• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER BANGSA DI SMAN 1 SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER BANGSA DI SMAN 1 SUMEDANG."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER

PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN

KARAKTER BANGSA DI SMAN 1 SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

DADI MULYADI NUGRAHA 0901131

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER

PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN

KARAKTER BANGSA DI SMAN 1 SUMEDANG

Oleh

DADI MULYADI NUGRAHA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© DADI MULYADI NUGRAHA 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DADI MULYADI NUGRAHA

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER BANGSA DI SMAN 1

SUMEDANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd. NIP. 19500502 197603 1 002

Pembimbing II

Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd. NIP. 19721001 200112 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegraan

(4)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skripsi ini telah diuji pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 31 Juli 2013

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia ujian terdiri atas :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1.

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si. NIP. 19620316 198803 1 003

3.2.

Dra. Iim Siti Masyitoh, M.Si. NIP. 19620102 198608 2 001

3.3.

(5)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Dadi Mulyadi Nugraha, (0901131), Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMAN 1 Sumedang”.

(6)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Dadi Mulyadi Nugraha, (0901131), "Implementation Scouts Extracurricular Activities in the Development of National Character in SMAN 1 Sumedang ".

(7)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Teoritik ... 5

2. Praktis ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Mengenai Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka ... 8

1. Pengertian Ekstrakulikuler ... 8

2. Pengertian Pramuka ... 10

3. Manfaat dan Tujuan Pendidikan Kepramukaan ... 12

4. Sejarah Gerakan Pramuka... 13

5. Janji dan Kode Kehormatan Pramuka ... 18

6. Salam Pramuka ... 25

a. Salam Biasa ... 25

b. Salam Hormat ... 26

c. Salam Janji ... 27

7. Lambang Gerakan Pramuka ... 28

8. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ... 30

B. Tinjauan Mengenai Pengembangan Karakter Bangsa ... 31

1. Karakter ... 31

2. Pendidikan Karakter ... 33

a. Karakter Individual ... 35

b. Karakter Privat dan Karakter Public ... 38

c. Karakter Cerdas ... 39

d. Karakter Baik ... 39

3. Karakter Bangsa... 40

(8)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 50

1. Lokasi Penelitian ... 50

2. Subjek Penelitian ... 50

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 51

1. Pendekatan Penelitian ... 51

2. Metode Penelitian ... 52

C. Definisi Operasional ... 53

1. Ekstrakulikuler Pramuka ... 53

2. Karakter Bangsa... 54

D. Teknik Pengumpulan Data ... 59

1. Observasi (Pengamatan) ... 59

2. Wawancara (Interview) ... 59

3. Studi Dokumentasi... 61

4. Studi Literatur ... 61

5. Angket/Kuesioner ... 61

E. Analisis Data ... 62

a. Reduksi Data ... 62

b. Display Data ... 63

c. Kesimpulan (Verifikasi)... 64

F. Uji Validitas Data Penelitian ... 65

1. Tringulasi ... 65

2. Member Check ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 67

1. Sejarah SMA Negeri 1 Sumedang ... 67

2. Identitas Sekolah, Visi, Misi ... 69

a. Identitas Sekolah ... 69

b. Visi Sekolah ... 70

c. Misi Sekolah ... 70

3. Kondisi Guru dan Staf TU ... 70

4. Kondisi Siswa ... 72

5. Keadaan Sarana dan Prasarana ... 72

B. Deskripsi Hasil Penelitian... 73

1. Gambaran Umum Organisasi Ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang ... 73

a. Program Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang ... 75

(9)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter

bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang ... 100

1) Faktor Pendukung ... 100

2) Faktor Penghambat ... 101

d. Kendala dan bentuk kegiatan untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa ... 101

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

1. Program Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang... 102

2. Bentuk-bentuk Kegiatan yang dilaksanakan dalam Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang Berkaitan dengan Pengembangan Karakter Bangsa ... 103

3. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang ... 108

4. Kendala dan bentuk kegiatan untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

A. Kesimpulan ... 111

1. Kesimpulan Umum ... 111

2. Kesimpulan Khusus ... 111

B. Saran ... 113

1. Bagi Sekolah ... 113

2. Bagi Anggota Pramuka ... 113

3. Bagi Pendidikan Kewarganegaraan ... 113

4. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Substansi karakter yang ada pada SKL SMP/MTs/SMPLB*/

PAket B ... 36

Tabel 2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika ... 44

Tabel 3.1 Indikator Karakter Bangsa ... 55

Tabel 4.1 Data Guru dan Staf di SMA Negeri 1 Sumedang ... 70

Tabel 4.2 Jumlah Guru Dengan Tugas Mengajar Sesuai Dengan Latar Belakang Pendidikan (Keahlian) di SMA Negeri 1 Sumedang ... 71

Tabel 4.3 Data Siswa SMA Negeri 1 Sumedang Tahun Pelajaran 2012/2013 .. 72

Tabel 4.4 Sarana dan Prasaran SMA Negeri 1 Sumedang ... 72

Tabel 4.5 Program Kerja Rutin Mingguan Berdasarkan Karakter yang Dikembangkan Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika Periode 2013/2014 ... 76

Tabel 4.6 Program Kerja Rutin Tahunan Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika Periode 2013/2014 ... 79

Tabel 4.7 Program Kerja Insidental Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika Periode 2013/2014 ... 81

Tabel 4.8 Pengembangan Karakter Bangsa dalam Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika Periode 2013/2014 ... 82

