• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2015"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

1

LAPORAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU

UTARA TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

JL. JEND. SUDIRMAN NO.1 NO. TELP (0737) 521018

Website www.bengkuluutarakab.go.id

ARGA MAKMUR

(2)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

i

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

TAHUN ANGGARAN 2015

Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu

Utara untuk Tahun Anggaran 2015 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja.

Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab

manajemen Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah

disajikan secara aktual, andal dan valid.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal – hal yang menimbulkan

perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan

kinerja ini.

Arga Makmur, 2016

Inspektur Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara

ABD. SALAM, SH, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 19670808 199310 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

INSPEKTORAT

Jl. Prof. M. Yamin, SH Tlp. (0737) - 521174

(3)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

ii

FORMULIR CEK LIST DIREVIU

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

TAHUN ANGGARAN 2015

No

Pernyataan

Check list

I. Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data penting IP

2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja

3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang memadai 4. Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung

informasi pada badan laporan

5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan 6. Telah menyajikan akuntabilitas keuangan

II. Mekanisme Penyusunan

1. LKj IP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas fungsi untuk itu

2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung dengan data yang memadai

3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj.

4. Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan

data/informasi di setiap unit kerja.

5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj telah diyakini keandalannya.

6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh unit kerja terkait.

7. LKj IP bulanan merupakan gabungan partisipasi dari di bawahnya.

III. Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan

tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja.

2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan rencana strategis.

3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai.

4. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam indikator kinerja.

5. Tujuan/sasaran dalam telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam indikator kinerja utama. 6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat

penjelasan yang memadai.

7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat. 8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran. 9. Jika “tidak” telah terdapat penjelasan yang memadai. 10. IKU dan IK telah SMART

(4)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

iii

EXECUTIVE SUMMERY

Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan 152

program dan 457 kegiatan untuk mencapai 26 sasaran strategis. Secara umum, capaian kinerja

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 menunjukkan tingkat capaian kinerja rata-rata

139,97% dengan serapan dana mencapai 93,2%.

Ini berarti hampir seluruh kegiatan yang telah diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu

Utara untuk Tahun Anggaran 2015 dapat dilaksanakan dengan baik oleh Satuan Kerja Perangkat

Daerah yang ada. Kendati demikian disadari masih adanya kegiatan yang berorientasi proses

semata, belum pada output dan outcome yang real dan terukur. Hal ini disebabkan karena

kapasitas sumber daya aparatur dan sarana penunjangnya yang masih perlu ditingkatkan.

Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan

kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian 26 (dua puluh enam) sasaran strategis.

1. Dalam upaya melaksanakan Misi Pertama Mewujudkan Perekonomian Masyarakat Berbasis

Potensi Dan Sumber Daya Daerah Serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, telah

dilaksanakan 30 program dengan 106 kegiatan, mencapai 180,08% dari target kinerja dan

96,62% dari target anggaran.

2. Dalam upaya mewujudkan Misi Kedua Membangun Dan Mengembangkan Infrastuktur

Daerah Terpadu, telah dilaksanakan 35 program dengan 88 kegiatan, mencapai 128,99% dari

target kinerja dan 89,47% target anggaran.

3. Upaya Misi Ketiga Meningkatkan Daya Saing Dan Pengembangan Produk Unggulan Daerah,

telah dilaksanakan 6 program dengan 13 kegiatan, mencapai 122,18% target kinerja dan

90,14% target anggaran.

4. Misi Keempat Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Melalui Akses Ketersediaan

Pendidikan Dan Kesehatan Yang Bermutu, dilaksanakan dengan 24 program dan 76

kegiatan, mencapai 108,43% target kinerja dan 94,08% target anggaran.

5. Misi Kelima Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Prima Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

Dan Bersih, dilaksanakan dengan 30 program dan 69 kegiatan, mencapai 180,98% target

(5)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

iv

6. Misi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur sebagai misi keenam diupayakan dengan

pelaksanaan 10 program dengan 59 kegiatan, capai 162,91% target kinerja dan 92,80%

target anggaran.

7. Misi Memberikan Ruang Seluas-Luasnya Bagi Perempuan Dalam Pembangunan (misi

ketujuh) dengan dilaksanakan 4 program dan 7 kegiatan, mencapai 42,44% target kinerja dan

97,10% target anggaran.

8. Sedangkan Misi Mendorong Berkembangnya Masyarakat Yang Religius, Berbudaya Dan

Memiliki Karakter Kooperatif, Kolaboratif, Produktif Dan Kompetitif, dengan 13 program dan

39 kegiatan, dengan mencapai 193,75% target kinerja dan 90,91% target anggaran.

Dalam hal laporan keuangan Pemerintah Daerah, Kabupaten Bengkulu Utara telah berhasil

memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

Anggaran 2012, Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014, sedangkan untuk tahun 2015

masih menunggu audit dari BPK.

Dalam hal evaluasi SAKIP di tingkat SKPD dalam Kabupaten Bengkulu Utara telah

dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara bersama

– sama dengan Inspektorat

Kabupaten Bengkulu Utara dengan nilai rata – rata cukup baik. Sedangkan untuk penilaian SAKIP

tingkat Kabupaten dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Bengkulu sebagai perpanjangantangan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Meskipun masih bernilai C, akan tetapi nilai evaluasi SAKIP Kabupaten Bengkulu Utara

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Pemerintah

Kabupaten

Bengkulu

Utara

terus

berupaya

meningkatkan

kinerja

pemerintahannya untuk menjadikan kegiatan pembangunan dan pemerintahan menjadi lebih

terarah dan terukur. Selain itu juga melakukan perbaikan – perbaikan dalam Sistem Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah menuju pada sistem pemerintahan yang akuntabel.

Dengan disusunnya laporan akuntabilitas kinerja ini, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara

telah melaksanakan upaya dalam mencapai visi Kabupaten Bengkulu Utara

Terwujudnya

Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat

BUPATI BENGKULU UTARA

(6)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayahNya sehingga

penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 sebagai bahan

pertanggungjawaban Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011 - 2016 yang diaplikasikan dalam

suatu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2015 yang kemudian menjadi dasar bagi

pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam

mengemban tugas pembangunan serta dalam memberikan pelayanan publik.

Kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam penyusunan laporan kinerja diharapkan

akan mendapat koreksi dan saran dari berbagai pihak guna membantu kami dalam

penyempurnaan pada tahun – tahun berikutnya.

Harapan kami laporan kinerja ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan bagi seluruh

jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebagai bahan evaluasi dan penyempurnaan

perencanaan, pelaksanaan program kegiatan serta kebijakan Pemerintahan Kabupaten Bengkulu

Utara di masa mendatang.

