• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 202010122 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 202010122 Full text"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH PADA SOAL CERITA SPLDV DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SALATIGA

Vivin Isna Tuti, Wahyudi , S.Pd., M.Pd., Erlina Prihatnani, S.Si., M.Pd.

Program s1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, Indonesia

e-mail: [email protected]

Abstrak

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa di SMK PGRI 2 Salatiga dalam memecahkan soal cerita SPLDV ditinjau dari hasil belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 28 siswa. Dari hasil penelitian, terdapat 4 strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa. Subyek penelitian dengan hasil belajar tinggi menggunakan 4 strategi pemecahan masalah dari 11 strategi pemecahan masalah yaitu strategi menggunakan tabel sebesar 1.96% , strategi menebak dan menguji sebesar 1.96%, strategi mengidentifikasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan sebesar 49.02%, serta strategi menulis kalimat terbuka sebesar 47.06%.Subyek penelitian dengan hasil belajar sedang menggunakan 2 strategi pemecahan masalah dari 11 strategi pemecahan masalah yaitu strategi mengidentifikasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan sebesar 52.85 %, serta strategi menulis kalimat terbuka sebesar 47.15%. Subyek penelitian dengan hasil belajar rendah menggunakan 2 strategi pemecahan masalah dari 11 strategi pemecahan masalah yaitu strategi mengidentifikasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan sebesar 54.02%, serta strategi menulis kalimat terbuka sebesar 45.98%.

Kata Kunci: strategi pemecahan masalah, matematika, soal cerita spldv

A. Pendahuluan

(2)

2

keberadaannya untuk membantu manusia dalam memahami dan memecahkan permasalahan dalam ilmu lain, misalnya dalam ekonomi, sosial dan pengetahuan alam (Muhammad, 2009).

Polya menyatakan pemecahan masalah adalah salah satu aspek berpikir tinggi sebagai proses menerima masalah dan berusaha menyelesaikan masalah tersebut (Hardini, 2012). Pemecahan masalah merupakan aktivitas intelektual untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki (Arniati & Asmi, 2010). Belajar matematika sesungguhnya juga belajar untuk memecahkan masalah. Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran akan memungkinkan siswa untuk memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan dalam pemecahan masalah.

Hasil observasi di kelas XE Akuntansi SMK PGRI 2 Salatiga, menunjukkan bahwa ketika ada siswa yang mengerjakan soal di papan tulis, ditemukan beberapa kesalahan dalam proses pengerjaan sehingga hasil akhirnyapun salah. Kesalahan yang sering dilakukan siswa antara lain ketidaktepatan dalam membuat model matematika dan penyusunan operasi hitung matematika yang digunakan untuk menyelesaikan soal cerita. Pada sisi lain, hasil observasi juga menunjukkan bahwa beberapa siswa mempunyai langkah-langkah berbeda untuk soal yang sama. Namun tidak semua siswa dapat menjelaskan cara yang mereka lakukan dalam menyelesaikan soal tersebut padahal jawaban tersebut benar. Hal itu terjadi tidak hanya pada siswa yang mempunyai tingkat kemampuan matematika tinggi tetapi juga siswa yang mempunyai kemampuan matematika rendah.Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui strategi pemecahan masalah apa yang digunakan siswa.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indrajaya (2012) di SMP Kristen 2 Salatiga kelas VIII yang berjudul ” Strategi Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi SPLDV Siswa Kelas VIII di SMP Kristen 2 Salatiga”menyimpulkan bahwa siswa

hanya melakukan tahap understanding, tahap planning dan tahap solving, sedangkan tahap checking tidak dilakukan dalam menggunakan pemecahan masalah menurut Polya.