Tabel 4.9 Dorongan peserta didik mengikuti Pramuka di sekolah ... 86

Tabel 4.10 Tujuan peserta didik mengikuti Pramuka ... 86

Tabel 4.11 Pendapat peserta didik tentang organisasi Pramuka ... 87

Tabel 4.12 Peserta didik pertama kali mengikuti Pramuka ... 88

Tabel 4.13 Persiapan peserta didik sebelum mengiktui Pramuka ... 88

Tabel 4.14 Waktu ketika datang latihan Pramuka ... 89

Tabel 4.15 Kegiatan sebelum dimulai latihan Pramuka ... 90

Tabel 4.16 Cara-cara yang digunakan ketika latihan Pramuka ... 90

Tabel 4.17 Materi yang dijelaskan dalam latihan Pramuka ... 91

Tabel 4.18 Tempat yang digunakan untuk latihan Pramuka ... 92

Tabel 4.19 Yang dilakukan ketika ada masalah yang terjadi di Pramuka ... 92

Tabel 4.20 Yang dilakukan ketika sudah selesai latihan Pramuka dan ruangan atau tempat latihan banyak sampah ... 93

Tabel 4.21 Sikap ketika latihan Pramuka ada teman yang berantem ... 94

Tabel 4.22 Tugas rumah yang diberikan oleh Pembina atau pelatih Pramuka .... 95

Tabel 4.23 Bentuk evaluasi yang digunakan oleh Pembina atau pelatih Pramuka ... 95

Tabel 4.24 Berapa minggu sekali diadakan evaluasi atau tes ... 96

Tabel 4.25 Berapa bulan sekali diadakan ujian kenaikan tingkat ... 97

Tabel 4.26 Kegiatan setelah adanya evaluasi ... 97

(11)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(12)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lambang Gerakan Pramuka (Silhouette Tunas Kelapa) ... 28 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ... 30 Gambar 2.3 Pengembangan Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa ... 42 Gambar 2.4 Pengembangan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam

pembangunan bangsa yang lebih baik lagi. Menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU

Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus

digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU

Sisdiknas menyebutkan :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas jelas terlihat

bahwa pendidikan sangat penting dalam pembentukan watak siswa dan

menjadikan warga negara yang baik (good citizen) serta dapaat mengembangkan

dan pembangunan karakter bangsa. Hal ini dipertegas oleh Menteri Sekretaris

Negara M. Hatta Rajasa dalam jurnal Sekertaris Negara yang berjudul

Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa tanggal 19 Juni 2007 yaitu

“pembangunan bangsa dan pembangunan karakter bangsa adalah dua istilah yang sering saling dipertautkan antara satu dengan lainnya”.

Jadi jelas bahwa karakter bangsa sangat diperlukan dalam pembangunan

bangsa, hal ini sesuai dengan pendapat Bestari dalam Prosiding Seminar

Internasional PKn (2009: 107) bahwa :

(14)

2

dengan ilmu dan pengetahuan, skil atau kompetensi yang dapat difasilitasi sehingga produktif dalam posisi atau profesinya masing-masing.

Kenyataanya tidak berlebihan jika bangsa Indonesia saat ini digambarkan

sebagai bangsa yang mengalami penurunan kualitas karakter bangsa. Mulai dari

masalah kekerasan, tawuran antar pelajar, gontok-gontokan, kurang kerja sama,

lebih suka mementingkan diri sendiri, golongan atau partai sampai kepada prilaku

korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan data jurnas.com pada Sabtu, 31

Desember 2011, Komnas Perlindungan Anak merilis jumlah tawuran pelajar

tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun

sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus. Hal ini

dikarenakan lunturnya nilai-nilai karakter bangsa yang diakui kebenarannya

secara universal. Jadi dari data tersebut jelas sekali terlihat bahwa karakter bangsa

yang dimiliki pelajar sudah mengalamai kemunduran dan kebobrokan karakter

bangsa.

Berdasarkan Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran

Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter

Bangsa, Nilai-Nilai (2010: 9) yang dikembangkan dalam karakter bangsa yaitu

Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Karakter bangsa dapat dikembangkan dan ditanamkan dalam kegiatan

ekstrakulikuler atau pengembangan diri. Hal ini dipertegas dalam Bahan Pelatihan

Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk

Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (2010: 11) yang berdasarkan pada

prinsip dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yaitu :

1. Berkelanjutan

2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah 3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan

(15)

3

Secara tersirat bahwa prinsip dalam pengembangan karakter bangsa yaitu

melalui semua mata pelajaran, pengembangaan diri, dan budaya sekolah yang

mensyaratkan bahwa pengembangan karakter bangsa dilakukan melalui setiap

mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kulikuler dan ekstrakulikuler.

Salah satu ekstrakulikuler yang ada di sekolah yaitu ekstrakulikuler

Pramuka, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang sangat bagus dalam

membentuk dan mengembangkan karakter siswa, mereka dilatih dan didik untuk

memiliki sikap disiplin, kreatif, sopan, dan memiliki kemampuan untuk

memimpin sehingga mereka memiliki nilai-nilai karakter bangsa. Dengan adanya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan

Pramuka, maka dalam pelaksanaan kegiatannya sudah memiliki landasan yang

kuat dan jelas.

Kegiatan ekstrakulikuler Pramuka para anggota dituntut untuk memiliki

sikap kreatif dalam berinofasi kearah yang lebih baik lagi. Dan dengan adanya

konstitusi yang sangat kuat tentang gerakan Pramuka maka pihak sekolah bisa

mewajibkan para siswa-siswinya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler

Pramuka karena Pramuka merupakan pribadi bangsaku. Hal ini berdasarkan pada

pidato yang disampaikan Wakil Ketua Kwarda Jawa Barat Engkus Sutisna pada

acara Gebyar Pramuka Pribadi Bangsaku di Kwarcab Sumedang pada tanggal 14

Oktober 2012 bahwa “Pramuka merupakan Pribadi Bangsa Indonesia”.