Semoga Allah SWT meridhoi kita semua dan senantiasa memberikan petunjuk-Nya. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

BUPATI BENGKULU UTARA

(7)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

vi

DAFTAR ISI

Hal REVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN

2015 OLEH INSPEKTORAT DAERAH

ii

EXECUTIVE SUMMERY iv

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. GAMBARAN ORGANISASI 1

C. PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI 8

D. SISTEMATIKA PENULISAN 17

BAB II PERENCANAAN KINERJA 19

A. PERENCANAAN STRATEGIS 19

B. RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN 2015 22

C. PENJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN 29

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 29

B. REALISASI ANGGARAN 66

BAB IV PENUTUP 101

(8)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Data Jumlah Desa / Kelurahan dalam Kecamatan di Kab. BU 5 1.2. Data Aparatur Sipil Negara Kab. BU Pada Dinas / Instansi Tahun 2015 5 1.3 Data Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan pada Dinas/Instansi Kab.BU

Tahun 2015

7 1.4. Data Aparatur Sipil Negara Kab.BU Menurut Golongan Tahun 2015 8 2.1 Prioritas Pembangunan Daerah dalam RPJMD Kab. BU 2011-2016 dan

Prioritas Pembangunan Daerah dalam RKPD Kab. BU Tahun 2015

23 2.2 Rincian Perkembangan Pendapatan Daerah Kab. BU Tahun 2012-2014 24 2.3 Proyeksi Pendapatan Daerah Kab. BU Tahun 2015 - 2016 26 2.4. Rincian Perkembangan Belanja Daerah Kab. BU Tahun 2012 - 2014 27 2.5. Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 - 2016 28 2.6. Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2015 - 2016

28 3.1. Pencapaian Target Kinerja Misi Memajukan Perekonomian Masyarakat

Berbasis Potensi dan Sumber Daya Daerah serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

29

3.2. Peningkatan PAD dan Kontribusi PAD dalam Pendapatan Daerah Kab.BU 30 3.3. Perbandingan Populasi Gabah dan Beras Kab. BU Tahun 2012 s.d Tahun 2015 30 3.4. Perbandingan Populasi Ternak dan Konsumsi Daging Tahun 2013 s.d. 2015 31 3.5. Data Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kab. BU 31 3.6. Capaian Kinerja Bidang Perikanan dan Kelautan Kab.BU 32 3.7. Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PDRB Tahun 2012 – 2014 34 3.8. Perkembangan Penduduk Miskin dan Rumah Tangga Miskin Kab.BU Tahun

2012 s.d Tahun 2015

35 3.9. Pencapaian Target Kinerja Misi Membangun dan Mengembangkan Infrastruktur

Daerah Terpadu

36 3.10. Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam Pembentukan PDRB dan Pertumbuhan

PDRB dalam Berbagai Sektor

37 3.11. Perkembangan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) 37 3.12. Jalan, Jembatan dan Irigasi Dengan Kondisi Baik di Kab. BU 38 3.13. Cakupan Pengawasan terhadap Amdal dan Penegakan Hukum Lingkungan

Tahun 2012 – 2015

39 3.14. Pencapaian Target Kinerja Misi Meningkatkan Daya Saing dan Pengembangan

Produk Unggulan Daerah

41 3.15. Perkembangan Jumlah Industri pada Sektor Pertanian Tahun 2012 s.d 2015 41 3.16. Perkembangan Investasi di Kab. BU Tahun 2012 s.d Tahun 2015 42 3.17. Realisasi Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja Kab.BU Tahun 2007 – 2015 43 3.18. Pencapaian Target Kinerja Misi Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berkualitas

Melalui Akses Ketersediaan Pendidikan dan Kesehatan yang Bermutu

43 3.19. Jumlah Sekolah dan Siswa SMK dalam Kab. BU 44 3.20. Data Peserta UAN/UAS dalam Kab. BU 44 3.21. Perpustakaan yang dimiliki oleh Pemerintah Kab. BUTahun 2012 s.d 2015 45

(9)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

viii

3.22. Jumlah Perpustakaan yang Dimiliki Pemerintah Kabupaten 47 3.23. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Daerah Kab.BU Tahun 2013 s.d Tahun 2015 47 3.24. Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Daerah dari Tahun 2013 s.d Tahun 2015 48 3.25. Koleksi Bahan Pustaka Buku Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.BU

Tahun 2013 – 2015

48 3.26. Angka Usia Harapan Hidup dan Persentase Balita Gizi Buruk di Kab. BU 49 3.27. Capaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2015 49 3.28. Perbandingan Capaian SPM Tahun 2015 dengan Tahun 2014 50

3.29. Sarana Kesehatan di Kab. BU 51

3.30. Evaluasi dan Analisis Kinerja Berdasarkan Indikator SPM di BLUD RSUD Arga Makmur Tahun 2015

52 3.31. Indikator Penilaian Pelayanan Rawat Inap RS di BLUD RSUD Arga Makmur

Tahun 2015

55 3.32. Indikator Penilaian Pelayanan Rumah Sakit di BLUD RSUD Arga Makmur 56 3.33. Jumlah Kematian dan ≤ 48 jam dan ≥ 48 jam di RSUD Arga Makmur Tahun 2015 56 3.34. Pencapaian Target Kinerja Misi Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima Tata

Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih

57

3.35. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 57

3.36. Perkembangan Belanja APBD yang dialokasikan ke APBDes 58 3.37. Angka Pertumbuhan Penduduk dan Penerapan SIAK dan NIK 58 3.38. Pelaksanaan Tindak Lanjut Tahun 2015 59 3.39. Pencapaian Target Kinerja Misi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur 60 3.40. Data Pejabat Struktural yang Mengikuti Diklatpim Pemkab BU Tahun 2015 61 3.41. Persentase Guru Bersertifikasi di Kab. BU 61 3.42. Pencapaian Target Kinerja Misi Memberikan Ruang Seluas – luasnya bagi

Perempuan dalam Pembangunan

62 3.43. Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah Umur dan Persentase Partisipasi

Perempuan di Lembaga Pemerintahan Kab. BU

62 3.44. Pencapaian Target Kinerja Misi Mendorong Berkembangnya Masyarakat

yang Religius, Berbudaya dan Memiliki Karakter Kooperatif, Kolaboratif, Produktif dan Kompetitif

63

3.45. Sarana Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara 64 3.46. Intensitas Pembinaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2012 - 2015

64 3.47. Perkembangan Bidang Pariwisata Kab.BU Tahun 2012 – 2014 65 3.48. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kab.BU T.A. 2015 66 3.49. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 66 3.50. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 67 3.51. Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 67 3.52. Anggaran SKPD Tahun Anggaran 2015 68 3.53. Realisasi Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2015 69 3.54. Target dan Realisasi Keuangan Program dan Kegiatan Pemerintah Kabupaten

Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2015

(10)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

1

BAB I

(11)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

1

A. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran, merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja bertujuan untuk :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

B. GAMBARAN ORGANISASI

1. Gambaran Umum Kabupaten Bengkulu Utara

Kabupaten Bengkulu Utara adalah salah satu dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, dengan Ibukota Arga Makmur, terdiri dari 19 kecamatan, 215 desa dan 5 kelurahan, dengan luas wilayah daratan 4.324,60 Km2. Dari luas wilayah tersebut, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia maka secara keseluruhan bagian daratan yang berbatasan dengan lautan sepanjang lebih kurang 239,1 Km terdiri dari bagian daratan yang berada di Pulau Sumatera sepanjang 115,9 Km dan wilayah yang berada di Pulau Enggano dengan panjang pantai lebih kurang 123,2 Km, sehingga sesuai dengan kewenangannya maka Kabupaten Bengkulu Utara memiliki wilayah laut seluas 2.088 Km2. Adapun batas wilayah Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Muko–Muko;

2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah;

3. Sebelah Timur dengan Provinsi Jambi dan Kabupaten Lebong, dan Rejang Lebong; 4. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia.

Posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Utara terletak posisi geografis Kabupaten Bengkulu Utara terletak antara 101° 32’-102° 8’ BT dan 2°15’-4° LS.

Kota Arga Makmur sebagai Ibukota Kabupaten Bengkulu Utara, dari Kota Bengkulu (Ibukota Provinsi Bengkulu) dapat ditempuh melalui beberapa alternatif jalan dengan jarak sebagai berikut :

BAB I

(12)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

2

a. Melalui Lubuk Durian dengan jarak 76 Km. b. Melalui Lais dengan jarak 72 Km.

c. Melalui Tanjung Agung Palik-Dusun Kali dengan jarak 60 Km.

d. Melalui Tanjung Agung Palik-Dusun Curup-Kemumu dengan jarak 63 Km. e. Melalui Kota Agung-Dusun Curup-Dusun Kali dengan jarak 74 Km.