(3)

3

Berdasarkan uraian diatas, akan dilakukan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa pada materi soal cerita SPLDV yang relevan dengan permasalahan sehari-hari berdasarkan strategi pemecahan masalah menurut Reys (1998) yaitu: : beraksi (Act it Out); membuat gambar atau diagram; mencari pola; membuat tabel; memperhatikan semua kemungkinan secara sistematis; menebak dan menguji; bekerja mundur; mengidentifikasi yang diketahui, yang ditanyakan dan informasi yang diperlukan; menggunakan kalimat terbuka; menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah; mengubah sudut pandang.

Pemilihan strategi pemecahan masalah Reys di dasarkan karena semua strategi Reys dapat diterapkan pada soal cerita SPLDV. Penelitian ini membagi subjek berdasarkan hasil belajar matematika siswa. Penelitian dilakukan pada jenjang yang lebih tinggi yaitu siswa SMK PGRI 2 Salatiga dengan kompetensi keahlian akuntansi.

B. Kajian Teori

1. Pemecahan Masalah Matematika

Pemecahan masalah dipandang sebagai proses dalam menemukan dan melakukan kombinasi dalam upaya untuk memecahkan suatu masalah. Masalah sering dijumpai dalam proses pembelajaran, salah satunya dalam pelajaran matematika. Dalam memecahkan suatu masalah, tergantung dari banyak sedikitnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.

Pemecahan masalah adalah suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk mencapai suatu tujuan yang tidak begitu mudah dapat dicapai Polya (1973). Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka diperlukan usaha untuk menghubungkan aturan-aturan yang sesuai, guna mendapatkan pemecahan masalah seperti yang diharapkan.

Menurut Krulik dan Rudnick (1995), pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses dimana individu menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman yang telah diperoleh untuk menyelesaikan masalah pada situasi yang tidak dikenal sebelumnya.

(4)

4

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah matematika adalah proses dimana individu melakukan usaha mencari jalan keluar dengan menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman yang telah diperoleh sebelumnya dengan tujuan untuk mendapatkan pemecahan masalah seperti yang diharapkan.

2. Strategi Pemecahan Masalah Matematika

Strategi pemecahan masalah adalah rangkaian aktifitas belajar yang menggunakan teknik penyelesaian untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada.

Menurut Walle (2007) strategi yang sering muncul dalam pelajaran matematika adalah: (1) membuat gambar, menggunakan gambar, dan menggunakan model. Strategi menggunakan model akan memperluas model ke dalam interpretasi nyata dari situasi soal; (2) mencari pola. (3) membuat Tabelatau diagram. Strategi ini sering digabungkan dengan pencarian pola sebagai alat untuk menyelesaikan soal atau mengonstruksi ide-ide baru; (4) coba versi sederhana dari soal. Dengan menyelesaikan soal yang lebih mudah, diharapkan akan memperoleh wawasan yang digunakan untuk menyelesaikan soal yang lebih kompleks; (5) menduga dan memeriksa. Strategi ini juga dapat dikatakan sebagai”Coba dan periksa apa yang dapat anda temukan”; (6) buat daftar yang teratur (Walle, 2007). Sobel menyatakan bahwa untuk menyelesaikan masalah, strategi yang digunakan sebagai berikut: (1) cara coba-coba; (2) gunakan alat peraga; (3) mencari pola; (4) buat peragaan; (5) gunakan daftar, Tabelatau bagan (Sobel, 2003).

(5)