SMA Negeri 1 Sumedang merupakan salah satu sekolah unggulan yang

merintis bertaraf internasional yang ada di Kabupaten Sumedang. Sekolah ini

memiliki visi Program Pengembangan Diri Dalam Bentuk Kegiatan

Ekstrakulikuler yang bertujuan untuk pembentukan watak dan kepribadian peserta

didik yang dilakukan melalui kegiatan layanan konseling dan kegiatan

ekstrakurikuler salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang ada di SMA Negeri 1 Sumedang

sudah menjuarai kejuaraan-kejuaraan nasional dan tingkat provinsi Jawa Barat

dan pernah mengikuti Jambore Dunia yang tidak semua kegiatan ekstrakurikuler

(16)

4

percontohan yang ada di Kwartir Daerah Jawa Barat. Selain itu, jumlah kegiatan

ekstrakurikuler yang cukup banyak membuat siswa memiliki banyak pilihan

untuk mengembangkan dirinya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai "Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMAN 1 Sumedang” .

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengajukan rumusan masalah pokok penelitian ini, yaitu: ”Bagaimana

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler dalam Pengembangan Karakter Bangsa di

SMA Negeri 1 Sumedang?”

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan,

maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam beberapa sub-sub masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di

SMA Negeri 1 Sumedang?

2. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan

ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan

pengembangan karakter bangsa?

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler

Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1

Sumedang?

4. Bagaimana kendala dan bentuk kegiatan apa untuk memecahkan

kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan

(17)

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut

1. Untuk mengidentifikasi program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang

dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang.

2. Untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam

kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan

dengan pengembangan karakter bangsa.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan

ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di

SMA Negeri 1 Sumedang.

4. Untuk mengetahui kendala dan bentuk kegiatan dalam memecahkan

kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan

ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bersifat teoretik

dan praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Teoretik

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan karakter

bangsa dalam membina dan mengarahkan siswa ke dalam suasana yang dapat

merangsang dilakukannya program-program kegiatan ekstrakurikuler yang

berkarakter, sehingga akan tercipta karakter siswa; baik karakter privat

maupun karakter publik.

2. Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini berguna sebagai bahan untuk mengembangkan

pendidikan karakter bangsa dalam kegiatan organisasi ekstrakurikuler di

sekolah, sehingga akan tercipta kegiatan organisasi ekstrakurikuler yang

(18)

6

b. Bagi sekolah, penelitian ini berguna terutama dalam upaya menciptakan

kebijakan sekolah sebagai sarana interventif dalam mengarahkan kegiatan

ekstrakurikuler agar mengusung nilai-nilai karakter bangsa dalam kegiatan

ekstrakurikuler.

c. Bagi pembina kesiswaan dan ekstrakurikuler, penelitian ini berguna

sebagai balikan (feedback) sehingga dalam program kerja kegiatan

kesiswaan dan ekstrakurikuler dapat selalu terarah dan diarahkan pada

program-program yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.

d. Bagi siswa, penelitian ini berguna agar setiap program kegiatan yang

dilaksanakan senantiasa terarah pada program-program yang bernilai

positif untuk diri sendiri, organisasi, masyarakat bangsa dan negara.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini berdasarkan pada Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah UPI tahun 2012, yaitu :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi

penelitian dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi tentang teori yang sedang dikaji dan kedudukan

masalah-masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Pada bab ini

akan dijelaskan mengenai kegiatan ekstrakulikuler Pramuka, manfaat dan

tujuan pendidikan kepramukaan, sejarah gerakan Pramuka, janji dan kode

kehormatan Pramuka, salam Pramuka, lambang gerakan Pramuka, struktur

organisasi gerakan Pramuka, pendidikan karakter, dan karakter bangsa

serta penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti

(19)

7

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini termasuk beberapa komponen seperti

lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, definisi

operasional, teknik pengumpulan data, analisis data, dan uji validitas data

penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri

dari pengolahan data atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang

berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan

penelitian, analisis data dan pembahasan dari analisis data yang sudah

dilakukan oleh peneliti.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab kesimpulan dan saran ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan

peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Bab ini berisi tentang

kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari analisis data, pembahasan dan

(20)

50

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Sumedang tepatnya di SMA Negeri 1

Sumedang. Pemilihan SMA Negeri 1 Sumedang sebagai lokasi penelitian adalah

berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis, bahwa di sekolah ini

memiliki ekstrakulikuler Pramuka yang sangat bagus dan sering menjuarai

perlombaan dan pernah mengikuti Jambore Dunia, serta sebagai ekstrakulikuler

Pramuka percontohan Kwarda Jawa Barat.

Hal unik dari sekolah ini terletak di dekat alun-alun yang memungkinkan

pergaulan remaja akan terpengaruh dengan suasana alun-alun tersebut yang banyak

terdapat para pedagang yang identik juga dengan kenakalan remaja, tidak

berpengaruh terhadap keadaan sekolah ini. Sehingga hal ini diperlukan kesadaran dan

kerjasama dari berbagai pihak di sekitar sekolah ini yang memiliki standar

internasional.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber informasi yang dapat dijadikan data yang

dapat menjawab penelitian ini. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah Kepala

Sekolah, Pembina Pramuka, Pradana Soeriaatmadja, Pradana Dewi Sartika, 83

(21)

51

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena bertujuan untuk

memahami masalah atau keadaan dari sekelompok individu atau orang. Menurut

Creswell (2010: 4) penelitian kualitatif adalah “metode-metode untuk mengekplorasi

dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap

berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan”

Pendekatan kualitatif dipilih berdasarkan dua alasan. Pertama, permasalahan

yang dikaji dalam penelitian tentang implementasi kegiatan ekstrakulikuler Pramuka

dalam pengembangan karakter bangsa ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang

sifatnya aktual dan kontekstual. Kedua, pemilihan ini didasarkan pada keterkaitan

masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak

dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya. Di samping itu, metode kualitatif

mempunyai keakuratan yang tinggi, sehingga memungkinkan penulis untuk

senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam

penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan pada upaya

pembentukan watak atau karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Sumedang.

