• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis indeks jawaban responden per variabel independen dan dependen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis indeks jawaban responden per variabel independen dan dependen."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

65 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum responden, dan

analisis indeks jawaban responden per variabel independen dan dependen.

4.1.1. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen jelly cup Wong Coco. Hal ini sesuai

dengan metode pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini, Dalam penelitian ini

peneliti akan menggunakan metode aksidental sampling. Sampling aksidental adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

. Berdasarkan data dari 100 responden yang menggunakan produk Jelly Cup Wong

Coco, melalui daftar pertanyaan di dapat kondisi responden tentang umur dan jenis kelamin.

Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian. Gambaran

umum dari responden sebagai objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti

(2)

66 4.1.1.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari

responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Persentase (%)

Laki-laki 20

Perempuan 80

Jumlah 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin wanita lebih banyak

daripada responden dengan jenis kelamin laki. Responden dengan jenis kelamin

laki-laki sebanyak 20 persen dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 80

persen. Hal ini berarti bahwa perempuan menunjukkan perilaku menggunakan produk Jelly

(3)

67 4.1.1.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh penggolongan umur responden. Umur

responden mempengaruhi perilaku konsumen dalam menjawab kuesioner yang diberikan

sesuai dengan pengalaman responden.

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Umur

Umur Persentase (%)

≤ 20 tahun 14

20 tahun – 30 tahun 56

≥30 tahun 32

Jumlah 100

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil responden didominasi oleh responden dengan umur 20

tahun hingga 30 tahun dengan persentase 56 %, diikuti responden dengan umur lebih dari 30

tahun sebesar 32 %, disusul dengan responden dibawah umur 20 tahun sebanyak 14%.

Gambaran responden tersebut dapat menimbulkan persepsi positif bahwa usia

(4)

68 4.2. Deskripsi Variabel Penelitian

4.2.1 Analisis Indeks Jawaban

Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui gambaran deskriptif

mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama mengenai variabel-variabel penelitian

yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis indeks yang

menggambarkan responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor maksimal 5 dan minimal 1, maka

perhitungan indeks jawaban responden dengan rumus berikut :

Nilai Indeks = {(%F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3 x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x 5)} / 5

Dimana :

F1 : adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar

pertanyaan kuesioner.

F2 : adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar

pertanyaan kuesioner.

F3 : adalah frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar

pertanyaan kuesioner.

F4 : adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar

pertanyaan kuesioner.

F5 : adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar

(5)

69

Oleh karena itu, angka jawaban responden tidak dimulai dari nol tetapi mulai dari

angka 1 untuk minimal dan maksimal adalah 5. Jumlah pertanyaan dalam penelitian ini pada

variabel independen masing – masing pada variabel harga terdiri dari 7 pertanyaan, pada

variabel kualitas produk terdiri dari 17 pertanyaan dan dari variabel dependen yaitu

keputusan pembelian terdiri dari 10 pertanyaan. Total nilai indeks adalah 100 dengan

menggunakan kriteria 3 kotak ( Three-box Method ), maka rentang 100 (10-100) akan

menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks.

Penggunaan 3 kotak ( Three-box Method ) terbagi sebagai berikut ( Ferdinand, 2006):

10,00 - 40,00 = Rendah

40,01 - 70,00 = Sedang 70,01 - 100 = Tinggi

Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan

(6)

70 4.2.1.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1)

Penelitian ini mengukur variabel harga berdasarkan penilaian dari responden

mengenai harga produk Jelly Cup Wong Coco. Variabel harga pada penelitian ini diukur

melalui 7 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap

variabel harga dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (X1)