5

Pembuatan tabelmerupakan strategi yang efisien dan membantu siswa untuk melakukan klasifikasi serta menyusun sejumlah data dalam jumlah besar; (5) memperhatikan semua kemungkinan secara sistematis. Strategi ini biasanya digunakan bersamaan dengan strategi mencari pola dan menggambar tabel. Dalam menggunakan strategi ini, tidak perlu memperhatikan keseluruhan kemungkinan yang bisa terjadi, sehingga yang perlu diperhatikan adalah semua kemungkinan yang diperoleh dengan cara yang sistematis. Sistematis berarti mengorganisasikan data berdasarkan kategori tertentu; (6) menebak dan menguji. Strategi menebak yang dimaksudkan adalah menebak berdasarkan pada aspek-aspek yang relevan dengan permasalahan serta bertindak hati-hati. Untuk dapat melakukan tebakan dengan baik seseorang perlu pengalaman yang cukup yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Hasil tebakan akan akan diuji kebenaranya serta diikuti dengan alasan yang logis; (7) bekerja mundur. Strategi ini digunakan untuk memecahkan permasalahan yang diketahui hasil akirnya dan menemukan sesuatu yang terjadi sebelumnya; (8) mengidentifikasi yang diketahui, yang ditanyakan, dan informasi yang diperlukan. Dalam strategi ini siswa perlu menentukan permasalahan yang akan dijawab dengan menyortir informasi-informasi yang ada untuk menyelesaikan soal; (9) menggunakan kalimat terbuka. Strategi menggunakan kalimat terbuka sering digunakan dalam buku-buku pelajaran matematika. Strategi ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan dengan menggunakan variabel sebagai pengganti kalimat dalam soal; (10) menyelesaikan masalah yang serupa atau masalah yang lebih mudah. Terkadang sebuah soal sangat sulit untuk diselesaikan karena didalamnya terkandung permasalahn yang cukup kompleks misalkan menyangkut bilangan yang sangat besar, bilangan yang sangat kecil, atau berkaitan dengan pola yang cukup komples; (11) mengubah sudut pandang Stategi ini seringkali digunakan setelah terjadi kegagalan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan strategi lainya. Saat penyelesaian masalah dilakukan, dimulai dari sudut pandang tertentu atau menggunakan asumsi-asumsi tertentu. Setelah suatu strategi yang digunakan gagal, kecenderunganya adalah kembali memperhatikan soal dengan sudut pandang sama. Apabila menggunakan strategi yang lain masih juga gagal, maka untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara yang sama sekali berbeda yaitu memperbaiki.

(6)

6

yang meliputi : beraksi (Act it Out); membuat gambar atau diagram; mencari pola; membuat tabel; memperhatikan semua kemungkinan secara sistematis; menebak dan menguji; Bekerja mundur; mengidentifikasi yang diketahui, yang ditanyakan dan informasi yang diperlukan; menggunakan kalimat terbuka; menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah; mengubah sudut pandang.

C. Metode

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XE SMK PGRI 2 Salatiga yang berjumlah 28 siswa.

Teknik pengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes, wawancara dan dokumentasi. Tes diberikan untuk melihat strategi yang digunakan siswa dalam memecahkan masalah pada soal cerita SPLDV. Wawancara dilakukan kepada siswa untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam terkait jawaban yang telah dituliskan siswa mengenai strategi yang digunakan siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh nilai siswa kelas XE SMK PGRI 2 Salatiga dalam ulangan harian materi SPLDV, guna mengelompokkan siswa menjadi tiga kategori yaitu siswa dengan hasil belajar tinggi, hasil belajar sedang, dan hasil belajar rendah.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Strategi Pemecahan Masalah

a. Deskripsi Hasil Strategi Pemecahan Masalah Siswa dalam Memecahkan Soal Cerita SPLDV

Dari hasil data yang didapatkan berdasarkan hasil belajar siswa, strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa dalam memecahkan soal cerita SPLDV sebagai berikut.

Tabel2

Strategi Pemecahan Masalah Siswa dengan Hasil Belajar Siswa Tinggi

No Strategi Pemecahan Masalah TOTAL

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11

1 0 0 0 1 0 1 0 5 5 0 0 12

2 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 10

3 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 10

4 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 10

5 0 0 0 0 0 0 0 5 4 0 0 9

Total 0 0 0 1 0 1 0 25 24 0 0 51

(7)