Selain wilayah daratan atau wilayah yang berada di Pulau Sumatera, Kabupaten Bengkulu Utara juga memiliki wilayah kepulauan yaitu Pulau Enggano dan Pulau Mega.

Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara pada umumnya memiliki topografi yang sangat variatif, mulai dari dataran sampai berbukit-bukit.

Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berada di Pulau Sumatera dengan patahan semangko merupakan wilayah rawan bencana alam gempa bumi. Dan apabila gempa bumi terjadi dengan pusat gempa (epicentrum) di lautan, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki panjang pantai (termasuk pantai Enggano) sekitar 239,1 Km dan ketinggian rata-rata kurang dari 30 meter dari permukaan laut merupakan daerah rawan tsunami.

Selain memiliki potensi untuk budidaya pertanian dalam arti luas, Kabupaten Bengkulu Utara memiliki potensi di bidang pertambangan dan galian antara lain batu bara, emas serta bahan galian C yang tersebar di seluruh Kabupaten Bengkulu Utara.

Kabupaten Bengkulu Utara pada awalnya dibentuk berdasarkan Undang – undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten dalam Tingkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran 2009). Pada waktu itu ibukotanya ditetapkan di Kotamadya Bengkulu dan terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, 24 (dua puluh empat) marga, 296 (Dua ratus sembilan puluh enam) desa. Kemudian berdasarkan PP No.23 Tahun 1976, Kabupaten Bengkulu Utara dibentuk menjadi 340 desa definitif dan 7 Kelurahan dalam 9 kecamatan.

Selanjutnya pada PP Nomor 46 Tahun 1986 tentang Perluasan Wilayah Kotamadya Bengkulu, bahwa sebagai wilayah Kabupaten Bengkulu Utara di kecamatan Talang Empat dan Pondok Kelapa termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yg dulunya 969.120 hektar, sekarang menjadi 958.524 hektar.

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1982 tentang Pembentukan Kecamatan Kota Arga Makmur menjadikan Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 10 kecamatan. Dan pada PP Nomor 61 Tahun 1991 menetapkan perwakilan Padang Jaya dan Putri Hijau menjadi kecamatan induk, sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi 12 kecamatan, 10 kecamatan perwakilan, 340 desa dan 7 kelurahan.

Berdasarkan PP Nomor 47 tahun 1999 tentang Pembentukan Kecamatan Teras Terunjam di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkulu Utara dalam wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu, maka jumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi 13 kecamatan. Selanjutnya berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2001 tentang Pendefiitifan Kecamatan Pembantu dalam Kabupaten Bengkulu Utara dan Perda Nomor 21 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan dalam Kabupaten Bengkulu Utara maka pada tahun 2001 Kabupaten Bengkulu Utara telah terdiri dari 22 kecamatan yang meliputi 7 kelurahan, 388 desa definitf dan 3 desa persiapan. Terakhir Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi 2 kabupaten

(13)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

3

yaitu Kabupaten Muko-Muko berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2003, dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan UU Nomor 24 Tahun 2008.

2. Gambaran Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara yang telah beberapa kali mengalami perubahan yaitu dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara dan terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara.

Saat ini organisasi perangkat daerah yang ada di Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah

2. Sekretariat DPRD

3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 4. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata 5. Dinas Kesehatan

6. Dinas Sosial

7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

8. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10. Dinas Pekerjaan Umum

11. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 12. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13. Dinas Pertanian dan Peternakan 14. Dinas Kelautan dan Perikanan 15. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 16. Dinas Pertambangan dan Energi 17. Dinas Pendapatan Daerah

18. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 19. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 20. Badan Lingkungan Hidup

21. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 22. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 23. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 24. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah 25. Inspektorat Daerah

26. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 27. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

(14)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

4

28. Rumah Sakit Umum Daerah 29. Satuan Polisi Pamong Praja 30. Badan Narkoba Kabupaten

31. Badan Penangulangan Bencana Daerah

32. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu 33. Kantor Camat

34. Kantor Lurah

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu merupakan badan baru yang terbentuk pada tahun 2014 dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bengkulu Utara, namun operasionalnya baru berjalan efektif pada awal tahun 2015 bersamaan dengan pelantikan para pejabat strukturalnya.

Dalam tahun 2015 ini telah dilaksanakan proses pemekaran kecamatan. Ada 2 kecamatan yang baru dibentuk yaitu :

1. Kecamatan Pinang Raya dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 16 Juni 2015.

2. Kecamatan Marga Sakti Sebelat dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 8 Tahun 2015 tanggal 16 Juni 2015.

Saat ini sampai dengan tahun 2015 Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 19 (tujuh belas) kecamatan, dengan 215 desa dan 5 kelurahan. Adapun ke-19 kecamatan dimaksud adalah :

1. Kecamatan Arga Makmur, terdiri dari 14 desa dan 2 kelurahan. 2. Kecamatan Arma Jaya, terdiri dari 11 desa dan 1 kelurahan. 3. Kecamatan Padang Jaya, terdiri dari 12 desa.

4. Kecamatan Giri Mulya, terdiri dari 6 desa.

5. Kecamatan Kerkap, terdiri dari 17 desa dan 1 kelurahan. 6. Kecamatan Hulu Palik, terdiri dari 15 desa.

7. Kecamatan Putri Hijau, terdiri dari 9 desa.

8. Kecamatan Ketahun, terdiri dari 11 desa dan 6 desa persiapan. 9. Kecamatan Air Besi, terdiri dari 15 desa.

10. Kecamatan Lais, terdiri dari 12 desa dan 1 kelurahan. 11. Kecamatan Napal Putih, terdiri dari 10 desa.

12. Kecamatan Air Napal, terdiri dari 12 desa. 13. Kecamatan Enggano, terdiri dari 6 desa. 14. Kecamatan Air Padang, terdiri dari 10 desa. 15. Kecamatan Batik Nau, terdiri dari 15 desa. 16. Kecamatan Ulok Kupai, terdiri dari 10 desa.

17. Kecamatan Tanjung Agung Palik, terdiri dari 10 desa. 18. Kecamatan Marga Sakti Sebelat, terdiri dari 10 desa, dan 19. Kecamatan Pinang Raya, terdiri dari 10 desa.

(15)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

5

Sedangkan 220 desa dan kelurahan yang dimiliki oleh kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1.1

Data Jumlah Desa / Kelurahan dalam Kecamatan Di Kabupaten Bengkulu Utara

No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Keterangan

1. Arga Makmur 14 2 16 2. Batik Nau 15 0 15 3. Giri Mulya 6 0 6 4. Kerkap 17 1 18 5. Hulu Palik 15 0 15 6. Ketahun 11 0 11 7. Putri Hijau 9 0 9 8. Lais 12 1 13 9. Air Padang 10 0 10 10. Enggano 6 0 6 11. Air Napal 12 0 12 12. Air Besi 15 0 15 13. Padang Jaya 12 0 12 14. Napal Putih 10 0 10 15. Arma Jaya 11 1 12

16. Tanjung Agung Palik 10 0 10

17. Ulok Kupai 10 0 10

18. Marga Sakti Sebelat 10 0 10

19. Pinang Raya 10 0 10

Jumlah 215 Desa 5 Kelurahan 220 Desa/Kel

Sumber : Bagian Adm.Pemerintahan Setdakab BU, 2015

3. Komposisi Aparatur Sipil Negara pada Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara

Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan Desember 2015 berjumlah sebanyak 6.072 orang, terdiri dari 3.166 orang ASN pria dan 2.906 orang ASN wanita.

Sebaran ASN pada dinas/instansi termasuk kecamatan dan kelurahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2.

Data Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara Pada Dinas / Instansi Tahun 2015

No. SKPD Jumlah

1. Sekretariat Daerah 119

2. Sekretariat DPRD 45

3. Sekretariat KPUD 14

4. Inspektorat Daerah 33

5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 62

6. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata 36

7. Dinas Kesehatan 93

8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 42

9. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 48 10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 35

11. Dinas Pekerjaan Umum 194

12. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 36

13. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 55

14. Dinas Pertanian dan Peternakan 77

15. Dinas Kelautan dan Perikanan 57

(16)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

6

No. SKPD Jumlah

17. Dinas Pertambangan dan Energi 37

18. Dinas Pendapatan Daerah 39

19. Dinas Sosial 29

20. Satpol PP 40

21. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 56 22. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 67

23. Badan Lingkungan Hidup 44

24. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh 116 25. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 104 26. Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah 52 27. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 36

28. Badan Narkotika Kabupaten 28

29. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 36

30. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP)

32

31. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 19

32. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 23

33. Kantor Camat Enggano 20

34. Kantor Camat Air Napal 35

35. Kantor Camat Air Besi 28

36. Kantor Camat Kerkap 16

37. Kantor Camat Arga Makmur 32

38. Kantor Camat Padang Jaya 23

39. Kantor Camat Giri Mulya 18

40. Kantor Camat Lais 27

41. Kantor Camat Batik Nau 28

42. Kantor Camat Ketahun 21

43. Kantor Camat Putri Hijau 18

44. Kantor Camat Napal Putih 20

45. Kantor Camat Air Padang 22

46. Kantor Camat Hulu Palik 32

47. Kantor Camat Tanjung Agung Palik 23

48. Kantor Camat Arma Jaya 28

49. Kantor Camat Ulok Kupai 21

50. Kantor Camat Pinang Raya 11

51. Kantor Camat Marga Sakti Sebelat 12

52. Kantor Lurah Gunung Alam 9

53. Kantor Lurah Purwodadi 14

54. Kantor Lurah Kemumu 14

55. Kantor Lurah Lubuk Durian 11

56. Kantor Lurah Pasar Lais 10

57. Rumah Sakit Umum Arga Makmur 198

Puskesmas 651

Guru, TU dan Penjaga Sekolah 2.935

Jumlah 6.072 orang

Sumber : BKPPD Kab. BU, 2015

Sebagian besar pegawai Kabupaten Bengkulu Utara adalah pegawai bergolongan III yaitu berjumlah 3.456 orang. Sedangkan pegawai golongan IV sebanyak 1.323 orang, golongan II sebanyak 1.219 orang, dan golongan 1 berjumlah 74 orang.

Dinas Kesehatan terdiri dari pegawai kantor dinas kesehatan berjumlah 93 orang dan 651 orang bertugas di puskesmas – puskesmas. Sedangkan untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari pegawai di Kantor Dinas berjumlah 2.997 orang dan 2.935 orang merupakan pegawai yang tersebar di sekolah - sekolah terdiri dari guru, Tata Usaha dan Penjaga Sekolah.

Secara lengkap data aparatur sipil negara berdasarkan golongan pada SKPD yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara seperti terlihat pada tabel berikut :

(17)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

7

Tabel 1.3.

Data Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan Kabupaten Bengkulu Utara

Pada Dinas / Instansi Tahun 2015

No. SKPD Golongan Jumlah

I II III IV

1. Sekretariat Daerah 2 14 90 13 119

2. Sekretariat DPRD 1 6 33 5 45

3. Sekretariat KPUD 1 2 10 1 14

4. Inspektorat Daerah 0 4 21 8 33

5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 24 471 1.416 1.086 2.997

6. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata 0 4 25 7 36

7. Dinas Kesehatan 3 298 426 17 744

8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 0 2 34 6 42

9. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 2 6 35 5 48

10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 0 5 26 4 35

11. Dinas Pekerjaan Umum 7 71 113 3 194

12. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 0 2 26 8 36

13. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0 9 40 6 55

14. Dinas Pertanian dan Peternakan 0 5 65 7 77

15. Dinas Kelautan dan Perikanan 0 1 45 11 57

16. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 0 9 72 10 91

17. Dinas Pertambangan dan Energi 0 1 30 6 37

18. Dinas Pendapatan Daerah 0 6 28 5 39

19. Dinas Sosial 0 2 24 3 29

20. Satpol PP 1 7 28 4 40

21. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 0 5 49 2 56

22. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0 2 59 6 67

23. Badan Lingkungan Hidup 0 5 25 14 44

24. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh 1 9 88 18 116

25. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 1 9 74 20 104

26. Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah 0 6 43 3 52

27. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes 0 6 24 6 36

28. Badan Narkotika Kabupaten 0 3 21 4 28

29. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1 9 24 2 36

30. BPMPPTSP 0 5 26 1 32

31. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 0 1 17 1 19

32. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 0 7 14 2 23

33. Kantor Camat Enggano 1 9 9 1 20

34. Kantor Camat Air Napal 2 8 24 1 35

35. Kantor Camat Air Besi 2 16 10 0 28

36. Kantor Camat Kerkap 0 2 14 0 16

37. Kantor Camat Arga Makmur 5 11 14 2 32

38. Kantor Camat Padang Jaya 0 6 16 1 23

39. Kantor Camat Giri Mulya 1 6 9 2 18

40. Kantor Camat Lais 1 12 12 2 27

41. Kantor Camat Batik Nau 1 12 14 1 28

42. Kantor Camat Ketahun 0 9 11 1 21

43. Kantor Camat Putri Hijau 2 6 9 1 18

44. Kantor Camat Napal Putih 3 7 8 2 20

45. Kantor Camat Air Padang 1 11 10 0 22

46. Kantor Camat Hulu Palik 0 15 17 0 32

47. Kantor Camat Tanjung Agung Palik 5 8 10 0 23

48. Kantor Camat Arma Jaya 2 12 13 1 28

49. Kantor Camat Ulok Kupai 1 9 9 2 21

50. Kantor Camat Pinang Raya 0 6 4 1 11

51. Kantor Camat Marga Sakti Sebelat 0 1 11 0 12

52. Kantor Lurah Gunung Alam 0 1 8 0 9

53. Kantor Lurah Purwodadi 0 2 12 0 14

54. Kantor Lurah Kemumu 1 4 9 0 14

55. Kantor Lurah Lubuk Durian 0 4 7 0 11

56. Kantor Lurah Pasar Lais 0 2 8 0 10

57. Rumah Sakit Umum Arga Makmur 2 48 137 11 198

Jumlah 74 1.219 3.456 1.323 6.072 orang

(18)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

8

Secara detail pergolongan Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.4.

Data Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara Menurut Golongan Tahun 2015

No. Golongan a b Jumlah c d Jumlah

1. Golongan I 12 8 32 22 74

2. Golongan II 181 470 320 248 1.219 3. Golongan III 984 910 729 833 3.456 4. Golongan IV 1235 61 25 2 1.323

Jumlah 6.072

Sumber : BKPPD Kab. BU, 2015 C. PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI

Dalam hubungannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah, beberapa permasalahan daerah dalam Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut :

Permasalahan yang ada di bidang pendidikan antara lain:

1. belum optimalnya pelaksanaan program paud, dikdas, dikmen, tenaga pendidik dan kependidikan, pendidikan non formal, dan manajemen pelayanan pendidikan yang disebabkan oleh :

a. keterbatasan anggaran

b. terbatasnya jumlah SDM/pegawai yang memiliki kompetensi di bidang tertentu yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan perkantoran.

c. kurangnya pemerataan tenaga pengajar di tingkat sekolah dasar dan menengah, khususnya guru SMK produktip dan sekolah di daerah terpencil.

d. kurangnya sarana dan prasarana penunjang di tingkat sekolah dasar dan menengah khususnya di daerah terpencil, seperti listrik, ruang belajar, ruang praktek, ruang laboratoriun, ruang perpustakaan, sarana olahraga dan media pembelajaran.

e. keterlambatan petunjuk teknis operasional dari pemerintah pusat sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang direncanakan.

2. tingkat pendidikan penduduk relatif rendah dan belum merata;

3. masih rendahnya kualitas dan kuantitas serta belum optimalnya penyebaran tenaga guru; 4. masih terdapat kesenjangan tingkat pendidikan yang cukup besar antar kelompok masyarakat; 5. fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan menengah pertama dan yang

lebih tinggi belum tersedia secara merata;

6. kualitas pendidikan relatif masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik;

7. masih belum maksimalnya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan; 8. kualitas tenaga pendidik yang relatif rendah.

(19)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

9

Permasalahan yang ada di bidang kesehatan antara lain:

1. proporsi penempatan tenaga kesehatan belum maksimal sesuai dengan luas wilayah.

2. belum maksimal pelayanan kesehatan dipuskesmas dan jaringannya oleh karena perubahan struktur dan komposisi petugas di puskesmas.

3. masih rendahnya penampilan sarana kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

4. belum maksimalnya anggaran sektor kesehatan sesuai dengan amanat undang – undang kesehatan dan WHO

5. akses masyarakat untuk mencapai fasilitas kesehatan belum optimal;

6. masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya; 7. masih rendahnya kinerja sumber daya manusia di bidang kesehatan;

8. masih rendahnya akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan; 9. kondisi kesehatan lingkungan masih rendah;

10. perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah; 11. jumlah tenaga kesehatan masih kurang dan tidak merata; 12. pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal; 13. peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal; Permasalahan yang ada di bidang pekerjaan umum antara lain:

1. tingginya laju tingkat kerusakan jalan baik jalan nasional, propinsi maupun kabupaten sehubungan tidak sebandingya antara laju pertambahan volume kerusakan dengan laju volume perbaikan. hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan anggaran, serta kondisi geografis, cuaca serta perilaku pengguna jalan yang tidak mematuhi peraturan yang terkait dengan batasan tonase jalan.

2. masih terbatasnya jumlah personil yang memiliki keahlian teknis

3. terbatasnya kemampuan mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat kontraktor

4. kondisi geografis kabupaten bengkulu utara yang masih banyak perbukitan terjal sehingga biaya pengangkutan material ke lokasi pekerjaan pada umumnya tinggi

5. masih banyaknya jalan baik jalan negara, provinsi maupun kabupaten yang rusak; 6. masih banyaknya irigasi teknis dan jembatan yang rusak;

7. kondisi alat-alat berat yang sudah tidak memungkinkan untuk beroperasi; 8. banyaknya jalan desa dan lingkungan yang rusak;

9. masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas jalan, jembatan, dan irigasi; 10. masih minimnya dana untuk pembangunan maupun pemeliharaan infrastruktur (jalan, jembatan, dan

irigasi);

11. masih rendahnya peran masyarakat dalam mendukung program kebersihan dan pertamanan; 12. masih banyaknya masyarakat yang belum terlayani dalam hal air bersih;

13. masih banyaknya jaringan perpipaan air bersih yang sudah tua dan memerlukan pemeliharaan; 14. banyaknya gorong-gorong yang sudah rusak.

(20)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

10

Permasalahan yang ada di bidang perumahan antara lain: 1. masih adanya permukiman masyarakat yang kurang layak;

2. masih terbatasnya jumlah investor yang menginvestasikan dananya ke bidang perumahan;24

3. belum adanya Rencana Pengembangan Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman Daerah (RP4D) Kabupaten Bengkulu Utara.

Permasalahan yang ada di bidang penataan ruang antara lain: 1. masih kurangnya koordinasi dalam penataan ruang daerah.

2. sosialisasi perlu dilakukan lebih efektif disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai. 3. personil bidang yang menangani penataan ruang daerah masih kurang.

4. kurang ditaatinya ketentuan penggunaan ruang wilayah dalam pelaksanaan pembangunan oleh seluruh komponen daerah, yaitu masyarakat, pihak swata maupun pemerintah sendiri.

Permasalahan yang ada di bidang perhubungan antara lain:

1. banyaknya angkutan barang yang membawa barangnya tidak sesuai dengan klas jalan; 2. masih kurangnya rambu-rambu lalu lintas pada ruas jalan kabupaten;

3. masih kurangnya papan penunjuk arah.

Permasalahan yang ada di bidang informasi dan komunikasi antara lain:

1. kurangnya koordinasi antar unit pengolah data di SKPD dengan pusat data dalam hal ini bidang data dan informatika Bappeda kabupaten bengkulu utara yang berakibat kurang sinkronnya data antar berbagai dokumen.

2. belum terbangunnya aplikasi program strategis dan integrasi.

3. belum optimalnya lembaga peyiaran publik lokal radio Kharisma Ratu Samban sebagai alat informasi dan komunikasi.

Permasalahan yang ada di bidang lingkungan hidup antara lain:

1. kekurangan sarana dan prasarana baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.

2. terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) bidang lingkungan seperti D III Analisa Kimia, S1 MIPA Kimia, S1 Biologi,

3. Perlu adanya servis dan kalibrasinya alat-alat laboratorium lingkungan hidup karena ada beberapa alat yang rusak, strategi yang dilakukan adalah dengan mengajukan anggaran untuk servis dan kalibrasi alat-alat laboratorium;

4. belum adanya Pos Pelayanan Pengaduan Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH) strategi yang dilakukan adalah dengan mengajukan anggaran kepada Pemerintah Daerah untuk Pembentukan P3SLH;

5. kurangnya kuantitas sumber daya manusia yang dapat melakukan pemantauan lingkungan secara berkala, untuk mengukur kualitas lingkungan;

(21)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

11

7. belum adanya sanksi yang tegas terhadap perusahaan/ pelaku usaha yang merusak lingkungan; 8. masih banyaknya perambahan hutan pada kawasan hutan produksi, hutan produksi terbatas dan

hutan lindung.

Permasalahan yang ada di bidang kependudukan dan catatan sipil antara lain:

1. kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya validitas data penduduk, sehingga dalam pengisian biodata penduduk masih banyak yang tidak sesuai dengan data legal yang dimiliki. 2. upgrade Program SIAK untuk kecamatan dan kabupaten memerlukan waktu, sosialisasi dan

pelatihan bagi tenaga pengelola SIAK.

3. terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur pengelola SIAK

4. masih ada masyarakat yang enggan mengurus KTP / KK sebelum benar-benar membutuhkan, terutama penduduk yang tempat tinggalnya jauh dari tempat pelayanan kependudukan

5. belum optimalnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, hal ini dapat dilihat bahwa adanya peningkatan permohonan akta kelahiran, penyelesaiannya belum dapat diselesaikan dengan tepat waktu karena terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM yang ada.

6. kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya Akta – akta Catatan Sipil khususnya akta kelahiran, hal ini dapat dilihat pada saat mereka mengurus akta kelahiran masih banyak yang terlambat pelaporannya, sehingga hal ini dikhawatirkan adanya manipulasi data.

7. belum optimalnya kinerja aparat desa/kelurahan dalam melaksanakan tertib administrasi kependudukan.

8. kurangnya kesadaran akan pentingnya dokumen kependudukan. 9. validasi data belum optimal.

10. masih tingginya laju pertumbuhan penduduk; 11. masih tingginya tingkat kelahiran penduduk;

12. penyebaran penduduk yang tidak merata pada masing-masing wilayah;

13. kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur dan remaja tentang hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi;

14. rendahnya partisipasi pria dalam keluarga berencana;

15. masih kurangnya akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan masih lemahnya institusi daerah dalam menunjang pelaksanaan program keluarga berencana;

16. belum serasinya kebijakan kependudukan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan;

17. belum tertatanya administrasi kependudukan dalam rangka membangun sistem pembangunan, pemerintahan dan pembangunan yang berkelanjutan;

18. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen kependudukan dan tertib administrasi belum memadai;

19. belum tersedianya bank data sebagai basis data kependudukan; 20. meningkatnya jumlah pengangguran terbuka;

21. berkurangnya lapangan kerja formal di perkotaan dan pedesaan;

(22)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

12

Permasalahan yang ada di bidang pemberdayaan perempuan antara lain:

1. lemahnya jaringan pemberdayaan perempuan dan kelembagaannya.

2. belum adanya persepsi yang sama tentang pengarusutamaan gender.

3. masih lemahnya perlindungan perempuan dan anak, terkait dengan kurangnya sosialisasi serta dukungan dan kepedulian masyarakat.

4. kurangnya informasi implementasi kebijakan serta lemahnya data pelaksanaan pembangunan yang berperspektif gender.

Permasalahan yang ada di bidang penanaman modal antara lain:

1. prosedur perizinan investasi relatif panjang dan membutuhkan biaya tinggi;

2. regulasi investasi yang belum maksimal dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif; 3. masih terbatasnya ketersediaan infrastruktur penunjang investasi;

4. kurang optimalnya jaminan kepastian hukum terhadap iklim usaha investor. Permasalahan yang ada di bidang kebudayaan antara lain:

1. masih lemahnya kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan;

2. belum adanya konsep, kebijakan dan strategi kebudayaan nasional yang dapat dijadikan rujukan dalam memajukan kebudayaan daerah;

3. masih lemahnya ketahanan budaya daerah dalam menghadapi budaya asing (luar) dan media masa juga belum dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam upaya pembentukan watak dan jati diri bangsa;

4. belum adanya pedoman perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kebudayaan; 5. masih lemahnya tenaga pengelola kebudayaan yang profesional;

6. hasil-hasil penelitian kebudayaan belum dimanfaatkan secara optimal; 7. data dan informasi kebudayaan belum dikelola secara profesional. Permasalahan yang ada di bidang kepemudaan dan olah raga antara lain:

1. prestasi olahraga dalam berbagai cabang dan event olahraga baik pada tingkat provinsi maupun nasional masih belum memuaskan;

2. pembinaan dan pembibitan olahraga serta peningkatan prestasi olahraga belum didukung ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga;

3. jumlah dan mutu sumber daya manusia pelaku olahraga belum mamadai;

4. belum terintegrasinya pembinaan dan pembibitan olahraga masyarakat untuk olahraga prestasi; 5. masih terbatasnya sarana dan prasarana olahraga masyarakat untuk menunjang olahraga prestasi; 6. pembudayaan dan pemasyarakatan olahraga sebagai bagian dari upaya pembentukan dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia, belum menumbuhkan kepedulian masyarakat;

7. kesegaran jasmani belum dilaksanakan secara terpadu, terarah dan terpola, sehingga hasilnya kurang memuaskan baik bagi peningkatan kesehatan dan kebugaran masyarakat sejak dini, maupun dalam kaitannya dengan upaya peningkatan produktivitas kerja masyarakat;

(23)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

13

8. organisasi atau lembaga keolahragaan yang ada, kualitas dan kinerjanya masih sangat memprihatinkan, karena pada umumnya belum dikelola secara profesional dan sungguh - sungguh; 9. kesejahteraan dan jaminan penghargaan bagi atlet, pelatih dan pembina olahraga yang berprestasi,

menjadi salah satu masalah yang menyebabkan bidang olahraga kurang diminati untuk dijadikan sebagai profesi yang menjamin masa depan;

10. belum adanya sistem pendanaan yang sistematis dan berkesinambungan. Permasalahan pokok bidang pertanian diantaranya:

1. sulitnya petani untuk mendapatkan sarana produksi; 2. harga sarana produksi yang cukup tinggi;

3. tingginya tingkat fluktuatif harga – harga produksi petani; 4. produk pertanian tidak mampu bersaing dengan daerah lain; 5. tingginya angka alih fungsi lahan dari sawah ke perkebunan;

6. masih rendah ketersediaan sarana akses infrastruktur jalan usaha tani; 7. terbatasnya modal petani untuk berusaha tani;

8. terbatasnya akses masyarakat tani untuk mendapatkan akses permodalan; 9. kesejahteraan petani masih rendah dan tingkat kemiskinan relatif tinggi;

10. lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani yang berakibat pada panjangnya tata niaga dan belum adilnya sistem pemasaran;

11. lahan pengusahaan petani relatif sempit sehingga pendapatan yang diperoleh tidak mencukupi kebutuhan dan kurang mendorong upaya peningkatan produksi;

12. masih rendahnya sistem alih teknologi dan diseminasi teknologi pengolahan produk pertanian sehingga produktifitas dan nilai tambah produk pertanian rendah;

13. tingginya ketergantungan pada beras dan rentannya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga; 14. lemahnya koordinasi antar stakeholder dan birokrasi untuk pembangunan bidang pertanian; 15. masih rendahnya sumber daya manusia yang bekerja pada sektor pertanian;

16. harga jual hasil pertanian masih rendah; 17. ingginya biaya pemasaran;

18. minimnya sarana dan upaya penelitian bidang pertanian. Permasalahan sektor perkebunan ini diantaranya:

1. banyaknya perkebunan rakyat yang sudah tua dan rusak, yang perlu diremajakan; 2. rendahnya produktifitas perkebunan rakyat:

a. petani masih terbatas menggunakan bibit unggul;

b. sulitnya petani untuk mendapatkan bibit unggul serta tingginya harga bibit unggul; c. kurangnya kesadaran petani dalam pemeliharaan kebun;

d. kurangnya informasi dan kemampuan penciptaan peluang pasar.

3. masih rendahnya penggunaan sarana teknologi baik untuk budidaya, maupun pengolahan hasil produksi perkebunan;

(24)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

14

4. lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani yang berakibat pada panjangnya tataniaga dan belum adilnya sistem pemasaran;

5. masih rendahnya sumber daya manusia perkebunan; 6. masih terdapat perkebunan besar swasta yang bermasalah;

7. rendahnya kesadaran pemilik kebun-kebun kecil (maksimal 25 ha) untuk mengurus izin usaha perkebunan;

8. terbatasnya akses petani ke sumber daya produktif termasuk permodalan dan layanan usaha; 9. lahan pengusahaan petani relatif sempit sehingga pendapatan yang diperoleh tidak mencukupi

kebutuhan dan kurang mendorong upaya peningkatan produksi;

10. masih rendahnya sistem alih teknologi dan diseminasi teknologi pengolahan produk perkebunan sehingga produktifitas dan nilai tambah produk perkebunan rendah;

11. akses pasar rendah, disebabkan oleh belum dimanfaatkannya informasi pasar secara optimal, masih tingginya peranan tengkulak dalam pemasaran, tidak adanya pasar lelang dan minimnya infrastruktur pendukung pemasaran;

12. sistem pemasaran kurang efisien;

13. kesejahteraan petani masih rendah dan tingkat kemiskinan relatif tinggi. Permasalahan pokok bidang kehutanan diantaranya:

1. tingginya laju deforestasi akibat perambahan hutan, illegal logging, dan kebakaran hutan; 2. masih rendahnya kegiatan rehabilitasi dan perlindungan hutan;

3. kurangnya tenaga personil pembinaan dan pengamanan hutan (polisi hutan, PPNS, penyuluh kehutanan dan petugas lapangan lainnya);

4. kurangnya sarana dan prasarana pengamanan hutan; 5. masih banyaka ketidakjelasan tata batas kawasan hutan;

6. belum optimalnya sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan;

7. tingkat partisipasi masyarakat terhadap pengawasan dan pengolahan hutan masih rendah;

8. rendahnya nilai hasil hutan non kayu yang sebenarnya berpotensi untuk meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar kawasan hutan;

9. tingginya ancaman terhadap kerusakan keanekaragaman hayati; 10. lemahnya penegakan hukum bidang kehutanan.