Pendekatan ini sangat tepat karena akan memperoleh data-data yang diperlukan untuk

pengembangan karakter bangsa. Sehingga upaya yang dilakukan untuk

pengembangan karakter dapat tercapai yang berdasarkan tujuan pendidikan nasional.

Berdasarkan hakekatnya pendekatan kualitatif data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

dan perilaku yang dapat diamati Moleong (2000: 4). Dengan penggunaan pendekatan

kualitatif dalam hal menganalisis dan memahami data yang diperoleh dari hasil

penelitian, sehingga peneliti dapat menghubungkan dari teori-teori yang diperoleh

(22)

52

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan maka penelitian ini juga dilengkapi dengan pendekatan kuantitatif. Oleh

karena itu, dapat diharapkan adanya temuan penelitian yang dapat dipertanggung

jawabkan secara teoritik.

2. Metode Penelitian

Untuk mempermudah dalam menganalisis data yang peroleh dari penelitian,

maka diperlukan metode penelitian. Metode yang digunakan untuk menganalisis

permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskriptif

analitis dengan bentuk penelitian studi kasus. Metode deskriptif analitis yaitu metode

penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan gambaran mengenai situasi atau

keadaan, fenomena sosial yang sedang terjadi yang merupakan dampak dari kondisi

saat ini.

Bentuk penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan ini yaitu dengan

studi kasus (case study). Menurut pendapat Nasution (2011: 27-28) case study adalah:

Bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu (misalnya suatu keluarga), segolongan manusia (guru, suku Minangkabau), lingkungan hidup manusia (desa, sector kota) atau lembaga sosial (perkawinan-perceraian). Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu (misalnya pengaruh didirikannya pabrik di daerah pedesaan), dapat pula memberi gambaran tentang keadaan yang ada.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis menganggap bahwa metode studi kasus

dengan fokus penelitian ini yaitu mengenai pengembangan karakter bangsa yang

diaksanakan di sekolah dapat memperoleh data yang berkenaan dengan keadaan suatu

kasus atau kehasan dari implementasi kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang

berkenaan dengan nilai-nilai karakter bangsa.

Penelitian studi kasus memiliki keuntungan, selanjutnya menurut Nasution

(2011: 28) mengemukakan keuntungan penelitian studi kasus sebagai berikut:

(23)

53

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosial, kecuali bila ada rintangan yang tak dapat diatasi seperti tidak mungkinnya diperoleh keterangan, atau karena alasan keuangan, waktu, dan tenaga.

b. Case study dapat digunakan untuk meneliti setiap aspek spesifik dari suatu topik atau keadaan sosial secara mendalam. Tentu saja dalam meneliti suatu bagian yang khas secara terperinci tak boleh kita melupakan kedudukannya dalam rangka keseluruhan masalahnya.

c. Case study dapat digunakan berbagai cara pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket, studi dokumenter, dan alat pengumpulan data lainnya untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya agar masalah itu kita pahami secara mendalam.

d. Case study dapat menguji kebenaran teori. Jika case study itu didasarkan atas teori-teori tertentu, maka case study yang mendalam tentang aspek-aspek yang spesifik membuka kesempatan untuk mentes kebenaran teori itu. Dan hasil case study itu ada kemungkinan untuk merumuskan generalisasi-generalisasi tertentu.

e. Case study dapat dilakukan dengan biaya yang rendah. Ini antara lain bergantung kepada metode pengumpulan data yang digunakan. Biaya itu lebih rendah lagi bila si peneliti itu bekerja atau aktif dalam lapangan yang berkenaan dengan pokok penelitiannya, misalnya case study tentang bank oleh orang yang bekerja di bank. Ia mudah pula memperoleh data karena ia orang dalam, sehingga semua atau hampir semua data terbuka baginya.

Berdasarkan keuntungan di atas jelas terlihat bahwa penelitian studi kasus

(case study) dapat meneliti suatu keadaan secara spesifik dan mendalam, sehingga

data diperlukan dapat diperoleh. Metodologi penelitian sangat diperlukan untuk

menjawab permasalahan yang diperoleh dari data penelitian, oleh karena itu dalam

metode penelitian ini dibahas mengenai (a) pendekatan penelitiaan, (c) teknik

pengumpulan data, (d) analisis data dan (e) tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

C. Definisi Operasional 1. Ekstrakulikuler Pramuka

Merujuk dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010

tentang Gerakan Pramuka, ekstrakulikuler Pramuka yaitu kegiatan siswa di luar mata

pelajaran sekolah yang di dalamnya mengembangkan kreatifitas, minat, dan bakat

(24)

54

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sesuai dengan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Indikator dalam kegiatan

ekstrakulikuler Pramuka yaitu:

a. Pembinaan rohani dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Pembinaan jasmani

c. Peningkatan kecerdasan, keterampilan dan ketangkasan

d. Pembinaan jiwa kepemimpinan

e. Pembinaan pengetahuan, kebudayaan dan patriotisme

f. Menambah pengalaman

g. Meningkatkan kepekaan terhadap perubahan lingkungan dan kesadaran untuk

membangun

2. Karakter Bangsa

Menurut Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan

Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (2010: 4),

Karakter Bangsa adalah

Dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.