7 Tabel3

Strategi Pemecahan Masalah Siswa dengan Hasil Belajar Sedang

No Strategi Pemecahan Masalah TOTAL

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11

1 0 0 0 0 0 0 0 13 13 0 0 26

2 0 0 0 0 0 0 0 13 13 0 0 26

3 0 0 0 0 0 0 0 13 13 0 0 26

4 0 0 0 0 0 0 0 13 10 0 0 23

5 0 0 0 0 0 0 0 13 9 0 0 22

Total 0 0 0 0 0 0 0 65 58 0 0 123

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 52.85% 47.15% 0% 0% 100%

Tabel4

Strategi Pemecahan Masalah Siswa dengan Hasil Belajar Rendah

No Strategi Pemecahan Masalah TOTAL

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11

1 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0 0 20

2 0 0 0 0 0 0 0 9 9 0 0 18

3 0 0 0 0 0 0 0 10 9 0 0 19

4 0 0 0 0 0 0 0 9 7 0 0 16

5 0 0 0 0 0 0 0 9 5 0 0 14

Total 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 54.02% 47 45.98% 40 0% 0 0% 0 100% 87

(8)

8

b. Analisis Hasil Strategi Pemecahan Masalah Siswa dalam Memecahkan Soal Cerita SPLDV

Proses analisis data tidak hanya dilihat dari jawaban akhir siswa, tetapi juga strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal cerita SPLDV. Penelitian ini menggunakan strategi pemecahan masalah berdasarkan Reys (1998) yang meliputi: beraksi (Act it Out); membuat gambar atau diagram; mencari pola; membuat tabel; memperhatikan semua kemungkinan secara sistematis; menebak dan menguji; bekerja mundur; menemukan yang diketahui, yang ditanyakan, dan informasi yang diperlukan; menggunakan kalimat terbuka; menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah; mengubah sudut pandang. Hasil analisis strategi pemecahan siswa menyebutkan bahwa siswa dengan kategori hasil belajar tinggi menggunakan empat strategi pemecahan masalah, siswa dengan kategori hasil belajar sedang menggunakan dua strategi pemecahan masalah, dan siswa dengan kategori hasil belajar rendah menggunakan dua strategi pemecahan masalah.

Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi a) Strategi Menggunakan Tabel (S4)

Gambar 7. Strategi Menggunakan Tabel Pada Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi

(9)

9 b) Strategi menebak dan menguji (S6)

Gambar 8. Strategi Menebak dan Menguji Pada Siswa dengan Hasil BelajarTinggi

Siswa menjawab soal nomor satu secara langsung karena menganggap soal itu mudah. Siswa mengungkapkan harga satu tiket untuk dewasa pasti 10.000 karena jika jawabanya lain pasti tidak mungkin. Tidak hanya menebak langsung, tetapi siswa juga sudah menguji kebenaran dari jawaban yang dituliskan. siswa tidak merasa kesulitan dalam menjelaskan jawaban yang dia tulis.

c) Strategi mengidentifikasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan (S8)

Gambar 9. Strategi Mengidentifikasi yang Diketahui, yang Ditanyakan, dan Informasi yang Diperlukan Pada Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi

(10)

10 d) Strategi menggunakan kalimat terbuka (S9)

Gambar 10. Strategi Menggunakan Kalimat Terbuka Pada Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi

Siswa menggunakan variabel a dan d untuk memudahkan dalam mengerjakan soal. Untuk a adalah harga satu tiket dewasa dan d adalah harga satu tiket anak-anak.

Siswa dengan Hasil Belajar Sedang

a. Strategi mengidentifikasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan (S8)

Gambar 11. Strategi Mengidentifikasi yang Diketahui, yang Ditanyakan, dan Informasi yang Diperlukan Pada Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang

(11)

11

menggunakan metode eliminasi dalam untuk memperoleh harga 1 tiket dewasa. Jawaban yang diberikan siswa juga benar.

b. Strategi menggunakan kalimat terbuka (S9)

Gambar 12. Strategi Menggunakan Kalimat Terbuka Pada Siswa dengan Hasil Belajar Sedang

Hasil wawancara mengungkapkan bahwa siswa menggunakan variabel a dan b untuk mempermudah dalam mengerjakan soal.

