagangan, Hotel dan
Restoran 1,75 1,78 1,82 5,34
7. Pengangkutan dan Komunikasi 0,64 0,65 0,66 1,95
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan. 0,16 0,16 0,17 0,49
9. Jasa-jasa 1,54 1,55 1,57 4,66
PDRB 8,52 8,63 8,76 25,91
PDRB TANPA MIGAS 7,52 7,64 7,75 22,91
II. Pertumbuhan Ekonomi Aceh Triwulan III - 2011
Kondisi perekonomian Aceh hingga triwulan III tahun 2011 (q-to-q) ini menunjukkan pergerakan yang membaik. Pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas pada triwulan ini mencapai 1,55 persen, sedikit menurun dibanding triwulan II-2011 yang mencapai 1,56 persen Sedangkan pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas meningkat menjadi 1,43 persen dari sebesar 1,32 persen pada triwulan II-2011.
Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III-2011 menguat dan positif pada hampir semua sektor dengan lima sektor mencapai pertumbuhan positif di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan III-2011 (1,55 persen). Pertumbuhan tertinggi pada triwulan III-2011 terjadi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 2,46 persen. Pertumbuhan sektor ini didukung dan saling terkait dengan pertumbuhan sektor listrik dan air bersih sebesar 2,39 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,17 persen,
sektor bangunan sebesar 2,14 persen serta sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 2,07 persen.
Sedangkan pertumbuhan terendah dicapai oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,91 persen, meski sebenarnya telah menguat daripada triwulan II-2011 dengan pertumbuhan negatif sebesar minus 0,60. Selain itu, satu-satunya sektor yang melemah ialah sektor pertanian yaitu menjadi 0,94 persen pada triwulan III-2011 dari sebesar 2,15 persen pada triwulan II-2011 sebagai dampak dari masa panen raya yang telah berakhir.
Tabel 1.
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen), 2010-2011
Sektor Ekonomi
q-to-q y-on-y c-to-c
Tw II 2011 terhadap Tw I 2011 Tw III 2011 terhadap Tw II 2011 Tw III 2010 terhadap Tw III 2009 Tw III 2011 terhadap Tw III 2010 Tw I-III 2011 terhadap Tw I-III 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pertanian 2,15 0,94 4,35 4,36 3,96
2. Pertambangan dan Penggalian -0,60 0,91 -3,03 -0,48 0,34
a. Pertambangan migas -0,99 0,38 -4,60 -1,68 -0,78
b. Penggalian 1,34 3,44 5,66 5,50 6,08
3. Industri Pengolahan 0,41 0,80 -6,81 2,26 2,84
a. Industri migas 0,11 0,66 -16,61 -0,17 -0,47
b. Industri tanpa migas 0,74 0,95 7,30 4,97 6,64
4. Listrik dan Air Bersih 0,27 2,39 16,19 6,59 10,23
5. Bangunan 1,33 2,14 5,52 6,30 6,57
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1,70 2,17 6,82 8,56 9,45
7. Pengangkutan dan Komunikasi 1,49 2,07 7,75 8,00 8,35
8. Keuangan, Persewaan , dan
Jasa Perusahaan 1,91 2,46 5,14 7,27 6,60
9. Jasa-jasa 0,88 1,19 4,03 4,17 4,77
PDRB 1,32 1,43 4,35 5,03 5,37
PDRB TANPA MIGAS 1,56 1,55 -3,03 5,86 6,21
Sementara itu, kinerja perekonomian Aceh pada triwulan III-2011 secara tahunan (y-on-y) dengan migas meningkat sebesar 5,03 persen dan tanpa migas sebesar 5,86 persen. Capaian laju pertumbuhan ekonomi y-on-y ini juga lebih besar jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi y-on-y triwulan III-2010 yaitu sebesar 4,35 persen dan tanpa migas sebesar
minus 3,03 persen. Pertumbuhan (y-on-y) tertinggi dicapai oleh sektor perdagangan hotel dan restauran sebesar 8,56 persen lalu sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,00 persen. Sedangkan pertumbuhan (y-on-y) terendah dicapai oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar minus 0,48 persen lalu sektor industri pengolahan sebesar 2,26 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 4,17 persen.
III. Struktur PDRB Aceh Menurut Sektor Triwulan III-2011
Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor memberikan peranan terbesar bagi perekonomian Aceh yaitu sektor pertanian sebesar 27,75 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 15,99 persen merupakan sektor yang mendominasi perekonomian Aceh. Kemudian lima sektor lainnya memberikan peranan yang berkisar antara 8,82– 11,81 persen. Sedangkan dua sektor dengan peranan terkecil ialah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor listrik dan air bersih dimana masing-masing berperan sebesar 2,63 persen dan 0,47 persen (< 5 persen).
Sementara itu, jika perhitungan PDRB tanpa migas, menunjukkan bahwa dua sektor dengan peranan terbesar yaitu sektor pertanian sebesar 33,20 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 19,13 persen. Ketiga sektor berikutnya ialah sektor jasa-jasa sebesar 13,67 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 13,09 persen, serta sektor bangunan sebesar 12,14 persen. Sedangkan empat sektor lainnya masing-masing masih memberikan peranan di bawah lima persen.
Grafik 1.
Struktur PDRB Dengan Migas Menurut Sektor (persen), Triwulan III-2011
Grafik 2.
Struktur PDRB Tanpa Migas Menurut Sektor (persen), Triwulan III-2011 Pertanian; 27,75 Pertambangan dan Penggalian; 11,81 Industri Pengolahan; 8,82 Listrik dan Air
Bersih; 0,47 Bangunan; 10,15 Perdagangan, Hotel dan Restoran; 15,99 Pengangkutan dan Komunikasi; 10,95 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan ; 2,63 Jasa-jasa; 11,43 Pertanian; 33,20 Pertambangan dan Penggalian; 1,40 Industri Pengolahan; 3,67
Listrik dan Air Bersih; 0,56 Bangunan; 12,14 Perdagangan, Hotel dan Restoran; 19,13 Pengangkutan dan Komunikasi; 13,09 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan ; 3,14 Jasa-jasa; 13,67