No Indikator

Skor

Jumlah Indeks

STS TS N S SS

1 Harga jelly cup wong coco dapat

dijangkau oleh kondisi

keuangan/pendapatan saya

0 0 22 64 14 392 78.4

2 Harga jelly cup wong coco bersaing

dengan merek produk jelly lain

0 11 14 64 11 375 75

3 Harga jelly cup wong coco lebih

murah dibandingkan dengan produk

lain yang sejenis

4 67 18 8 3 239 47.8

4 Harga jelly cup wong coco sesuai

dengan kualitas sehingga saya tertarik

memilih jelly cup wong coco

0 4 4 81 11 399 79.8

5 Harga setiap jenis produk bervariasi

sesuai dengan ukuran

(7)

71

6 Harga jelly cup wong coco sesuai

dengan manfaat yang saya rasakan

0 0 46 50 4 358 71.6

7 Jelly cup wong coco sering

memberikan diskon

promosi/potongan harga

3 35 32 26 4 293 58.6

Rata – rata 351 72.3

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap tujuh indikator variabel Harga.

Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar 72.3. Berdasarkan kategori rentang skor

indeks, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. 3 pertanyaan dengan skor

indeks teringgi akan dijelaskan sebagai berikut :

Pertanyaan pertama yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai

harga setiap jenis produk bervariasi sesuai dengan ukuran, ditanggapi responden sebanyak

64 persen setuju dan 19 persen sangat setuju, dengan skor indeks sebesar 80.5 persen. Hal

ini menun jukan adanya kesesuaian antara harga produk dengan ukuran-ukuran produk yang

(8)

72

Pertanyaan berikutnya adalah pertanyaan mengenai harga Jelly Cup Wong Coco sesuai

dengan kualitas sehingga responden tertarik untuk memilih produk Jelly Cup Wong Coco,

sebanyak 81 persen menjawab setuju dan 11 persen menjawab sangat setuju, dengan skor

indeks sebesar 79.8 persen. Hal ini menunjukan adanya kesesuaian antara harga dengan

kualitas produk karena sebagian besar responden merespon positif atas pertanyaan tersebut.

Pertanyaan selanjutnya yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan

mengenai harga Jelly Cup Wong Coco dapat dijangkau sesuai dengan kondisi

keuangan/pendapatan responden, ditanggapi responden sebanyak 64 persen setuju dan 14

persen sangat setuju dengan skor indes sebesar 78 persen. Hal ini menunjukan bahawa ada

kesesuaian antara harga Jelly Cup Wong Coco dengan kondisi keuangan responden.

Ketiga item pertanyaan ini memperoleh skor indeks tertinggi dari semua pertanyaan dari

variabel harga yang diberikan kepada responden. Hal ini menunjukan bahwa ketiga

pertanyaan tersebut telah sesuai dengan karakteristik yang diinginkan oleh responden,

kondisi ini dapat dilihat dari respon positif yang diberikan responden terhadap

(9)

73 4.2.1.2 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2)

Tanggapan reponden mengenai kualitas produk berbeda-beda. Variabel kualitas

produk pada penelitian ini diukur melalui 17 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan

analisis indeks skor jawaban terhadap variabel kualitas produk dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Tabel 4.4

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2)

No Indikator

Skor

Jumlah Indeks

STS TS N S SS

1 Jelly Cup Wong Coco berfungsi baik

untuk pencernaan

0 0 11 82 7 396 79.2

2 Jelly Cup Wong Coco kaya akan

serat yang dibutuhkan oleh tubuh

0 0 15 78 7 392 78.4

3 Mengkonsumsi Jely Cup Wong Coco

secara teratur membantu pembuangan

secara baik

0 0 30 63 7 347 69.4

4 Mengkonsumsi Jelly Cup Wong

Coco dapat menurunkan berat badan

0 31 55 11 3 317 63.4

5 Jelly Cup Wong Coco terbuat dari

sari buah ali sehingga rasanya lebih

enak

(10)

74

6 Kemasan Jelly Cup Wong Coco

sangat menarik dan ukuran yang

bermacam-macam

0 0 36 64 0 367 72.8

7 Jelly Cup Wong Coco mudah

dikonsumsi karena kemasan siap saji

0 0 3 83 14 411 88.2

8 Kemasan tidak mudah rusak dan

dapat diperbaiki

0 2 41 45 3 322 64.4

9 Tanggal produksi dan expired

tercantum pada kemasan

0 0 7 79 14 407 81.4

10 Jelly Cup Wong Coco tetap awet

walau sudah disimpan lama

0 8 33 59 0 351 70.2

11 Terdapat berbagai macam pilihan

bentuk produk

0 13 18 65 4 360 72

12 Terdapat berbagai macam pilihan

warna produk

0 4 15 78 3 380 76

13 Jelly Cup Wong Coco memiliki

desain yang unik

0 4 27 65 4 369 73.8

14 Kualitas Jelly Cup Wong Coco

memuaskan

0 0 26 57 17 391 78.2

15 Jelly Cup Wong Coco merupakan

merek terkenal

0 3 14 75 8 388 77.6

16 Karyawan/SPG Wong Coco di Mall

Gajah Mada ramah, hormat, empati

(11)

75

17 Karyawan/SPG Wong Coco selalu

memberikan informasi mengenai

produk

0 0 39 42 19 380 76

Rata – rata 372.8 74.8

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) pada 17 pertanyaan variabel

Kualitas Produk. Rata-rata indeks skor jawaban variabel Kualitas Produk diperoleh sebesar

74.8. Berdasarkan kategori indeks skore berdasarkan three box method , maka rata-rata

tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas

produk Jelly Cup Wong Coco dipersepsikan secara positif oleh responden. 3 pertanyaan

dengan skor indeks tertinggi akan dijelaskan sebagai berikut :

Pada pertanyaan pertama yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan

mengenai Jelly Cup Wong Coco mudah dikonsumsi karena siap saji, sebanyak 83 persen

responden menjawab setuju dan 14 persen responden menjawab sangat setuju, dengan skor

indeks sebesar 88.2 persen. Hal ini menunjukan bahwa adanya kemudahan konsumen dalam

(12)

76

Pertanyaan kedua yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan

mengenai tanggal produksi dan expired yang tercantum dalam kemasan, sebanyak 79 persen

menyatakan setuju dan 14 persen menjawab sangat setuju, dengan skor indeks sebesar 81.4

persen. Penelitian tersebut menunjukan adanya kesesuaian antara tanggal produksi dan

tanggaal expired terhadap kualitas produk.

Peranyaan selanjutnya yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan

mengenai Jelly Cup Wong Coco berfungsi baik untuk pencernaan. Sebanyak 82 persen

responden menjawab setuju dan 7 persen responden menjawab sangat setuju, dengan skor

indeks sebesar 79.2 persen. Hal ini menunjukan bahwa Jelly Cup Wong Coco berfungsi baik

untuk pencernaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Jelly Cup Wong Coco merupakan

produk yang dibutuhkan konsumen karena baik untuk pencernaan.

Ketiga item pertanyaan ini memperoleh skor indeks tertinggi dari semua pertanyaan

dari variabel kualitas produk yang diberikan kepada konsumen. Hal ini menunjukan bahwa

ketiga pertanyaan tersebut terdapat kesesuaian antara kualitas produk dan

indikator-indikatornya. Kondisi ini dapat dilihat ddari respon positif yang diberikan responden

terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan skor indeks yang berada pada tingkatan skor

(13)

77 4.2.1.2.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian

(Y)

Keputusan pembelian merupakan suatu proses dimana konsumen mengenali

kebutuhannya, mencari informasi mengenai produk yang sesuai dan mengambil keputusan

tentang produk mana yang akan dibeli dan digunakan. Produk yang diteliti dalam penelitian

ini adalah Jelly Cup Wong Coco. Berikut ini merupakan pernyataan mengenai keputusan

pembelian yang terdiri dari 10 item.

