• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Dan Sumber Daya Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jenis Dan Sumber Daya Air"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN

JENIS DAN SUMBER DAYA AIR

KELOMPOK 1

Ni Kadek Tia Dewi 1504105059

Salsabila Khairunnisa 1504105063

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “JENIS DAN SUMBER DAYA AIR”.

Makalah ini disusun untuk syarat mengikuti perkuliahan Pengantar Ilmu Lingkungan Kelas 3, Teknik Sipil Universitas Udayana. Melalui makalah ini penulis ingin memberikan pemahaman serta menambah edukasi pembaca mengenai Jenis dan Sumber Daya Air.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ir. I Gede Made

Konsukartha, M.Si selaku dosen pengajar yang telah memberikan bimbingan serta arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada kami.

Kami menyadari adanya kekurangan baik dari segi materi, ilustrasi, dan sistematika penulisan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan terealisasi bagi kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Bukit Jimbaran, 2 Februari 2017

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan Penulisan...2 1.4 Manfaat Penulisan...2 1.5 Sistematika Penulisan...2 BAB II PEMBAHASAN...4 2.1 Pengertian Air...4 2.2 Jenis-jenis Air...5

2.3 Sumber Daya Air...8

2.4 Penyebaran Sumber Daya Air di Indonesia...9

BAB III PENUTUP...12

3.1 Kesimpulan...12

3.2 Saran...12

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa air di bumi tidak akan ada kehidupan. Air adalah bagian terbesar penyusun tubuh makhluk hidup, dimana tubuh manusia mengandung air lebih dari 60 %. Air yang ada di muka bumi dibagi menjadi beberapa jenis yang mana keberadaanya menyebar di seluruh dunia.

Sebagian besar permukaan bumi ditutupi oleh air atau lautan. Air mengisi cekungan-cekungan di permukaan bumi, seperti terbentuknya laut, danau, situ, kolam, sungai, dan mata air. Air menentukan kesuburan tanah. Air ada di berbagai lapisan bumi, di permukaan bumi, udara dan di dalam bumi. Air di dalam bumi disebut air tanah sebagai sumber mata air. Air hujan yang jatuh ke bumi diserap oleh tanah menjadi air tanah. Mata air di gunung sebagai sumber aliran air sungai. Semua sungai mengalirkan airnya ke laut. Air laut dapat menguap oleh pemanasan sinar matahari. Uap air menjadi awan atau mendung sebagai bakal hujan.

Sumber daya air yang terdiri atas air, sumber air dan daya

air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat di segala bidang baik sosial,ekonomi, budaya, politik maupun bidang ketahanan nasional. Pemberdayaan air semakin hari semakin menghadapi berbagai permasalahan sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk yang diiringi dengan pertumbuhan sosial-ekonomi.

Peningkatan kebutuhan akan air telah menimbulkan eksploitasi sumber daya air secara berlebihan sehingga mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan sumber daya air yang pada gilirannya menurunkan kemampuan pasokan air. gejala degradasi fungsi lingkungan sumber daya air ditandai dengan fluktuasi debit air di musim hujan dan kemarau yang semakin tajam, pencemaran air, berkurangnya kapasitas waduk dan lainnya.

Melihat pentingnya peranan air dalam kehidupan maka sudah seharusnya air dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun pada kenyataanya penyebaran air di Indonesia belum merata sehingga antara

(6)

satu daerah dengan daerah lainnya terjadi tumpang tindih dalam

memperoleh air. Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyusun makalah ini yang akan membahas lebih lanjut mengenai jenis dan sumber daya air. 1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1 Apa pengertian air ?

2 Apa sajakah jeni-jenis air ? 3 Apa pengertian sumber daya air?

4 Bagaimana penyebaran sumber daya air di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1 Dapat mengetahui pengertian air.

2 Dapat mengetahui jenis jenis air .

3 Dapat mengetahui pengertian sumber daya air. 4 Dapat mengetahui penyebarannya sumber daya air. 1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dalam makalah ini adalah dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang teknik sipil dan menjadi salah satu bahan acuan untuk melakukan upaya penerapannya dalam dunia konstruksi serta tata kota dan lingkungan. Jenis dan sumber daya air berasal dari lingkungan yang kita kelola, oleh karena itu perlu untuk kita semua melestarikan alam ini dengan baik,

1.5 Sistematika Penulisan

Makalah ini tersusun dari tiga bab yaitu, Bab I terdiri dari latar

belakang, rumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan. Bab II terdiri dari isi yang membahas mengenai Pengertian Air, Jenis-jenis Air, Sumber Daya Air dan Penyebaran Sumber Daya Air di Indonesia. Bab III

merupakan bab penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa yang dibahas pada makalah ini, daftar pustaka.

(7)
(8)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Air

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar

terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.

Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme. Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat – zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum

memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli.