Indikator dari karakter bangsa yang berdasarkan pada Bahan Pelatihan

Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk

(25)

55

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang

dianutnya, toleran terhadap

pelaksanaan ibadah agama lain, dan

hidup rukun dengan pemeluk agama

lain.

Patuh, toleran,

bersukur dan hidup

rukun.

2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang

yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai

perbedaan agama, suku, etnis,

pendapat, sikap, dan tindakan orang

lain yang berbeda dari dirinya.

Menghargai

(26)

56

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

mentaati peraturan,

dan mematuhi

jadwal belajar.

5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya

sungguh-sungguh dalam mengatasi

berbagai hambatan belajar dan tugas,

serta menyelesaikan tugas dengan

sebaik-baiknya.

Teliti, rapi, dan

selalu menggunakan

waktu secara efektif.

6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu

untuk menghasilkan cara atau hasil

baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

Inofatif, dan

menerapkan dari

hasil yang

diperolehnya.

7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah

tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

Tidak tergantung

pada orang lain.

8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak

yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

Selalu

Sikap dan tindakan yang selalu

berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu

yang dipelajarinya, dilihat, dan

Penasaran, gemar

membaca dan

(27)

57

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didengar.

10 Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan

berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di

atas kepentingan diri dan

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat

yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang

tinggi terhadap bahasa, lingkungan

fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa.

Setia, peduli, dan

mengharagai.

12 Menghargai

Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong

dirinya untuk menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati

bekerja sama dengan orang lain.

Senang berbicara,

terbuka, menghargai

teman-teman, dan

aktif dalam kegiatan

sosial.

14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa

senang dan aman atas kehadiran

Cinta aman,

berkomunikasi, dan

ikut berpartisipasi

(28)

58

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dirinya. keamanan.

Sikap dan tindakan yang selalu

berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk

17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin

memberi bantuan pada orang lain

dan masyarakat yang membutuhkan.

Sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial

dan budaya), negara dan Tuhan Yang

Maha Esa.

Selalu melaksanakan

tugas dan

(29)

59

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lima teknik

pengumpulan data, yaitu observasi (pengamatan), wawancara (interview), studi

dokumentasi, studi literatur dan dilengkapi oleh teknik angket. Dengan kelima teknik

ini diharapkan dapat melengkapi dan memperoleh data penelitian yang diharapkan.

Penjelasan dari teknik-teknik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Metode survey atau observasi ini untuk mendapatkan fakta-fakta berupa

nilai-nilai yang terdapat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka khusunya yang berkenaan

dengan pengembangan karakter bangsa. Dalam mendapatkan fakta-fakta yang berupa

nilai-nilai yang terdapat dalam kegiatan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan

pengembangan karakter bangsa peneliti langsung turun ke lapangan. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Creswell (2010: 267) :

Observasi kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti merekam/mencatat -baik dengan cara terstruktur maupun semistruktur (misalnya, dengan mengajukan pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti) –aktivitas-aktivitas dalam lokasi penelitian.

Sehingga dalam penelitian ini penulis turun langsung ke lapangan dengan cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mengikuti aktivitas-aktivitas ekstrakulikuler

Pramuka yang berhubungan dengan pengembangan karakter bangsa dalam kegiatan

ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang.

2. Wawancara (Interview)

Teknik pengumpulan data yang paling penting dalam penelitian kualitatif

yaitu dengan melakukan wawancara secara mendalam sampai memperoleh data yang

(30)

60

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, mewawancarai mereka

dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview (interview dalam kelompok

tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per kelompok (Creswell,

2010: 267).

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu wawancara

tidak terstruktur dan wawancara terstruktur, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto

(2010: 270) yaitu :

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancara sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penelitian kasus.

b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada nomor yanag sesuai.

Pedoman wawancara dalam penelitian ini digabungkan antara pedoman

wawancara tidak terstruktur dengan pedoman wawancara terstruktur supaya data

yang diinginkan dapat terpenuhi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penelitian ini

wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah sebagai Mabigus, Pembina Pramuka

dan siswa yang dijadikan sebagai pendukung data dari angket. Data narasumber yang

penulis wawancarai yaitu sebagai berikut :

a. Bapak Ujang Sudrajat, S.Pd. (US), beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA

Negeri 1 Sumedang sekaligus sebagai Mabigus Ambalan Soeriaatmadja-Dewi

Sartika SMA Negeri 1 Sumedang.

b. Bapak Drs. Rd. Ade Hidayat, M.Si, MT (AH), beliau selaku Pembina Pramuka

SMA Negeri 1 Sumedang.

c. Gilang Ariffin (GA) selaku Pradana Soeriaatmadja dan Nunung Siti (NS) selaku

Pradana Dewi Sartika, mereka sekaligus sebagai siswa kelas XI SMA Negeri 1

(31)

61

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Studi Dokumentasi

Tidak kalah penting dari teknik pengumpulan data yang lain, studi

dokumentasi sangatlah penting dalam melengkapi data-data yang dapat menunjang

penelitian. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274)

Jika dibandingkan dengan teknik pengumpulan data yang lain, studi

dokumentasi tidak begitu sulit karena data yang diperlukan berupa data tetap belum

berubah dan yang diamati hanya benda mati bukan benda hidup. Studi dokumentasi

yang di maksud dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data baik itu

berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya guna

untuk mengetahui kontribusi kegiatan ekstrakulikuler Pramuka dalam pengembangan

karakter bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang.

4. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dalam penelitian ini dengan cara merangkum

beberapa kejadian yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi literatur, yaitu

untuk memperoleh informasi yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara

membaca dari buku-buku atau media cetak lainnya yaitu tentang pengembangan

karakter bangsa dan kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

5. Angket/Kuesioner

Kuesioner menurut Danial (2009: 73), ialah “alat untuk mengumpulkan

informasi sesuai dengan tujuan penelitian secara tertulis berupa sejumlah

pertanyaan-pertanyaan yang dijelaskan secara tertulis kepada responden sesuai dengan masalah

(32)

62

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

efisien karena dapat digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari responden

yang sangat banyak di wilayah yang luas dan jauh. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan dalam bentuk tertutup atau terbuka, dan dapat

disampaikan kepada responden secara langsung atau tidak langsung.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik kuesioner yaitu untuk

melengkapi dari teknik pengumpulan data kualitatitf, yang berupa angket yang

disampaikan kepada siswa atau anggota Pramuka dengan tujuan dapat memperoleh

informasi atau data yang dapat melengkapi penelitian ini.

E. Analisis Data

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang sudah lengkap dari

berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi dan studi dokumentasi dengan

melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala yang terjadi, pengamatan terhadap

kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, studi berbagai dokumen yang relevan seperti buku

pedoman kesiswaan, foto atau gambar kegiatan, dan lain sebagainya.

Analisis data dilakukan dalam suatu proses dari awal hingga akhir penelitian.

Karena jika pelaksanaan analisis baru dimulai ketika tahap penelitian selesai maka

akan merepotkan penulis apabila masih ada data yang dirasakan kurang. Dalam

penelitian kualitatif, analisis data harus dimulai sejak awal, data yang diperoleh dari

lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan analisis (Nasution, 1998:

129).

Nasution (1998: 130) mengemukakan langkah-langkah yang bisa diikuti

dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan di tulis dalam bentuk uraian yang terinci.

(33)

Laporan-63

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

laporan ini perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok,difokuskan pada

hal-hal penting, dicari tema atau polanya sehingga lebih mudah dikendalikan. Data

yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga

mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila perlu.

Pada penelitian ini aspek-aspek yang direduksi berkaitan dengan jawaban dari

subyek penelitian terhadap Kontribusi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam

Pengembangan Karakter Bangsa yang dijabarkan dalam pokok pertanyaan sebagai

berikut :

a. Bagaimana program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA

Negeri 1 Sumedang?

b. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan

ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan

pengembangan karakter bangsa?

c. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler

Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1

Sumedang?

d. Bagaimana kendala dan bentuk kegiatan apa untuk memecahkan kendala-kendala

yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler

Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa?

2. Display Data

Display data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan akan

memberikan gambaran penelitian yang menyeluruh. Dalam hal ini berarti data yang

didapat disajikan secara terperinci dan menyeluruh dan dicari bagaimana pola

hubungannya. Data yang bertumpuk dan sulit dilihat hubungan detailnya akan sulit

(34)

64

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu, untuk dapat melihat gambaran keseluruhannya maka penulis harus

mengusahakan membuat berbagai macam grafik atau matrik.

3. Kesimpulan (Verifikasi)

Penulis berusaha mencari makna (kesimpulan) dari data yang dikumpulkan

sejak awal sampai akhir penelitian. Hal ini dilakukan untuk mencari pola, tema,

hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya.

Kesimpulan yang dihasilkan sejak awal penelitian pastinya masih sangat

tentatif, kabur dan diragukan. Akan tetapi, dengan bertambahnya data maka

kesimpulan itu lebih menyeluruh. Jadi, penulis dalam mengambil kesimpulan

senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung. Ketiga langkah dalam

menganalisis data kualitatif ini saling berkaitan satu dengan yang lain selama

penelitian berlangsung.

Menurut pendapat Moleong (2000: 173-200), agar data yang terkumpul dapat

dianggap sah maka perlu dilakukan pengecekan sebagai berikut :

a. Wawancara yang dilakukan peneliti dengan responden dilakukan dalam kondisi tenang agar informasi yang diperoleh dapat sealamiah mungkin agar tidak terjadi bias pribadi.

b. Wawancara diupayakan mengarah pada fokus penelitian sehingga tercapai kedalaman bahasa yang diinginkan. Pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan terbuka.

c. Data yang diperoleh melalui wawancara atau hasil dokumentasi dicek keabsahannya dengan memanfaatkan pembanding yang bukan berasal dari data yang terungkap dengan data hasil dokumen.

d. Hasil data yang telah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.

(35)

65

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Demikian metode penelitian yang digunakan dalam melaksanakan penelitian

ini. Dengan melaksanakan metodologi ini diharapkan penelitian yang dilakukan

memenuhi ketiga syarat penting yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan

penelitian, yaitu sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah, (Arikunto 1998:

14).

F. Uji Validitas Data Penelitian 1. Tringulasi

Pengujian validitas data dalam hasil penelitian ini menggunakan berbagai

macam teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dokumentasi dan

literatur pada sumber yang sama yaitu dengan melakukan pengecekkan ulang temuan

antar sumber data, metode pengumpul data dan teori yang relevan dengan fokus

penelitian. Menurut Creswell (1998: 286) Triangulasi adalah mentriangulasi

sumber data yang berbeda dengan memeriksa bukti-bukti yang berasal dari

sumber-sumber tersebut dan menggunakannya untuk membangun justifikasi tema-tema

secara kohern.Triangulasi dipandang penting dilakukan oleh peneliti kualitatif karena

dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan

satu pendekatan.

2. Member Check

Pada tahap member-check dilakukan pemantapan informasi atau data

penelitian yang telah terkumpul selama tahap eksplorasi atau studi lapangan, dengan

demikian hasil penelitiannya dapat diharapkan memiliki tingkat validitas yang tinggi.

Dalam kaitan itu, data yang diperoleh melalui penggunaan teknik wawancara dibuat

(36)

66

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Demikian juga halnya dengan data yang diperoleh melalui penggunaan teknik

studi dokumentasi, dan data yang diperoleh melalui teknik observasi dibuat dalam

bentuk catatan-catatan lapangan. Kemudian, peneliti menunjukkannya kepada

responden penelitian. Peneliti meminta mereka membaca dan memeriksa kesesuaian

informasinya dengan apa yang telah dilakukan.

Apabila ditemukan ada informasi yang tidak sesuai, maka peneliti harus

segera berusaha memodifikasinya, apakah dengan cara menambah, mengurangi, atau

bahkan menghilangkannya sampai kebenarannya dapat dipercaya. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Creswell (1998: 287) bahwa Member Check adalah membawa

kembali hasil laporan akhir atau deskripsi tema-tema spesifik ke hadapan partisipan

untuk mengecek apakah mereka merasa bahwa laporan/ deskripsi/ tema tersebut

(37)

111

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, penulis menemukan temuan penelitian

yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan, yang terdiri

dari kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. Berikut ini kesimpulan yang

dapat diangkat yaitu:

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang dibahas dalam bab

sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan ekstrakulikuler Pramuka SMA

Negeri 1 Sumedang sudah melaksanakan pengembangan sikap-sikap yang

terdapat dalam karakter bangsa baik secara langsung ataupun tidak langsung

seperti nilai Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Namun, karakter yang dominan

dikembangkang di dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka SMA Negeri 1

Sumedang yaitu anggota Pramuka harus memiliki kepemimpinan yang

bertanggung jawab.

2. Kesimpulan Khusus

Adapun kesimpulan khusus dalam penelitian ini adalah:

a. Program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMAN 1

Sumedang sudah berjalan dengan baik dengan berdasarkan pada nilai-nilai

yang terkandung dalam Dasa Dharma, Tri Satya dan karakter bangsa, serta

ketiga komponen tersebut dielaborasikan sehingga pengembangan karakter

(38)

112

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler

Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan

karakter bangsa yaitu latihan rutin, Lomba Lintas Alam, Latihan Dasar

Kepemimpinan, Buka Bareng, Bakti Sosial dan kegiatan yang berifat

incidental seperti mengikuti kegiatan yang diadakan oleh intansi atau

organisasi lain. Hampir semua kegiatan yang dilaksanakan dalam Pramuka

mengarah pada pengembangan karakter bangsa karena semua kegiatan dalam

Pramuka berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam dasa darma

dan trisatya.

c. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler

Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1

Sumedang yaitu:

1. Faktor Pendukung, yaitu pihak sekolah yang selalu mendukung baik moril

ataupun materil, dan semangat kekeluargaan di dalam ekstrakulikuler

Pramuka SMA Negeri 1 Sumedang sangat bangus berupa koordinasi dan

komunikasi dengan alumni berjalan dengan baik.

2. Faktor Penghambat, yaitu ada dalam pribadi anggota ekstrakulikuler

Pramuka SMA Negeri 1 Sumedang karena kurang maksimal dalam

mengikuti kegiatan yang diadakan oleh ekstrakulikuler Pramuka, serta

kesibukan yang dialami oleh anggota Pramuka baik yang bersifat

akademik dan nonakademik.

d. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan karakter bangsa dalam kegiatan

Pramuka yaitu anggota Pramuka sering dilanda kejenuhan dalam kegiatan

latihan rutin. Dan untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi anggota

Pramuka dalam pengembangan karakter bangsa yaitu dengan melaksanakan

rapat koordinasi dan memberikan stimulus berupa kegiatan camping dan

haiking, serta berkoodinasi dengan orang tua dalam mengawasi siswa di

(39)

113

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka selanjutnya perlu

dikemukakan beberapa saran yang dinilai bermanfaat yang ditujukan kepada

beberapa pihak. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

a. Untuk pihak sekolah hendaknya lebih menjalin komunikasi lagi dalam

melaksanakan berbagai kegiatan Pramuka baik yang bersifat program

kerja atau kegiatan yang bersifat insidental.

b. Untuk pihak sekolah walaupun Pramukanya dinilai sudah baik tetapi

hendaknya tetap melakukan pengawasan demi kelancaran proses

pelaksanaan kegiatan latihan Pramuka.

c. Untuk pihak sekolah hendaknya semua guru PKn harus menjadi Pembina

Pramuka, karena Pramuka sangat penting bagi pembelajaran PKn dan

dengan merujuk kepada kurikulum 2013 yang mengedepankan penilaian

karakter.

2. Bagi anggota Pramuka

a. Kegiatan dalam ekstrakulikuler Pramuka hendaknya lebih disikapi dengan

keikhlasan dan kemauan untuk merubah sikap malas.

b. Sebaiknya siswa lebih menjaga diri supaya tidak mudak terpengaruh oleh

lingkungan seperti teman-teman yang mengajak bolos untuk latihan

3. Bagi Pendidikan Kewargangeraan

a. Materi Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya lebih mengandung

penanaman karakter bangsa yang nantinya dapat diaplikasikan ke dalam

kehidupan sehari-hari khususnya dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

b. Memaksimalkan implementasi dari meteri Pendidikan Kewarganegaraan

dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

c. Untuk para mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan yang nantinya akan

menjadi Guru PKn hendaknya mempelajari dan memahami juga tentang

Pramuka dan diharapkan nantinya dituntut untuk menjadi Pembina

(40)

114

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi penelitian selanjutnya

a. Penelitian hendaknya diarahkan pada pengembangan sikap mandiri siswa

memalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

b. Penelitian hendaknya diarahkan pada pengembangan sikap demokratis

siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

c. Penelitian hendaknya lebih memfokuskan kepada pentingnya kegiatan

ekstrakulikuler Pramuka sebagai sarana pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

d. Penelitian hendaknya menggunakan metode penelitian R&D (Research

(41)

115

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abas, A. dkk. (1994). Pedoman lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Beringin Jaya.

Alamsyah, M. Yoga. (2010). Efektifitas Program Organisasi Ekstrakulikuler sebagai Wahana Pengembangan Soft Skill Siswa (Studi Deskriptif Terhadap Organisasi Santri Pesantren Al-Basyariyah (OSPA) dan Pramuka di Pesantren Al-Basyariyah Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika tahun 2012.

Anonim. (2010). Desain Induk Pengembangan Karakter Bangsa 2010-2025.

Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian. Jakarta: Gelar Pustaka Mandiri.

________________ (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. (2010). BAHAN PENELITIAN Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai- Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa). Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Creswell, John W. (1998). Qualitatif Inquiry and Research Design: Choosing Among five Traditions. London: SAGE Publication.

_______________ (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, E dan Nanan W. (2009). Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

(42)

116

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat. (2011). Himpunan Petunjuk

penyelenggaraan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Bandung:

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1971 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.

Kesuma, Dharma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Koesoema A, Doni. (2007). Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Komalasari, Devi. (2012). Revitalisasi Kegiatan Kepramukaan sebagai Wahana Pengembangan Karakter Kepemimpinan siswa dalam Perspektif Pkn di Sekolah: Studi Kasus Pengembangan Ekstrakulikuler di SMP Negeri 2 Cipaku. Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kwartir Daerah Jawa Barat. (2012). Pidato Sambutan Wakil Ketua Kwarda Jawa Barat pada acara Gebyar Pramuka Pribadi Bangsaku di Kwarcab

Sumedang pada tanggal 14 Oktober 2012. Sumedang: Kwarcab

Sumedang.

Lickona, Thomas. (1992). “Educating Fot Character How Our Shools Can Teach

Respect and Responsibility”. USA: A. Batam Book.

Maghfiroh, Rifa Atul. (2012). Pengaruh Kegiatan Pramuka terhadap Upaya Peningkatan Sikap Nasionalisme Mahasiswa Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka di UPI. Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter (Solusi yang Tepat untuk

Membangun Karakter Anak). Bandung: (Sponsor) BPMIGAS dan

Energy.

M. Noor, Rohinah. (2012). The Hidden Curriculum Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler. Yogyakarta: Insan Madani.

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(43)

117

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Munggaran, Devi Rusdiana. (2012). Model Pengembangan Karakter Bangsa di Kota Bandung (studi kasus di SMP Negeri 36 Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nasution, S. (1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Jakarta: Sinar Grafika.

__________ (2011). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nopiyanti. (2012). Pengaruh Ekstrakulikuler Pramuka terhadap Pengembangan Sikap Demokratis Siswa (Studi Komparatif di SMP Negeri 14 Bandung dan SMP Negeri 15 Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Patoni. (2012). Penguatan Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Ekstrakulikuler untuk Memantapkan Sikap Nasionalisme : Studi Kasus Pendidikan Karakter di SMKN 2 Purwakarta. Tesis Magister pada PKn SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

Pusat Pendidikan & Pelatihan Tingkat Daerah (PUSDIKLATDA) Jawa Barat. (2010). Materi Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.

Bandung: Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat.

Rajasa, M. Hatta. (2007). Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa.

[Online]. Tersedia:http://www..setneg.go.id [12 September 2012]

Sapriya. (2008). Perspektif Pemikiran Pakar tentang Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pembangunan Karakter Bangsa (Sebuah Kajian Konseptual-Filosopis Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Pendidikan IPS). Jurnal Acta Civicus Vol.1 No.2.April 2008.

Sarkonah. (2012). Panduan Pramuka Penggalang. Bandung: Nuansa Aulia

Sunardi, Andri Bob. (2001). Boyman Ragam Latih Pramuka. Bandung: Nuansa Muda.

Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Tim Dosen PKn. (2009). Proseding Seminar Internasional PKn. UPI: Jurusan PKn.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

(44)

118

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Wahjosumidjo. (2008). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teroitik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Tabel 4.28  Manfaat yang dirasakan terhadap kehidupan setelah mengikuti atau selama mengikuti Pramuka ...............................................................
Gambar 2.1   Lambang Gerakan Pramuka (Silhouette Tunas Kelapa) ....................  28
Tabel 3.1 Indikator Karakter Bangsa

Referensi

Dokumen terkait

Pembina pramuka di SDN 1 Plosorejo memberikan keteladanan kepada siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan hadir sebelum kegiatan dimulai, kepala sekolah

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan disiplin siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu dengan melaksanakan peraturan

Bentuk pengintegrasian karakter disiplin dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MTs Negeri Gemolong pada intinya adalah mempermudah siswa dan guru (pembina),

Penelitian ini bertujuan untuk meneroleh gambaran faktual mengenai kontribusi kegiatan ekstrakurikuler terakan Pramuka dalam nengembangan nendidikan

Melihat permasalahan tersebut, maka muncul gagasan untuk membangun aplikasi Android yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dan mendaftar ekstrakulikuler pada SMAN 1

Penjelasan di atas memberikan pemahaman bahwa kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh ekstrakulikuler pramuka SMP Negeri 26 Bandung, merupakan salah satu faktor

dilaksanakan dari kegiatan ekstrakulikuler keputrian untuk meningkatkan karakter siswa putri berupa: etika bergaul, etika berpakaian, peduli akan lingkungan,

Peran Ekstrakurikuler Pramuka dalam membangun karakter siswa sebagai bentuk implementasi dari revolusi mental di SMA Negeri 1 Pakel sudah mulai terarah, dimana