Siswa Siswa dengan Hasil Belajar Rendah

a. Strategi mengidentifikasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan (S8)

(12)

12

Siswa mampu menjelaskan apa yang diketahui , apa yang ditanyakan. Tetapi saat menjawabnya siswa melakukan kesalahan dalam proses penghitungan sehingga jawaban yang didapatkan salah.

b. Strategi menggunakan kalimat terbuka (S9)

Gambar 14. Strategi Menggunakan Kalimat Terbuka Pada Siswa dengan Hasil Belajar Rendah

Siswa menjelaskan bahwa variabel A adalah anak-anak dan D adalah dewasa.

E. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di kelas XE SMK PGRI 2 Salatiga tahun ajaran 2014/2015 untuk mengetahui strategi pemecahan masalah pada soal cerita SPLDV ditinjau dari hasil belajar siswa, didapatkan kesimpulan sebagai berikut.

(13)

13

strategi mengidentifikasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan dan strategi menulis kalimat terbuka.

Strategi mengidentifikasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan adalah strategi yang paling banyak digunakan siswa. Dari hasil wawancara, siswa lebih banyak menggunakan strategi tersebut karena sudah terbiasa menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan jawaban secara rinci seperti yang pernah diajarkan oleh guru mata pelajaran matematika pada saat memberi contoh penyelesaian soal cerita SPLDV.

Daftar Pustaka

Arniati, Dewi & Asmi Yuriana. 2010. Tugas Evaluasi Pendidikan “ Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika” Padang : Universitas Negri Padang

Hanifah. 2008. Peningkatan Kemampuan Problem Solving Melalui Penerapan Pendekatan Problem Solvingpada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Persegi Panjang (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP N 2 Widodaren Ngawi). Skripsi: FKIP UMS

Indrajaya, Indrajaya Silvi. 2012. Strategi Pemecahan Masalah Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi SPLDV Siswa Kelas VIII di SMP Kristen 2 Salatiga. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana.

Muhammad, Okto Rahmanto, 2009.“Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Optimalisasi Pembelajaran Kontekstual Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Satu Variabel”. Skripsi : Universitas Muhamadiyah Surakarta Reys, Robert E, dkk. 1998. Helping Children Learn Mathematics. USA: Avicom Company. Sutriyono, Drs.M.Sc.Ph.D. 2005. “A simple Guide for Teaching Problem Solving”. Salatiga:

Widya Sari

Gambar

Gambar 7. Strategi Menggunakan Tabel Pada Siswa
Gambar 8. Strategi Menebak dan Menguji Pada Siswa
Gambar 11. Strategi Mengidentifikasi yang Diketahui, yang Ditanyakan, dan
Gambar 13. Strategi Mengidentifikasi yang Diketahui, yang Ditanyakan, dan Informasi yang Diperlukan Pada Siswa dengan Hasil Belajar Rendah
+2

Referensi

Dokumen terkait

Teknik tes adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data tentang strategi pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal pada materi himpunan.. Dalam penelitian ini

Faculty Students’ Strategy in Learning English Vocabulary.” Tujuan dari penelitian saya adalah untuk mengetahui strategi-strategi yang digunakan dalam belajar kosa kata

Secara tertulis penyelesaian soal nomor 2 dan 4 UF dapat menyelesaikan sesuai strategi penyelesaian yang telah di susun dan perhitungan yang digunakan benar pada

Encoding Error merupakan tipe kesalahan dimana siswa mengerjakan soal dengan tepat dan mendapatkan solusi dari masalah namun tidak bisa menuliskannya dalam. bentuk

Observasi digunakan untuk mengetahui mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa siswa selama proses pembelajaran di kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang dominan dalam kelas, merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear tiga

Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi