• Tidak ada hasil yang ditemukan

TECHNOLOGIC, VOLUME 11, NOMOR 1 Politeknik Manufaktur Astra POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TECHNOLOGIC, VOLUME 11, NOMOR 1 Politeknik Manufaktur Astra POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

p-ISSN 2085-8507

e-ISSN 2722-3280

TECHNOLOGIC

VOLUME 11 NOMOR 1 | JUNI 2020

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta Utara 14330

Telp. 021 651 9555, Fax. 021 651 9821

www.polman.astra.ac.id

(2)

i

DEWAN REDAKSI

Technologic

Ketua Editor:

Dr. Setia Abikusna, S.T., M.T.

Dewan Editor:

Lin Prasetyani, S.T., M.T.

Rida Indah Fariani, S.Si., M.T.I

Yohanes Tri Joko Wibowo, S.T., M.T.

Mitra Bestari:

Abdi Suryadinata Telaga, Ph.D.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Eng. Agung Premono, S.T., M.T. (Universitas Negeri Jakarta)

Harki Apri Yanto, Ph.D.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM

(Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)

Dr. Sirajuddin, S.T., M.T.

(Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

Dr. Eng. Syahril Ardi, S.T., M.T.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Eng. Tresna Dewi, S.T., M.Eng

(Politeknik Negeri Sriwijaya)

Administrasi:

Asri Aisyah, A.md.

Kristina Hutajulu, A.md.

Kantor Editor:

Politeknik Manufaktur Astra

Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta Utara 14330

Telp. 021 651 9555, Fax. 021 651 9821

www.polman.astra.ac.id

(3)

ii

EDITORIAL

Pembaca yang budiman,

Puji syukur kita dapat berjumpa kembali dengan Technologic Volume 11 No. 1, Edisi

Juni 2020.

Pembaca, Jurnal Technologic Edisi Juni 2020 kali ini berisi 12 manuskrip.

Atas nama Redaksi dan Editor, di tengah merebaknya pandemi covid-19, kami do’akan

semoga dalam keadaan sehat selalu, dan kami haturkan terima kasih atas kepercayaan

para peneliti dan pembaca, serta selamat menikmati dan mengambil manfaat dari

terbitan Jurnal Technologic kali ini.

(4)

iii

DAFTAR ISI

MENINGKATKAN EFISIENSI LINE ASCD-01 DENGAN MENURUNKAN LOSS TIME PROSES GANTI

MODEL PADA POS TORSIONAL CHARACTERISTIC DI PT AII

1

Heri Sudarmaji , Gofar Julio Saputra

EVALUASI PARAMETER PEMANASAN MATERIAL TERHADAP PENURUNAN CACAT FIBER PADA

BOX LUGGAGE

8

Yohanes T. Wibowo, Alditya A. Kurniawan

MENURUNKAN KERUSAKAN YANG TIDAK TERJADWAL PADA KOMATSU PC1250SP–8 DENGAN

MELAKUKAN REPOSISI LINE HOSE AUTOLUBE DI PT PPN, DISTRICT KIDECO

14

Vuko A T Manurung , Yohanes C Sutama, dan Elio Sabatania Manalu

MODIFIKASI MESIN DIESEL MENJADI MESIN AXLE BRACKET BERBASIS PLC OMRON CJ1M

PADA AREA FOUNDRY DI PT XXX

19

Lin Prasetyani, Ahmad Athoillah Sakandariy Azzakkiyy

MEMPERCEPAT LEAD TIME PROSES PENGGANTIAN V-BELT MESIN NR TOYOTA DENGAN SST

DI BENGKEL AUTO 2000 XXX

27

Setia Abikusna, Rafli Ramdani

MENINGKATKAN AVAILABILITY RATE DENGAN MENGURANGI DOWNTIME UNTUK

PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA AREA MIXING

32

Nensi Yuselin, Edwar Rosyidi, Andika Yuda Pratama

PROTOTYPE PENGUNCI PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY

IDENTIFICATION) BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

38

Manase Sahat H Simarangkir, Agung Suryanto

ALAT PERAGA KENDALI POSISI PADA LINEAR AXIS DENGAN PENGGERAK MOTOR STEPPER

BERBASIS PLC

44

Eka Samsul Ma’arif

MENINGKATKAN KEMAMPUAN HUMAN RESOURCES PORTAL DENGAN CERTIFICATION

MANAGEMENT SYSTEM (CMS) SEBAGAI EFEKTIVITAS PROSES SERTIFIKASI (STUDI KASUS DI

PT. MOTOR INDONESIA)

51

Rida Indah Fariani, Dian Rahmawati, dan Fahmi Nur Salam

METODE CEK ANTARA PRESSURE GAUGE UNTUK JAMINAN MUTU INTERNAL LABORATORIUM

KALIBRASI

58

(5)

iv

CEK ANTARA ALAT UKUR BURETTE UNTUK JAMINAN MUTU INTERNAL HASIL KALIBRASI

61

Amalia Rakhmawati dan Agung Triono

METODE CEK ANTARA RULER CALIBRATOR UNTUK JAMINAN MUTU INTERNAL KALIBRASI 64

(6)

64

METODE CEK ANTARA RULER CALIBRATOR UNTUK JAMINAN

MUTU INTERNAL KALIBRASI

Amalia Rakhmawati

1

dan Agung Triono

2

1. Akademi Metrologi dan Instrumentasi Kementerian Perdagangan, Jl. Daeng M. Ardiwinata km. 3,4 Kab. Bandung Barat, 40559, Indonesia

2. Balai Kalibrasi Dit. Standardisasi dan Pengendalian Mutu Kementerian Perdagangan, Jl. Raya Bogor km. 26 Jakarta Timur, 13740, Indonesia

E-mail : [email protected]

1

,

[email protected]

2

Abstrak-- Salah satu standar panjang yang ada di laboratorium kalibrasi adalah ruler calibrator yang

digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur besaran panjang konvensional yaitu berupa batangan maupun pita panjang berskala umumnya terbuat dari bahan plastik, logam baja atau kuningan. Sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2017 General requirements for the competence of testing and calibration laboratories klausul 6.4 bahwa “pengecekan antara (intermediate check)” harus dilakukan sesuai prosedur tertentu bila diperlukan untuk menjamin kepercayaan terhadap unjuk kerjanya sehingga laboratorium kalibrasi perlu melakukan pengecekan antara peralatan standar untuk menjamin status peralatan yang digunakan. Penelitian ini akan membahas cek antara ruler calibrator untuk jaminan mutu internal kalibrasi. Ruler

calibrator memiliki ketelitian 0,005 mm dengan kapasitas 2000 mm akan dilakukan cek antara

menggunakan artefak steel ruler pada panjang 100 mm. Pengulangan pengambilan data sebanyak 5 kali selama 20 hari dengan data 10 hari di awal dan 10 hari di akhir. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan Fhitung perbandingan awal dan akhir dan Ftabel metode uji F. Dari data pengukuran didapatkan nilai µawal = 100,0059 mm dan nilai σawal = 0,006488, serta nilai µakhir = 100,0060 mm dan nilai σakhir = 0,006182. Dari data σawal dan σakhir didapatkan nilai Fhitung = 1,10, sedangkan nilai Ftabel dari tabel F yaitu 3,18. Karena data Fhitung ≤ Ftabel maka alat ukur ruler calibrator dinyatakan masih baik pada titik ukur 100 mm. Dari data tersebut didapatkan Control Chart yang dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa nilai rata-rata masih berada di bawah batas UWL dan LWL sehingga alat ukur ruler calibrator dinyatakan masih baik pada titik ukur tersebut.

Kata Kunci : Cek Antara, Ruler Calibrator, Uji F, Control Chart

I. PENDAHULUAN

Alat ukur besaran panjang merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran jarak antara dua titik dan pengukuran panjang juga merupakan pengukuran yang paling banyak dipakai di sektor perdagangan maupun sektor industri [1]. Salah satu standar panjang yang ada di laboratorium kalibrasi adalah ruler calibrator seperti ditunjukkan pada gambar 1, alat standar tersebut mengkonversi besaran listrik menjadi besaran panjang.

Gambar 1. Ruler calibrator

Ruler calibrator digunakan untuk mengkalibrasi

alat ukur besaran panjang konvensional yaitu berupa

batangan maupun pita panjang berskala umumnya terbuat dari bahan plastik, logam baja atau kuningan [2]

Sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2017 [3]

General requirements for the competence of testing and calibration laboratories klausul 6.4 bahwa

“pengecekan antara (intermediate check)” harus dilakukan sesuai prosedur tertentu bila diperlukan untuk menjamin kepercayaan terhadap unjuk kerjanya [4], laboratorium kalibrasi perlu melakukan pengecekan antara peralatan standar untuk menjamin status peralatan yang digunakan. Cek antara juga terkait dengan pengelolaan standar dan ketertelusuran pengukuran [5].

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Ega, A. V. dkk [4] dan Samodro, R. R. A [5] untuk cek antara pada pressure balance, penelitian ini akan membahas cek antara ruler calibrator untuk jaminan mutu internal kalibrasi. Ruler calibrator memiliki ketelitian 0,005 mm dengan kapasitas 2000 mm akan dilakukan cek antara menggunakan artefak steel ruler pada panjang 100 mm.

Metode cek antara penting sebagai penjaminan mutu bahwa ruler calibrator yang digunakan akurat dan presisi untuk alat standar pengukuran panjang sehingga penelitian ini melakukan cek antara dengan tujuan untuk melihat kemampuan alat ukur pada selang waktu interval kalibrasi.

(7)

65

II. METODOLOGI PENELITIAN

Cek antara dilakukan dalam masa interval kalibrasi, pada umumnya interval kalibrasi ruler

calibrator yaitu setiap 1 tahun. Penelitian

sebelumnya pada cek antara anak timbangan menggunakan total 10 data untuk cek antara [6], penelitian ini akan menggunakan total 100 data dengan melakukan pengulangan pengambilan data sebanyak 5 kali selama 20 hari dengan data 10 hari di awal dan 10 hari di akhir. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan Fhitung perbandingan awal dan

akhir seperti pada persamaan (1), dan Ftabel metode

uji F pada jumlah data 100 dan k = 2. Jika nilai Fhitung

≤ Ftabel maka alat ukur dapat dinyatakan masih baik

atau terkontrol [6]. akhir awal hitung

F

=

(1)

Pengambilan data dilakukan menggunakan perbandingan langsung antara artefak steel ruler dengan ruler calibrator pada titik ukur 100 mm.

Ruler calibrator memiliki mikroskop dengan

perbesaran tertentu untuk membantu penguji melihat titik ukur pada steel ruler guna mengurangi efek paralaks. Nilai hasil pengukuran dari ruler

calibrator yang ditentukan oleh penguji pada titik

ukur 100 mm akan dicatat menjadi data pengukuran. Data yang didapatkan akan dihitung untuk mendapatkan nilai rata-rata (µ) dan standar deviasi (σ). Dari data juga akan didapatkan Control Chart dengan garis batas peringatan yaitu UWL (Upper

Warning Level) dan LWL (Lower Warning Level)

sebesar µ ± 2σ, serta garis batas aksi UAL (Upper

Action Level) dan LAL (Lower Action Level) sebesar

µ ± 3σ [7].

III. HASIL DAN ANALISIS

Data awal dan akhir cek antara ditunjukkan pada tabel 1 dan 2.

Tabel 1. Data awal

Tabel 2. Data akhir

Dari tabel 1 didapatkan nilai rata-rata awal (µawal) 100,0059 mm dan nilai standar deviasi awal

(σawal) 0,006488. Dan dari tabel 2 didapatkan nilai

rata-rata akhir (µakhir) 100,0060 mm dan nilai standar

deviasi akhir (σakhir) 0,006182. Dari data σawal dan

σakhir dengan menggunakan persamaan (1)

didapatkan nilai Fhitung = 1,10, sedangkan nilai Ftabel

dari tabel F yaitu 3,18 pada data 100 dan nilai k = 2. Karena data Fhitung ≤ Ftabel sehingga data awal tidak

mempengaruhi data akhir maka alat ukur ruler

calibrator dinyatakan masih baik pada titik ukur 100

mm. Dari data tersebut didapatkan Control Chart seperti ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Control chart

Dari gambar 2 dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa nilai rata-rata masih berada di bawah batas UWL dan LWL sehingga alat ukur ruler calibrator dinyatakan masih baik pada titik ukur tersebut.

IV. KESIMPULAN

Salah satu standar panjang yang ada di laboratorium kalibrasi adalah ruler calibrator yang digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur besaran panjang konvensional yaitu berupa batangan maupun pita panjang berskala umumnya terbuat dari bahan plastik, logam baja atau kuningan. Sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2017 General

requirements for the competence of testing and calibration laboratories klausul 6.4 bahwa “pengecekan antara (intermediate check)” harus dilakukan sesuai prosedur tertentu bila diperlukan untuk menjamin kepercayaan terhadap unjuk kerjanya sehingga laboratorium kalibrasi perlu melakukan pengecekan antara peralatan standar untuk menjamin status peralatan yang digunakan. Metode cek antara penting sebagai penjaminan mutu bahwa ruler calibrator yang digunakan akurat dan presisi sebagai alat standar panjang sehingga penelitian ini melakukan cek antara dengan tujuan untuk melihat kemampuan alat ukur pada selang waktu interval kalibrasi.