Tabel 4.5

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No Indikator

Skor

Jumlah Indeks

STS TS N S SS

1 Produk Jelly Cup Wong Coco

merupakan kebutuhan saya

3 23 55 15 5 299 59

2 Saya telah mencari informasi

mwngenai produk Jelly Cup Wong

Coco lebih dulu sebelum membeli

0 16 31 50 3 340 68

3 Saya mencari informasi lain

mengenai produk sejenis dengan

merek yang berbeda sebelum

membeli sebagai pembanding

(14)

78

4 Saya mengumpulkan informasi

mengenai produk dari orang lain

(kerabat/teman yang telah

mengkonsumsi)

0 20 28 48 4 336 67

5 Informasi mengenai produk mudah

didapat

0 3 19 74 4 379 75

6 Saya berusaha mengevaluasi produk

lain yang ada di pasaran sebelum

membeli

0 12 57 28 3 322 64

7 Jika produk sesuai dengan kebutuhan,

saya mengevaluasi promosi penjualan

produk Jelly Cup Wong Coco dengan

membandingkan dengan produk lain

0 7 46 47 0 340 68

8 Saya membeli Jelly Cup Wong Coco

setelah membandingkan harga dan

kualitas produk lain

0 0 35 58 7 372 74

9 Saya memutuskan untuk membeli

produk Jelly Cup Wong Coco

berdasrakan proses keputusan

pembelian secara bertahap sesuai

dengan pernyataan-pernyataan di atas

(15)

79

10 Saya melakukan pembelian ulang

karena merasa puas dengan kualitas

produk Jelly Cup Wong Coco

0 0 15 71 14 399 79

Rata – rata 346 68.9

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan

variabel Keputusan Pembelian yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 68.9. Berdasarkan

kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor sedang. 3

pertanyaan yang memperoleh skor indeks tertinggi akna dijelaskan sebagai berikut :

Pada pertanyaan yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai

konsumen melakukan pembelian ulang karena merasa puas dengan kualitas produk.

Sebanyak 71 persen responden menjawab setuju dan 14 persen responden menjawab sangat

setuju, dengan skor indeks 79 persen. Hal ini menunjukan kesesuaian antara kualitas produk

dengan keputusan pembelian karena sebagian besar responden merespon positif pertanyaan

(16)

80

Pertanyaan kedua yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan

mengenai informasi produk yang mudah didapat, ditanggapi sebanyak 74 persen resdponden

menjawab setuju dan 4 persen responden menjawab sangat setuju, dengan skor indeks

sebesar 75 persen. Hal ini menunjukan kesesuaian antara keputusan pembelian dengan

informasi yang mudah didapat mengenai produk.

Pertanyaan selanjutnya yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan

mengenai apakah konsumen memutuskan untuk membeli setelah membandingkan harga dan

kualitas produk lain. Sebanyak 47 persen responden menjawab setuju, dengan skor indeks

74 persen. Hal ini menunjukan sebagian konsumen melakukan perbandingan harga dan

kualitas produk lain sebelum melakukan pembelian.

Ketiga item pertanyaan ini memperoleh skor indeks tertinggi dari semua pertanyaan

pada variabel keputusan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa ketiga pertanyaan tersebut

terdapat kesesuaian antara keputusan pembelian dengan indikator-indikatornya. Kondisi ini

dapat dilihat dari respon positif yang diberikan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan

(17)

81 4.3. Analisis Data dan Pembahasan

4.3.1. Uji Validitas

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian

ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 34 pernyataan yang harus

dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid

tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

tingkat kepercayaan = 95 persen ( α= 5 persen), derajat kebebasan (df) = n –2 = 100

– 2 = 98, didapat r tabel = 0,196. Jika r hitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada

kolom Corrected Item –Total Correlation ) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif,

maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005). Berdasarkan analisis yang

telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.6

sebagai berikut :

Tabel 4.6

Hasil Pengujian Validitas

No Indikator r hitung r tabel keterangan

1 Harga ˉ Indikator 1 ˉ Indikator 2 ˉ Indikator 3 ˉ Indikator 4 ˉ Indikator 5 ˉ Indikator 6 ˉ Indikator 7 0.032 0.366 0.473 0.323 0.509 0.543 0.514 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid valid

(18)

82 2 Kualitas Produk ˉ Indikator 1 ˉ Indikator 2 ˉ Indikator 3 ˉ Indikator 4 ˉ Indikator 5 ˉ Indikator 6 ˉ Indikator 7 ˉ Indikator 8 ˉ Indikator 9 ˉ Indikator 10 ˉ Indikator 11 ˉ Indikator 12 ˉ Indikator 13 ˉ Indikator 14 ˉ Indikator 15 ˉ Indikator 16 ˉ Indikator 17 0.327 0.393 0.525 0.317 0.570 0.411 0.592 0.394 0.270 0.537 0.134 -0.20 0.401 -0.284 0.169 0.749 0.650 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid 3 Keputusan Pembelian ˉ Indikator 1 ˉ Indikator 2 ˉ Indikator 3 ˉ Indikator 4 ˉ Indikator 5 ˉ Indikator 6 ˉ Indikator 7 ˉ Indikator 8 ˉ Indikator 9 ˉ Indikator 10 0.310 0.733 0.654 0.600 0.475 0.869 0.773 0.806 0.468 0478 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 0.196 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

(19)

83

Tabel 4.3 diperoleh bahwa sebagian besar indikator yang digunakan untuk mengukur

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang

lebih besar dari r table = 0,196 (nilai r tabel untuk n=100), sehingga semua indikator tersebut

adalah valid kecuali pada pertanyaan nomor 1 pada variabel harga, dan pertanyaan nomor

11,12 dan 15 pada variabel kualitas produk. Sehingga pertanyaan yang tidak valid tersebut

dikeluarkan dari perhitungan.

4.3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat

pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam

mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin

stabil pula alat pengukur tersebut.

Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001), suatu konstruk dikatakan reliabel

jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian

(20)

84 Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Status

Harga 0.300 Reliable

Kualitas Produk 0.732 Reliable

Keputusan Pembelian 0.818 Reliable

Sumber : Data Primer yang diolah

Nilai Cronbach’s dikatakan reliable apabila nilainya > 0,196. Hasil uji reliabilitas

tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai Cronbach Alpha yang cukup besar

yaitu di atas 0,196 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel

dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing

(21)

85 4.3.3. Uji Asumsi Klasik

4.3.3.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian grafik P-P Plot

untuk pengujian residual model regresi yang tampak pada gambar berikut:

Gambar 4.1

(22)

86 Gambar 4.2

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

(23)

87 4.3.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel (Ghozali, 2001). Untuk dapat menentukan apakah terdapat

multikolinearitas dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF

(Variance Inflation Factor) dan tolerance serta menganalisis matrix korelasi variabel-variabel

bebas. Adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8 Pengujian Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Harga 1.000 1.000 KuaProduk 1.000 1.000

a. Dependent Variable: KepPembelian

(24)

88 Tabel 4.9

Matrix Korelasi Variabel Independen

Coefficient Correlationsa

Model KuaProduk Harga

1 Correlations KuaProduk 1,000 ,021

Harga ,021 1,000

Covariances KuaProduk ,010 ,000

Harga ,000 ,023

a. Dependent Variable: KepPembelian

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat

diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing Variabel

Independen, yaitu jika suatu Variabel Independen mempunyai nilai VIF > 10 berarti telah

terjadi multikolinearitas. Pada bagian Coefficients, terlihat pada tabel 4.8 diketahui bahwa

nilai VIF dari masing-masing variabel independen lebih kecil dari pada 10. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa di antara variabel independen tersebut tidak ada korelasi atau tidak

terjadi Multikolinearitas pada model regresi linier.

Sedangkan dari matrix korelasi variabel independen, terlihat dari tabel 4.9, bahwa

variabel bebas yang memiliki korelasi yang sama antara harga (X1) dan Kualitas Produk (X2),

dengan nilai korelasi 21%. Nilai korelasi tersebut masih dapat ditolerir karena dibawah 95%.

Sehingga dari hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

(25)

89 4.3.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2001). Cara

mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot

antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardiized (Ghozali,2001).

Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti

tampak pada Gambar 4.3 berikut.

Gambar 4.3

(26)

90

Dari Grafik Scatter, jelas bahwa tidak ada pola tertentu karena titik menyebar tidak

beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan tidak

terdapat heteroskedastisitas. Dengan demikian, asumsi-asumsi normalitas, multikolinearitas

dan heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dipenuhi dari model ini.

4.3.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan

statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 21 Ringkasan

hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 Ringkasan hasil regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,862 6,242 3,182 ,002

Harga -,131 ,153 -,082 -,858 ,393 1,000 1,000

KuaProduk ,334 ,102 ,316 3,290 ,001 1,000 1,000

a. Dependent Variable: KepPembelian

(27)

91

Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya

adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2 = 19.862 + (-0.131 X1) + 0.334 X2 Keterangan : Y = Keputusan Pembelian α = Konstanta X1 = Variabel Harga

X2 = Variabel kualitas Produk

4.3.5. Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan

Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien

determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan

secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0

ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

(28)

92 4.3.5.1. Uji t

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen (harga dan kualitas produk) secara individual dalam menerangkan variabel

dependen (keputusan pembelian). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.10.

a. Variabel Harga

H0 : b1 = 0 : Harga tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian.

H1 : b1 ≠ 0 : Harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian.

Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X1 (harga) diperoleh nilai t

hitung = -0.082 dengan tingkat signifikansi 0.393. Dengan menggunakan batas

signifikansi 0.05, nilai signifikansi tersebut berada di atas taraf 5%, yang artinya

harga secara partial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berarti H0

(29)

93

b. Variabel Kualitas Produk

H0 : b2 = 0 : kualitas produk tidak berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian

H2 : b2 ≠ 0 : kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian

Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X2 (Kualitas produk)

diperoleh nilai t hitung = 3.290 dengan tingkat signifikansi 0.001. Dengan

menggunakan batas signifikansi 0.05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari

taraf 5%, yang artinya kualitas produk secara partial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, maka

Hipotesis kedua diterima.

Dari hasil regresi linear berganda dan uji t pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa

kelima koefisien regresi tersebut bertanda positif dan signifikan. Dari model regresi tersebut

dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut:

1. Variabel Harga (X1) secara partial tidak berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) dengan nilai regresi -0.082 dan nilai t hitung = -0.858 dengan

tingkat signifikansi 0.393.

2. Variabel Kualitas Produk (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai regresi 0.316 dan nilai t hitung = 3.290

(30)

94 4.3.5.2. Uji F

Hasil perhitungan parameter model regresi secara bersama-sama sebagai berikut :

Tabel 4.11

Hasil Analisis Regresi Secara Bersama-sama ( Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 124.261 2 62.131 5.841 .004a

Residual 1031.739 97 10.636

Total 1156.000 99

a. Predictors: (Constant), KuaProduk, Harga b. Dependent Variable: KepPembelian

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Hasil uji F dapat dilihat pada

Lampiran F. Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan, yaitu:

a. H0 : b1, b2 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari harga dan kualitas

produk terhadap keputusan pembelian.

b. Ha : b1, b2 ≠ 0 berarti ada pengaruh yang signifikan dari harga dan kualitas produk,

terhadap keputusan pembelian.

c. Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya

dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F

hitung = 5.841 dengan signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Hal ini berarti bahwa semua

variabel independen (harga dan kualitas produk) secara bersama-sama mempunyai

(31)

95 4.3.5.3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

dan satu (Ghozali, 2001). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah

ini: Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .328a .107 .089 3.26136

a. Predictors: (Constant), KuaProduk, Harga b. Dependent Variable: KepPembelian

Sumber : Data Primer yang diolah,2015

Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 21 dapat diketahui

bahwa koefisien determinasi (adjusted R Square) yang diperoleh sebesar 0,089. Hal ini

berarti bahwa variabel indepanden (harga dan kualitas produk) yang diteliti memiliki

pengaruh kontribusi sebesar 89% terhadap variabel keputusan pembelian, sedangkan 11%

(32)

96 4.4. Pembahasan

Pengaruh masing-masing variabel independen (harga dan kualitas produk) dan variabel

dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa harga tidak memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini bertolak belakang dengan teori dan

hasil penilitian yang mengemukakan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian. Seperti teori dan hasil penelitian yang

dikemukan oleh :

1. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan

atas suatu produk, atau jumlah dari niali yang ditukar konsumen atas manfaat –

manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Dalam penelitian ini

harga adalah kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat

ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan.

2. Aditya Pradana (2010) dengan judul penelitian “Analisi Pengaruh Harga, Kualitas

Produk, Desain Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota

(Study Pada Pembeli – Pengguna Mobil Toyota Avanza di Semarang). Hasil analisis

dari penelitian ini mengemukakan bahwaa variabel harga berpengaruhh positif dan

(33)

97

3. Septhani Rebeka Larosa (2011) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Haraga,

Kualitas Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Study kasus pada

warung-warung makan di sekitar simpang lima). Hasil analisis dari penelitian ini

mengemukakan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pada warung-warung makan di sekitar simpang lima.

4. Dheany Arumsari (2012) dengan judul penelitian “Anaalisis Pengaruh Kualitas

Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK) Merek AQUA (Study kasus pada konsumen Toko Bhakti Mart

KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah). Hasil dari penelitian tersebut adalah

variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

AMDK Merek AQUA.

5. May Margiyanto (2013) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Citra Merek,

Persepsi Harga dan Promosi GTerhadap Keputusan Pembelian Blackberry di Kota

Semarang. Hasil analisis dari penelitian ini adalah seluruh variabel independen (citra

merek, persepsi harga, kualitas produk, dan promosi) berpengaruh positif dan

(34)

98

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa harga secara signifikan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian Jelly Cup Wong Coco. Dalam penelitian ini

mendapatkan bahwa banyak hal mengenai karakteristik harga Jelly Cup Wong Coco belum

sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh konsumen, dimana dalam hal ini konsumen

mengharapkan harga produk yang murah dan terjangkau dibandingkan produk lain

sedangkan pada produk Jelly Cup Wong Coco harga yang ditawarkan lebih mahal

dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.

Harga yang murah seharusnya permintaan akan barang tersebut tinggi, sebaliknya harga

yang mahal cenderung permintaan akan produk tersebut randah, namun tidak demikian

persepsi harga terhadap suatu produk tidak harus suatu barang yang harganya murah

cenderung permintaannya tinggi dan sebaliknya harga produk yang mahal cenderung

permintaan sedikit. Karena tinggi atau rendahnya permintaan konsumen terhadap suatu

produk dipengaruhi oleh persepsi harga produk tersebut. Harga yang wajar dan sesuai dengan

kualitas akan menjadi keputusan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Dapat

disimpulkan bahwa persepsi harga yang berbeda-beda mempengaruhi keputusan konsumen

dalam membeli suatu produk.

(35)

99

1. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

Hasil pengujian terhadap variabel kualitas produk menjelaskan bahwa variabel kualitas

produk memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini

berarti bahwa konsumen akan memilih produk dengan kualitas produk yang baik. Dalam

penelitian ini konsumen yang menilai bahwa produk Jelly Cup Wong Coco memiliki

kualitas produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hasil penelitian

menunjukkan adanya pengaruh kualitas produk yang positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Hasil penelitian ini relevan dengan teori dan hasil penelitian yang

dikemukakan oleh :

1. Menurut Kotler dan Armtrong (2004) arti dari kualitas produk adalah kemampuan.

Suatu perusahaan yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak hanya menjual produk

itu sendiri, tetapi juga manfaat dari produk tersebut dimana pada akhirnya hal

tersebut membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan karena akan

berpengaruh pada keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen sebuah

produk dalam memperagakan fungsinya.

2. Mohd Rizaimy Shaharudin, Suhardi Wan Mansor, Anita Abu 3 Hassan, Maznah

Wan Omarand Etty Harniza Harun (2011) dengan judul “The relationship between

product quality and purchase intention: The case of Malaysia’s national

motorcycle/ scooter manufacturer“. Hasil analisis dari penelitian tersebut yaitu,

kualitas produk memang berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, akan

tetapi tidak hanya faktor kualitas produk saja yang dilihat oleh konsumen dalam

(36)

100

3. Krisnasakti Anggar PP (2012) dengan judul “analisis Pengaruh Harga, Kualitas

Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi

Kasus Pada Konsumen di Kota Semarang)”. Hasil penelitian ini mengemukakan

bahwa kualitas produk memang berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

sepeda motor Honda di Kota Semarang.

4. Triastuti (2011)dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap

Keputusan Pembelian Yamaha Mio (Studi Kasus pada Harpindo Jaya Rembang)”

menyatakan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian.

5. Arifin (2009) dengan judul “pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian konsumen (study pada warga Perumnas Sawojajar pelanggan Koran

Jawa Pos Radar Malang). Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Koran Jawa Pos

Radar Malang.

Hasil ini menunjukan bahwa kualitas produk yang menjadi bahan pertimbangan dalam

keputusan pembelian suatu produk. Konsumen akan membandingkan kualitas produk

dengan produk lain sehinnga konsumen produk mana yang akan dipilih. Hasil penelitian ini

mendapatkan bahwa dalam banyak hal karakteristik kualitas produk Jelly Cup Wong Coco

sudah sesuai dengan kriteria sebagaimana yang diharapkan oleh responden, dimana dalam

hal ini responden atau calon konsumen menginginkan produk yang mudah untuk

Gambar

Grafik  normal  probability  plot  menunjukkan  bahwa  data  menyebar  di  sekitar  garis  diagonal  dan  mengikuti  arah  garis  diagonal,  maka  model  regresi  memenuhi  asumsi  normalitas
Tabel 4.8  Pengujian Multikolinearitas                               Coefficients a Model  Collinearity Statistics Tolerance VIF  1  (Constant)  Harga  1.000  1.000  KuaProduk  1.000  1.000
Tabel 4.10  Ringkasan hasil regresi

Referensi

Dokumen terkait

Dari output terlihat nilai korelasi adalah sebesar 0,839 dengan koefisien determinasi 0,695 Dengan demikian 69.5%% variasi perubahan variabel keputusan pembelian yang

Didukung dengan nilai dari koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,374 yang berarti kontribusi dari pengaruh variabel bebas kepada variabel terikat sebanyak 37,4%, artinya

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan Shireen Sungkar dalam keputusan pembelian konsumen Fair &amp; Lovely telah sesuai dengan

Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H 1 ) yang menyatakan &#34;Ada pengaruh yang signifikan antara Current Ratio terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara harga

Dalam koefisien determinasi ( ' ) pengaruh variabel lingkungan pergaulan terhadap perilaku keagamaan remaja di Saptamarga II RW.04 Kelurahan Kembangarum Semarang

Hasil uji Hipotesis menunjukan bahwa nilai Sig pada Uji F adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho dan H1 diterima artinya Kepribadian (X1) dan Motivasi (X2)

0.010 < 0.05 yang berarti terdapat pengaruh secara signifikan antara inflasi terhadap tingkat suku bunga, inflasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.483 bernilai positif