Berdasarkan Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat diminum langsung. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi. Syarat fisik, antara lain: air harus bersih dan tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, suhu tidak berbeda lebih dari 3 oC dari suhu udara dan tidak meninggalkan endapan. Syarat

(9)

kimiawi, antara lain: tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun, tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, cukup yodium, pH air antara 6,5 – 8,5. Syarat mikrobiologi, antara lain: tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit (Depkes RI, 2002).

2.2 Jenis-jenis Air

Air dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya: 2.2.1 Air Laut

Air laut mempunyai rasa asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini; air laut tidak memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai air minum karena garam dalam air akan menyebabkan tubuh menjadi dehidrasi dimana tubuh akan kehilangan lebih banyak air yang diminum.

2.2.2 Air Atmosfir atau Air Meteriologik

Dengan adanya pencemaran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri atau debu dan lain sebagainya, maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih

mengandung banyak kotoran.

Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran industri/debu dan lain sebagainya tatapi dalam keadaan murni sangat bersih, Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih mengandung banyak kotoran.

Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

2.2.3 Air Permukaan

Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air

(10)

permukaan meliputi:Air permukaan ada dua macam; air sungai dan air rawa atau danau. Pada umumnya air ini mendapat pengotoran selama

pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota, dan lain sebagainya.

a. Air Sungai

Air sungai adalah air yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya dibatasi oleh tanggul-tanggul dan airnya mengalir ke laut, ke danau, atau ke sungai lain yang merupakan sungai induk. Sungai banyak terdapat di Indonesia yang berhulu di daerah pegunungan. Bagi daerah-daerah tertentu kegunaan sungai-sungai itu berbeda-beda. Manfaat air sungai bagi kehidupan sangat besar artinya seperti untuk mengairi pertanian di pesawahan, perikanan lalu lintas perairan, pembangkit tenaga listrik, dan pariwisata. Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang sangat tinggi.

b. Air Rawa atau Danau

Air Danau berasal dari air hujan, air tanah atau mata air. Berkurangnya air danau disebabkan oleh penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengaliran oleh sungai. Penguapan dan pengembunan biasanya

seimbang, kecuali di daerah yang sangat lembab dan sangat kering. Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zaat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat.

2.2.4 Air Tanah

Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan, pengertian air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air.

Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat seperti besi dan mangan.

(11)

a. Air Tanah Dangkal

Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi sebagai saringan.

Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melaui sumur-sumur dangkal.

b. Air Tanah Dalam

Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat diantara dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis.

Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini. c. Mata Air

Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya (munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan atas :

 Mata Air Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng,

 Umbul, yaitu mata air dimana airnya keluar ke permukaan pada suatu dataran.

(12)

2.3 Sumber Daya Air

Dalam Undang-Undang no 7. Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menjelaskan bahwa sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah

permukaan tanah. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya.

Sumber daya Air merupakan salah satu sumber daya alam yang tergolong tidak hidup (non-hayati) dan dapat diperbaharui sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan

kebutuhan manusia yang terus meningkat dalam era sekarang, sumber daya air menjadi kurang karena pengelolaannya tidak memadai sehingga sering terjadi konflik kepentingan di wilayah masyarakat. Sehubungan dengan itu dibutuhkan sistem pengelolaan yang efektif dan efisien secara komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk membangun model konservasi air yang tepat guna bagi masyarakat dan lingkungannya.

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna

atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. 97% air di bumi adalah air asin,dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.

Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di

(13)

dunia dan populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.

2.4 Penyebaran Sumber Daya Air di Indonesia

Di Indonesia persebaran sumber daya air tidak merata, hal ini seperti yang di tunjukan dalam peta perairan indonesia, meskipun kondisi umum sumber daya air di Indonesia ini memiliki cadangan air yang cukup besar 2530 km3 (nomer 5 di dunia), namun penyebarannya tidak merata.

Contohnya di wilayah barat untuk sumber daya airnya cukup besar namun di timur dan selatan kurang. Hal ini diperparah karena bertambahnya jumlah penduduk yang tidak merata, seperti di pulau jawa yang hanya 7% dari luas lahan di Indonesia, sekitar 65% penduduk Indonesia tinggal di pulau ini dan potensi airnya hanya 4,5 % dari potensi air di Indonesia, sehingga hal ini ketersediaan air di tiap-tiap wilayah tidak sama. Seperti yang terlihat di peta perairan indonesia di atas bahwa Persebaran potensi air tanah dan air

permukaan di Indonesia jika di persentasekan adalah sebagai berikut : a Kalimantan : 30.4%

b Sumatera : 24.6% c Papua : 23.8% d Sulawesi : 14.8% e Jawa dan Bali : 6.4%

Dari persentase di atas jelas terlihat bahwa pulau jawa merupakan pulau yang memiliki sumber daya air terkecil dan kalimantan sebagai pulau yang memiliki sumber daya air terbesar di indonesia. walaupun kondisi Pulau Jawa seperti itu ternyata sumber irigasi di pulau jawa cukup besar yaitu sekitar 49% dari irigasi yang ada di luar pulau jawa dan itu

menyumbang hampir 60% produksi beras di Indonesia. di Indonesia yang paling parah cadangan airnya cukup krisis di daerah NTT, indeks

perkapitanya 1600 m3 suatu daerah indeks perkapitanya di bawah 2000m3 perkapita/tahun berarti itu sudah mengalami stress area dari sisi penyediaan

(14)

airnya. Dan pulau Jawa yang mengalami krisis air paling parah ada di bagian timur dan selatan pulau Jawa dan salah satu upaya untuk mengatasinya adalah menyiapkan 8 buah waduk di sekitar agar DAS Brantas dapat menampung air lebih banyak lagi, sehingga dapat menyumbang 25% produksi beras di wilayah jawa timur.

Dari peta perairan di atas dapat di lihat bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya air yang cukup besar sehingga tidaklah heran indonesia merupakan negara ke-5 yang memiliki sumber daya air terbesar dunia. Dengan sebaran air yang tidak merata ini sebenarnya memberikan peluang kepada kita sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang khususnya air untuk meningkatkan dan menggali potensi yang ada untuk kebaikan bersama dalam membangun dan mensejahterakan rakyat, namun sayang masih banyak di antara pulau-pulau yang memiliki potensi besar belum di manfaatkan.

Secara nasional, ketersediaan air di Indonesia mencapai 694 milyar m3 per tahun. Jumlah ini pada dasarnya adalah potensi yang dapat

dimanfaatkan, namun faktanya saat ini baru sekitar 23 % yang sudah termanfaatkan, dimana hanya sekitar 20 % yang dimanfaatkan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku. rumah tangga, kota dan industri, 80 persen lainnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi.

(15)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkaan pembahasan yang dipaparkan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini.

b. Berdasarkan jenisnya air dibagi menjadi empat yaitu Air Laut, Air Atmosfir, Air Permukaan dan Air Tanah. Air Permukaan ini terdiri dari air sungai dan air rawa atau danau, sedangkan air tanah terdiri dari air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air.

c. Sumber daya aiir merupakan salah satu sumber daya alam yang tergolong tidak hidup (non-hayati) dan dapat diperbaharui sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

d. Di Indonesia persebaran sumber daya air tidak merata, hal ini seperti yang di tunjukan dalam peta perairan indonesia, meskipun kondisi umum sumber daya air di Indonesia ini memiliki cadangan air yang cukup besar 2530 km3 (nomer 5 di dunia), namun penyebarannya tidak merata.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan diatas, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu perlu adanya gagasan yang dapat mengatasi permasalahan penyebaran air di indonesia, sehingga nantinya seluruh wilayah di Indonesia dapat menikmati air bersih dalam menunjang kehidupan sehari-hari.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Hartati, Gini. 2014. Diktat Kuliah Pengantar Teknik Sipil. Depok: Universitas Indonesia

M. Kudeng Sallata. 2015. Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Keberadaannya sebagai Sumber Daya Alam, Vol. 12 No.1. 75 – 86.http://balithutmakassar.org/wp-content/uploads/2014/11/7_Konservasi-Air-berdasarkan-SDA_Info-Teknis-Eboni-Vol-12-No-1-2015.pdf (Diakses pada tanggal 7 Februari 2017)

Munir, Moch. 2002. Geologi. Malang: Banyumedia Publishing

Ruru, Hendra. 2014. Makalah Tentang Sumber-Sumber Air Dan Karakteristiknya. http://piahtoraya.blogspot.co.id/2015/06/sumber-sumber-air-dan

karakteristiknya.html (Diakses pada tanggal 7 Februari 2017)

Sjarif, Roestam. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Air. Jurnal Deesign Konstruksi, vol 1, no1

Referensi

Dokumen terkait

Konsumsi listrik dari P! dan pembangkitan dari PT" untuk setiap bulan pada tahun #$$$ ditunjukkan pada %ambar &. Kondisi operasi ketiga PT" masih bagus

Jenis – jenis tubuh batuan ini \yaitu Dyke ( tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang), Batolith ( tubuh batuan yang

a. Menulis bersama, tahapan- tahapan mengajarkan menulis.. 7 bersama yaitu 1) meremas kertas, 2) menyobek dan meremas kertas 3) membuat lingkaran menggunakan jari telunjuk,

Aplikasi pengembangan metode pada 31 sampel jagung, 54 sampel pakan dan 14 sampel dedak yang dianalisis menujukkan bahwa sampel-sampel tersebut masih aman untuk

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa kadar air bontot kombinasi ikan payus dengan bulan bulan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05).. Bahan baku yang

Dan peningkatan hasil belajar dalam penerapan model pembelajaran Market Place Activity berbantuan internet kelas VIII di SMPN 3 Lembang, menunjukkan peningkatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kabupaten TTU ………. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………... Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2015 di Kabupaten TTU

Pimpinan Pesantren Sindangsari Al-Jawami memiliki penampilan yang tidak memperlihatkan penampilan sosok seorang kyai kepada santrinya, hanya dengan pakaian