Dari data pengukuran didapatkan nilai µawal =

100,0059 mm dan nilai σawal = 0,006488. Serta nilai

µakhir = 100,0060 mm dan nilai σakhir = 0,006182.

Dari data σawal dan σakhir didapatkan nilai Fhitung =

1,10, sedangkan nilai Ftabel dari tabel F yaitu 3,18.

Karena data Fhitung ≤ Ftabel maka alat ukur ruler

calibrator dinyatakan masih baik pada titik ukur 100

mm. Dari data tersebut didapatkan Control Chart yang dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa nilai

(8)

66

rata-rata masih berada di bawah batas UWL dan LWL sehingga alat ukur ruler calibrator dinyatakan masih baik pada titik ukur tersebut.

IV. DAFTAR PUSTAKA

[1] Wicaksono, A. dan Susanto, D. W. (2014). Sistem Otomasi Penggerak Kamera Dengan Motor Step Sebagai Alat Bantu Kalibrasi Alat Ukur Panjang. J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 6 (2).

[2] Kementerian Perdagangan RI. (2010). SK Dirjen PDN No.32 Tahun 2010 tentang Syarat Teknis Alat Ukur Panjang dan Lampiran. Kementerian Perdagangan RI.

[3] ISO/IEC. (2017). ISO/IEC 17025:2017 General

requirements for the competence of testing and calibration laboratories. ISO/IEC.

[4] Ega, A. V. dan Samodro, R. R. A. (2014). Pengecekan-Antara Pressure Balance Standar

Sebagai Implementasi Jaminan Mutu

Laboratorium Tekanan Puslit Metrologi LIPI Sesuai Dengan SNI ISO/IEC 17025:2008. Prosiding PPI Standardisasi. BSN.

[5] Samodro, R. R. A. (2010). Metode Intermediate

Check Untuk Standar Tekanan Pressure Balance. Prosiding PPI KIM LIPI. LIPI.

[6] Vâlcu, A, dan Călin, A. (2018). Ensuring The

Validity of Results by Intermediate Checks in The Field of Mass Measurements, IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 1065 (2018) 042033. IOP Publishing.

[7] Subekti, H. dan Kunarsih, E. (2018). Analisis Penggunaan Metode T-Test Dalam Pengecekan Antara Pada Alat Ukur Xray Multimeter Untuk Uji Kesesuaian. Prosiding IPTEK Nuklir. BATAN.

Gambar

Gambar 1. Ruler calibrator
Tabel 1. Data awal

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 15. Perubahan Cara Pemantauan Waktu pemantauan akan dapat diturunkan secara signifikan, ditunjukkan pada Gambar 16. Waktu pengamatan yang semula memerlukan waktu

Berdasarkan penilaian MTBF (Mean Time Between Failure) pada area mixing, line BB#9 merupakan line dengan pencapaian nilai MTBF terendah yaitu 9.02 Hari (rata

Berdasarkan evaluasi terhadap percobaan- percobaan yang sudah dilaksanakan dapat diambil suatu simpulan bahwa parameter pemanasan pada material PPGF mempunyai

Perencanaan system monitoring kwh dengan metode symptom management dan aplikasi IoT, seperti gambar 9, dengan nama “Utility Energi Visualization” (UEV). Obyek penelitian

Hasil pengujian dengan kecepatan rendah 10 mm/s menunjukkan simpangan yang besar dari target hampir di semua posisi, baik diukur dengan jangka sorong

Setelah dilakukan desain ulang oleh departemen engeneering kemudian dilakukan implementasi reposisi line hose autolube, maka diperoleh data tidak terjadi lagi

Konsep modifikasi mesin Install Screw Housing ini berbeda dengan mesin sebelumnya, yaitu pada mesin sebelumnya masih banyak proses yang dilakukan secara manual

Total pemakaian beban yang digunakan oleh Gedung A B C D Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta ini sebesar 629,739 kWh/tahun, dapat di akomodir oleh PLTS sebesar