Permasalahan pokok bidang energi dan sumber daya mineral diantaranya: 1. masih banyaknya masyarakat yang belum memperoleh fasilitas listrik;

2. masih terbatasnya jaringan listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN); 3. belum optimalnya pelayanan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN);

4. masih kurangnya pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha pertambangan; 5. kurangnya ketaatan perusahan untuk melaksanakan reklamasi;

6. masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kerusakan lingkungan karena usaha pertambangan;

(25)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

15

7. minimnya ketersediaan data potensi pertambangan yang akurat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);

8. lemahnya penegakan peraturan bidang energi dan sumber daya mineral;

9. eksploitasi bahan galian yang tidak ramah lingkungan dan tidak berkelanjutan, masih adanya pemilik izin usaha pertambangan yang belum menempatkan dana reklamasi.

Permasalahan pokok bidang pariwisata diantaranya:

1. belum terdatanya objek-objek pariwisata yang potensial secara rinci;

2. belum terjalinnya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah serta industri pariwisata untuk menangani pariwisata daerah secara terpadu;

3. belum terolahnya objek-objek dan kawasan potensial pariwisata; 4. perencanaan pariwisata yang masih parsial;

5. belum adanya pengembangan sistem informasi kepariwisataan;

6. belum tercapainya keterpaduan berbagai sektor untuk secara bersama mengembangkan pariwisata; 7. belum tersosialisasinya rencana pengembangan pariwisata ke berbagai sektor, instansi dan

lembaga terkait lainnya.

Permasalahan pokok bidang kelautan dan perikanan diantaranya: 1. masih rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi pembudidaya ikan;

2. belum optimalnya sarana pembenihan, baik balai benih ikan (bbi) maupun upr sehingga belum didapatkannya benih yang bermutu, dengan jumlah yang cukup dan berkelanjutan;

3. dana operasional Balai Benih Ikan (BBI) masih sangat kecil; 4. kurangnya biaya dan sarana petugas penyuluh;

5. mahalnya harga pakan ikan;

6. lemahnya sistem pemasaran ikan budidaya;

7. kebijakan pengelolaan pulau kecil terluar (pulau enggano dan pulau mega) masih belum optimal; 8. konflik pemanfaatan ruang wilayah laut;

9. degradasi garis pantai dan terumbu karang; 10. kurang pengawasan perizinan kapal; 11. lemahnya permodalan nelayan;

12. masih kurangnya sarana dan prasarana perikanan tangkap; 13. rendahnya mutu hasil perikanan tangkap;

14. kurangnya sarana prasarana yang menunjang pemasaran ikan segar;

15. rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pengolahan hasil perikanan; 16. kurangnya tenaga profesional pengolahan hasil perikanan;

17. lemahnya manajemen informasi pemasaran ikan;

18. lemahnya pengawasan terhadap sumber daya kelautan dan perikanan, karena keterbatasan dana; 19. sarana pengawasan/kapal patroli yang ada tidak dapat beroperasi karena mengalami rusak berat;

(26)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

16

20. illegal fishing yang dilakukan oleh kapal asing (luar daerah) maupun nelayan lokal. pelanggaran nelayan lokal dalam hal penggunaan alat tangkap terlarang, bahan terlarang, dan pelanggaran jalur penangkapan;

21. masih terbatasnya jumlah personil yang terlatih.

Permasalahan yang ada di bidang koperasi dan usaha kecil menengah antara lain:

1. rendahnya produktivitas, sehingga menimbulkan kesenjangan antara pelaku usaha kecil, menengah dan besar:

a. rendahnya kualitas sumber daya manusia umkm khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan teknologi dan pemasaran;

b. rendahnya kompetensi kewirausahaan UMKM.

2. terbatasnya variasi usaha maupun produk yang dihasilkan sehingga produk yang dihasilkan bersifat umum/ tidak unik;

3. industri belum tumbuh berdasarkan keunggulan komparatif yang dimiliki sehingga sulit bersaing dengan produk sejenis dari daerah lain;

4. terbatasnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif, terutama terhadap permodalan, teknologi, informasi dan pasar;

5. masih rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi UMKM; 6. kurang kondusifnya iklim usaha, diantaranya adalah:

(a). Ketidakpastian dan ketidakjelasan prosedur perizinan yang mengakibatkan besarnya biaya transaksi, panjangnya proses perizinan dan timbulnya berbagai pungutan tidak resmi,

(b). Praktek bisnis dan persaingan usaha yang tidak sehat,

(c). Lemahnya koordinasi lintas instansi dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM dan belum optimalnya peran dunia perbankan dalam pembinaan UMKM.

Permasalahan yang ada pada sektor peternakan:

1. lemahnya manajemen usaha peternakan, terutama ternak besar;

2. terbatasnya petugas Inseminasi Buatan (IB), serta sarana dan prasarana; 3. belum optimalnya pelayanan kesehatan hewan;

4. pola usaha tani tradisional dengan melepas ternak ke alam terbuka tanpa pengawasan menimbulkan tingginya serangan penyakit dan gangguan keamanan ternak itu sendiri;

5. rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berkecimpung di sub sektor peternakan baik di bidang manajemen usaha peternakan maupun teknis peternakan;

6. kurangnya pengawasan terhadap kualitas pakan ternak. Permasalahan yang ada di bidang investasi:

1. peruntukan lahan untuk kegiatan usaha yang ditentukan pemerintah masih banyak yang terlantar dan tidak dipergunakan secara produktif oleh investor;

2. terbatasnya ketersediaan infrastruktur penunjang investasi;

(27)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

17

Permasalahan yang ada di bidang aparatur:

1. kelembagaan pemerintah masih belum sepenuhnya berdasarkan prinsip organisasi yang efisien dan efektif;

2. penerapan manajemen kepegawaian belum mampu mendorong peningkatan profesionalitas dan kinerja aparatur;

3. masih banyaknya celah terjadinya penyimpangan yang mengarah pada penyalahgunaan wewenang dalam birokrasi;

Permasalahan yang ada di bidang hukum:

1. masih rendahnya kesadaran masyarakat akan penegakan hukum;

2. terjadinya pelanggaran hukum masih banyak karena dasar ketidaktahuan masyarakat terhadap hukum.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sistematika penulisan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Executive Summery Kata Pengantar

Berisikan pengantar dari Bupati Bengkulu Utara

Daftar Isi Daftar Tabel

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memuat latar belakang penyusunan Laporan Kinerja

B. Gambaran Organisasi

Memuat tentang gambaran Kabupaten Bengkulu Utara meliputi gambaran umum, gambaran Pemerintahan kabupaten Bengkulu Utara dan komposisi pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.

C. Permasalahan Utama Organisasi

BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Strategis

Menyajikan perencanaan kinerja yang digariskan di dalam RPJMD mulai dari Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran dan Sasaran Strategis dan Arah Kebijakan Pembangunan.

(28)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

18

B. Rencana Kinerja Tahunan

Menyebutkan Rencana Kinerja Tahun 2015 berdasarkan prioritas dan sasarannya dengan melihat permasalahan yang dihadapi, dan menetapkan anggarannya.

C. Perjanjian Kinerja

Menyebutkan Perjanjian Kinerja oleh Bupati Bengkulu Utara untuk dapat melaksanakan program kegiatan dan mencapai target kinerja dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam satu tahun anggaran.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A. Capaian Kinerja Organisasi

Menyajikan capaian kinerja setiap misi dan sasaran beserta target indikator kinerjanya sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi, sebagaimana diperjanjikan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Daerah yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian diuraikan analisis/penjelasannya, beserta data pendukungnya. Juga menjelaskan fruktuasi yang terjadi pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya.

B. Realisasi Anggaran

Menggambarkan alokasi anggaran serta realisasi seluruh anggaran daerah tahun 2015 untuk melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai sasaran strategis.

BAB IV. PENUTUP

Menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan kinerjanya.

(29)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

19

BAB II

PERENCANAAN

KINERJA

(30)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

19

A. PERENCANAAN STRATEGIS

RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara terpilih pada saat Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) tanggal 15 Desember 2010 dan telah dilantik pada Jumat tanggal 4 Februari 2011 yang lalu.

1. Visi dan Misi

Visi

adalah cara pandang jauh ke depan, kemana organisasi harus dibawa, agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif serta merupakan suatu gambaran yang menantang tentang suatu keadaan masa depan yang diinginkan dan ingin dicapai.

Visi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara 5 ( lima ) tahun 2011 - 2016 dirumuskan sebagai berikut :

“Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat”

Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai gambaran harapan yang ingin dicapai pada periode pembangunan Tahun 2011–2016. Mengandung makna bahwa masyarakat Bengkulu Utara dalam lima tahun ke depan harus menjadi maju dan sejahtera. Variabel mandiri ditandai dengan indikator kemapanan ekonomi yang ditunjukkan dengan parameter ekonomi makro dan struktur perekonomian yang kokoh. Variabel maju ditandai dengan indikator terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Variabel bermartabat ditandai dengan meningkatnya prestasi daerah di tingkat regional dan nasional, kesetaraan gender, kerukunan antar umat beragama dan tersedianya sarana dan prasarana serta kegiatan yang mendukung kualitas kerohanian masyarakat.

Visi tersebut memiliki tiga makna utama yang dapat diuraikan sebagaimana berikut ini :

Mandiri, yaitu kemampuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara

menjadi sejajar dan sederajat dengan daerah lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Untuk membangun kemandirian harus dibangun melalui kemajuan ekonomi, kemampuan untuk berdaya saing yang menjadi kunci untuk mencapai kemajuan dan kemandirian. Kemandirian berkaitan langsung dengan daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi makro. Salah satu makna kemandirian adalah adanya kemapanan ekonomi yang ditunjukkan dengan pertumbuhan paramater ekonomi makro yang berkesinambungan, struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan komperatif dan kompetitif dan didukung oleh daya saing ekonomi akan diperoleh dari peningkatan dan pertumbuhan pendapatan daerah dengan mengembangkan leading sector dan produk serta komoditas unggulan daerah.

Kemandirian juga dapat terlihat melalui ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur pemerintah

BAB II

(31)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

20

dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam daerah makin kokoh sehingga ketergantungan kepada sumber dari luar daerah menjadi kecil; kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok.

Masyarakat yang maju merupakan wujud dari kondisi seluruh masyarakat Kabupaten Bengkulu

Utara yang terbebas dari ketergantungan dan ketertinggalan, sehingga dapat tercipta masyarakat yang berwawasan luas. Masyarakat yang maju juga merupakan tekad dan wujud dari keinginan dari segenap

stakeholder untuk selalu bergerak dan tumbuh dan berkembang sehingga dapat mensejajarkan diri dengan

masyarakat daerah lain yang telah lebih dahulu berkembang. Kemajuan dan kemandirian suatu daerah tidak hanya dicerminkan oleh perkembangan ekonomi, tetapi juga mencakup aspek yang lebih luas. Kemajuan dan kemandirian juga tercermin dalam keseluruhan aspek kehidupan, dalam kelembagaan (pranata-pranata), dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial.

Masyarakat bermartabat yang mengandung arti bahwa masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara

mempunyai harkat dan harga diri yang tinggi dengan dasar meyakini akan kebenaran ajaran dan nilai-nilai agama yang menjadi pedoman dan tuntunan dalam menjalankan kehidupannya, dalam wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada sisi lainnya, martabat yang tinggi tersebut hanya akan tertanam disegenap dada masyarakat Bengkulu Utara dan tercermin dalam setiap rumah tangga apabila setiap rumah tangga ada dalam kondisi kehidupan yang berkecukupan (terpenuhinya kebutuhan dasar rohani dan jasmaninya).

Dari visi tersebut lebih lanjut diturunkan delapan misi yang akan memayungi arah Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) pembangunan daerah.

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sesuai visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Penjabaran misi dilakukan agar tujuan organisasi dapat dilaksanakan sesuai dengan target. Pernyataan misi dimaksudkan agar di seluruh sistem dalam organisasi, pihak-pihak yang berkepentingan dan seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui dan mengerti sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Misi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk mewujudkan visi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011–2016 terwujudnya Kabupaten Bengkulu Utara yang mandiri, maju dan bermartabat yang dalam hal ini mencakup aspek kewilayahan, kepemerintahan dan kependudukan, maka ditempuh melalui misi pembangunan sebagai berikut :

1. Memajukan perekonomian masyarakat berbasis potensi dan sumber daya daerah serta

pemberdayaan ekonomi kerakyatan;

2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur daerah terpadu;

3. Meningkatkan daya saing dan pengembangan produk unggulan daerah;

4. Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas melalui akses ketersediaan pendidikan dan kesehatan yang bermutu;

5. Mewujudkan pelayanan publik yang prima, tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih; 6. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur;

Gambar

Tabel 3.30. Evaluasi dan Analisis Kinerja Berdasarkan Indikator SPM   Di BLUD RSUD Arga Makmur Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Pada makalah ini telah ditunjukkan cara menggunakan ekspansi asimtotik khususnya pada Persamaan Differensial Biasa yang mempunyai sifat penyelesaian sangat berbeda di sekitar

Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:

One of it is PhET simulation (Physics Education and Technology). PhET is an interactive simulation that is very suitable to be applied in education. PhET was

A winner of the Scottish Chefs’ Award for Scottish Chef of the Year, Tony also oversees several pop-up restaurants and a cookery school?. He has a passion for combining

Menghukum Penggugat rekonpensi dan Tergugat rekonpensi untuk me- laksanakan pembagian harta bersama pada diktum angka 2.2 di atas de- ngan bagian seperti diktum angka 3 di

Peneliti mengambil posisi sebagai perempuan dengan menggunakan perspektif psikologi perempuan untuk melihat diri ibu dan anak perempuan dalam keluarga Tionghoa secara holistik

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W5, 2017 26th International CIPA Symposium 2017, 28

Investasi dalam saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau Perusahaan memiliki pengaruh signifikan untuk berpartisipasi dalam