• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPK ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PPK ANAK"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS TATA LAKSANA KASUS RUMAH SAKIT MH THAMRIN

RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSICILEUNGSI 2017-2019

2017-2019 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1

1.. PPeennggeerrttiiaan n ((DDeeffiinniissii)) DDeemmaam m yyaanng g bbeerrllaannggssuunng g aakkuut t ddiisseebbaabbkkaan n oolleeh h vviirruuss dengue dan penularan terjadi melalui

dengue dan penularan terjadi melalui gigitan nyamuk Aedesgigitan nyamuk Aedes aeg

aegeptepti. i. LebLebih banyaih banyak menimbk menimbulkaulkan korban pan korban pada anakda anak anak berusia dibawah 1 tahun disertai dengan perdarahan anak berusia dibawah 1 tahun disertai dengan perdarahan da

dan n dadapapat t memeninimbmbululkakan n rerenjnjatatan an (s(syoyok) k) yayang ng dadapapatt mengakibatkan kematian penderita.

mengakibatkan kematian penderita. !

!.. AAnnaammnneessiiss 11.. DDeemmaam m mmeennddaaddaak k bbeerrllaannggssuunng g !!""# # hhaarrii !.

!. $an$anifesifestasi ptasi perdaerdaraharahan bisn bisa ada a ada atau atau tidatidakk %.

%. &ul&ulit dinit dingin' lgin' lembembab' pab' pendenderiterita gela gelisahisah .

. eejaljala a awawal al tidtidak spesak spesifiifik k beberlarlangngsunsung g 1" har1" hari i beberuprupaa demam' sakit kepala' lemah' letih.

demam' sakit kepala' lemah' letih. .

. AnoAnoreksireksia' nyeri pua' nyeri punggnggungung' nyeri tul' nyeri tulang daang dan sendin sendi.. %.

%. PePememeririksksaaaan n *i*isisikk  ejala ejala klinklinik ik D+D D+D DiawDiawali ali dendengan gan demdemam am mendmendadaadakk

ting

tinggi' gi' fo,afo,al l flusflush' h' munmuntah' tah' nyernyeri i kepakepala' la' nyenyeriotoriototdantdanss end

endi. i. -ye-yeri ri tengtenggorogorok k dendengan gan farifaring ng hipehiperemiremik' k' nyenyeriri dibawah lengkung iga kanan

dibawah lengkung iga kanan

 eepapatomtomegegali ali dadan n kekelailainanan n funfungdgdi i hahati ti lelebih bih seserinringg

ditemukan pada D+D ditemukan pada D+D

 PePerberbedadaan an DD DD dadan n D+D+D D adadaaaalah lah papada da D+D+D D adadalaalahh

pad

pada a D+D D+D terdterdapaapat t penpeningkingkatan atan permpermeabeabilitailitas s kapikapiler ler  se

sehhiinngggga a memennyyeebbaabbkakan n ppeererembmbeessaan n pplalassmama'' hipovolemia dan syok

hipovolemia dan syok

 Perembesan plasma mengakibatkan ektravasasi ,airanPerembesan plasma mengakibatkan ektravasasi ,airan

kedl

kedlaam aam rongrongga ga pleupleura ra dan dan rongrongga ga periperitonetoneal al selaselamama !"/ jam

!"/ jam

 *as*ase e krikritis tis seksekitaitar r hahari ri keke"% "% hinhingggga a keke" " peperjarjalanlananan

pe

penynyakakitit. . PPadada a sasaat at inini i susuhu hu tutururun n ' ' yayang ng dadapapatt me

meruprupakaakan n awawal al pepenyenyembmbuhuhan an papad d aiainfenfeksi ksi rinringagann namun pada D+D berat merupakan tanda awal syok namun pada D+D berat merupakan tanda awal syok Pe

Perdardarahrahan an dadapapat t beberuprupa a ptptekiekiaeae' ' epepitaitaksiksis' s' ekiekimosmosis'is' ataupun hematuria

(2)

0

0anda"tanda anda"tanda syoksyok

--  Anak ge Anak gelisah sampalisah sampai terjadi pi terjadi penurunaenurunan kesadaran kesadarann -- -ap-apas as ,ep,epat' at' nadnadi i terateraba ba lemalemah' h' kadakadang"kng"kadaadangng

tidak teraba tidak teraba

-- 0ekanan darah turun' tekanan nadi 2 13 mmg0ekanan darah turun' tekanan nadi 2 13 mmg --  Akral ding Akral dingin' ,apillain' ,apillary refill menury refill menurunrun

.

. &r&rititereria ia DiDiagagnonosisiss  DeDemam mam ataatau u riwriwayaayat t dedemamam m !"!"# # hahari ri dadan n biabiasasanyanya

bifasik bifasik

 0erdapat manifestasi perdarahan termasuk uji bendung0erdapat manifestasi perdarahan termasuk uji bendung

posi

positif' tif' ptekptekiaeiae' ' ekimekimosisosis' ' epiepitakstaksis' is' perdperdaraharahan an gusigusi'' hematemesis' dan melena

hematemesis' dan melena

 Pembesaran hatiPembesaran hati 

 4y4yok ok diditatandndai ai dedengngan an nanadi di ,e,epapat t dadan n lelemamah h sesertrt

ape

apenurunururnan rnan tekatekana na nadnadi i hiphipotenotensi' si' kaki kaki dan dan tangtanganan dingin' kulit lembab dan pasien tampak gelisah

dingin' kulit lembab dan pasien tampak gelisah

 0rombositopenia (jumlah trombosit 2 133.3335mm%0rombositopenia (jumlah trombosit 2 133.3335mm% 

  Adanya  Adanya kebo,orakebo,oran n plasma plasma karena karena peningkpeningkatanatan

permeab

permeabilitas ilitas kapiler dengan manifestasi kapiler dengan manifestasi sebagai berikutsebagai berikut dua kriteria klinis pertama ditambah dengan satu dari dua kriteria klinis pertama ditambah dengan satu dari kr

krititereria ia lalaboboraratotoririum um (a(atatau u hahananaya ya pepeniningngkakatatann hema

hematokrtokrit) it) ,uku,ukup p untuuntuk k menemenegakgakkan kan diagdiagnosinosis s kerkerjaja D+D

D+D 6

67' 7' 1818/9 /9 memengngklklasasififikikasasikikan an DD* * memenunururut t dederarajajatt penyakitnya menjadi  golonngan' yaitu

penyakitnya menjadi  golonngan' yaitu

 Derajat :Derajat :

Demam disertai gejala

Demam disertai gejala klinis lain'tanpa perdarahan spontan'klinis lain'tanpa perdarahan spontan' pan

panas as !"# !"# harihari' ' uji uji torntorni;uei;uet t pospositif' itif' tromtrombosibositopetopenia nia dandan hemokonsentrasi

hemokonsentrasi

 Derajat ::Derajat ::

4a

4ama ma dedengngan an dederajrajat at : : diditamtambabah h dedengngan an gegejaljala" a" gegejaljalaa perdarahanspontan sperti ptekiae' ekimosis' hematemesis' perdarahanspontan sperti ptekiae' ekimosis' hematemesis' melena' perdarahan gusi

melena' perdarahan gusi

 Derajat :::Derajat :::

Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan ,epat (.1!3<5menit) tekanan nadi sempit(2 1!3 lemah dan ,epat (.1!3<5menit) tekanan nadi sempit(2 1!3 mmhg)' tekanan darah menurun

(3)

 Derajat := nadi tak teraba' tekanan darah tak terukur 

(denyut jantung > 13 <5mnt) anggota gerak teraba dingin berkeringat dan kulit tampak biru.

Pemeriksaan serologi

$endeteksi :g$ dan :g anti dengue. Pada infeksi primer  :g$ terdetksi mulai hari ke %"' meningkat sampai minggu ke"% dan menghilang setelah 93"83 hari' sedangakan :g mulai terdeteksi pada hari ke1. Pada infeksi sekunder  terdeteksi mulai hari ke"!

. Diagnosis &erja Demam +erdarah Dengue 9. Diagnosis +anding a. Demam ?hikungunya

b. $orbili (stadium akut) ,. :0p (stadium akut)

d. Demam tifoid (bila demam >  hari e. @nsefalitis (D+D disertai ensefalitis)

#. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan darah b' Leukosit' hitung jenis' t' trombosit' L@D

b. Analisis gas darah (untuk 4D)

,. *oto dada posisi telentang tampak perkapuran hemisfer paru kanan' efusi pleura.

/. 0erapi 1. D+D tanpa syok

$edikamentosa

-  Antipiretik dapat diberikan dianjurkan pemberian parasetamol bukanaspirin

- Diusahakan tidak memberikan obat"obat yang tidak diperlukan (antasida' antiemetik) untuk mengurangi beban detoksifikasi obat dalam hati

- &ortikosteroid diberikan pada D+D ensefalopati apabila terdapat perdarahn saluran ,erna kortikosteroid tidak diberikan

-  Antibiotik diberikan unD+D ensefalopati 4uportif

- $engatsi kehilangan ,airan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan perdarahan - &un,i keberhasilan terletak pada kemampuan untuk

mengatasi peralihan dari fase demam ke fase syok disebut time of fever differvesen,e dengan baik

(4)

menerus muntah' tidak mau minum ' demam tinggi ' dehidrasi yang dapat memper,epat terjadinya syok -ilai hematokrit ,enderung meningkat pada pemeriksaan berkala.

!. Penanganan &asus D+D derajat ::: dan :=. D+D disertai dengan syok

a. 7! !" l5menit

b. Penggantian vol plasma segera ,airan kristaloid (L atau -a?l 3'8B !3 ml5kgbb

4e,ara bolus diberikan dalam waktu %3 menit.  Apabila syok belum teratasi tetap diberikan L !3

ml5kgbb ditambah dengan koloid !3"%3 ml5kgbb5jam maksimal 13 ml5hari

,. Pemberian 13 ml5kgbb5jam tetap diberikan 1" jam pas,a syok. =olume ,airanditurunkan menjadi # ml5kgbb5jam . 4elanjutnya  ml dan % ml apabila tanda vital dan diuresis baik

d. Cumlah uirin 1 ml5kgbb5jam merupakan indikasi bahwa sirkulasi membaik

e. Pada umumnya ,airan tidak perlu diberikan lagi /  jam setelah syok teratasi

f. &oreksi asidosis metabolik dan elektrolit pada D+D syok

g. :ndikasi pemberian darah 0erdapat perdarahan se,ara klinis

- 4etelah pemberian ,airan kristaloid dan koloid syok menetap hematokrit menuru diduga telah terjadi perdarhaan berikan darah segar 13 ml5kgbb

-  Apabila kadar hematokrit tetap >3 volB maka berikan darah dalam volume ke,il

- Plasma segar beku dan suspensi trombosit berguna untuk koreksi gangguan koagulopati atau koagulasi intravaskular dessiminata (&:D) pada syok berat yang menimbulkan perdarahan masif

- Pemberian transfusi suspensi trombosit pada &:D harus selalu disertaid engan plasma segar (berisi faktor koagulasi yang dieprlukan ) untuk men,egah perdarahan lebih hebat

(5)

Pada ensefalopati ,enderung terjadi edema otak dan alkalosis maka bila syok telah teratasi. ?airan diganti dengan ,airan yang tidak mengandung ?7%" dan  jumlah ,airan segera dikurangi. Larutan ringer laktat segera ditukar dengan larutan na,l (3'8B)  glukosa B %1

8. @dukasi

(Hospital Health Promotion)

$enjaga lingkungan tempat tinggal dengan memberantas nyamuk serta jentiik"jentiknya

13. Prognosis Ad vitam  dubia ad bonam  Ad sanationam  dubia ad bonam  Ad fumgsionam  dubia ad bonam

11. 0ingkat @videns :=

1!. 0ingkat ekomendasi C

1%. Penelaah &ritis 4$* :lmu &esehatan Anak

1. :ndikator $edis /3B pasien sembuh tanpa komplikasi dengan perawatan %" # hari

1. &epustakaan 1. -elson 0e<t +ook of Pediatri, !. +uku Ajar :nfeksi

(6)

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS

RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSI 2017-2019

DIARE AKUT

1. Pengertian (Definisi) +uang air besar lebih dari % kali dalam ! jam dengan konsistensi ,air dan berlangsung kurang dari 1 minggu.

!. Anamnesis - +uang air besar men,ret

- 4udah berapa lama diare berlangsung

- +erapa kali sehari' warna dan konsistensi tinja' lendir  ada atau tidak ' ada darah dalam tinja' adanya muntah ' anak lemah' kesadaran menurun' rasa haus' rewel' kapan ken,ing (+A&) terakhir' suhu badan

- Cumlah ,airan yang masuk selama diare

-  Anak minum A4: atau susu formula' apakah anak makan makanan yang tidak biasa

-  Apakah ada yang menderita diare disekitarnya dari mana sumber air minum

%. Pemeriksaan *isik Pada pemeriksaan fisik harus diperhatikan tanda utama  &esadaran' rasa haus' turgor kulit abdomen.

Perhatikan juga tanda tambahan Ebun"ubun besar ,ekung atau tidak. $ata ,ekung atau tidak'

 Ada atau tidak airmata.

&ering atau tidaknya mukosa mulut' bibir dan lidah.

Cangan lupa menimbang berat badan ( bandingkan sebelum diare)

(7)

Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai kriteria berikut

 0anpa dehidrasi ( kehilangan ,airan 2B berat

badan )

" 0idak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan " &eadaan umum baik' sadar

" 0anda vital dalam batas normal

" Ebun" ubun besar tidak ,ekung' mata tidak ,ekung' air mata ada' mukosa mulut dan bibir basah

" Akral hangat

" Pasien dapat dirawat dirumah' ke,uali terdapat komplikasi lain ( tidak mau minum' muntah terus menerus' diare yang frekuen )

 Dehidrasi ringan sedang5 tidak berat kehilanagn

,airan "13 Bberat badan )

" Apabila didapatkan dua tanda utama ditambah dengan dua atau lebih tanda tambahan

" &eadaan umum lemah' letargi dan

. &riteria Diagnosis $en,ret' ubun"ubun ,ekung' mulut5bibir kering' turgor   menurun' nadi ,epat' mata ,ekung' napas ,epat dan dalam' oliguri.

. Diagnosis &erja Diare Akut

9. Diagnosis +anding Diare psikologis (4higella' =.,holera' 4almonela' @.otavirus' ?ampiloba,ter)

#. Pemeriksaan Penunjang a. &ultur tinja.

b. Pemeriksaan rutin tinja.

,. +ila perlu analisis gas darah5elektrolit.

/. 0erapi $edikamentosa

" 0idak boleh diberikan obat antidiare " Preparat Fink sesuai dengan umur 

" Antibiotik sesuai dengan hasil pemeriksaan penunjang sebagai pilihan adalah ,otrimoksasol' amoksilin' dan atau sesuai hasil uji sensitifitas

" Antiparasit metronidaGol ,airan dan elektrolit

" Cenis ,airan  PeroralH ,airan rumah tangga' oralit parenteral ringer laktat' ringer asetat' larutan normal salin. =olume ,airan disesuaikan dengan derajat dehidrasi

" 0anpa dehidrasi  ,airan rumah tangga dan A4: diberikan semaunya. 7ralit diberikan sesuai dengan usia setiap kali buang air besar atau muntah dengan dosis 

(8)

- &urang dari satu tahun  3"133 ,, - 1" tahun  133"!33,,

- > tahunsemaunya

" Dehidrasi tidak berat (ringan sedang)H rehidrasi oralit #,, perkgbb dalam  jam pertama dilanjutkan pemberian kehilangan yang sedang berlangsung sesuai dengan umur  seperti diatas setiap kali buang air besar.

" Dehidrasi +erat ehidrasi parenteral dengan ,airan r inger  laktat ringerasetat 133,, perkg bb

" ?ara pemberian 

&urang dari 1 tahun %3,, perkgbb dalam 1 jam pertama dilanjutkan #3,, perkgbb dalam jam berikutnya

Lebih dari 1 tahun %3,, perkgg dalam I jam pertama dilanjutkan dengan ! I jam berikutnya.

$inum diberikan jika pasien sudah mau minum  ,, perkgbb selama proses rehidrasi nutrisi anak tidak boleh dipuasakan' makanan diberikan sedikit"sedikit tapi sering (lebih kurang 9 kali sehari)' rendah serata' buah"buahan diberikan terutama pisang

" ipernatremia (-a> 1m@;5L) koreksi Promotion) penurunan dilakukan se,ara bertahap dengan pemberian ,airan dektrose BJ15! salin.

" Penurunan natrium tidak boleh lebih dari 13 m@; perhari karena bisa menyebabkan edema otak

" iponatremia &oreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 13B 3'"1 ml5kgbb iv perlahan lahan dalam "13 menitH sambil memantau detak jantung

" ipokalemia (bila kadar kalium 2 %' m@; pada anakH3'"1 m@;5kg5dosis dalam 1 jam. Dosis tidak boleh melebihi dosis maksimum dewasa

" Cika kadar & serum >!' m@;5L dan tidak ada kelainan @&' & dapat diberikan dengan ke,epatan 13"!3 m@;5jam dengan pemberian maksimum !33m@; perhari

(9)

dengan kelainan @& (sampai 3 m@;5jam dengan pemantauan melalui infus perifer harus dien,erkan ) kadar  & serum harus diukur setiap "9 jam dan @& pasien dipantau kontinu sampai ada perbaikan. unakan larutan tanpa dektrose untuk men,egah pelepasan insulin

" 0erapi oral suplementasi & (!3m@; &?l) harus diberikan pada awal terapi diuretik.

" ?ek ulang kadar & ! sampai  minggu setelah suplementasi dimulai.

8. @dukasi

(Hospital Health Promotion)

7rang tua diminta untuk kembali membawa anaknya kepusat pelayanan kesehatan bila ditemukan hal sebagai berikut

" demam' tinja berdarah' makan atau minum sedikit' sangat haus' diare makin sering atau diare belum membaik dalam % hari

" 7rang tua dan pengasuh diajarkan ,ara menyiapkan oralit dengan benar.

" Langkah promotif5pen,egahan upayakan A4: dan nutrisi tetap diberikan kebersihan perorangan' ,u,i tangan sebelum makan5minum' kebersihan lingkungan' buang air  besar dijamban' imunisasi ,ampak' memberikan makanan penyapihan yang benar' penyediaan air minum yang bersih

13. Prognosis Ad vitam  dubia ad bonam  Ad sanationam  dubia ad bonam  Ad fumgsionam  dubia ad bonam

11. 0ingkat @videns IV

1!. 0ingkat ekomendasi C

1%. Penelaah &ritis 4$* :lmu &esehatan Anak

1. :ndikator $edis /3B pasien sembuh tanpa komplikasi dengan perawatan %"  hari

1. &epustakaan 1. -elson pediatri, book !. +uku ajar gastroenterologi

(10)
(11)

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS

RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSI 2017-2019

HIPERBILIRUBINEMIA

1. Pengertian (Definisi) iperbilirubin merupakan penyakit dimana kadar bilirubin di dalam darah meningkat dengan nilai yang melampaui batas normal.

!. Anamnesis Anak tampak kuning

%. Pemeriksaan *isik Diskolorasi kuning pada kulit dan mukosa akibat penumpukan bilirubin.

. &riteria Diagnosis  Pemeriksaan *isik

o :  Daerah kepala dan leher .3 mgB o ::  +adan atas 8.3 mgB

o :::  +adan bawah hingga tungkai 11. mgB o :=  Lengan' kaki bawah' lutut 1!. mgB o =  0elapak tangan dan kaki 19.3 mgB  Pemeriksaan penunjang

o +ilirubin total ( dire,t' indire,t)

. Diagnosis &erja iperbilirubinemia 9. Diagnosis +anding  :kterus fisiologis

 :kterus medis hemolitis' enGimatis' metabolis' infeksi  :kterus obstruktif 

#. Pemeriksaan Penunjang a. Darah kadar bilirubin direk dan indirek' pemeriksaan golongan darah dan fa,tor rhesus ibu dan bayi' uji ,oombs' aktivitas enGim 9PD' morfologi sel darah merah' kadar albumin darah' biakan darah.

b. *eses ,. +ilirubin d. Erin

e. Erobilinogen

/. 0erapi  :kterus fisiologis pemberian minum dini  :kterus medis terapi sinar 

 0ranfusi tukar 

 0erapi etiologis antibioti, untuk sepsis

 :kterus obstruktif operasi bila mungkin (obstruksi

ekstrahepatis) 8. @dukasi

(Hospital Health Promotion)

 Penjelasan diagnosa' diagnosa banding' pemeriksaan

(12)

 Penjelasan ren,ana tindakan' lama tindakan' resiko dan

komplikasi

13. Prognosis Ad vitam  dubia ad bonam  Ad sanationam  dubia ad bonam  Ad fumgsionam  dubia ad bonam

11. 0ingkat @videns :=

1!. 0ingkat ekomendasi ?

1%. Penelaah &ritis 4$* A-A&

1. :ndikator $edis &linis dan hasil laboratorium mengalami perbaikan 1. &epustakaan  -elson pediatri, book

 +uku ajar gastroenterologi

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS

RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSI 2017-2019

PNEUMONIA

1. Pengertian (Definisi) :nfeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan  jaringan interstitial bisa disebabkan infeksi virus' jamur dan bakteri. Kang tersering adalah bakteri strepto,o,,us. Kang tersering adalah strepto,o,,us pneumonia pada semua kelompok umur. 4edangkan umur kurang dari % tahun yang terbanyak disebabkan 4=.

(13)

bahkan bisa berdarah " sesak napas

" demam

" kesulitan makan dan minum " 0ampak lemah

" serangan pertama atau berulang untuk membedakan keadaan imunokompromise' kelainan anatomi bronkus atau asma

%. Pemeriksaan *isik " penilaian keadaan umum anak' frekuensi napas' nadi harus dilakukan sebelum pemeriksaan yang lain sebelum anak menjadi gelisah atau rewel

" penilaian keadaan umum meliputi kesadaran dan kemampuan minum

" ejala distress seperti takipneu' retraksi sub,ostal' batuk' krepi' penurunan fungsi paru

" Demam dan sianosis

" Anak dibawah umur  tahun mungkin tidak menunjukkan gejala klasik pad anak yang demam dan sakit akut' terdapat gejala nyeri yang diproyeksikan ke abdomen. " Pada bayi yang mudaterdapat gejala pernapasan yang

tidak teratur dan hypopnea

. &riteria Diagnosis Peningkataan frekuensi napas dan adanya retraksi sub,ostal

+ayi kurang ! bulan pneumonia berat frekuensi napas ,epat dan retraksi dalam

Pneumonia sangat berat kejang' tidak mau menetek' letargis' demam atau hipotermia' bradipneu atau napas irereguler 

 Anak umur ! bulan  tahun 

Pneumonia ringanH napas ,epat Pneumonia berat retraksi

Pneumonia sangat berat tidak mau menetek' kejang ' letargis dan malnutrisi.

&riteria rawat inap +ayi saturasi 2 8!B

(14)

*rekuensi napas > 93 < permenit

Distres napas' apneu intermiten' grunting

 AnakH saturasi 28!B' frekuensi napas >3<5menit

Distress pernapasan' grunting' pasien tidak dapat dirawat dirumah

. Diagnosis &erja Pneumonia 9. Diagnosis +anding

-#. Pemeriksaan Penunjang - Pemeriksaan adiologi

*oto torak dada tidak direkomendasikan se,ara rutin pada anak yang mengalami infeksi saluran napas bawah akut ringan tanpa komplikasi

- Pemeriksaan foto torak dada hanya dilakukan pada anak yang dirawat inap atau bila tanda klinis membingungkan

- Pemeriksaan foto torak follow up hanya dilakukan pada pasien yang kolaps paru' ke,urigaan adanya komplikasi' pneumonia berat' gejala yang menetap atau memburuk atau tidak respon terhadap antibiotik - Pemeriksaan laboratorium

- Pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit perlu dilakukan untuk membantu pemberian antibiotik

- Pemeriksaan kultur darah dan pewarnaan gram dari sputum dengan kualitas yang baik direkomendasikan dalam tatalaksana pneumonia yang berat

- &ultur darah tidak direkomendasikan pada pasien rawat jalan tetapi direkomendasikan pada pasien rawat inap pneumonia ynag berat dan pada setiap anak yang di,urigai adanya pneumonia bakterial - Pada anak kurang dari 1/ bulan dilakukan

pemeriksaan untuk mendeteksi antigen virus dengan atau tanpa kultur virus

- Cika ada efusi pleura dilakukan pungsi pleura dilakukan pemeriksaan mikroskopis' kultur 

- Pemeriksaan ?Pdan L@D - Pemeriksaan uji tuber,ulin - Pemeriksaan pulse o<ymetri

(15)

?PAP atau ventilator   Antipiretik dan analgetik

-ebulisasi dengan beta ! agoinis dengan atau tanpa na,l Pemeriksaan saturasi oksigen' pada setiap pasien yang mendapatkan terapi oksigen tiap  jam diobservasi saturasi oksigennya

Pemberian antibiotik

-  Amoksilin merupakan pilihan pertama untuk antibiotik oral anak 2  tahun. Alternatif lain amoksilin ,lavulanat' eritromisin' aGitromisin' dan ,laritromisin

$ pneumonia lebih sering pada anak yang lebih besar. olongan makrolid diberikan pada anak >  tahun

-  jika di,urigai s. Aureus diberikan kombinasi fluksosa,illin dengan amoksilin atau makrolid

-  Antibiotik intravena diberikan pada pasien yang pneumonia berat yang tidak dapat diberikan antibiotik oral

" Antibiotik intravena yang dianjurkan adalah ampisilin dan kloramfenikol' ,eftria<one' ,o"amoksilav' ,efuro<ime' dan ,efota<ime

" pemberian antibiotik oral dipertimbangkan bila setelah pemberian antibiotik intravena membaik

ekomendasi E&& respirologi

 Antibiotik untuk ,ommunity a,;uired pneumonia " neonatus sampai ! bulan ampislin J gentamisin

">!bulan lini pertama Ampislin bila dalam % hari tidak ada perbaikan ditambahkan dengan kloramfenikol

" lini kedua  ,eftria<one

-utrisi pada anak yang mengalami distress napas pemberian peroral dihindari. $akanan diberikan lewat -0 atau intravena.

+alan,e ,airan yang ketat untuk menghindari overhidrasi &arena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekresi antidiuretik.

(16)

&riteria pulang

" ejala dan tanda pneumonia menghilang " Asupan peroral adekuat

" Pemberian antibiotik dapat diteruskan dirumah

" &eluarga setuju dengan pemberian terapi dan ren,ana kontrol

" &ondisi rumah memingkinkan untuk perawatan selanjutnya.

8. @dukasi

(Hospital Health Promotion)

 Penjelasan diagnosa' diagnosa banding' pemeriksaan

penunjang

 $enjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal

13. Prognosis Ad vitam  dubia ad bonam  Ad sanationam  dubia ad bonam  Ad fungsionam  dubia ad bonam

11. 0ingkat @videns :=

1!. 0ingkat ekomendasi C

1%. Penelaah &ritis 4$* :lmu &esehatan Anak 1. :ndikator $edis /3B pasien sembuh

1. &epustakaan 1. -elson 0e<t +ook of Pediatri, !. +uku Ajar :nfeksi

(17)

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS

RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSI 2017-2019

DEMAM TIFOID

1. Pengertian (Definisi) Demam 0ifoid adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi ' S. paratyphi A' S. paratyphi B (4,hottmuelleri)' dan S. paratyphi C (irs,hfeldii).

!. Anamnesis Demm naik turun' terutama naik saat sore dan malam hari (dapat kontinyu pada minggu kedua)' disertai nyeri kepala' nyeri otot' mialgia' anoreksia' mual muntah' dan gangguan gastrointestinal (konstipasi' meteorismus' diare' nyeri abdomen' +A+ berdarah).

%. Pemeriksaan *isik &eadaan umumH tanda vital' nadi dan suhu 0anda tanda dehidrasi

. &riteria Diagnosis Diagnosis demam tifoid dapat dibagi menjadi %' yaitu suspek' probable dan diagnosis pasti demam tifoid. Diagnosis pasti demam tifoid ditegakkan dengan kultur  darah atau gal ,ulture. -amun' karena keterbatasan sarana' di PP& 1 hanya sering ditemui suspek dan probable demam tifoid.

S!"#e$ %emm &''% (Suspect case) ditegakkan bila dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan gejala demam tinggi' gangguan saluran ,erna' dan petanda gangguan kesadaran. Diagnosis suspek tifoid hanya dibuat pada pelayanan kesehatan dasar.

M Demm &''% $*'+'" (Probable case) ditegakkan bila 4uspek demam tifoid didukung dengan gambaran laboratorium yang menunjukkan tifoid' yaitu

 D, #e,'e, *e+.$# leukopenia' limfositosis

(18)

trombositopenia ringan.

 Se,*.' /'%* 0iter 7 N 15%!3 atau kenaikan titer 

kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan interval " # hari.

 Se,*.' :g$ 4almonella (N )

. Diagnosis &erja Demm T''%

9. Diagnosis +anding 1. Demam berdarah dengue !. $alaria

%. Leptospirosis

7. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan darah b' Leukosit' hitung jenis' t'

trombosit

b. 4erologi  widal

/. 0erapi I+%'$"' ,& *+ #"'e+  adalah

1. ejala klinis ringan' tidak ada tanda komplikasi

!. &esadaran baik dan dapat makan minum dengan baik.

%. &eluarga dan pasien mengerti tentang ,ara",ara merawat serta ,ukup paham tentang petanda bahaya yang akan timbul dari tifoid.

. umah tangga pasien memiliki atau dapat melaksanakan sistem pembuangan ekskreta (feses' urin' muntahan) yang mememenuhi syarat kesehatan.

. Dokter bertanggung jawab penuh terhadap pengobatan dan perawatan pasien.

9. Dokter dapat memprediksi pasien tidak akan menghadapi bahaya"bahaya yang serius.

#. Dokter dapat mengunjungi pasien setiap hari. +ila tidak bisa harus diwakili oleh seorang perawat yang mampu merawat demam tifoid.

/. Dokter mempunyai hubungan komunikasi yang lan,ar dengan keluarga pasien..

Te,#' S!#,&' Demm T''%

(19)

mobilisasi.

!. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.

%. &onsumsi obat"obatan se,ara rutin dan tuntas

. &ontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah' nadi' suhu' kesadaran)' kemudian di,atat dengan baik di rekam medik pasien.

Te,#' S'm#&m&'$ Demm T''%

1. A+&'#',e&'$' misalnya Parasetamol %"<33 mg (dewasa)' 13 mg5kg++5< (maksimal hingga 9<5hari) !. $engurangi simtomatis gastrointestinal' misalnya

antiemetik (Domperidon %<13 mg atau 7ndansetron !< mg atau $eto,lopramide %< mg)

Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman 4almonella typhi' paratyphi A dan paratyphi +. 4ehingga' terapi definitif demam tifoid adalah pemberian antibiotik yang tepat.

1. Lini pertama &loramfenikol' ampisilin atau amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil)' atau trimetroprim"sulfameto<aGole (kotrimoksaGol).

!. Lini kedua ?eftria<one' ?efota<ime (diberikan untuk dewasa dan anak)' &uinolon (tidak dianjurkan untuk anak 21/ tahun karena dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).

(20)

8. @dukasi

(Hospital Health Promotion)

&riteria ujukan

1. 0elah mendapat terapi selama  hari namun belum tampak perbaikan.

!. Demam tifoid dengan tanda"tanda kedaruratan.

%. Demam tifoid dengan tanda"tanda komplikasi dan fasilitas tidak men,ukupi.

13. Prognosis Ad vitam  dubia ad bonam  Ad sanationam  dubia ad bonam  Ad fumgsionam  dubia ad bonam

11. 0ingkat @videns :=

1!. 0ingkat ekomendasi C

1%. Penelaah &ritis 4$* :lmu &esehatan Anak

1. :ndikator $edis /3B pasien sembuh tanpa komplikasi dengan perawatan %" # hari

1. &epustakaan 1. -elson Pediatri,

Referensi

Dokumen terkait

GPPH memiliki suatu pola perilaku yang menetap dengan gejala kurangnya perhatian dan atau hiperaktivitas yang lebih sering dan lebih berat bila dibandingkan dengan anak

Dalam menegakkan diagnosis tuberkulosis paru, gambaran radiologis tidak selalu khas dan sangat bervariasi, tetapi foto toraks merupakan pemeriksaan penunjang pertama yang

GPPH memiliki suatu pola perilaku yang menetap dengan gejala kurangnya perhatian dan atau hiperaktivitas yang lebih sering dan lebih berat bila dibandingkan dengan anak

Dalam hal pemeriksaan follow up RT-PCR tidak dilakukan, maka pasien kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di RS yang sudah menjalani isolasi selama 10 hari

Terdapat 4 anak meninggal dunia, 3 anak tersangka sepsis dan 1 anak mengalami pneumonia berat dengan gambaran infiltrat luas pada kedua lapang paru, tidak respon terhadap pengobatan

RONTGEN DADA •  Indikasi rontgen dada : –  Gejala pneumonia berat –  Gambaran klinis meragukan –  Menyingkirkan kemungkinan penyebab distress napas lain (benda